• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alumni Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 107

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS

MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA

PERHITUNGAN KIMIA

Mahmud

1)

, Fauziah Harsyah

2)

, Ajat Sudrajat

3)

2)

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

Medan,

1,3)

Dosen Jurusan Kimia FMIPA dan Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan

Jalan W.Iskandar Psr. V, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 20221

Email: dumham@yahoo.com

Abstract

This study aimed to know: (1) The differences of the students’ study results in

chemistry by using cooperative problem based learning with integration of using text book

in senior high school which developed by learning using cooperative problem based

learning in students text book. (2) The cooperative problem based learning with the

integration of senior text book could improve the students’ results in chemistry. (3) The

differences would increase the study result especially for students in chemistry which

learnt by cooperative problem based learning integration students text book developed by

learning using cooperative based learning for students text book. (4) The cooperative

problem based learning integration with senior text book developed with the students’

value characteristic. (5) The relation of students’ characters with the result in chemistry

by using cooperative problem based learning integration chemistry text book in senior

high school that had been developed. The population in this study was senior students of X

MMS in Batubara district for second semester in 2014/2015 that learning by curriculum

2013. The sampling method was purposive sampling. The samples in this study were 5

schools in Batubara divided into two classes in every school. The experiment class learnt

by using cooperative problem based learning which integration with chemistry text book

in senior that had been developed and the experiment class II using cooperative problem

based learning which integration student chemistry text book in the school. The

instruments in this study were objection test of the result study and the observation paper

from the student character. The data were analyzed by using Compare Means –

Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. The result of this study showed for

first hypothes, third and five showed Sig. < α (0,000 < 0,05). Second hypothes showed the

value in gain range 51%. So that, the cooperative problem based learning integration

chemistry text book for senior that had been developed could increase study result in

chemistry subject. The fourth hypotes showed high range.

Keywords: Cooperative Problem Based Learning, Text Book, Character, Report (Result

Study).

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar siswa

dalam kimia dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif dengan

integrasi penggunaan buku teks di sekolah menengah atas yang dikembangkan dengan

belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif dalam buku teks siswa.

(2) Pembelajaran berbasis masalah kooperatif dengan integrasi buku teks SMA yang bisa

(2)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 108

meningkatkan hasil siswa dalam kimia. (3) Perbedaan-perbedaan yang akan

meningkatkan hasil belajar terutama bagi siswa dalam kimia yang dipelajari dengan buku

teks siswa integrasi pembelajaran berbasis masalah kooperatif yang dikembangkan

dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif untuk

buku teks siswa. (4) Integrasi pembelajaran berbasis masalah kooperatif dengan buku

teks SMA yang dikembangkan dengan nilai karakteristik siswa. (5) Hubungan karakter

siswa dengan hasil dalam kimia dengan menggunakan buku teks kimia integrasi

pembelajaran berbasis masalah kooperatif di SMA yang telah dikembangkan. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa SMA X MMS di Kabupaten Batubara untuk semester

kedua di 2014/2015 yang belajar dengan kurikulum 2013. Metode pengambilan sampel

adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 sekolah di Batubara

yang dibagi menjadi dua kelas di setiap sekolah. Kelas eksperimen belajar dengan

menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif yang integrasi dengan buku teks

kimia di atas yang telah dikembangkan dan kelas eksperimen II menggunakan masalah

kooperatif pembelajaran berdasarkan buku teks yang kimia siswa integrasi di sekolah.

Instrumen dalam penelitian ini adalah uji keberatan dari hasil belajar dan lembar

observasi dari karakter siswa. Cara analisis data dilakukan dengan menggunakan

Compare Means – Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. Hasil penelitian

ini menunjukkan untuk hipotesis pertama, ketiga, dan lima menunjukkan Sig. < α (0,000

<0,05). Hipotesis kedua menunjukkan nilai di kisaran gain 51%. Sehingga, integrasi

pembelajaran buku teks kimia SMA berbasis masalah kooperatif yang yang telah

dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran kimia. Hipotesis keempat

menunjukkan kisaran tinggi.

Kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah kooperatif, buku teks, karakter, laporan

(hasil belajar).

A. Pendahuluan

Pembelajaran kimia yang sering dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru

sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang

hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan

kosep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari- hari (Nurhadi, 2004). Pada

materi perhitungan kimia tidak jarang masih ditemukan adanya miskonsepsi siswa pada

materi pokok stoikiometri atau perhitungan kimia. Miskonsepsi yang terjadi disebabkan

oleh keterbatasan kemampuan siswa menggunakan konsep matematika dalam

stoikiometri reaksi. Perhitungan kimia ini membutuhkan keterampilan siswa dalam

menghitung dan menerapkan rumus yang tepat. Sesuai dengan penelitian yang pernah

dilakukan bahwa kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada

kesulitan dalam memahami istilah, konsep kimia, dan perhitungan. Oleh sebab itu untuk

penyajian materi yang menarik, guru harus memiliki kemampuan dan mengembangkan

model mengajarnya sedemikian rupa sehinggga melibatkan keaktifan siswa dalam proses

belajar mengajar. Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus

pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents),

sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru, sehingga

pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah mengalami ketimpangan dalam usaha

untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional.

Selain model pembelajaran yang harus mengalami inovasi yang mengintegrasikan

nilai-nilai karakter siswa, buku ajar yang merupakan media dalam proses pembelajaran

yang digunakan terutama buku ajar kimia di SMA/MA kurikulum 2013 belum ada yang

(3)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 109

memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan Kompetensi Inti, dan Kompetensi

Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis pendidikan karakter, akibatnya

pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang pandai dan

berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik.

Bertolak dari apa yang telah diuraikan di atas, kaitan antara hasil belajar kimia dan

tumbuhkembang nilai-nilai karakter siswa sangat erat hubungannya dengan keterpaduan

dan ketepatan dalam penggunaan model mengajar oleh seorang guru dan penggunaan

buku ajar. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul

“Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku

Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa

pada Perhitungan Kimia.”.Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah :

1. Menentukan perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA

yang telah dikembangkan dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan

siswa.

2. Menentukan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA

yang telah dikembangkan.

3. Menentukan perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA

pegangan siswa.

4. Menentukan tumbuhkembangnya nilai- nilai karakater siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan.

5. Menentukan hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi

buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

B. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada lima Sekolah Menengah Atas (SMA) di

Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Adapun sekolah- sekolah tersebut yaitu SMA

Mitra Inalum, SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra Medang Deras, SMA Negeri 1

Medang Deras dan SMA Negeri 1 Air Putih. Penelitian ini dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2014/ 2015 sekitar bulan Februari sampai April.

Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA kelas X Matematika Sains di

Kabupaten Batubara pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang diajarkan

dengan materi kurikulum 2013. Sampel penelitian diambil secara purposive yaitu teknik

pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti. Adapun yang menjadi

pertimbangan peneliti adalah kelima sekolah tersebut merupakan sekolah favorit dengan

jumlah siswa dan kelas yang banyak, sehingga memudahkan peneliti memilih sampel.

Maka siswa yang diteliti sebagai sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

Matematika Sains pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 di SMA Mitra Inalum,

SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras dan

SMA Negeri 1 Air Putih. Setiap sekolah banyaknya sampel yaitu masing- masing dua

kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.

(4)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 110

Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu. Penelitian yang

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada

subjek yaitu siswa. Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (research and

development). Penelitian pengembangan yang dimaksud adalah pada tahun 2013

penelitian menghasilkan model CPBL dan pada 2014 dihasilkan buku ajar. Penelitian ini

mengimplementasikan dan mengembangkan kedua hasil sebelumnya tersebut.

Rancangan penelitian diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1.

No

Sampel

Pretest Perlakuan Postest

1

Kelas E I

T

1

X

1

T

2

2

Kelas E II

T

1

X

2

T

2

Keterangan :

T

1

= Pemberian Pretest

T

2

= Pemberian Postest

X

1

= Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi

buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

X

2

= Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi

buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa.

Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu

variabel terikat dan variabel bebas. Variabel Bebas (X) yakni model pembelajaran

kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah

dikembangkan dan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Variabel Terikat (Y) yakni hasil belajar kimia

siswa pada materi pokok perhitungan kimia dan karakter mulia siswa.

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan peneliti

dalam suatu penelitian. Agar pelaksanaan penelitian menjadi baik, maka disusun

prosedur penelitian seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1. sebagai berikut:

(5)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 111

Populasi

EKS I Pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi

buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

Sampel

Pre-Test EKS II

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi

buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa

Observasi 5 karakter (Komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab,

toleransi)

Post-test

Pengumpulan Data

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 1. Prosedur Penelitian

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk

melihat 5 karakter siswa dan tes objektif untuk mengukur hasil belajar siswa. Untuk tes

objektif sebelum digunakan dilakukan analisis komponen-komponen utama dari tiap-tiap

butir soal yang meliputi: (1) validitas; (2) tingkat kesukaran tes; (3) daya beda;(4)

reliabilitas tes;dan (5) distraktor (pengecoh).

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis, sebelum menguji

hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat yaitu perhitungan hasil belajar siswa

dihitung menggunakan nilai postest dan untuk menghitung peningkatan hasil belajar

siswa menggunakan gain (gain score normalized), pengujian normalitas data, dilakukan

untuk memeriksa apakah data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak,

pengujian homogenitas data, bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data dalam

populasi bersifat homogen dan pengujian hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji T

yang juga menggunakan bantuan program SPSS 16.Jika harga sig. <α maka Ha diterima.

(6)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 112

C. Hasil dan Pembahasan

 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Nilai rata-rata pretest apad kelas eksperimen I yaitu 32,60 sedangkan kelas

eksperimen 2 sebesar 35,87. Hasil belajar siswa dari pretest ke postest terdapat

perbedaan yaitu rata-rata postest pada kelas eksperimen I 67,89 dan pada kelas

eksperimen II sebesar 54,48. Data nilai rata-rata kedua kelas dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa

E 1

E 2

Pretest

32,60

35,87

Postest

67,89

54,48

Diagram perbandingan nilai rata-rata pretest dan postest pada kelas eksperimen I

eksperimen II dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas E 1 dan E 2

Berdasarkan hasil pretes dan postes yang didapatkan masing-masing kelas, maka

gain ternormalisasi. Pada kelas eksperimen I yaitu siswa yang diajarkan dengan Model

pembelajaran koopertatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang

Telah Dikembangkan memiliki rata-rata gain 0,51 dan standar deviasi 0,17 dengan nilai

gain tertinggi 0,82 dan nilai terendah -0,43. Kelas eksperimen II yaitu siswa yang

dijarkan dengan Model pembelajaran koopertatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang Pegangan Siswa di sekolah memiliki rata-rata gain 0,33 dan

standar deviasi 0,19 dengan nilai gain tertinggi 0,67 dan nilai gain terendah -0,50.

Berdasarkan nilai gain kedua kelas eksperimen ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas

eksperimen 1 tersebut memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dan baik.

(7)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 113

Tabel 3. Nilai Rata-Rata Gain

Nama Sekolah

Rata-Rata

Gain

E1

EII

SMAN 1 Air Putih

0,54

0,33

SMAN 1 Sei Suka

0,52

0,31

SMAN 1 Medang

Deras

0,53

0,38

SMA Citra Medang

Deras

0,51

0,36

SMA Mitra Inalum

0,46

0,27

Rata-Rata

Keseluruhan

0,51

0,33

Gambar 3. Perbandingan Rata-Rata Gain Kelas E 1 dan E II

 Deskripsi Data Karakter Siswa

Data hasil penelitain berupa pengamatan karakter siswa yaitu komunikatif,

kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab dan tolerasi yang diperoleh dari data rata-rata

nilai karakter untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dirangkum dalam tabel

4.

(8)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 114

Tabel 4. Karakter Kelas Eksperimen I dan II

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata setiap karakter pada kelas eksperimen I

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas eksperimen II. Data rata-rata karakter

keseluruhan diperoleh sebesar 72,83 yang tergolong kriteria tinggi.

Uji Persyaratan Analisis

Uji normalitas yang digunakan uji Kolmogrov-Smirnov yang ada pada program

SPSS 16. Data dikatakan berdistribusi normal jika hasil yang diperoleh > 0,05 (taraf

signifikan). Berdasarkan hasil uji normalitas kedua kelas eksperimen diperoleh hasil

secara signifikan lebih tinggi dari 0,05 sehingga data dinyatakan normal.

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene yang ada pada program SPSS

16. Data dikatakan homogen jika hasil yang diperoleh > 0,05 (taraf signifikan).

Berdasarkan hasil uji homogenitas kedua kelas eksperimen diperoleh secara signifikan

lebih tinggi dari 0,05 sehingga adalah homogeny, terkecuali untuk karakter komunikatif

yang mendapat nilai 0,001 maka data untuk komunikatif dinyatakan tidak homogen

(0,001 < 0,05).

Uji Hipotesis

Kriteria yang berlaku dalam pengujian data menggunakan SPSS 16.0 For

Windows adalah apabila Sig. (2-tailed) < α maka Ha diterima, namun jika Sig. (2-tailed)

> α maka Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh Sig. (2-tailed) < α

(0,000 < 0,05) dengan uji T- satu pihak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis

pertama Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang

signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan

dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah

terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa

Nama

Sekolah

Rata-Rata

Rata-Rata

Rata-Rata

Rata-rata

Rata-rata

Komunikatif

Kreatifitas

Rasa Ingin

Tahu

Tanggung

Jawab

Toleransi

EI

EII

EI

EII

EI

EII

EI

EII

EI

EII

SMAN 1 Air

Putih

72,03

69,32

71,86 66,97 71,69

66,47 72,06 68,47

72,97 70,88

SMAN 1 Sei

Suka

73,03

69,06

72,11

67,37 73,66

67,71 73,94 70,24

76,54 71,56

SMAN 1

Medang

Deras

72,18

67,82

72,97

66,91 72,37

67,03 72,16 69,32

76,45 71,21

SMA Citra

Medang

Deras

70,38

67,77

76,15

67,8

73,44

66,9 73,29 69,93

75,15 71,67

SMA Mitra

Inalum

70,2

68,37

70,13

69,93 71,87

69,33 70,13 70,07

74,03 71,43

Rata-Rata

Keseluruhan

71,56

68,47

72,64

67,80

72,61

67,49 72,32 69,61

75,03

71,35

(9)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 115

Tabel 1.5. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

T

Df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Diffe-rence

Std.

Error

Diffe-rence

NILAI

Equal

variances

assumed

.029 .866

7.892

333

.000

8.62413

1.09273

Equal

variances not

as

7.892

331.47

7

.000

8.62413

1.09280

Peningkatan hasil belajara kimia siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata gain yang

diperoleh dari setiap kelas dan sekolah. Besarnya persentase peningkatan hasil belajar

siswa setelah diajar dengan model kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar

kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan rumus gain faktor (gain skor

ternormalisasi) diperoleh sebesar 51 % yang tergolong peningkatan tinggi. Sehingga

dapat diambil kesimpulan untuk hipotesis kedua ini terdapat peningkatan hasil belajar

kimia siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah

terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

Hasil pengujian hipotesis ketiga ini diperoleh Sig. (2-tailed) < α (0,000 < 0,05)

dengan uji T- satu pihak, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis ketiga Ha

diterima. Artinya Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siwa yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa.

Pengujian hipotesis ketiga dapat dilihat pada tabel 6.

(10)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 116

Tabel 6. Pengujian hipotesis ketiga

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

T

df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Diffe-rence

Std.

Error

Diffe-rence

GAIN

Equal variances

assumed

3.470

.063

9.369

333

.000

.1820

5

.01943

Equal variances

not assumed

9.336

323.

508

.000

.1820

5

.01950

Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar dalam

mengembangkan karakter dinilai dengan menggunakan rumus :

100

.

.

.

.

x

Maksimum

Skor

Perolehan

Skor

Karakter

mbang

Menumbuhke

Nilai

( Amalia, 2012)

Hasil dari rumus di atas untuk model pembelajaran kooperatif berbasis masalah

terintegrasi buku ajar kimia dalam menumbukembangkan karakter yaitu karakter

komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab, toleransi diperoleh data yang

menunjukkan rata-rata yang baik. rata-rata seluruh karakter adalah 72,83 yang

dikategorikan tinggi. Perincian setiap karakter yaitu: Karakter komunikatif rata-ratanya

adalah 71,56, sehingga dikategorikan tinggi. Karakter kreatifitas rata-ratanya 72,64

dikategorikan tinggi. Karakter rasa ingin tahu rata-ratanya 72,61 dikategorikan tinggi.

Karakter tanggung jawab rata-ratanya 72,32 dikategorikan tinggi. Karakter kelima yaitu

toleransi rata-ratanya 75,03 dikategorikan tinggi, sehingga dari hasil yang diperoleh

tersebut, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah

terintegrasi buku ajar kimia SMA/ MA yang telah dikembangkan dalam penelitian ini

dalam menumbuhkembangkan karakter komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, toleransi kategorinya adalah tinggi.

Hipotesis kelima diterima karena kelima karakter memiliki nilai signifikan dibawah 0,05.

Artinya, ada hubungan antara karakter Komunikatif, Kreativitas, Rasa Ingin Tahu,

Tanggung Jawab dan Toleransi dengan hasil belajar kimia siswa SMA/MA Kelas X

semester II yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah

terintegrasi buku ajar kimia SMA/ MA yang telah dikembangkan.

D. Penutup

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA

(11)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 117

yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Perbedaan

hasil belajar kimia siswa dilihat dari nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I

adalah 67,89 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata postest pada kelas

eksperimen II yaitu sebesar 54,48. Signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari

taraf signifikan 0,05.

2. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai

rata-rata gain yang diperoleh sebesar 51 % sehingga memberikan peningkatan

dengan kriteria tinggi.

3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA

yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Nilai

rata-rata gain pada kelas eksperimen I yaitu 0,51 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai

rata-rata gain kelas eksperimen II sebesar 0,33. Nilai signifikan yang diperoleh, yaitu

0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05, sehingga tampak terdapat perbedaan

peningkatan hasil belajar pada kedua kelas.

4. Terdapat tumbuhkembangnya nilai- nilai karakter siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Model pembelajaran ini dapat

menumbuhkembangkan karakter dilihat dari rata-rata karakter. Rata-rata seluruh

karakter diperoleh 72,83 yang tergolong kriteria tinggi. Nilai rata-rata karakter

komunikatif sebesar 71,56. Nilai rata-rata karakter kreatifitas sebesar 72,64. Nilai

rata-rata karakter rasa ingin tahu sebesar 72,6. Nilai rata-rata karakter tanggung

jawab sebesar 72,32. Nilai rata-rata karakter toleransi sebesar 75,03. Kelima karakter

memiliki nilai rata-rata yang tergolong tinggi.

5. Terdapat hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Nilai rata-rata karakter komunikatif

pada kelas eksperimen I sebesar 71,56 ; kreatifitas 72,64 ; rasa ingin tahu 72,6 ;

tanggung jawab sebesar 72,32 dan untuk toleransi 75,03. Nilai rata-rata postest pada

kelas eksperimen I yaitu 67,89. Nilai rata-rata postest dengan rata-rata setiap

karakter lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperoleh oleh kelas eksperimen II.

Nilai signifikan kelima karakter lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,000 < 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning

In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept

Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1):

71-81.

Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of

Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In Problem Based

Learning Environment. International Journal of Academic Research. 3 (1). 306-309.

(12)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 118

Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real

terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan

Larutan Penyangga, Tesis, Pascasarjana UNIMED, Medan.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta

Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah

Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi

Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang.

Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on

University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas

Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2),

153-164.

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya.

Jakarta.

DeRoche, E. and Williams, M. (2009). The What, Why, and How of Character

Education. http://www.csee.org/products/108

Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL)

Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools

And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667.

Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the

multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.

Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on

Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different

Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific ami

Engeenerlng Research, 3s 1-5

Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II

(1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.

Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem

Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors

Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.

(13)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 119

Ikrimah. (2014) Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II

Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. Tesis. Universitas

Negeri Medan.

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar,

Jogjakarta.

Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to

Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2).

Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools:

Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland,

NY: The Character Education Partnership. www.cortland.edu/character/highschool

Meltzer. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual

Learning Gain in Physics : A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest

Scores”. American Journal Physics.

Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang,

Universitas Negeri Malang.

Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning

Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry.

Journal of Turkish Science Education.7, 30-36.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005, tentang

Buku Teks Pelajaran.

Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook Revision,

2

n

* revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and

Cuitare Organization.

Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan

Bangsa. Grasindo. Jakarta.

Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan

Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8.

Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk

Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam

Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012. FPMIPA

Unisba Bandung.

(14)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 120

Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum

berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru SMP, SMA,

dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan

Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja.

Santyasa,

I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran

Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen

Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal

22 -24 Agustus 2008.

Silaban, R, dkk., (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas x Semester

1 SMK Farmasi Sesuai KTSP. Jurnal Pendidikan Kimia, UNIMED.

Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education.

Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja

Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sudiarta, I Gusti Putu. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu

pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah

disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten

Karangasem Agustus 2010.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru

Algensindo, Bandung.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D,

Alfabeta, Bandung.

Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model

Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan

Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional

Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri

Semarang.

Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia

Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1,

April 2013.

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan

Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan

Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran

Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.

(15)

Implementasi Model … (Mahmud, 107:121) 121

Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika

penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku

sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta.

Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung.

Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class

Experiment Teaching method on Secondary School Student’s Chemistry

Achievement in Kenya’s Nakuru District. International Educational Journal, 5 (1):

26 -36.

Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010), Cooperative

Problem – Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering

Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366- 373.

Gambar

Gambar 1. Prosedur Penelitian
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa  E 1  E 2
Tabel 3. Nilai Rata-Rata Gain

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang menguji pengaruh aktivitas lindung nilai terhadap agresivitas pajak dimulai oleh Graham dan Smith (1999) yang menemukan bahwa perusahaan yang

Dalam mengkategorikan tingkat pengetahuan rendah dan tingkat pengetahuan tinggi, peneliti menggunakan cara nilai tengah (median) sehingga kriteria dalam pengkategorian

Setelah melakukan analisis hasil wawancara yang ada, maka diketahui bahwa peserta didik tidak menggunakan bahasa Gorontalo, baik di sekolah maupun di luar

• Tingkat akuntabilitas Provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun semakin baik, dimana tahun 2013 jumlah daerah yang memperoleh WTP meningkat menjadi 6 daerah. • Secara

Alih kode sementara yaitu peralihan bahasanya hanya bersifat sebentar, dengan kata lain alih kode yang terjadi tidak selamanya, penutur akan kembali menggunakan

1) Injeksi larutan kapur dapat menurunkan plastisitas tanah, dengan penurunan nilai indeks plastisitas akibat nilai batas cairnya turun. 2) Jarak efektif injeksi

Metode PIN Internal Registrar dapat dianggap cukup aman karena membutuhkan akses kepada Web Interface dari Access Point (registrar) melalui perangkat yang sudah

Irman Gusman (Ketua DPD 2009-2014) yang menyoroti tingginya angka kemiskinan 2009 (Sulawesi Tengah : 19%) yang menyatakan bahwa kemiskinan di beberapa daerah