• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, penyakit menular, mitos. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pengetahuan, sikap terhadap partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil di Kabupaten Magelang.

Bentuk penelitian explanatory dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 100 ibu yang telah melahirkan 6 bulan terakhir. di Puskesmas wilayah Kabupaten Magelang. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel. Uji statistic bivariat chi square dan multivariat regresi logistic sebagai analisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden umur reproduksi sehat (82%), tingkat pengetahuan kurang (67%), mempunyai sikap mendukung (66%), mempunyai partisipasi aktif (50%). Faktor yang berhubungan yaitu sikap (p=0.01), sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu umur (p=0.13), tingkat pengetahuan (p=0.60). Faktor yang berpengaruh adalah sikap ibu (nilai OR /Exp (B) = 3,020) .

Kata kunci : umur, pengetahuan, sikap, kelas ibu hamil, partisipasi Abstract

Class of pregnant women is a means to learn together about the health of pregnant women, in the form of face-to-face in a group that aims to increase knowledge and skills about pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, infectious diseases, a myth. The general objective of this research was to determine the influence of age, level of knowledge, attitude toward the participation of mothers in the class of pregnant women in Magelang.

The form of an explanatory research with cross sectional approach. The population in this study are 100 mothers who have given birth in the last 6 months Magelang district health center. Purposive sampling technique then simple random sampling. Chi square statistical test bivariate and multivariate logistic regression.

The results showed that most of the respondents with a healthy reproductive age (82%), with less knowledge (67), have an attitude support (66%), have active participation (50%). Factors that have relationship, namely the attitude of pregnant women, , while factors not related such as age, level of knowledge. That the factors that influence the participation is the attitude of mothers.

Keywords: age, knowledge, attitude, class of pregnant women, participation.

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP

TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU

HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

Masini1, Ribka Itha Idhayanti2

1). Program Studi Kebidanan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang Email : armailai@yahoo.com.

(2)

PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan di In-donesia diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan diantaranya ibu hamil, hal ini ditandai dengan tingginya AKI (Angka Kematian Ibu). Penggunaan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan Angka Kematian Ibu dapat tercapai.

Kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang alami, akan tetapi bukan berarti tanpa resiko. Masalah kehamilan dan persalinan adalah penyumbang terbesar AKI. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga mengenai kehamilan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan melalui partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil. pelayanan kesehatan ibu dan anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan yaitu penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dapat tercapai. Penyebarluasan penggunaan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dilakukan melalui Puskesmas, rumah sakit, kegiatan posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil. Selain itu buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan ibu dan anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu.Tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil yaitu melakukan identifikasi semua ibu hamil yang ada di wilayahnya, tempat pelaksanaan kelas ibu hamil misalnya: di Puskesmas, Polindes, Kantor Balai Desa /Balai pertemuan, materi kelas ibu hamil, fasilitator kelas ibu hamil (bidan atau tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan kelas ibu hamil).

Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara

20 minggu sampai dengan 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Kelas ibu hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, penyakit menular, tentang HIV/AIDS, mitos.

Pada pemeriksaan ANC (Ante Natal Care) ibu hamil mendapatkan penyuluhan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan penyuluhan pada pemeriksaan ANC(Ante Natal Care) ini untuk menangani kasus perkasus yang dialami oleh ibu hamil atau yang dikonsultasikan kepada bidan/nakes, namun memiliki kelemahan yaitu pengetahuan yang diperoleh ibu hamil terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hamil hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas, tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas sektor dan lintas program, pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.

Untuk mengatasi kelemahan - kelemahan pada pemeriksaan ANC (Ante Natal Care) diatas maka dibentuklah metode pembelajaran kegiatan kelompok belajar ibu hamil yang dinamakan kelas ibu hamil.Materi dalam kelas ibu hamil adalah pembahasan materi buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan termasuk P4K (Perencanaan Persalinan dan pencegahan komplikasi), persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, dan penyakit menular. Adapun tujuan umum diadakannya kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, Keluarga Berencana paska persalinan,

(3)

perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular, HIV/ AIDS. Sasaran kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 sampai dengan 32 minggu, suami/keluarga dan dilaksanakan oleh pemerintah (Puskesmas), swasta, LSM.

Kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil dilakukan 3 (tiga kali) pertemuan selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan antara fasilitator dengan ibu hamil. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi mengutamakan materi pokok yang meliputi materi mengenai perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular. Pada setiap akhir pertemuan kemudian dilakukan senam ibu hamil yang merupakan kegiatan skstra.

Dari hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, jumlah ini mengalami kenaikan yang pada tahun 2007 sebesar 207 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut menunjukkan bahwa penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan untuk mencapai target MDG’s yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015.2 Di Jawa Tengah pada tahun

2012 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 116,34 / 100.000 kelahiran hidup, angka ini mengalami sedikit kenaikan, yang sebelumnya pada tahun 2011 sebesar 116,01/ 100.000 kelahiran hidup. 3Sedangkan di Kabupaten

Magelang tahun 2011 Angka Kematian Ibu (AKI) 110,27 / 100.000 kelahiran hidup.

Partisipasi kelas ibu hamil di Puskesmas di kabupaten Magelang belum sesuai dari tar-get perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang yaitu semua ibu diharapkan mengikuti kelas ibu hamil. Beberapa kendala dalam hal partisipasi karena dipengaruhi oleh tenaga, biaya, material.

Perilaku yang berhubungan dengan partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil menurut teori Lawrence Green terbentuk dari 3 faktor yaitu faktor predisposisi (predisposing

fac-tors) yang meliputi karakteristik responden

(umur, gravida/kehamilan, penyulit/masalah dalam kehamilan, paritas/jumlah melahirkan, tingkat pendidikan, pekerjaan), pengetahuan ibu, sikap ibu dalam kelas ibu hamil ; faktor pemungkin (enabling factors) meliputi : jarak ke lokasi kegiatan kelas ibu hamil, keberadaan kelas ibu hamil, faktor pendorong (renforcing

factors) meliputi dukungan keluarga (suami)

dan dukungan bidan/tenaga kesehatan.( Notoatmodjo, 2007).

Keluarga mempunyai fungsi dukungan in-strumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu dengan bantuan keluarga, dukungan informasi yaitu dukungan suami dalam memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kelamilan, dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahanemosi ibu hamil. (Rukiyah,2009).

Pengetahuan ibu tentang kelas ibu hamil, pengalaman ibu dalam kehamilan dan persalinan, pekerjaan, sikap ibu dalam kelas ibu hamil, sikap tenaga kesehatan yang membantu ibu dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam kelas ibu hamil. Budaya yang berlaku di masyarakat sekitar ibu juga cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan ibu untuk berpartisipasi atau tidak dalam kelas ibu hamil. Pada tahun 2012 terdapat 3760 ibu hamil yang berpartisipasi (16,4%) dalam kelas ibu hamil dari 22.946 ibu hamil. Pada tahun 2013 ibu hamil yang berpartisipasi dalam kelas ibu hamil 9398 (43%) dari 21811 ibu hamil.

(4)

rumusan masalah yang dikemukakan adalah Apakah ada pengaruh umur, tingkat pengetahuan, sikap ibu terhadap partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil di Kabupaten Magelang?

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian

ex-planatory yang bertujuan untuk menguji

hubungan variabel dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti menggunakan data empiris dengan pendekatan waktu cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach.( Sugiyono,2008).dengan populasinya adalah semua ibu yang melahirkan 6 bulan terakhir di wilayah Puskesmas Kabupaten Magelang, dan yang dijadikan sampling yaitu ibu yang melahirkan pada bulan Oktober 2013 sampai

dengan bulan Maret tahun 2014 berjumlah 2.090 ibu. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2008). Peneliti menentukan jumlah sampel yang diambil dengan teknik perhitungan rumus Slovin dengan hasil sejumlah 100 responden. Pengambilan data mempergunakan kuesioner yang telah diulakukan uji validitas dan reliabelitas di wilayah kabupaten Temanggung. Adapun vari-able bebas dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pengetahuan tentang kelas ibu hamil, sikap ibu terhadap partisipasi dalam kelas ibu hamil dan variabel terikatnya partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil di Kabupaten Magelang. Analisa bivariat mempergunakan uji Chi Square dan analisa multivariat mempergunakan uji Regresi logistik (Dahlan,2011)

HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden

Tabel 1. Karakteristik Responden

No Variabel Frekuensi %

1. Partisipasi dalam kelas ibu hamil

Kurang 50 50

Aktif 50 50

2. Umur

Reproduksi kurang sehat 18 18

Reproduksi sehat 82 82 3. Tingkat pengetahuan Kurang 67 67 Cukup 33 33 4. Sikap Kurang mendukung 34 66 Mendukung 66 66

(5)

Umur ibu

Tabel. 2. Tabulasi Silang Umur Dengan Partisipasi Dalam Kelas Ibu Hamil Di Kabupaten Magelang Tahun 2014.

No Umur

Partisipasi dalam kelas ibu hamil

Total Kurang Aktif f % f % f % 1. Reproduksi kurang sehat ( <20 atau >35tahun ) 8 44,4 10 55,6 18 100 2. Reproduksi sehat ( 20-35 tahun ) 42 51,2 40 48,8 82 10 0 p value 0,603 ;Ho= diterima

Tingkat Pengetahuan ibu

Tabel. 3. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Dalam Kelas Ibu Hamil Di Kabupaten Magelang tahun 2014

No

Tingkat pengetahuan

Partisipasi dalam kelas ibu hamil

Total Kurang Aktif f % f % f % 1. Kurang 37 55,2 30 44,8 67 100 2. Cukup 13 39,4 20 60,6 33 100

p value 0.137 ; Ho= diterima

Sikap ibu

Tabel. 4. Tabulasi Sikap Ibu dengan Partsipasi Dalam Kelas Ibu Hamil Di Kabupaten Magelang tahun 2014.

No

Sikap

Partisipasi dalam kelas

ibu hamil

Total

Kurang

Aktif

f

%

f

%

f

%

1. Kurang

mendukung

23 67,6 11 32,4

34

100

2. Mendukung

27

40,9 39 59,1 66 100

p value 0,011 ; Ha=diterima

(6)

PEMBAHASAN

Partisipasi Ibu dalam kelas ibu hamil

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil di Kabupaten Magelang adalah sebanyak 2 kali selama kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpartisipasi dalam kelas ibu hamil antara yang berpartisipasi aktif dan yang berpartisipasi kurang mempunyai presentase sama yaitu 50%. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 50 ibu yang berpartisipasi aktif dalam kelas ibu hamil sebanyak 38 ibu (76%) ikutserta dalam kelas ibu hamil sebanyak 3 kali selama kehamilannya, Sedangkan yang dikatakan berpartisipasi kurang apabila frekuensi ikut serta dalam kelas ibu hamil < 3 kali selama kehamilannya. Hal ini belum memenuhi target dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang bahwa setiap ibu diharapkan berpartisipasi aktif selama kehamilannya dalam kelas ibu hamil. Partisipasi adalah suatu pendekatan atau jalan yang terbaik untuk memecahkan masalah-masalah terutama dalam hal ini mengenai kesehatan. Dengan partisipasi dalam kelas ibu hamil maka ibu dapat memperoleh sumber daya untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan sendiri. Partisipasi akan membuat orang untuk belajar bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri. Bila partisipasi aktif dalam kelas ibu hamil berhasil, bukan hanya satu bidang kesehatan saja yang diselesaikan, tetapi dapat menghimpun daya untuk menyelesaikan masalah di bidang yang lain.

Tabel 5. Hasil uji regresi logistic

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B) Lower Upper Step 3a Sikap(1) 1.105 .444 6.200 1 .013 3.020 1.255 7.209 constant .738 .367 4.048 1 .044 .478 Sikap ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sikap dengan p=0,013 dan nilai OR/ EXB=3,020 yang berarti bahwa ibu yang mempunyai sikap dengan kategori mendukung, memilih kemungkinan berpartisipasi aktif dalam kelas ibu hamil sebesar 3,0 kali dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap dengan kategori kurang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpartisipasi kurang dalam kelas ibu hamil lebih banyak pada ibu yang mempunyai sikap dengan kategori kurang mendukung sebesar 67,6%, dan ibu yang berpartisipasi aktif dalam kelas ibu hamil lebih banyak pada ibu yang mempunyai sikap dengan kategori mendukung sebesar 59,1%. Hasil uji statistik didapatkan p=0,011 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil di Kabupaten Magelang..Sikap ibu dengan kategori kurang mendukung mengenai keikutsertaan minimal 3 kali dalam kelas ibu hamil sebanyak 78% dimana didapatkan bahwa ibu yang tidak mendapat pendampingan suami/keluarga dalam kelas ibu hamil sebanyak 67%, tidak ditanyai perasaannya setelah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 62% disebabkan karena ketidaktahuan dari suami mengenai minimal keikutsertaannya, suami/ keluarga tidak mendapatkan informasi mengenai pendampingan, suami memberikan biaya untuk kebutuhan keluarga secara menyeluruh untuk semua kebutuhan hidup sehari-hari, karena suami sibuk bekerja sehingga untuk kegiatan kelas ibu hamil sudah dipercayakan seluruhnya kepada ibu.

(7)

Pengetahuan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap. Sikap akan menimbulkan respon lebih jauh yaitu berupa tindakan terhadap stimulus. Sikap merupakan kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Pengetahuan dan sikap terhadap apa yang dilakukan merupakan faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada diri sesesorang atau masyarakat namun suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Pembentukan sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa faktor emosi dalam diri individu yang bersangkutan. Suatu sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan diperlukan faktor lain, yaitu adanya fasilitas sarana dan prasarana

Sikap adalah keadaan mental dan syarat dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya. Sikap dapat digambarkan sebagai kecende-rungan subyek merespon suka atau tidak suka terhadap suatu objek yaitu partisipasi dalam kelas ibu hamil. (Azwar, 2012)

Umur ibu

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ibu yang berpartisipasi kurang, lebih banyak pada ibu dengan umur kategori reproduksi sehat (20-35 tahun) sebesar 51,2% sedangkan ibu yang berpartisipasi aktif, dalam kelas ibu hamil lebih banyak pada ibu dengan umur kategori reproduksi kurang sehat (<20 atau > 35 tahun) sebesar 55,6%. Dari hasil uji statistik diperoleh hasil p=0,603 artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil. Hal ini dapat disebabkan karena ibu sebagian besar termasuk usia produktif. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun

sedangkan pada ibu dengan umur <20 tahun secara biologis belum optimal emosinya dan cenderung bersifat masih labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurang perhatian terhadap partisipasi dalam kelas ibu hamil sedangkan umur < 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta penyakit sering menimpa yang mempengaruhi ibu untuk berpartisipasi aktif dalam kelas ibu hamil. Faktor umur juga bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap partisipasi dalam kelas ibu hamil, karena ada beberapa elemen partisipasi : motivasi, dimana tanpa adanya motivasi sulit untuk berpartisipasi, dengan komunikasi yang baik dapat menyampaikan pesan, ide dan informasi melalui media sehingga dapat menimbulkan partisipasi, kooperasi yaitu perlu adanya kerjasama dengan lintas program maupun lintas sektor yang dapat membantu menumbuhkan partisipasi, mobilisasi yaitu partisipasi dimulai dari awal sampai akhir kegiatan. (Notoatmodjo, 2007)

Tingkat Pengetahuan ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpartisipasi kurang, dalam kelas ibu hamil lebih banyak pada ibu dengan tingkat pengetahuan kategori kurang, yaitu sebesar 55,2% sedangkan ibu yang berpartisipasi aktif, dalam kelas ibu hamil lebih banyak pada ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebesar 60,6%. Dari hasil uji statistik didapatkan p=0,137 (>0,05), artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi dalam kelas ibu hamil. Pengetahuan ibu tentang kelas ibu hamil yang kurang mengenai mitos/adat istiadat setempat yang berkaitan engan kesehatan ibu dan anak merupakan tujuan dalam kelas ibu hamil sebanyak 71%, mendapatkan pendampingan dari suami/keluarga dalam kelas ibu hamil 57%, disebabkan karena ibu kurang mendapatkan informasi mengenai kelas ibu hamil.

(8)

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni : mata, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan pendengan. (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, dalam hal ini tingkat pengetahuan ibu mempengaruhi partisipasi dalam kelas ibu hamil. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam menentukan tindakan seseorang. Faktor pengetahuan menjadi pertimbangan-pertimbangan personal dari suatu individu atau kelompok yang mempengaruhi terjadinya suatu perilaku. Pertimbangan tersebut dapat mendukung atau menghambat terjadinya perilaku.Pendidikan kesehatan yang diberikan merupakan upaya persuasi atau pembelajaran agar masyarakat mau melakukan praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya dengan didasarkan kepada pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran sehingga perilaku tersebut diharapkan dapat berlangsung lama (Notoatmodjo, 2003)

SIMPULAN

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpartisipasi dalam kelas ibu hamil antara yang berpartisipasi aktif dan yang berpartisipasi kurang mempunyai presentase sama masing-masing 50%, dengan rata-rata 2 (dua) kali keikutsertaan dalam kelas ibu hamil. Ibu dikatakan berpartisipasi aktif dalam kelas ibu hamil apabila frekuensi ikutserta dalam kelas ibu hamil sebanyak e”3 kali selama kehamilannya. Karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar ibu dengan kategori umur reproduksi sehat (umur 20-35 tahun) sebanyak 82%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu masih mempunyai tingkat pengetahuan tentang kelas ibu hamil dengan

kategori kurang sebanyak 67% , tingkat pengetahuan yang kurang yaitu mengenai tujuan, keuntungan, sasaran kelas ibu hamil.

Sebagian besar ibu mempunyai sikap dengan kategori mendukung terhadap partisipasi dalam kelas ibu hamil sebanyak 66%. Faktor yang mempunyai hubungan dengan partisipasi dalam kelas ibu hamil dengan nilai p <0,05 yaitu sikap dengan p=0,011. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan partisipasi dalam kelas ibu hamil yaitu umur dengan p=0,603, tingkat pengetahuan dengan p=0,137.

Faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi dalam kelas ibu hamil adalah faktor sikap dengan p=0,013 dan nilai OR/EXB = 3,020 yang berarti bahwa ibu yang mempunyai sikap dengan kategori mendukung kelas ibu hamil mempunyai kemungkinan berpartisipasi aktif sebesar 3,020 kali dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap dengan kategori kurang mendukung.

Saran

Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan tentang kelas ibu hamil terutama: tujuan dan sasaran kelas ibu hamil, dan mempunyai sikap mendukung terhadap partisipasi dalam kelas ibu hamil dengan menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam kelas ibu hamil.

KEPUSTAKAAN

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Depkes RI, Jakarta, 2009.

Badan Pusat Statistik. Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia. BPS, Jakarta,

2012.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil

Kesehatan Jawa Tengah. Dinkes

Jateng, Semarang, 2012.

Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Profil

Dinas Kesehatan Kabupaten. Dinkes

(9)

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan

Ilmu Perilaku. Rineka. Jakarta, 2007.

Green, L. W. Health Promotion Planning An

Educational and Environmental Ap-proach. Mayfield Publishing Company.

Mountain View-Toronto-London. 1991. Mubarak, W. Promosi Kesehatan. Graha

Ilmu. Yogyakarta, 2007.

Rukiyah, Y. Asuhan Kebidanan I

(Kehamilan). Trans Info Media. Jakarta,

2009.

Stoppard, M. Ensiklopedia Kehamilan dan

Persalinan Modern. Media Abadi.

Yogyakarta, 2009.

Friedman, M. Keperawatan Keluarga Teori

dan Praktek. EGC. Jakarta, 1998.

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Rineka Cipta. 2002

Nursalam. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.

Jakarta, 2003

Arikunto, S. Prosedur Suatu Penelitian:

Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.

Jakarta, 2002

Sugiarto. Teknik Sampling. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2001

Sudarwan D. Metode Penelitian Kebidanan

: Prosedur. Kebijakan dan Etik. EGC.

Jakarta, 2003.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung, 2008.

Sugiyono. Statistik Non Parametris. Alfabeta. Bandung, 2007.

Dahlan, S. Statistik untuk Kedokteran dan

Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta,

2011.

Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan

Pengukurannya. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta, 2012

Saifuddin, A.B. dkk, Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina

Pustaka. Jakarta, 2008.

Prasetyawati, E. Ilmu Kesehatan Masyarakat

untuk Kebidanan Holistik. Nuha

Medika. Jakarta, 2011

Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta. 2007

Prasetyawati, E. Ilmu Kesehatan Masyarakat

untuk Kebidanan Holistik. Nuha

Medika. Jakarta, 2011

Notoatmodjo, S. Pendidikan Kesehatan dan

Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Responden
Tabel 5. Hasil uji regresi logistic

Referensi

Dokumen terkait

Sebarang pesanan yang tidak dapat dibekalkan atau lewat dihantar oleh Kontraktor sehingga tiga (3) kali pesanan, pihak Agensi hendaklah melaporkan dengan segera dalam

Στην αρχή της, η Αστρική Κουνταλίνη (Ακτίνα του Ιησού Χριστού) έχει ένα ωραίο αστραφτερό λευκό χρώμα, αλλά όταν πλέον αυτή φθάσει στην ολική

0DVDODK GDODP SHQHOLWLDQ LQL \DLWX ³%DJDLPDQD SURVHGXU SHQ\XVXQDQ LQVWUXPHQ HYDOXDVL SHODWLKDQ \DQJ digunakan oleh widyaiswara untuk mengukur keberhasilan pelatihan di Balai

Seperti tindakan tokoh Liku kepada Galuh II dalam cerita Payuk Prungpung Arja RRI Denpasar , yang dengan sengaja mencegah hubungan anak dengan orang tuanya.. Keinginan Galuh

b) Halaman Game Pengenalan Angka.. Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh game pengenalan angka. Halaman ini akan muncul apabila pengguna memilih Game Pengenalan Angka

Struktur histologi jaringan hati ikan jambal siam ( Pangasius hypopthalmus ) yang diberi pakan mengandung ekstrak kurkumin dan diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila

Besaran ambang batas lahan pemakaman umum islam di Kota Makassar dengan menggunakan analisis daya tampung menunjukkan bahwa daya tampung lahan pemakaman Islam Kota

Umumnya, alergi seng oksida jarang terjadi dan hanya satu kasus pengobatan saluran akar yang sukses pada pasien dengan alergi seng oksida yang dilaporkan. 8leh karena itu, barubaru