• Tidak ada hasil yang ditemukan

Can be accessed on:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Can be accessed on:"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

I U T I U T -- UGUG

Pertemuan 4

Pertemuan 4

Pengukuran Mendatar

Pengukuran Mendatar

1 1 http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/

Can be accessed on:

Pendahuluan

Pendahuluan

Pengukuran Pengukuran--pengukuranpengukuran dilakukan untuk dilakukan untuk mendapatkan bayangan mendapatkan bayangan dilapangan, dengan dilapangan, dengan menentukan beberapa menentukan beberapa titik di atas permukaan titik di atas permukaan bumi. Ada hubungan yang bumi. Ada hubungan yang mendatar maupun tegak. mendatar maupun tegak.

(2)

I U T I U T -- UGUG Suatu

Suatu garisgaris miringmiring dapatdapat dinyatakandinyatakan dalamdalam duadua bidang,

bidang, yakniyakni garisgaris mendatarmendatar dandan garisgaris tegaktegak..

a.

a. DenganDengan garisgaris mendatarmendatar:: sudutsudut miringmiring hh

b.

b. DenganDengan garisgaris tegaktegak luruslurus :: sudutsudut zenitzenit h+z=90 h+z=90°° 0

0°°≤h≤90 (tanda + atau≤h≤90 (tanda + atau --)) 0

0°°≤z≤180 (tanda +)≤z≤180 (tanda +)

3 3

2. Alat ukur sudut : Theodolit

2. Alat ukur sudut : Theodolit

Theodolit dibagi dlm 3 Theodolit dibagi dlm 3

bagian: bagian:

i.

i. Bagian bawahBagian bawah

ii.

ii. Bagian tengahBagian tengah

iii.

(3)

I U T I U T -- UGUG

3. Cara mengatur Theodolit

3. Cara mengatur Theodolit

a.

a.

Sumbu kesatu harus tegaklurus

Sumbu kesatu harus tegaklurus

b.

b.

Sumbu kedua harus mendatar

Sumbu kedua harus mendatar

c.

c.

Garis bidik harus tegaklurus dengan

Garis bidik harus tegaklurus dengan

sumbu sumbu kedua

sumbu sumbu kedua

d.

d.

Kesalahan indeks pada skala lingkaran

Kesalahan indeks pada skala lingkaran

tegak =0

tegak =0

5 5

Ad.a sumbu kesatu harus tegaklurus

Ad.a sumbu kesatu harus tegaklurus

 Langkah2:Langkah2: 

 TempatkanTempatkan nivonivo sejajarsejajar dgndgn 2

2 sekrupsekrup penyetelpenyetel 

 Putar nivo 180Putar nivo 180°° dengandengan sumbu I

sumbu I 

 Pindahkan gelembungPindahkan gelembung setengahnya

setengahnya 

 Ulangi pekerjaan sampaiUlangi pekerjaan sampai gelembung tepat di tengah gelembung tepat di tengah--tengah

tengah 

 Putar nivo 90Putar nivo 90°°, tempatkan, tempatkan nivo ditengah

nivo ditengah--tengahtengah dengan sekrup yg lainnya dengan sekrup yg lainnya

(4)

I U T I U T -- UGUG

Ad. b dan c (sumbu II harus mendatar, dan garis

Ad. b dan c (sumbu II harus mendatar, dan garis

bidik harus tegaklurus dengan sumbu II)

bidik harus tegaklurus dengan sumbu II)

Dengan cara:

Dengan cara: Mula

Mula--mula anggap sumbu I sudahmula anggap sumbu I sudah tegaklurus dengan sumbu II tegaklurus dengan sumbu II Titik T terletak di titik potong garis Titik T terletak di titik potong garis

diafragma diafragma Dengan unting

Dengan unting--unting buat titik Punting buat titik P diatas dan Q dibawah T

diatas dan Q dibawah T

(3-5m) . T . P . Q 7 7

Tinjauan terhadap seting alat: Tinjauan terhadap seting alat:

i.

i. Keadaan sempurnaKeadaan sempurna

-- sumbu I sudah tegak lurussumbu I sudah tegak lurus -- sumbu II sudah mendatarsumbu II sudah mendatar

-- garis bidik telah tegaklurus sb.IIgaris bidik telah tegaklurus sb.II ii. Keadaan sb.II salah

ii. Keadaan sb.II salah

-- sb.I sudah tegak lurussb.I sudah tegak lurus -- sb.II belum mendatarsb.II belum mendatar

-- grs bidik sudah tegaklurus sb.IIgrs bidik sudah tegaklurus sb.II iii. Keadaan garis bidik salah

iii. Keadaan garis bidik salah -- sb.I sudah tegaklurussb.I sudah tegaklurus -- sb.II sudah mendatarsb.II sudah mendatar

--grs bidik belum tegaklurus sb.IIgrs bidik belum tegaklurus sb.II iv. Keadaan sb.II dan garis bidik salah iv. Keadaan sb.II dan garis bidik salah

-- sb.I telah tegaklurussb.I telah tegaklurus -- sb.II belum mendatarsb.II belum mendatar

(5)

I U T I U T -- UGUG

i. Keadaan yang sempurna

i. Keadaan yang sempurna

Setelah

Setelah garis

garis bidik

bidik diarahkan

diarahkan

ke

ke T,

T, goyangkan

goyangkan teropong

teropong

keatas

keatas dan

dan kebawah

kebawah;; karena

karena

sb

sb..II sudah

sudah tegaklurus,

tegaklurus, garis

garis

bidik

bidik sudah

sudah tegaklurus

tegaklurus sb

sb..II

II

maka

maka

gerakan

gerakan

teropong

teropong

akan

akan membuat

membuat suatu

suatu bidang

bidang

yg

yg tegaklurus

tegaklurus dgn

dgn sb

sb..II

II

9 9

ii. Kesalahan pada sb.II belum

ii. Kesalahan pada sb.II belum

mendatar

mendatar

Karena

Karena garis

garis bidik

bidik tegaklurus

tegaklurus

pada

pada sb

sb..II,

II, maka

maka gerakan

gerakan

teropong

teropong

keatas

keatas

dan

dan

kebawah

kebawah

tetap

tetap

akan

akan

menghasilkan

menghasilkan

bidang

bidang

yg

yg

tegaklurus

tegaklurus pada

pada sb

sb.. II

II

Bila

(6)

I U T I U T -- UGUG

iii. Kesalahan: grs bidik tidak

iii. Kesalahan: grs bidik tidak

tegaklurus pada sb.II

tegaklurus pada sb.II

Pada pergerakan teropong ke

Pada pergerakan teropong ke

atas dan kebawah, garis

atas dan kebawah, garis

bidik yang tidak tegaklurus

bidik yang tidak tegaklurus

pada sb.II akan membuat

pada sb.II akan membuat

bidang kerucut. Dengan

bidang kerucut. Dengan

sb.II sebagai poros kerucut.

sb.II sebagai poros kerucut.

11 11

iv. Kesalahan: sb.II tdk mendatar;

iv. Kesalahan: sb.II tdk mendatar;

grs bidik tidak tegaklurus sb.II

grs bidik tidak tegaklurus sb.II

Kesalahan ini merupakan kesalahan Kesalahan ini merupakan kesalahan

kombinasi ii dan iii. kombinasi ii dan iii. Pengaturan dilakukan sbb: Pengaturan dilakukan sbb:

Pasang kertas milimeter pd dinding, dgn Pasang kertas milimeter pd dinding, dgn

garis PQ merupakan garis nol. garis PQ merupakan garis nol.

a=x+y a=x+y b=y b=y--xx Maka, x=1/2(a Maka, x=1/2(a--b)b) y=1/2(a+b) y=1/2(a+b)

Dimana x=pengaruh tidak mendatarnya Dimana x=pengaruh tidak mendatarnya

sb.II sb.II

y= pengaruh tidak tegaklurusnya y= pengaruh tidak tegaklurusnya grs bidik thd sb.II

grs bidik thd sb.II

Agar sb.II mendatar pengaruh x Agar sb.II mendatar pengaruh x

dihilangkan dgn memutar sekrup koreksi dihilangkan dgn memutar sekrup koreksi sb.II

sb.II

Agar grs.bidik tegaklurus sb.II, putar Agar grs.bidik tegaklurus sb.II, putar sekrup koreksi diafragma. Hingga sekrup koreksi diafragma. Hingga sempurna.

(7)

I U T I U T -- UGUG

v. Menghilangkan

v. Menghilangkan

kesalahan indeks

kesalahan indeks

pada lingkaran

pada lingkaran

tegak

tegak

Lingkaran berskala tegak utk mengukur sudut Lingkaran berskala tegak utk mengukur sudut

miring (sudut zenit) miring (sudut zenit)

Lingkaran berskala mendatar utk sudut mendatar Lingkaran berskala mendatar utk sudut mendatar Pada waktu garis bidik dalam keadaan mendatar, Pada waktu garis bidik dalam keadaan mendatar,

maka sudut miring garis bidik=0

maka sudut miring garis bidik=0°° atau sudutatau sudut zenith garis bidik=90

zenith garis bidik=90°°

Bila pd waktu garis bidik mendatar pembacaan Bila pd waktu garis bidik mendatar pembacaan

tidak sama dengan 0 atau 90, karena garis skala tidak sama dengan 0 atau 90, karena garis skala 0 atau 90 tidak berimpit dengan garis indeks 0 atau 90 tidak berimpit dengan garis indeks nonius, maka dikatakan ada kesalahan indeks nonius, maka dikatakan ada kesalahan indeks Langkah menghilangkan kesalahan indeks: Langkah menghilangkan kesalahan indeks:

-- Garis bidik ke arah titik yang diukurGaris bidik ke arah titik yang diukur

-- Pembacaan sama dengan sudut zenit z yg betulPembacaan sama dengan sudut zenit z yg betul -- Gelembung nivo pada plat nonius di tengahGelembung nivo pada plat nonius di

tengah--tengah. tengah.

-- Ulangi pekerjaan ini.Ulangi pekerjaan ini.

13 13

4. Cara

4. Cara--cara Pengukuran Sudut Mendatar

cara Pengukuran Sudut Mendatar

Pengukuran sudut mendatar dpt dilakukan dengan dua Pengukuran sudut mendatar dpt dilakukan dengan dua

cara: cara: a.

a. Cara reiterasiCara reiterasi b.

b. Cara repetisiCara repetisi Ad. A. Cara reiterasi Ad. A. Cara reiterasi Sudut

Sudut--sudut didapat dengansudut didapat dengan selisih dua jurusan

(8)

I U T I U T -- UGUG

Ad. b. cara repetisi

Ad. b. cara repetisi

Cara ini dengan ditentukannya kelipatan n

Cara ini dengan ditentukannya kelipatan n

suatu sudut, sehingga besarnya sudut ada

suatu sudut, sehingga besarnya sudut ada

1/n hasil pengukuran kelipatan n sudut

1/n hasil pengukuran kelipatan n sudut

itu.

itu.

B A α 15 15

5. Penentuan Letak Titik

5. Penentuan Letak

Titik--Titik dengan Koordinat

Titik dengan

Koordinat--Koordinat

Koordinat

Untuk menentukan letak Untuk menentukan letak

titik dengan titik titik dengan titik--titiktitik lainnya diperlukan: lainnya diperlukan:

-- Arah (sudutArah (sudut αα)) -- Jarak (d)Jarak (d)

Suatu arah dimulai dari Suatu arah dimulai dari

Utara Geografis, diputar Utara Geografis, diputar searah jarum jam, dan searah jarum jam, dan diakhiri pada arah yang diakhiri pada arah yang bersangkutan.

(9)

I U T I U T -- UGUG

i. Penentuan sudut jurusan arah yang diawali dan diakhiri i. Penentuan sudut jurusan arah yang diawali dan diakhiri

dengan titik yang diketahui koordinat

dengan titik yang diketahui koordinat--koordinatnyakoordinatnya

a b a b ab

y

y

x

x

tg

ab ab a b

x

d

x

sin

ab ab a b

y

d

y

cos

ab a b ab

x

x

d

sin

ab a b

y

y

cos

17 17

Sifat sudut:

Sifat sudut:

i. i.

0

0°°<

α<360

<360°°

ii. ii. 180 , 180     ab ba ab ba atau    

180

ba ab

(10)

I U T I U T -- UGUG Tg + berada pada kuadran I Tg + berada pada kuadran I

dan III dan III Tg

Tg –– berada pada kuadran IIberada pada kuadran II dan IV

dan IV

19 19

Tg + berada pada kuadran I Tg + berada pada kuadran I

dan III dan III Tg

Tg –– berada pada kuadran IIberada pada kuadran II dan IV

(11)

I U T I U T -- UGUG

Contoh:

Contoh:

1. Titik

1. Titik--titik P,Q,R,dan S dihubungkan dengan titiktitik P,Q,R,dan S dihubungkan dengan titik A. sebagai titik pengikat titik A diberi indeks 1, A. sebagai titik pengikat titik A diberi indeks 1, yang lain dengan indeks 2.

yang lain dengan indeks 2. Koordinat titik

Koordinat titik--titiknya:titiknya: A: x= A: x= -- 1.426,81; y= + 1.310,541.426,81; y= + 1.310,54 P: = P: = -- 4.125,43;4.125,43; == -- .967,65.967,65 Q: = + 2.852,66; = + 2.783,08 Q: = + 2.852,66; = + 2.783,08 R: = + 1.492,28; = R: = + 1.492,28; = -- 1.091,191.091,19 S: = S: = -- 3.600,28;3.600,28; = + 1.310,54= + 1.310,54 Cari

Cari αα dan ddan d

21 21

Bila

Bila harusharus dicaridicari sudutsudut jurusanjurusan dandan jarakjarak suatusuatu garisgaris luruslurus yang

yang menghubungkanmenghubungkan duadua titiktitik yangyang tertentutertentu A(xa,ya)A(xa,ya) dandan B(xb,yb)

B(xb,yb) makamaka digunakandigunakan rumusrumus::

Pada

Pada umumnyaumumnya hitunganhitungan akanakan menggunakanmenggunakan logaritma,logaritma, Log

Log tgtg ααabab== loglog (xb(xb--xa)xa) –– loglog (yb(yb--ya)ya)

Atau,

Atau, loglog ddabab== loglog (xb(xb--xa)xa) –– loglog sinsinααabab

log

log ddabab== loglog (yb(yb--ya)ya) –– loglog coscosααabab

a b a b ab y y x x BB AB tg     ""  ab a b ab a b ab y y x x d   cos sin    

(12)

I U T

(13)

I U T I U T -- UGUG

2. Mencari koordinat

2. Mencari koordinat--koordinat dari

koordinat dari

jarak yang diketahui.

jarak yang diketahui.

25 25

Cara menentukan koordinat

Cara menentukan koordinat--koordinat suatu titik

koordinat suatu titik

a.

a. Menentukan koordinat satu titikMenentukan koordinat satu titik

i. dengan cara mengikat kemuka dengan i. dengan cara mengikat kemuka dengan mengukur sudut

mengukur sudut--sudut titik pengikatsudut titik pengikat ii. Dengan cara mengikat kebelakang ii. Dengan cara mengikat kebelakang b. Menentukan koordinat lebih satu titik b. Menentukan koordinat lebih satu titik

i. dengan membuat polygon i. dengan membuat polygon ii. Dengan membuat segitiga

(14)

I U T I U T -- UGUG

i.

i. Cara mengikat kemukaCara mengikat kemuka

Dengan cara ini, ada Dengan cara ini, ada

titik yang diikat titik yang diikat (misal:P), kemudian (misal:P), kemudian cari sudut dan

cari sudut dan jaraknya. jaraknya.

Sehingga akan didapat Sehingga akan didapat

dua pasang xp dan dua pasang xp dan yp, kecuali perbedaan yp, kecuali perbedaan kecil antara dua hasil kecil antara dua hasil hitungan

hitungan

27 27

(15)

I U T I U T -- UGUG Hitungan dengan kalkulator

Hitungan dengan kalkulator

29 29

(16)

I U T

I U T -- UGUG 3131

Contoh, Contoh,

A: xa=

A: xa= -- 1.246,781.246,78 ya= + 963,84ya= + 963,84 B: xb= + 1.091,36

B: xb= + 1.091,36 yb=yb= -- 1.144,231.144,23 α

α=56=56°°15’16”15’16” ββ= 62= 62°°38’42”38’42” Hitung dengan cara

Hitung dengan cara

a.

a. logaritma (dengan disertai tabel) danlogaritma (dengan disertai tabel) dan

b.

(17)

I U T I U T -- UGUG

Mengikat ke Belakang

Mengikat ke Belakang

Cara dengan mengikat kebelakang dengan

Cara dengan mengikat kebelakang dengan

dua cara hitungan:

dua cara hitungan:

1.

1.

Cara Collins ;yang logaritmis

Cara Collins ;yang logaritmis

2.

2.

Cara Cassini ;dikerjakan dengan

Cara Cassini ;dikerjakan dengan

kalkulator

kalkulator

33 33

a.

a.

Cara Collins (hitungan dengan logaritma)

Cara Collins (hitungan dengan logaritma)

Pada cara mengikat kebelakang, yang

Pada cara mengikat kebelakang, yang

diukur adalah sudut

diukur adalah sudut--sudut yang ada di

sudut yang ada di

titik P; yang akan dicari tempatnya.

titik P; yang akan dicari tempatnya.

(18)

I U T

(19)

I U T

I U T -- UGUG 3737

B. Cara Cassini (hitungan dengan kalkulator) B. Cara Cassini (hitungan dengan kalkulator)

Pada cara hitungan Cassini, diperlukan dua tempat titik kedudukan, Pada cara hitungan Cassini, diperlukan dua tempat titik kedudukan,

yang diperlukan unruk menentukan tempat titik P yang diikat yang diperlukan unruk menentukan tempat titik P yang diikat pada titik

(20)

I U T

(21)

I U T

I U T -- UGUG 4141

Poligoon

Poligoon

Cara membuat pologoon adalah cara pertama untuk Cara membuat pologoon adalah cara pertama untuk

menentukan tempat lebih dari satu titik. menentukan tempat lebih dari satu titik.

(22)

I U T

I U T -- UGUG 4343

Jalannya perhitungan sbb:

Jalannya perhitungan sbb:

a.

a.

Jumlah

Jumlah sudut

sudut--sudut

sudut yang

yang diukur

diukur.. Hitung

Hitung

(x

(x akhir

akhir –

– xx awal)

awal)

b.

b.

Hitunglah

Hitunglah dengan

dengan α

α awal

awal dan

dan sudut

sudut--sudut

sudut yang

yang telah

telah di

di dikoreksi

dikoreksi

c.

c.

Hitunglah

Hitunglah dengan

dengan sudut

sudut--sudut

sudut jurusan

jurusan

hasil

hasil d

d sin

sin α

α dan

dan d

d cos

cosα

α

d.

d.

Akhirnya

Akhirnya

dapat

dapat

dihitung

dihitung

tempat

tempat

kedudukan

(23)

I U T

(24)

I U T I U T -- UGUG

Menentukan tempat

Menentukan tempat

kedudukan dengan jaring

kedudukan dengan jaring

segitiga

segitiga

47 47

(25)

I U T

Referensi

Dokumen terkait

Namun, dalam mengharungi dunia keusahawanan ini penting bagi graduan mengetahui faktor-faktor dan cabaran yang menjadi kekangan yang sering dihadapi oleh

Gaya beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan untuk situasi khidmat dan upacara resmi. Sebagai contoh upacara kenegaraan, khotbah di masjid,

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan penjabaran lebih lanjut dari ketentuan/peraturan perundang-undangan yang

Current status dalam survey ini memberikan informasi tentang retensi pemahaman mahasiswa dalam konsep media dan desain media pembelajaran memberikan

Dalam kaitan susunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, setelah perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengaturan Desa atau disebut dengan nama

 Menggali informasi dari berbagai sumber tetang tentang perilaku keseimbangan hidup di dunia dan akhirat sesuai hadis riwayat Ibnu Asakir dari Anas, hadis riwayat Muslim dari

Nilai yang terkandung dalam ideologi menjadi cita-cita atau tujuan yang hendak diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi prosedur

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya kesadaran dari siswa bahwa penggunaan gadget untuk hal-hal yang tidak diperlukan tidak akan memberikan sesuatu yang berguna