1 1.1 Latar Belakang Masalah
Perencanaan serta pengendalian terhadap perusahaan adalah salah satu indikator yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. Berhasil atau tidaknya suatu perencanaan dalam perusahaan membutuhkan fungsi manajemen, yang merupakan pengendalian atau control yang meliputi kegiatan penerapan dan evaluasi kerja. Oleh karena itu setiap kegiatan usaha memerlukan perencanaan dan pengendalian yang baik untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan perusahaan itu sendiri. Perusahaan menyusun strategi yang efektif untuk dapat direalisasikan dengan baik supaya tujuannya dapat tercapai. Supaya aktifitas berjalan dengan lancar maka perusahaan harus mengendalikan seluruh aktifitas secara bijaksana, dengan pengendalian yang dilakukan melalui anggaran yang akan disusun oleh perusahaan.
Anggaran sebagai salah satu alat yang digunakan dalam akuntansi pertanggungjawaban untuk dapat membandingkan laporan realisasi manajemen pusat pertanggungjawaban sehingga adanya perbedaan jumlah biaya realisasi dengan biaya yang dianggarkan menjadi selisih yang akan mencerminkan prestasi manajer. Selain itu anggaran adalah salah satu cara manajemen dalam melakukan pengendalian terhadap biaya. Anggaran juga merupakan rencana kerja setiap organisasi yang disusun secara sistematis untuk dijadikan alat perencanaan dan pengendalian untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Penilaian kinerja dapat diartikan sebagai penilaian secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, perusahaan, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen (Hansen dan Mowen, 2009)
Sistem pengendalian manajemen harus didukung oleh struktur organisasi yang baik. Penerapan sistem sangat penting dalam struktur organisasi supaya dapat dikendalikan dengan baik karena merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya suatu tujuan perusahaan itu sendiri. Perusahaan perlu menerapkan akuntansi pertanggungjawaban guna menunjang pengendalian biaya.
Biaya merupakan suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan/manfaat pada saat ini atau masa yang akan datang.
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik pada perusahaan maka akan semakin baik pula pengendalian biayanya. Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya yang dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan suatu biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya.
Pusat pertanggungjawaban di dalam suatu organisasi bisnis sering disebut juga dengan akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban adalah
suatu sitem yang disusun sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan agar setiap unit organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil kegiatan yang berbeda dibawah pengawasan. Pusat pertanggungjawaban memiliki empat jenis pusat pertanggungjawaban yaitu: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
Keempat jenis pusat pertanggungjawaban tersebut mempunyai manajernya masing-masing untuk menilai prestasi yang telah dicapai. Prestasi kerja bisa disebut juga dengan kinerja. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para manajer dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2004) dengan judul “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Melalui Pusat Biaya Sebagai Alat Pengendalian Manajemen pada PT.POS INDONESIA (PERSERO) bahwa penyususnan anggaran sebagai alat pengendalian sudah dilaksanakan dengan baik tetapi belum seluruhnya sesuai dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Sedangkan untuk pelaporan realisasi dan anggaran serta analisis selisih antara realisasi dan anggaran menunjukkan bahwa besarnya penyimpangan anggaran tersebut masih cukup baik.
Menurut penelitian Tumbuan (2013) tentang Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Penilaian Kinerja Pusat Biaya pada PT.HUTAMA KARYA (PERSERO) menunjukkan adanya pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari setiap unit organisasi yang dimana perusahaan telah menyusun anggaran untuk bagiannya sendiri. Proses ini dilaksanakan dengan menilai kinerja pada perusahaan baik dengan adanya pembagian presentase anggaran yang dibandingkan dengan realisasi pada tiap semester.
Penelitian Watung (2014) tentang Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban untuk Penilaian Kinerja Menejerial pada PT. TIRTA INVESTAMA (DC) MANADO menjelaskan bahwa perusahaan belum menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dengan baik dikarenakan syarat dan karakteristik akuntansi pertanggungjawabannya belum terpenuhi. Sebaiknya penilaian kinerja di perusahaan tersebut ditingkatkan lagi agar perusahaan dan para karyawan terus berkembang dengan baik.
Menurut penelitian yang dilakukan Aliu (2013) tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya produksi dan penilaian kinerja menjelaskan bahwa anggaran yang disusun oleh perusahaan belum efektif karena tidak adanya pemisahan biaya yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat dikendalikan dari bagian manajer produksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Prang (2013), mengenai “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Untuk Penilaian Kinerja Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Bitung dalam penelitian ini menunjukkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban belum berjalan dengan baik, dimana manajemen belum menerapkan sepenuhnya unsur-unsur akuntansi pertanggungjawaban dan tidak melakukan penelusuran secara mendalam atas penyimpangan yang terjadi.
Sigar (2014) dalam penelitiannya tentang Penerapan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Penilaian Kinerja pada PT. BANK SULUT CABANG TONDANO sudah memadai. Akan lebih baik jika perusahaan
memberikan penghargaan prestasi atau sanksi kepada manajer pusat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan memberi motivasi kinerja untuk meningkatkan kinerjanya.
Mengingat pentingnya pertanggungjawaban pusat biaya di dalam suatu perusahaan dan pusat pertanggungjawaban biaya juga saling berhubungan dengan anggaran perusahaan yang akan digunakan untuk tahun berikutnya. Pusat pertanggungjawaban biaya di PT. Rumpun Sari Medini bertanggungjawab atas semua anggaran yang digunakan untuk operasional perusahaan. Pengeluaran anggaran yang terkadang tidak sama dengan prosedur dan kerja dari pusat biaya yang tidak diperhatikan, maka alasan ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pusat pertanggungjawaban biaya di PT. Rumpun Sari Medini.
PT. Rumpun Sari Medini adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang mengolah hasil
pertanian terutama teh hijau. PT. Rumpun Sari Medini merupakan perusahaanswasta
yang berdedikasi tinggi. Proses produksi teh hijau di PT. Rumpun Sari Medini yaitu penghamparan pucuk, pelayuan, penggilingan & pengeringan awal, pengeringan akhir, sortasi dan pengepakan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu (2013). PT. Rumpun Sari Medini, dengan judul “PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT. RUMPUN SARI MEDINI”.
1.2 Rumusan Masalah
Terkait dengan hal tersebut, perumusan masalah yang timbul adalah Bagaimana Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya pada PT. Rumpun Sari Medini ?
1.3 Tujuan penelitian
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem akuntansi Pertanggungjawaban dalam pengendalian kinerja biaya pada PT. Rumpun Sari Medini dengan melihat perbandingan antara anggaran dan realisasi dari laporan pertanggungjawaban sehingga akan didapatkan selisih antara anggaran dan realisasi baik berupa selisih positif (favorable) atau selisih negative (unfavorable).
1.4 Manfaat Penelitian
Penilitian dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Perusahaan
a) Menjadi suatu acuan perusahaan untuk menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat biaya
b) Membantu perusahaan mengenai tindakan yang harus diambil perusahaan guna meningkatkan pendapatan perusahaan tersebut
2. Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumber informasi dan salah satu sumber referensi untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang akuntansi pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pusat pendapatan
Sebagai langkah dalam mengaplikasikan semua ilmu yang telah diperoleh
selama kuliah dan menambah pengetahuan mengenai akuntansi
pertanggungjawaban 1.5 Sistematika Penulisan
Agar lebih terarahkan, penulis membagi penelitian yang dilakukan ini menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Berisi penjelasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Dalam hal ini dibahas tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan.
Bab III : Metode Penelitian
Berisi penjelasan tentang obyek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang diterapkan.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan serta hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran tentang penelitian yang dilakukan oleh penulis.