• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar. T1 292010802 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar. T1 292010802 BAB IV"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN

Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25

pada mata pelajaran tematik Bahasa Indonesia, IPS dan PKn dengan tema setiap

siklus berbeda – beda. Baik siklus pertama maupun siklus kedua metode yang

digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah metode permainan

scrabble.

4.1.1.Kondisi Awal

Siswa kelas I SDN memiliki tingkat prestasi belajar yang rendah. Hal ini

dibuktikan dengan data pada dokumentasi hasil nilai ulangan yang terdapat pada

daftar nilai milik guru. Pada daftar nilai siswa kelas 1 menunjukkan 66% siswa

kelas I belum tuntas belajar. Berdasarkan prestasi yang rendah dari siswa kelas I

SDN Tlogowungu tersebut, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan menggunakan metode permainan scrabble yang akan diterapkan melalui dua siklus.

4.1.2. Pra Siklus

Sebelum siklus I dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

(2)

membaca permulaan siswa kelas I SDN Tlogowungu. Untuk mengetahui

pemahaman membaca maka peneliti menganalisis nilai rata-rata dari daftar nilai

yang diberikan guru. Berdasarkan daftar nilai tersebut diketahui bahwa 66% siswa

belum tuntas belajar pada pembelajaran tematik mata pelajaran bahasa Indonesia,

IPS dan PKn.

Peneliti kemudian menyiapkan soal yaitu membaca dengan 10 frasa

sebagai instrumen untuk mengukur keterampilan membaca siswa. Pelaksanaan

Pra Siklus dilakukan pada tanggal 18 Februari 2012 yang dilakukan dengan cara

meminta siswa membaca didepan kelas maju satu per satu, dan untuk penilaian

meminta bantuan guru kelas I sebagai observernya. Berdasarkan pelaksanaan pra

siklus ini peneliti akan menentukan tahap selanjutnya yang akan dilaksanakan.

Pada tahap ini peneliti juga menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

lembar observasi dan alat peraga.

4.1.3. Siklus I

A. Pelaksanaan Siklus I

Setelah diperoleh data-data pada tahap pra siklus maka peneliti melanjutkan

dengan pelaksanaan siklus pertama. Dalam siklus I peneliti melakukan 2 kali

pertemuan Kegiatan Belajar Mengajar. Setiap sebelum memulai kegiatan belajar

mengajar peneliti memberikan lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi tersebut akan digunakan sebagai acuan

(3)

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 5 Maret 2012 pada jam pelajaran

pertama. Peneliti mengajarkan materi Tematik dengan tema keluarga. Materi

tersebut merupakan gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS.

Adapun langkah-langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengkapan siswa seperti alat tulis,

bahan ajar, alat peraga siswa, dan pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,

berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

b. Kegiatan awal

Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan bagaimana kegiatan yang

dilakukan anak dirumah, guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan

lagu ”kasih ibu” menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu tema keluarga.

c. Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca kemudian siswa menirukan

membaca, guru menyuruh sebagian siswa membaca teks bacaaan “ ke rumah bibi”

kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok

anggotanya 5 siswa. Guru menjelaskan tata cara permainan scrabble kurang begitu jelas sehingga siswa kurang begitu paham. Kemudian siswa bekerja sama

bermain scrabble, pada saat permainan guru membimbing hanya 3 kelompok saja dan diam saja tidak memberikan arahan kepada kelompok yang mendapatkan

kesulitan, setelah permainan selesai siswa membacakan hasil kata yang

(4)

itu guru mengadakan tanya jawab mengenai isi bacaan tentang “ke rumah bibi” .

Siswa membaca lancar teks bacaan yang di sudah disediakan guru.

d. Kegiatan akhir

Guru memberikan tes lisan membaca lancar, kemudian motivasi dengan

menyuruh siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa membaca dengan

lancar .

2. Pertemuan kedua

Siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012

Pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari petemuan pertama.

a) Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengakapan siswa seperti alat

tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,

berdoa, dan mengecek kehadiran siswa

b) Kegiatan awal pembelajaran

Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan mengingat materi

kemarin tentang tata tertib yang harus dilakukan siswa di rumah, guru

memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan lagu lihat kebunku,

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c) Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca kemudian siswa menirukan

membaca, guru menyuruh sebagian siswa membaca teks bacaaan ke “ pagi hari”

kemudian siswa dibagi kelompok menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok

anggotanya 5 siswa, kemudian guru menjelaskan tata cara permainan scrabble

(5)

sportif guru membimbing lebih dari tiga kelompok dan memberikan arahan

kepada kelompok yang mendapatkan kesulitan saat kerja kelompok, setelah

permainan selesai siswa membacakan hasil kata yang ditemukan, siswa disuruh

membaca teks yang berjudul “ pagi hari”

d) Kegiatan akhir

Guru memberikan lembar evaluasi kemudian siswa mengerjakan dengan

sungguh-sungguh, guru memberikan motivasi dengan menyuruh siswa belajar

dengan sungguh-sungguh .

4.1.4. Siklus II

1.Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan tanggal 12 Maret 2012 pada jam

pelajaran terakhir. Peneliti mengajarkan materi tematik dengan tema kegiatan.

Materi tersebut gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS.

Adapun langkah – langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

a). Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengakapan siswa seperti alat

tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,

berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

b). Kegiatan awal

Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan menanyakan

kegiatan yang ada di sekolah, guru memotivasi dengan mengajak siswa

menyayikan lagu bangun tidur, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

(6)

c). Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca dengan intonasi dan lafal yang benar

kemudian siswa menirukannya, siswa di suruh maju ke depan untuk membaca

lancar dengan lafal dan intonasi yang benar. Guru mengorganisasikan kelompok

menjadi 5 kelompok tiap kelompok beraggota 5 siswa kemudian siswa bermain

scrabble dengan baik dan sportif guru juga membimbing semua kelompok dalam kelas dan memberikan solusi dan arahan jika terjadi kesalahan dan permasalahan

saat kerja kelompok. Setelah permainan selesai kembali ke teks bacaan yang

berjudul “berlibur ke pantai” sebagian siswa membaca lagi tentang teks bacaan

tersebut, kemudian tanya jawab mengenai isi bacaan yang berjudul “Berlibur ke

Pantai”

d). Kegiatan akhir

Memberikan tes lisan membaca lancar, kemudian memberikan motivasi

dengan cara memberikan dorongan agar siswa belajar dengan giat di rumah

supaya pintar, dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik, dan

Salam.

2.Pertemuan kedua

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan tanggal 17 Maret 2012 pada jam

pelajaran pertama. Peneliti mengajarkan materi tematik dengan tema kesehatan.

Materi tersebut gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS.

(7)

a) Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengkapan siswa seperti alat

tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,

berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

b) Kegiatan awal

Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan mengingat

materi kemarin tentang tata tertib yang harus dilakukan siswa di masyarakat,

guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan “aku anak sehat

“menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyampaikan tema

yang akan dipelajari yaitu tema kesehatan.

c) Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca dengan intonasi dan lafal yang benar

kemudian siswa menirukannya, siswa di suruh maju ke depan untuk membaca

lancar dengan lafal dan intonasi yang benar. Guru mengorganisasikan kelompok

menjadi 5 kelompok tiap kelompok beraggota 5 siswa dan tingkat prestasi siswa,

kemudian siswa bermain scrabble dengan baik dan sportif guru juga membimbing semua kelompok dalam kelas dan memberikan solusi dan arahan jika terjadi

kesalahan dan permasalahan saat kerja kelompok, setelah permainan selesai

kembali ke pembelajaran membaca lancar tentang teks yang berjudul “Rudi sakit”

siswa membaca teks tersebut kemudian tanya jawab tentang isi bacaan.

d) Kegiatan akhir

Memberikan evaluasi kemudian siswa mengerjakan evaluasi dengan sungguh,

(8)

belajar dengan giat di rumah supaya pintar, dan memberikan penghargaan kepada

kelompok terbaik.

e) Keterampilan menggunakan alat peraga

Penggunaan alat peraga sudah mengalami peningkatan guru membawa alat

peraga gambar-gambar mengenai peraturan yang ada dalam masyarakat sudah

dapat dilihat siswa keseluruhan dan gambarnya sudah menarik.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Hasil Keterampilan Membaca Lancar

Berdasarkan observasi pada aspek keterampilan membaca lancar

diperoleh data pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Keterampilan Membaca Lancar

Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca lancar pada siklus I

dengan rata-rata 12,84 dengan kriteria baik. Pada aspek keberanian membaca

didepan mendapatkan rata- rata 3,6 dengan kreteria sangat baik. No Aspek yang dinilai

Jumlah siswa yang

2. Ketepatan intonasi

membaca 12 8 2 3 79 3,16

3. Ketepatan pelafalan

dalam membaca 15 5 2 3 82 3,28

4. Ketepatan suara 8 7 7 3 70 2,8

Jumlah 12,84

(9)

Pada aspek intonasi dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan

rata-rata skor 3,16 dengan kriteria baik. Pada aspek pelafalan dalam keterampilan

membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 3,28 dengan kriteria baik. Dan pada

aspek suara dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 2,8

dengan kriteria cukup.

Dari keempat aspek yang di nilai dalam keterampilan membaca lancar,

rata – rata skor yang mendapatkan nilai paling tinggi adalah pada aspek

keberanian membaca di depan kelas, yaitu mendapat rata – rata 3,6 dengan

kreteria sangat baik.

b.Pemahaman Membaca

Berdasarkan hasil tes awal sebelum pembelajaran membaca lancar

diperoleh data hasil pemahaman membaca seperti tersaji dalam Tabel 3 sebagai

berikut :

Tabel 3. Hasil Tes Awal Pemahaman Membaca

Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh

data nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah adalah 30, rata-rata nilai adalah 66,8.

Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 50% sedangkan

50% siswa dalam kriteria belum tuntas. No Rentang

Nilai

Frekuensi Nilai

Frekuensi

Relatif Kriteria

1 79 – 90 6 24% Tuntas

2 67 – 78 6 24% Tuntas

3 55 – 66 6 24% Tidak tuntas

4 43 – 54 3 12% Tidak tuntas

5 31- 42 2 8% Tidak tuntas

(10)

Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam

Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Nilai Evaluasi Siklus I Pemahaman Membaca

No Rentang Nilai

Frekuensi Nilai

Frekuensi

Relatif Kriteria

1 91 – 100 8 32% Tuntas

2 81 – 90 7 28% Tuntas

3 71 – 80 3 12% Tuntas

4 61 – 70 2 8% Tidak tuntas

5 51 – 60 3 12% Tidak tuntas

6 41 – 50 2 8% Tidak tuntas

Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh

data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 45, rata-rata nilai adalah

80,2. Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 72%

sedangkan 28 % siswa dalam kriteria belum tuntas.

c.Hasil Akvitas Siswa Selama Pembelajaran

Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca lancar

(11)

Tabel 5. Data Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran siklus I

(12)

Berdasarkan Tabel 5 diatas hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I

untuk pertemuan pertama dan kedua mendapatkan rata-rata skor 24,5 dan

persentase sebesar 72.88 % dengan kriteria baik.

Pada komponen aktif pra pembelajaran membaca lancar menggunakan

permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 21.2.dengan kriteria cukup. Aktif dalam menanggapi apersepsi dan tujuan pembelajaran memperoleh rata-rata skor

20,2 dengan kriteria cukup. Pada aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan

guru mengenai materi dan tata cara bermain scrabble dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 26,2 dengan kriteria baik.

Pada aspek aktif menjawab pertanyaan pada pembelajaran membaca

lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 18.4 dengan kriteria cukup. Pada aspek aktif dalam bermain scrabble pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 28,5 dengan kriteria baik. Pada aspek aktif siswa saat proses pembelajaran

membaca lancar menggunakan permainan scrabble memperoleh rata-rata skor 18 dengan kriteria cukup. Pada aspek aktif dalam kerja kelompok pada pembelajaran

membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 27,6 dengan kriteria baik. Pada komponen aktif dalam mempresentasikan hasil

pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble

mendapatkan rata-rata skor 27,2 dengan kriteria baik

Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses

(13)

Gambar 2. Diagram Aktivitas Siswa

Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus I

d.Refleksi

Refleksi tindakan pada siklus I ini difokuskan pada masalah yang muncul

selama tindakan berlangsung. Berdasarkan deskripsi hasil observasi dan catatan

lapangan pada siklus I maka dalam pembelajaran ditemukan permasalahan

sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca pada aspek ketepatan

suara siswa masih banyak yang belum membaca dengan suara keras dan

lantang.

2) Hasil tes pemahaman membaca menunjukan 72 % sehingga ketuntasan

belajar belum tercapai.

3) Berdasarkan catatan lapangan mengenai penguasaan materi guru belum

menguasai materi secara keseluruhan ada materi yang belum tersentuh.

4) Dalam pengelolaan kelas guru belum bisa mengkondisikan apabila terjadi

(14)

5) Banyak siswa belum siap menerima pelajaran dan atusias siswa sangat

kurang dalam mendengarkan penjelasan guru.

6) Banyak siswa yang tidak mau menjawab pertanyaan maupun

mengemukakan pendapat karena malu dan takut salah.

4.2.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Hasil Keterampilan membaca lancar

Berdasarkan observasi pada aspek keterampilan membaca lancar diperoleh

data pada Tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Keterampilan Membaca Lancar

Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca lancar pada siklus II

dengan rata-rata 13,2 yang berari kriteria Sangat baik.

Aspek keberanian membaca di depan kelas mendapatkan rata-rata skor 3,8

dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 20 siswa mendapatkan skor 4 yang berarti

siswa berani maju ke depan kelas untuk menunjukkan kemampuannya sendiri No Aspek yang

dinilai

Jumlah siswa yang

mendapatkan skor Jumlah skor Rata-rata skor

(15)

tanpa dibantu guru maupun teman, dan 5 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti

siswa berani maju ke depan kelas tetapi siswa tidak percaya diri, karena siswa

tersebut takut jika saat membaca terjadi kesalahan.

Pada aspek intonasi dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan

rata-rata skor 3,16 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 10 siswa mendapatkan

skor 4 yang berarti intonasi tepat sesuai dengan tanda bacanya dan pemenggalan

sesuai dengan makna, 9 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti intonasi tepat

sesuai dengan pemenggalan kata , 2 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti siswa

kurang jelas intonasi, kurang tepat dalam pemenggalan katanya, dan 4 siswa

mendapatkan skor 1 yang berarti pemenggalan tidak jelas, tidak sesuai dengan

maknanya dan tidak jelas intonasi

Pada aspek pelafalan dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan

rata-rata skor 3,28 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 12 siswa mendapatkan

skor 4 yang berarti tepat dan jelas dalam pelafalan sesui dengan bunyi semua

huruf, 9 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti hanya huruf ” r “ saja yang

belum tepat dalam pelafalannya, 2 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti

sebagian huruf kurang tepat dalam pelafalan, dan 2 siswa mendapatkan skor 1

yang berarti banyak kesalahan lafal dan tidak jelas pelafalan.

Pada aspek suara dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan

rata-rata skor 2,96 dengan kriteria baik. Sebanyak 9 siswa mendapatkan skor 4 yang

berarti siswa membaca dengan suara lantang dan benar, 7 siswa mendapatkan skor

3 yang berarti siswa membaca dengan suara lantang tetapi ragu-ragu takut salah

(16)

suara lemah, dan 1 siswa mendapatkan skor 1 yang berarti siswa tidak bersuara

dalam membaca.

b. Pemahaman Membaca

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran membaca lancar pada siklus II

diperoleh data hasil pemahaman membaca seperti tersaji dalam Tabel 7 sebagai

berikut:

Tabel 7. Nilai Evaluasi Siklus II Pemahaman Membaca

Pada Tabel menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh

data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 40, rata-rata nilai adalah 86.4.

Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 80% sedangkan

20% siswa dalam kriteria belum tuntas.

c. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca lancar

melalui permaianan scrabble pada siklus II dari 25 siswa diperoleh data pada Tabel 10 sebagai berikut:

No Rentang Nilai

Frekuensi Nilai

Frekuensi

Relatif Kriteria

1 88 100 10 40% Tuntas

2 75 – 87 10 40% Tuntas

3 62 – 74 3 12% Tidak tuntas

4 49 – 61 1 4% Tidak tuntas

(17)
(18)

Berdasarkan Tabel 8 diatas hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II

untuk pertemuan pertama dan kedua mendapatkan rata-rata skor 30.02 dan

persentase sebesar 89.94 % dengan kriteria baik.

Pada komponen aktif pra pembelajaran membaca lancar menggunakan

permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 30.8 dengan kreteria sangat baik. Aktif dalam menanggapi apersepsi dan tujuan pembelajaran memperoleh rata-rata

skor 28.6 dengan kriteria baik. Pada aktivitas siswa dalam memperhatikan

penjelasan guru mengenai materi dan tata cara bermain scrabble dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 31,2 dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek aktif menjawab pertanyaan pada pembelajaran membaca

lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 28.4 dengan criteria baik. Pada aspek aktif dalam bermain scrabble pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 32.2 dengan criteria sangat baik.Pada aspek aktif siswa saat proses pembelajaran

membaca lancar menggunakan permainan scrabble memperoleh rata-rata skor 27.6 dengan criteria baik. Pada aspek aktif dalam kerja kelompok pada

pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 29,6 dengan kriteria baik. Pada komponen aktif dalam

mempresentasikan hasil pada pembelajaran membaca lancar menggunakan

permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 27 dengan kriteria sangat baik. Pada komponen aktif mengerjakan evaluasi mendapat nilai rata – rata skor 35

(19)

Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses

pembelajaran dapat digambarkan melalui diagram 3 dibawah ini

Gambar 3. Diagram Aktivitas Siswa

Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus II

d. Refleksi

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II secara keseluruhan sudah baik

dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan mampu menerapkan

pembelajaran membaca lancar dengan menggunakan permainan scrabble. Hal ini menyebabkan siswa aktif dalam pembelajaran.

Adapun kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini

tidak begitu terlihat, semua indikator yang dilakukan siswa maupun guru

dilaksanakan dengan baik, sehingga perbaikan yang harus dilakukan guru harus

mampu berkreasi dalam menyampaikan materi sehingga hasil belajar dicapai

dengan optimal seperti guru menampilkan alat peraga yang menarik perhatian

(20)

Berikut ini disajikan peroleh data hasil keterampilan membaca lancar,

hasil pemahaman membaca siswa, keterampilan guru dan aktivitas siswa pada

siklus I dan siklus II:

a. Data rata-rata hasil keterampilan membaca lancar.

Dari pemaparan data di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata

hasil keterampilan membaca lancar siswa pada siklus I dan siklus II. Untuk siklus

I mendapatkan rata-rata skor sebesar 12,84 dengan kriteria baik meningkat pada

siklus II menjadi 13,2 dengan kriteria Sangat baik. Hal ini menunjukan permainan

scrabble dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dengan lancar. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4 berikut:

12.6 12.7 12.8 12.9 13 13.1 13.2

12.84 13.2

siklus I siklus II

Gambar 4. Diagram Rata-Rata Hasil Keterampilan Membaca Lancar

(21)

b. Data rata-rata hasil pemahaman membaca lancar siswa

66,8

80,2

86,4

0 20 40 60 80 100

tes Awal siklus I siklus II

Gambar 5. Diagram Rata-Rata Hasil Pemahaman Membaca

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil

pemahamn membaca siswa dari tes awal sebelum pembelajaran sebesar 66.8 pada

siklus I meningkat menjadi 80.2 pada siklus II meningkat menjadi 86.4.

Hal ini menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca.

c. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa

Berdasarkan data diatas menunujukan persentase ketuntasan klasikal hasil

pemahaman membaca siswa terjadi peningkatan dari tes awal sebesar 50%, pada

siklus I meningkat menjadi 72% dan siklus II meningkat menjadi 80%. Hal

tersebut menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca siswa. Untuk lebih jelasnya peningkatan ketuntasan

(22)

0%

tes awal siklus I siklus II 50%

72.00%

80%

Gambar 6. Diagram Ketuntasan Klasikal siswa Pemahaman Membaca

d. Data rata-rata hasil aktivitas siswa

0%

Gambar 7. Diagram Rata-Rata Hasil Aktivitas Siswa

Berdasarkan gambar 7 diagram batang hasil rata-rata aktivitas siswa dalam

pembelajaran membaca lancar mengalami peningkatan pada siklus I 68,72%

meningkat menjadi 89.94% pada siklus II dan hal ini menunujukan bahwa

(23)

4.3. Pembahasan

Menurut Anni (2007: 2) belajar merupakan proses penting bagi perubahan

perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.

Hasil belajar yang dimaksud di sini adalah hasil perolehan siswa setelah dilakukan

pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble meliputi aktivitas mulai pembelajaran, aktivitas siswa memperhatikan penjelasan guru.

Aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan, kegiatan kerja kelompok, aktivitas

dalam permainan scrabble, aktivitas mengemukakan ide dan mempresentasikan, dan mengerjakan lembar evaluasi terlakasana dengan sangat baik.

Berdasarkan pengamatan melalui pembelajaran membaca lancar

menggunakan permainan scrabble pada proses pembelajaran bahasa Indonesia manfaat yang diperoleh sebagai berikut: 1) Siswa menjadi terampil dalam

membaca lancar. 2) Meningkatkan rasa solidaritas sesama anggota kelompok. 3)

4) Meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi. 5) Siswa menjadi aktif, kreatif

dan berani mengemukakan ide.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran membaca lancar dengan

menggunakan permainan scrabble dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan membaca lancer.

Dalam penelitian yang telah dilakukan terbukti adanya peningkatan baik

itu berupa, aktivitas siswa, keterampilan membaca lancar, dan hasil pemahaman

membaca. Hal ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran membaca lancar

(24)

pembelajaran disini guru kreatif dalam menyampaikan materi dengan

menggunkan media gambar yang menarik siswa, guru mampu membimbing siswa

dalam kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini guru diharapkan dapat

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan lebih menyenangkan,

sehingga siswa dalam pembelajaran lebih bermakna.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan

permainan scrabble terjadi adanya peningkatan dalam kegiatan yang dilakukan dari aktivitas siswa sebelum pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Seperti

aktif dalan memperhatikan penjelasan guru, aktif bertanya, aktif mengemukakan

ide, aktif menjawab pertanyaan. Dalam pembelajaran menggunakan permainan

scrabble siswa dituntut untuk berlatih kerja sama dalam kelompok dan mampu membimbing kelompok sehingga rasa solidaritas antar sesama anggota dapat

meningkat.

Nurhidayati (2006) menyarankan agar melaksanakan bimbingan membaca

pada waktu yang tepat, dapat dilaksanakan secara kelompok, dan kata yang

ditunjukkan meluruskan persepsi terlebih dahulu tentang perkembangan membaca

anak, kartu kata dapat disajikan media komunikasi dan melakukan bimbingan

Gambar

Tabel 2. Keterampilan Membaca Lancar
Tabel 3. Hasil Tes Awal Pemahaman Membaca
Tabel 4. Nilai Evaluasi Siklus I Pemahaman Membaca
Tabel 5. Data Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana upaya hukum yang harus dilakukan para pihak apabila salah satu. pihak

MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA D ALAM TANYA-JAWAB MELALUI TEKNIK MENGGALI- MENUNTUN (PROBING-PROMPTING LEARNING) PAD A PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

Jadi alat pelindung diri adalah merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelakaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi

Additional Profit Tax (APT) is applicable for Bayu Undan regime, the Supplemental Petroleum Tax (SPT) is applicable for ‘JPDA but not Annex F’ and ‘100% Timor-Leste Territory’

Penelitian Pesticide Action Network and the Pasific (PANAP) :Pestisida Ganggu Kesehatan Petani.http://beritabumi.or.id/penelitian- panap-pestisida-ganggu-kesehatan-petani/ Diakses

Mata kuliah ini terdiri 1 sks teori dan 2 sks praktek yang mempelajari dan membahas tentang pengertian/definisi dan ruang lingkup pekerjaan merchandising yaitu

yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku (kain) untuk pembuatan sebuah garmen berikut allowance -nya (harga).  Biaya bahan bantu (additional