• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Meningkatkan efisiensi fungsi pemasaran tradisional. Teknologi dan e-marketing mengubah banyak strategi-strategi Pemasaran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Meningkatkan efisiensi fungsi pemasaran tradisional. Teknologi dan e-marketing mengubah banyak strategi-strategi Pemasaran."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1Pengertian Pemasaran

Menurut Strauss and Frost (2012,p28) Pemasaran adalah proses dari perencanaan dan pelaksanaan gambaran, Pendistribusian, Promosi dan penghargaan ide-ide, barang-barang dan pelayanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. E-marketing mempengaruhi pemasaran tradisional dalam dua cara yaitu:

● Meningkatkan efisiensi fungsi pemasaran tradisional.

● Teknologi dan e-marketing mengubah banyak strategi-strategi Pemasaran.

Menurut Kotler and Armstrong (2008,p4) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok dengan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilaidengan orang lain.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan untuk menciptakan, mendistribusikan , mempromosikan dan menentukan harga barang, jasa dan menentukan gagasan serta nilai yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli.

(2)

Menurut Strauss dan frost (2012,p27) internet adalah jaringan global dari jaringan interkoneksi. yang termasuk jutaan, pemerintah, jaringan organisasi dan perusahaan swasta.Terdapat tiga tipe dari askes internet yaitu :

1) Public internet

Jaringan global yang dapat di akses oleh siapapun , dimanapun dan kapanpun.

2) Intranet

jaringan yang berjalan secara internal dalam perusahaan tetapi menggunakan standar internet sepertiHTML dan browser.

3) Extranet

dua atau lebih jaringan eksklusif yang bergabung untuk tujuan berbagi informasi.

Menurut Dave Chaffey (2009, P. 186) Internet adalah jaringan komunikasi global yang digunakan untuk mengirimkan informasi dipublikasikan di World Wide

Web (WWW) dalam format standar berdasarkan Hypertext Markup Language

(HTML) dengan menggunakan protokol standar yang berbeda seperti HTTP dan TCP / IP.

2.1.3. Pengertian tentang HTML

Menurut Strauss dan Frost (2012, p415), HTML adalah platform independen, yang berarti dapat membuat, atau kode, fileHTML pada satu jenis komputer dan kemudian menggunakan browser pada jenis lain dari komputer untuk melihat bahwa file sebagai halaman Web.

Menurut Turban et al. (2006, p680), HTML adalah suatu bahasa program yang digunakan pada web dimana format dokumen pengumpulan dynamic hypertext link kepada dokumen lain tersimpan pada komputer.

(3)

PHP atau Hypertext Preprocessor menurut Luke welling dan Laura Thomson (2008, P. 2) adalah server-side scripting bahasa pemograman yang dirancang khusus untuk Web. Dengan sebuah Halaman HTML yang dapat menanamkan kode PHP dan selanjutnya akan dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi. Kode PHP tersebut disimpan pada server website dan menghasilkan berupa output HTML atau lainnya.

Menurut Comer E. Douglas (2009, p364), PHP adalah sebuah bahasa scripting yang sering digunakan untuk menghasilkan halaman web dengan perhitungan di server.

2.1.5Website

McLeod (2007,p61) Sebuah kumpulan halaman web terhubung dengan internet yang menyimpan file bersifat hypermedia yang dapat di akses oleh komputer dari manapun didalam jaringan dihubungkan lewat jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Haag (2006,p106) Website merupakan bagian tertentu dari sebuah situs web yang berhubungan dengan topik tertentu.

Honni., Amelia, Fitri.(2011)website adalahsuaturuanginformasi di dalaminternet yang dapatdiaksesataudilihatdariberbagaipenjurudunia, kapanpundandimanapun, selamamempunyaikoneksiinternet. Pemakaianwebsitedapatmempromosikanperusahaan, produk, jasa, dan lain sebagainya.Penggunaanwebsite dapatmembangunsebuahbrand image yang positifdarisebuahperusahaandenganbiaya yang cukupmurah, denganruanglingkup yang lebihbesar.

Jadi, website adalah sebuah kumpulan halaman website terhubung dengan internet yang menyimpan file bersifat hypermedia yang berhubungan dengan topik tertentu.

(4)

Menurut O’Brien (2005, p26) Data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

Menurut Haag (2005, p6) Data adalah fakta-fakta mentah yang menggambarkan fenomena tertentu.

Pengertian data menurut kelompok kami adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.

2.1.7 Pengertian Sistem

Menurut Satzinger et al (2005, p6) Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama dalam menjalankan fungsi secara bersamaan untuk mencapai suatu hasil.

Menurut O’Brien (2005, p22) Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

Dari definisi – definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang saling bekerjasama, berfungsi sebagai implementasi kebutuhan permodelan, fungsi-fungsi dan tampilan-tampilan sehingga mencapai suatu hasil secara bersamaan.

2.1.8 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2005, p27) yang dapat diartikan informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai yang dapat diterima.

Menurut Williams et al (2007, p25) Informasi adalah data yang telah diolah dimanipulasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan atau semua data yang telah diproses dan memiliki arti untuk dimengerti dan digunakan oleh pengguna informasi tertentu.

(5)

2.1.9 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p6) Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komputer, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Satzinger (2005, p7), Sistem informasi adalah kumpulan dari suatu yang saling berhubungan yang di kumpulkan, diproses, di simpan dan memberikan sebuah hasil informasi yang di butuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis.

Berdasarkan pengertian–pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan, dan sumber data terorganisasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi di dalam sebuah organisasi yang diolah menjadi informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 2.1.10 Database

Menurut Connolly et al. (2002, p14) database adalah kumpulan data, yang terhubung secara logis yang dapat digunakan secara bersama, dan deskripsi dari data ini

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut O’Brien (2003, p145), database adalah sebuah kumpulan data yang terintegrasi dari elemen data yang terhubung secara logikal.

2.1.11 Class Diagram

Menurut simon Simon Bennt, Steve McRobb dan Ray Farmer (2006, pp. 171), Class diagram merupakan model utama untuk menggambarkan struktur nternal dan tingkah laku dari sistem yang akan dibuat.

Class diagram ini digambarkan dengan sebuah kotak yang terdiri atas bagian. Bagian bawah untuk metode dan operasi yang dapat dilakukan oleh class.

(6)

Gambar 2.1 Contoh Class Diagram

2.1.11.1 Class

Class merupakan deskripsi dari kumpulan objek-objek yang berbagi dalam struktur, pola perilaku dan attributes.

Gambar 2.2 Contoh notasi Class 2.1.11.2 Attribute

Attribute adalah unit data terkecil yang memiliki makna bagi pengguna. Kolom dalam basis data relasional yang ekuivalen dengan field di dalam file.

2.1.11.3 Behavior

Behavior terdapat pada aktifitas dalam suatu class, behavior secara sederhana adalah sebagai seperangkat unordered events yang terkait dengan objek.

2.1.11.4 Tipe Hubungan Class Diagram

tipe tipe struktur dalam class diagram yaitu : Generalization Structure, adalah kelas umum yang menggambarkan properties yang umum untuk sekumpulan kelas khusus (subclass).

Aggregation Structure, adalah superior object terdiri dari sejumlah inferior object. Assosiation Structure, adalah hubungan yang terjadi antara beberapa objek :

(7)

- One-to-one Relationship antar entitas tidak sering terjadi seperti

hubungan one-to-many, tetapi terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-to-one antara kegiatan pengiriman dan penagihan.

- One-to-many Relationship umumnya terjadi dalam sistem akutansi. Sebagai contoh, Hubungan antara agent dengan kejadian-kejadian biasanya adalah one-to-many. Suatu kejadian biasanya dihubungkan hanya dengan satu agent, tetapi seorang agent bisa terlibat banyak kejadian.

- Many-to-many Relationship menerangkan dimana sebuah order dapat dilakukan untuk banyak produk, dan suatu produk yang sama bisa terdapat dalam banyak order. Jadi hubungan many-to-many dapat diubah menjadi dua hubungan one-to-many dengan menambahkan “junction table”.

2.1.12 Use Case Diagram

Menurut Simon Bennet, Steve McRobb dan Ray Farmer (2006, p. 145) Use Case Diagram digunakan untuk menunjukan fungsionalitas yang dapat disediakan oleh sistem dan untuk menunjukan bagaimana aktor dapat berkomunikasi dengan sistem dalam menggunakan fungsionalitas tersebut. Use case diagram menekankan “ apa ” yang dapat diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case diagram terdiri dari aktor , use cases dan garis relasi yang menghubungkan keduanya.

(8)

Gambar 2.3 Contoh Usecase diagram (Satzinger(2005,p216))

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Pengertian E-business

Menurut Strauss dan Frost (2012, p.28)E-bisnis adalah optimasi terus menerus dari kegiatan bisnis perusahaan melalui teknologi digital. Teknologi digital adalah hal-hal seperti komputer dan internet, yang memungkinkan penyimpanan dan transmisi data dalam format digital.

2.2.2 Pengertian E- Marketing

E-Marketing menurut Dave Chaffey, Fiona Ellis – Chadwick, Kevin Johnston,

dan Richard Mayer (2006, P. 9) adalah adalah pemasaran elektronik yang memiliki lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan media nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital, dan juga bagaimana Internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk memperoleh dan

(9)

memberikan layanan kepada pelanggan. yang dapat dianggap memiliki lingkup yang lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail,dan media nirkabel.

El-Gohary,Hatem.(2010)e-marketingdianggapsebagaifilosofibarudansebuahpelaksanaanbisnis modern melibatkanpemasaraandaribarang, services, informasidan ide melalui internet dan media electronik lain.

Juniardi., Gautama, I. (2012,3) e-marketingadalah proses pemasaransecaraonlinemelaluiteknologielektronikdalammemasarkandanmempromosi kanprodukdanjasa yang bertujuanuntukmenjangkaupasar yang lebihluassertamempertahankanhubungandenganpelanggandanmemberikankepuasanter hadappelanggan.

2.2.3 Marketing Mix

Menurut Ebert dan Griffin (2009: 356), dalam merencanakan dan melaksanakan strategi, para manajer bergantung pada empat komponen dasar. Elemen itu sering kali disebut sebagai “4 P” dalam pemasaran, dan disebut sebagai alat untuk menjalankan strategi, mereka membentuk bauran pemasaran (marketing mix), masing-masing adalah:

1. Product (produk)

Pemasaran dimulai dengan produk yaitu, barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang pemakai. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dengan demikian menyusun dan mengembangkan produk baru merupakan tantangan bagi tenaga pemasaran. Memenuhi kebutuhan seorang pemakai sering kali berarti mengubah produk-produk yang telah ada. Salah satu strateginya adalah defrensiasi produk.

Defrensiasi produk berarti penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar.

(10)

Memilih harga jual yang sesuai kadang-kadang juga merupakan tindak penyeimbangan. Disatu sisi, harga harus mendukung beragam biaya : biaya operasi, biaya administrasi dan riset organisasi itu juga selain juga biaya pemasaran, seperti biaya iklan dan biaya penjual. Di sisi lain, harga tidak dapat terlalu tinggi karena pelanggan dapat berpindah ke produk-produk pesaing. 3. Promotion (promosi)

Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk.

4. Place (penempatan / distribusi)

Yaitu bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke pemakai.

2.2.4 Seven-Step E-marketing Plan

Menurut Strauss dan Frost (2012,p73) seven-step e-marketing plan terdiri dari: 2.2.4.1 Situation Analysis

-meninjau perusahaan lingkungan dan analisis SWOT

-meninjau rencana pemasaran exsiting dan informasi lainnya yang dapat diperoleh tentang perusahaan dan merek

-meninjau perusahaan tujuan e-usahanya, strategi dan metrik kinerja

Opportunities Threats

1. Hispanic markets growing and untapped in our industry.

2. Save postage costs through e-mail marketing.

1. Pending security law means costly software upgrades.

2. Competitor X is aggressively using e-commerce.

Strengths Weaknesses

1. Strong customer service department.

2. Excellent Web site and database system.

1. Low tech corporate culture 2. Seasonal business: peak is summer

months.

E-business Goal: Initiate e-commerce in within one year.

Metric: Generate $500,000 in revenues from e-commerce during the first year.

(11)

Gambar 2.4 SWOT Analysis leading to E-marketing Objective (Sumber Strauss,dan , Frost 2012,p76)

2.2.4.1.1Competitoranalysis

Kompetitor analisis menurut Porter (1998,p47) untuk mengembangkan profil dari sifat dan keberhasilan kemungkinan perubahan strategi respon kemungkinan setiap pesaing dengan berbagai langkah strategis yang layak perusahaan lain bisa memulai.

2.2.4.1.2Five Force analysis

Gambar 2.5 Five Force analysis

Kompetisi yang terjadi dalam pasar didapatkan dari dua arah,secara horizontal dan vertikal. Dalam analisa Five Forces Porter terdapat tiga kekuatan yang berasal dari kompetisi secara horizontal:

● Threat of new entrants

Pasar yang menguntungkan dapat menarik perhatian perusahaan untuk masuk ke dalamnya dan hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan dari perusahaan yang telah lebih dahulu berada di pasar. Jika perusahaan baru yang masuk tidak dapat diatasi dengan baik maka akan

(12)

terjadi penurunan keuntungan dan market share dari perusahaan yang telah ada sebelum nya sesuai dengan ketatnya persaingan yang terjadi. Selain itu juga akan mempengaruhi ketatnya persaingan harga yang ada. (dengan asumsi berada dalam pasar dengan persaingan

sempurna).

● Rivalry among existing competitors

Bagi banyak pelaku industri, ini merupakan faktor utam persaingan dalam industri. Persaingan dapat terjadi dengan begitu keras dan terkadang persaingan terjadi di luar faktor harga, seperti inovasi, marketing dan sebagainya. Kuatnya persaingan yang ada dapat mendorong penurunan harga dan pihak yang akan diuntungkan dari situasi tersebut adalah pelanggan

● Threat of subsititute products or services

Keberadaan produk pengganti akan memberikan pelanggan lebih banyak pilihan atau pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli sebuah produk dan tentunya dapat mengurangi market share perusahaan.

Dan terdapat dua kekuatan yang berasal dari kompetisi secara vertikal: ● Bargaining power of suppliers

Dapat digambarkan sebagai input dari pasar. Penyedia bahan mentah,komponen-komponen, Pekerja dan layanan (keahlian tertentu) bagi perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang mempengaruhi perusahaan tersebut.Supplier yang memiliki pengaruh yang kuat dapat

melakukan upaya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari rekan bisnisnya, yang mana tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa mengikuti harga yang diminta atau harus meninggalkan usaha tersebut.

● Bargaining power of buyers

Digambarkan sebagai output pasar. Kemampuan dari pelanggan untuk mempengaruhi perusahaan. Sama halnya seperti kekuatan supplier,pelanggan yang memiliki pengaruh yang kuat dapat menekan perusahaan untuk memberikan potongan harga yang tinggi dan jika perusahaan tidak memiliki alternatif pelanggan yang lain maka secara terpaksa perusahaan harus menuruti permintaan tersebut.

(13)

2.2.4.2 E-marketing strategic planning

menentukan kesesuaian antara organisasi dan perencanaan perubahan permintaan pasar yang strategis peluang analisis dan analisis pasokan dan analisis segmen yang meliputi Tier 1 and Tier 2

Gambar 2.6 step 2 dan 4 rencana E-marketing (Sumber:Strauss,and,Frost,2012,p77) 2.2.4.2.1 Segmentation

Menurut Strauss dan Frost (2012,p195) Marketing segmentation adalah proses menggabungkan bisnis atau individu yang hampir mempunyai karakter yang sama untuk berhubungan dengan penggunaan,Pemakaian dan Kelebihan dari produk tersebut.

● Geographic segmentation : membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti bangsa, negara, negara-negara kawasan, kota atau lingkungan

● Demographic segmentation : membagi pasar ke dalam kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan

Segmentation Targeting Value Differentiation CRM/PRM Positioning Communication Distribution Offer

E-Marketing

Strategy

Tier 2

tasks

Tier 1

tasks

(14)

●Pyschographic segmentation : membagi pasar ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

●behavioral segmentation: membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan konsumen, sikap, penggunaan, atau respon terhadap suatu produk

2.2.4.2.2 Targeting

Menurut Strauss dan Frost (2012: 213), perusahaan harus memilih yang terbaik untuk target. Untuk menyeleksi target pasar, perusahaan meninjau analisis peluang pasar, mempertimbangkan temuan dari analisis SWOT. Perusahaan mencari lingkungan pasar, keahlian dan sumber daya yang mendukung proses penargetan.

E-Marketing memilih strategi penargetan dengan menentukan target untuk melayanisecara online, yang termasuk lokasi brick-and-mortar. Internet sangat cocok untuk dua strategi penargetan:

• Pemasaran Niche, terjadi ketika suatu perusahaan memilih satu segmen dan mengembangkan satu atau lebih bauran pemasaran (marketing mix) untuk memenuhi kebutuhan segmen itu. Strategi ini memiliki manfaat nyata tetapi dapat beresiko karena pesaing ikut masuk ke dalam pasar yang menguntungkan. Ketika pasar tiba-tiba menurun, maka semua perusahaan dan pesaing juga ikut menurun.

Micromarketing, juga dikenal sebagai penargetan

individual, terjadi ketika sebuah perusahaan atau bagian dari bauran pemasaran untuk sejumlah individu. Diambil secara ekstrem, hal itu dapat menjadi target pasar dari satu orang.

(15)

2.2.4.2.3 Differentation

Menurut Strauss dan Frost (2012: 213), diferensiasi adalah proses menambahkan serangkaian perbedaan untuk membedakan penawaran perusahaan sengan penawaran pesaing.

-Product Differentiation

Diferensiasi produk merupakan strategi e-marketing yang sangat penting yang dapat menawarkan beragam produk perusahaan yang tak terbatas dan kemampuan untuk memanfaatkan berbagai platform dalam menyesuaikan penawaran produk untuk setiap pelanggan. Diferensiasi produk juga mencakup customization dan bundling menawarkan kombinasi produk atau layanan individu kebutuhan pelanggan.

2.2.4.2.4 Positioning

Menurut Strauss dan Frost (2012:218), Strategi positioning membantu menciptakan citra sebuah perusahaan dan produknya di benak pengguna segmen yang dipilih. Perusahaan dapat memposisikan pada Product or Service Attribute, Technology Positioning, Benefit Positioning, User Category, Competitor Positioning, Integrator Positioning.

1. Product or Service Attribute

Atribut produk atau layanan fitur seperti ukuran, warna, bahan, kecepatan, dan sebagainya. Sebuah produk atau proses yang dipatenkan, seperti Amazon’s Click merupakan sebuah dasar yang ideal untuk penentuan posisi perusahaan.

(16)

Posisi berdasarkan teknologi menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi terdepan. Atribut ini sangatlah penting bagi pemasaran online, dimana perusahaan menyediakan web untuk pelanggan. 3. Benefit Positioning

Merupakan atribut pelanggan perpektif dimana fitur dan manfaat apa saja yang disediakan untuk pelanggan.

4. User Category

Posisi ini sangatlah bergantung pada segmen pelanggan, posisi ini berhasil apabila segmen memiliki beberapa kualitas unik yang mengubungkan manfaat produk lebih dekat ke grup daripada segmen lainnya.

5. Competitor Positioning

Banyak posisi perusahaan besaing dengan memberikan keuntungan dan penawaran yang kompetitif bagi pelanggan. Perusahaan yang online atau offline seringkali meletakkan posisinya sebagai competitor terhadap perusahaan tertentu.

6. Integrator Positioning

Beberapa perusahaan ingin dikenal dengan menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam kategori produk tertentu, industi, dll. Strategi ini sangat penting karena pelanggan lebih menyukai kenyamanandan one-stop-shopping.

2.2.4.3 Objectives

Menurut Menurut Strauss dan Frost (2012: 76) Secara umum ,objektif di perencanaan e-marketing melingkupi dari berbagai aspek yaitu:

(17)

●Measurable quantity :Beberapa hal yang bisa di hitung dan memiliki kuantitas.

●Time frame: sesuatu hal yang berhubungan dengan waktu pengerjaan dan kapan waktu tersebut.

2.2.4.4 E-marketing Strategies

Strategis kerajinan mengenai 4Ps dan manajemen hubungan untuk mencapai tujuan rencana mengenai tawaran(Product), nilai(Pricing), distribusi (Place), dan komunikasi(Promotion).

2.2.4.4.1 The Offer: Product Strategies

organisasi dapatmenjual barang dagangan, konten, layanan, atau iklan di situsWeb-nya

2.2.4.4.2 The Value: Pricing Strategies

Duatrenharga onlinesangat pentingadalah sebagai berikut:

● Dynamic Pricing: Strategi ini berlaku tingkat harga yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda atau situasi.

●Online bidding: Pendekatan ini menyajikan carauntuk mengoptimalkan manajemen persediaan.

2.2.4.4.3 Distribution Strategies

Banyak perusahaan menggunakan internet untuk mendistribusikan produk atau menciptakan efisiensi di antara anggota rantai suplai dalam saluran terdistribusi.

2.2.4.4.4 Marketing communication strategies Terdiri dari campuran:

(18)

● Advertising : bentuk dibayar presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.

● Sales Promotion : Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

● Public Relations: membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau berangkat rumor yang tidak menguntungkan, cerita, dan acara.

●Personal Selling: presentasi pribadi oleh tenaga penjualan perusahaan untuk tujuan membuat penjualan dan membangun hubungan pelanggan

● Direct Marketing: koneksi langsung dengan hati-hati ditargetkan konsumen individu untuk kedua mendapatkan tanggapan langsung dan menumbuhkan pelanggan yang langgeng hubungan penggunaan telepon, surat, fax, e-mail, internet, dan alat-alat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan tertentu.

2.2.5 Implementation Plan

Pada bagian ini berisi mengenai perencanaan implementasi yang terdapat dalam teori seven step e-marketing plan

2.2.5.1 Pengertian Implementasi Sistem 1. Instalasi dan training system

Menurut O’Brien (2008, p472-474), tahap implementasi adalah tahapan penerapan sistem yang telah dikembangkan kedalam perusahaan. Terdiri atas data conversion, yaitu tahap pemasukan data pada sistem lama ke sistem baru, training yaitu kegiatan pelatihan kepada pemakai, dan dokumentasi yaitu kegiatan mendokumentasi sistem baru.

(19)

2. Mengkonversi sistem

Dalam pengoperasiannya, sistem baru harus dikonversi dulu kedala proses bisnis perusahaan. Menurut O’Brien (2008, p474-476) ada 4 cara yang dapat dipakai dalam mengkonversi sistem. Dapat dilihat lebih jelas pada gambar dibawah.

Gambar 2.7 Metode Konversi Informasi Sumber : O’Brien dan Marakas (2008, p475)

a. Parallel conversion, sistem baru dijalankan bersamaan dengan sistem yang lama

b. Pilot conversion, sistem dikonversikan pada satu bagian yang dijalankan sebagai percontohan.

c. Phases conversion, sistem dikonversikan secara bertahap dari sistem lama ke sistem yang baru.

(20)

d. Direct conversion, sistem baru langsung menggantikan sistem yang lama.

2.2.5.2 7 C’s Framework

Menurut Mohammed et al (2003, p161), sudah diketahui bahwa

internet telah mengubah cara pemasaran dari interaksi antar-muka

menjadi interaksi layar-muka.Cara merancang antar-muka atau

interface ini menggunakan 7C’s Framework , yangdimaksud dengan 7C’s Framework, adalah :

1. Context

Konteks dari suatu situs terdiri dari estetika dan fungsional penglihatan dan perasaan. Beberapa situs memilih untuk menitik beratkan pada grafik yang menarik, warna, dan fitur desain, tetapi ada beberapa yang memfokuskan pada tujuannya bukan pada hiasannya, seperti kenyamanan dalam pemakaian. Di dalam suatu konteks terdapat 3 kriteria pokok, yaitu :

a. Aesthetic Criteria

Kriteria ini ditekankan pada nilai artistik yang terdapat pada halaman web seperti penggunaan warna dan grafis yang menarik, pembuatan button, dan banner sehingga menciptakan desain web yang menarik dan nyaman dilihat.

b. Functional Criteria

Kriteria ini menekankan pada fungsi web tersebut sehingga web dibuat sesederhana mungkin namun ditekankan pada fungsi web itu sendiri. Fungsi-fungsi ini mencakup :

i. Section Breakdown, merupakan cara untuk mengatur situs kedalam subkomponen yang ada

ii. Linking Structure, menggambarkan cara alternative

section dari suatu situs yang di-link, contoh : dalam

(21)

tersebut dapat denganmudah kembali ke website sebelumnya atau ke page-page lainnya dalam suatu

website, biasanya dengan adanya tombol back.

iii. Navigation Tools, mengfasilitasi pergerakan setiap

user dalam keseluruhan suatu situs. Contoh : adanya search engine.

c. Hybird Criteria

Merupakan gabungan desain situs dari kriteria

Aesthetic dan fungsional dari sebuah website. Website

harus menarik dari sisi astetik dan memiliki fungsi yang berguna juga.

2. Content

Content diartikan sebagai subjek digital yang penting

bagi suatu situs. Bentuk subjek digital ini seperti text, grafik, audio, dan video. Sementara context berfokus kepada bagaimana situs didesain sedangkan content berfokus pada apa yang dipresentasikan. Dimensi content terdiri dari :

a. Offering Mix, content dari web meliputi produk yang ditawarkan, informasi dan layanan.

b. Appeal Mix, content dari web meliputi promosi dan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan dari sebuah web.

c. Multimedia Mix, mengarah pada variasi media yang terdapat dalam sebuah web.

d. Content Type, informasi yang disajikan dalam suatu situs web harus selalu diperbaharui karena mempunyai tingkat sensitifitas terhadap waktu.

3. Community

Komunitas merupakan ikatan hubungan yang terjadi antara sesama pengunjung atau pelanggan dari sebuah website karena adanya kesamaan minat atau hobi. Komunitas dapat menarik pelanggan untuk mengunjungi kembali sebuah website karena beberapa hal, yaitu :

(22)

a. Komunitas dapat menciptakan content yang atraktif. b. Komunitas dapat membuat aktifitas tertentu menjadi mungkin atau lebih mudah, seperti kebutuhan kepuasan yang tidak dapat dicapai secara individu. Dengan adanya komunitas, memungkinkan terjadinya pembagian informasi yang mungkin berguna untuk pelanggan yang lainnya, hal ini dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan yang mendapatkan informasi tersebut.

4. Customization

Diartikan sebagai kemampuan suatu situs untuk mendesain dirinya sendiri atau didesain oleh pengguna atau

user. Dimensi dari customization, yaitu :

a. Personalization

Setiap pelanggan diberikan kesempatan untuk memiliki pengaturan yang berbeda pada layout sebuat

website sesuai dengan pilihan masing-masing seperti

personalisasi dalam personalized emailaccount, content, dan layout configuration

b. Tailoring by Site

penyajian informasi yang berbeda antar masing-masing pelanggan disesuaikan dengan kebiasaan yang dilakukan sebelumnya atau juga berdasarkan pada pilihan dari pelanggan yang memiliki kemiripan.

5. Communication

Komunikasi mengarah pada dialog antara perusahaan dengan konsumen. Dimensi komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu :

(23)

a. Broadcast, komunikasi satu arah dari perusahaan kepada pelanggannya dan tidak memerlukan respon dari pelanggan seperti FAQs, emailnewsletters.

b. Interactive, komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan. Contoh : user input, customer

service, dan e-commerce dialog.

c. Hybird, gabungan dari dimensi broadcast dan

interactive. Contoh: pemberian freewere yang dapat di-download oleh user dan user dapat mengirimkan

kepada user lain, hal ini secara otomatis membantu perusahaan dalam melakukan promosi.

6. Connection

Kemampuan sebuah website untuk berpindah dari sebuah webpage ke webpage lainnya ataupun website lainnya dengan onclick baik pada text, gambar, maupun toolbars yang lain. Dimensi yang terdapat dalam connection yaitu:

a. Link to Site

Hubungan antara sebuah website dengan website lainnya yang membuat user secara total keluar dari web sebelumnya dan masuk ke dalam web yang dituju. b. Homesite Background

User dapat memasuki website lainnya namun background dari website utama tetap dipertahankan.

Dalam hal ini, hubungan antara website utama dengan

website yang dituju harus memiliki batasan yang jelas.

c. Outsource content

content dari web yang diinginkan user

dimasukkan kedalam content website utama sehingga

user tidak perlu berpindah website untukmendapatkan

informasi yang dicari.

d. Percentage of homesite Content

Sebagian dari content sebuah website kadang kala tidak sepenuhnya diatur oleh sebuah website

(24)

sehingga perlu diperhatikan bagaimana strategi content dari sebuah website.

7. Commerce

Diartikan sebagai fitur dari customer interface yang mengarah pada terjadinya transaksi.

2.2.6 Budget

Menurut Strauss (2012, p79), kunci dari perencanaan strategis adalah untuk mengidentifikasikan hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan salah satu tools yang dapat digunakan untuk memantau hasil tersebut dikarenakan catatan teknologi pengunjung yang dapat disimpan. Bagian berikut

menjelaskan sebagian dari pendapatan dan biaya yang terkait dengan inisiatif e-marketing.

2.2.6.1 E-Marketing Cost (Biaya E-Marketing)

Menurut Strauss (2012, p80), e-marketing memerlukan banyak biaya, termasuk biaya untuk karyawan, hardware, software,

pemograman dan banyak lagi. Selain itu, beberapa biaya pemasaran tradisional dapat merangkak kedalam anggaran emarketing misalnya, biaya iklan secara offline untuk menarik pelanggan ke situs web. Berikut ini adalah beberapa biaya yang dikenakan kepada pengembang situs :

1. Biaya teknologi. Biaya ini meliputi sofware, hardware, akses internet layanan hosting, bahan-bahan pendidikan dan pelatihan, serta biayapemeliharaan operasi.

2. Desain situs. Situs web membutuhkan desainer grafis untuk menciptakan layout halaman yang menarik dari segi grafik dan foto. 3. Gaji. Semua karyawan yang bekerja pada pengembangan situs web dan pemeliharaan item anggaran.

(25)

4. Biaya pengembangan situs lainnya. Biaya tidak termasuk dalam kategori teknologi atau gaji tetapi biaya pendaftaran beberapa nama domain dan menyewa konsultan untuk menulis konten atau

pembangunan lainnya dan melakukan kegiatan desain.

5. Komunikasi pemasaran. Semua iklan, public relations, dan kegiatan promosi, baik offline maupun online, dimana secara langsung

berhubungan dengan situs untuk memikat pelaggan untuk kembali atau membeli di sini. Biaya utama lainnya adalah search engine

optimization (SEO), biaya direktori online, daftar sewa e-mail, hadiah untuk kontes, dan banyak lagi biaya pemasaran lainnya.

6. Biaya lain-lain. Biaya lain seperti biaya perjalanan, telpon, alat tulis, percetakan,dll.

2.2.7 Evaluation Plan

Menurut Strauss (2012, p80), ketika perencanaan e-marketing dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang terus-menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada tujuan rencana. Untuk menentukan hasil pemasarannya perusahaandapat menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari program internet marketing dan apakah program internet marketing tersebut cocok sesuai dengan objektif dari perusahaan.

2.2.7.1 Balance Scorecard

Menurut Strauss (2012, p62), pendekatan dengan menggunakan Scorecard menghubungkan strategi untuk pengukuran dengan cara meminta perusahaan untukmempertimbangkan visi mereka, faktor penentu keberhasilan untuk pencapaian tersebut,dan metrik kinerja di empat bidang yaitu: pelanggan, internal, pembelajaran danpertumbuhan, dan keuangan.

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Class Diagram
Gambar 2.3 Contoh Usecase diagram  (Satzinger(2005,p216))
Gambar  2.4  SWOT  Analysis  leading  to  E-marketing  Objective  (Sumber  Strauss,dan , Frost 2012,p76)
Gambar 2.6  step 2 dan 4 rencana E-marketing (Sumber:Strauss,and,Frost,2012,p77)  2.2.4.2.1  Segmentation
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan menggunakan data angka harapan hidup (tahun), harapan lama sekolah (tahun), rata-rata lama sekolah (tahun), pengeluaran perkapita disesuaikan,

Setyawan dan Khakim (2012) melakukan penelitian mengenai risiko gempa bumi berdasarkan kerusakan bangunan yang berjudul “Penyusunan Peta Risiko Bencana Gempa bumi

Dari hasil karakterisasi dengan FTIR terhadap sampel fotokatalis ZnO pada zeolit, diketahui bahwa keberadaan ZnO dalam fotokatalis hasil sintesis dibuktikan dengan terbentuknya

Komponen Pertumbuhan Berdasarkan hasil penelitian, tidak terjadi interaksi antara dosis NPK dan waktu pemberian PGPR terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.. Namun, dosis

a) Memiliki kemampuan membaca Al-qur’an lebih bagus daripada jamaahnya. Mumayyiz adalah anak yang belum baligh, tetapi sudah mampu melakukan pekerjaan ringan

Susunan keanggotaan panitia ini terdiri dari unsur Badan Pertanahan Nasional dan instansi terkait yang diatur oleh Kepala (Pasal 5 PP No.11 Tahun 2010). Melihat ketentuan

Dari (Tabel 6) dapat dilihat bahwa biaya operasional pergantian tubing lebih besar dari harga laju produksi hasil evaluasi sehingga tidak memungkinkan untuk

Pengolahan data yang pertama adalah analisis deskriptif yang ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi self-efficacy, motivasi dan prestasi belajar siswa kelas