• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktkum waterpass

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan praktkum waterpass"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN

WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

Disusun Oleh :

Ilman Akbar Al Qarana (3115030028) Maria Benedica Arsidina (3115030029) Zaga Kresna Pratama Putra (3115030030) Rihhadatu Aisy Arwa (3115030031) Agita Puspitasari (3115030032) Ainun Najiatul Mahmuda (3115030033) Ria Arifani (3115030034) Dosen Pengajar : M. Singgih Purnomo, ST.MT Dosen Pembimbing : Dwi Indriyani, ST. MT

Kelas : X

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PROGRAM DIPLOMA III

2015

(2)

Daftar Isi ...2 Kata Pengantar...3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...4 B. Rumusan Masalah...4 C. Tujuan Praktikum ...4 D. Manfaat Praktikum...5

BAB II DASAR TEORI A. Definisi...6

B. Metode Pengukuran...6

C. Rumus yang Digunakan...6

1. Pengukuran Waterpass Memanjang...7

2. Pengukuran Waterpass Melintang...8

BAB III METODE PELAKSANAAN A. Umum...10

B. Peralatan...10

C. Lokasi Pengukuran...15

D. Posedur Pengukuran...15

1. Membaca Baak Ukur...16

2. Profil Memanjang...17 3. Profil Melintang...19 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...23 B. Saran...23 C. Hasil Pengukuran...23 D. Dokumentasi...29 E.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku mahasiswa-mahasiswi DIII Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Waterpass ini.

Keberhasilan penyusunan laporan ini merupakan kerja keras kelompok kami yang tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa pihak. Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Moh.Singgih Purwanto, S.Si.MT selaku dosen pembimbing mata pelajaran Pemetaan 1 kami.

2. Ibu Dwi Indriyani, ST. MT selaku dosen asistensi pemetaan kami.

Surabaya, 30 Desember 2015

(4)

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengukuran tanah merupakan saah satu disiplin ilmu yang meliputi metode pengumpulan dan pemprosesan data dari kondisi yang ada di lapangan. Di dunia teknik sipil pengukuran tanah atau lebih dikenal dengan Ilmu Ukur Tanah adalah bagian yang tidak bisa ditinggalkan. Sebelum melakukan suatu proyek maka perlu dilakukan kegiatan surveying yang didalamnya nanti terdapat pemakaian Ilmu Ukur Tanah ini. Sebelum pengukuran tanah dilakukan maka suatu proyek tidak akan bisa dikerjakan. Karena tidak akan dapat menentukan kontruksi baik dalam bangunan gedung, tanah maupun bangunan air. Jadi ilmu ukur tanah merupakan bagian yang vital di dunia ketekniksipilan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, adapun permasalahan tersebut antara lain:

1. Bagaimana cara mahasiswa mengoperasikan alat ukur waterpass dengan baik dan benar ?

2. Bagaimana mahasiswa mampu mengenal komponen–komponen alat ukur waterpass ?

3. Bagaimana mahasiswa mampu melakukan pengukuran profil memanjang dan melintang ?

4. Bagaimana mahasiswa mampu menentukan elevasi suatu bidang datar dari permukaan tanah ?

5. Bagaimana mahasiswa mampu memasukan dan mengolah data hasil pengukuran profil memanjang dan melintang ?

6. Bagaimana mahasiswa mampu menampilkan data dalam bentuk tabel dan sketsa bidang permukaan tanah yang telah diukur ?

(5)

2. Mahasiswa mampu mengenal komponen-komponen alat ukur waterpass dan fungsinya.

3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran profil memanjang dan melintang dengan alat ukur waterpass.

4. Mahasiswa mampu menentukan elevasi suatu bidang datar dari permukaan tanah. 5. Mahasiswa mampu memasukkan dan mengolah data hasil pengukuran profil

memanjang dan melintang.

6. Mahasiswa mampu menampilkan data dalam bentuk tabel dan sketsa bidang permukaan tanah yang telah diukur.

D. Manfaat Praktikum

Kegiatan praktikum ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam pengukuran tanah sebagai upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa. Mahasiswa mampu mengatur alat ukur waterpass dengan benar dan mengetahui komponen-komponennya, dengan begitu mahasiswa mampu melakukan pengukuran memanjang dan melintang jalan dan menentukan elevasinya serta menampilkan dalam bentuk data.

Sehingga mahasiswa Diploma Teknik Sipil ITS mampu memahami dan melakukan dengan baik proses pengukuran tanah sebagai dasar dari persiapan mendirikan suatu bangunan.

BAB II DASAR TEORI A. Definisi

Sifat datar profil bertujuan untuk menentukan bentuk permukaan tanah atau tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang jalur pengukuran, baik secara memanjang maupun melintang. Sifat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk

(6)

menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yang ditetapkan tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi.

B. Jenis Pengukuran

1. Sifat Datar Melintang

Tujuan pengukuran ini umumnya sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi, dsb. Pengukuran ini dapat mengetahui alur kenaikan atau penurunan setiap elevasi tanah ataupun jalur yang hendak diukur.

2. Sifat Datar Memanjang

Sifat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui ketinggian titik-titik sepanjang jalur pengukuran dan pada umumnya digunakan sebagai kerangka vertikal bagi suatu daerah pemetaan (Geomatika ITS, 2008).

C. Rumus yang Digunakan

Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :

Keterangan :

BT = Bacaan benang tengah waterpass BA = Bacaan benang atas waterpass BB = Bacaan benang bawah waterpass

Hal ini dapat digunakan untuk pengecekan data yang sudah didapat benar atau tidak.

1. Pengukuran Waterpass Memanjang Beda tinggi antara titik P1 dan P2 adalah :

BT = BA + BB/2

(7)

Jarak antar optis :

d = [(BA – BB)muka + (BA – BB)belakang] x 100

Keterangan :

d = Jarak datar optis BA = Bacaan benang atas BB = Bacaan benang bawah 100 = Konstanta pesawat

Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di tengah-tengah titik yang akan diukur. Hal ini untuk meniadakan kesalahan akibat tidak sejajarnya kedudukan sumbu teropong dengan garis arah nivo.

2. Pengukuran Waterpass Melintang

Dalam pengukuran waterpass melintang, waterpass diletakkan dia atas patok dan diukur terlebih dahulu tinggi dari alat tersebut. Adapun untuk mencari jarak dapat langsung diukur menggunakan roll meter pada saat praktek dan dapat dihitung jarak optisnya dengan cara :

Keterangan :

d = Jarak titik terhadap waterpass BA = Bacaan benang atas

BB = Bacaan benang bawah 100 = Konstanta pesawat

Beda tinggi antara titik A dan titik P1 adalah :

Keterangan :

∆h = Beda tinggi antara titik A dan titik P1

d = (BA – BB) x 100

d = (BA-BB) x 100

(8)

TP = Tinggi pesawat

(9)

BAB III

METODE PELAKSANAAN A. UMUM

Pengukuran waterpass memanjang dan melintang bertujuan untuk mendapatkan relief dari permukaan tanah yang akan digunakan sebagai fungsi tertentu dengan cara mengukur ketinggian dari masing-masing titik relief tersebut. Pengukuran ini dapat digunakan untuk:

1. Perencanaan jalan raya 2. Perencanaan jalan kereta api 3. Landasan pacu pesawat terbang 4. Irigasi

5. Perencanaan jalur pipa 6. Pembuatan bendungan

B. PERALATAN

Peralatan yang diperlukan : 1. Cattle pack 7 buah

Digunakan untuk keselamatan kerja (seperti pada gambar 1).

Gambar 1. Cattlepack

2. Alat ukur waterpass 1 buah

Digunakan untuk membaca pengukuran beda tinggi, kontur, dan lainnya (seperti pada gambar 2).

(10)

Gambar 2. Waterpass

3. Tripot statif 1 buah

Digunakan untuk meletakkan waterpass. Mempunyai tiga buah kaki yang dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statifini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan kedalaman tanah tempat alat itu berdiri (seperti pada gambar 3).

Gambar 3. Tripot statif

4. Baak ukur

Digunakan untuk membaca tinggi rendahnya suatu permukaan tanah. Baak ukur mempunyai bentuk penampang segi empat yang berukuran ± 3-4 cm, lebar ± 10 cm, panjang ± 300 cm, bahkan ada yang panjangnya mencapai 500 cm. Cara membaca baak ukur yaitu setiap satu kotak garis kotak hitam bernilai 1 cm (seperti pada gambar 4).

(11)

Gambar 4. Baak ukur

5. Roll meter 1 buah

Roll meter terbuat dari fiberglass dengan panjang 30-50 m dan dilengkapi tangkai untuk mengukur jarak antara patok yang satu dengan patok yang lain. Begitu juga dengan stipo atau piloks guna memberi tanda di setiap patok (seperti pada gambar 5).

Gambar 5. Rol meter

6. Payung 1 buah

Digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari (seperti pada gambar 6).

Gambar 6. Payung

(12)

Unting-unting ini melekat di bawah penyetel kaki statif, unting-unting ini berfungsi sebagai tolok ukur apakah waterpass tersebut sudah berada tepat di atas patok atau belum (seperti pada gambar 7).

Gambar 7. Unting-unting

8. Bendera 1 buah

Digunakan untuk mengatur lalu lintas saat kita sedang melakaukan pengukuran (seperti pada gambar 8).

Gambar 8. Bendera

9. Patok

Berfungsi sebagai suatu tanda di lapangan untuk titik utama dalam pengukuran. Atau biasanya dapat berupa paku payung maupun sped asal tidak hilang pada tempat yang diukur (seperti pada gambar 9).

(13)

Gambar 9. Patok

10. Alat penunjang lain

Alat penunjang lainnya seperti nlangko data, kalkulator, alat tulis lainnya, yang dipakai utuk memperlancar jalannya praktikum (seperti pada gambar 10).

(14)

C. Lokasi Pengukuran

Lokasi pengukuran dalam praktikum pemetaan ini adalah di Jalan Kalibogor Selatan (seperti pada gambar 11).

Gambar 11. Peta Jalan Kalibogor Selatan D. Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pemasangan Waterpass yaitu sebagai berikut : 1. Dirikan statif hingga membentuk kaki segitiga.

2. Pasang Waterpass dan kunci secukupnya sehingga masih mudah untuk digeser-geser.

3. Pasang unting-unting kira-kira 0.5 cm diatas titik yang dimaksud.

4. Atur unting-unting dengan menggeser alat ukur Waterpass di atas pelat level sampai betul-betul ditengah.

5. Setelah ditengah, kencangkanlah pengunci alat ukur Waterpass.

6. Sejajarkan Waterpass dengan 2 sekrup penyetel sumbu 1 (sekrup A dan B) dan tengahkan gelembung Nivo dengan cara memutar 3 sekrup pengatur Nivo sampai gelembung Nivo tepat berada di tengah-tengah lingkaran Nivo.

(15)

Gambar 12. Bagian-bagian Waterpass a) Membaca Baak Ukur

1. Bidik dan arahkan teropong secara kasar pada baak ukur yang didirikan vertikal pada suatu sasaran dengan menggunakan garis bidik yang ada di ata pesawat. 2. Bila bayangn kabur, perjelas dengan memutar sekruo oengatur lensa dan jika

benang silang kabur, perjelas dengan memutar sekrup pengatur diafragma. 3. Himpitkan benang silang diafragma dengan baak ukur, dengan cara mengatur

sekrup diafragma penggerak halus.

4. Lakukan pembacaan baak ukur = misal benang atas (BA) 1,540, benang tengah (BT) 1,600 dan benang bawah (BB) 1,660.

5. Pembacaan baak ukur selesai dan harus memnuhi ketentuan: BA+BB = 2BT atau (BA-BB) = (BT-BB).

6. Untuk mendapatkan jarak optis, digunakan rumus : S x m ; dimana S = (BA-BB) dan m =100 yang merupakan faktor pengali

(16)

Gambar 13. Baak Ukur

b) Profil Memanjang Seperti pada gambar 14

1. Menyiapkan catatan, daftar pengukuran denah membuat sket situasi yang akan diukur.

2. Menentukan dan menancapkn patok pada titik-titik yang akan dibidik (jarak antar titik 20-25 m)

3. Mendirikan peswat di antara titik P1 dan P2 kemudian melakukan penyetelan alat sampai di dapat kedataran.

4. Mengarahkan pesawat ke titik P1 (sebagai bacaan belakang) dan membaca benang tengahnya.

5. Memutar teropong searah jarum jam den mengarahkan teropong pesawat ke titik P2 (sebagai bacaan muka) kemudian membaca dan mencatat benang tengahnya. 6. Memindahkan teropong pesawat di antara titik P2 dan P3 dan lakukan penyetelan

alat sampai datar.

7. Mengarahkan pesawat ke titik P2 (sebagai bacaan belakang) dan membaca benang tengahnya.

8. Memutar teropong searah jarum jam den mengarahkan teropong pesawat ke titik P3 (sebagai bacaan muka) kemudian membaca dan mencatat benang tengahnya.

(17)

10. Setelah pengukuran sampai pada titik terakhir, melakukan pengukuran kembali (pengukuran pulang) dari arah titik akhir hingga titik awal dengan cara yang sama pada pengukuran pergi.

11. Melakukakn perhitungan beda tinggi dan ketinggian masing-masing titik. 12. Menggambar hasil pengukuran dan perhitungan.

Gambar 14. Contoh hasil pengukuran profil memanjang

Perhitungan profil memanjang

1. Siapkan catatan hasil pengukuran profil memanjang.

2. Buat tabel pada Microsoft Office Excel sesuai format yang sudah ditentukan. 3. Masukkan seluruh data pada excel sesuai catatan pada hasil pengukuran. 4. Hitung jarak optis dengan menggunakan rumus D = (BA-BB)x100.

5. Hitung beda tinggi dengan menggunakan rumus H = BT belakang – BT muka.

6. Hitung ∆ H rata-rata antara pergi dan pulang dengan menggunakan rumus DH rata-rata = (( H pergi + H pulang)/2). Rumus digunakan dengan asumsi besaran ∆ H merupakan harga mutlak.

7. Lakukan koreksi pada beda tinggi dengan rumus, k (selisih H) =

|S ∆ H pergi|−|S ∆ H pulang| , dengan toleransi ≤ 2 mm.

8. Hitung elevasi tiap titik dengan rumus, elevasi patok 1 = elevasi BM + H rata-rata. Lakukan hal yang sama untuk elevasi patok berikutnya.

9. Kemudian buat sketsa dari hasil perhitungan tersebut.

(18)

Seperti pada gambar 15

1. Mendirikan baak ukur di beberapa titik (sepanjang garis teropong) yang

diperlukan sebagai detail di sebelah kiri (tegak lurus) dengan titik P1. Kemudian baca dan catat benang tengahnya.

2. Memutar pesawat searah jarum jam dengan besar sudut horizontal 180 ° . 3. Mendirikan baak ukur di beberapa titik (sepanjang garis teropong) yang

diperlukan sebagai detail di sebelah kanan titik P1. Kemudian baca dan catat benang tengahnya.

4. Mengukur tinggi peasawat dan jarak antar titik detail (kiri dan kanan).

5. Dengan cara yang sama lakukan profil melintang di atas tiap titik awal sampai titik terakhir.

6. Menghitung beda tinggi dan ktinggian masing-masing titik. 7. Menggambar hasil pengkuran dan perhitungan.

Gambar 15. Contoh Gambar Patok 1

Perhitungan profil melintang

1. Siapkan catatn hasil pengukuran profil memanjang.

2. Buat tabel pada Microsoft Office Excel sesuai format yang sudah ditentukan. 3. Masukkan seluruh data pada excel sesuai catatn pada hasil pengukuran. 4. Hitung jarak optis dengan menggunakan rumus D = (BA-BB)x100.

(19)

6. Hitung elevasi tiap titik dengan rumus, elevasi titik detail = elevasi BM + ∆ H. lakukan hal yang sama untuk detail elevasi berikutnya.

7. Kemudian buat sketsa dari hasil perhitungan tersebut. Tabel 1. Contoh Hasil Pengukuran Memanjang

 Contoh perhitungan memanjang pada patok 1 (dalam mm) A. Mencari nilai benang tengah (BT)

BT = (BA+BB)/2 = (1680+1420)/2 = 1550

B. Mecari jarak optis (D) untuk bacaan belakang terhadap BM D = (BA-BB) x 100 Titik/ Nomor Patok Pembac aan Baak Ukur Jarak Beda Tinggi Koreksi Setelah Dikore ksi Elevasi Belakang Muka +

-Tengah BawahAtas Tengah BawahAtas

BM 1550 1680 1420 A B 2.6 0.110 M 2.4 P1 1455 1580 1440 1560 1330 1320 B BM 2.5 -0.005 -0.005 0.005 -0.005 5.925 8.0 P2 1470 1515 1460 1500 1425 1420 0 B 9.0 0.005 M 6.0 P1 1460 1490 1430

(20)

= (1680-1420) x 100 = 26000 mm

= 2.6 m

C. Mencari jarak optis (D) untuk bacaan muka yang menghadap patok A D = (BA-BB) x 100 = (1560-1320) x 100 = 24000 mm = 2.4 m ∆ D = 2.4 + 2.6 = 5 m

D. Mencari nilai beda tinggi

H = BT belakang – BT muka = 1550 – 1440

= 110 mm = 0.110 m

E. Mencari rata-rata beda tinggi

H = ( H pergi - H pulang) / 2 = (- 0.005m – 0.005m) / 2

= -0.005 m

F. Mencari elevasi mendapatkan BM dari kelompok sebelumnya G. Mencari elevasi dalam meter

= 5.93 – 0.005 = 5.925 m

(21)

Bab IV PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan kelompok 5 yang berlokasi di Jalan Kalibokor Selatan dari proses pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengukuran sipat datar adalah:

1. Ketepatan gelembung Nivo.

2. Pembacaan bak ukur oleh pengamat. 3. Penulisan hasil pembacaan Bak Ukur.

4. Posisi Bak Ukur, apakah sudah benar-benar tegak. 5. Penentuan posisi patok.

6. Pemberian tanda letak patok. 7. Kerja sama tim.

Tiap–tiap perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rambu ukur akan menghasilkan bahwa jarak tertentu pada permukaan tenah memiliki perbedaan tinggi yang beda–beda.

2. Saran

Dibutuhkan ketelitian dan kerja sama antarkelompok sehingga pengerjaan tugas ini menjadi mudah. Dalam pemakaian, Waterpass harus diletakkan pada keadaan teduh, agar benang ukur tampak jelas. Peletakan Bak Ukur juga tidak boleh miring, karena pembacaan harus teliti untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Penggunaan alat juga harus diperhatikan agar alat tetap dalam keadaan baik. Praktikum ini juga harus dilakukan dengan sebaik – baiknya agar dapat selesai tepat waktu.

3. Hasil Pengukuran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, berikut hasil pengukuran kelompok kami : DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG

(22)

JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MEMANJANG DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5

LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN ALAT UKUR :

WATERPASS

TANGGAL : 2 OKTOBER 2015 NO. SERI :

-TITIK/ NOMOR

PATOK

PEMBACAAN BAAK UKUR

JARAK (mm) BEDA TINGGI (mm) KOREKSI BELAKANG MUKA TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) + (mm) (mm) BM 760 940 580 82000 750 750 755 A 970 1040 900 1510 1740 1280 29000 550 550 B 1260 1325 1195 1520 1595 1445 23000 25 25 C 1355 1405 1305 1285 1335 1235 24000 25 30 D 1230 1389 1275 1325 1395 1255 27000 105 105 E 1340 1415 1275 1335 1410 1260 27000 D 1330 1385 1275 1240 1305 1175 27000 C 1275 1325 1275 1355 1415 1295 23000 B 1510 1585 1435 1250 1315 1185 29000

(23)

550

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG

LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN

TANGGAL : 16 OKTOBER 2015

DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5

ALAT UKUR : WATERPASS

NO. SERI : TOPCON AT-G6

TINGGI ALAT

DAN YANG BIDIK

PEMBACAAN BAAK UKUR

JARAK (m) BEDA TINGGI (mm) ELEVASI (mm) PERMUKAAN AIR KIRI KANAN TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TINGGI (m) ELEVASI (m) 720 A 1 920 950 890 6 -0,2 99,047 2 990 1000 980 2 -0,27 98,977 3 3215 3230 3200 3 -2,495 96,752 0,42 97,172 4 3275 3310 3240 7 -2,555 96,692 0,86 97,552 5 2735 2795 2675 12 -2,015 97,232 0,196 97,428 6 895 960 830 13 -0,175 99,072

(24)

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG

LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN

TANGGAL : 16 OKTOBER 2015

DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5

ALAT UKUR : WATERPASS

NO. SERI : TOPCON AT-G6

TINGGI ALAT

DAN YANG BIDIK

PEMBACAAN BAAK UKUR JARAK

(m) BEDA TINGGI (mm) ELEVASI (mm) PERMUKAAN AIR KIRI KANAN TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TINGGI (m) ELEVASI (m) 720 B 1 898 928 868 6 -0,178 98,159 2 968 978 958 2 -0,248 98,449 3 3193 3208 3178 3 -2,473 96,224 0,38 96,604 4 3253 3288 3218 7 -2,533 96,164 0,81 96,974 5 2713 2773 2653 12 -1,993 96,704 0,196 96,9 6 873 938 808 13 -0,153 98,554

(25)

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG

LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN

TANGGAL : 16 OKTOBER 2015

DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5

ALAT UKUR : WATERPASS

NO. SERI : TOPCON AT-G6

TINGGI ALAT

DAN YANG BIDIK

PEMBACAAN BAAK UKUR JARAK

(m) BEDA TINGGI (mm) ELEVASI (mm) PERMUKAAN AIR KIRI KANAN TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TINGGI (m) ELEVASI (m) 720 C 1 876 906 846 6 -0,156 98,516 2 946 956 936 2 -0,224 98,446 3 3171 3186 3156 3 -2,451 96,221 0,30 96,521 4 3231 3266 3196 7 -2,511 96,161 0,79 96,951 5 2691 2751 2631 12 -1,79 96,881 0,198 97,079 6 851 916 786 13 -0,131 98,541

(26)

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG

LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN

TANGGAL : 16 OKTOBER 2015

DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5

ALAT UKUR : WATERPASS

NO. SERI : TOPCON AT-G6

TINGGI ALAT

DAN YANG BIDIK

PEMBACAAN BAAK UKUR JARAK

(m) BEDA TINGGI (mm) ELEVASI (mm) PERMUKAAN AIR KIRI KANAN TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TINGGI (m) ELEVASI (m) 720 D 1 1100 1135 165 7 -0,38 98,32 2 505 530 480 5 0,215 98,915 3 880 910 850 6 -0,16 98,54 4 2140 2170 2110 6 -1,42 97,28 0,3 97,58 5 2200 2250 2150 10 -1,48 97,22 0,77 97,99 6 2045 2110 980 13 -1,325 97,375 0,2 97,575 7 900 970 830 14 -0,18 98,52

(27)

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG

LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN

TANGGAL : 16 OKTOBER 2015

DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5

ALAT UKUR : WATERPASS

NO. SERI : TOPCON AT-G6

TINGGI ALAT

DAN YANG BIDIK

PEMBACAAN BAAK UKUR

JARAK (m) BEDA TINGGI (mm) ELEVASI (mm) PERMUKAAN AIR KIRI KANAN TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TENGAH (mm) ATAS BAWAH (mm) TINGGI (m) ELEVASI (m) 720 E 1 1080 1115 1045 7 -0,36 98,235 2 485 510 460 5 0,235 98,83 3 860 890 830 6 -0,14 98,455 4 2120 2150 2090 6 -1,4 97,195 0,27 97,465 5 2180 2230 2130 10 -1,46 97,135 0,71 97,845 6 2025 2090 1960 13 -1,305 97,29 0,2 97,49 7 880 950 810 14 -0,16 98,435

(28)

Gambar

Gambar 3. Tripot statif 4. Baak ukur
Gambar 4. Baak ukur 5. Roll meter 1 buah
Gambar 7. Unting-unting 8. Bendera 1 buah
Gambar 9. Patok 10. Alat penunjang lain
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KETINGGIAN ALAT UKUR ELEKTRODA BOLA- BOLA DI ATAS PERMUKAAN TANAH TERHADAP

Kemiringan lereng mengacu pada sudut yang dibentuk oleh selisih ketinggian (relief) permukaan tanah yang terletak di antara bidang horizontal dengan bidang datar,

Profil memanjang bertujuan untuk mengetahui beda tinggi permukaan tanah dalam arah memanjang Di lapangan dipasang pancang-pancang dari kayu yang

Tujuan dari pengukuran dengan menggunakan metode sipat datar profil memanjang adalah untuk mendapatkan detail dari suatu penampang atau irisan tegak pada arah memanjang sesuai

Yang dimaksud dengan waterpass lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dari titik-titik dilapangan sehingga mendapatkan gambaran lengkap tentang kedudukan tinggi dari

Yang dimaksud dengan waterpass lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dari titik-titik di lapangan sehingga mendapatkan gambaran lengkap tentang kedudukan tinggi dari

Pengukuran sipat datar/waterpass memanjang adalah suatu metode pengukuran untuk menentukan beda tinggi antara dua buah titik di permukaan bumi yang letaknya

Tujuan pengukuran adalah: (a) mendapatkan gambaran penampang memanjang dan melintang saluran pasok air tawar dari rawa ke lokasi Medco, (b) memberikan rekomendasi