• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 SINDUE | Wirmawati | EDU CIVIC 6210 20560 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 SINDUE | Wirmawati | EDU CIVIC 6210 20560 1 PB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIIIA

SMP NEGERI 1 SINDUE

Wirmawati1A. 321 08 040

Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue ?”. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui anket, wawancara dan dokumentasi. Siswa yang terlibat sejak penelitian adalah kelas VIIIa yang berjumlah 12 orang dan 3 orang guru mata pelajaran PKn tahun ajaran 2013/2014.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Proses penerapan pembelajaran remedial di kelas VIIIa SMP Negeri 1 sindue siswa menyatakan sangat membantu menuntaskan pencapaian belajar pada mata pelajaran PKn sesuai nilai SKBM 70 yang berlaku di SMP Negeri Sindue. Hal ini terlihat dari peran guru PKn selama dalam pembelajaran remedial berupaya membina dan mengenbangkan sikap siswa melalui pengawasan dan penjelasan kembali materi pelajaranPKn.

Kesimpulan dari penelitian ini pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue guru memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk mencapai dan menguasai kompetensi sesuai dengan kemampuannya masing-masing yang menjadi motivasi bagi siswa dalam Proses penerapan pembelajaran remedial dan siswa menyatakan sangat membantu menuntaskan pencapaian belajar pada mata pelajaran PKn sesuai nilai SKBM 70 yang berlaku di SMP Negeri Sindue. Hal ini terlihat dari peran guru PKn selama dalam pembelajaran remedial berupaya membina dan mengenbangkan sikap siswa melalui pengawasan, penjelasan kembali materi pelajaran PKn dan memberi pengulangan kembali sampai nilai siswa mencapai nilai Standar Ketuntasan Belajar Minimal yang ada di sekolah.

Kata Kunci : Pembelajaran, Pembelajaran Remedial, Belajar Tuntas, Ketuntasan Belajar

1

(2)

I. PENDAHULUAN

Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan secara

terus-menerus menjadi suatu proses yang dialami baik secara langsung maupun tidak

langsung dilalui sepanjang hidup manusia. Pendidikan merupakan sesuatu yang

mutlak yang menjadi dasar dalam perubahan tingkah laku menuju kedewasaan.

Seorang anak yang tumbuh dewasa, secara otomatis pemikirannya pun akan menjadi

lebih bijak dan penuh pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, jika dalam

pertumbuhan menuju kedewasaannya diimbangi dengan pendidikan yang baik.

Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar

menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota

masyarakat dalam lingkungan sekitar dimana individu itu berada. Proses pendidikan

dapat dilakukan didalam keluarga, lingkungan dan juga pendidikan formal yang

diselenggarakan oleh pemerintah. Di dalam lingkungan keluarga orang tualah yang

menjadi pendidik bagi anak-anaknya, dalam lingkungan masyarakat warga

msyarakatlah yang memberikan pengaruh, pengalaman serta pengembangan

kedewasaan dan dilingkungan sekolah pendidiklah yang mengemban tugas utama

untuk memberikan ilmu

Pembelajaran atau pengajaran menurut (Hamzah 2006:2)2 adalah: “upaya

untuk membelajarkan siswa. Jadi untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami

siswa maka diadakanlah pembelajaran remedial, pembelajaran remedial adalah suatu

bentuk pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan pada KD tertentu dengan menggunakan berbagai metode tertentu yang

diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta

didik. Pada hakikatnya semua peserta didik akan mencapai standar kompetensi yang

ditentukan, namun waktu pencapainnya saja yang berbeda.

http://educationmantap.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-remedial.html3

2

Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta 3

(3)

II. METODE

Berdasarkan pada masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka penelitian ini

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan demikian, subyek penelitian

dipilih berdasarkan pertimbangan dari peneliti dengan kriteria dan karakteristik yang

ditetapkan oleh peneliti. Jadi, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 3

orang guru PKn dan 12 orang siswa yang mengikuti pembelajaran ramedial.

Analisis data dilakukan selama dan setelah penelitian karena penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif. Data yang terkumpul akan dianalisis melalui tiga tahap,

yaitu: reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Namun demikian, untuk

memperkuat uraian kualitatif tersebut maka hasil kuesioner dianalisis dengan

perhitungan persentase dengan menggunakan rumus berdasarkan pada pendapat

Sudjono (2003:42) yaitu :4

P = X 100%

Keterangan :

P = Angka presentase

F = Frekuensi jawaban yang sedang dicari presentasinya

N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu (sampel)

III.HASIL

Penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif dalam rangka penerapan pembelajaran

remedial dalam upaya mencapai ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas

VIIIa SMP Negeri 1 Sindue. Sebelum peneliti memaparkan data sebagai hasil penelitian

peneliti menyebutkan pengertian remedial menurut Peter Salim dan Yenny Salim

(1991:12)5, remedial adalah “berkenaan dengan perbaikan, bersifat menyembuhkan”. Jadi,

remedialmerupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau

korektif (perbaikan).

4

Sudjono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Hal 17 5

(4)

Menurut Henri Guntur Taringan, (1990:12)6. pengajaran remedial sangat

diperlukan dalam proses pembelajaran karena :

a. Tidak semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai kemampuannya.

b. Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan tingkah laku siswa secara bulat sebagai hasil belajar

c. Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik bimbingan belajar.

Peneliti akan memberikan gambaran tentang lokasi penelitian. Penelitian ini

dilaksanakan di SMP 1 Sindue yang berlokasi di Desa Toaya Jl. Goyabamba dengan

luas tanah sekolah 7.436 m2 / Hibah dan luas bagunan 2.940m2. Adapun kondisi

sekolah SMP Negeri 1 Sindue ini sangatlah baik, dimana kebersihan lingkungan

sekolah tersebut sangat terjaga.

Guru di SMP Negeri 1 Sindue berjumlah 30 orang, yang berstatsus PNS 27

dan Non PNS 3 Orang. Untuk jumlah siswa SMP Negeri 1 Sindue adalah 362 orang.

Diperoleh data siswa perempuan mencapai 201 orang sedangkan siswa laki-laki 161

orang, sementara itu ditinjau untuk kelas VII berjumlah 140 orang, kelas VIII

berjumlah 111 orang dan kelas IX berjumlah 111 orang.

Hasil Kuesioner/Angket

Kuesioner dilakukan terhadap dua belas informan yang sudah ditetapkan.

Hasil kuesioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban siswa yang dipilih

sebagai sampel penelitian terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran

remedial pada mata pelajaran PKn dan setiap responden bebas menentukan pilihan

sesuai dengan pendapatnya. Data hasil kuesioner disajikan dalam bentuk tabel.

6

(5)
[image:5.612.113.526.169.352.2]

Tabel 1

Tanggapan Responden terhadap Pembelajaran Remedial Sering Dilaksanakan dalam Menuntaskan Pencapaian Belajar Siswa

No Tanggapan Responden Frekuensi (f)

Bobot (n)

Nilai (f.n)

Persentase (%)

1 Sering sekali 3 5 15 25,0%

2 Sering 6 4 24 50,0 %

3 Cukup sering 2 3 6 16,7%

4 Kadang-kadang 1 2 2 8,3%

5 Tidak pernah - 1 1

-Jumlah 12 100

Sumber hasil pengolahan data primer 2013

Distribusi tanggapan responden yang menyatakan sering sekali, sering, cukup

sering dengan alasan bahwa pembelajaran remedial telah dilaksanakan walaupun

dominan dilaksanakan oleh bidang pelajaran tertentu, sedangkan distribusi tanggapan

responden yang menyatakan kadang-kadang, dikarenakan ketergantungan siswa

untuk mencari kemudahan.

Tabel 2

Tanggapan Responden terhadap Penggunaan Pembelajaran Remedial dalam Pembelajaran PKn

No Tanggapan Responden Frekuensi (f)

Bobot (n)

Nilai (f.n)

Persentase (%)

1 Sangat Membantu 6 5 30 50,0 %

2 Membantu 4 4 16 33,3%

3 Cukup Membantu 2 3 6 16,7%

4 Kurang Membantu _ 2 2 0 %

5 Tidak Membantu - 1 1 0 %

[image:5.612.115.524.526.701.2]
(6)
[image:6.612.113.526.170.348.2]

Tabel 3

Tanggapan Responden terhadap Kemampuan Guru dalam Menggunakan Pembelajaran Remedial

No Tanggapan Responden Frekuensi (f)

Bobot (n)

Nilai (f.n)

Persentase (%)

1 Sangat baik 3 5 15 25,0%

2 Baik 8 4 32 66,7%

3 Cukup baik 1 3 3 8,3%

4 Kurang baik 2 2 0%

5 Tidak baik _ 1 1 0 %

Jumlah 12 100

Sumber hasil pengolahan data primer 2013

Tabel 4

Tanggapan Responden terhadap Peningkatan Perhatian dan Minat Belajar Siswa setelah Mengikuti Pembelajaran PKn

No Tanggapan Responden Frekuensi (f)

Bobot (n)

Nilai (f.n)

Persentase (%)

1 Sangat Meningkat 2 5 10 16,7%

2 Meningkat 9 4 36 75,0%

3 Cukup meningkat 1 3 3 8,3%

4 Kurang meningkat 0 2 2 0%

5 Tidak meningkat 0 1 1 0 %

Jumlah 12 100

[image:6.612.117.525.429.608.2]
(7)
[image:7.612.114.525.165.350.2]

Tabel 5

Tanggapan Responden terhadap Pembelajaran Remedial dalam Pencapaian Ketuntasan Belajar

No Tanggapan Responden Frekuensi (f)

Bobot (n)

Nilai (f.n)

Persentase (%)

1 sangat membantu 4 5 20 33,3%

2 Membantu 6 4 24 50%

3 Cukup membantu 2 3 6 16,7%

4 Kurang membantu _ 2 2 0%

5 Tidak membantu _ 1 1 0%

Jumlah 12 100

Sumber hasil pengolahan data primer 2013

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum

pembelajaran remedial membantu menuntaskan pencapaian belajar siswa pada mata

pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue, sudah terlaksana dengan baik.

Penerapan pembelajaran remedial telah mendorong dan menberi motivasi siswa untuk

meningkatkan prestasi serta kompetensi yang membawa pengaruh positif pada hasil

belajar siswa.

Hasil Wawancara

 Wawancara Siswa

1. Bagaimana tanggapan anda jika guru menggunakan remedial ?

Penggunaan pembelajaran remedial sangat membantu siswa dalam

menuntaskan pencapaian belajar mata pelajaran PKn Karena pembelajaran

remedial mengulang kembali ulangan dengan materi pelajaran yang sama

sehingga mereka bisa memperbaiki hasil ulangan yang sebelumnya kurang

memuaskan. "(wawancara dengan Amanda Aprilya tanggal22Januari 2013 di

(8)

2. Apakah prestasi belajar pada mata pelajaran PKn dapat meningkat jika guru

menggunakan remedial ?

pemberian remedial dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena nilai

sebelumnya yang diperoleh masih dibawah rata-rata tapi setelah pemberian

remedial nilai siswa dapat meningkat sehingga siswa yang sebelumnya tidak

mencapai ketuntasan belajar memiliki kesempatan memperbaiki hasil

belajar walaupun hanya mendapat nilai Standar ketuntasan (70) setelah

melakukan remedial. “(wawancara dengan Ahmad tanggal 22 Januari 2012

di SMP Negeri 1 sindue).

3. Apakah manfaat penerapan pembelajaran remedial yang di berikan guru PKn?

Adapun mengenai manfaat penerapan pembelajaran remedial yang diberikan

oleh guru PKn sangat membantu siswa meningkatkan prestasi belajar.

(wawancara dengan Nurul Stifani pada tanggal 22 januari 2013 di SMP

Negeri 1 Sindue).

4. Apa kesulitan anda sehingga remedial pada mata pelajaran PKn?

kurang pahamnya terhadap materi yang diberikan oleh guru selain itu faktor

utama penyebab bayaknya siswa yang remedial adalah kurangnya semangat

belajar, kurangnya perhatian dan timbulnya rasa malas dalam diri siswa.

(wawancara dengan beberapa siswa pada tanggal 22 januari 2013 Di SMP

Negeri 1 Sindue).

5. Apa keuntungan yang anda rasakan setelah guru memberikan pembelajaran

remedial?

Dengan pembelajaran remedial siswa dapat berharap menuntaskan pencapaian

belajar dan meningkatkan prestasi serta menambah keaktifan sehingga

memudahkan memahami isi materi mata pelajaran PKn" (wawancara dengan

(9)

 Hasil Wawancara Guru

1. Apa alasan yang mendasari sehingga bapa/ibu menggunakan remedial ?

supaya siswa lebih terdorong mengikuti pembelajaran PKn agar dapat meraih

nilai ketuntasan yang lebih baik, siswa sebagai sasaran pembelajaran

remedial sangat antusias dan tidak menyiayiakan kesempatan untuk

memperbaiki nilai ketuntasan belajar. (wawancara pada guru PKn tanggal 23

januari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).

2. Apakah prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui remedial ?

secara keseluruhan siswa memperoleh nilai yang baik sehingga siswa yang

sebelumnya tidak mencapai ketuntasan belajar, memiliki kesempatan

memperbaiki cara belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar agar bisa

bersaing dengan siswa yang sudah berprestasi. (wawancara ibu Marlina

S.Pd Pada tanggal 23 januari 2013 di SMP Negeri I Sindue).

3. Menurut bapa/ibu bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran ramedial ?

Guru PKn mengakui adanya ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran remedial, siswa yang sebelumnya memiliki kekurangan dan

kesulitan dalam belajar setelah melakukan remedial bisa mendapatkan

hasil/nilai yang baik atau dikatakan tuntas. (Wawancara guru PKn pada

tanggal 23 januari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).

4. Menurut bapa/ibu apa keuntungan jika digunakan remedial ?

keuntungannya murid dapat mencapai hasil belajar yang optimal dijelaskan

oleh guru PKn bahwa "selama ini kurang digunakan metode lain dalam

menuntaskan pencapaian belajar siswa. yang paling sering digunakan

adalah pembelajaran remedial. (wawancara guru PKn Pada tanggal 5

february 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).

5. Adakah hambatan/kesulitan yang bapa/ibu rasakan pada saat melakukan

(10)

Salah satu kesulitan gur melaksanakan pembelajaran remedial sebab siswa

yang menjadi sasaran pembelajaran remedial kurang memiliki kesadaran

untuk memperbaiki nilai ketuntasan, misalnya kurangnya perhatian, tidak ada

persiapan mengikuti pembelajaran, dan kadang tidak hadir. (wawancara

dengan guru PKn tanggal 5 februari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue

IV. PEMBAHASAN

Setelah menyajikan data baik kuesioner maupun data wawancara maka

selanjutnya yang perlu diuraikan adalah membahas permasalahan penelitian dalam

penelitian ini permasalahan yang dikaji yaitu : Bagaimana ketuntasan belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIa

SMP Negeri 1 Sindue ?

Sebagaimana telah ditegaskan sebelumnya bahwa setiap pembelajaran

berorientasi pada upaya untuk meningkatkan prestasi beiajar siswa. Oleh sebab itu,

permasalahan yang perlu dibahas dalam penelittian ini adalah berkaitan dengan

pencapaian ketuntasan beiajar siswa dalam pembelajaran PKn yang menggunakan

pembelajaran remedial. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dapat

disimpulkan bahwa para siswa mengakui penggunaan pembelajaran remedial

sangat membantu pencapaian ketuntasan beiajar. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil

angket no 2 sebanyak 6 (50,0%) orang, sementara i t u yang menyatakan membantu

pencapaian ketuntasan beiajar sebanyak 4 (33,3%) orang dan menyatakan cukup

membantu sebanyak 2 (16,7%) orang sedangkan yang menyatakan kurang

membantu dan tidak membantu tidak seorang pun yang memberikan pernyataan

(0%).

Secara kcseluruhan dapat dinyatakan bahwa responden mengakui

penggunaan pembelajaran remedial dapat menuntaskan pencapaian belajar siswa

pada mata pelajaran PKn kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue. Sebagaimana

(11)

pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat lebih ditingkatkan setidaknya

pembelajaran remedial dapat membantu siswa untuk menuntaskan pencapaian

belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dibandingkan dengan sebelum diterapkan

penggunaan pembelajaran remedial hampir semua siswa yang belum tuntas pada

mata pelajaran PKn tidak akan mendapatkan pencapaian ketuntasan nilai 70 sebagai

syarat standar ketuntasan belajar minimum yang berlaku di kelas VIIIa SMP Negeri

1 Sindue. Oleh sebab itu, dengan diterapkan pembelajaran remedial dapat membantu

peningkatan ketuntasan belajar siswa.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka peneliti menarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

Bahwa setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas

VIIIa SMP Negeri 1 Sindue guru memberikan kesempatan kepada seluruh peserta

didik untuk mencapai dan menguasai kompetensi sesuai dengan kemampuannya

masing-masing yang menjadi motivasi bagi siswa dalam Proses penerapan

pembelajaran remedial dan siswa menyatakan sangat membantu menuntaskan

pencapaian belajar pada mata pelajaran PKn sesuai nilai SKBM 70 yang berlaku di

SMP Negeri Sindue.

Saran

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara

intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini

didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat

perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui

kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan

segera diberikan bantuan dan dalam penerapan pembelajaran remedial, guru juga

perlu memperhatikan hal-hal positif seperti kesiapan mengajar, penguasaan materi,

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta hal 6

Henry Guntur Tarigan, 1990.Pengajaran Remedi: Angkasa Bandung. Hal 8

Sudjono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Hal 17

Peter Salim, Yenny Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Press: Jakarta. Hal 7

(13)

Gambar

Tabel 1
Tabel 3
Tabel 5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kreatifitas siswa dan bentuk-bentuk kreatifitas dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ogodeide Kecamatan

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan mutu belajar pada semua mata pelajaran sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa perlu dilakukan sosialisasi

1. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Sigi yang siswanya berjumlah 96 siswa dari kelas VIII A sampai dengan kelas VIII C,

Kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran PKn khususnya kompetensi profesional dapat menyebabkan peserta didik tidak dapat memahami materi yang

Hasil ketuntasan belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran PKn setelah mengikuti proses remidial di SMA Negeri 1 Gedeg, Mojokerto dapat berupa nilai siswa,

Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik yang berkaitan dengan aspek sikap dalam mata pelajaran PKn secara benarV.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi profesinal guru PKn di SMP Negeri 3 Palu sudah baik, karna telah memenuhi indikator-indikator kompetensi profesional guru

Peran mata pelajaran PKn di sekolah sangat penting dan besar, dengan pemaparan materi yang wajib di pahami bagi peserta didik, menjelaskan, membimbing agar setiap peserta didik memiliki