30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN
Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25
pada mata pelajaran tematik Bahasa Indonesia, IPS dan PKn dengan tema setiap
siklus berbeda – beda. Baik siklus pertama maupun siklus kedua metode yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah metode permainan
scrabble.
4.1.1.Kondisi Awal
Siswa kelas I SDN memiliki tingkat prestasi belajar yang rendah. Hal ini
dibuktikan dengan data pada dokumentasi hasil nilai ulangan yang terdapat pada
daftar nilai milik guru. Pada daftar nilai siswa kelas 1 menunjukkan 66% siswa
kelas I belum tuntas belajar. Berdasarkan prestasi yang rendah dari siswa kelas I
SDN Tlogowungu tersebut, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menggunakan metode permainan scrabble yang akan diterapkan melalui dua siklus.
4.1.2. Pra Siklus
Sebelum siklus I dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
membaca permulaan siswa kelas I SDN Tlogowungu. Untuk mengetahui
pemahaman membaca maka peneliti menganalisis nilai rata-rata dari daftar nilai
yang diberikan guru. Berdasarkan daftar nilai tersebut diketahui bahwa 66% siswa
belum tuntas belajar pada pembelajaran tematik mata pelajaran bahasa Indonesia,
IPS dan PKn.
Peneliti kemudian menyiapkan soal yaitu membaca dengan 10 frasa
sebagai instrumen untuk mengukur keterampilan membaca siswa. Pelaksanaan
Pra Siklus dilakukan pada tanggal 18 Februari 2012 yang dilakukan dengan cara
meminta siswa membaca didepan kelas maju satu per satu, dan untuk penilaian
meminta bantuan guru kelas I sebagai observernya. Berdasarkan pelaksanaan pra
siklus ini peneliti akan menentukan tahap selanjutnya yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini peneliti juga menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
lembar observasi dan alat peraga.
4.1.3. Siklus I
A. Pelaksanaan Siklus I
Setelah diperoleh data-data pada tahap pra siklus maka peneliti melanjutkan
dengan pelaksanaan siklus pertama. Dalam siklus I peneliti melakukan 2 kali
pertemuan Kegiatan Belajar Mengajar. Setiap sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar peneliti memberikan lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi tersebut akan digunakan sebagai acuan
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 5 Maret 2012 pada jam pelajaran
pertama. Peneliti mengajarkan materi Tematik dengan tema keluarga. Materi
tersebut merupakan gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS.
Adapun langkah-langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pra pembelajaran
Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengkapan siswa seperti alat tulis,
bahan ajar, alat peraga siswa, dan pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,
berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.
b. Kegiatan awal
Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan bagaimana kegiatan yang
dilakukan anak dirumah, guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan
lagu ”kasih ibu” menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu tema keluarga.
c. Kegiatan inti
Guru memberikan contoh cara membaca kemudian siswa menirukan
membaca, guru menyuruh sebagian siswa membaca teks bacaaan “ ke rumah bibi”
kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok
anggotanya 5 siswa. Guru menjelaskan tata cara permainan scrabble kurang begitu jelas sehingga siswa kurang begitu paham. Kemudian siswa bekerja sama
bermain scrabble, pada saat permainan guru membimbing hanya 3 kelompok saja dan diam saja tidak memberikan arahan kepada kelompok yang mendapatkan
kesulitan, setelah permainan selesai siswa membacakan hasil kata yang
itu guru mengadakan tanya jawab mengenai isi bacaan tentang “ke rumah bibi” .
Siswa membaca lancar teks bacaan yang di sudah disediakan guru.
d. Kegiatan akhir
Guru memberikan tes lisan membaca lancar, kemudian motivasi dengan
menyuruh siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa membaca dengan
lancar .
2. Pertemuan kedua
Siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012
Pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari petemuan pertama.
a) Kegiatan pra pembelajaran
Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengakapan siswa seperti alat
tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,
berdoa, dan mengecek kehadiran siswa
b) Kegiatan awal pembelajaran
Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan mengingat materi
kemarin tentang tata tertib yang harus dilakukan siswa di rumah, guru
memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan lagu lihat kebunku,
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c) Kegiatan inti
Guru memberikan contoh cara membaca kemudian siswa menirukan
membaca, guru menyuruh sebagian siswa membaca teks bacaaan ke “ pagi hari”
kemudian siswa dibagi kelompok menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok
anggotanya 5 siswa, kemudian guru menjelaskan tata cara permainan scrabble
sportif guru membimbing lebih dari tiga kelompok dan memberikan arahan
kepada kelompok yang mendapatkan kesulitan saat kerja kelompok, setelah
permainan selesai siswa membacakan hasil kata yang ditemukan, siswa disuruh
membaca teks yang berjudul “ pagi hari”
d) Kegiatan akhir
Guru memberikan lembar evaluasi kemudian siswa mengerjakan dengan
sungguh-sungguh, guru memberikan motivasi dengan menyuruh siswa belajar
dengan sungguh-sungguh .
4.1.4. Siklus II
1.Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan tanggal 12 Maret 2012 pada jam
pelajaran terakhir. Peneliti mengajarkan materi tematik dengan tema kegiatan.
Materi tersebut gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS.
Adapun langkah – langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut :
a). Kegiatan pra pembelajaran
Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengakapan siswa seperti alat
tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,
berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.
b). Kegiatan awal
Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan menanyakan
kegiatan yang ada di sekolah, guru memotivasi dengan mengajak siswa
menyayikan lagu bangun tidur, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
c). Kegiatan inti
Guru memberikan contoh cara membaca dengan intonasi dan lafal yang benar
kemudian siswa menirukannya, siswa di suruh maju ke depan untuk membaca
lancar dengan lafal dan intonasi yang benar. Guru mengorganisasikan kelompok
menjadi 5 kelompok tiap kelompok beraggota 5 siswa kemudian siswa bermain
scrabble dengan baik dan sportif guru juga membimbing semua kelompok dalam kelas dan memberikan solusi dan arahan jika terjadi kesalahan dan permasalahan
saat kerja kelompok. Setelah permainan selesai kembali ke teks bacaan yang
berjudul “berlibur ke pantai” sebagian siswa membaca lagi tentang teks bacaan
tersebut, kemudian tanya jawab mengenai isi bacaan yang berjudul “Berlibur ke
Pantai”
d). Kegiatan akhir
Memberikan tes lisan membaca lancar, kemudian memberikan motivasi
dengan cara memberikan dorongan agar siswa belajar dengan giat di rumah
supaya pintar, dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik, dan
Salam.
2.Pertemuan kedua
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan tanggal 17 Maret 2012 pada jam
pelajaran pertama. Peneliti mengajarkan materi tematik dengan tema kesehatan.
Materi tersebut gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS.
a) Kegiatan pra pembelajaran
Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengkapan siswa seperti alat
tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam,
berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.
b) Kegiatan awal
Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan mengingat
materi kemarin tentang tata tertib yang harus dilakukan siswa di masyarakat,
guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan “aku anak sehat
“menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyampaikan tema
yang akan dipelajari yaitu tema kesehatan.
c) Kegiatan inti
Guru memberikan contoh cara membaca dengan intonasi dan lafal yang benar
kemudian siswa menirukannya, siswa di suruh maju ke depan untuk membaca
lancar dengan lafal dan intonasi yang benar. Guru mengorganisasikan kelompok
menjadi 5 kelompok tiap kelompok beraggota 5 siswa dan tingkat prestasi siswa,
kemudian siswa bermain scrabble dengan baik dan sportif guru juga membimbing semua kelompok dalam kelas dan memberikan solusi dan arahan jika terjadi
kesalahan dan permasalahan saat kerja kelompok, setelah permainan selesai
kembali ke pembelajaran membaca lancar tentang teks yang berjudul “Rudi sakit”
siswa membaca teks tersebut kemudian tanya jawab tentang isi bacaan.
d) Kegiatan akhir
Memberikan evaluasi kemudian siswa mengerjakan evaluasi dengan sungguh,
belajar dengan giat di rumah supaya pintar, dan memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik.
e) Keterampilan menggunakan alat peraga
Penggunaan alat peraga sudah mengalami peningkatan guru membawa alat
peraga gambar-gambar mengenai peraturan yang ada dalam masyarakat sudah
dapat dilihat siswa keseluruhan dan gambarnya sudah menarik.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Hasil Keterampilan Membaca Lancar
Berdasarkan observasi pada aspek keterampilan membaca lancar
diperoleh data pada Tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Keterampilan Membaca Lancar
Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca lancar pada siklus I
dengan rata-rata 12,84 dengan kriteria baik. Pada aspek keberanian membaca
didepan mendapatkan rata- rata 3,6 dengan kreteria sangat baik. No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
2. Ketepatan intonasi
membaca 12 8 2 3 79 3,16
3. Ketepatan pelafalan
dalam membaca 15 5 2 3 82 3,28
4. Ketepatan suara 8 7 7 3 70 2,8
Jumlah 12,84
Pada aspek intonasi dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan
rata-rata skor 3,16 dengan kriteria baik. Pada aspek pelafalan dalam keterampilan
membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 3,28 dengan kriteria baik. Dan pada
aspek suara dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 2,8
dengan kriteria cukup.
Dari keempat aspek yang di nilai dalam keterampilan membaca lancar,
rata – rata skor yang mendapatkan nilai paling tinggi adalah pada aspek
keberanian membaca di depan kelas, yaitu mendapat rata – rata 3,6 dengan
kreteria sangat baik.
b.Pemahaman Membaca
Berdasarkan hasil tes awal sebelum pembelajaran membaca lancar
diperoleh data hasil pemahaman membaca seperti tersaji dalam Tabel 3 sebagai
berikut :
Tabel 3. Hasil Tes Awal Pemahaman Membaca
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh
data nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah adalah 30, rata-rata nilai adalah 66,8.
Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 50% sedangkan
50% siswa dalam kriteria belum tuntas. No Rentang
Nilai
Frekuensi Nilai
Frekuensi
Relatif Kriteria
1 79 – 90 6 24% Tuntas
2 67 – 78 6 24% Tuntas
3 55 – 66 6 24% Tidak tuntas
4 43 – 54 3 12% Tidak tuntas
5 31- 42 2 8% Tidak tuntas
Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam
Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Nilai Evaluasi Siklus I Pemahaman Membaca
No Rentang Nilai
Frekuensi Nilai
Frekuensi
Relatif Kriteria
1 91 – 100 8 32% Tuntas
2 81 – 90 7 28% Tuntas
3 71 – 80 3 12% Tuntas
4 61 – 70 2 8% Tidak tuntas
5 51 – 60 3 12% Tidak tuntas
6 41 – 50 2 8% Tidak tuntas
Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh
data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 45, rata-rata nilai adalah
80,2. Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 72%
sedangkan 28 % siswa dalam kriteria belum tuntas.
c.Hasil Akvitas Siswa Selama Pembelajaran
Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca lancar
Tabel 5. Data Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran siklus I
Berdasarkan Tabel 5 diatas hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
untuk pertemuan pertama dan kedua mendapatkan rata-rata skor 24,5 dan
persentase sebesar 72.88 % dengan kriteria baik.
Pada komponen aktif pra pembelajaran membaca lancar menggunakan
permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 21.2.dengan kriteria cukup. Aktif dalam menanggapi apersepsi dan tujuan pembelajaran memperoleh rata-rata skor
20,2 dengan kriteria cukup. Pada aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan
guru mengenai materi dan tata cara bermain scrabble dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 26,2 dengan kriteria baik.
Pada aspek aktif menjawab pertanyaan pada pembelajaran membaca
lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 18.4 dengan kriteria cukup. Pada aspek aktif dalam bermain scrabble pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 28,5 dengan kriteria baik. Pada aspek aktif siswa saat proses pembelajaran
membaca lancar menggunakan permainan scrabble memperoleh rata-rata skor 18 dengan kriteria cukup. Pada aspek aktif dalam kerja kelompok pada pembelajaran
membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 27,6 dengan kriteria baik. Pada komponen aktif dalam mempresentasikan hasil
pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble
mendapatkan rata-rata skor 27,2 dengan kriteria baik
Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses
Gambar 2. Diagram Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus I
d.Refleksi
Refleksi tindakan pada siklus I ini difokuskan pada masalah yang muncul
selama tindakan berlangsung. Berdasarkan deskripsi hasil observasi dan catatan
lapangan pada siklus I maka dalam pembelajaran ditemukan permasalahan
sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca pada aspek ketepatan
suara siswa masih banyak yang belum membaca dengan suara keras dan
lantang.
2) Hasil tes pemahaman membaca menunjukan 72 % sehingga ketuntasan
belajar belum tercapai.
3) Berdasarkan catatan lapangan mengenai penguasaan materi guru belum
menguasai materi secara keseluruhan ada materi yang belum tersentuh.
4) Dalam pengelolaan kelas guru belum bisa mengkondisikan apabila terjadi
5) Banyak siswa belum siap menerima pelajaran dan atusias siswa sangat
kurang dalam mendengarkan penjelasan guru.
6) Banyak siswa yang tidak mau menjawab pertanyaan maupun
mengemukakan pendapat karena malu dan takut salah.
4.2.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Hasil Keterampilan membaca lancar
Berdasarkan observasi pada aspek keterampilan membaca lancar diperoleh
data pada Tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6. Keterampilan Membaca Lancar
Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca lancar pada siklus II
dengan rata-rata 13,2 yang berari kriteria Sangat baik.
Aspek keberanian membaca di depan kelas mendapatkan rata-rata skor 3,8
dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 20 siswa mendapatkan skor 4 yang berarti
siswa berani maju ke depan kelas untuk menunjukkan kemampuannya sendiri No Aspek yang
dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Jumlah skor Rata-rata skor
tanpa dibantu guru maupun teman, dan 5 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti
siswa berani maju ke depan kelas tetapi siswa tidak percaya diri, karena siswa
tersebut takut jika saat membaca terjadi kesalahan.
Pada aspek intonasi dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan
rata-rata skor 3,16 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 10 siswa mendapatkan
skor 4 yang berarti intonasi tepat sesuai dengan tanda bacanya dan pemenggalan
sesuai dengan makna, 9 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti intonasi tepat
sesuai dengan pemenggalan kata , 2 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti siswa
kurang jelas intonasi, kurang tepat dalam pemenggalan katanya, dan 4 siswa
mendapatkan skor 1 yang berarti pemenggalan tidak jelas, tidak sesuai dengan
maknanya dan tidak jelas intonasi
Pada aspek pelafalan dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan
rata-rata skor 3,28 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 12 siswa mendapatkan
skor 4 yang berarti tepat dan jelas dalam pelafalan sesui dengan bunyi semua
huruf, 9 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti hanya huruf ” r “ saja yang
belum tepat dalam pelafalannya, 2 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti
sebagian huruf kurang tepat dalam pelafalan, dan 2 siswa mendapatkan skor 1
yang berarti banyak kesalahan lafal dan tidak jelas pelafalan.
Pada aspek suara dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan
rata-rata skor 2,96 dengan kriteria baik. Sebanyak 9 siswa mendapatkan skor 4 yang
berarti siswa membaca dengan suara lantang dan benar, 7 siswa mendapatkan skor
3 yang berarti siswa membaca dengan suara lantang tetapi ragu-ragu takut salah
suara lemah, dan 1 siswa mendapatkan skor 1 yang berarti siswa tidak bersuara
dalam membaca.
b. Pemahaman Membaca
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran membaca lancar pada siklus II
diperoleh data hasil pemahaman membaca seperti tersaji dalam Tabel 7 sebagai
berikut:
Tabel 7. Nilai Evaluasi Siklus II Pemahaman Membaca
Pada Tabel menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh
data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 40, rata-rata nilai adalah 86.4.
Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 80% sedangkan
20% siswa dalam kriteria belum tuntas.
c. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca lancar
melalui permaianan scrabble pada siklus II dari 25 siswa diperoleh data pada Tabel 10 sebagai berikut:
No Rentang Nilai
Frekuensi Nilai
Frekuensi
Relatif Kriteria
1 88 – 100 10 40% Tuntas
2 75 – 87 10 40% Tuntas
3 62 – 74 3 12% Tidak tuntas
4 49 – 61 1 4% Tidak tuntas
Berdasarkan Tabel 8 diatas hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II
untuk pertemuan pertama dan kedua mendapatkan rata-rata skor 30.02 dan
persentase sebesar 89.94 % dengan kriteria baik.
Pada komponen aktif pra pembelajaran membaca lancar menggunakan
permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 30.8 dengan kreteria sangat baik. Aktif dalam menanggapi apersepsi dan tujuan pembelajaran memperoleh rata-rata
skor 28.6 dengan kriteria baik. Pada aktivitas siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru mengenai materi dan tata cara bermain scrabble dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 31,2 dengan kriteria sangat baik.
Pada aspek aktif menjawab pertanyaan pada pembelajaran membaca
lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 28.4 dengan criteria baik. Pada aspek aktif dalam bermain scrabble pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 32.2 dengan criteria sangat baik.Pada aspek aktif siswa saat proses pembelajaran
membaca lancar menggunakan permainan scrabble memperoleh rata-rata skor 27.6 dengan criteria baik. Pada aspek aktif dalam kerja kelompok pada
pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 29,6 dengan kriteria baik. Pada komponen aktif dalam
mempresentasikan hasil pada pembelajaran membaca lancar menggunakan
permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 27 dengan kriteria sangat baik. Pada komponen aktif mengerjakan evaluasi mendapat nilai rata – rata skor 35
Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses
pembelajaran dapat digambarkan melalui diagram 3 dibawah ini
Gambar 3. Diagram Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus II
d. Refleksi
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II secara keseluruhan sudah baik
dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan mampu menerapkan
pembelajaran membaca lancar dengan menggunakan permainan scrabble. Hal ini menyebabkan siswa aktif dalam pembelajaran.
Adapun kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini
tidak begitu terlihat, semua indikator yang dilakukan siswa maupun guru
dilaksanakan dengan baik, sehingga perbaikan yang harus dilakukan guru harus
mampu berkreasi dalam menyampaikan materi sehingga hasil belajar dicapai
dengan optimal seperti guru menampilkan alat peraga yang menarik perhatian
Berikut ini disajikan peroleh data hasil keterampilan membaca lancar,
hasil pemahaman membaca siswa, keterampilan guru dan aktivitas siswa pada
siklus I dan siklus II:
a. Data rata-rata hasil keterampilan membaca lancar.
Dari pemaparan data di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata
hasil keterampilan membaca lancar siswa pada siklus I dan siklus II. Untuk siklus
I mendapatkan rata-rata skor sebesar 12,84 dengan kriteria baik meningkat pada
siklus II menjadi 13,2 dengan kriteria Sangat baik. Hal ini menunjukan permainan
scrabble dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dengan lancar. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4 berikut:
12.6 12.7 12.8 12.9 13 13.1 13.2
12.84 13.2
siklus I siklus II
Gambar 4. Diagram Rata-Rata Hasil Keterampilan Membaca Lancar
b. Data rata-rata hasil pemahaman membaca lancar siswa
66,8
80,2
86,4
0 20 40 60 80 100
tes Awal siklus I siklus II
Gambar 5. Diagram Rata-Rata Hasil Pemahaman Membaca
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil
pemahamn membaca siswa dari tes awal sebelum pembelajaran sebesar 66.8 pada
siklus I meningkat menjadi 80.2 pada siklus II meningkat menjadi 86.4.
Hal ini menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca.
c. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa
Berdasarkan data diatas menunujukan persentase ketuntasan klasikal hasil
pemahaman membaca siswa terjadi peningkatan dari tes awal sebesar 50%, pada
siklus I meningkat menjadi 72% dan siklus II meningkat menjadi 80%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca siswa. Untuk lebih jelasnya peningkatan ketuntasan
0%
tes awal siklus I siklus II 50%
72.00%
80%
Gambar 6. Diagram Ketuntasan Klasikal siswa Pemahaman Membaca
d. Data rata-rata hasil aktivitas siswa
0%
Gambar 7. Diagram Rata-Rata Hasil Aktivitas Siswa
Berdasarkan gambar 7 diagram batang hasil rata-rata aktivitas siswa dalam
pembelajaran membaca lancar mengalami peningkatan pada siklus I 68,72%
meningkat menjadi 89.94% pada siklus II dan hal ini menunujukan bahwa
4.3. Pembahasan
Menurut Anni (2007: 2) belajar merupakan proses penting bagi perubahan
perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
Hasil belajar yang dimaksud di sini adalah hasil perolehan siswa setelah dilakukan
pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble meliputi aktivitas mulai pembelajaran, aktivitas siswa memperhatikan penjelasan guru.
Aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan, kegiatan kerja kelompok, aktivitas
dalam permainan scrabble, aktivitas mengemukakan ide dan mempresentasikan, dan mengerjakan lembar evaluasi terlakasana dengan sangat baik.
Berdasarkan pengamatan melalui pembelajaran membaca lancar
menggunakan permainan scrabble pada proses pembelajaran bahasa Indonesia manfaat yang diperoleh sebagai berikut: 1) Siswa menjadi terampil dalam
membaca lancar. 2) Meningkatkan rasa solidaritas sesama anggota kelompok. 3)
4) Meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi. 5) Siswa menjadi aktif, kreatif
dan berani mengemukakan ide.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran membaca lancar dengan
menggunakan permainan scrabble dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan membaca lancer.
Dalam penelitian yang telah dilakukan terbukti adanya peningkatan baik
itu berupa, aktivitas siswa, keterampilan membaca lancar, dan hasil pemahaman
membaca. Hal ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran membaca lancar
pembelajaran disini guru kreatif dalam menyampaikan materi dengan
menggunkan media gambar yang menarik siswa, guru mampu membimbing siswa
dalam kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini guru diharapkan dapat
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan lebih menyenangkan,
sehingga siswa dalam pembelajaran lebih bermakna.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan
permainan scrabble terjadi adanya peningkatan dalam kegiatan yang dilakukan dari aktivitas siswa sebelum pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Seperti
aktif dalan memperhatikan penjelasan guru, aktif bertanya, aktif mengemukakan
ide, aktif menjawab pertanyaan. Dalam pembelajaran menggunakan permainan
scrabble siswa dituntut untuk berlatih kerja sama dalam kelompok dan mampu membimbing kelompok sehingga rasa solidaritas antar sesama anggota dapat
meningkat.
Nurhidayati (2006) menyarankan agar melaksanakan bimbingan membaca
pada waktu yang tepat, dapat dilaksanakan secara kelompok, dan kata yang
ditunjukkan meluruskan persepsi terlebih dahulu tentang perkembangan membaca
anak, kartu kata dapat disajikan media komunikasi dan melakukan bimbingan