• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Mandarin merupakan bahasa resmi Republik Rakyat Tiongkok. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi bahasa Internasional ke-dua setelah bahasa Inggris. Hal ini membuat banyak negara-negara lain tertarik untuk mempelajari bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin tergolong jarang dipelajari oleh masyarakat di luar negara Cina karena sangat sulit. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak pelajar yang mempelajari bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang berasal dari rumpun bahasa Sino-Tibet. Bahasa ini dalam penulisannya menggunakan sistem penulisan aksara yang dalam bahasa Mandarin disebut hànzì ( 汉 字 ). Bahasa Mandarin juga memiliki sistem alih aksara yang dalam bahasa Mandarin disebut hàyǔpīnyīn ( 汉 语 拼 音 ). Hàyǔpīnyīn merupakan sarana untuk mempermudah pelajar bahasa Mandarin dalam tahap awal belajar pelafalan dan nada pada bahasa Mandarin.

Pada proses pemaknaan sebuah silabel dalam bahasa Mandarin, peran setiap nada ini sangat penting. Nada dalam bahasa Mandarin adalah termasuk unsur fonetik dalam sebuah ilmu linguistik. Sehingga nada-nada ini menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji, khususnya bagi pembelajar bahasa Mandarin di Indonesia. Fonetik merupakan cabang ilmu linguistik yang menelaah bunyi bahasa berdasarkan fungsinya. Kajian fonetik akustik bertumpu pada struktur fungsi bunyi-bunyi bahasa dan bagaimana alat pendengaran manusia

(2)

memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang diterima (Mallberg dalam Muslich, 2008:9).

Berbeda dengan bahasa Indonesia, Bahasa Mandarin merupakan bahasa nada yaitu nada berperan sebagai pembeda makna dalam sebuah silabel. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam bahasa Mandarin sebuah kata yang sama dapat memiliki beberapa arti yang berbeda dikarenakan nada yang berbeda. Bahasa Mandarin memiliki 4 nada utama yang biasa disebut dengan nada pertama (阴平 yīn píng), nada kedua (阳平 yáng píng), nada ketiga (上声 shǎng shēng), nada keempat (去声 qù shēng) , dan satu nada tambahan yang biasa disebut sebagai nada ringan (轻声 qīngshēng).

Nada pertama 阴平(yīn píng) = intonasi dengan nada tinggi datar

Nada kedua 阳平(yáng píng) = intonasi nada meninggi

Nada ketiga 上声(shǎng shēng) = intonasi nada menurun lalu meninggi

Nada keempat 去声 (qù shēng) = intonasi nada menurun

(3)

Gambar 1.1

Berikut merupakan contoh sebuah kata yang sama namun akan memiliki arti dan aksara yang berbeda apabila penutur melafalkannya dengan nada yang berbeda:

bā (nada pertama) memiliki arti delapan

bá (nada kedua) memiliki arti mencabut

bǎ (nada ketiga) memiliki arti menggenggam

bà (nada keempat) memiliki arti ayah

吧ba (nada ringan) merupakan sebuah partikel yang membuat

kalimat menjadi bersifat mengajak

Nada memiliki fungsi sebagai pembeda arti dalam bahasa Mandarin, maka apabila seseorang dalam praktiknya melafalkan suatu kata dengan tidak tepat

(4)

mengakibatkan lawan bicara bingung, bahkan dapat terjadi kesalahpahaman terhadap si pembicara.

Dalam proses belajar bahasa Mandarin, tidak jarang seorang pelajar melakukan kesalahan, terutama dalam masalah nada. Dari sudut pandang pelajar bahasa dengan bahasa ibu bahasa Indonesia yang tidak menggunakan nada sebagai pembeda arti, membuat pelajar bahasa Mandarin di Indonesia memiliki kesukaran dalam melafalkan nada dalam bahasa Mandarin, dan sering terjadi kesalahan dalam berbicara maupun membaca. Dari pengamatan penulis pada saat belajar bahasa Mandarin di Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, banyak mahasiswa yang sering mengalami kesulitan dalam melafalkan nada ketiga bahkan melakukan kesalahan.

Nada ketiga merupakan nada yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi jika dibandingkan dengan nada lainnya, dan nada ketiga juga memiliki beberapa jenis perubahan nada. Perubahan nada ini tergantung kepada nada pada kata yang mengikutinya. Nada ketiga harus dilafalkan menjadi setengah nada tiga半上声 pada kondisi-kondisi tertentu, nada ketiga harus diubah menjadi (mirip) nada ke dua阳平 pada kondisi-kondisi tertentu, nada ketiga harus dilafalkan secara penuh pada situasai tertentu. Banyak mahasiswa yang sering terbata-bata bahkan melakukan kesalahan pada saat menjumpai nada ketiga ketika membaca ataupun berbicara. Hal ini tentunya sangat mengganggu ketika seorang pelajar berbicara maupun membaca dengan menggunakan bahasa Mandarin dan pelafalannya salah. Hal ini juga dapat mengurangi penilaian masyarakat yang mengerti akan bahasa Mandarin apabila mendengar seorang mahasiswa Program Studi Sastra Cina,

(5)

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara salah melafalkan nada ketiga, karena hal ini merupakan salah satu dasar yang sangat penting untuk dikuasai seorang pelajar. Sebagai contoh dalam praktiknya apabila seorang penutur ingin mengatakan 买马 mǎi mǎ yang artinya membeli kuda, tetapi apabila penutur sulit maupun kurang tepat menuturkan nada tersebut menjadi 卖马 mài mǎ yang artinya menjual kuda, maka artinya pun menjadi berbeda, hal ini juga dapat menimbulkan kesalahfahaman. Hal ini sering terjadi pada pengguna bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua atau sebagai bahasa asing.

Sebagai contoh yang lain, apabila seseorang ingin membeli suatu benda pada suatu toko dan pembeli tersebut menuturkan nada yang salah pada nama benda yang ingin dibelinya, maka benda yang diberikan tentunya juga akan berbeda. Contohya: ketika seseorang mengatakan kepada karyawan supermarket ingin membeli penggaris, penggaris yang bahasa Mandarinnya 尺 chǐ (nada ketiga) namun ia malah melafalkan 匙 chí (nada kedua) yang artinya sendok, maka benda yang diberikan bukanlah penggaris yang ingin dibeli oleh sipembeli, melainkan sendok. Kesalahan pada pelafalan nada dalam Bahasa Mandarin juga dapat mengakibatkan kesalahfahaman. Dalam suatu komunikasi, apabila terjadi kesalahfahaman, maka komunikasi akan terhambat dan sulit untuk berlanjut. Walaupun hal-hal ini sering terjadi di lingkungan pelajar dan masyarakat, namum hal ini kurang diperdulikan oleh masyarakat. Sebagai cotoh : seorang laki-laki ingin menanyakan arah jalan dengan seorang wanita yang tidak ia kenal. Laki-laki itu mengatakan 请吻 qǐng wěn (nada ketiga) yang berarti silahkan cium, padahal kata yang ia maksud ialah 请问 qǐng wèn (nada keempat) yang berarti numpang

(6)

tanya. Kesalahan pelafalan nada seperti ini dapat memicu kesalahfahaman yang akan mengakibatkan komunikasi tidak dapat berlanjut.

Hal-hal di ataslah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitan ini. Penelitian ini akan menggunakan program Praat untuk menganalisis nada sehingga dapat memberikan gambaran dan letak kesalahan yang sering terjadi pada mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori analisis kesalahan dan teori Praat untuk menganalisis data-data di dalam penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dirumuskan pada penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana bentuk kesalahan pelafalan nada ketiga dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara?

2. Apa faktor penyebab kesalahan pelafalan nada ketiga pada mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian dapat berjalan sistematis, penulis merasa perlu untuk memberikan batasan masalah. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah hanya pada pelafalan nada ketiga dalam pengucapan satu suku kata dan dua suku kata dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini, penulis secara

(7)

khusus memilih mahasiswa angkatan 2015 dikarenakan mahasiswa angkatan 2015 dianggap telah mempelajari dan memahami nada dalam bahasa Mandarin dengan baik dan benar.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan pelafalan nada ketiga dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor kesalahan pelafalan nada ketiga pada mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

1. Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam penelitian yang berkaitan dengan pelafalan nada khususnya nada ketiga dalam bahasa Mandarin.

2. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian nada dalam bahasa Mandarin khusus nya nada ketiga.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya,

(8)

Universitas Sumatera Utara untuk mempelajari pelafalan nada ketiga dalam bahasa Mandarin.

2. Dapat bermanfaat untuk menambah hasil penelitian dan pengetahuan mengenai pelafalan nada khusus nya nada ketiga.

3. Dapat memberikan masukan kepada pengajar dan pengembang kurikulum mata kuliah bahasa Mandarin.

4. Pengampu dapat memperkenalkan teori Praat dalam mata kuliah Fonologi maupun mata kuliah Pengantar Linguistik Umum, dan dapat mengajarkan cara mengaplikasikan program Praat.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Bupati Sleman Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Peraturan Bupati Nomor 80 Tahun 2009 tentang Prosedur Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil ;3. Peraturan

PARA PIHAK menyatakan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah dilakukan pencermatan dan pembahasan terhadap Rancangan

j. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi atau Kemitraan yang memuat prosentase Kemitraan dan Perusahaan yang mewakili Kemitraan tersebut. Penilaian

Kabupaten Klaten Tahun 2013, untuk Peker jaan : Perbaikan

PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KAB..

Umum Kabupaten Klaten Tahun 2013, untuk Peker jaan : Perbaikan Jalan

Demikian atas kehadir an dan ker jasamanya disampaikan ter ima kasih. Panitia Pengadaan Bar ang /

Peker jaan Umum Kabupaten Klaten Tahun 2013, untuk Peker jaan : Perbaikan. Jalan Kalitengah,