• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 X KOTO

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII MIA / 1 (satu) Materi : Sifat Koligatif Larutan

Alokasi Waktu : 3 minggux 4 jam pelajaran (@45 menit) Tahun Peajaran : 2022-2023

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran discovery Learning ,peserta didik mampu menganalisis fenomena sifat koligatif larutan dan Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik.

E. Langkah-langkah Pembelajaran F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Surat Yunus ayat 101: memperhatik an apa yang ada di langit dan di bumi

● Sifat koligatif larutan

(2)

● Mengajukan pertanyaan

● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas dan lingkup penilaian serta penjelasan uraian kegaiatan sesuai dengan silabus

Kegiatan Inti ( 150 Menit ) KEGIATAN LITERASI

● Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

● Mengamati

● Lembar kerja materi Sifat koligatif larutan

● Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Sifat koligatif larutan

Mengajukan pertanyaan tentang sifat koligatif larutan

● Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Sifat kologatif larutan yang sedang dipelajari

● Mengolah informasi dari materi sifat koligatif yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

● mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber

● Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

● Bertanya tentang hal yang belum dipahami

Kegiatan Penutup (15 Menit)

● Peserta dididk Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru

tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi sifat koligatif larutan yang baru dilakukan.

● Guru Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran sifat koigatif larutan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

ASSESMEN/PENILAIAN

SIKAP : Menunjukkan sikap Aktif dan bisa Bekerjasama dalam

diskusi kelompok

(3)

PENGETAHUAN : Mengerjakan soal-soal berupa pengisian LKPD

sesuai materi yang diberikan KETERAMPILAN : Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang

Sifat kolligatif larutan masing-masing ke depan kelas

Remedial akan diberikan pada peserta didik yang tidak mencapai nilai KKM (75) <terlampir>

Pengayaan akan diberikan pada peserta didik yang mencapai nilai di atas KKM (75) <terlampir>

Mengetahui, X KOTO, Juni 2022 Kepala SMA negeri X Koto Guru Mata Pelajaran

AHDA, S.Pd, M.M Sri Delfi Nazar,S.Pd

NIP. 19750807 200212 1 006 NIP. 19710121 199512 2 002

(4)

LAMPIRAN 1(MATERI AJAR, TUGAS LKPD, KUNCI JAWABAN, INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP, PENGETHUAN, KETERAMPILAN (KISI UH, SOAL UH, RUBRIK PENILAIAN KUNCI JAWABAN UH), PROGRAM REMEDI DAN PENGAYAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP I. MATERI PEMBELAJARAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

A. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:

1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih

3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis

Larutan yang terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute) B. MOLALITAS / KEMOLALAN

Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 Kg (=1.000 g ) pelarut.

p mn

m = kemolalan larutan n = jumlah mol zat terlarut p = massa pelarut (dalam Kg)

Jika massa larutan dinyatakan dalam gram, maka rumus kemolalan di atas akan menjadi :

m = n x 1000 p

n = jumlah mol zat terlarut

p = massa pelarut ( dalam gram )

(5)

Contoh soal :

1. Berapakah kemolalan larutan yang dibuat dengan mencampurkan 3 gram urea dengan 200 gram air?

Langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu : a. Menentukan jumlah mol zat terlarut

b. Menentukan massa pelarut (dalam Kg) dan c. Menghitung kemolalan dengan rumus yang ada

Jawab : mol urea =

1

60 3

gmol

gram = 0,05 mol

Massa pelarut = 200 gram = 0,2 kg

p

mn

=

kg mol 2 , 0

05 ,

0

= 0,25 mol kg-1

2. Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12 % massa glukosa (Mr = 180)?

Jawab Glukosa 12% =

100

12

x 100 gram = 12 gram Air (pelarut) = ( 100 – 12 ) = 88 gram Mol glukosa = 1

180 12

gmol

g = 0,067 mol

Massa pelarut = 88 gram = 0,088 kg

p mn

=

kg mol 088 , 0

067 ,

0

= 0,76 mol kg-1

C. FRAKSI MOL

Fraksimol menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan. Jika jumlah mol zat pelarut adalah nA dan jumlah mol zat terlarut adalah nB, maka fraksimol pelarut dan zat terlarut adalah:

XA =

B A

A

n n

n

dan XB = A B

B

n n

n

Jumlah fraksimol pelarut dengan zat terlarut adalah 1 XA + XB = 1

Contoh soal :

1. Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan urea 20% ( Mr urea = 60)

Jawab : Dalam 100 gram larutan urea 20% terdapat 20 gram urea dan 80 gram air Mol air = 1

18 80

gmol

gram = 4,44 mol

(6)

Mol urea = 1 60

20 grammol

gram = 0,33 mol

X urea = XB =

mol mol

) 33 , 0 44 , 4 (

3 , 0

= 0,069

2. Fraksimol dalam air diketahui sebesar 0,1. Berapa % urea dalam larutan itu?

( Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16) Langkah yang harus ditempuh :

a. Menentukan perbandingan mol ( = perbandingan fraksi mol ) b. Menentukan perbandingan massa ( = mol x massa molar ) c. Menentukan kadar

Jawab :

Jika fraksi mol urea = 0,1, maka fraksi mol air = 0,9 Mol urea : mol air = 0,1 : 0,9

Mol urea : massa air = 0,1 : 0,9 = 1 : 9

Massa urea : massa air = (mol urea x Mr urea) : (mol air x Mr air)

= ( 1 x 60 ) : (9 x 18)

= 60 : 162

Kadar urea =

162 60

60

x 100% = 6,9 %

D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT I. Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pada peristiwa penguapan, partikel-partikel zat cair akan meninggalkan kelompoknya dan berubah menjadi uap. Zat cair yang telah menjadi uap akan kembali menjadi zat cair (mengembun) kembali, sehingga terjadi keadaan setimbang antara zat cair dan uapnya.

Dalam ruang tertutup air akan menguap sampai ruangan tersebut jenuh, yang disertai dengan pengembunan sehingga terjadi kesetimbangan air dengan uap air.

H2O(l) H2O(g)

Terbentuknya uap tersebut akan menghasilkan tekanan. Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan uap jenuh.

Besarnya tekanan uap jenuh untuk setiap zat tidak sama, bergantung pada jenis zat dan suhu.

Zat yang lebih sukar menguap, misalnya glukosa, garam, gliserol memiliki uap yang lebih kecil dibanding zat yang lebih mudah menguap, misalnya alkohol, bensin atau eter.

Peristiwa penguapan zat cair dalam ruang tertutup sampai mencapai kondisi kesetimbangan antara laju penguapan dan laju pengembunan.Sumber: General Chemistry, Principles and Structure, James E. Brady, 1990

(7)

Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut akan menghalangi gerak molekul-molekul pelarut untuk berubah menjadi bentuk gas (uap)(ada interaksi molekul antara zat terlarut dengan pelarutnya).

Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh (ΔP)

∆P = Po - P

Ket : Po = Tekanan uap jenuh pelarut murni P = Tekanan uap jenuh larutan

Zat terlarut yang sukar menguap menurunkan tekanan uap pelarut sehingga tekanan uap larutan menjadi lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni ( P < P0 ). Zat terlarut mengurangi kecendrungan pelarut untuk menguap.

Penurunan tekanan uap merupakan sifat koligatif larutan, artinya bahwa penurunan tekanan uap tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasinya

Hukum Raoult

Menurut Raoult untuk larutan encer dari zat yang tak atsiri, penurunan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol zat terlarut sedangkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut.

∆P = X ter . Po P = Xpel .Po

Ket :

Po = tekanan uap jenuh pelarut P = tekanan uap jenuh larutan

Tekanan uap jenuh pelarut lebih besar daripada tekanan uap jenuh larutan (Po > P).

Sumber:General Chemistry, Principles and Structure, James E. Brady, 1990

Jumlah uap yang terbentuk pada larutan lebih sedikit dibanding jumlah uap pada pelarut murni. Uap jenuh pada larutan dapat jenuh dianggap hanya mengandung uap zat pelarut

(8)

∆P = penurunan tekanan uap jenuh Xter = fraksi mol zat terlarut

Xpel = fraksi mol zat pelaru Contoh soal :

Tekanan uap jenuh air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapa tekanan uap jenuh larutan glukosa 18 % pada 100oC ? ( Ar H = 1, C = 12, O = 16 )

Jawab :

Glukosa 18% = 100

18 X 100 gram

= 18 gram Air = 100 – 18 gram = 82 gram

Mol glukosa = 18 gram / 180 = 0,1 mol

Mol air =

1 18

82

grammol

gram = 4,55 mol

P = Xpel .Po

=

1 , 0 55 , 4

55 , 4

X 760 mmHg = 743,66 mmHg

II. Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTb)

Menguap dan mendidih keduanya merupakan perubahan wujud dari cair menjadi gas.

Penguapan dapat terjadi pada suhu berapa saja, sedangkan mendidih hanya terjadi pada titik didih.

Titih didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar. Titik didih normal yaitu 1000C pada tekanan 760 mmHg.

Penurunan tekanan uap jenuh larutan yang lebih rendah dibanding tekanan uap jenuh pelarut murni menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni.

Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titih didih larutan ( ∆Tb )

∆Tb = Titik didih larutan – titik didih pelarut Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:

∆Tb = Kb x m Ket : ∆Tb = kenaikan titik didih

Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal m = kemolalan pelarut

Harga Kb tergantung pada jenis zat pelarut Contoh Soal :

Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa ( Mr = 180 ) dalam 500 gram air.

Kb air = 0,52 oC/m Kf air = 1,86 oC/m Jawab :

(9)

∆Tb = Kb x m ∆Tf = Kf x m

M =

mol gram

gram / 180

180 = 0,1 mol

Kemolalan larutan

m = kg mol 5 , 0

1 ,

0 = 0,2 mol/kg

Titik didih

∆Tb = Kb x m = 0,2 x 0,52oC

Titik didih larutan = titik didih pelarut + ∆Tb = 100 + 0,104 oC

= 100,104 oC

III. Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf)

Peristiwa membeku adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Titik beku adalah suhu pada tekanan uap cairan sama dengan uap padatannya. Tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Hal ini menyebabkan penurunan titik beku larutan lebih rendah dibandingkan dengan penurunan titik beku pelarut murni.

Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan (∆Tf ).

∆Tf = Titik beku pelarut – titik beku larutan

Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:

∆Tf = Kf x m Ket : ∆Tf = penurunan titik beku

Kf = ketetapan penurunan titik beku molal m = kemolalan pelarut

Harga Kf tergantung pada jenis zat pelarut Contoh soal

Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa ( Mr = 180 ) dalam 500 gram air.

Kb air = 0,52 oC/m Kf air = 1,86 oC/m Jawab :

∆Tb = Kb x m ∆Tf = Kf x m M =

mol gram

gram / 180

180 = 0,1 mol

Kemolalan larutan m = kg

mol 5 , 0

1 ,

0 = 0,2 mol/kg

Titik beku

∆Tf = Kf x m = 0,2 x 1,86oC

= 0,372oC

(10)

Titik beku larutan = Titik didih pelarut - ∆Tf

= 0 -0,3720C = -0,3720C IV. Tekanan Osmosis ( π )

Osmosis adalah perembesan pelarut dari pelarut murni kedalam larutan atau dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel.

Osmosis dapat dicegah dengan memberi satu tekanan pada permukaan larutan. Tekanan tekanan osmotik larutan. Menurut Vant Hoft tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan rumus

v = n R T

Keterangan: ╓ = Tekanan osmotik V = Volum larutan (liter) n = Jumlah mol zat terlarut T = Suhu absolut larutan (Kelvin)

R = Tetapan gas ( 0,08205 L atm mol-1 K-1

= RT v n .

v

n= M

MRT

Larutan 5 gram suatu zat dalam 500 ml larutan mempunyai tekanan osmotiksebesar 38 cmHg pada 270C. Tentukan massa Mr zat itu?

Jawab :

MRT

mol gram Mr gram

Mr massa n

L L n

m v M n

L m M

K x Mx

atm

01 500 , 0

5 5 , / 0 02 , 0

/ 02 , 0

300 08205 , 76 0

38

(11)

II. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP A. Jurnal Harian

No Waktu Nama Kejadian /

Perilaku

Butir Sikap

Positif atau Negatif

Tindak Lanjut

Keterangan :

1) Butir Sikap Spritual yang diamati dalam hal menghayati dan mangamalkan ajaran agama.

2) Butir Sikap Sosial yang diamati antara lain Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Peduli Lingkungan, Santun dan Percaya diri.

B. Daftar Cek Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Peserta Didik : ………

Kelas : ………

Materi Pokok : ………

Tanggal : ………

PETUNJUK :

 Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti

 Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya senang mengikuti pembelajaran kimia hari ini 2 Tadi malam saya sempat membaca materi pelajaran

pada pertemuan sebelumnya

3 Saya mengerti dengan ma eri pelajaran hari ini 4 Saya merasa paham saat belajar, tetapi mengalami

kesulitan saat mengerjakan latihan KETERANGAN :

SS = Sangat setuju S = Setuju

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

(12)
(13)

III. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN A. Kisi-kisi soal Tes Tertulis :

No IPK Indikator soal Soal Kunci

Jawaban

Pedomanan Penskoran 1. 1.1.1 Menyimpulkan

fenomena terjadinya penurunan tekanan uap jenuh pada larutan

1.1.2 Menyimpulkan fenomena terjadinya kenaikan titik didih pada larutan

1. Diberikan ilustrasi susunan molekul beberapa larutan, peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki tekanan uap jenuh paling besar atau paling kecil

2. Diberikan parameter tertentu, peserta didik dapat menghitung parameter lainnya

1. Diberikan informasi dari diagram P-T air, peserta didik dapat menghitung Mr larutan tersebut

1. Perhatikan bagan berikut:

Keterangan: = mol air = mol glukosa

Larutan yang memiliki tekanan uap jenuh paling besar adalah….

A. I D. IV

B. II E. V

C. III

2. Fraksi mol larutan X dalam air = 0,4. Tekanan uap jenuh air pada suhu 20

°C sebesar 18 mmHg. Tekanan uap jenuh larutan pada suhu itu adalah ....

A. 7,20 mmHgI D. 25,2 mmHg

B. 10,8 mmHg E. 36,0 mmHg

C. 10,8 mmHg

1. Empat gram zat X yang dilarutkan dalam 100 gram air menghasilkan diagram P-T sebagai berikut :

A

A

A

I II III IV V

(14)

1.1.3 Menyimpulkan fenomena terjadinya penurunan titik

beku pada

larutan

1.1.4 Menyimpulkan fenomena terjadinya tekanan osmosis pada larutan

2. Diberikan diagram P-T air, peserta didik dapat menentukan yang merupakan garis didih

1. Diberikan data penurunan titik beku larutan tertentudan para meter lainnya, peserta didik dapat menentukan kenaikan titik didih

Bila diketahui kenaikan titik didih molal air = 0,52 °C/m, maka massa molekul relatif (Mr) dari zat X adalah ....

A. 10 D. 120

B. 20 E. 150

C. 40

2. Perhatikan diagram P T berikut !

Daerah yang menunjukkan proses garis didih larutan adalah... .

A. 6 - 2 D. 5 - 4

B. 1 – 2 E. 6 - 3

C. 5 - 1

1. Suatu larutan urea dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372 °C.

Bila Kf air = 1,86 °C/m dan Kb = 0,52 °C/m, maka kenaikan titik didih larutan urea tersebut adalah ... .

A. 0,026 °C D. 1,04 °C B. 0,104 °C E. 2,6 °C

A

B

(15)

larutan yang sama

1. Diberikan parameter tertentu, peserta didik dapat menghitung tekanan osmosis larutan

2. Diberikan fenomena sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat memilih fenomena yang sesuai dengan sifat koligatif tertentu

C. 0,892 °C

1. Tekanan osmotik dari larutan 500 mL yang mengandung 17,1 gram gula (Mr=342) pada suhu 270C adalah...(R=0,082 atm/mol0K)

A. 1,64 D. 2,6

B. 1,80 E. 2,64

C. 2,46

2. Berikut ini dua buah contoh peristiwa kimia.

1) Pengawetan makanan

2) Pemakaian urea untuk mencairkan salju

Contoh 1) dan 2) berkaitan dengan sifat koligatif larutan secara berturut- turut yaitu….

A. Tekanan osmotik dan penurunan titik beku larutan B. Penurunan titik beku dan penurunan tekanan uap C. Kenaikan titik didih dan Tekanan osmotik D. Penurunan titik beku dan tekanan osmotik E. Kenaikan titik didih dan Penurunan titik beku

C

A

(16)

IV. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (UNJUK KERJA/ PRAKTIKUM)

A. INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 X Koto Tahun pelajaran : 2021 / 2022

Kelas/Semester : XII / Semester I

Mata Pelajaran : Kimia

No Nama Peserta didik

Kelengkapan Materi

Penguasaan Materi

Kemampuan

Presentasi Total Skor

Nilai Akhir 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 2 3 4 5

Nilai Perolehan = Skor Perolehan

Skor Maksimal× 100 PEDOMAN PENSKORAN:

NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR

MAKS

1 Kelengkapan Materi

 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar Pustaka

 Presentasi sistematis sesuai materi

 Menuliskan rumusan masalah

 Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi

4

 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3

 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2

 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

2 Penguasaan Materi

 Sangat menguasai materi 4

 Menguasai materi 3

 Kurang menguasai materi 2

 Tidak menguasai materi 1

3 Kemampuan presentasi

 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas

 Seluruh anggota berperan serta aktif

 Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan baik

 Manajemen waktu yang baik

4

 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3

 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2

 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

SKOR MAKSIMAL 12

(17)

B. INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

No Nama

Peserta didik

Kelengkapan materi

Kemampuan menjawab pertanyaan

Kemampuan mengolah

kata

Kemampuan menyelesaikan

masalah

Total Skor

1 2 3 4 5

Keterangan :

(1) Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25 (2) Kemampuan menjawab pertanyaan : skor 1 – 25 (3) Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25 (4) Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25 C. INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO

No Nama Peserta didik Kelengkapan tugas

Struktur penulisan

Kerapian

Ketepatan waktu sesuai dengan kesepakatan

Total Skor

1 2 3 4 5

Keterangan :

(1) Kelengkapan tugas : skor 1 – 25 (2) Struktur penulisan : skor 1 – 25 (3) Kerapian : skor 1 – 25

(4) Ketepatan waktu sesuai dengan kesepakatan : skor 1 – 25

V. REMEDIAL DAN PENGAYAAN

1.

Remedial

a)

Peserta Remedial

Remedial diberikan untuk peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas (belum mencapai KKM)

b)

Bentuk Pelaksanaan Remedial

Setelah guru melaksanakan analisis hasil tes, maka guru akan memperoleh informasi ketuntasan hasil belajar secara klasikal (n). Pelaksanaan pembelajaran remedial menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan :

(18)

 Jika n< 65%, maka dilaksanakan pembelajaran ulang yang diikuti dengan pemberian tugas.

Jika 65% ≤ n< 80%, maka dilaksanakan bimbingan secara kelompok yang diikuti dengan pemberian tugas.

Jika 80% ≤ n< 90%, maka dilaksanakan pemanfaatan tutor sebaya yang diikuti dengan pemberian tugas.

Jika 90% ≤ n< 100%, maka dilaksanakan bimbingan secara individu yang diikuti dengan pemberian tugas.

Seluruh kegiatan pembelajaran remedial diakhiri dengan pemberian tes ulang.

(Soal Terlampir)

c)

Penilaian

Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti remedial di SMAN 1 Salimpaung adalah sesuai dengan nilai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti tes ulang.

2.

Pengayaan

a)

Peserta Pengayaan

Pengayaan diberikan untuk peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM

b)

Bentuk Pelaksanaan Pengayaan

Dari analisis hasil tes juga akan diperoleh informasi peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran pengayaan (x). Pelaksanaan pembelajaran pengayaan menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan :

Jika KKM ≤ x< 100, maka peserta didik diarahkan untuk memperdalam materi masih dalam cakupan KD. Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dilaksanakan melalui belajar kelompok atau belajar mandiri.

 Jika x = 100, peserta didik diarahkan untuk memperdalam dan memperluas materi dan menjadi TTS didalam kelasnya. Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dilaksanakan melalui belajar kelompok, belajar mandiri atau pembelajaran berbasis tema.

c)

Penilaian

Pembelajaran pengayaan diakhiri dengan penilaian sesuai dengan rubrik penilaian masing-masing mata pelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik dapat menjelaskan hubungan/pengaruh konsentrasi/kemolalan terhadap sifat koligatif penurunan titik beku ketika disajikan data hasil percobaan

Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat mengidentifikasi sifat asam dan basa beberapa larutan garam dalam air, melakukan identifikasi pH garam

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Sifat koligatif larutan elektrolit, Peserta didik kemudian diberi

Melalui kegiatan mengamati gambar tentang potensi sumber daya alam dengan model Discovery Learning, peserta didik diharapkan mampu Menyebutkan, Menganalisis, dan Menyajikan

Melalui kegiatan Discovery Learning tentang Reproduksi sel, peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk

Melalui proses pembelajaran dengan Model Problem Based Learning ( PBL ), peserta didik dapat menganalisis konsep getaran dan mampu melakukan serta menyajikan hasil percobaan

setelah melakuan percobaan peserta didik mampu menganalisis hubungan Panjang tali bandul dengan periode bandul3. Peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan getaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning, pendekatan Saintifik dan metode diskusi, peserta didik dapat menganalisis cara kerja larutan penyangga untuk