MODUL PELATI HAN 5
PENGELOLAAN TERNAK SECARA BERKELANJUTAN
DI SUSUN OLEH :
I r. Nani Yunizar
Drh. Siti I stiana
KERJASAMA ANTARA :
BPTP DAN I OM
BALAI PENGKAJI AN TEKNOLOGI PERTANI AN BADAN
PENELI TI AN DAN PENGEMBANGAN PERTANI AN
Modul 5
BUDI DAYA TERNAK RUMI NANSI A
TERNAK
SAPI
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja
dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55% ) kebutuhan daging di
dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae.
seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.
Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari
Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang
akhir abad ke-19, sapi Ongole dari I ndia dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu
pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni. Secara garis besar,
bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang
berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan
tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di
daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. Berdasarkan produk akhir yang
dihasilkan, ternak sapi dibagi menjadi dua yaitu sapi potong yang menghasilkan daging
dan sapi perah yang menghasilkan susu.
Usaha peternakan sapi potong di I ndonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar
usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu
diperhatikan beberapa hal yang menyangkut manajemen pemeliharaan ternak sapi
potong, antara lain:
1. Seleksi Bibit
Pemilihan bibit sapi merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan
usaha peternakan sapi. Pemilihan bibit harus dilakukan dengan tepat dan sesuai
dengan tujuan produksi yang ingin dicapai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
Modul 5
a. Pejantan, seleksi menyangkut :
- kesehatan fisik : mata bersih dan bersinar, bulu bersih, halus dan mengkilap, tidak ada leleran pada hidung, mulut bau rumput, bentuk kaki simetris dan
konsistensi feses normal.
- kualitas semen baik, dapat dilihat dari keturunannya atau diperiksa langsung dengan mikroskop
- kapasitas servis yaitu kemampuan untuk dapat mengawini induk betina, idealnya 1 ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor betina.
b. Betina : Seleksi menyangkut kondisi fisik dan kesehatan, kemiringan vulva tidak
terlalu keatas, mempunyai puting 4 buah, bentuk ambing relatif besar dengan
bentuk yang simetris.
Adapun cara menentukan umur sapi berdasarkan susunan gigi disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Penentuan Umur Sapi Berdasarkan Susunan Gigi
No. Umur Keadaan Gigi
Semua gigi seri sulung sudah ada
Gigi seri sulung mulai tergesek
Semua gigi seri sulung sudak tergesek
Gigi seri sulung dalam (I1) berganti dengan gigi seri tetap
Gigi seri sulung tengah dalam (I2) berganti dengan gigi seri tetap
Gigi seri sulung tengah luar (I3) berganti dengan gigi seri tetap
Gigi seri sulung luar (I4) berganti dengan gigi seri tetap
Semua gigi seri tetap sudah tergesek
Tepi dalam (bidang lidah) semua gigi seri tetap tergesek hampir dekat
dengan gusi bagian dalam
2. Pakan
Dalam pemberian pakan perlu diperhatikan bebrapa
faktor yaitu : palatabilitas pakan, kandungan gizi, harga,
tidak beracun dan tersedia setiap saat. Pakan memegang
peranan yang penting bagi ternak sapi karena berfungsi
memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan,
Modul 5
Pakan untuk ternak sapi dapat berupa hijauan (rumput, kacang-kacangan
dan limbah pertanian), konsentrat (dedak padi, onggok, ampas tahu) dan makanan
tambahan (vitamin, mineral dan urea).
Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap hari adalah
sebagai berikut :
- Hijauan diberikan sebanyak 10% dari berat badan sapi atau kira-kira 30 - 50
Kg/ ekor/ hari untuk ternak dewasa atau bervariasi menurut berat dan besar
badan. Pada keeadaan biasa ternak diberikan pakan hijauan 2 x sehari yaitu
pada pagi dan sore hari, sedangkan apabila dipekerjakan diberikan 3 x sehari
yaitu pagi hari sebelum dipekerjakan, siang hari setelah dipekerjakan dan sore
hari.
- Konsentrat : 2 - 5 kg/ ekor
- Pakan tambahan diberikan bersama dengan konsentrat yaitu sebanyak 30 - 50
gram/ ekor/ hari atau disesuaikan dengan tujuan produksi
- Pemberian air minum sebaiknya disediakan setiap saat (ad libitum) dengan
syarat air harus bersih dan tidak tercemar
3. Kandang
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari
jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan
pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda
penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling
bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjaga agar ternak nyaman
sehingga dapat mencapai produksi yang optimal, yaitu :
Modul 5
- Persyaratan secara umum :
a. Ada sumber air atau sumur yang cukup
b. Ada gudang makanan atau rumput atau hijauan
c. Letak kandang terpisah dari rumah dan jauh dari daerah hunian masyarakat d.
Terdapat lahan untuk bangunan dengan luas yang memadai dan berventilasi e.
Bahan kandang dari kayu/ bambu serta kuat, sedangkan lantai dari
semen/ tanah yang dipadatkan dan harus dibuat lebih tinggi dari tanah
sekitarnya.
f. Ventilasi dan drainase di dalam dan luar kandang harus baik.
- Persyaratan secara khusus :
a. Ukuran kandang :
sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m atau 2,5 x 2 m
sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m
anak sapi cukup 1,5 x 1 m per ekor, dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari
tanah.
b. Bentuk kandang
Tipe tunggal, terdiri dari satu baris kandang
Tipe ganda, terdiri dari dua baris kandang
c. Ukuran bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm
d. Ukuran bak minum : panjang x lebar = bersih 40 x 50 cm
e. Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm (tidak melebihi tinggi
persendian siku sapi) dan bagian luar 80 cm
f. Tinggi penghalang kepala sapi 100 cm dari lantai kandang
g. Lantai jangan terlalu licin dan terlalu kasar serta dibuat miring (bedakan ± 3
cm). Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah
timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen,
dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami
kering sebagai alas kandang yang hangat.
h. Selokan bagian dalam kandang untuk pembuangan kotoran, air kencing dan
air bekas mandi sapi : Lebar (L) x Dalam selokan (D) = 35 x 15 cm
i. Selokan bagian luar kandang untuk pembuangan bekas air cucian bak pakan
Modul 5
j. Tinggi tiang kandang sekurang-kurangnya 200 cm dari lantai kandang
k. Atap kandang dibuat dari genteng
l. Letak kandang diusahakan lebih rendah dari sumber air dan lebih tinggi dari
lokasi tanaman rumput. (Hasanudin, 1988). Lokasi pemeliharaan dapat
dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500
m). Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C)
dan kelembaban 75%.
m. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci
hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan
bahan-bahan lainnya.
4. Sistem Perkaw inan
Sistem perkawinan pada sapi adalah sebagai berikut :
1. Hand Mating :
- Kawin alam yang diatur, dimana sapi betina birahi dibawa ke tempat pejantan untuk dikawinkan sesuai dengan tujuan pemeliharaan
- Kawin suntik atai Inseminasi Buatan (IB), dimana ternak betina dikawinkan dengan cara inseminasi yaitu spermatozoa ternak jantan yang telah diawetkan
disuntikkan ke dalam alat kelamin betina oleh inseminator
Modul 5
2. Pasture Mating yaitu perkawinan antara ternak jantan dan betina di padang
pengembalaan secara alami tanpa ada peran manusia.
Yang perlu diketahui sebelum mengawinkan sapi adalah:
Mengetahui Tanda Birahi tanda-tanda birahi yaitu ; selalu gelisah, mencoba
menaiki sapi lain, vulva membesar dan kemerahan serta keluar cairan lendir,
nafsu makan menurun.
Mengetahui tanda-tanda melahirkan diantaranya :
- urat daging sekitar vulva mengendor, bengkak, berwarna kemerahan, keluar cairan bening (lendir) dan bila diraba terasa hangat.
- di kiri kanan pangkal ekor kelihatan legok - ambing membesar dan tampak tegang
- sapi selalu gelisah, ribut dan menaiki sapi yang lain - nafsu makan menurun.
Rencana perkawinan diatur dengan tujuan agar sapi dara tidak terlalu cepat atau
terlalu lama dikawinkan pertama kali dan perkawinan ulang setelah melahirkan tidak
terlalu cepat atau terlalu lambat, sebagai pedoman data reproduksi sapi dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data Reproduksi Sapi
No. Tahap Reproduksi Umur / Lama Wakt u
1.
10-12 jam sampai saat birahi berakhir
Umur 2-2,5 tahun
280-285 hari
3 bulan
5-8 minggu setelah melahirkan
2-3 bulan setelah melahirkan
Waktu yang baik untuk mengawinkan sapi yang sudah terlihat birahi dapat dilihat
Modul 5
Tabel 3. W aktu yang Baik untuk Mengaw inkan Ternak
No. Tanda birahi terlihat
pada jam
W aktu yang tepat untuk
mengaw inkan
Siang hari sesudah jam 12.00
Sore sesudah jam 17.00
Pagi keesokan harinya
Hari berikutnya
Hari berikutnya
Sesudah jam 15.00
Untuk dapat mencapai hasil produksi yang optimal maka harus diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
- Mengawinkan ulang sebaiknya jangan terlalu cepat, paling baik adalah 2-3 bulan setelah melahirkan
- Pada akhir bunting dan awal laktasi berikan pakan yang berkualitas baik
- Hindari perlakuan kasar dan sebaiknya jangan pekerjakan sapi yang sedang bunting muda, bunting tua maupun yang baru melahirkan
- Segera berikan pertolongan apabila proses kelahiran tidak normal
- Pada umur 8 tahun ke atas sebaiknya di-culling/ dikeluarkan karena sudah tidak/kurang produktif lagi.
- Agar dapat memperoleh keturunan yang baik maka pejantan paling muda berumur 1,5 tahun dan jangan gunakan pejantan yang terlalu sering menjadi
pemacek, yang ideal seekor pejantan untuk 10 ekor betina.
5. Kesehatan Hew an
Tindak pencegahan :
1. Hindari kontak dengan ternak sakit
2. Segera pisahkan / isolasi ternak yang sakit atau diduga sakit agar tidak cepat
menular ke ternak lain
3. Kandang selalu bersih dan kering
4. Mengadakan tes kesehatan, khususnya penyakit Brucellosis dan Tuberculosis.
5. Desinfektan kandang dan peralatan secara teratur
6. Vaksinasi dan obat cacing teratur
Modul 5
6. Tatalaksana dan Manajemen Pemeliharaan
Tatalaksana pemeliharaan dapat dibagi 3 sesuai tujuan pemeliharaan :
1. Tujuan untuk menghasilkan anak : I nduk dan anak dipelihara bersama sampai
anak disapih umur 6- 8 bulan dan kemudian anak dijual.
2. Tujuan untuk menambah dan memperbaiki kualitas daging: Penggemukan dapat
dilakukan di kandang atau padang rumput. Lama penggemukan tergantung
umur sapi. Bila umur 1-2 tahun dibutuhkan waktu 6 bulan. Bila umur sapi
dewasa 2-3 tahun dibutuhkan waktu 4 bulan.
3. Tujuan untuk bibit : Dipelihara sapi-sapi jantan dan betina dari jenis unggul.
7. Pemasaran
Pemasaran hasil ternak dapat dikoordinasikan dengan kelompok tani atau koperasi,
dengan demikian biaya dapat ditanggung bersama-sama. Produk dapat dipasarkan
berupa daging atau ternak hidup, dan sebaiknya memilih standar harga per kg berat
Modul 5
TERNAK KERBAU
Kerbau merupakan ternak yang sudah lama dikenal masyarakat I ndonesia..
Ternak kerbau pada umumnya dipelihara di daerah-daerah dimana lahan yang tidak
dimanfaatkan untuk usaha pertanian masih luas, dan/ atau daerah yang memang sulit
untuk ditanami tanaman sebagaimana umumnya petani bercocok tanam. Kemampuan
mencerna pakan hijauan relatif lebih baik daripada sapi sehingga tidak terlalu memilih
jenis rumput yang ada, namun ada kesan bahwa produktivitas kerbau lebih rendah dari
sapi.
Kondisi tersebut disebabkan karena perhatian kepada kerbau masih sangat
minim dibanding sapi. Misalnya, dilihat dari perkembangan kerbau dan sapi di Indonesia
pada awal abad 1900-an dimana populasi sapi dan kerbau didominasi populasi kerbau
70% dan sapi hanya 30%; tetapi sejak tahun 1980-an perbandingannya berubah
menjadi 20% kerbau dan 80% sapi dan ratio ini masih berlangsung sampai hari ini.
Kelihatannya nilai keseimbangan tercapai antara populasi kerbau dan sapi. Hal ini
memberikan pemahaman bahwa ada wilayah-wilayah tertentu yang lebih cocok untuk
kerbau dan ada wilayah-wilayah tertentu yang lebih cocok untuk sapi. Akan tetapi data
terakhir menunjukkan bahwa kerbau sudah mendapatkan wilayah baru yang cocok bagi
habitatnya yang lebih menyukai kawasan banyak air dari pada sapi yaitu di Sumatera
dan Kalimantan yang sekarang jumlah ternak kerbaunya telah lebih dari 54% dari
populasi yang ada di Indonesia.
Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya
maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut manajemen pemeliharaan
Modul 5
1. JENI S KERBAU
Ada dua bangsa kerbau yang diternakkan di dunia yaitu
kerbau lumpur (swamp buffalo dan kerbau sungai
(riverbuffalo). Kerbau lumpur memiliki 48 pasang dan kerbau sungai memiliki 50 pasang kromosom, walaupun
berbeda dalam jumlah kromosom tetapi perkawinan
keduanya menurunkan keturunan yang juga fertil baik
pada ternak jantan maupun betina, hanya diduga bahwa
daya reproduksi crossbred tersebut lebih rendah dari masing-masing tetuanya. Adapun jenis bibit kerbau diantaranya :
- Kerbau Murrah ( asal I ndia, warna hitam / kelabu kehitaman) - Kerbau Nilli / Ravi ( asal I ndia, warna hitam / coklat tua) - Kerbau Surti ( asal I ndia, warna hitam / coklat)
- Kerbau Belang / Tedong Bonga (asal Sulawesi Selatan / Toraja, Produksi susu ± 3 liter/ hari).
- Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba, Bali, Kalimantan, Sumatera, Produksi susu ± 2 liter/ hari).
2. PAKAN
Jenis pakan pada umumnya sama dengan sapi, namun ada ada komposisi tertentu
yang sebaiknya diberikan pada kerbau sebagai berikut:
- Hijauan = 35 - 50 Kg (terdiri dari 70% rumput-rumputan dan 30% kacang-kacangan)
- Konsentrat = 2- 5 Kg/ hr/ekor (terdiri dari dedak halus, bungkil-bungkilan)
Untuk pakan alternatif dapat digunakan berbagai jenis limbah pertanian dengan jenis
dan pengolahan yang sama dengan pakan untuk sapi.
3. KANDANG
Meskipun kerbau dikenal sebagai ternak yang senang berkubang di sungai maupun
lumpur tetapi juga harus dikandangkan, terutama pada malam hari. Dalam kandang
Modul 5
Ukuran kandang kerbau :
- Dewasa = 1,5 m X 2 m / ekor
- Anak = 1 m X 0,8 m/ ekor
- Kandang jepit = 1,2 m X 0,55 m X 1,5 m / ekor
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang antara lain kandang tidak
boleh dekat dengan rumah tempat tinggal, mudah dibersihkan dan sebaiknya dibuat
Modul 5
TERNAK KAMBI NG
Kambing termasuk salah satu jenis ternak yang akrab dengan sistem usaha
tani di pedesaan. Hampir setiap rumah tangga memelihara kambing, baik digunakan
sebagai penghasilan utama keluarga maupun sebagai hasil sampingan. Semakin
banyaknya peternak kambing yang muncul disebabkan oleh permintaan daging dan
susu kambing yang terus meningkat. Menurut Sumoprastowo (1980) bahwa terdapat
beberapa sifat yang menguntungkan dari usaha kambing yaitu perkembang biakannya
cukup pesat, modal usaha relatif kecil, pemeliharaannya sederhana, dapat
memanfaatkan lahan kosong dan dapat berfungsi sebagai tabungan keluarga. Untuk
keberhasilan beternak kambing, disamping faktor bibit dan perkembangbiakannya
(reproduksi), perlu mendapat perhatian pula faktor tata laksana pemeliharaan, pakan,
kesehatan serta pencegahan dan pemberantasan penyakit.
1. BI BI T
Tujuan pemeliharaan kambing adalah untuk menghasilkan daging dan susu,
meskipun dapat juga mengahsilkan bulu, kulit, pupuk serta hasil lainnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan yang baik, termasuk dalam
pemilihan/ seleksi bibit/ calon induk.
I nduk yang baik merupakan kunci utama pemeliharaan kambing. Berikut
kriteria pemilihan calon induk, baik jantan maupun betina :
a. Asal usul : dibeli/ berasal langsung dari peternak, berasal dari keturunan yang baik
b. Kesehatan : mata bersinar, lincah, aktif, bulu halus dan mengkilap
c. Tanda exterior tubuh : bentuk tubuh bagus, kepala, leher, badan dan kaki
seimbang, tidak cacat, testis pejantan cukup besar dan lengkap, ambing induk
betina besar, simetris, puting susu besar dan lengkap, sedangkan cara penentuan
Modul 5
Tabel 4. Penentuan Umur Kambing Berdasarkan Susunan Gigi Seri Umur Gigi Seri yang Berganti
1-1,5 tahun
1,5 – 2,5 tahun
2,5 – 3 tahun
3 - 4 tahun
Gigi seri dalam (I1)
Gigi seri tengah dalam (I2)
Gigi seri luar dalam (I3)
Gigi seri luar (I6)
2.
KANDANG
Sebelum memulai beternak kambing yang pertama kali dipersiapkan adalah
kandang. Kandang merupakan tempat istirahat dan berteduh bagi kambing sekaligus
pelindung dari hewan pengganggu lainnya. Konstruksi kandang diusahakan
sedemikian rupa sehingga mudah dalam perawatan serta pembersihannya agar
kotoran ternak mudah dibersihkan dan dapat dikumpulkan untuk selanjutnya
dimanfaatkan sebagai pupuk.
Berikut syarat-syarat pendirian kandang bagi kambing :
a. Terpisah dari rumah lebih dari 5-10 m
b. Lokasi kandang tidak lembab, kering dan bersih, sebaiknya dibuatkan saluran
pembuangan air sehingga bila ada air cepat meresap
c. Bahan kandang kuat dan mudah didapat/ murah
d. Sirkulasi udara baik dan dibuat menghadap ke timur agar cukup mendapat sinar
matahari secara langsung.
e. Ukuran Kandang :
- Anak : 1 X 1,2 m / 2 ekor (lepas sapih) - Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor - Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m / ekor - I nduk dan anak 1,5 X 1,5 m/ induk + 2 anak
Modul 5
Tempat Tempat
Tempat penampung faeces
150
Tempat penampung faeces
Gambar 4. Contoh Bangunan Kandang Kambing
3. PAKAN
Syarat utama yang harus dipenuhi dalam pemeliharaan kambing adalah harus
tersedia sumber hijauan pakan dasar ternak yang cukup karena pakan merupakan
faktor utama yang menentukan produktivitas ternak, di samping potensi genetik,
kesehatan dan lingkungan. Tersedianya pakan yang cukup baik jumlah maupun
kualitasnya secara berkesinambungan merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan usaha pengembangan kambing (Mathius et al, 1991).
Meskipun ternak kambing termasuk golongan ruminansia namun pol
pemberian hiajauan pakannya berbeda dengan jenis ruminansia lainnya. Ternak
kambing lebih membutuhkan jenis hijauan dedaunan daripada rumput, dimana setiap
harinya butuh sekitar 10-15% dari berat badan (Mathius et al, 1989). Namun
pemberian hijauan saja tidak cukup memenuhi gizi yang diperlukan ternak kambing
untuk tumbuh, oleh karena itu diperlukan tambahan pakan tambahan yang dapat
tersusun dari leguminosa, dedak, ampas tahu maupun bungkil lainnya. Untuk
Modul 5
dapur. Jumlah pakan yang diberikan juga tergantung pada kondisi ternak, dimana
ternak muda/ sedang tumbuh dan ternak bunting maupun sedang laktasi
membutuhkan pakan lebih banyak. Adapun jumlah komposisi kebutuhan pakan pada
tiap fase kehidupan ternak disajikan pada tabel 4.
Tabel 5. Komposisi Pemberian Pakan Hijauan pada Kambing
Kondisi Rumput Daunan
Namun saat ini lahan hijauan pakan semakin lama semakin sempit
dikarenakan adanya persaingan dengan lahan untuk kebutuhan pangan. Sementara
itu masih banyak limbah dari tanaman perkebunan maupun pertanian yang terbuang
padahal limbah tersebut cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak,
seperti misalnya limbah kopi, kakao, kelapa sawit, jagung dan lain-lain. Akan tetapi
limbah tersebut perlu pengolahan lebih lanjut agar daya kecernaannya meningkat.
Pada bagian tips dan trik akan dijelaskan mengenai pengolahan limbah kopi dan
tongkol jagung yang terbukti cukup baik dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi
ternak kambing.
4. PEMELI HARAAN DAN PERAW ATAN
a. Pemeliharaan induk bunting - Harus selalu cukup pakan
- Sebaiknya diberi pakan penguat sebanyak
0,5 – 1 kg per hari per ekor dicampur mineral 1-2% dari jumlah pakan penguat,
tetapi dihentikan beberapa hari sebelum masa kelahiran - Hindarkan perlakuan kasar dan jaga jangan sampai terjatuh b. Pemeliharaan kambing pejantan
Modul 5
- Sebaiknya kuku kambing yang panjang dipotong dan dirapikan agar tidak mengganggu jalannya kambing
- Tanduk yang terlalu panjang sebaiknya dirapikan agar tidak membahayakan kambing lain maupun peternak kambing itu sendiri
c. Pemeliharaan anak kambing
- Harus dimulai sejak masih dalam kandungan yaitu dengan memberikan perlakuan khusus terhadap induk bunting
- Setelah lahir diusahakan memperoleh susu kolostrum dari induk dan dibiarkan menyusu sampai umur 2-3 bulan
- Dilatih belajar makan hiajauan bersama induk mulai umur 3 minggu dan dapat pula ditambah dengan pakan penguat sedikit demi sedikit.
5. Produk Kambing
Daging
Produk utama kambing tentu saja adalah daging yang dapat diolah menjadi berbagai
macam masakan yang cukup digemari masyarakat. Daging kambing mempunyai
kandungan gizi yang cukup baik dan banyak masyarakat yang meyakini bahwa
daging kambing dapat menambah vitalitas para pria, selain itu kambing merupakan
ternak dapat digunakan sebagai ternak qurban yang tiap tahun permintaannya
semakin meningkat.
Susu
Selain menghasilkan daging, kambing juga dapat
menghasilkan susu yang gizinya tidak kalah
dengan susu sapi, bahkan saat ini telah ditetapkan
bahwa susu kambing merupakan susu terbaik dari
hewn ruminansia. Susu kambing mempunyai
kandungan fluorine 10 sampai 100 kali lebih besar
dari susu sapi.
Kandungan fluorine ini bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu
menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh. Bisa membantu pencernaan dan
Modul 5
napas dan pencernaan. Di samping itu, susu kambing mengandung kadar protein
yang cukup tinggi serta kadar laktosa yang lebih rendah daripada susu sapi sehingga
dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang alergi terhadap susu sapi (lactose
intolerance).
Pupuk
Kotoran kambing yang dihasilkan dapat diolah menjadi pupuk kandang yang cukup
baik guna meningkatkan produktivitas tanaman. I tu sebabnya sangat dianjurkan
untuk menkombinasikan ternak kambing dengan sistem pertanian lainnya misalnya
dengan kebun kakao, kebun kopi, padi dan tanaman lainnya sehingga nantinya dapat
meningkatkan pendapatan petani.
Tenaga Kerja untuk Pembersihan Lahan
Dengan melaksanakan teknik integrasi dengan tanaman lainnya misalnya kakao,
kambing dapat pula dimanfaatkan sebagai tenaga kerja karena dapat dimanfaatkan
untuk membersihan lahan dari gulma atau tanaman penaung lainnya sehingga petani
Modul 5
BUDI DAYA TERNAK UNGGAS
AYAM PEDAGI NG
1. DEFI NI SI
Berdasarkan produk akhir yang dihasilkan, ternak ayam dibagi menjadi dua
yaitu ternak ayam pedaging yang produk akhirnya adalah daging beserta olahannya
dan ternak ayam petelur yang menghasilkan telur beserta olahannya. Pada modul
ini hanya akan dijelaskan mengenai budidaya ayam pedaging yang dapat dilakukan
sebagai usaha komersial maupun sambilan.
Ayam pedaging yaitu ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah
8 minggu ketika dijual/ dipanen dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai
pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan
daging yang baik dan banyak. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan ayam,
maka terpilihlah ayam broiler sebagai ayam pedaging karena pertumbuhannya
cukup mengejutkan sejak usia 1 minggu hingga 5 minggu, pada saat berusia 3
minggu saja tubuhnya sudah sangat gempal dan padat. Sementara itu ayam
kampung yang berumur 8 minggu masih sangat kecil, tidak lebih dari kepalan jari
orang dewasa, sedangkan ayam broiler yang berumur 6 minggu sudah sama
besarnya dengan ayam kampung dewasa dan apabila dipelihara hingga berumur 8
bulan, bobotnya dapat mencapai 2 kg. Kelebihan inilah yang mengakibatkan
terpilihnya ayam broiler sebagai jenis ayam pedaging terbaik saat ini, meskipun
tidak menutup kemungkinan di masa yang akan dating tercipta jenis ayam
Modul 5
2. SEJARAH SI NGKAT
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang
merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi
daging ayam.
Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di I ndonesia sejak tahun 1980-an
dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging
ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam
broiler telah dikenal masyarakat I ndonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya
5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat
dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang
bermunculan diberbagai wilayah I ndonesia.
3. PERSYARATAN LOKASI
a. Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/ perumahan penduduk.
b. Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
c. Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh
keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
4. PEDOMAN TEKNI S BUDI DAYA
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3
(tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding
(pembibitan) dan feeding (makanan ternak/ pakan)
4.1. Manajemen ( Penyiapan Sarana dan Peralatan)
1. Perkandangan
Sistem perkandangan
Masyarakat yang memelihara ayam sebagai sambilan biasanya dibiarkan
berkeliaran dan tidur di pepohonan atau di semak-semak. Cara seperti ini mudah
karena hanya memerlukan sedikit perawatan, tetapi beberapa masalah mungkin
terjadi, misalnya gangguan hewan-hewan lain seperti anjing, kucing, tikus, dan
Modul 5
susah dikumpulkan karena ayam-ayam ini akan bertelur dimana mereka mau.
Kotoran ayam, yang merupakan pupuk berharga juga akan susah dikumpulkan
dan penyakit akan dengan mudah menyebar dari ayam satu ke ayam lainnya,
terlebih lagi untuk penyebaran virus flu burung yang cukup cepat beberapa
waktu lalu dikarenakan pemeliharaan ayam secara lepas oleh masyarakat. Untuk
itu meskipun hanya dimanfaatkan sebagai usaha sambilan tetapi sebaiknya
ayam-ayam tersebut dimasukkan dalam kandang.
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat Celcius, kelembaban
berkisar antara 60-70% , penerangan/ pemanasan kandang sesuai dengan aturan
yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak
melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur
ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box,
untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box
yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun
kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang
mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada
areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah, hanya
dibutuhkan tenaga yang ulet/ terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin
pada ternak dengan merek dan dosis sesuai
catatan pada label yang dari poultry shop.
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang
perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/ dicek
apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/ diperbaiki kembali. Dengan
demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan
Modul 5
2. Peralatan
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/ litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor
dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi
10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/ sekam dengan sedikit
kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–
5 cm untuk pengganti kulit padi/ sekam.
b. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m
dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang
menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c. Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/ tidur, dibuat dekat dinding dan
diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat
tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat
bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,
almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk
tempat grit dengan kotak khusus
e. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting
operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Modul 5
4.2. Pembibitan ( Breeding)
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
- Pemilihan Bibit
Gambar 6. Contoh DOC yang sehat
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ayam
umur sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat dan dari pembibit yang
berpengalaman, terlihat aktif, mata cerah dan lincah.
b. Bulu DOC tampak cerah, halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. DOC mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram (> 37 gram).
f. Tidak ada letakan tinja didubur/ anusnya.
g. Mempunyai ukuran kaki yang besar dan basah seperti berminyak.
h. Keadaan tubuh DOC normal/ tidak cacat.
- Cara Memilih Pembibit
a. Lokasi pembibitan jauh dari lingkungan masyarakat dan peternakan lainnya
b. Pembibit (breeder) secara legal terdaftar di instansi pemerintahan
c. Melaksanakan program biosecurity yang ketat dan program vaksinasi yang
tepat sehingga DOC yang dihasilkan bebas dari penyakit (free diseases)
d. Strain yang diproduksi merupakan strain terbaik dan telah teruji di lapangan.
e. Memberikan informasi lengkap mengenai data performa strain yang
Modul 5
f. Pembibit tidak semata-mata menjual produk, tetapi memberikan pelayanan
terbaik pascajual untuk konsumen
g. DOC yang dihasilkan berkualitas baik dan bisa menyuplai peternak sepanjang
tahun
4.3. Pakan ( Feeding)
1. Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur
0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak
2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME
2800-3500 Kcal
- kuantitas pakan terbagi/ digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu
minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/ hari/ ekor, minggu kedua (umur
8-14 hari) 43 gram/ hari/ ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66
gram/ hari/ ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/ hari/ ekor. Jadi
jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu
sebesar 1.520 gram
b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2% ;
lemak 2,5% , serat kasar 4,5% , kalsium (Ca) 1% , Phospor (P) 0,7-0,9% dan
energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/ digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/ hari/ ekor, minggu ke-6 (umur
37-43 hari) 129 gram/ hari/ ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146
gram/ hari/ ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/ hari/ ekor. Jadi
total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
2. Pemberian Minum
Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2
Modul 5
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada
masing-masing minggu, yaitu :
- minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/ hari/ 100 ekor
- minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/ hari/ 100 ekor
- minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/ hari/ 100 ekor
- minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/ hari/ ekor.
Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/ 100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama
hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya.
Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/ liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu
yaitu :
- minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/ hari/ 100 ekor
- minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/ hari/ 100 ekor
- minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/ hari/ 100 ekor
- minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/ hari/ ekor.
Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/ hari/ ekor.
5. P A N E N
Produk Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
yang dapat dijual dalam bentuk ayam hidup maupun daging potong.
Produk Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah :
- tinja atau kotoran kandang : dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik
- bulu ayam : dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan
- tenaga Kerja
Untuk peternak yang hanya mampu beternak ayam dalam skala kecil
dapat memanfaatkan ayam agar dapat membantu pekerjaannya dalam hal
Modul 5
yaitu kandang ayam dapat dipindahkan dari satu bedeng ke bedeng kebun
lainnya.
Ayam dapat berfungsi sebagai sebuah traktor bila ditempatkan dalam
sebuah sangkar tanpa alas yang mudah dipindahpindahkan. Dalam sangkar
biasanya diberikan 6-20 ekor ayam, tergantung dari ukuran sangkar, misalnya 2
m x 1 m untuk 6 ekor ayam. Cara ini akan mempekerjakan ayam untuk
mengais-ngais dan memupuk tanah sebelum ditanami, mengeluarkan hama dan serangga
dari tanah, dan menghabiskan gulma. Traktor ini juga baik untuk menjaga induk
ayam dan anak-anaknya. Traktor dapat dibuat dari bahan-bahan yang ringan
seperti bambu agar mudah dipindah-pindahkan. Untuk pemakaian yang efektif,
pindahkan kandang antar bedeng setiap bulan sekali. Bentuk traktor ayam dapat
dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Bentuk Traktor Ayam Sistem Tunggal
6. Teknik I ntegrasi Ayam dengan Sistem Pertanian Lainnya
Pemeliharaan ayam baik secara komersial maupun sambilan dapat
diintegrasikan dengan sistem pertanian lainnya, cara ini dilakukan agar keuntungan
yang didapat lebih tinggi. Teknik integrasi yang umum dilakukan adalah dengan
mengkombinasikan dengan sayuran maupun pohon buah-buahan. Langkah pertama
adalah membagi kebun menjadi beberapa bagian, misal tiap-tiap bagian berulkuran
5 m x 5 m, sebaiknya tiap-tiap bagian tersebut dibuatkan pagar yang cukup tinggi
mengelilinginya, atau cara-cara lainnya untuk mencegah ayam kabur.
Tempatkan ayam dalam satu bagian kebun sementara bagian kebun
lainnya ditanami sayuran. Setiap sehabis panen, giringlah ayam-ayam itu untuk
masuk dan memakan sisa batang, gulma, dan serangga. Di samping itu, ayam akan
terus memberi pupuk pada setiap bagian kebun yang mereka tempati dan
Modul 5
memberikan tambahan pupuk pada tanaman, ayam-ayam tersebut akan berguna
dalam pembersihan gulma dan pembongkaran tanah. Hal ini dapat dilakukan
selama 1-2 bulan.
Untuk integrasi dengan pohon buah-buahan dilakukan dengan
menempatkan sekitar 50 ekor ayam untuk luas lahan 50 m x 50 m yang berguna
untuk membantu petani dalam membersihkan gulma dan memupuki lahan disekitar
pepohonan. Sistem ini sebaiknya digunakan untuk pohon-pohon yang berumur di
atas 1 tahun. Selanjutnya dibuat lingkaran dari batu di sekeliling tiap pohon, 1-2 m
dari pangkal pohon dan tetap berikan banyak kompos dan mulsa di dalam lingkaran
tersebut. Ayam-ayam akan mengais-ngais tanah, tapi batu-batu akan menjaga
kompos dan mulsa tetap berada di dekat pohon. Sebaiknya tanam juga
pepohonan/ tanaman leguminosa sebagai pagar hidup di antara pepohonan
buah-buahan yang nantinya dapat digunakan sebagai pakan ayam, sekaligus
menyediakan nitrogen bagi pohon buah-buahan.
Modul 5
BUDI DAYA BEBEK
1. DEFI NI SI
Secara umum bebek merupakan salah satu ternak unggas air atau bersifat
aquatik yaitu menyukai air, ditunjang dengan bulu-bulu yang tumbuh di sekitar
tubuhnya. Kondisi bulu-bulu yang tebal dan berminyak dapat menghalangi air yang
masuk ke dalam tubuhnya ketika berenang dan bermain air. Bebek juga bersifat
omnivora yaitu pemakan segala macam makanan, dari biji-bijian, rumput-rumputan,
umbi-umbian, hingga hewan-hewan atau binatang kecil. Sifat khas lain dari bebek
ini adalah bentuk kakinya lebih pendek dibandingkan tubuhnya dan di antara
jari-jarinya terdapat selaput renang. Pemeliharaan bebek termasuk cukup mudah
karena mempunyai sifat penurut tetapi dapat menghasilkan keuntungan yang luar
biasa apabila dikelola dengan baik meskipun kualitas pakan yang diberikan rendah.
Selainitu tingkat kematian bebek relatif kecil dibandingkan unggas lain karena bebek
lebih tahan terhadap hampir semua penyakit daripada ternak unggas yang lain. Usia
empat minggu pertama kehidupan bebek adalah bagian yang terpenting. Dengan
pakan yang baik dan air yang cukup saat usia ini, akan membantu bebek-bebek ini
tumbuh lebih cepat, lebih besar, dan tahan penyakit. Masa-masa ini juga
merupakan masa dimana bebek-bebek muda perlu dilindungi dari hewan
pemangsa. Sedikit lebih banyak pekerjaan selama masa ini akan menghasilkan
manfaat yang lebih besar di kemudian hari.
2. TEKNI K PEMELI HARAAN
Air
Bebek memerlukan pasokan air yang terus-menerus, untuk itu sebaiknya sediakan
wadah atau lubang yang diisi dengan air yang dapat dijadikan tempat minum ketika
Modul 5
makanan mereka. Bebek juga menyukai kolam untuk berenang dan mencari
makanan dalam air. I ni t idak harus, namun bila memungkinkan, tersedianya kolam
akan sangat baik bagi kesehatan bebek, selain itu kolam akan menjadi sumber
pupuk yang baik. Bebek juga dapat diintegrasikan dengan tanaman air jika
kolamnya cukup besar.
Pakan
Bebek menyukai campuran serangga, cacing,
rumput segar, daun segar, dan biji-bijian
(gabah/ beras, jagung, dan millet). Bebek akan
berburu serangga dan cacing dalam tanah, di
pinggiran kolam, dan di bawah mulsa atau
dedaunan. Akan jauh lebih mudah bagi bebek
untuk menemukan serangga dan cacing jika
tanahnya basah.
Berikanlah biji-bijian atau kacang-kacangan pada bebek setiap harinya. Untuk lebih
meningkatkan kualitas biji-bijian, rendam biji-bijian selama semalam dan biarkan
tumbuh selama 1-2 hari lalu berikan ke ternak sebanyak segenggam penuh bijian
untuk 5 ekor bebek.
Kandang
Kandang merupakan tempat untuk bertelur, berteduh, dan berlindung bagi bebek,
khususnya bebek yang masih kecil, dari hewan predator, seperti anjing, kucing,
ular, dan tikus. Luas kandang yang dibutuhkan adalah 2 m x 2 m untuk 10-15 ekor
bebek. Sebaiknya selalu tempatkan lapisan potongan rumput pada lantai kandang
dan ganti rumput itu setiap 1-2 bulan sekali. Rumput kering berikut kotoran bebek
ini merupakan bahan kompos yang sangat baik dan kuat. Bebek juga akan
memanfaatkan rerumputan itu untuk membuat sarang bagi telurnya. Sebuah wadah
air di dalam kandang juga penting untuk disediakan. Selain itu di sekitar kandang
Modul 5
3. KESEHATAN
Gambar 9. Contoh Bentuk Kandang Bebek
Meskipun bebek merulakan unggas yang tahan penyakit tetapi sebaiknya juga
dilakukan usaha-usaha guna mencegah terjadinya penyakit, salah satunya adalah
dengan memberikan biji pepaya atau daun murbei secara teratur untuk mencegah
bebek terserang penyakit cacing. Segera pisahkan bebek yang terlihat sakit agar
tidak menular ke bebek yang lain dan baru dikumpulkan lagi apabila telah
benar-benar sembuh.
4. PRODUK TERNAK
Produk bebek tidak jauh dengan produk ayam yaitu daging, telur dan kotoran
sebagai pupuk. Daging bebek dapat diolah dan dikonsumsi dengan cara yang sama
seperti daging ayam dan rasanya sangat lezat dan bergizi tinggi. Telur bebek
ukurannya lebih besar daripada telur ayam dan sangat sehat. Telur bebek juga baik
untuk bahan membuat kue atau roti. Selain itu, daging atau telur bebek mudah
diperdagangkan atau dijual. Kotoran bebek sangat baik digunakan sebagai pupuk,
tapi kotoran bebek ini sangat kuat sehingga harus dicampur dalam kompos atau
pupuk cair terlebih dahulu sebelum digunakan.
5. TEKNI K I NTEGRASI DENGAN SI STEM PERTANI AN LAI NNYA
I ntegrasi Ternak Bebek dengan Tanaman Sayuran
Kandang yang dibuat dekat dengan rumah akan mempermudah
pengawasan. Sebaiknya kandang juga dibuat dekat dengan sumber air. Bebek
memerlukan kandang di malam hari namun mereka harus dibiarkan bebas
berkeliaran di areal terbuka selama tengah hari. Sistem ini sangat minim perawatan,
Modul 5
bibit sayuran dan sayuran berdaun hijau, dan dapat menghabiskannya dalam waktu
singkat.
Bebek dapat dimasukkan ke sistem ini terutama saat selesai pemanenan. Bebek
akan memakan gulma dan serangga, sekaligus memberikan pupuk pada tanah
untuk tanaman berikutnya. I ngatlah untuk selalu menyediakan naungan di siang
hari. Berilah pengawasan ekstra untuk bagian lahan yang telah ditanami sayuran,
atau bebek-bebek akan menghabiskannya
Gambar 10. I ntegrasi Bebek dengan Tanaman Sayuran
I ntegrasi Ternak Bebek dengan Pohon Buah- buahan
Suatu pekarangan untuk bebek jauh lebih mudah
dibuat dan dirawat daripada untuk ayam. Pagar
yang diperlukan hanyalah pagar kecil dan pendek
karena bebek tak dapat terbang. Dalam sistem ini,
bebek hanya akan mengendalikan gulma sekitar
tanaman buah-buahan, memakan beberapa
serangga, sekaligus memberikan pupuk pada
pepohonan. Bebek sangat senang duduk di tempat
teduh dan akan membuang kotoran dimana mereka
duduk.
Tanaman jeruk dan bebek merupakan kombinasi yang sangat baik karena tanaman
jeruk menyukai pupuk yang sangat kuat dan tanaman ini memiliki perakaran yang
Modul 5
I ntegrasi Bebek dengan Padi
Bebek juga dapat dikombinasikan dengan tanaman padi karena bebek
dapat dimanfaatkan untuk memakan gulma dan memberikan pupuk pada tanaman
padi setelah panen. Unt uk memudahkan pengawasan, sebaiknya dbuat pagar kecil
yang bisa dipindah-pindahkan untuk menjaga bebek tetap berada pada sawah padi
dan digiring ke tempat-tempat lain sesuai keinginan. Akan lebih baik untuk segera
memindahkan mereka kembali ke kandang setiap malamnya agar terlindung mereka
dari predator dan lebih mudah dalam mengumpulkan telurnya.
Di samping itu bebek juga dapat dipelihara di dalam kolam air irigasi
sehingga air kolam akan penuh dengan unsur hara yang baik digunakan sebagai
bahan kompos dan pupuk cair untuk tanaman. Pada musim hujan, dapat pula
Modul 5
CARA MENI NGKATKAN NI LAI TAMBAH PRODUK TERNAK
Daging ayam maupun daging sapi yang dihasilkan dari pemotongan ternak dapat
diolah menjadi berbagai bentuk olahan daging, misalnya sosis, nugget, fillet dan
lain-lain. Berikut dijelaskan cara pengolahan daging ayam menjadi nugget ayam yang saat
ini banyak digemari konsumen di pasaran.
NUGGET
Salah satu bentuk makanan beku yang
saat ini sangat digemari masyarakat luas
adalah nugget. Umumnya berbentuk
pipih, bulat, kotak, atau bentuk lain
yang menarik perhatian anak-anak
(seperti huruf atau hewan). Produk
tersebut tersedia di supermarket atau
outlet dalam berbagai merek dagang,
kemasan, cita rasa, tekstur, dan harga jualnya pun cukup tinggi.
Meskipun nugget tergolong bahan makanan yang mudah dan cepat dimasak,
daging ayam yang diberi bumbu dan pelapis ini sangat kaya protein. Terdapat juga
asam amino, lemak, karbohidrat, beberapa jenis vitamin dan mineral. Nugget bersifat
ready to cook (siap untuk dimasak) dan ready to eat (siap untuk dimakan). Ready to
cook artinya hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyiapkan dan
menghidangkannya. Contoh paling populer dari makanan ready to cook adalah makanan
instan, yang umumnya membutuhkan waktu pemasakan 1–3 menit.
Belakangan ini di pasaran juga tersedia makanan ready to cook dalam bentuk
beku. Makanan dalam bentuk beku memiliki banyak keunggulan, khususnya terkait
dengan upaya penyelamatan nilai gizi dan cita rasa. Zat gizi umumnya mudah rusak
selama masa penyimpanan dan distribusi yang dilakukan pada suhu kamar. Teknik
pembekuan yang dilakukan pada suhu yang tepat, sangat berguna untuk
memperpanjang masa simpan produk dan manfaat zat gizi yang terkandung di
Modul 5
Rasa nugget jauh lebih gurih dibandingkan daging ayam atau ikan goreng biasa.
Hal tersebut disebabkan pengaruh bumbu yang dicampurkan ke dalam adonan sebelum
digoreng. Rasa nugget sangat bervariasi, tergantung dari komposisi bahan dan jenis
bumbu yang digunakan.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan nugget diantaranya: - 250 gram daging ayam giling
- 1 lembar roti tawar - 2 butir telur
- 1% lada halus, 2% bawang putih halus dari berat ikan dan garam secukupnya - 1 biji pala dihaluskan
- 2 buah putih telur - 0,5 kg tepung roti/ panir - minyak goring secukupnya
Sedangkan cara pengolahan nugget ayam adalah sebagai berikut: - daging ikan digiling, roti dan telur diblender/ mixer
- ditambah bumbu berupa garam, pala, lada, bawang putih dan diaduk sampai rata kurang lebih 5-10 menit
- adonan yang sudah jadi dimasukkan kecetakan/ loyang (loyang sudah diolesi dengan minyak sayur dan dilandasi kertas roti)
- setelah adonan dituangkan ke dalam loyang, selanjutnya dikukus kurang lebih 30 menit dari saat air dalam dandang mendidih
- tanda adonan matang, apabila adonan ditusuk dengan lidi maka terasa kalis dan tidak lengket
- selesai pengukuran adonan dalam cetakan diangkat dan didinginkan
- setelah dingin adonan nugget diambil dari dalam cetakan dan dipotong seperti jari (menurut selera)
- potong kecil nugget dan diberi panir, kemudian dicelupkan kedalam putih telur dan diberi panir lagi
Modul 5
YOGURT
Yogurt merupakan salah satu olahan susu yang
diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan
kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri
asam laktat. Di pasaran yogurt terbagi dalam dua jenis,
yang pertama adalah yogurt plain yaitu yogurt tanpa rasa
tambahan dan yang kedua adalah drink yogurt yaitu yogurt
plain yang telah ditambahkan perasa tambahan
buah-buahan seperti rasa stroberi, jeruk ataupun leci oleh
produsen.
Bila di nilai dari kandungan gizi, yogurt tidaklah kalah dengan kandungan susu
pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yogurt adalah susu, bahkan ada beberapa
kelebihan yogurt yang tidak dimiliki oleh susu murni yaitu : (1) Sangat cocok dikonsumsi
oleh orang yang sensitif dengan susu (lactose intolerance) yang ditandai dengan diare
karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses
fermentasi pembuatan yogurt, (2) Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu
menghambat kadar kolestrol dalam darah karena yogurt mengandung lactobacilus.
Laktobasilus berfungsi menghambat pembentukan kolestrol dalam darah kita yang
berasal dari makanan yang kita makan seperti jeroan atau daging dan (3) Berguna
untuk meningkatkan daya tubuh kita karena yogurt mengandung banyak bakteri baik
sehingga secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam
susu kita.
Walaupun kelihatan sulit, pembuatan yogurt sebenarnya sangat sederhana.
Alat-alat yang kita butuhkan tidaklah terlalu rumit yaitu :
- panci berukuran kira-kira 40 cm
- sendok pengaduk
- toples kaca dengan tutup
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan yogurt hanyalah susu. Susu
ini dapat berupa susu cair langsung tetapi yang perlu diperhatikan susu yang digunakan
Modul 5
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Siapkan susu segar
2. Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit tetapi jangan sampai
mendidih yaitu sampi suhu sekitar 40 derajat celcius. Proses ini hanya untuk
menguapkan air saja yang nantinya akan terbentuk gumpalan atau solid yogurt.
3. Kalau sudah solid yogurt lalu angkat dan didinginkan kira-kira sampai hangat-hangat
kuku baru kemudian ditambahkan bibit (starter) yogurt sebanyak 2 - 5% dari jumlah
yogurt yang sudah mengental tadi. Bibit yogurt memang tidak dijual di pasaran
secara bebas tetapi dapat anda peroleh disalah satu toko. Atau secara sederhananya
kita dapat menggunakan yogurt yang plain (tanpa rasa tambahan), tanpa gula dan
tanpa aroma sebagai bibit yogurt.
4. Lalu diamkan selama 24 jam dalam wadah tertutup untuk menghasilkan rasa asam
dan bentuk yang kental.
5. Makin tinggi total solidnya maka cairannya bening yang tersisa semakin sedikit, maka
yogurt tersebut semakin bagus. Solid yogurt yang belum diberikan tambahan rasa ini
dapat juga dijadikan bibit yogurt untuk pembuatan selanjutnya.
6. Setelah berbentuk yogurt dapat ditambahkan sirup atau gula bagi yang tidak kuat
asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan perasa tambahan makanan seperti rasa
jeruk, strawberry dan leci yang dapat kita peroleh di took bahan makanan.
7. Yogurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik ataupun kaca. Kalaupun
kita ingin menggunakan wadah plastik sebaiknya yang agak tebal, akan tetapi bila
ingin menyimpan yogurt untuk waktu yang lebih lama sebaiknya menggunakan
wadah kaca. Yogurt dapat disajikan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga dapat
disajikan bersama salad buah sebagai sausnya ataupun sebagai bahan campuran es
buah. yogurt.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan penyimpanan yogurt ini
yang paling utama adalah masalah kebersihan yang merupakan hal yang harus
diperhatikan, sehingga sebaiknya semua alat yang digunakan direbus terlebih dahulu
dalam air mendidih selama 5-10 menit. Karena bila kebersihan tidak dijaga dapat
mengakibatkan yogurt tidak jadi, ciri-cirinya tidak berasam walaupun berbentuk solid, di
permukaan solid ditumbuhi jamur yang berbentuk bintik-bintik hitam dan berbau asam
Modul 5
sebaiknya selama 1 minggu. Selain masalah kebersihan yang perlu diperhatikan juga
masalah penyimpanan. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :
- Yogurt tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
- Tidak boleh ditaruh dalam suhu ruangan, harus disimpan dalam suhu dingin/ kulkas
tetapi juga tidak boleh diletakkan dalam freezer. Yogurt tidak boleh disimpan dalam
freezer karena bahan dasar yogurt yang berupa susu dapat pecah dan justru itu akan
merusak yogurt.
Tips Memilih Yogurt
Bila anda tidak sempat membuat dan ingin membeli yogurt di pasaran maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Pilihlah yogurt yang kental.
- Pilihlah yogurt yang disimpan di suhu dingin jangan yang di luar karena biasanya
sudah disteril lagi sehingga mikroorganismenya sudah tidak ada.
- Perhatikan dan cermati labelnya yang plain yogurt atau yang drink yogurt disesuaikan
dengan kebutuhan kita.
- Perhatikan dan cermati tanggal kadaluarsanya
Modul 5
TEKNI K I NTEGRASI TANAMAN- TERNAK
Eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dicirikan oleh penggunaan pupuk
anorganik secara terus menerus dalam upaya meningkatkan produksi pertanian nasional
telah menyebabkan banyak lahan pertanian di I ndonesia berada pada kondisi ” sakit”
(Kariyasa dan Pasandaran, 2004). Di sisi lain usaha ternak ruminansia baik sapi, kerbau
maupun kambing di pedesaan masih bersifat tradisional dan hanya sebagai usaha
sambilan dan kendala utama yang dihadapi adalah permasalahan keterbatasan lahan
hijauan pakan ternak, terutama pada musim kemarau. Konsekuensinya banyak petani
yang kemudian menjual ternaknya walaupun dengan harga yang relatif murah (I lham et
al, 2001). Kondisi tersebut mendorong terciptanya suatu sistem pengkombinasian
tanaman-ternak dalam satu kawasan yang disebut dengan Sistem I ntegrasi
Tanaman-Ternak (Crop-Livestock System).
Ciri utama Sistem I ntegrasi Tanaman-Ternak adalah adanya sinergisme atau
keterkaitan yang saling menguntungkan antara tanaman dan ternak. Petani dapat
memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk organik untuk tanamannya sedangkan
limbah tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang bergizi tinggi (Reinjess
et al dalam I smail dan Andi Djayanegara, 2004).
Pada model integrasi tanaman ternak, petani mengatasi permasalahan
keterbatasan pakan dengan memanfaatkan limbah tanaman pertanian maupun
perkebunan seperti jerami padi, jerami jagung, limbah kacang-kacangan, limbah kakao,
limbah kopi dan masih banyak lagi. Limbah – limbah tersebut mampu menyediakan
pakan berkisar 33,33 persen dari total rumput yang diberikan (Kariyasa, 2003).
Keuntungan lain sistem ini adalah lebih menghemat tenaga kerja dalam hal pengambilan
rumput sehingga memberi peluang bagi petani untuk dapat lebih meningkatkan skala
pemeliharaan ternak.
Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik selian dapat menghemt
pemakaian pupuk anorganik juga dapat memperbaiki unsur hara tanah yang semakin
lama semakin menurun kualitasnya, dampaknya akan terlihat peningkatan produktivitas
yang cukup tinggi. Pada beberapa penelitian telah membuktikan bahwa sistem integrasi
Modul 5
dapat meningkatkan pendapatan petani secara keseluruhan. Hasil kajian adnyana et al
(2003) menunjukkan bahwa dengan pelaksanaan integrasi sapi dan padi di beberapa
daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur terbukti mampu mengurangi penggunaan
pupuk anorganik sebesar 25-35 persen dan meningkatkan produktivitas padi sebesar
20-29 persen. Sementara itu menurut Bulu et al (2004), penerapan sist em integrasi di
Provinsi NTB mampu meningkatkan pendapatan petani sebesar 8,4 persen, sedangkan
di Bali petani mampu meningkatkan pendapatannya sebesar 41,4 persen.
Dari segi biaya, usahatani yang dipadukan dengan ternak sapi mampu
menghemat biaya pembelian pupuk sebesar 18,14-19,49 persen atau sekitar 8,8 persen
terhadap total biaya, sedangkan usaha ternak yang dipadukan dengan usaha tani padi
mampu menghemat biaya tenaga kerja berkisar 35,44-44,22 persen atau berkisar
5,26-6,38 persen terhadap total biaya usaha ternak. Dari aspek permintaan, konsumen saat
ini lebih cenderung memilih produk-produk pertanian organik sekalipun dengan harga
yang jauh lebih tinggi dikarenakan pertimbangan kesehatan dan dampak yang terjadi
pada tubuh konsumen. Melihat manfaat dan keuntungan yang akan didapat oleh petani,
sangat disarankan pengaplikasian sistem integrasi tanaman ternak ini yang dampaknya
Modul 5
ANALI SI S BI AYA DAN KEUNTUNGAN TERNAK YANG DI I NTEGRASI KAN DENGAN TANAMAN KOPI
A. PENGOLAHAN LI MBAH KOPI a. Asumsi
- Harga beli limbah kopi : Rp. 50,-/ kg
- Dalam sehari 8 jam kerja, sedangkan dalam sebulan 20 hari kerja - Dalam sehari jumlah bahan baku yang diolah sebanyak 2 ton/ hari
- Kapasitas produksi alat penepung adalah 100 kg tepung limbah kopi per jam - Perbandingan bahan baku dan tepung yang dihasilkan adalah 10:1, yang
artinya 1000 kg bahan baku mengahasilkan 100 kg tepung limbah kopi. Jadi dalam sehari bisa menghasilkan 200 kg tepung limbah kopi
- Tenaga kerja sebanyak 2 orang dengan upah Rp. 110,-/kg tepung/ orang atau setara dengan Rp. 22.000,-/ orang/ hari
b. Biaya produksi
ü Biaya Tetap untuk Satu Bulan Produksi
-Alat penepung @ Rp. 6.000.000 = Rp. 138.000,-Untuk 115 jam (umur alat 5000 jam)
-Gembor 2 buah = Rp.
12.000,-Total Biaya Tetap
Rp.150.000,-ü Biaya Variabel
-Pembelian bahan baku = Rp.
2.000.000,--I nokulan = Rp.
1.000.000,--Bahan nutrisi (gula merah, dedak) = Rp.
300.000,--Tenaga kerja = Rp.
880.000,--Biaya eksploitasi alat penepung = Rp.
738.249,-Total Biaya Variabel Rp.
4.618.249,-Total Biaya Produksi
= Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel = Rp. 150.000,- + Rp.
4.618.249,-= Rp. 4.768.249,-c. Pendapatan
- Dalam sehari dihasilkan 200 kg tepung limbah kopi atau 4.000 kg/ bulan - Harga jual tepung limbah kopi Rp. 2.000,-/ kg
10.000.000,-Modul 5
d. Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp. 10.000.000 – Rp. 4.618.249
= Rp. 5.381751
e. Analisis kelayakan usaha
ü Break Event Point ( BEP) Volume Produksi
BEP Volume Produksi
= Total Biaya : Harga Satuan = Rp. 4.618.249,- : Rp. 2.500,-/ kg = 1847,30 kg
= 1847 kg
Artinya, titik impas diperoleh ketika jumlah produksi tepung limbah kopi
mencapai 1847 kg
ü Break Event Point ( BEP) Harga
BEP Harga = Total Biaya : Jumlah Produksi = Rp. 4.618.249.000,- : 4000 kg = Rp.
1.154,-Artinya, titik impas diperoleh ketika harga jual tepung limbah kopi mencapai Rp. 1.154,-/ kg.
f. Revenue Cost Ratio ( R/ C)
R/ C = Pendapatan : Total Biaya
= Rp. 10.000.000,- : Rp. 4.618.249,-= 2,17
Artinya, setiap modal Rp. 100,- yang dikeluarkan akan diperoleh penerimaan
sebesar Rp 200,-.
B. ANALI SI S USAHA PEMELI HARAAN TERNAK DENGAN PAKAN DARI LI MBAH KOPI
a. Usaha Ternak Ruminansia ( Kambing)
ü Asumsi
- Berat anak kambing peranakan etawa 10 kg seharga Rp. 700.000,-- Pemeliharaan berlangsung selama 20 minggu atau 5 bulan
- Harga hijauan Rp. 50,- per kg
Modul 5
Total Biaya Produksi Rp. 742.300,-B. Pendapatan
Hasil penjualan kambing
20,72 kg @ Rp. 80.000,- Rp.
1.657.600,-C. Keuntungan Rp. 915.300,-D. BEP Volume Produksi 9,3 kg
E. BEP Harga Rp. 35.825,-F. R/ C Ratio 2,23
- Pertambahan berat badan untuk ternak yang diberi limbah kopi 200-300 gram/ ekor/ hari sebesar 98/ ekor/ hari
- Harga jual kambing Rp. 80.000,-/kg
ü Analisis
b. Usaha Ternak Ayam Broiler
- Pembelian DOC 100 ekor @ Rp. 5.000,-- Pemeliharaan berlangsung selama 60 hari
- Harga pakan starter Rp. 4000,- per kg sebanyak 50 kg
- Harga ayam berdasarkan berat badan tanpa memperhatikan performa ternak
- Harga jual ayam Rp. 35.000,-/ kg
Modul 5
-Tenaga kerja -Jumlah
Output
-Ayam panen -Bobot/ ekor -Penjualan ayam -Keuntungan -Keuntungan/ ekor -B/ C Ratio
85 0,971
83 35.000
100.000 1.595.939
2.905.000 1.309.061 13.091
Modul 5
PAKAN TERNAK BERBASI S ORGANI K
PEMBUATAN PAKAN DARI LI MBAH KOPI DAN TONGKOL JAGUNG
Saat ini telah bayak dikembangkan berbagai penelitian tentang pakan tambahan
alternatif yang berasal dari limbah pertanian/ perkebunan diantaranya limbah kopi,
tongkol jagung, limbah kakao, limbah mete dan masih banyak lagi. Dalam modul ini
akan dijelaskan mengenai pengolahan limbah kopi dan tongkol jagung sebagai pakan
ternak.
a. Limbah kopi
Limbah kopi yang dimaksud adalah limbah kulit yang diperoleh dari proses
pengolahan kopi dari biji utuh menjadi kopi bubuk. Pakan limbah kopi mulai
dikembangkan sejak tahun 2002 di Bali. Saat ini sekitar 300 petani di tempat itu
mengolah sendiri limbah tersebut untuk pakan ternak. Dengan kepemilikan lahan
sekitar satu hektar untuk tiap petani, dapat dihasilkan sekitar tiga ton limbah kopi.
Setelah diolah menjadi pakan, limbah ini bisa dimanfaatkan untuk lebih dari 20
kambing dalam setahun, dengan konsumsi pakan sebanyak 200 gram untuk tiap
kambing per hari.
Saat ini telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa limbah kopi baik
digunakan sebagai pakan ternak, tetapi terlebih dahulu limbah harus difermentasi
terlebih dahulu guna meningkatkan kecernaan sekaligus agar dapat disimpan lebih
lama. Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan dalam fermentasi limbah kopi
diantaranya :
- Limbah kopi 300 kg
- Starter 1 liter
- Dedak 10 kg
- Molasses 1 kg
- Plastik penutup 5 meter
- Timbangan 1 buah
Modul 5
Adapun proses pembuatan tepung limbah kopi adalah sebagai berikut:
- Limbah kopi dicampur dengan starter, dedak dan molasses
- Aduk-aduk dan campur rata
- Perciki dengan air kelapa
- Tutup dengan plastic sampai rapat
- Biarkan 6-7 hari
- Buka dan jemur hingga kering selama 2-3 hari
- Giling hingga halus dan menjadi tepung
b. Tongkol jagung
Limbah tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan unt uk pakan, tetapi hanya unt uk
ternak ruminansia karena tingginya kandungan serat. Jerami jagung merupakan bahan
pakan penting untuk sapi pada saat rumput sulit diperoleh, terutama pada musim kemarau.
Jerami jagung yang diawetkan dengan pengeringan matahari menghasilkan hay dan
disimpan oleh petani untuk persediaan pakan sapi pada musim kemarau. Dengan
berkembangnya usaha penggemukan sapi impor atau berkembangnya industri sapi perah,
seluruh tanaman jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan.
Ada beberapa macam limbah tanaman jagung dan produk samping industry
berbasis jagung dan salah satunya adalah tongkol / janggel jagung yaitu bagian dari buah
jagung setelah biji dipipil. Tongkol jagung merupakan limbah pertanian yang biasanya
hanya dibuang, namun dengan sedikit sentuhan teknologi bahan yang semula
hanya dianggap sampah itu dapat diubah menjadi pakan ternak yang bergizi tinggi,
bahkan dapat mengatasi kelangkaan pakan pada musim kemarau. Permasalahan
utama penggunaan tongkol jagung sebagai pakan ternak adalah tingginya
kandungan serat kasar yang mengakibatkan kecernaannya rendah dan
konsumsinyapun terbatas. Untuk dapat meningkatkan pemanfaatan tongkol jagung
sebagai pakan ternak maka diperlukan pengolahan terlebih dahulu, dapat berupa
fermentasi maupun silage. Pada modul ini akan dijelaskan mengenai pengolahan
secara silage. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
- Tongkol jagung 300 kg
- Starter buatan 1 liter
- Silo/ wadah plastik/ plastik hitam 10 meter
- Timbangan 1 buah
Modul 5
Cara pembuatan silage jagung adalah sebagai berikut :
a) Pemotongan atau Pencacahan Bahan Baku
Ukuran pemotongan sebaiknya sekitar 5 cm. Pemotongan dan pencacahan perlu
di lakukan agar mudah di masukan dalam silo/wadah plastik dan mengurangi
terperangkapnya ruang udara di dalam silo serta memudahkan pemadatan.
b) Tambahkan starter berselingan dengan potongan tongkol jagung. Aduk rata dan
masukan campuran tersebut kedalam silo secara bertahap, lapis demi lapis.
c) Saat memasukan bahan baku kedalam silo secara bertahap, lakukan penekanan
atau pengepresan untuk setiap lapisan agar padat. Kenapa harus di padatkan,
karena oksigen harus sebanyak mungkin di kurangi atau di hilangkan sama
sekali dari ruang silo.
d) Lakukan penutupan dengan serapat mungkin sehingga tidak ada udara yang
bisa masuk kedalam silo.
e) Biarkan silo tertutup rapat serta di letakan pada ruang yang tidak terkena
matahari atau kena hujan secara langsung selama tiga minggu
f) Setelah tiga minggu maka silase sudah siap di sajikan sebagai pakan ternak.
g) Silo yang tidak di buka dapat terus di simpan sampai jangka waktu yang sangat
lama asalkan tidak kemasukan udara.
h) Pemberian pada ternak yang belum terbiasa makan silase, harus di berikan
sedikit demi sedikit dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan. Jika sudah
terbiasa secara bertahap dapat seluruhnya diberi silase sesuai dengan
Modul 5
No Jenis Ternak Dosis Penggunaan ( Kg) *
Limbah Kopi Tongkol Jagung
1 Kambing dan Domba
- Prasapih (% x berat badan anak/ hari) 1,0—1,5 1,0—1,5
- Pascasapih (% x berat badan/ hari) 1,0—1,5 1,0—1,5
2 Sapi
- Prasapih (% x berat badan anak / hari) * * * *
- Fase penggemukan (% x berat badan) 0,8—1,2 0,8—1,2
3 Ayam Buras
- Ayam buras petelur (% x berat ransum) * * * *
TEKNI K PEMBERI AN PAKAN
Pada ternak ruminansia, limbah perkebunan olahan bisa diberikan sebagai bahan
konsentrat tunggal. Pemberian bisa dilakukan secara langsung, baik dalam bentuk
kering atau pasta. Namun agar hasilnya lebih baik, seyogianya limbah perkebunan
olahan dicampur dengan bahan konsentrat lain yang kandungan energinya tinggi,
seperti dedak padi atau jagung dengan perbandingan yang sama. Dosis pemberian
pakan per hari untuk kambing pada fase menyusui hingga prasapih sebanyak 1.0—1.5%
dari berat badan.
Awalnya, sebagian ternak tidak segera mengonsumsi pakan limbah perkebunan
dengan lahap. Ternak memerlukan waktu untuk beradaptasi. Agar ternak lebih berselera
mengonsumsi pakan pada tahap awal, tambahkan sedikit garam, gula merah, atau tetes
tebu ke dalam tepung limbah. Pemberian pakan limbah perkebunan untuk unggas harus
dicampur dengan bahan-bahan lain. Pada ayam buras fase starter, limbah kopi bisa
diberikan sejumlah 8—10% , sedangkan limbah kakao atau mete sebanyak 12—15% dari
total ransum. Sementara itu, untuk ayam buras pada fase grower dan layer (bertelur),
limbah kopi bisa diberikan sebanyak 15—16%, sedangkan limbah kakao sebanyak 18—
22% dari total ransum.
Tabel 1. Dosis pemberian pakan dari limbah perkebunan pada beberapa jenis ternak
Keterangan:
* Dosis bukan angka maksimum, bisa dicoba dengan dosis yang lebih tinggi.
* * Belum ada data hasil penelitian, tetapi bisa dicoba dengan dosis yang sama