19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk melaksanakan penelitian. Pendekatan penelitian kualitatif menurut Machmud (2016:51), adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sebuah fenomena ataupun peristiwa secara individu maupun kelompok. Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama, yakni menggambarkan dan mengungkapkan, serta menggambarkan dan menjelaskan.
Penelitian kualitatif dipilih karena peneliti ingin melakukan pengamatan pada fenomena yang peneliti temui. Peneliti ingin mengetahui secara holistik bagaimana peran perempuan dalam aktivitas branding coffeeshop. Penelitian kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi dengan rinci, menafsirkan beberapa hal yang sulit dipahami, memahami sikap dan persepsi Subjek penelitian, juga mengetahui lebih dalam konsep dan perilaku yang dilakukan oleh Subjek penelitian.1
Sesuai dengan pendekatan kualitatif yang diambil peneliti, peneliti ingin mendeskripsikan, menafsirkan dan mengetahui lebih dalam peran perempuan dalam aktivitas branding coffeeshop. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pemilik coffeeshop memposisikan Barista perempuan pada coffeeshop miliknya. Bagaimana cara pandang dan pemikiran yang dimiliki oleh pemilik coffeeshop, hingga memutuskan untuk memposisikan Barista perempuan sebagai sosok yang berpengaruh. Serta menganalisis adanya keterkaitan posisi Barista perempuan sebagai alat promosi yang mampu menciptakan citra positif bahkan menaikkan penjualan.
Penelitian kualitatif juga memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan analisis secara mendalam terhadap data yang peneliti temukan selama di lapangan. Analisis berbagai macam data berupa kalimat pertanyaan tersebut akan berisi mengenai fenomena dan topik yang berkaitan dengan peran perempuan dalam branding coffeeshop.
1 Prof. Dr. Lexy J, Moeloeng, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ba ndung: PT Rema ja Rosdakarya,
20 3.2 Tipe dan Fokus Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat mendeskripsikan fenomena yang masuk ke dalam tahapan perkembangan, bersifat longitudinal (sepanjang waktu) ataupun cross sectional (dalam potongan waktu).2 Menurut Kriyanto, (2006:69) tipe penelitian deskriptif kualitatif menggambarkan sebuah fenomena yang sedang terjadi tanpa menjelaskan adanya hubungan antara variabel.3
Penelitian deskriptif dipilih agar peneliti dapat menjelaskan fakta dan data yang didapatkan di lapangan secara terperinci dan faktual. Penelitian deskriptif juga mengintrepretasikan data yang terdapat di lapangan secara tepat, sehingga meminimalisir bias dan kesimpulan yang melebar. Untuk itulah, penelitian deskriptif peneliti pilih agar dapat menjelaskan peran perempuan dalam aktvitas branding coffeeshop berdasarkan fakta, data dan pengamatan yang akurat dan faktual.
Penelitian akan memfokuskan penelitan pada beberapa poin berikut:
- Strategi branding yang dilakukan oleh pemilik coffeeshop baik dalam ranah digital (media sosial) dan operasional.
- Strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemilik coffeeshop, baik secara online maupun offline.
- Keterlibatan perempuan segala aktivitas branding yang dilakukan oleh coffeeshop.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Agar dapat mengumpulkan data yang sebenar-benarnya, peneliti akan melakukan penelitian langsung pada pemilik coffeeshop yang turut serta mengelola coffeeshopnya. Untuk mencapai efektivitas penelitian, waktu yang diperlukan peneliti untuk mengumpulkan data adalah 6 hari. Penelitian akan dilaksanakan di coffeeshop yang memiliki kriteria sebagai berikut:
2 Muslimin Ma chmud, Tuntunan Penulisa n Tuga s Akhir, Ma la ng: Penerbit Sela ra s, 2016, hlm 136 3 Ha irul Anwa r, Aktivita s Komunika si Pema sa ra n Da la m Mempromosikan Pa riwisa ta , Ma la ng: 2019, hlm.
21 a. Pemilik coffeeshop yang secara langsung terlibat dalam perencanaan branding dan
pemasaran.
b. Bukan merupakan coffeeshop waralaba.
c. Coffeeshop yang memasarkan produknya secara online dan offline. d. Coffeeshop yang memasarkan produknya melalui media sosial Instagram. e. Coffeeshop yang memiliki pengikut di media sosial Instagram minimal 3000. f. Coffeeshop yang memiliki Barista Perempuan minimal 2 orang, dan maksimal tiga
orang.
g. Coffeeshop yang menyediakan menu kopi dengan teknik seduh manual dan espresso based.
h. Coffeeshop yang telah berdiri selama 2 tahun.
i. Coffeeshop yang membukukan penjualan minimal 30 transaksi dalam sehari.
3.4 Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan kriteria Subjek yang nantinya mampu memberikan informasi dan data pelengkap yang diperlukan oleh peneliti sehingga peneliti mampu melakukan analisis dan menyajikan data dengan menggunakan metode yang telah peneliti tentukan sebelumnya. Penelitian ini memilih Subjek dengan klasif ikasi yang telah peneliti tentukan, dengan kata lain peneliti memilih Subjek menggunakan Purposive Sampling. Adapun kriteria Subjek penelitian yang pemilih tentukan adalah:
a. Pemilik coffeeshop yang memenuhi kriteria coffeeshop sebagaimana tertera pada waktu dan tempat penelitian.
b. Pemilik coffeeshop yang turut serta berperan dalam penyusunan strategi branding dan pemasaran coffeeshopnya.
c. Bersedia menjadi Subjek penelitian yang bersedia untuk diwawancarai, direkam, dan di publikasikan dalam hasil karya akademis.
22 3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, terdapat tiga metode yang merupakan fundamental penelitian. Metode tersebut adalah:4
a. Observasi:
Observasi atau pengamatan dilakukan berdasarkan pengalaman dan keadaan yang sebenar-benarnya. Observasi mampu meminimalisir adanya manipulasi dan keadaan yang sengaja di buat oleh pemilik coffeeshop. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk memungkinkan adanya keterkaitan antara kondisi lapangan dengan pengetahuan seputar pemasaran pada coffeeshop yang didapatkan peneliti dari literatur tertentu. Selain itu, kegiatan observasi dilakukan peneliti untuk meminimalisir adanya bias komunikasi, menjelaskan keadaan lapangan yang rumit, dan mengoptimalkan kemampuan peneliti pada sisi kepercayaan kepada Subjek, motif penelitian, perhatian kepada Subjek dan perilaku yang spontanitas dari Subjek yang dilakukan diluar kesadaran Subjek.5
Peneliti akan melakukan observasi di coffeeshop yang mempekerjakan Barista perempuan untuk mengamati peran Barista perempuan secara langsung maupun secara online melalui akun media sosial instagram coffeeshop tersebut. Peneliti akan mengamati indikasi akan adanya maksud lain dari pemilik coffeeshop dengan menghadirkan sosok perempuan yang bertugas untuk membuat dan menyajikan kopi di coffeeshopnya. Peneliti mengambil data melalui observasi secara langsung maupun secara online, melalui akun media sosial instagram agar peneliti mampu menjelaskan peran Barista perempuan dari sudut pandang pemilik coffeeshop. Peneliti kemudian akan mendeskripsikan apa saja peran yang harus dijalankan oleh Barista perempuan selain membuat dan menyajikan kopi kepada pelanggannya. Bagaimanakah Barista perempuan menjalankan tugasnya, apa saja peran tambahan yang diberikan kepadanya, dan apakah Barista perempuan merupakan media promosi coffeeshop. Peneliti juga akan menjelaskan secara rinci dan menyajikannya dalam bentuk data tertulis yang bersifat deskriptif.
4 Deddy Mulya na , Metodologi Penelitia n Kua lita tif, (Ba ndung: PT Rema ja Rosdakarya), 2012
5 Prof. Dr. Lexy J, Moeloeng, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ba ndung: PT Rema ja Rosdakarya,
23
b. Wawancara
Tipe wawancara yang peneliti pilih adalah tipe wawancara terbuka. pertanyaan yang akan di tanyakan kepada Subjek penelitian akan bersumber pada draft wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Dari draft wawancara tersebut akan berkembang menjadi diskusi antara peneliti dan Subjek yang akan terus berlangsung hingga Subjek tidak memiliki jawaban lagi. Wawancara jenis ini juga dikenal dengan wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum, dimana peneliti membuat kerangka atau outline yang akan ditanyakan kepada Subjek penelitian.6
Wawancara akan berisi seputar latar belakang Subjek, pengalaman dan keseharian, pendapat dan perasaan Subjek pengetahuan dan penginderaan Subjek. Tak lupa, pertanyaan seputar komunikasi pemasaran yang menjadi kata kunci dari penelitian ini.7 Peneliti akan melakukan wawancara kepada pemilik coffeeshop secara langsung dan menggunakan alat bantu voice recorder untuk memudahkan peneliti memeriksa kembali hasil wawancara dan mengolahnya menjadi data deskriptif yang tertulis. Wawancara akan berlangsung secara terbuka dan berlangsung tanpa batasan waktu tertentu, hingga Subjek penelitian tidak lagi memiliki jawaban untuk dijelaskan. Wawancara juga akan dilakukan secara satu-persatu, hal ini dilakukan jikalau sebuah coffeeshop yang peneliti tuju memiliki lebih dari satu pemilik.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kumpulan dari data-data yang berbentuk surat, laporan harian, catatan rapat, foto maupun video.8 Untuk itu, peneliti akan mengumpulkan data berupa foto dan video di media sosial instagram coffeeshop yang menjadi Subjek penelitian. Pengumpulan ini juga sebagai data tambahan sekaligus data penguat untuk membuktikan peran apa saja yang diberikan pemilik coffeeshop kepada Barista perempuan yang bekerja.
6 Ibid., hlm 186-187 7 Ibid., hlm 192-193
24 Dokumen tambahan yang akan peneliti butuhkan adalah dokumen yang menyangkut standar operasional, bagan perusahaan dan notulensi evaluasi bulanan (jika ada). Dokumen tambahan tersebut peneliti butuhkan untuk menilik kembali tugas dasar Barista perempuan di coffeeshop tersebut, dan membandingkannya dengan realitas lapangan.
Apakah terdapat kesesuaian antara dokumen bagan atau deskripsi pekerjaan Barista dengan pekerjaan Barista perempuan sehari-hari.
3.6 Teknik Analisis Data
Berdasarkan pendapat Miles dan Hubberman (1994:11), analisis data kualitatif dapat dilakukan dengan tiga langkah: kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kondensasi data, mengarah pada sebuah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengekstrak dan mengolah daya yang tersaji. Data kualitatif dapat direduksi dan dirubah menjadi berbagai bentuk melalui seleksi, melalui ringkasan atau pengutipan, melalui kumpulan data yang digabungkan menjadi satu, dan sebagainya.
Penyajian data, secara umum sajian data adalah sebuah informasi yang disusun, disederhanakan dan kemudian dikelola sehingga memungkinkan untuk dilakukan penarikan kesimpulan dan tindakan yang konkrit. Tak hanya kalimat dan angka, penyajian data juga hendaknya disajikan dengan berbagai macam jenis sajian lainnya. Seperti tabel, grafik, jaringan yang telah dirancang untuk memberikan kejelasan informasi dan kemudahan bagi pembaca untuk menangkap dan memahami makna yang terdapat pada sajian data yang diberikan. Setelah data disajikan, data kemudian dianalisis, dikonfirmasi sumber asalnya, diteliti dan kemudian dibuktikan kebenarannya.
Penarikan kesimpulan dan verifikasi, penarikan kesimpulan telah diverifikasi sebagai proses analisis. Pada tahap ini, data yang ada diklasifikasi pada tingkatan yang siginifikan, ditemukan beberapa perbedaan dan ditentukan benang merah dari permasalahan dan pernyataan yang dikemukakan. Peneliti perlu membuat generalisasi dari penemuan selama penelitian untuk kemudian memasukkan pendapat pribadi, hingga ditemukan hasil yang diinginkan. Apakah ada hubungan antar variabel, apakah hipotesa diterima dan apakah rumusan masalah telah terjawab atau tidak.9
25 3.7 Uji Keabsahan Data
Triangulasi data adalah sebuah metode yang dilakukan untuk menemukan kebenaran data, untuk mengkonfirmasi penemuan berdasarkan ukuran independen mengenai pilihan untuk setuju, tidak setuju atau kontradiktif. Untuk itu, peneliti harus mampu menemukan lebih dari dua pendapat agar peneliti tidak terjebak pada pendapat yang keduanya memiliki nilai kebenaran yang sama, dan akhrinya berada pada pusaran pemikiran, pendapat mana yang harus dipercaya.
Menurut Denzin’s (1978) kita dapat melakukan triangulasi data yang didasarkan pada sumber data, metode (wawancara, observasi dan dokumentasi), dan peneliti.10 Hasil yang diharapkan dari Triangulasi data adalah pembenaran, mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan, dan mendapatkan data yang reliabel. Machmud (2016:70) mengungkapkan bahwa Triangulasi data merupakan teknik pengujian data yang dilaksanakan untuk memeriksa, membandingkan dan memeriksa silang tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari metode penelitian kualitatif yang telah dilakukan. Triangulasi data dapat dilakukan dengan cara: membandingkan hasil wawancara dengan observasi lapangan, hasil wawancara dengan dokumentasi yang dikumpulkan, dan adanya pengecekan informasi dari satu narasumber dengan narasumber lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang diinginkan.
10 Ma tthew B. Miles, A. Micha el Huberma n, Qua lita tive Da ta Ana lysis, Ca lifornia : SAGE Publica tion,