• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Bianglala dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemanfaatan Bianglala dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas IV"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tutwuri Yuliarti adalah Guru Bahasa Indovesia Kelas IV SD Nasional KPS Balikpapan

81

Menulis Puisi pada Siswa Kelas IV

Tutwuri Yuliarti

Abstract: One of a good method to learn how to write poetry is by using school magazine to display students’ work. As in KPS Elementary School, the name of the magazine is Bianglala. The learning process were also include discussion activity that help students to build their self-confident, in which one essential thing on doing a learning activity. The research was done using field observation and questioner. As a result, it is proved that using this media is significantly raise the students’ excitement (which is assumed as inner motivation) to write poetry, and in the process raise students’ eagerness to learn poetry.

Key words: method, write, poetry

Mengacu pada kurikulum 2004, pembelajar-an menulis puisi telah diberikpembelajar-an pada siswa kelas tiga SD. Namun, materi ini juga diulang di tingkat selanjutnya yakni kelas empat. Pengulangan pada tingkat berikutnya diharapkan dapat memantapkan pembelajaran materi ini. Untuk itu, agar tujuannya tercapai, harus ada upaya memilih metode pembe-lajaran yang menarik sehingga pemantapan materi tidak terkesan membosankan.

Salah satu metode yang dapat digunakan un-tuk pembelajaran menulis puisi adalah pemanfaat-an majalah cetak sekolah. Majalah cetak merupa-kan salah satu jenis majalah sekolah yang dapat di-manfaatkan dalam rangka menunjang proses pem-belajaran menulis, khususnya menulis puisi di se-kolah. Hal ini dikarenakan majalah sekolah memi-liki kedekatan dengan siswa. Hasil karya siswa dari keterampilan menulis dapat dimuat pada majalah sekolah. Adanya majalah sekolah diharapkan dapat menumbuhkan minat baca, meningkatkan keteram-pilan menulis, menumbuhkan daya apresiasi siswa, dan merangsang kreativitas siswa untuk berkarya.

SD Nasional KPS memiliki majalah cetak se-kolah yang diberi nama Bianglala. Bianglala me-rupakan salah satu media untuk menuangkan kar-ya-karya siswa sekaligus sebagai salah satu sarana

bacaan siswa. Hasil karya siswa dari keterampilan menulis dimuat di majalah cetak sekolah dengan melalui seleksi terlebih dahulu oleh tim redaksi se-bagai pihak yang berwenang dalam penentuan isi majalah Bianglala. Kelayakan penggunaan majalah Bianglala dalam pembelajaran menulis tidak lepas dari kualitas majalah. Dilihat dari segi kualitas, majalah Bianglala telah melalui pengelolan mana-jemen, isi, dan penampilan majalah yang baik. Se-hingga majalah Bianglala layak untuk digunakan sebagai sumber belajar. Semua rubrik dalam maja-lah Bianglala dapat dimanfaatkan dalam pembela-jaran menulis.

Siswa kelas empat SD Nasional KPS rara-ta berusia 9 arara-tau 10 rara-tahun. Usia itu merupakan rara- ta-hapan anak berada pada masa mengembangkan ke-terampilan-keterampilan dasar. Keterampilan dasar itu ialah The Three R’s (Reading = membaca, Wri-ting = menulis, Aritmatic = berhitung ). Pada tahap ini pula berkembang tujuh kecerdasan siswa yang dikenal dengan Multiple Intellegenses (Depdiknas, 2003), yaitu kecerdasan (1) linguistik (kemampuan bahasa secara fungsional), (2) logis-matematis (ke-mampuan bernalar), (3) musikal (ke(ke-mampuan me-nangkap dan mengekspresikan nada dan irama), (4) spasial (kemampuan membentuk imaji mental

(2)

ten-tang realita tata ruang), (5) kinesik ragawi (ke-mampuan menghasilkan gerak motorik secara ha-lus), (6) intrapribadi (kemampuan mengenal diri sendiri dan mengembangkan jati diri), dan (7) an-tarpribadi (kemampuan memahami keberadaan se-seorang). Ketujuh kecerdasan tersebut dapat ber-kembang pesat seandainya dapat dimanfaatkan se-cara tepat oleh guru Bahasa Indonesia sehingga hal itu sangat membantu siswa dalam menguasai keter-ampilan menulis puisi.

Pembelajaran menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mengkons-truksi ilmu pengetahuan kepada siswa melalui pe-ngalaman belajar berinteraksi dengan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan untuk membentuk kecakap-an dkecakap-an keterampilkecakap-an siswa dalam menulis puisi. Dalam kurikulum 2004 dijelaskan bahwa kemam-puan menulis sastra adalah kemamkemam-puan mengung-kapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pi-hak lain melalui bahasa tulis yang bersifat literer. Menulis karya sastra harus mengutamakan prinsip licentia poetica, yaitu kebebasan penyair menggu-nakan bahasa. Prinsip ini perlu ditanamkan agar siswa mampu menulis puisi tanpa harus terbebani dengan memperhatikan kaidah-kaidah bahasa se-hingga hasil karya siswa benar-benar natural, flek-sibel, wajar, dan membumi.

Widodo (dalam Soelasnoko, 2000) menyata-kan bahwa majalah cetak sekolah memiliki peranan sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara fi-sikal dan faktual. Peranan ini mengacu pada sejum-lah fungsi yang dimiliki, yaitu fungsi (1) informa-tif, (2) komunikainforma-tif, (3) rekreainforma-tif, dan (4) kreatif. Selain itu, majalah cetak sekolah mempunyai man-faat yaitu (1) peningkatan minat baca, (2) pengem-bangan cakrawala, (3) sumber acuan informasi ke-ilmuan, (4) pengisi waktu luang serta penyalur hobi dan minat, (5) dokumentasi, dan (6) media penga-jaran. Sementara itu, Hout (dalam Wahyu, 2005) menambahkan bahwa fungsi pers mewarnai bidang pendidikan, penerangan, dan komentar. Fungsi pers dalam pendidikan menurut Hout adalah memper-tegas karena orang yang membaca surat kabar atau majalah tentunya sudah memiliki persiapan untuk menerima sesuatu yang diberitakan. Hal ini sama halnya dengan persiapan yang dilakukan anak di-dik ketika mereka sudah memasuki kelas. Berda-sarkan uraian tersebut, majalah cetak sekolah me-miliki fungsi yang sangat penting dalam

pengem-bangan dan penyebarluasan pengetahuan siswa. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari keber-adaan majalah cetak ini.

Pemanfaatan majalah Bianglala yang dilaku-kan dalam penelitian ini yaitu memanfaatdilaku-kan ma-jalah Bianglala sebagai media pembelajaran menu-lis puisi dan pemilihan rubrik dalam Bianglala yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran me-nulis puisi. Selain itu, dari penelitian ini juga dapat diketahui hambatan sekaligus upaya yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan ma-jalah cetak sekolah dalam pembelajaran menulis puisi.

METODE

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi-kan pemanfaatan majalah Bianglala dalam pembe-lajaran menulis pada siswa kelas IV SD Nasional KPS. Pemilihan rancangan penelitian didasarkan pada kecocokan antara data yang diteliti, tujuan, dan karakteristik penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data yang bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kutipan-kutipan data hasil karya siswa menulis pui-si dan catatan lapangan mengenai data rubrik-ru-brik Bianglala yang digunakan sebagai media pem-belajaran menulis puisi.

Data yang digunakan untuk menjawab perta-nyaan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil karya siswa yang berupa hasil kegiatan menu-lis siswa selama satu semester dan data rubrik-rubrik Bianglala yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis puisi.

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IV paralel A, B, dan C SD Nasional KPS. Pemili-han sumber data pada kelas IV didasarkan pada ar-gumen bahwa mulai tingkat ini siswa telah memi-liki pengetahuan dasar menulis puisi sejak kelas se-belumnya, yakni kelas 3. Jumlah siswa keseluruhan adalah 75 siswa. Penulis sebagai peneliti melaku-kan obeservasi langsung pada masing-masing ke-las. Dalam pelaksanaan observasi, penulis melaku-kan pencatatan yang berkaitan dengan fokus pene-litian menggunakan catatan lapangan yang sudah terencana. Teknik observasi kelas dilaksanakan pa-da semester satu. Masing-masing kelas menerima dua kali pertemuan untuk pembelajaran menulis puisi menggunakan media majalah Bianglala.

(3)

Waktu pelaksanaan untuk kelas IV A adalah 7 dan 8 November 2006, kelas IV B adalah 8 dan 9 Novermber 2006 , dan kelas IV C adalah 6 dan 7 November. Kemudian, teknik kuesioner dilaksana-kan setelah proses pembelajaran. Data dalam pene-litian dianalisis secara deskriptif.

Pemerolehan data tentang cara pemanfaatan majalah Bianglala sebagai media dalam pembela-jaran menulis puisi dan data rubrik-rubrik dalam majalah Bianglala, dilakukan dengan teknik obser-vasi langsung dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah catatan lapangan dan dokumen foto. Hambatan yang dihadapi saat memanfaatkan majalah Bianglala dan upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan majalah Bianglala diperoleh dengan cara observasi langsung dan wa-wancara. Instrumen yang digunakan adalah catatan lapangan.

Catatan lapangan yang disusun peneliti ber-tujuan untuk mempermudah pengumpulan data yang dibutuhkan. Pedoman pencatatan lapangan yang disusun terdiri dari pernyataan yang diambil secara garis besar dari informasi-informasi yang diharapkan. Selain catatan lapangan, penulis juga menggunakan instrumen pedoman wawancara se-bagai penguat catatan lapangan. Dokumen dan foto digunakan sebagai data pendukung.

HASIL

Langkah-langkah yang dilakukan dalam me-manfaatkan majalah cetak adalah sebagai berikut: (1) Siswa ditugaskan membaca majalah Bianglala yang telah dibagikan (Edisi Januari dan Juni 2006). (2) Siswa diminta untuk mengamati rubrik-rubrik yang ada dalam majalah Bianglala dan memilih sa-lah satu rubrik yang diminati. (3) Masing-masing siswa ditugaskan untuk menentukan topik dari ma-sing-masing rubrik yang dipilih. (4) Siswa ditugas-kan untuk membuat puisi berdasarditugas-kan topik rubrik yang dipilihnya.(5) Guru meminta siswa memajang hasil karyanya di papan tulis. (6) Siswa ditugaskan maju bergiliran untuk membacakan hasil karyanya. (7) Siswa lain diminta untuk memberikan tanggap-an. (8) Guru menilai hasil kerja siswa dan mema- jang hasil kerja siswa yang terpilih.

Guru melakukan pemanfaatan majalah cetak sekolah dalam pembelajaran menulis puisi dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk

mem-baca dan mengamati rubrik-rubrik dalam majalah Bianglala untuk menemukan topik yang diminati. Setelah itu, guru meminta siswa untuk menulis pui-si berdasarkan karya tulis lain dalam Bianglala (bi-sa berupa gambar, foto, surat pembaca, cerpen, dia-log, puisi, pengalaman, atau nyanyian) untuk dija-dikan puisi. Dari kegiatan ini, guru memanfaatkan majalah Bianglala sebagai acuan yang dapat mem-berikan kemudahan bagi siswa sebagai peserta di-dik dalam memperoleh informasi, pengetahuan, pe-ngalaman, dan keterampilan dalam proses pembe-lajaran puisi. Selain itu, dari pemanfaatan majalah Bianglala ini, siswa dapat mengetahui bentuk-ben-tuk puisi bebas dengan membaca dan mengamati puisi-puisi yang disediakan dalam rubrik puisi tan-pa petunjuk terlebih dahulu dari guru. Jadi, dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media majalah Bianglala ini, anak-anak memper-oleh materi secara inkuiri. Hal ini terlihat pada pe-rilaku siswa yang terekam oleh penulis dalam inte-raksi siswa dengan guru saat proses pembelajaran menulis berlangsung. Perilaku berikutnya terlihat pada saat guru bertanya tentang tema apa saja yang bisa dijadikan bahan untuk menulis puisi, siswa da-pat menjawab pertanyaan guru sehingga peran guru berikutnya hanya memberi penguatan dan meleng-kapi penemuan siswa. Berikut ini contoh puisi kar-ya siswa kar-yang bercerita tentang pengalaman mo-ving class. Judul puisi adalah ”Oh .. Momo-ving Class” yang terinspirasi dari rubrik Komentar dalam maja-lah Bianglala edisi Januari 2006.

Oh ... Moving Class Aku menantikanmu

Aku ingin selalu moving class setiap pelajaran selesai

Aku suka moving class

Aku suka bertemu guru-guru yang kutemui waktu berganti kelas

Aku ingin bertemu lagi dengan moving class saat aku kelas 5 nanti

Karya Raja (IV C)

Selain itu, ada juga puisi karya siswa yang ditulis berdasarkan rubrik pengalaman dalam maja-lah Bianglala edisi Juni 2006. Judul puisi adamaja-lah ”Hujan” yang terinspirasi dari rubrik pengalaman

(4)

hujanan ketika bermain sepeda. Hujan

Oh ... hujan

Kau turun saat udara panas Tubuhku menjadi segar Sayang aku takut petir Oh ... hujan

Aku senang bermain hujan Aku sering mandi air hujan Tuhan…..

Terima kasih telah menurunkan hujan Karya Bima (IV C)

Berdasarkan catatan lapangan, diperoleh data tentang rubrik majalah Bianglala yang dapat dima-faatkan untuk pembelajaran menulis puisi. Data tersebut diperoleh berdasarkan pedoman catatan la-pangan berikut ini.

Tabel 2 Pedoman Catatan Lapangan

No Rubrik dalam majalah Ya Tidak Ket.

1 Rubrik Puisi √

2 Rubrik Cerpen √

3 Rubrik Artikel √ Sulit

4 Rubrik Pengalaman √

5 Rubrik Penulisan Pesan √ Sulit

6 Rubrik Lagu √

7 Rubrik Teka-teki √ Sulit

8 Rubrik Dunia Ilmu

Pengetahuan

9 Laporan Kegiatan √

10 Rubrik Lensa Kita √

Pedoman catatan di atas menunjukkan rubrik yang terdapat dalam majalah Bianglala dan rubrik yang menjadi pilihan siswa. Dari ke-10 rubrik da-lam majalah Bianglala, hanya tiga rubrik yang ti-dak dipilih siswa, yaitu rubrik artikel, penulisan pe-san, dan teka-teki. Dari hasil kuesioner, diperoleh

jawaban bahwa hal ini disebabkan rubrik tersebut

terlalu sulit dipahamai siswa.

Hambatan yang dihadapi saat memanfaatkan majalah Bianglala dalam belajar menulis puisi ada-lah berkaitan dengan waktu terbit yang tidak rutin

tiga kali dalam satu tahun. Hal ini menyebabkan

pemanfaatan majalah Bianglala tidak bisa maksi-mal karena harus disesuaikan dengan waktu pener-bitan. Jadi, guru tidak bisa memanfaatkan majalah ini setiap kali hendak dibutuhkan untuk pembelaja-ran menulis puisi. Alternatif untuk menjadikan ma-jalah Bianglala menjadi media pemajangan puisi karya siswa juga tidak bisa terwujud karena dikait-kan lagi dengan waktu penerbitan yang tidak me-nentu.

Upaya yang dilakukan guru untuk mengopti-malkan pemanfaatan majalah Bianglala dalam pembelajaran menulis puisi diantaranya: pertama, bekerjasama dengan pihak lain untuk mengatasi masalah penerbitan majalah Bianglala yang ter-lambat karena terbentur biaya. Apabila masalah pe-nerbitan yang tidak bisa rutin tiga kali dalam satu tahun dapat diatasi, maka siswa dapat lebih bebas berkarya. Kedua, memanfaatkan media cetak lain (mading) sebagai alternatif media pemajangan

kar-yasiswa. Ketiga,mengajakorangtuasiswauntuk

ikut berpartisipasi dengan meminta masukan-masu-kan dari orang tua tentang majalah Bianglala seba-gai wujud dukungan yang diberikan orang tua un-tuk melihat sejauh mana respon orang tua terhadap keberadaan majalah Bianglala. Upaya lain yang bi-sa ditempuh adalah memberi reward untuk tulibi-san atau karya yang dimuat sehingga siswa termotivasi untuk terus berkarya.

Berdasarkan kuesioner siswa, diperoleh al-ternatif upaya yang bisa dilakukan untuk mengopti-malkan majalah Bianglala dalam pembelajaran menulis puisi yaitu lebih sering menerbitkan majalah cetak sekolah menjadi satu bulan sekali, dan menambah jumlah tulisan yang dimuat dalam masing-masing rubrik sehingga masing-masing anak mem-punyai peluang untuk dimuat.

KESIMPULAN

Pemakaian media pembelajaran yang variatif dapat menumbuhkan semangat senang belajar pada siswa. Konsep belajar sambil bermain akan sangat berarti apabila pembelajaran dikemas dengan

me-narik. Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolahse-

bagai sumber belajar merupakan alternatif untuk

memvariasikan media belajar. Penerbitan majalah sekolah sebagai aset sekolah dapat dimanfaatkan lebih maksimal dari sekedar sebagai bahan bacaan.

(5)

SARAN

Kepala sekolah dan komponen sekolah seba-iknya memberikan dukungan dan sikap positif ter-hadap penyelenggaraan majalah cetak sekolah ka-rena majalah cetak sekolah ini mempunyai peran strategis dalam menunjang kegiatan siswa. Adanya perhatian terhadap majalah cetak sekolah, diharap-kan dapat meningkatdiharap-kan kualitas pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan Kota Malang. Tanpa tahun. Ku-rikulum 2004 (KBK). Malang: SMP Negeri 4 Malang

Rohmawati, W. 2005. Pemanfaatan Media Gam-bar Berseri Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fa-kultas Sastra Universitas Negeri Malang

Referensi

Dokumen terkait

kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat baca secara parsial terhadap prestasi belajar mahasiswa, (3) Berdasarkan hasil uji t

[r]

Sedangkan nilai DO 0 mg/L segmen pada seknario 1, 2 dan 3 dapat terjadi karena dipengaruhi oleh banaknya kandungan organik yang terdapat pada badan air, sehingga oksigen yang

Munby (1978, dalam Adhabiyyah et al, 2014) menyatakan bahwa terdapat metode-metode dalam melaksanakan Need Analysis seperti Target Situation Analysis (TSA)- analisis yang

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial , atau proses sejarah , atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin

Protein permukaan sel Streptococcus mutans yang dilaporkan paling banyak terlibat dalam proses karies gigi adalah Glucan binding protein (Gbp) dan antigen I/II.. (Ag