• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2. Landasan Teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2. Landasan Teori"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones & Rama ( 2003, p5 ), “ The accounting

information system is a subsystem of MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions ”. Yang

berarti bahwa, sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, sama seperti informasi lainnya yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi harian.

Sedangkan menurut Moscove, Simkin, Bagranoff ( 2001,

p7 ), “ Accounting Information System is the Informatin subsystem

within an organization that accumulates information from the entity’s various subsystem ”. Yang berarti bahwa, sistem

informasi akuntansi adalah subsistem informasi di dalam suatu organisasi yang mengakumulasi informasi dari bermacam – macam subsistem entitas.

(2)

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen di dalam suatu organisasi yang mengakumulasi informasi akuntansi dan keuangan juga dari bermacam –macam subsistem entitas, sama seperti informasi lainnya yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi harian.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney ( 2006, p6-7 ), terdapat 6 komponen

dalam system informasi akuntansi, yaitu :

1. “ The people who operate the system and perform various

function ”. Yang berarti orang yang mengoperasikan

sistem dan melakukan bermacam – macam tugas.

2. “ The Procedures and Instruction, both manual and

automatic, involved in collecting processing and storing data about the organization activities ”. Yang berarti

prosedur – prosedur dan instruksi – instruksi, baik manual maupun otomatisasi, termasuk pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai kegiatan perusahaan. 3. ” The Data about the organizations data ”. Yang berarti

(3)

4. “ The Software used to process the organization data ”. Yang berarti software yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. “ The Information technology infrastructure, including

computers, peripheral, devices and network communications devices ”. Yang berarti infrastruktur

teknologi informasi termasuk komputer, perangkat tambahan, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, serta mengirim data dan informasi.

6. “ Internal Control and security measures to secure data in

accounting information systems ”. Pengendalian Internal

dan langkah – langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi.

2.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama ( 2006, p6-7 ), kegunaan sistem

informasi akuntansi ada 5, yaitu :

1. Producting External Report ( Memproduksi Laporan Eksternal )

“ Business use an accounting information systems to produce special reports to satisfy information needs of

(4)

investors, creditors, tax collectors, regulatory agencies and others”. Yang berarti bahwa, bisnis menggunakan

system informasi akuntansi untuk memproduksi laporan khusus untuk memuaskan kebutuhan dari investors, pemberi kredit (creditors), penagih pajak, agen – agen yang berkaitan dan lain – lain.

2. Support Routine Activities ( Mendukung Aktivitas Rutin )

“ Managers need an accounting information system for handling routin operating activities during the firm’s operating cycle “. Yang berarti manajer membutuhkan

sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin selama siklus operasi perusahaan.

3. Decision Support ( Mendukung Keputusan )

“ Information is also needed for routin decision support at all levels of an organization”. Yang berarti informasi juga

dibutuhkan untuk mendukung keputusan rutin pada semua tingkatan dari organisasi.

4. Planning and Control ( Perencanaan dan Pengendalian )

“ An information system required for planning and control activities as well. Information conserning budgets and standart cost is stored by the information system, and

(5)

reports are design to compare budgets figures to aqual month”.

Yang berarti sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang baik. Informasi memperhatikan anggaran dan biaya standar yang disimpan oleh sistem informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan gambaran anggaran dan jumlah yang sebenarnya.

5. Implementing Internal Control ( Implementasi Pengendalian Internal )

“ Internal Control includes the policies prosedur anda information system use to protect a companies assets from lost or embezzlement and to maintain accurate financial data is possible to build controls into a computerize accounting information system to help rich these goals”.

Yang berarti pengendalian internal meliputi kebijaksanaan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kerugian / penggelapan, dan untuk memelihara data financial yang akurat. Hal ini memungkinkan dibangunnya pengendalian di dalam sebuah sistem informasi akuntansi untuk membantu mencapai tujuan tersebut.

(6)

2.1.4 Pengertian Service information System

Menurut http://www.ncdhhs.gof/aging/dsinven.htm “The

Services Information System is a file of information from the basic client information record. The file contain demographic information an information about services authorized and provided through local departments of social services and their providers ” yang berarti bahwa sistem informasi jasa adalah

dokumen yang berisi informasi dari catatan informasi klien dasar. Dokumen ini berisi informasi demografis informasi tentang layanan dasar dan diberikan melalui departemen local dan penyedia pelayanan sosial mereka.

2.1.5 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Jones & Rama ( 2003, p678 ), “ Systems analysis

is the next phase of systems development. The tasks in systems analysis are similar to those in system investigation. However, the analysis phase is more detailed and requires more information ”.

Yang berarti bahwa analisis sistem adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem. Tugas dalam analisis sistem mirip dengan investigasi sistem. Bagaimanapun tahap analisis lebih detail dan membutuhkan informasi yang lebih banyak.

(7)

Sedangkan menurut O’Brien ( 2005, p348 ), “ Systems

analysis is an indepth study of end user information needs that produces functional requirements that are used as the basis for the design of a new information system”. Yang berarti bahwa system

analisis merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional ( Functional Requirements ) yang digunakan sebagai dasar untuk desain system informasi baru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa system analisis adalah tahap lanjutan pada pembangunan system mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk desain system informasi baru yang lebih detail dan membutuhkan informasi yang lebih banyak.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented 2.2.1 Pengertian Rich Picture

Menurut Mathiassen ( 2000, p26 ), “ Rich picture is

informal drawing that presents the illustrator’s under standing of a situation ”. Yang berarti bahwa gambaran informal yang

(8)

2.2.2 Pengertian UML ( Unified Modelling Language )

Menurut Jones & Rama ( 2006, p60 ), “ The unified

modeling language (UML) is a language used for specifying, visualizing, constructing, and documenting an information system ”. Yang berarti bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan

untuk spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi suatu system informasi.

Sedangkan menurut Larman ( 2005, p4 ), UML adalah

notasi untuk membuat model sistem dengan menggunakan konsep

object oriented.

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML adalah suatu bahasa

pemodelan yang menggunakan konsep object oriented untuk menspesifikasi, menvisualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi.

2.2.3 UML Activity Diagram 2.2.3.1 Identifikasi Event

Menurut Bennett ( 2006, p651 ), “ Event is an

occurrence that is of significance to the information system may be included in a state machine ”. Yang dapat

(9)

signifikan untuk sistem informasi dan termasuk dalam organisasi.

Menurut Jones & Rama ( 2006, p18 ), “ Event are

things that happen at a point in time ”. Yang berarti

bahwa event adalah suatu kejadian atau peristiwa pada suatu waktu tertentu.

Jones & Rama ( 2006, p21-22 ), menyatakan langkah – langkah dalam mengidentifikasi event, antara lain :

1. “ Recognize the first event in a process when a

process a person or department within an organization becomes for an activity ”. Yang

berarti kenali event pertama dalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen dalam organisasi tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas.

2. “ Ignore activities that do not require participation

by an internal agent ”. Yang berarti kesampingkan

aktivitas-aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal agent.

3. “ Recognize a new event when responsibility is

(10)

Yang berarti kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal

agent ke internal agent lainnya.

4. “ Recognize a new event when process has been

interrupted and resumed later by the same internal agent ”. Yang berarti kenali suatu event baru

ketika suatu proses berhenti dan kemudian dilanjutkan oleh internal agent yang sama.

5. “ Use an event name and description that reflects

the board nature of the event ”. Gunakan suatu

nama event dan jelaskan dampak atau peranan

event tersebut secara umum.

2.2.3.2 Pengertian Workflow Table

Menurut Conolly (2005, p598), adalah “ Workflow

table is a table of activities involving the coordinated execution of an entity”. Yang berarti bahwa workflow

table adalah table aktivitas yang melibatkan koordinasi dari suatu entitas.

Menurut Jones & Rama ( 2006, p73), “ Workflow

table presents information in a simple two - coloumn format. The actors performing specific activities are listed

(11)

in the coloumn on the left. The corresponding activities are listed on the right “. Yang berarti bahwa workflow table

menampilkan informasi dalam format dua kolom sederhana. Actor yang menampilkan aktivitas spesifik disusun dalam kolom sebelah kiri. Sedangkan aktivitas korespondensi disusun ke dalam kolom sebelah kanan.

Dapat disimpulkan bahwa workflow table adalah

table aktivitas yang melibatkan koordinasi dari suatu entitas yang menampilkan informasi dalam dua kolom sederhana yang menjelaskan hubungan antara actor dan aktivitas yang saling berhubungan dalam suatu proses bisnis.

2.2.3.3 Pengertian Activity Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2006, p60 ), “ The

activity diagram presents plays the role of a “map” in understanding business processes by showing the sequence of activities in the process ”. Yang berarti bahwa activity

diagram memainkan peranan penting sebagai peta dalam memahami proses – proses bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas – aktivitas dalam proses.

(12)

Sedangkan menurut Whitten ( 2004, p 450 ), “

Activity diagram is a diagram that can be use to depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behavior (method) ”. Yang berarti bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat

digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis, langkah – langkah use case, atau logika objek behavior.

Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah

sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan aktivitas dalam proses bisnis, menggambarkan alur proses bisnis, langkah – langkah use case, dan juga metode logika objek behavior.

2.2.3.4 Klasifikasi UML Activity Diagram 2.2.3.4.1 Overview Activity Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2006, p61 ), “

Overview Acttivity Diagram presents a high – level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among the events ”. Yang berarti

bahwa overview activity diagram adalah sebuah diagram aktivitas yang mewakili tampilan

(13)

level-tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event – event tersebut dan arus informasi antara event tersebut.

2.2.3.4.2 Detail Activity Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2006, p61 ), “

Detailed activity diagram is an activity diagram had provides a detailed representation of the activities associated with one or two of the events shown on a overview diagram ”. Yang berarti

bahwa detailed activity diagram adalah diagram aktivitas yang menyediakan perincian gambaran dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan di dalam overview

diagram.

2.2.4 UML Class Diagram 2.2.4.1 Pengertian Class

Menurut Mathiasen ( 2000, p53 ) , “ Class is a

description of a collection of objects sharing structure, behavioral, pattern, and attributes ”. Yang berarti bahwa,

(14)

struktur, perilaku, pola dan atribut yang dipakai secara bersama – sama.

Jadi, kesimpulan dari class adalah kumpulan objek – objek yang memiliki srtuktur, prilaku, pola dan atribut.

2.2.4.2 Pengertian Atributte

Menurut Jones & Rama ( 2006, p155 ), “ Attribute

is the smallest units of data that can have meaning to a user ”. Yang berarti bahwa atribut adalah unit terkecil dari

data yang dapat memiliki arti bagi penggunanya.

Menurut Romney & Steinbart ( 2003, p692 ), “

Atribute is characteristic of interest in a file or database, the different individual properties of an entity ”. Yang

berarti bahwa atribut adalah karakteristik yang menarik dalam sebuah file atau database, sifat – sifat individu yang berbeda dari suatu entitas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa atribut adalah unit terkecil dari data yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik yang menarik dalam sebuah file atau database.

(15)

2.2.4.3 Pengertian Behaviour

Menurut Mathiasen ( 2000, p89 ), “ Behavior is an

activity that describes the properties of the dynamic and attributes of each selected classes ”. Yang berarti bahwa behavior merupakan kegiatan yang menggambarkan sifat

dinamis dan atribut – atribut dari masing – masing class yang dipilih.

Konsep dari behavior adalah :

- Event trace, “ A sequence of events involving a specific object”. Yang berarti bahwa sekumpulan dari event yang melibatkan objek yang spesifik.

- Behavior Pattern, “ A description of possible event traces for all object in a class ”. Yang berarti bahwa

deskripsi dari event trace yang mungkin untuk semua objek pada class.

- Attribute, “ A descriptive property of a class or an event ”. Yang berarti bahwa deskripsi dari class atau

event.

Kami menarik kesimpulan bahwa behavior merupakan kegiatan yang menggambarkan atribut – atribut dari masing – masing class yang dipilih.

(16)

2.2.4.4 Pengertian Event

Menurut Mathiasen, ( 2000, p51 ), “ Event is an

instantaneous incident involving one or more objects ”.

Yang berarti bahwa event adalah suatu kejadian instant yang melibatkan satu objek atau lebih.

Menurut Jones & Rama ( 2006, p18 ), “ Event are

activities that happen at a particular point in time ”. Yang

berarti event adalah aktifitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa event adalah suatu

kejadian instan yang melibatkan satu objek atau lebih yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2.2.4.5 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2003, p221 ), “ Class

diagram is a diagram that can be used to document tables in accounting information systems, relationships between tables and attributes of the table ”. Yang berarti bahwa

class diagram adalah sebuah diagram yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan table dalam sistem informasi akuntansi, hubungan antara table – table, dan atribut dari table tersebut.

(17)

Menurut Mathiassen ( 2000, p336 ), “ Class diagram describes a collection of classes and structured relationships”. Yang berarti class diagram menggambarkan kumpulan dari class – class dan hubungan yang terstruktur.

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML class diagram

adalah sebuah diagram yang menggambarkan kumpulan class – class yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan.

2.2.4.6 Hubungan Dalam Class Diagram

Menurut Mathiassen ( 2000, p72-77 ), “

Generalization is a general class ( the super clas s) describes properties common to a group of specialized classess ( the subclasses ) ”. Dapat diartikan bahwa

generalisasi adalah induk class ( super class ) yang menggambarkan sifat umum anak class ( subclasses ). “ Aggregation is a superior object ( the whole )

consist of a number of inferior objects ( the parts ) ”. Dapat

diartikan bahwa agregasi adalah objek yang lebih tinggi / objek superior terdiri dari sejumlah objek yang lebih rendah / objek inferior.

(18)

“ Assosiation is a meaningful relation between a

number of objects ”. Dapat diartikan bahwa asosiasi adalah

hubungan yang berarti antara beberapa objek-objek.

“ The result of the model component activity is a

revised version of the class diagram from the analysis activity. The revision tipically consist of adding new classes, attributes, and structures to represent event ”.

Dapat diartikan bahwa resived class merupakan suatu bentuk revisi dari suatu class diagram dengan adanya penambahan class, atribut, dan event yang baru.

Jadi kami menarik kesimpulan bahwa generalisasi

adalah hubungan antara dua atau lebih class dan induk

class, dimana induk class (super class) yang

menggambarkan sifat umum anak class ( subclasses ).

Agregasi adalah hubungan antara dua atau lebih

objek, dimana objek yang lebih tinggi / objek superior terdiri dari sejumlah objek yang lebih rendah / objek

inferior.

Asosiasi adalah hubungan antara dua atau lebih

objek, yang menjelaskan hubungan yang berarti antara beberapa objek-objek.

(19)

Revised class merupakan suatu bentuk revisi dari

suatu class diagram dengan ditambahkannya class, atribut, dan event yang baru.

2.2.5 Use Case Diagram

2.2.5.1 Pengertian Use Case Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2003, p348 ), “ Use case

is sequence of steps involving interaction between an actor and a system for particular purpose ”. Yang berarti bahwa use case adalah rangkaian langkah - langkah yang

melibatkan interaksi antara actor dan system untuk tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Mathiassen ( 2000, p120 ),“

Use case is a pattern for interaction between the system and actors in the application domain ”. Yang berarti

bahwa Use case adalah suatu pola interaksi antara sistem dan actor dalam application domain.

Jadi kesimpulan Use case adalah suatu pola

interaksi yang melibatkan actor dengan system yang terkait dalam application domain untuk tujuan tertentu.

(20)

2.2.5.2 Pengertian Actor

Menurut Mathiassen ( 2000, p119 ), “ Actor is an

abstraction of users or other systems that interact with the target system ”. Yang berarti actor adalah sebuah hasil

abstraksi dari user atau system lain yang berinteraksi dengan system target.

Jadi kami menarik kesimpulan bahwa actor adalah

sebuah abstraksi dari user atau system lain yang berinteraksi dengan system target.

2.2.6 Rancangan Database

2.2.6.1 Pengertian Rancangan Database

Menurut Conolly & Begg ( 2002, p14 ), “ The

database is a collection of data that logically interconnected, and explanation of the data, which is desaigned to find the data needed by an organization. In the database, all data are integrated to avoid duplication of data. The database can be used by many departmens and users. The database not only holds the operational data organization, but also an explanation of data”. Yang

berarti database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan sebuah penjelasan dari data

(21)

tersebut, yang di desain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Di dalam database, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data. Database dapat digunakan oleh banyak departemen dan pemakai. Database tidak hanya memegang data operasional organisasi, tetapi juga penjelasan mengenai data tersebut.

Menurut Whitten, Bentley, and Ditman ( 2004,

p548 ), adalah “ Database is a collection of interrelated ”. Yang berarti bahwa database merupakan kumpulan file yang saling terkait, dimana file itu adalah kumpulan record yang serupa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan database

adalah sebuah kumpulan data yang saling terintegrasi dengan tujuan untuk menghindari duplikasi data dan disimpan dalam format tertentu.

2.2.6.2 Tahapan Rancangan Database

Menurut Conolly ( 2002, p281-282 ), ada tiga

(22)

a. Conceptual Database Design

“ The process of constructing model of the information used in an enterprise, independent of all physical considerations ”. Yang berarti proses untuk

membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan, tidak terkait dari semua bahan pertimbangan fisik.

b. Logical Database Design

“ The Process of constructing model of the information used in an enterprise based on a specific data model, but independent of a particular DBMS and other physical consideration ”. Yang berarti

proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan berdasarkan pada satu model data yang spesifik, tetapi tidak terikat dari DBMS tertentu dan bahan pertimbangan fisik lain.

c. Physical Database Design

“ The process of producing a description of the implementation of the database secondary storage; a describes the base relation, file organizations, and indexes used to achieve effective access to the data, and any associated integrity constraints and security

(23)

measure ”. Yang berarti proses untuk menghasilkan

satu deskripsi tentang implementasi dari penyimpanan sekunder database; ini menggambarkan hubungan dasar, data organisasi, dan tolak ukur yang dipergunakan untuk mencapai akses efisien ke data, dan apapun batasan integritas berhubungan dan ukuran jaminan keamanan.

2.2.6.3 Pengertian Micfosoft SQL Server

Menurut Kusrini & Koniyo ( 2007, p145 ), Microsoft SQL Server adalah perangkat lunak relational database manajemen sistem ( RDBMS ) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

2.2.7 Rancangan Form

2.2.7.1 Pengertian Rancangan Form

Formulir menurut Mulyadi ( 2003, p3 ), adalah

dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

Menurut Jones & Rama ( 2003, p347 ), “ Form is a

formatted document containing blank fields that users can fill in with data ”. Yang berarti bahwa formulir adalah

(24)

dokumen yang diformat berisi kolom yang kosong agar pengguna dapat mengisi data.

Jadi kesimpulan dari pengertian rancangan formulir adalah dokumen - dokumen yang diformat berisi kolom yang kosong dan digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

2.2.7.2 Jenis Tipe Input Form

Menurut Jones & Rama (2006, p262-263), ada tiga jenis input form yaitu single record entry forms, tabular

entry forms, dan multi-table entry forms.

a. Single record entry forms : digunakan untuk

memasukkan atau mengubah sebuah single record dalam sebuah tabel.

b. Tabular entry forms : digunakan untuk

memasukkan atau mengubah beberapa record dalam sebuah tabel.

c. Multi-table entry forms : digunakan untuk

memasukkan atau mengubah beberapa record dalam beberapa tabel yang saling berhubungan.

(25)

2.2.7.3 Elemen Penting Form

Menurut Jones & Rama ( 2006, p271-272 ), ada

enam elemen penting dalam formulir yaitu :

a. Text boxes

“ Text boxes are spaces on a form that are used to entry information that is added to a table or to display information that is read from a table ”.

Yang berarti bahwa text boxes adalah ruang atas formulir yang digunakan untuk meng-entry informasi yang ditambahkan pada tabel atau pada tampilan informasi yang terbaca dari tabel.

b. Labels

“ Labels help the user understand what information needs to be entered ”. Dapat diartikan bahwa label

membantu pengguna mengerti informasi apa yang perlu dicatat.

c. Look-Up Features

“ Look-Up features is frequently added to text boxes that are used for entering foreign key ”.

Dapat diartikan bahwa look-up features sering ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk memasuki foreign key.

(26)

d. Command Buttons

“ Command Buttons are used to perform an action ”. Dapat diartikan bahwa command buttons

digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

e. Radio Button

“ Radio button allow users to select one of a set of

option ”. Dapat diartikan bahwa radio button

memperbolehkan pengguna untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan.

f. Check Boxes

“ Check boxes are similar to radio button, but more

than one option can be selected ”. Dapat diartikan

bahwa check boxes adalah serupa dengan radio

button, tetapi dapat memilih lebih dari satu pilihan.

2.2.8 Rancangan Layar

2.2.8.1 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama ( 2006, p271 ), “ Form

interface elements are objects on form used for entering information of performing actions. All aspects of the form are control by the interface . some of these objects provide or opportunity to improve internal control over data

(27)

elements ”. Dapat diartikan bahwa elemen form interface

adalah obyek-obyek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi atau menjalankan perintah segala aspek dari form dikontrol dengan elemen interface. Beberapa objek tersebut menyediakan kesempatan untuk mengembangkan internal control.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa rancangan layar merupakan rancangan input pada layar komputer menyediakan kesempatan untuk menyediakan internal control.

2.2.8.2 Elemen Rancangan Layar

Menurut Mathiassen ( 2000, p158 ), elemen –

elemen yang terdapat dalam merancang layar adalah : 1. Screen layout, terdiri dari :

a. Menu selection, form fill-in, and dialogue box formats.

b. Formulation of guiding texts and error messages. c. Presentations of elements and lists.

d. Terminology, abbreviations. e. Character set, fonts, icons. f. Colors, inverse, blink, bold.

(28)

2. Input dan output, terdiri dari :

a. Keyboard, display, cursos control, pointer device. b. Sound, other special tools.

c. Screen layout, over lapping windows. d. Responsive times, screen update frequency.

3. Action sequences, terdiri dari :

a. Direct manipulation, click, drag, movement. b. Syntax, semantics, dan sequence of command. c. Function keys and shortcuts.

d. Recovery.

4. Training, terdiri dari :

a. Online help.

b. Learning, user manuals.

2.2.8.3 Pengertian Microsoft Visual Basic.Net

Menurut Darmayuda ( 2008, p3 ), pemrograman

Micfosoft Visual Studio.Net adalah sebuah platform untuk membangun, menjalankan, dan meningkatkan generasi lanjut dari aplikasi terdistribusi. .NET framework merupakan platform terbaru untuk pemrograman aplikasi window dari Microsoft dalam upaya meningkatkan produktifitas pembuatan sebuah program aplikasi dan

(29)

memungkinkan terbukanya peluang untuk menjalankan program pada multi sistem operasi serta dapat memperluas pengembangan aplikasi clien-server.

2.2.9 Rancangan Laporan

2.2.9.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Conolly ( 2002, p235 ), “Reports are a

special type of continuous from designed specifically for printing “. Dapat diartikan bahwa laporan adalah tipe

special dari continuous form yang dirancang khusus untuk dicetak.

Menurut Jones & Rama ( 2006, p201 ), “ Report is

a formatted and organized presentation of data”. Yang

berarti bahwa laporan adalah penyajian data yang telah terformat dan terorganisir dengan baik dan dirancang khusus untuk dicetak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan adalah penyajian data yang telah terformat dan terorganisir dengan baik dan dirancang khusus untuk dicetak.

(30)

2.2.9.2 Elemen Rancangan Laporan

Menurut Jones & Rama ( 2006, p214-215), elemen – elemen yang terdapat dalam merancang laporan adalah :

1. Label box and text box

“ To important elements of any report are labels and data. In Microsoft Accsess, these elements are reffered to as label box and text box”. Dapat diartikan bahwa

dua elemen penting dari setiap laporan adalah label dan data. Dalam Microsoft Accsess, elemen ini ditawarkan sebagai label boxes and text boxes.

2. Grouping Attribute

“ Grouped report are groupped by something. In a group detail report, 3 section pertain to a group : the group header, the group detail, the group footer”.

Dapat diartikan bahwa grouped reports dikelompokkan, tiga bagian menyinggung ke group :

group header, group detail, group footer. 3. Group Header

“ The group header can be used to present information get is commons to the group. Separating this information, in the group header eliminates the need for it to precede every transaction, thus, in

(31)

hancing the presentation of the report”. Dapat

diartikan bahwa group header dapat digunakan untuk memberikan informasi yang biasa ke group. Pisahkan informasi ini kedalam group header dengan mengeliminasi kebutuhan untuk mendahului setiap transaksi, jadi, memperkaya nilai presentasi atas laporan.

4. Group Detail

“ Transaction pertaining are listed in the group detail section. For every product in the group header, many transactions are reported in the detail section”. Dapat

diartikan bahwa transaksi – transaksi menyinggung ke group yang disusun dalam bagian group detail. Setiap produk dalam group header, banyak transaksi yang dilaporkan dalam bagian detail.

5. Group Footer

“ Group footers can also be used to provide useful information in grouped reports. The footer is often used to present summary information about the group”. Dapat diartikan bahwa Group footer dapat

(32)

berguna dalam kumpulan laporan. Footer sering digunakan untuk memberikan informasi tentang group.

2.2.9.3 Pengertian Crystal Report

Menurut Crystal Report adalah piranti standar untuk pembuatan laporan pada system operasi windows, dimana cetakan/template laporan yang dihasilkan dapat disertakan pada banyak bahasa pemrograman. (http://amirmahmud2008.blogspot.com/2009/03/crystal-reports-adalah-piranti -standar.html)

2.2.10 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen ( 2000, p159 ), “ Navigation diagram

is the overall picture of the user interface elements and transitions in between “. Yang berarti bahwa navigation diagram adalah

gambar keseluruhan dari elemen user interface dan transisi diantaranya.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah gambar keseluruhan dari elemen user interface.

(33)

2.3 Teori –Teori Khusus dari Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Jasa Penyewaan Mobil pada General Affair – Group of Magazine Kompas Gramedia

2.3.1 Pengertian Jasa

Menurut Kothler ( 1996, p383 ), “ Service is any activity

or benefit offered by a party to the other party and basically intangible and does not result in ownership of something ”. Jasa

adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

2.3.2 Jenis – Jenis Perusahaan

Menurut Anggawirya ( 2000,p100 ), dilihat dari kegiatan

usahanya perusahaan secara garis besar digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu :

a. Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang menjual jasa pada konsumen misalnya perusahaan asuransi, perusahaan

(34)

angkutan, biro iklan, kantor akuntan, bank, perusahaan pergudangan dan lain – lain.

b. Perusahaan Dagang yaitu, perusahaan yang kegiatan utamanya menjual barang jadi, tetapi tidak memproduksi sendiri barang tersebut. Misalnya, dealer, toko kelontong, dan lain – lain.

c. Perusahaan industri yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian dijual. Misalnya pabrik rokok, pabrik kertas, dan lain – lain.

2.3.3 Karakteristik Perusahaan Jasa yang Baik

Menurut hasil studi yang dilakukan Kotler ( 1996, p561), dapat ditunjukkan bahwa perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik memiliki sejumlah persamaan seperti di bawah ini :

a. Konsep Strategis

Perusahaan jasa yang ternama memiliki pengertian yang jelas mengenai pelanggan, sasaran, dan kebutuhan pelanggan yang akan mereka puaskan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi khusus untuk memuaskan kebutuhan yang menghasilkan kesetiaan pelanggan.

(35)

b. Sejarah Komitmen Kualitas Manajemen Puncak

Tidak hanya melihat pada prestasi keuangan, tetapi juga kepada pelayanan di masa lalu dalam jangka panjang yang mencerminkan komitmen kualitas dari manajemen puncak. c. Penetapan standar strategi

Perusahaan jasa terkait selalu menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi, antara lain berupa kecepatan tanggapan terhadap keluhan para pelanggan.

d. Sistem untuk memonitor kinerja pasar

Perusahaan jasa yang baik secara rutin menggunakan system ini untuk memeriksa jasa perusahaan milik mereka dan para pesaingnya secara teratur.

e. Sistem untuk Memuaskan Keluhan Pelanggan

Adanya suatu sistem untuk menanggapi semua keluhan para pelanggan dengan cepat dan ramah, memuaskan karyawan sama seperti terhadap pelanggan, hubungan kerja di antara karyawan yang mencerminkan hubungan sebagai pelanggan dan juga sebagai pemasok, dimana setiap karayawan dituntut berprestasi kerja yang maksimal agar saling memuaskan dan menguntungkan sesama karyawan yang pekerjaannya saling berhubungan. Maka dalam hal ini manajemen dituntut untuk dapat menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan

(36)

juga menghargai prestasi pelayanan karyawan yang baik. Jadi dalam hal ini perusahaan harus merancang produk – produknya dengan sebaik mungkin sehingga memuaskan selera konsumen, para pegawai harus menawarkan jasa yang lebih baik mutunya, professional dalam bidangnya dan memiliki inisiatif dan tingkat kemampuan yang tinggi dan pelayanan yang lebih tinggi.

2.3.4 Pengertian Penyewaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008, p1439 ),

Sewa adalah :

1. Pemakaian sesuatu dengan memakai uang sewa.

2. Uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatu.

3. Yang boleh dipakai dengan membayar uang. 4. Ongkos; biaya pengangkutan ( transport ).

Sedangkan penyewaan adalah proses, cara, perbuatan

(37)

2.3.5 Pengertian Mobil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008, p1033 ),

Mobil adalah :

1. Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga mesin yang ada padanya (biasanya beroda empat atau lebih tapi genap).

2. Mudah bergerak ( berpindah ) atau digerakkan (dipindah-pindahkan).

2.3.6 Pengertian Mobil Dinas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008, p1033 ),

mobil dinas adalah mobil milik instansi ( perusahaan dsb ) digunakan untuk keperluan melaksanakan pekerjaan instansi, preusan.

2.3.7 Pengertian Mobil Pribadi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008, p1033),

mobil pribadi adalah mobil milik perseorangan dan dipakai untuk keperluan sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Kepala Diskop dan UKM Provsu Ridwan Siregar mengatakan, produktivitas tersebut dapat dihitung dari pertumbuhan koperasi dan unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada

2017 akan melaksanakan (pelelangan sederhana) pascakualifikasi melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) versi 4.1.1 untuk paket pengadaan sebagai berikut:.. Sabhara

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN HELLISON UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN SENAM.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pada gambar 1 menunjukkan aliran yang terjadi yakni pertama masyarakat melakukan pelaporan kejadian kepada bagian SPKT baik di POLSEK maupun POLRES, setelah

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu karena memberikan perlakuan terhadap masing-masing kelas eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

Ani Nur Aeni, Menanamkan Disiplin Anak Melalui Dairy Activity Menurut Ajaran Islam, jurnal pendidikan agama islam- ta’lim Vol 9 no 1 -2011 hal .23.. Sehubungan dengan hal itu