• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTANGGUNG JAWABAN YURIDIS OLEH AHLI PENGOBATAN ALTERNATIF TRADISIONAL TERHADAP PASIEN YANG DIRUGIKAN T E S I S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTANGGUNG JAWABAN YURIDIS OLEH AHLI PENGOBATAN ALTERNATIF TRADISIONAL TERHADAP PASIEN YANG DIRUGIKAN T E S I S"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNG JAWABAN YURIDIS OLEH AHLI

PENGOBATAN ALTERNATIF TRADISIONAL

TERHADAP PASIEN YANG DIRUGIKAN

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Dalam Studi Magister Ilmu Hukum

Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama

Oleh :

EKO KURNIA MEDIANTORO NIM : 12108022

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI Tanggal, 1 Oktober 2009

Oleh : Pembimbing

SOEMALI, SH., MH.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama

(3)

HALAMAN PANITIA PENGUJI

Telah Diuji Pada

Tanggal 07 Nopember 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Maarten L. Souhoka, SH., MS.

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhadar, SH., MH.

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, dalam penulisan tesis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik, dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Hukum dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana Universitas Narotama di Surabaya.

Pada kesempatan yang baik ini pula, Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari adanya suatu kesalahan, oleh sebab itu Penulis mengharapkan saran dan masukan yang berupa nasehat dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.

Dengan tersusunnya tesis ini, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. R. Djoko Soemadijo, SH, selaku Rektor Universitas Narotama di Surabaya.

2. Dr. Maarten L. Souhoka, SH., MS., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya.

3. Soemali, SH., MH., selaku Pembimbing Tesis yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama menempuh perkuliahan hingga terselesaikannya tesis ini.

4. Ketua dan Para Anggota Panitia Penguji Tesis Universitas Narotama Surabaya.

(5)

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya, yang selama ini memberikan ilmu pengetahuan, dinamika pemikiran dan analisis teori pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum.

6. Rekan-rekan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, yang telah memberikan dorongan moril dan kebijaksanaan dalam proses studi Program Pascasarjana sampai dengan penyelesaian penulisan tesis ini.

7. Seluruh staf dan karyawan Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya yang membantu penulis dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan penulisan tesis.

8. Rekan-rekan satu angkatan Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya, yang telah mencurahkan tenaga tanpa pamrih demi kelancaran penulisan tesis ini.

9. Untuk yang terhormat kedua orang tua kami atas do’a dan dorongan moril yang diberikan selama penulisan tesis ini hingga selesai.

10.Buat istri dan anak-anakku tercinta, yang telah memberikan bantuan moril dan motivasi yang tidak dapat dinilai dengan apapun, hingga tesis ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Sumenep, Oktober 2009

(6)

RINGKASAN

Dalam Pembukaan Undang-Undang 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menerangkan bahwa di Indonesia perkembangan dunia medis semakin pesat, hal ini terdorong oleh kebutuhan manusia untuk mendapatkan pemecahan dalam mengatasi permasalahan gangguan kesehatan yang muncul dari kehidupan masyarakat. “Upaya pemerintah dalam memberikan sarana kesehatan yang berupa rumah sakit, tenaga medis, obat-obatan belum dapat seluruhnya terjangkau oleh masyarakat. Mengingat kebutuhan kesehatan yang mendesak, maka upaya untuk mencari cara pengobatan baru yang terbukti bermanfaat, cepat dan memerlukan biaya yang relatif terjangkau merupakan harapan masyarakat”. Kesehatan diartikan sebagai suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pada saat ini pengobatan alternatif tradisional semakin popular di masyarakat Indonesia. Pengobatan alternatif tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern, pelayanan kedokteran standar) dan digunakan sebagai salah satu alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut.

Pengobatan alternatif tradisional dengan menggunakan bahan-bahan alami dapat dilihat dengan semakin beredar suplemen makanan tambahan yang dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan, mencegah berbagai macam penyakit dan mudah didapatkan tanpa resep obat. Banyak pula buku, artikel dan iklan yang secara antusius mempromosikan keuntungan dan keamanan dari tanaman obat ini dengan akibat makin banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi dan menyisihkan uangnya untuk membelanjakan suplemen makanan yang secara relatif lebih bebas pengawasan dari Pemerintah untuk terus berpromosi. Pengobatan dengan tidak merugikan, namun sediaan bahan-bahan alam tidak berarti lepas dari efek samping.

Pengobatan alternatif merupakan pengobatan yang dihormati dan sudah berlangsung lama serta yang mempunyai sifat holistik, sedang pengobatan yang modern belum semuanya mau menerima keberadaan di masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Untuk pengobatan tradisional perlu di standarisasi dengan dibentuknya peraturan khusus yang mengaturnya, diawasi dengan dibentuknya suatu ikatan profesi yang didalamnya terdiri berbagai bentuk pengobatan yang dapat dijadikan salah satu alat bukti.

Kesalahan suatu pengobatan yang dilakukan oleh pengobatan alternative belum bisa dipertanggungjawaban secara yuridis. Pengobatan alternatif atau tradisional memberikan gambaran pada masyarakat

(7)

perubahan pengobatan alternative yang rasional merupakan solusi sebagai pengobatan yang memiliki standart serta dapat dipertanggung jawabkan. Ahli pengobatan alternative tradisional dalam melakukan prakteknya dapat berbentuk kelompok maupun perseorangan seperti yang dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (2). Tujuan pengobatan memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Pengobatan alternative tradisional memenuhi syarat-syarat sebagai pelayanan medik. Seharusnya peraturan yang mengatur tentang izin praktek diatur dalam peraturan khusus seperti ketentuan pada peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 560/Men.Kes/Per/X/1981 tentang pemberian izin menjalankan pekerjaan dan izin praktek bagi dokter umum.

(8)

ABSTRACT

In Opening of Law 23 Year 1992 about Health explain that in Indonesia growth of fast medical world progressively, this matter impel by requirement of human being to get resolving in overcoming problems of health trouble which emerge from life of society. " Governmental effort in giving health medium which in the form of hospital, medical energy, obat-obatan not yet earned is entirely reached by society. Considering requirement of urgent health, hence effort to look for the way of useful proven new medication, quickly and cost money which is relative reached to represent society expectation". Health interpreted by as a secure and prosperous situation of body, head and conducive social of someone for secure and prosperous life of body, head and conducive social of someone for productive life socially and is economic.

At the moment medication of traditional alternative progressively popular in Indonesia society. Medication of traditional alternative represent form service of medication using the way of, materials or appliance which do not the included in standard medication of modern doctor, service of standard doctor) and used as one of the alternative or complement of medication of modern doctor.

Medication of traditional alternative by using natural materialss can be seen progressively circulate trusted side dish suplemen can assist to improve health, preventing is assorted of disease and is easy to got without drug recipe. There are also many book, advertisement and article which by antusius promote security and advantage of crop medicinize this with effect more and more to the number of society which consuming and casting aside its money to expend food suplemen which relatively more free observation of Government to continue to have to promotion. Medication without harming, but meaningless natural materialss sediaan get out of side effects.

Mistake an medication conducted by medication of alternative not yet responsibility can by yuridis. Medication of alternative or traditional give picture at society change of medication of rational alternative represent solution as medication owning standart and also earn in accounting to answer. Physician of alternative traditional in its practice can in form of civil and also group is such as those which explained in Section 1 sentence (2). Target of medication look after and improve health of society. Medication of traditional alternative fulfill conditions as service of sis. Regulation ought to arranging about practice permit arranged in special regulation like rule at regulation of Minister for Public Health Republic Of Indonesia Number 560/Men.Kes/Per/X/1981 about giving of permit run permit and work practice to medical doctor.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR TANDA PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI TESIS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv RINGKASAN... vi ABSTRAKSI ... viii DAFTAR ISI ... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Tinjauan Pustaka ... 7 F. Metode Penelitian ... 28 G. Sistematika Penulisan ... 31

BAB II PERTANGGUNGJAWABAN YURIDIS OLEH AHLI PENGOBATAN ALTERNATIF YANG MELAKUKAN KESALAHAN TERHADAP PASIEN A. Pertanggungjawaban Secara Hukum Perdata ... 33

(10)

BAB III BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN OLEH AHLI

PENGOBATAN ALTERNATIF YANG MERUGIKAN PASIEN A. Bentuk Pertanggungjawaban Ahli Pengobatan Alternatif 45 B. Pembuktian Atas Kesalahan Ahli Pengobatan Alternatif 50 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 53 B. Saran-Saran ... 54 DAFTAR BACAAN

(11)

T E S I S

PERTANGGUNG JAWABAN YURIDIS OLEH AHLI

PENGOBATAN ALTERNATIF TRADISIONAL

TERHADAP PASIEN YANG DIRUGIKAN

Oleh :

EKO KURNIA MEDIANTORO NIM : 12108022

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

(12)

TESIS INI DISETUJUI

PADA TANGGAL 2009 JUDUL

PERTANGGUNG JAWABAN YURIDIS OLEH AHLI PENGOBATAN ALTERNATIF TRADISIONAL

TERHADAP PASIEN YANG DIRUGIKAN

OLEH : PEMBIMBING

SOEMALI, SH., MH.

MENGETAHUI,

KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA

(13)

DAFTAR BACAAN

A. LITERATUR

Amri Amir, Bunga Rampai Hukum Kesehatan, Penerbit Widya Medika. Jakarta. 1977.

Jef Leibo. Drs, Bunga Rampai Hukum dan Profesi Kedokteran Dalam Masyarakat Indonesia, PT. Gramedial, Jakarta, 1996,

M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 1990.

Moelyono, Prof. SHm Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana Indonesia, , Bina Aksara.

D. Veronika Komalawadji, Hukum dan Etika Dalam Praktek Dokter, Pustaka Sinar Harapan,.

Hermien Hadiati Koeswadji, SH, Hukum dan Masalah Medik, Airlangga University Press, 1984.

Hermien Hadiati Koeswadji, SH, Hukum Kedokteran, , Penerbit Citra Aditya. Bandung. 1998.

Koentjorodiningra dan A.A. Loedin, Ilmu Sosial Dalam Pembangunan Kesehatan, PT. Gramedia, Jakarta, 1982.

(14)

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Andi Hamzah, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Penerit CV. Arta Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

 Panteisme : Panteisme, berasal dari kata pan (seluruh) dan teisme (paham ketuhanan), suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah

Sehingga ketika metode tersebut telah dilakukan maka terapis dapat mulai dengan menanyakan perasaan pasien saat ini, lalu muncul keterbukaan antara terapis dengan klien

Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Secara simultan

Bab III terdiri dari lokasi pengambilan data, penjelasan tentang alur penelitian, penjelasan tentang penelitian rekahan 2D yang terdiri dari tahapan processing dan pengolahan data

Metode pertama yang digunakan untuk pengaman saluran distribusi adalah kawat tanah. Metode ini biasanya digunakan pada saluran transmisi, yang memerlukan ketahanan impuls

Hal ini adalah wajar, mengingat berdasarkan data aset Trafo distribusi yang dimiliki (Seperti pada Tabel 4.2) kedua kapasitas Trafo ini memang memiliki populasi dalam jumlah