• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum, Wr, Wb.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Assalamualaikum, Wr, Wb."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iii TIM PENYUSUN

(4)

iv KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr, Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga kami semua masih diberikan nikmat kesehatan dalam menjalani aktifitas sebagaimana mestinya. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai akhir zaman.

Kami selaku Kepala Desa dan Perangkat Desa, sangat mendukung penulisan laporan ini karena kita semua dapat mengevaluasi jalannya program kerja yang telah dilaksanakan oleh tim KKN Lokasi Tahap II UNNES 2019 di Desa Tepusen ini.

Untuk itu kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama mahasiswa KKN UNNES yang telah rela bersama-sama membagi waktu, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan. Semoga laporan yang sederhana dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

(5)

v RINGKASAN

Dalam bentuk penerapan dan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi maka kami sebagai mahasiswa Universitas Negeri Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam pelaksanaannya kami diterjunkan lebih kurang selama 45 hari di Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung.

Di Desa Tepusen kami telah melakukan observasi dan menindaklanjuti dalam bentuk penyusunan program-program kerja yang sesuai dengan keburuhan dan potensi yang ada di desa tersebut. Secara garis besar, program kerja yang kami susun mengacu pada empat bidang utama yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang lingkungan, dan bidang ekonomi. Selain itu program kerja tersebut kami sasarkan pada seluruh warga di desa tersebut.

Melalui empat bidang tersebut, kami mengembangkannya menjadi beberapa program, antara lain pada bidang pendidikan kami mengembangkan program kerja berupa Bimbingan Belajar, TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran), ABC (Aksi Baca Ceria), Pengkaderan Dokter Kecil, Manggar (Rumah Sanggar), dan Nonton Bareng. Pada bidang kesehatan kami mengembangkan program kerja berupa CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), SGPPG (Sikat Gigi Pakai Pasta Gigi), Ayo TingTing (Ayo Stunting Parenting), dan Gemas (Gerakan Masyarakat Sehat). Di bidang lingkungan kami mengembangkan program kerja berupa TATO (Tamanisasi Tanaman Obat Keluarga) dan Plangisasi. Dan pada bidang ekonomi kami mengembangkan program kerja berupa Biang Kelor (masker kelor dan peyek kelor) yang juga menjadi program uggulan kami.

(6)

vi Dari berbagai program kerja yang telah kami rencanakan, kami sangat terbantu atas perhatian dan antusias warga sekitar dan juga organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan. Namun disisi lain kami juga enyadari bahwa masih banyak kekurangan dari pihak kami dalam melaksanakan program kerja yang ada dan dapat menjadi evaluasi untuk kami semua.

Kami berharap kedepannya berbagai program kerja yang telah kami laksanakan dapat berjalan secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan potensi pada desa tersebut. Keberlanjutan ini sangat diharapkan sehingga manfaat program dari KKN Lokasi Tahap II UNNES 2019 dapat dirasakan manfaatnya di masa yang akan datang.

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

HALAMAN SAMPUL...ii

TIM PENYUSUN ...iii

KATA PENGANTAR...iv

RINGKASAN...v

DAFTAR ISI...vi

HALAMAN JUDUL PROGRAM PENDIDIKAN...1

HALAMAN JUDUL PROGRAM KESEHATAN...27

HALAMAN JUDUL PROGRAM LINGKUNGAN...42

HALAMAN JUDUL PROGRAM EKONOMI...49

(8)
(9)

2 BIMBINGAN BELAJAR SEBAGAI LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SISWA

Bimbingan belajar menurut A. J. Jones merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya. Sedangkan menurut L D Crow dan A Crow, bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya.

Secara definisi, bimbingan belajar diartikan sebagai proses pemberian bantuan dari guru/guru pembimbing kepada siswa agar terhindar dari kesulitan belajar yang mungkin muncul selama mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Optimal dalam konteks belajar dapat dimaknai sebagai siswa yang efektif, produktif, dan prestatif.

(10)

3 Dengan kata lain bimbingan belajar juga dapat diartikan sebagai proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar sehingga setelah mengalami proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinyaPelaksanaan kegiatan program bimbingan belajar bagi siswa sekolah dasar dilaksanakan untuk membiasakan anak belajar di luar jam sekolah dan membantu siswa dalam mengatasi permasalahan dalam belajar. Pelaksanaan bimbingan belajar kami laksanakan seminggu empat kali yaitu pada hari Senin-Kamis dimulai pada pukul 15.00-17.00 WIB yang bertepatan di Posko KKN UNNES Desa Tepusen tepatnya di Balai Desa Tepusen.

Dalam kegiatan bimbingan belajar kami tidak menentukan hari apa untuk jadwal pelajaran apa, namun disini kami fleksibel dalam melakukan bimbingan belajar. Setiap anak-anak yang datang kami dengan suka rela membantu masalah yang belum terselesaikan di sekolah. Anak-anak datang ke posko dengan semangat membawa buku dan tugas-tugas dari sekolah yang belum mereka pahami. Ada juga yang datang ke posko meminta untuk diajarkan materi-materi untuk mereka yang akan mengikuti olimpiade untuk mewakili sekolah mereka.

Dalam melakukan program kerja ini tentu saja kami menumukan banyak hambatan. Hambatan yang kami alami salah satunya yaitu kendala waktu. Sering kali anak-anak datang lebih cepat dari jam yang kami tentukan dan biasanya kami masih di

(11)

4 lapangan untuk melakukan progja yang lain. Selama lima minggu pelaksanaan KKN, program kerja Bimbingan Belajar berhasil terlaksana pada tanggal:

1. Minggu pertama: tanggal 7 sampai 10 Oktober 2019 2. Minggu kedua: tanggal 14 sampai 17 Oktober 2019 3. Minggu ketiga: tanggal 21 sampai 24 Oktober 2019 4. Minggu keempat: tanggal 28 sampai 31 Oktober 2019 5. Minggu kelima: tanggal 4 sampai 7 November 2019

Siswa-siswi SDN Tepusen 01, SDN Tepusen 02, dan TK Dharma Wanita.

Melalui program ini siswa diajarkan untuk membiasakan diri sejak dini belajar tidak hanya di sekolah, namun juga mengulang materi-materi yang telah diajarkan di sekolah di rumah. Agar siswa dapat menemukan jalan keluar saat ada materi yang belum mereka pahami.

Kami berharap dengan kegiatan bimbingan belajar para siswa sd dapat membiasakan diri untuk dapat belajar selain di sekolah dan mempelajari kembali materi-materi yang telah diajarkan di sekolah.

Penutup

Kerjasama Mitra

(12)

5

(13)

6 PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS GENERASI PENERUS BANGSA MELALUI PENGENALAN ALQUR’AN SEJAK DINI

Pemberian pengetahuan serta penanaman pendidikan religi menjadi salahsatu solusi untuk menyelamatkan karakter generasi penerus bangsa. Sebagai bangsa dengan penduduk mayoritas beragama Islam, pendidikan keagamaan dan akhlak dapat dilakukan sejak anak usia dini. Selain pendidikan formal anak-anak perlu dibekali dengan pengetahuan agama untuk membentuk karakter anak- anak agar menjadi lebih baik.

Salahsatu sarana pemberian pendidikan agama tersebut yakni melalui Taman Pendidikan Qur’an (TPA/TPQ). Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) sendiri menurut Departemen Agama adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan Al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan

(14)

7 diselenggarakan dalam suasana yang Indah, Bersih, Rapi, Nyaman dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata Taman yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap Al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup, dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.

Sama halnya TPQ pada umumnya, TPQ Irsyadul Mubtadiin dan TPQ Tarbiyyatus Syibyan yang tepatnya berada di Dusun Wonolobo 1 dan Wonolobo 2 ini didirikan untuk memberikan pengetahuan agama kepada anak-anak dusun sebagai bekal di kemudian hari, serta meningkatkan karakter anak agar semakin baik dan nantinya berguna bagi lingkungan di sekitar.

Pendampingan TPQ dilakukan di TPQ Irsyadul Mubtadiin dan TPQ Tarbiyyatus Syibyan yang bertempat di Dusun Wonolobo 1 dan Wonolobo 2 Desa Tepusen, setiap hari Senin sampai hari Kamis. Adapun peserta didik TPQ ini beragam usia dari PAUD/TK hingga SMP.

Kegiatan pendampingan ini dilakukan dengan membantu mengajar peserta didik membaca Al-Qur’an dengan mengikuti metode dan kurikulum pendidikan yang telah diterapkan, TPQ Irsyadul Mubtadiin Dusun Wonolobo 1 menggunakan metode Iqro, sedangkan TPQ Dusun Wonolobo 2 menerapkan metode Yanbu’a.

(15)

8 Pengajaran dilakukan dengan menyimak peserta didik membaca huruf-huruf hija’iyah atau ayat-ayat Al-Qur’an sesuai jilid atau tingkat yang ditempuh, serta dengan memberikan motivasi agar dapat meningkatkan semangat anak – anak untuk terus belajar.

Selama empat minggu pelaksanaan KKN, program kerja pendampingan TPQ berhasil terlaksana mulai tanggal 7 sampai 31 Oktober pukul 14.00 – 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

1. Minggu pertama: tanggal 7 sampai 10 Oktober 2019 2. Minggu kedua: tanggal 14 sampai 17 Oktober 2019 3. Minggu ketiga: tanggal 21 sampai 24 Oktober 2019 4. Minggu keempat: tanggal 28 sampai 31 Oktober 2019

Dalam kegiatan ini KKN Desa Tepusen 2019 bermitra dengan TPQ Irsyadul Mubtadiin Dusun Wonolobo 1 dan TPQ Tarbiyyatus Syibyan Dusun Wonolobo 2, dan santri-santri TPQ beserta ustadz ustadzah yang mengampu di TPQ tersebut.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini anak - anak menjadi antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar serta mendapatkan bekal tentang pengetahuan agama dan tata cara baca tulis Al-Qur’an yang benar, dengan pengetahuan agama tersebut untuk membentuk karakter anak – anak agar menjadi lebih baik.

Kami berharap dengan kegiatan pendampingan belajar baca tulis Al qur’an pada anak sejak dini dapat menanamkan karakter religius sehingga dapat meningkatkan karakter anak agar semakin baik dan nantinya berguna bagi lingkungan di sekitar.

Kerjasama Mitra

Penutup Hasil

(16)

9

Dokumentasi Kegiatan

(17)

10 MEMUPUK CINTA TANAH AIR DENGAN PENGENALAN BUDAYA BANGSA MELALUI PELATIHAN SENI TARI

Seni tari merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan jangan sampai seni tari yang beragam di negara Indonesia diakui oleh negara lain. Sehingga dengan adanya pelatihan atau kegiatan belajar menari dikalangan masyarakat dapat mengembangkan potensi karya seni tari.

Tari adalah gerakan sebagian bentuk tubuh yang mengandung estetika dan diiringi dengan musik. Didalam tari tidak hanya gerakan yang diperdalam tetapi harus bisa mempunyai rasa dan penghayatan, menyesuaikan dengan iringan atau gending.

Generasi muda pada era modern ini kurang minat dengan budaya asli daerahnya sendiri khususnya seni tari. Adanya budaya tari modern dari luar mengakibatkan budaya tari tradisional di Indonesia terancam punah. Maka cara yang harus dilakukan generasi

(18)

11 muda saat ini adalah mempertahankannya dengan mengamalkan nilai-nilai budaya asli daerah masing-masing, pengabdian atau pengajaran terhadap masyarakat untuk memperkenalkan budaya seni tari, adanya pelatihan seni tari agar dapat dipelajari. Melalui program tersebut diharapkan agar anak-anak mengenal budaya seni tari yang ada di Indonesia.

Manggar dilaksanakan pada minggu ke-2, dilaksanakan di SD N 1 Tepusen, SD N 2 Tepusen dan di posko KKN. Di SD N 1 Tepusen dilaksanakan pada hari Senin, 7 Oktober 2019 pada pukul 08.00 WIB. Sebelum pelaksanaan, tim KKN Desa Tepusen melakukan survei terlebih dahulu ke sekolah dasar di Desa Tepusen. Setelah mendapatkan izin, tim KKN Desa Tepusen melakukan persiapan sebelum dilaksanakannya kegiatan Manggar. Kegiatan ini dimulai dari mengumpulkan anak-anak yang ingin mengikuti pelatihan tari, kemudian melakukan pemanasan terlebih dahulu. Mengenalkan kepada anak-anak gerakan-gerakan dasar tari, seperti nyekiting, ngrayung, nyempurit dan mendhak. Kemudian pertemuan berikutnya dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Oktober 2019, kegiatan diawali dengan pemanasan kemudian diajarkan tari kreasi, yaitu Tari Cublak-Cublak Suweng.

Kegiatan Manggar di SD N 1 Tepusen berlangsung selama 10 hari dengan 6 kali pertemuan. Selanjutnya, di SD N 2 Tepusen dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Oktober 2019 pada pukul 09.00 WIB. Sebelum pelaksanaan, tim KKN Desa Tepusen melakukan survei terlebih dahulu ke sekolah dasar di Desa Tepusen. Setelah mendapatkan izin, tim KKN Desa Tepusen melakukan persiapan

(19)

12 sebelum dilaksanakannya kegiatan Manggar. Kegiatan ini dimulai dari mengumpulkan anak-anak yang ingin mengikuti pelatihan tari, kemudian melakukan pemanasan terlebih dahulu. Mengenalkan kepada anak-anak gerakan-gerakan dasar tari, seperti nyekiting, ngrayung, nyempurit dan mendhak.

Kemudian pertemuan berikutnya dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2019, kegiatan diawali dengan pemanasan kemudian diajarkan tari kreasi, yaitu Tari Tani. Kegiatan Manggar di SD N 2 Tepusen berlangsung selama 20 hari, dengan 10 kali pertemuan. Kemudian Manggar di posko KKN dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Oktober 2019 pada pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan pemanasan selanjutnya pengenalan gerak dasar tari seperti nyekiting, nyempurit, ngrayung dan mendhak. Tari yang diajarkan yaitu tari kreasi anak-anak yang berjudul Tari Rampak. Kegiatan Manggar diposko KKN dilaksanakan setiap hari Jumat pada pukul 15.00 WIB.

Dalam kegiatan ini KKN Desa Tepusen 2019 bermitra dengan SD Negeri 1 Tepusen SD Negeri 2 Tepusen, dan siswa siswi beserta guru-guru yang mengajar di SD Negeri 1 Tepusen dan SD Negeri 2 Tepusen.

Melalui program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan pada diri siswa dan siswi Sekolah Dasar. Tidak hanya kebudayaan lokal atau sekitar tempat tinggal mereka saja, namun juga mereka setidaknya dapat mengenal dan mencintai kebudayaan dari luar daerah tempat tinggal mereka. Dengan

Kerjasama Mitra

(20)

13 mengenal dan cinta terhadap kebudayaan dalam hal ini seni tari, maka dapat dilanjutkan dengan kegiatan melatih tarian kepada siswa dan siswi Sekolah Dasar. Pelatihan ini bertujuan agar setelah siswa dan siswi Sekolah Dasar mengenal dan mencintai kebudayaan dalam hal ini seni tari, selanjutnya mereka dapat ikut melestarikan kebudayaan seni tari tersebut.

Menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan terutama seni tari di Indonesia dan mampu melestarikan kebudayaan di Indonesia.

Dokumentasi Luaran

(21)

14 PELATIHAN DOKTER KECIL SEJAK DINI PADA SISWA SEKOLAH DASAR TEPUSEN

Pelatihan dokter kecil merupakan salah satu program dari UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang menitikberatkan pada kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi dua sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).

Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha

(22)

15 pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

Pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para kader. Peningkatan itu mengacu pada trias UKS (usaha kesehatan sekolah) yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan.

Pelatihan dokter kecil pada siswa sekolah dasar Desa Tepusen kami laksanakan pada tanggal 7 Oktober 2019 setiap pukul 09.00-12.00 WIB.kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Tepusen 01 dengan sasaran siswa sd kelas 3-5 berprestasi yang berjumlah 30 siswa. Sebelum pelaksanaan, tim KKN Desa Tepusen melakukan survei dan izin terlebih dahulu ke sekolah dasar di Desa Tepusen. Selain itu, pada sekolah dasar tepusen 01 juga akan mebgikuti perlombaan LSS, sehingga dari pihak sekolah juga meminta bantuan tim KKN untuk melatih siswa siswinya tentang materi-materi dokter kecil.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan program kerja gerakan cuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini dilakukan dengan penjelasan secara lisan mengenai pentingnya mempelajari tentang kesehatan sejak dini, mulai dari mengenal jenis-jenis tanaman obat dan fungsinya, cara menangani kecelakaan pertama, dan hal-hal tentang kesehatan lainnya. Selain itu, siswa SD juga diminta untuk praktek langsung tentang cara-cara menangani penyakit melalui pertolongan pertama. Anak-anak sangat antusias terhadap materi dan praktek yang kami berikan.

(23)

16 Adapun hambatan dalam kegiatan ini, yaitu banyak siswa kelas lain yang mengganggu saat materi diberikan, ada yang mengetok pintu, melempar batu, dan juga kejahilan lainnya. Namun siswa siswa yang mengikuti pelatihan dokter kecil tetap fokus mendengarkan penjelasan dari pemateri.

Profil Mitra SDN Tepusen 01

SDN Tepusen 01 merupakan sekolah dasar yang beralamat di Desa Tepusen RT 01, Kaloran, Kabupaten Temanggung. SD ini memiliki jumlah siswa 137 siswa dan terdapat 6 kelas. Di SD ini terdapat 9 guru dimana 3 guru adalah guru bersertifikasi dan 7 guru merupakan guru honorer. Kondisi UKS di sekolah ini cukup baik, namun ada beberapa alat peraga yang belum lengkap.

Melalui program ini siswa dapat dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan lingkungannya, dan juga dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.

Kami berharap dengan kegiatan pelatihan dokter kecil para siswa SD dapat menjadi penggerak hidup sehat untuk teman-teman lainnya.

Penutup

Kerjasama Mitra

(24)

17 Dokumentasi Kegiatan

(25)

18

GALAKKAN MASYARAKAT GEMAR MEMBACA

MELALUI AKSI BACA CERIA (ABC)

Membaca adalah gerbang untuk mengarungi ilmu pengetahuan, dengan membaca akan membuat kita menjadi memiliki lebih banyak wawasan dan ilmu pengetahuan. Membaca sendiri memiliki banyak manfaat untuk anak-anak sehingga sangat perlu untuk mengarahkan mereka untuk rajin membaca. Namun faktanya minat baca dikalangan anak-anak masih kurang, terutama sebagian pelajar menjadi lebih antusias dengan penggunaan sosial media daripada membaca dan belajar.Tetapi bukan berarti semua siswa memiliki minat baca yang rendah karena sebagian pelajar masih ada yang memiliki motivasi untuk membaca. Kegiatan membaca harus dijadikan sebagai kebiasaan/rutinitas dalam kesehariannya. Oleh karena itu peranan seorang guru maupun orangtua dalam mengarahkan mereka untuk rajin membaca sangat fundamental.

(26)

19 Perpustakaan menjadi tempat yang bagus untuk menggelorakan gerakan Aksi Baca Ceria(ABC). Karena itu, perpustakaan didorong menjadi media untuk meningkatkan kegiatan literasi dan kecerdasan, pendidikan dan wawasan anak-anak. Sosialisasi dan praktik Aksi Baca Ceria ditujukan untuk anak-anak desa Tepusen. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin sampai kamis, dihadiri minimal 10 anak setiap harinya mulai dari anak-anak usia 5 tahun sampai remaja. Kegiatan ini dilaksanakan di posko KKN UNNES yang bertempat di perpustakaan balaidesa Tepusen. Di perpustakaan desa ini, disediakan berbagai jenis buku. Mulai dari buku cerita anak-anak, dongeng, novel remaja, buku tentang merintis berbagai bisnis, kerajinan, dll.

Kegiatan Aksi Baca Ceria (ABC) dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES DESA TEPUSEN. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat desa Tepusen, khususnya anak-anak desa Tepusen.

Dengan adanya sosialisasi dan praktik Aksi Baca Ceria (ABC), diharapkan anak-anak tidak hanya gemar membaca saja, tetapi juga gemar menulis dan berdiskusi. Kegiatan ini dapat menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan dan wawasan masyarakat, khususnya anak-anak dan kalangan remaja yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Hal ini penting untuk digalakkan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

Kerjasama Mitra Pelaksanaan Kegiatan

(27)

20 Membaca merupakan gerbang ilmu pengetahuan. Dengan membaca, kita akan memiliki lebih banyak wawasan dan ilmu pengetahuan. Membaca memiliki banyak manfaat untuk anak-anak sehingga sangat perlu untuk mengarahkan mereka untuk rajin membaca. Dalam rangka menggalakkan Aksi Baca Ceria, perlu adanya dorongan dari masyarakat agar tujuan dari diadakannya kegiatan ini dapat tercapai.

Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu kegiatan yang berdampak positif yaitu dapat meningkatkan kecerdasan generasi milenial dan membangun SDM yang berkualitas. Kemudian, mengingat pentingnya perpustakaan dalam rangka meningkatkan kuaitas literasi masyarakat, harus ada penguatan sarana dan prasarana perpustakaan. Seperti pembaharuan sumberdaya perpustakaan, baik dari segi jumlah buku, variasi buku dalam bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis, lingkungan, kesehatan, dll.

Penutup

(28)

21 NONTON BARENG FILM SOEKARNO SEBAGAI UPAYA MEMUPUK RASA NASIONALISME WARGA DESA TEPUSEN DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA

Nobar adalah singkatan dari nonton bareng, nobar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh sekumpulan orang dalam satu forum. Dalam kegiatan nobar ini, film yang akan dinobarkan berkaitan dengan sejarah, dikarenakan program kerja ini dilaksanakan untuk memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2019.

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan, program kerja nobar ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2019 pukul 20.00 WIB sampai selasai di Dusun Jetis, Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Program kerja nobar ini disisipi dengan

Pelaksanaan

(29)

22 bakar-bakar jagung dan diakhiri dengan makan bersama dengan warga Dusun Tepusen. Terlepas dari itu semua anak-anak KKN Desa Tepusen 2019 juga dibantu oleh pemuda-pemudi Dusun Jetis atau biasa disebut BKR yang dipimpin oleh Bung Likin yang sudah membantu dari persiapan di sore hari hingga penutupan di malam hari.

Hasil yang diharapkan oleh panitia nobar dari anak KKN Desa Tepusen 2019 ini yaitu untuk mengenang kembali perjuangan dari para pahlawan bangsa terutama Ir. Soekarno sesuai dengan seruannya yaitu “JAS MERAH” yang artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah, selain itu juga bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, sehingga dengan itu harapannya dapat menumbuhkan dan memupuk kembali rasa nasionalisme dan cinta tanah air para pemuda-pemudi di Dusun Jetis khususnya dan juga untuk pembelajaran para orang tua agar anak-anaknya jangan sampai melupakan sejarah serta membimbing untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada anak-anak mereka di kehidupan sehari-hari setelah nonton bareng film Soekarno dengan meneladani para tokoh bangsa Indonesia.

Dalam kegiatan ini KKN Desa Tepusen 2019 bermitra dengan BKR Jetis, Masyarakat Dusun Jetis dan salah satu warga dari Dusun Wonolobo 1 yang sukarela meminjamkan kain untuk layar nobar.

Kegiatan Nobar atau Nonton Bareng Film Soekarno ini dilatar belakangi oleh kalender nasional yaitu untuk memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2019 dan juga

Kerjasama Mitra

Penutup Hasil

(30)

23 setelah pelaksanaan juga banyak anak-anak muda yang kurang tahu siapa presiden pertama bangsa Indonesia. Oleh karena itu dengan diadakannya nobar film soekarno dapat menambah dan memumpuk kembali rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta menambah wawasan pengetahuan bagi masyarakat dusun Jetis terkhusus pemuda-pemudi dusun Jetis. Selain itu juga Tim KKN UNNES Desa Tepusen 2019 juga mengucapkan terima kasih kepada pemuda-pemudi BKR Jetis yang sudah membantu melancarkan kegiatan nobar ini dan juga masyarakat dusun Jetis pada umumnya. Harapannya semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat dusun Jetis.

(31)

24

BEAUTY CLASS KKN UNNES BUAT IBU-IBU PKK TAMPIL CANTIK DAN PERCAYA DIRI

Pada dasarnya wanita menyukai tampil cantik. Kebanyakan wanita suka berdandan. Dengan adanya beauty class ini di harapkan ibu ibu PKK dapat mengetahui tahap dan cara pengaplikasian make up yang baik dan benar, sehingga nantinya dapat diterapkan dalam keseharian. Tidak perlu bedak tebal dan menor, tetapi dengan berdandan meski hanya tipis dapat menampakkan wajah yang segar dan meningkatkan kepercayaan diri . Beauty Class adalah salah satu cara untuk mempercantik diri yang bertujuan untuk menutupi suatu kekurangan yang ada diwajah dan menonjolkan sesuatu yang indah yang sudah dimiliki. Beauty class ini nantinya akan mengajarkan kepada ibu-ibu PKK mengenai cara pemakaian make up yang benar dan menjaga kesehatan wajah dan kulit sehingga ketika kita perduli dengan kecantikan, kita juga peduli terhadap kesehatan.

(32)

25 Sosialisasi dan praktik beauty class dilaksanakan bersama ibu-ibu PKK Dusun Jetis pada hari jumat,tanggal 18 oktober 2019. Tempat pelaksanaan kegiatan beauty class diadakan dirumah ketua ppk dusun jetis. Dihadiri kurang lebih 50 orang ibu PKK .

Selama acara berlangsung, ibu-ibu PKK menunjukkan antusiasme yang baik. Mereka tak segan untuk mengajukan pertanyaan dan turut aktif selama praktik beauty class berlangsung. Dengan adanya sosialisasi dan praktik beauty class ibu-ibu pkk mendapat pengetahuan tentang bagaimana memilih kosmetik yang pas untuk jenis kulit, mengetahui cara menggunakan alat makeup yang benar, mendapat pengetahuan dalam menggunakan alat makeup dan kegunaannya masing-masing, lebih percaya diri dalam bermake up.

Ibu-ibu PKK berharap acara semacam ini tetap berlangsung diwaktu mendatang serta para mahasiswa tetap aktif berkomunikasi meskipun kegiatan kkn telah usai . dengan harapan masih terjalin silaturahmi satu sama lain .

Hasil

Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan

(33)

26

(34)
(35)

28 MENUMBUHKAN KEBIASAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEJAK DINI PADA SISWA SEKOLAH DASAR TEPUSEN

Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan salah satu indikator dari PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang menitikberatkan pada kesehatan anak usia Sekolah Dasar, karena anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang rawan terhadap penularan berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan perut seperti diare, thypoid, cacingan, dan lain-lain.

Kebiasaan anak-anak mengkonsumsi jajanan secara bebas diikuti perilaku anak-anak mengkonsumsi jajanan secara bebas diikuti perilaku anak-anak yang tidak melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum makan akan mengakibatkan berbagai kuman penyakit mudah masuk ke dalam tubuh, karena tangan merupakan bagian tubuh yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit.

Penerapan CTPS lebih difokuskan di sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan yang dapat dilakukan

(36)

29 untuk membudidayakan perilaku CTPS di sekolah antara lain adalah Edukasi dan praktik cuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini bekerjasama dengan dokter kecil yang diambil dari perwakilan siswa dari kelas 4 hingga kelas 5 yang sebelumnya telah dibekali terlebih dahulu mengenai bagaimana cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar. Para dokter kecil ini ikut mensosialisasikan CTPS disekolah baik dari guru-guru di SDN Tepusen dan siswa kelas 1 sampai kelas 6 dengan menggunakan 7 langkah cuci tangan pakai sabun.

Kegiatan CTPS ini bertujuan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD serta berharap untuk menjadi pembiasaan siswa untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun yang baik dan benar.

Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bersama siswa sekolah dasar Desa Tepusen pada tanggal 16 Oktober 2019 pukul 07.00-11.00 WIB. Kegiatan ini diawali dengan senam terlebih dahulu kemudian dilanjut dengan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun. Seluruh siswa SD Negeri Tepusen 01 menjadi sasaran dalam pelaksanaan kegiatan CTPS ini. Sebelum pelaksanaan, tim KKN Desa Tepusen melakukan survei dan izin terlebih dahulu ke sekolah dasar di Desa Tepusen. Selain itu, pada sekolah dasar Tepusen 01 juga akan mengikuti perlombaan LSS, sehingga dari pihak sekolah juga meminta bantuan tim kkn untuk melatih siswa siswinya bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar melalui 7 langkah. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan program dokter kecil. Kegiatan ini dilakukan dengan penjelasan secara lisan

(37)

30 mengenai pentingnya pembiasaan cuci tangan mempelajari tentang kesehatan sejak dini, dilanjut dengan praktek langsung cuci tangan pakai sabun tiap individu siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 SD siswa SD.

Dalam pelaksanaanya siswa siswi SD Tepusen 01 sangat antusias terhadap materi dan praktek yang kami berika. Adapun hambatan dalam kegiatan ini, yaitu terbatasnya air yang ada di SD Tepusen 01, karena pada saat itu keadaan sedang musim kemarau, sehingga terpaksa menunggu terlebih dahulu.

Profil Mitra SDN Tepusen 01

SDN Tepusen 01 merupakan sekolah dasar yang beralamatlan di Desa Tepusen RT 01, Kaloran, Kabupaten Temanggung. SD ini memiliki jumlah siswa 137 siswa dan terdapat 6 kelas. Di SD ini terdapat 9 guru dimana 3 guru adalah guru bersertifikasi dan 7 guru merupakan guru honorer. Kondisi tempat cuci tangan di SD Tepusen 01 sudah baik dengan dilengkapi saluran air yang lancar, hanya saja belum disediakan sabun cair untuk cuci tangan, sehinggan siswa hanya mencuci tangan dengan menggunakan air saja

Melalui program ini siswa menjadi terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun sejak dini, sehingga terhindar dari berbagai kuman penyakit. Selain itu siswa menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan lingkungannya, dan juga dapat menolong dirinya sendiri, dan orang lain untuk hidup sehat.

Kerjasama Mitra

(38)

31 Kami berharap dengan kegiatan pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun para siswa SD Tepusen 01 dapat menjadi penggerak hidup sehat untuk teman-teman lainnya.

Penutup

(39)

32 MENUMBUHKAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI UNTUK MENJAGA KESEHATAN MULUT DAN GIGI

Kesehatan mulut dan gigi anak usia dini adalah hal yang patut diperhatikan. Kurangnya perhatian orang tua terutama ibu, kurang menyadari bahwa dampak yang timbul dari kerusakan gigi pada anak sangat besar apabila anak tidak dibimbing untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Apabila perawatan mulut dan gigi tidak dilakukan sejak usia dini maka dapat menimbulkan masalah mulut dan gigi, dapat dikhawatirkan mengganggu tumbuh kembang anak. Perawatan mulut dan gigi yang baik dan benar sejak dini dapat menjadikan dasar terbentuknya perilaku positif anak dalam menjaga kesehatan mulut dan giginya. Sikap dan perhatian orang tua terutama ibu dalam perawatan kesehatan mulut dan gigi, mampu memberikan pengaruh positif, hal ini disebabkan karena ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anak.

(40)

33 Sosialisasi dan Praktik menumbuhkan kebiasaan menggosok gigi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan di TK Dharma Wanita Tepusen, hari sabtu, tanggal 26 Oktober 2019. Pelaksanaan kegiatan tersebut untuk mengajarkan anak sejak dini bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Hal ini agar menjadi kebiasaan bagi anak-anak sampai dewasa.

Dengan adanya sosialisasi dan praktik menggosok gigi untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, anak-anak TK Dharma Wanita mengikuti arahan dengan baik dan benar. Kemudian anak-anak mengetahui kapan waktu yang baik untuk menggosok gigi, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur.

Kami berharap dengan kegiatan pelatihan sikat gigi pakai pasta gigi para siswa TK Dharma Wanita dapat menanamkan perilaku hidup sehat untuk diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Dokumentasi Pelaksanaan

Hasil

(41)

34 MENANAMKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN OLAHRAGA RUTIN

Gerakan Masyarakat Sehat adalah suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen warga dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan yang dilakukan dalam Gerakan Masyarakat Sehat adalah senam dengan melakukan kegiatan aktivitas fisik 30-45 menit sehari. Dengan adanya GEMAS ini di harapkan masyarakat Desa Tepusen dapat meningkatkan kualitas hidup sehat. Senam sendiri memiliki beberapa manfaat yaitu : (1) Meningkatkan fungsi jantung, (2) Menurunkan berat badan, (3) Meningkatkan fungsi kognitif, (4) Mengurangi stres dan meningkatkan mood, (5) Tidak mudah terserang penyakit, (6) Meningkatkan stamina, (7) Meningkatkan kelenturan dan kebugaran.

(42)

35 GEMAS dilaksanakan bersama warga Desa Tepusen Dusun Jetis terutama ibu-ibu PKK di Dusun Jetis pada hari selasa dan kamis tanggal 5-7 November 2019. Tempat pelaksanaan kegiatan GEMAS di adakan di lapangan serbaguna di Dusun Jetis.

Selama kegiatan berlangsung, warga Dusun Jetis menunjukkan antusiasme yang sangat baik. 30 menit sebelum kegiatan di mulai mereka sudah berkumpul untuk melakukan kegiatan senam. Dengan adanya kegiatan senam ini warga Dusun Jetis dapat meningkatkan kesadaran bahwa kegiatan olahraga sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, karena dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan kemampuan gerak.

Kegiatan GEMAS ini dilaksanakan oleh TIM KKN UNNES dengan warga Dusun Jetis diantaranya Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan remaja, serta bekerjasama dengan BKR Dusun Jetis.

Ibu-ibu PKK berharap kegiatan seperti ini tetap berlangsung diwaktu mendatang serta mahasiswa KKN UNNES tetap aktif berkomunikasi meskipun kegiatan KKN telah selesai. Dengan harapan masih terjalin silaturahmi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat Dusun Jetis.

Pelaksanaan

Hasil

Kerjasama Mitra

(43)

36 Dokumentasi

(44)

37 AYO TING-TING (AYO PARENTING-STUNTING) SEBAGAI CARA TIM KKN UNNES AJAK IBU-IBU TEPUSEN MEMAHAMI PARENTING YANG BAIK DAN MENGENALI PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK SEJAK DINI

Parenting atau lebih dikenal dengan cara mengasuh anak atau membesarkan anak adalah proses mempromosikan dan mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial dan intelektual anak sejak bayi hingga dewasa. Parenting yang dilakukan oleh orangtua dengan baik sangat dibutuhkan oleh anak sejak dini sehingga anak dapat mengalami tumbuh kembang yang baik.

Banyak sekali masyarakat di Indonesia yang belum tau dan akrab dengan istilah stunting. Sementara itu, menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia masuk dalam urutan ke-lima dengan jumlah anak kondisi stunting paling banyak. Menurut WHO, di seluruh dunia diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting. Sehingga permasalahan stunting ini tidak boleh dianggap sepele.

(45)

38 Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak baru berusia dua tahun.

Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai presentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi juga dianggap sebagai salah satu faktor diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi.

Dari berbagai permasalahan pada anak yang disebabkan oleh stunting ini, maka harus diadakan banyak sosialisasi terkait pencegahan stunting sejak dini di Indonesia, sehingga masyarakat dapat mengenali gejala awal dan mengetahui cara pencegahannya.

Menurut hasil observasi Tim KKN Unnes Desa Tepusen yang dilakukan pada minggu pertama penerjunan KKN, menyatakan bahwa perlu diadakannya sosialisasi terkait dengan parenting yang baik dan pencegahan stunting sejak dini pada ibu-ibu yang memiliki anak usia balita di desa Tepusen, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung.

Pelaksanaan sosialisasi parenting dan pencegahan stunting sejak dini dilaksanakan pada beberapa dusun yang ada di desa

(46)

39 Tepusen. Sosialisasi yang pertama diadakan di dusun Wonolobo 2 pada hari kamis, 10 Oktober 2019 bersama dengan ibu-ibu posyandu. Sosialisasi kedua diadakan di dusun Keniten pada hari Selasa, 15 Oktober 2019 bersama dengan ibu-ibu posyandu. Sosialisasi ketiga dilaksanakan di dusun Wonolobo 1 pada hari Kamis, 17 Oktober 2019 bersama dengan ibu-ibu posyandu. Sosialisasi keempat dilaksanakan di dusun Jetis, pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 bersama dengan ibu-ibu posyandu. Sosialisasi kelima dilaksanakan di dusun Lotermas pada hari Senin, 21 oktober 2019. Sosialisasi yang ke enam dilaksanakan di dusun Tepusen pada hari sabtu, 2 November bersama dengan ibu-ibu posyandu.

Kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh tim KKN Unnes Desa Tepusen, bekerjasama dengan Puskesmas Tepusen untuk memberikan penjelasan terhadap ibu-ibu. Materi yang disampaikan terkait dengan ciri-ciri penyakit stunting, cara mengenali penyakit stunting sejak dini, dan cara pencegahan stunting yang berkaitan dengan kecukupan gizi anak.

Penyampaian materi dilaksanakan setelah anak-anak balita mengikuti posyandu yaitu dengan menimbang berat badan anak, kemudian dilanjutkan dengan mengikuti sosialisasi. Pada akhir proses penyuluhan, dibuka sesi tanya jawab antara ibu-ibu dengan pemateri dari Puskesmas Tepusen untuk memperjelas hal-hal yang mungkin masih ditanyakan selama ini dari ibu-ibu yang berkaitan dengan kecukupan gizi anak dan pencegahan stunting.

Dari hasil kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terkait parenting dan pencegahan stunting, harapannya ibu-ibu masyarakat desa

(47)

40 Tepusen dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara mendidik anak dengan baik dan mengetahui cara pencegahan stunting sejak dini. Sehingga dapat mengenali kondisi perkembangan anak sejak lahir dari usia bulan pertama hingga usia balita dan perkembangan anak selanjutnya.

Puskesmas Tepusen sebagai penyuluh dan Ibu-ibu posyandu di dusun Wonolobo 1, Wonolobo 2, Keniten, Jetis, Lotermas, dan Tepusen yang telah membantu menyediakan tempat dan mensosialisasikan mengenai adanya kegiatan.

Dari kegiatan penyuluhan parenting dan pencegahan stunting yang telah diadakan oleh mahasiswa tim KKN Unnes, harapannya dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, memberikan pengetahuan baru yang dapat mengubah pola pikir hidup sehat serta memperhatikan kecukupan gizi anak. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan tentang penyakit stunting diiringi dengan parenting yang baik, maka diharapkan angka penderita stunting pada anak di Indonesia dapat berkurang. Dokumentasi

Kerjasama Mitra

(48)
(49)
(50)

43 UPAYA TAMANISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TATO) SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI BUDAYA HIDUP SEHAT DAN CINTA LINGKUNGAN

Dusun Jetis adalah salah satu Dusun di Desa Tepusen. Warga Dusun Jetis dikenal dengan warganya yang kompak, harmonis dan menjunjung tinggi nilai seni dan kebudayaan. Masyarakat Dusun Jetis juga dikenal/identik dengan kegiatan bertani, dibuktikan dengan masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakatnya Dusun Jetis masih sangat mengandalkan tanaman dan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak sekali tanaman yang tumbuh di Dusun Jetis. Namun, tanaman obat-obatan masih jarang ditemukan di Dusun Jetis. Oleh karena itu,dilatar belakangi dari masyarakat yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani, dan masih jarang masyarakatnya yang menanam tanaman obat keluarg, tim KKN UNNES mengajak warga Dusun Jetis untuk menanam tanaman obat keluarga sebagai bentuk implementasi budaya hidup sehat dan cinta lingkungan.

(51)

44 Kegiatan bertani menjadi hal yang melekat pada masyarakat Dusun Jetis, karena sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani maka kegiatan bertani menjadi hal yang utama bagi masyarakat Dusun Jetis. Kegiatan penanaman tanaman obat keluarga ini dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2019 di Dusun Jetis. Tim KKN UNNES beserta warga melakukan penanaman mulai dari pencampuran pupuk dengan tanah, selanjutnya menanam di polybag. Kegiatan ini dilakukan berkelanjutan dimana warga dan Tim KKN UNNES akan memantau pertumbuhan tanaman obat keluarga, dan merawat tanaman obat keluarga tersebut.

Mengembangkan budaya hidup sehat dan cinta lingkungan. Masyarakat antusias dalam menanam tanaman obat keluarga. Selain itu, masyarakat sekarang memiliki tanaman obat keluarga seperti kunyit, serai, temu lawak, kencur dan sebagainya. Tanaman obat keluarga ini nantinya akan digunakan sebagai obat atau untuk bumbu masak yang dapat digunakan masyarakat Dusun Jetis. Sehingga masyarakat tidak perlu membeli di pasar. Warga Dusun Jetis dengan Tim KKN UNNES sangat antusias melakukan penanaman tanaman toga.

Kegiatan tamanisasi toga ini dilaksanakan oleh TIM KKN UNNES dengan warga Dusun Jetis diantaranya Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan remaja, dan Kepala Dusun Jetis juga ikut bergabung dalam kegiatan ini. Kami juga bekerjasama dengan BKR Dusun Jetis.

Hasil

Pelaksanaan

(52)

45 Kegiatan ini dilakukan dengan sangat antusias oleh warga Dusun Jetis dan Tim KKN UNNES. Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga Dusun Jetis dan nantinya tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat digunakan warga untuk obat-obatan maupun untuk bumbu masak. Kami juga berharap kegiatan penanaman toga ini dapat dilanjutkan oleh warga Dusun Jetis.

Penutup

(53)

46 PLANGISASI SEBAGAI INFORMASI PENUNJUK ARAH DI 8 DUSUN DESA TEPUSEN

Dalam pelaksanaan program KKN, terdapat salah satu program fisik yang dilaksanakan yaitu plangisasi. Plangisasi merupakan sebuah program berupa pemasangan plang sebagai penunjuk arah lokasi – lokasi dusun yang ada di desa Tepusen. Plangisasi (Pembuatan Papan Penunjuk Arah) merupakan salah satu media informasi yang berupa papan penunjuk arah yang diletakan di lokasi tertentu. Melalui program tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam menunjukan batas-batas wilayah, dan lokasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat pendatang luar dusun dan masyarakat dusun pada umumnya.

Plangisasi dilaksanakan pada minggu ke-3, dimulai dari hari Sabtu, 19 Oktober 2019 mencari kayu usuk dan kayu papan di Desa

Pelaksanaan Plangisasi

(54)

47 Tepusen. Bahan dasar untuk pembuatan plang adalah papan kayu, yang digunakan untuk membuat tulisan adalah warna hitam, warna dasar papan adalah putih sedangkan untuk tiang pancang berwarna putih. Kemudian pada hari Jumat, 25 Oktober 2019 menghaluskan kayu dan mengamplas kayu yang dilaksanakan di posko KKN Desa Tepusen. Pada hari Minggu, 27 Oktober 2019 kayu usuk dan papan yang sudah dihaluskan dan diamplas mulai digergaji dan kayu papan dibentuk menjadi arah panah.

Selanjutnya pada hari Sabtu, 2 November 2019 kayu usuk dan kayu papan yang sudah dipotong dan dibentuk menjadi arah panah di cat dengan cat kayu warna putih. Pada hari Minggu, 3 November 2019 membeli stiker huruf untuk memberi nama dusun pada kayu papan. Hari Selasa, 5 November 2019 mulai menempel stiker huruf dimasing-masing kayu papan untuk memberi nama dusun dan memberi warna pada stiker huruf dengan di pilox berwarna hitam. Selanjutnya pada hari Sabtu, 9 November 2019 kayu papan yang sudah diberi nama dusun di paku dengan kayu usuk. Pada hari Senin, 11 November 2019 plang sudah mulai dipasang di dipertigaan jalan, dipinggir jalan yang menunjukkan ke arah dusun. Di Desa Tepusen terdapat berbagai macam dusun, yaitu Dusun Tepusen, Dusun Wonolobo 1, Dusun Wonolobo 2, Dusun Jetis, Dusun Plumutan, Dusun Lotermas, Dusun Balong, dan Dusun Keniten. Dalam pelaksanaannya terdapat 30 buah penunjuk arah ke berbagai lokasi dusun.

Melalui program ini, diharapkan dapat mempermudah dalam menunjukkan batas-batas wilayah, dan lokasi yang berkaitan dengan

(55)

48 kepentingan masyarakat khususnya masyarakat dari luar Desa Tepusen dan masayarakat Desa Tepusen.

Memberikan informasi petunjuk arah jalan di wilayah Desa Tepusen yang tercinta ini.

Kegiatan ini dilakukan dengan bantuan warga Desa tepusen. Tim KKN UNNES berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi seluruh warga desa dan pengunjung desa yang melewati Desa Tepusen.

Luaran

Penutup

(56)
(57)

50

KKN UNNES SELENGGARAKAN PELATIHAN

PEMANFAATAN KELOR “DARI MISTIS BERUBAH JADI BISNIS”

Kelor merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemukan di daratan tropis termasuk di Tanah Jawa, termasuk di Tepusen. Di Desa Tepusen banyak ditemukan tanaman kelor, namun sayangnya masyarakat setempat belum memanfaatkan tanaman kelor secara maksimal. Masyarakat masih percaya bahwa daun kelor merupakan salah satu daun mistis. Masyrakat percaya bahwa daun kelor merupakan salah satu daun yang dapat menghapus kesaktian atau aji-aji. Disamping itu masyarakat belum mengetahui manfaat daun kelor secara ilmiah, padahal menurut kedokteran daun kelor memiliki manfaat yang sangat besar karna kaya akan antioksidan, dan kalaupun di oleh daun kelor hanya digunakan sebagai bahan dasar sup, padahal bisa dijadikan produk inovativ yang diminati masyarakat. Oleh karena itu kami TIM KKN UNNES menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Daun Kelor “Dari Mistis Berubah Jadi Bisnis”

(58)

51 Pelatihan pemanfaatan kelor diselenggarakan pada Sabtu, 2 November 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Tepusen dengan sasaran ibu-ibu PKK (Pemberdaya Kesejahteraan Keluarga) sedesa Tepusen. Pelatihan ini mengajarkan kepada ibu-ibu bagaimana cara mengolah daun kelor menjadi sesuatu yang ekonomis dan memiliki nilai bisnis. Selain memberi pelatihan pengolahan daun kelor Tim KKN UNNES juga memberikan pendidikan berupa merubah mindsheet masyarakat terhadap daun kelor, yang awalnya daun kelor dianggap sebagai daun mistis karena dapat menghapus kesaktian serta aji-aji, menjadi daun yang memiliki nilai ekonomis yang bisa dijadikan sebagai bisnis untuk masyarakat. Ibu-ibu dikumpulkan untuk diberi pelatihan pengelolaan daun kelor, seperti pembuatan peyek kelor, jus kelor, serta serbuk kelor yang bisa dijadikan teh maupun masker wajah. Di sesi penjalasn TIM KKN UNNES disisipi penjelasan manfaat dan khasiat daun kelor.

Kegiatan pelatihan pemanfaatan daun kelor dapat berjalan dengan lancar, dan disambut antusias oleh ibu-ibu PKK Desa Tepusen. Sepanjang acara ibu-ibu terlihat memberhatikan materi dengan seksama, slain itu di akhir acara, saat demo masker, mereka secara sukarela menawarkan diri sebagai model. Di akhir acara melalui testimoni beberapa ibu-ibu mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. Mereka merasa senang pengetahuan baru tentang bagaimana cara mengolah daun kelor, selain itu mereka juga senang diajarkan bagaimana cara membuat produk inovatif yang berpeluang

Hasil

(59)

52 menjadi bisnis, serta memiliki nilai ekonomis yang bisa digunakan sendiri. Dan sedikit demi sedikit dapat merubah mindsheet masyarakat akan mitos tentang daun kelor. Selain itu ibu-ibu menjadi tahu bahwa daun kelor yang kecil memiliki sejuta manfaat baik bagi kesehatan maupun kecantikan.

Kegiatan pelatihan pemanfaatan daun kelor TIM KKN UNNES menggandeng ibu-ibu PKK Desa Tepusen sebagai mitra, alasannya pelatihan ini sangat cocok ditujukan kepada ibu-ibu karena ibu-ibu merupakan ahli giizi pertama bagi keluarga. Selain itu dalam urusan masak-memasak atau pengolahan produk ibu-ibu sangat antusias. Serta peluang bisnis yang dicipakan lebih cocok ditujukan kepada ibu-ibu sebagai tambahan pemasukan bagi keluarga mereka.

Harapannya dengan diadakannya pelatihan pemanfatan daun kelor ini dapat merubah mindsheet masyarakat terhadap daun kelor, kemudian dapat mengedukasi masyarakat tentang khasiat daun kelor baik dari segi kesehatan maupun kecanikan. Serta dengan diadakannya pelatihan ini dapat memberikan peluang bisnis bagi masyarakat Desa Tepusen, atau setidaknya memberikan nilai ekonomis yang berguna bagi individu.

Kerjasama Mitra

Penutup

(60)

53 PENUTUP

A. Simpulan

Pelaksanaan program kerja KKN yang terbagi dalam program unggulan dan program pendukung, yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan Desa Tepusen. Hasil dari KKN Desa Tepusen ini dapat disimpulkan pelaksanaan program kerja bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta lingkungan, telah terlaksana dengan baik. Sasaran program KKN sudah menyeluruh ke semua kalangan masyarakat Desa Tepusen, yaitu TK, SD, SMP, dan warga Desa Tepusen. Dalam pelaksanaan program KKN masih terkendala adanya hambatan yaitu tidak semua warga dapat diajak bekerjasama, sehingga pada beberapa program kerja masih terhambat pelaksanaanya.

B. Saran

1. Pembekalan KKN dan pengarahan upload laporan sebaiknya lebih jelas dan mendetail.

2. Sebaiknya program kerja yang telah dilaksanakan dapat dilanjutkan oleh masyarakat dan kami berharap masyarakat berpartisipasi aktif dan dapat mengembangkan kreatifitas untuk menjaga keberlanjutan program kerja berdasarkan potensi yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang muncul di Kecamatan Giriwoyo adalah kurang tersedianya air di kawasan karst seperti Desa Girikikis, bergesernya budaya-budaya lokal yang dapat mempengaruhi

Dioda merupakan suatu piranti dua elektroda dengan arah arus yang tertentu, dapat juga dikatakan dioda bekerja sebagai penghantar bila tegangan listrik diberikan dalam arah

Dari penelitian tersebut diketahui bahwa material yang dikenai beban berulang atau beban dinamis, akan rusak pada tegangan jauh lebih rendah dibanding dengan tegangan yang

• Kedua apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik tetapi tidak mengajukan gugatan ke pengadilan, mk proses kegiatan akan berlangsung dlm 20 tahap dg jangka waktu paling

Master Plan ini berisikan analisis daya dukung lahan, analisis kebutuhan ruang dan bangunan, rencana pengembangan fisik kampus serta rencana penataan lahan

Disparitas putusan hakim pidana merupakan masalah yang telah lama menjadi pusat perhatian kalangan akademisi, pemerhati dan praktisi hukum. Disparitas putusan

Ini bertujuan agar siswa dapat mengurangi masalah hubungan sosialnya melalui games yang diberikan guru bimbingan konseling pada saat memberikan layanan

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian ini penulis akan mengembangkan instrumen penilaian projek khususnya pada mata pelajaran penggabungkan fotografi digital