DAFTAR PUSTAKA
Adnamazida, R. (2012). 7 faktor penyebab perceraian. Diakses pada 29 April 2013 dari http://www.merdeka.com/gaya/7-faktor-penyebab-perceraian.html. Aliyah, P. (2013). Hubungan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert dengan
Perilaku Asertif Pada Siswa-Siswi Pesantren “X’ di Bogor. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara. Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Amato, P. R. & Previti, D. (2003). People’s Reasons for Divorcing: Gender, Social Class, the Life Course, and Adjustment. Journal of Family Issues 24(5), 602-626. Diakses pada 29 April 2013 dari
http://www.psychology.uiowa.edu/faculty/harvey/People's%20Reasons%20for %20Divorcing.pdf.
Anastasi. A. & Urbina, S. (1997). Psychological Testing (7th ed). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Anastasi. A. & Urbina, S. (2007). Tes Psikologi. Jakarta: Indeks.
Ardhianita, I. & Andayani, B. (2005). Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi, 32 (2), 101-111. Diakses pada 30 Oktober 2013 dari
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/93
Arlina, A. (2012). Proses Adaptasi Antar Budaya Pasangan Menikah Melalui Proses Ta’aruf. Skripsi tidak diterbitkan. Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Arnold, L. B. (2008). Family Communication Theory and Research. USA: Pearson Education, Inc.
Bailey, S. J. (2009). Couple Relationships: Communication and Conflict Resolution. Diakses pada 26 Oktober 2013 dari
http://msuextension.org/publications/HomeHealthandFamily/MT200917HR.pd f
Baucom, dkk. (2007). Relative Contributions of Relationship Distress and Depression to Communication Patterns in Couple. Journal of Social and Clinical Psychology, 26 (6), 689 – 707. Diakses pada 28 Oktober 2013 dari database ProQuest Research Library.
Bordens K. S., & Abbott, B. B. (2008). Research Design and Methods, (7th ed). New York: MC-Graw Hill.
Brown, T., dkk. (2011). Predictors of Empathy in Health Science Students. Journal of Allied Health, 40(3), 143-149. Diakses pada 14 Maret 2014 dari dari database ProQuest Research Library.
Burleson, B. B. & Denton, W.H. (1997). The Relationship Between Communication Skill and Marital Satisfaction: Some Moderating Effect. Journal of Marriage and The Family, 59(4), 884-902. Diakses pada 27 September 2013 dari database ProQuest Research Library.
Chamorro-Premuzic, T. (2011). Personality and Individual Differences (2nd ed). Great Britan: The British Psychological Society.
Cohen, R. J. (2005). Exercises in Psychological Testing and Assessment An Introduction to Test and Measurement (6th ed). USA: McGraw Hill.
DeMaria, R. (2007). The 7 Stages of Marriage. Diakses pada 25 Oktober 2013 dari http://www.marriagedoctor.com/article-7stages-of-marriage.htm
Devito, J. A. (1996). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Books. Devito, J. A. (2009). Human Communication The Basic Course (11th ed). USA:
Pearson International Edition.
Dhuhuriyah, S. (2013). Globalisasi Radikalisme Islam di Indonesia Di tinjauh dari Segi Sosial-Budaya. Diakses pada 2 Maret 2014 dari
http://m.kompasiana.com/post/read/423516/3
Djarwanto, P. S. (1998). Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Ekasari, E. (2012). 7 Cobaan yang Buat Pernikahan di Tahun Pertama Berat.
Diakses pada 15 April 2014 dari
http://wolipop.detik.com/read/2012/12/17/183255/2120814/854/1/7-cobaan-yang-buat-pernikahan-di-tahun-pertama-beraaaat
Eny. (2013). 4 Dampak Stres Pada Kehidupan Seks Suami-Istri. Diakses pada 11 Maret 2014 dari
http://wolipop.detik.com/read/2013/01/18/122356/2146179/227/4-dampak-stres-pada-kehidupan-seks-suami-istri?u18=1
Ernawati & Tjalla, A. (2009). Hubungan komunikasi interpersonal antara
mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasiswa fakultas psikologi Universitas Gunadarma.Diakses pada 1 April 2013 dari
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel _10503067.pdf.
Feist, J., Feist, G. J., & Roberts, T. A. (2013). Theories of Personality (8th ed). Singapore: McGraw Hill.
Feist, Jess & Feist, G.J. (2009). Theories of Personality, (7th ed). New York: McGraw Hill Education
Friedman, H. S. & Schustack, M. W. (2006). Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga.
Gottman, J. & Silver, N. (1994). What Makes Marriages Work?. Diakses pada 3 Maret 2014 dari http://www.psychologytoday.com/articles/200910/what-makes-marriage-work
Gravetter, F. J. & Wallnau, L. B. (2007). Statistics for The Behavioral Sciences (7th ed). Belmont: Wadsworth.
Gray, J. (2003). Men are from Mars Women are from Venus. New York: Harper Collins.
Guilford, J. P. & Fruchter, B. (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education (6th ed). New York : McGraw Hill.
Hahlweg, dkk. (2000). Self-Report and Observational Assessment of Couple’s Conflict: The Concordance Between the Communication Patterns
Questionnaire and the KPI Observation System. Journal of Marriage and the Family, 26 (1), 61-67. Diakses pada 25 Oktober 2013 dari database ProQuest Research Library.
Hajizah, Y. N. (2012). Hubungan antara Komunikasi Intim dengan Kepuasan Pernikahan pada Masa Pernikahan 2 Tahun Pertama.Skripsi tidak diterbitkan. Depok: Jurusan Psikologi Universitas Indonesia
Hedges, P. (1993). Understanding Your Personality With Myers-Briggs and More. London: Press Sheldon.
Hjelle, L. A & Ziegler, D. J (1981). Personality Theories Basic Assumptions, Research, and Applications. Tokyo: McGraw-Hill.
Howe, T. R. (2012). Marriages & Families In The 21st Century A Bioecological Approach. India: Wiley-Blackwell
Hybels, S. & Weaver, R. L. (2001). Communicating Effectively (6th ed). New York: McGraw Hill.
Indarini, N. (2011). Kebanyakan Bermotif Ekonomi, Nikah Muda Tanpda Proses Pacaran. Diakses pada 9 Maret 2014 dari
http://news.detik.com/read/2011/05/18/074322/1641339/10/kebanyakan-bermotif-ekonomi-nikah-muda-tanpa-proses-pacaran
Kami, I. M. (2013). Wamenag: Dulu Perceraian Aib Besar, Sekrang Jadi Kebanggaan. Diakses Pada 4 Maret 2014 dari
http://news.detik.com/read/2013/12/23/115445/2449331/10/wamenag-dulu-perceraian-aib-besar-sekarang-jadi-kebanggaan
Kementrian Agama Republik Indonesia. (2013). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Diakses pada 27 Oktober 2013 dari http://www.kemenag.go.id
Kementrian Agama Republik Indonesia. (2014). Wamenag; Optimalkan Fungsi Pencegahan Perceraian. Diakses pada 14 April 2014 dari
http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=175763
Kito, M. (2005). Self-Disclosure in Romantic Relationship and Friendships Among American and Japanese Collage Students. The Journal of Social Psychology, 14(2), 127-140. Diakses pada 13 Maret dari database ProQuest Research Library.
Kurniawan, T. (2013). Tekanan Hidup Tinggi Picu Warga Ibukota Stress. Diakses pada 11 Maret 2014 dari
http://jakarta.okezone.com/read/2013/03/14/500/775514/tekanan-hidup-tinggi-picu-warga-ibu-kota-stres
Lahey, B. B. (2009). Psychology: An Introduction (10th ed). New York: McGraw Hill.
Lauer, R. H. & Lauer, J. C. (2000). Marriage and Family: The Quest For Intimacy (4th ed). United States of America: McGraw-Hill.
Liaw, P. (2005). Understanding Your Communication Style. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Littlejohn, S. W & Foss, K. A. (2008). Theories of Human Communication. Belmont: Thomson Wadsworth.
Miller, K. (2005). Communication Theories Perspective, Procesess, and Context (2nd ed). Singapore: McGraw Hill
Mischel, Shoda, Smith. (2003). Introduction to Personality Toward an Integration (7th ed). USA: John Wiley & Son, Inc.
Mönks, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan, pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Muftiarini, A.F. (2013). Berapa Usia Perkawinan Paling Rawan Cerai? Diakses pada 29 April 2013 dari
http://lifestyle.okezone.com/read/2013/01/18/196/748257/berapa-usia-perkawinan-paling-rawan-cerai
Musdalifah. (2012). Menyelamatkan Keluarga Indonesia. Diakses pada 8 Maret 2014 dari http://riau.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=12292
Myers, I. B. (1998). Introduction to Type: A Guide to Understanding your Result on the MBTI (6th ed). California: Consulting Psychology Press.
Nawawi, Q. (2013). Duh, Angka Perceraian di Indonesia Tertinggi di Asia Pasifik. Diakses pada 13 Maret 2014 dari
http://health.okezone.com/read/2013/12/23/482/916133/duh-angka-perceraian-di-indonesia-tertinggi-di-asia-pasifik.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Noller, P., Feeney, J. A., Peterson, C. (2001). Personal Relationship Across the Lifespan. New York: Psychology Press.
Opt, S.K & Loffredo, D. A. (2000). Rethinking Communication Apprehension: A Myers-Briggs Perspective. The Journal of Psychology134 (5), 566-570. Diakses pada 5 Desember 2013 dari database ProQuest Research Library. Papadopoulos, R. K. (2006). The Handbook of Jungian Psychology Theory,
Practice, and Applications. New York: Routledge.
Paruntu, A. S. M. (1998). Hubungan Antara Komunikasi Intim dengan Kepuasan Perkawinan. Skripsi tidak diterbitkan. Depok: Jurusan Psikologi Universitas Indonesia.
Pearson, J. C. (1985). Gender and Communication. USA: Wm. C. Brown Company Publishers.
Piedmont, R.L. (1998). The Revised NEO Personality Inventory: Clinical and Research Applications. New York: Plenum Press.
Plessis, K. D. & Clarke, D. (2007). Couple’s Helpful, Unhelpful and Ideal Conflict Resolution Strategies: Secure and Insecure Attachment Differences and Similarities. Interpersona, 2(1), 65-88. Diakses pada 13 Maret 2014 dari http://abpri.files.wordpress.com/2010/12/interpersona-21_3.pdf
Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Purwadi, D. (2012). Angka Perceraian Pasangan Indonesia Naik Drastis 70 Persen.Diakses pada 29 April 2013 dari
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/01/24/lya2yg-angka-perceraian-pasangan-indonesia-naik-drastis-70-persen.
Rivki. (2013). 340 Ribuan Pasangan Cerai di 2012, Istri Lebih Banyak Menggugat. Diakses pada 8 Maret 2014 dari
http://news.detik.com/read/2013/03/14/140736/2193903/10/340-ribuan-pasangan-cerai-di-2012-istri-lebih-banyak-menggugat.
Santrock, J.W. (2006). Life-Span Development (10th ed). New York: McGraw Hill. Saputra, A. (2011). Selingkuh, Penyebab Nomer 2 Perceraian di Indonesia. Diakses
pada 6 Oktober 2010 dari
http://wolipop.detik.com/read/2011/08/03/120403/1695441/854/selingkuh-penyebab-nomer-2-perceraian-di-indonesia
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Schneewind, K. A & Gerhard, A. K. (2002). Relationship Personality, Conflict Resolution, and Marital Satisfaction in the First 5 Years of Marriage. Family Relation, 51 (1), 63-71. Diakses pada 3 November 2013 dari database ProQuest Research Library.
Sekartaji, D. W. (2012). 5 Tahapan Dalam Pernikahan Yang Harus Dilalui. Diakses pada 25 Oktober 2013 dari
http://wolipop.detik.com/read/2012/11/05/103151/2081348/854/5- tahapan-dalam-pernikahan-yang-harus-dilalui
Seniati, L., Yulianto, A., Setiadi, B.N. (2011). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks. Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2006). Research
Methods in Psychology (8th ed). New York: McGraw Hill.
Sujanto, A., Lubis, H., Hadi, T. (1984). Psikologi Kepribadian. Surabaya: Aksara Baru.
Sulaiman, B. (2011). Perbedaan Intensitas Komunikasi Melalui Fitur Blackberry Messenger Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara
Suryabrata, S. (2002). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tubbs, S. L & Moss, S. (2003). Human Communication Principles and Contexts (9th
ed). New York: McGraw Hill
Undang-Undang Republik Indoneia No. 1 Tahun 1974 Pasal 1 Tentang Perkawinan. Diakes pada 11 April 2014 dari
http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UUPerkawinan.pdf
Unjianto, B. (2013). Indonesia Miliki Tingkat Perceraian Tertinggi di Asia. Diakses pada 8 Maret 2014 dari
