• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Abung Semuli Mata Pelajaran : KIMIA

Materi Pokok : SIFAT KOLIGATIF Kelas / Semester : XII / I

Tahun Ajaran : 2020/2021 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

KOMPETENSI INTI .

K I. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

K I. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) 3.1 Menganalisis fenomena sifat

koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)

4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1 Menjelaskan pengertian

kenaikan titik didih

4.1.1 Mengamati gambar peristiwa kenaiakn titik didih

(2)

kenaikan titik didih diperoleh dari gambar peristiwa kenaiakn titik didih larutan

4.1.3 Merumuskan masalah dari kenaikan ttik didih larutan

4.1.4 Membuat hipotesis sementara megenai rumusan masalah yang telah dibuat.

4.1.5 Mengamati video demonstrasi mengenai kenaikan titik didih larutan

4.1.6 Mengidentifikasi terjadinya peristiwa kenaiakn titik didih larutan

4.1.7 Menyimpulkan pengertian kenaikan titik didh larutan

3.1.3 Menjelaskan pengaruh zat terlarut terhadap kenaikan titik didih

4.1.8 Menyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap kenaiakn titik didih larutan

3.1.4 Menghitung kenaiakn titik didih

4.1.9 Menghitung tekanan osmotik larutan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah peserta didik berdiskusi dan menggali informasi tentang fenomena sifat koligatif larutan (tekanan osmosis) dari berbagai sumber, maka diharapkan peserta didik dapat (1) menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan mengkaji keteraturan dalam fenomena sifat koligatif larutan (kenaikan titik didih larutan), (2) memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta bekerjasama dengan baik serta dapat bersikap santun dalam

(3)

diskusi kelompok tentang fenomena sifat koligatif larutan (kenaikan titik didik larutan) (3) menganalisis dan memahami fenomena sifat koligatif larutan (kenaikan titik didih larutan) dengan cermat dan kritis, (4) menyajikan hasil analisis fenomena sifat koligatif laruttan kenaikan titik didih larutan) melalui diskusi dan persentasi.

METODE PEMBELAJARAN • Pendekatan : Scientific • Model : PBL

• Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab

MATERI PEMBELAJARAN

Faktual Konseptual Prosedural

1. Cairan Antibeku Ethylene glycol atau cairan antibeku ditambahkan pada air di radiator kendaraan. Selain mencegah pembekuan air di mesin pada daerah dingin, antobeku juga berguna

meningkatkan titik didih air. Dengan menaikkan titik didih, cairan ini akan

melindungi air di mesin mobil dari mendidih ketika mesin panas sehingga tidak membuat mesin cepat rusak.

2. Memasak

Menambahkan garam ke air sebelum atau

Kenaikan Titik Didih larutan (ΔTb) Tahukah kamu bagaimana terjadinya pendidihan?

Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut. Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekulmolekul dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih yang lebih rendah. Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada

permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini

• Tahapan percobaan dari larutan glukosa menggunakan pelarut air • Tahapan penentuan kenaikan titik didih larutan

(4)

saat pemanasan akan meningkatkan titik didihnya, sehingga suhu air saat mendidih akan menjadi lebih panas daripada yang seharusnya. Dengan demikian, pemasakan dapat dilakukan lebih lama dan pada suhu lebih tinggi agar makanan bisa lebih merata matangnya dan lebih lunak. Ini

berguna untuk memasak makanan yang awalnya keras tapi harus dimasak lunak seperti daging atau pasta.

3. Pengukuran Massa Molar

Peningkatan titik didih tergantung pada jenis pelarut dan konsentrasi partikel terlarut Akibatnya, titik didih elevasi dapat digunakan untuk menentukan massa molar zat terlarut. Ini bisa digunakan untuk menghitung misalnya, massa garam atau partikel lain yang terlarut di air.

disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih ( ΔTb ).

ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut

Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh karena itu, kenaikan titik didih dapat dirumuskan seperti berikut.

ΔT = Kb x⋅ m Keterangan:

b ΔT = kenaikan titik didih molal Kb = tetapan kenaikan titik didih molal m = molalitas larutan

(5)

4. Penyulingan gula Ketika tebu telah dipanen dan sari tebu diekstraksi, sari kni harus disuling untuk menghasilkan gula kristal yang dapat dikonsumsi. Pada tahap penyulingan gula, sari tebu akan direbus, dan suhu di mana larutan sari tebu mendidih akan

tergantung pada konsentrasi gula. Sehingga ini bisa digunakan untuk memantau tingkat kejenuhan larutan dan kadar gula dalam larutan dan kemudian bisa dilakukan

penambahan sari tebu bila kadar di dalam larutan terlalu rendah kadar gulanya. •

KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke – 1 (

Tahap kegiatan Deskripsi Kegiatan (2 menit)

Pendahuluan 1. Guru memberi salam.doa,dan menjelaskan KD,materi ajar dan memotivasi siswa untuk menyebutkan kejadian yang berhubungan dengan kenaikan titik didih yang ada dalam kehidupan sehari hari

(6)

ditanyangkan pada power point • Apersepsi

Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang materi prasyarat antara lain :

➢ Pengertian sifat koligatif larutan

➢ Menceritakan tentang proses memasak larutan gula atau garam ➢ Melihat video tentang kenaiakn titik didih larutan

• Motivasi

Guru menayankan gambar, antara lain : 1. Cairan anti beku ethilen glycol 2. Proses memasak

3. Penyulingan gula Kegiatan (5 menit)

Orientasi • Peserta didik membentuk kelompok 5 orang berdasarkan pembagian guru • Peserta didik menerima LKPD yang dibagikan guru.

• Peserta didik diarahkan untuk mengamati gambar yang yang disajikan guru dalam PPT tentang percobaan proses kenaikan titik didih

Merumuskan masalah

Peserta didik mengidentifikasi peristiwa kenaikan titik didih dari gambar Peserta didik merumuskan masalah dari pertanyaan yang muncul berdasarkan gambar dan menuliskan di LKPD

Merumuskan hipotesis

Peserta didik membuat hipotesis megenai rumusan masalah yang telah dibuat.

Mengumpulkan data

Penggalan 1

• Peserta didik mengamati video demonstrasi kenaikan titik ddih larutan • Peserta didik mengidentifikasi terjadinya peristiwa kenaikan titik didih

larutan

• Peserta didik menjawab pertanyaan di LKPD • Peserta didik menentukan kenaikan titik didh larutan

Menguji hipotesis

• Peserta didik merumuskan kesimpulan LKPD yang menjawab rumusan masalah

• Peserta didik (salah satu dari setiap kelompok) menyajikan hasil diskusi berupa kesimpulan LKPD

(7)

kelompok yang sedang menyajikan dan saling menanggapi antar kelompok dengan arahan dari guru

Menarik kesimpulan

• Peserta didik bersama – sama dengan guru meluruskan dan menyempurnakan hasil diskusi yang telah disajikan oleh peserta didik Penutup (5 menit)

• Konfirmasi :

➢ Peserta didik bersama – sama dengan guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran dan menerima penguatan tentang materi yang telah diajarkan

➢ Peserta didik menerima informasi tentang materi yang harus pelajari peserta didik untuk pertemuan selanjutnya.

MEDIA PEMBELAJARAN

• Video Kenaikan titik didih larutan • LKPD tekanan osmosis

ALAT DAN SUMBER BELAJAR - Alat dan Bahan

• LCD projector • Laptop

- Sumber Belajar

J.M.C, Johari dan M. Rachmawati. 2006. Kimia SMA Jilid 3. Jakarta : Erlangga Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga

Sandri, Justiana dan Muchtaridi. 2009. Chemistry for Senior High School. Jakarta : Yudhistira Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Watoni, A. Haris dkk. 2016. Kimia Untuk Siswa SMA/MA kelas XII. Bandung : Yrama Widya PENILAIAN

Penilaian Aspek Jenis Teknik Bentuk Instrumen

Sikap Non Tes Observasi Check List

Pengetahuan Tes Tes Tertulis Soal Uraian

LKPD

Keterampilan Non Tes Observasi Lembar Observasi keterampilan Assesmen kinerja produk

(8)

Abung Semuli, Mei 2021 Mengetahui:

Kepala SMAN 1 Abung Semuli Guru Mata Pelajaran

Drs. Muhamad Suharyadi,M.Pd Ining Indriani,S.Si

Referensi

Dokumen terkait

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Sifat koligatif larutan elektrolit, Peserta didik kemudian diberi

● Melalui model pembelajaran Problem Based Leraning peserta didik dapat menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar, diharapkan peserta didik dapat

Melalui model pembelajaran PBL (Problem Base Learning) dengan metode praktikum dan diskusi, peserta didik dapat menganalisis sifat koligatif larutan seperti Penurunan titik

 Peserta didik secara kelompok menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan langkah-langkah merancang dan membuat website sederhana..  Peserta didik berdiskusi

3.6.4 Melalui model pembelajaran blended learning serta berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat menerapkan cara perawatan sistem

3.4.1.2 Setelah berdiskusi dan menggali berbagai informasi tentang kebugaran jasmani peserta didik diharapkan dapat menemukan variasi bentuk latihan kekuatan otot lengan serta

6) Setelah berdiskusi dan menggali informasi menggunakan model Problem Based Learning (PBL), Peserta didik kelas X diharapkan mampu menyelesaikan masalah

3.7.3 Melalui model pembelajaran blended learning serta berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat membandingkan teknik dasar pembentukan logam