• Tidak ada hasil yang ditemukan

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

OUTLINE

BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan

Konsep-konsep Dasar Probabilitas Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Normal Teori Keputusan

Pengertian dan Elemen-Elemen Keputusan

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Risiko (Risk)

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian

(Uncertainty)

Analisis Pohon Keputusan

(3)

Setiap hari kita harus mengambil keputusan, baik keputusan

yang sederhana maupun keputusan jangka panjang.

Contoh:

Teori Keputusan Bab 10

(4)

PENGANTAR

Statistika mengembangkan teori pengambilan keputusan yang dipelopori Reverand Thomas Bayes pada tahun 1950-an.

Contoh kasus:

(5)

ELEMEN KEPUTUSAN

• Kepastian (

certainty

): informasi untuk pengambilan

keputusan tersedia dan valid.

• Risiko (

risk

): informasi untuk pengambilan keputusan

tidak sempurna, dan ada probabilitas atas suatu kejadian.

• Ketidakpastian (

uncertainty

): suatu keputusan dengan

kondisi informasi tidak sempurna dan probabilitas suatu

kejadian tidak ada.

• Konflik (

conflict

): keputusan di mana terdapat lebih dari

dua kepentingan.

(6)

• Pilihan atau alternatif yang terjadi bagi setiap

keputusan.

States of nature

yaitu peristiwa atau kejadian

yang tidak dapat dihindari atau dikendalikan oleh

pengambil keputusan.

• Hasil atau

payoff

dari setiap keputusan.

Teori Keputusan Bab 10

(7)

ELEMEN KEPUTUSAN

Peristiwa

Tindakan

Hasil/ Payoff

Ketidakpastian berkenaan dengan kondisi mendatang. Pengambil keputusan tidak

mempunyai kendali terhadap kondisi mendatang. Dua atau lebih alternatif dihadapi pengambil

keputusan. Pengambil keputusan harus

mengevaluasi alternatif dan memilih alternatif dengan kriteria tertentu.

Laba, impas (break even), rugi

(8)

OUTLINE

BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan

Konsep-konsep Dasar Probabilitas Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Normal Teori Keputusan

Pengertian dan Elemen-Elemen Keputusan

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Risiko (Risk)

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian

(Uncertainty)

Analisis Pohon Keputusan

(9)

KEPUTUSAN DALAM SUASANA BERISIKO

Langkah dalam Pengambilan Keputusan:

1. Mengidentifikasi berbagai macam alternatif yang ada dan layak bagi suatu keputusan.

2. Menduga probabilitas terhadap setiap alternatif yang ada. 3. Menyusun hasil/payoff untuk semua alternatif yang ada 4. Mengambil keputusan berdasarkan hasil

yang baik.

Rumus Expected Value (EV):

Teori Keputusan Bab 10

(10)

Saham Baik

(P= 0,5) (P= 0,5)Buruk Perhitungan EV Nilai EV BAT 444.444 277.778 (444.444 x 0,5) + (277.778 x 0,5) BATA 1.081.081 162.162 (1.081.081 x 0,5) + (162.162 x 0,5) MLBI 1.487.667 61.667 (1.487.667 x 0,5) + (61.667 x 0,5)

Berdasarkan nilai EV, maka keputusan yang terbaik adalah membeli saham …. yaitu yang memiliki nilai EV tertinggi.

Teori Keputusan Bab 10

(11)

EOL = Opportunity loss x probabilitas suatu peristiwa

EXPECTED OPPORTUNITY LOSS (EOL)

• Metode lain dalam mengambil keputusan selain EV

• EOL mempunyai prinsip meminimumkan kerugian karena pemilihan bukan keputusan terbaik.

• Hasil yang terbaik dari setiap kejadian diberikan nilai 0,

sedangkan untuk hasil yang lain adalah selisih antara nilai terbaik dengan nilai hasil pada peristiwa tersebut.

Rumus:

(12)

CONTOH EOL

SAHAM BAIK

(P=0,5) (P=0,5)BURUK OL BAIK OL BURUK

BAT 444.444 277.778 1.487.667 - 444.444 = 1.043.223 0 BATA 1.081.081 162.162 1.487.667 - 1.081.081 = 406.586 277.778 - 162.162 = 115.616 MLBI 1.487.667 61.667 0 277.778 - 61.667 = 216.111

(13)

Sa-ham (P= 0,5)OL baik OL buruk(P= 0,5) Perhitungan EV Nilai EOL BAT 1.043.223 0 (1.043.223 x 0,5) + (0 x 0,5) BATA 406.586 115.616 (406.586 x 0,5) + (115.616 x0,5) MLBI 0 216.111 (0 x 0,5) + (216.111 x 0,5)

Teori Keputusan Bab 10

CONTOH EOL (lanjutan)

Berdasarkan nilai EOL, maka keputusan yang terbaik adalah membeli saham … yaitu yang memiliki nilai EOL terendah.

(14)

EXPECTED VALUE OF PERFECT INFORMATION

(EVPI)

Expected Value Of Perfect Information

• Setiap keputusan tidak harus tetap setiap saat. Keputusan dapat berubah untuk mengambil kesempatan yang terbaik. • Pada kasus harga saham, pada kondisi baik, saham MLBI

adalah pilihan terbaik, namun pada kondisi buruk, maka saham BAT lebih baik.

• Apabila hanya membeli saham MLBI maka

EV = 1.487.667 x 0,5 + 61.667 x 0,5 = 774.667

(15)

• Apabila keputusan berubah dengan adanya informasi yang sempurna dengan membeli harga saham MLBI dan BAT

EVif = 1.487.667 x 0,5 + 277.778 x 0,5 = 822.723 • Nilai EVif lebih tinggi dari EV dengan selisih:

= 822.723 -774.667 = 108.056.

Nilai ini mencerminkan harga dari sebuah informasi.

• Nilai informasi ini menunjukkan bahwa informasi yang tepat itu berharga -- dan menjadi peluang pekerjaan -- seperti pialang, analis pasar modal, dll.

Teori Keputusan Bab 10

(16)

OUTLINE

BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan

Konsep-konsep Dasar Probabilitas Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Normal Teori Keputusan

Pengertian dan Elemen-Elemen Keputusan

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Risiko (Risk)

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian

(Uncertainty)

(17)

KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN

Kondisi ketidakpastian dicirikan dengan informasi yang tidak

sempurna dan tidak ada probabilitas suatu peristiwa.

Teori Keputusan Bab 10

Kriteria pengambilan keputusan dalam ketidakpastian:

1. Kriteria Laplace

2. Kriteria Maximin

3. Kriteria Maximax

4. Kriteria Hurwicz

(18)

KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN

Teori Keputusan Bab 10

1. Kriteria Laplace

Probabilitas semua kejadian sama, dan hasil perkalian antara hasil dan probabilitas tertinggi adalah keputusan terbaik.

2. Kriteria Maximin

Keputusan didasarkan pada kondisi pesimis atau mencari Nilai maksimum pada kondisi pesimis.

3. Kriteria Maximax

Keputusan didasarkan pada kondisi optimis dan mencari nilai maksimumnya.

(19)

KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN

Teori Keputusan Bab 10

4. Kriteria Hurwicz

Keputusan didasarkan pada perkalian hasil dan koefisien optimisme. Koefisien ini merupakan perpaduan antara optimis dan pesimis.

5. Kriteria (Minimax) Regret

Keputusan didasarkan pada nilai regret minimum. Nilai

regret diperoleh dari nilai OL pada setiap kondisi dan dipilih yang maksimum.

(20)

Perusahaan Kondisi Perekonomian

Boom Normal Krisis

BAT 1.180 488 250

BATA 2.000 1.356 300

MLBI 4.463 1.666 185

Teori Keputusan Bab 10

CONTOH LAPLACE

(21)

Teori Keputusan Bab 10

CONTOH MAXIMIN

Perusahaan Kondisi Krisis

BAT 250

BATA 300

(22)

Teori Keputusan Bab 10

CONTOH MAXIMAX

Perusahaan Kondisi Boom

BAT 1.180

BATA 2.000

(23)

• Menggunakan koefisien optimisme (a) dan koefisien pesimisme (1- a).

• Koefisien ini anda dapat diperoleh melalui hasil penelitian atau pendekatan relatif dari data tertentu.

• Contoh:

Koefisien optimisme didasarkan pada probabilitas terjadinya kondisi boom dibandingkan dengan kondisi krisis.

Berdasarkan data diperoleh koefisien optimisme sebesar 0,63 sehingga koefisien pesimisme adalah 1 – 0,63 = 0,37.

CONTOH HURWICZ

(24)

CONTOH HURWICZ (lanjutan)

Emiten Boom Krisis Perhitungan EV BAT 1.180 250

BATA 2.000 300 MLBI 4.463 185

Teori Keputusan Bab 10

Berdasarkan nilai EV, maka keputusan yang terbaik adalah membeli saham … yaitu yang memiliki nilai EV tertinggi.

(25)

• Langkah pertama adalah mencari nilai OL.

• Langkah kedua adalah memilih nilai maksimum dari nilai OL setiap keadaan.

• Nilai OL yang minimum adalah keputusan yang terbaik.

Teori Keputusan Bab 10

(26)

Perusa haan

Kondisi Perekonomian Boom Normal Krisis BAT 3.283 1.178 50

BATA 2.463 310 0

MLBI 0 0 115

Perusahaan Nilai Regret Maksimum

BAT 3.283

BATA 2.463

MLBI 115

Teori Keputusan Bab 10

CONTOH MINIMAX REGRET (lanjutan)

Berdasarkan kriteria minimax regret, keputusan yang terbaik adalah membeli saham … yaitu yang memiliki nilai regret terendah.

(27)

OUTLINE

BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan

Konsep-konsep Dasar Probabilitas Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Normal Teori Keputusan

Pengertian dan Elemen-Elemen Keputusan

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Risiko (Risk)

Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian

(Uncertainty)

(28)

DIAGRAM POHON PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(1) (2) (3) 1.180 250 2.000 300 4.463 185 Probabilitas Ekonomi Boom (0,63) Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37) Probabilitas Ekonomi Boom (0,63) Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37) Probabilitas Ekonomi Boom (0,63) Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37)

Membeli Saham BATA Membeli Saham BAT

Membeli Saham MLBI

Teori Keputusan Bab 10

(29)

Gambar

DIAGRAM POHON PENGAMBILAN KEPUTUSAN (1) (2) (3) 1.1802502.0003004.463 185Probabilitas Ekonomi Boom (0,63)Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37)Probabilitas Ekonomi Boom (0,63)Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37)Probabilitas Ekonomi Boom (0,63)Probabilitas Ekonom

Referensi

Dokumen terkait

Nilai DJJ jika ada segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan penatalaksanaan gawatdarurat obstetri dan bayi baru lahir, dampingi ibu ke

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aliran kas bebas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham, keputusan pendanaan tidak berpengaruh signifikan

Serta memiliki nilai yang relevan untuk diterapkan atau difungsikan pada kehidupan masyarakat Bali seperti dalam bidang keagamaan (tattwa, susila, upacara), fungsi pengobatan

Layanan bimbingan karier dalam bimbingan dan konseling (BK) merupakan layanan yang dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan karier serta mengambil keputusan sesuai diri sendiri. Perencanaan karier siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berfungsi untuk pepetaan siswa ke dalam sekolah yang terkait dengan peluang masa depan individu. Penelitian ini menggunakan metode kausal komparatif,. Pengumpulan data menggunakan angket, digunakan dengan beberapa indikator yang berhubungan langsung dengan variable layanan bimbingan karier menggunakan angket dari Tohirin (2013)) dan variable perencanaan karier menggunakan teori dari Winkel dan Sri Hastuti (2005). Hasil menunjukkan adanya pengaruh dari layanan bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa kelas VIII SMP N 8 Sungai Lilin dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,496. Nilai ini berarti memiliki hubungan yang tinggi. Selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh antara layanan bimbingan karier dengan perencanaan karier siswa dan di dapatkan koefisien regresi (x) sebesar 0,414. Nilai ini berarti bahwa setiap penambahan 1% nilai kemampuan menggunakan F-learn maka nilai motivasi belajar mahasiswa bertambah 0,414. Kemudian diperoleh nilai Sig. 0,006, karena sig. 0,006 < 0.050, maka variabel layanan bimbingan karier berpengaruh secara signifikan terhadao variabel perencanaan karier siswa. Nilai RSquare sebesar 0,587 yang artinya besaran sumbangan variabel Layanan BK terhadap variabel Perencanaan Karir Siswa sebesar 58,7%, sisanya (41,3%) berasal dari variabel lain.