UJI STERILITAS MENURUT FARMAKOPE INDONESIA EDISI 5 UJI STERILITAS MENURUT FARMAKOPE INDONESIA EDISI 5
Prosedur farmakope ini didesain bukan untuk menjamin bahwa satu bets Prosedur farmakope ini didesain bukan untuk menjamin bahwa satu bets produk adalah
produk adalah steril steril atau atau telah telah disterilkan. disterilkan. Hal Hal ini ini terutama terutama harus diserharus disertai tai dengandengan validasi proses sterilisasi atau prosedur proses aseptik.
validasi proses sterilisasi atau prosedur proses aseptik. Uji
Uji sterilisterilitas tas ditujuditujukan kan untuk menganaluntuk menganalisis isis senysenyawa-senyawa-senyawa, awa, sediaan sediaan--sed
sediaaiaan, n, atau atau alatalat-ala-alat t keskesehaehatan tan yayang ng berberdasdasarkarkan an farmfarmakoakope pe dipdipersyersyarataratkankan st
sterieril. l. HaHasil sil ujuji i didikakatatakakan n memememenunuhi hi sysyaraarat t jijika ka titidadak k diditemtemukukan an adadananyyaa kontaminasi mikroorgnisme di dalam suatu sedian uji selama kondisi pengujian. kontaminasi mikroorgnisme di dalam suatu sedian uji selama kondisi pengujian.
1.
1. TiTindndakakan an PePencncegegahahan an teterhrhadada a K!K!ntntaa"i"inana#i #i MiMikrkr!$!$aa
Pengujian sterilitas dilaksanakan pada kondis aseptik. Untuk mencapai Pengujian sterilitas dilaksanakan pada kondis aseptik. Untuk mencapai kon
kondisdisi i terstersebuebut, t, linlingkugkungangan n penpengujgujian ian harharus us dibdibuat uat samsama a sepseperti erti ujiuji st
sterierililitas tas didilaklakukukanan. . TTinindadakakan n memencncegegah ah kokontntamamininasi asi titidadak k bobolelehh mempengaruhi mikroba yang ada dalam pengujian.
mempengaruhi mikroba yang ada dalam pengujian.
%
%.. MMeeddiia a ddaan n SS&&hh& & IInnkk&&$$aa##ii
edia-media yang digunakan dalam pengujian harus diuji terlebih dahulu edia-media yang digunakan dalam pengujian harus diuji terlebih dahulu st
sterierililitas tas !be!be bas bas dardar i i kokontntamamininasi asi mimikrkroooorgrgananismisme" e" dadan n fefertrtililitaitasnysnyaa !kemampuan untuk menumbuhkan mikroorganisme".
!kemampuan untuk menumbuhkan mikroorganisme". edia yang digunakan untuk pengujian sterilitas adalah edia yang digunakan untuk pengujian sterilitas adalah
•
• Media 'air Ti!g(ik!(atMedia 'air Ti!g(ik!(at
Terutama digunakan untuk pertumbuhan bakteri anaerob, namun bisa Terutama digunakan untuk pertumbuhan bakteri anaerob, namun bisa juga
juga digunakan digunakan untuk untuk pertumbuhan pertumbuhan bakteri bakteri aerob. aerob. #iinkubasi #iinkubasi padapada suhu $%-$&
suhu $%-$&%%'. Untuk sediaan yang mengandung pengawet rakasa yang'. Untuk sediaan yang mengandung pengawet rakasa yang
tidak bisa diuji menggunakan metode penyaringan membran, edia tidak bisa diuji menggunakan metode penyaringan membran, edia 'ai
SoyaBean-Casein Digest Medium yang telah tervalidasi yang tertera pada uji )ertilitas *naerob, *erob, dan +apang.
• SoyaBean-Casein Digest Medium
edia ini sesuai untuk pertumbuhan kapang dan bakteri aerob. edia ini diinkubasi pada suhu ((,&(,&%
• Media &nt&k )!(!ngan Peni#i(in dan Se*a(!#!rin
odifikasi pembuatan media, baik media asukkann SoyaBean-Casein Digest Medium dan edia 'air Tioglikolat yaitu dengan memasukkan secaar aseptic pada tiap wadah media sejumlah -laktamase yang diperlukan untuk menginaktifkan sejumlah antibiotik, menggunakan sediaan -laktamase yang sebelumnya telah diuji inaktivasi daya hambat dari penisilin atau sefalosporin
e di a dikatakan steril dan sesuai untuk pengujian jika tidak terdapat kontaminasi mikroorganisme di dalam media tersebut setelah masa inkubasi selama / hari.
+. U,i Ferti(ita# &nt&k Aer!$- Anaer!$ dan Kaang
0akukan uji fertilitas terhadap tiap lot media siap pakai dari tiap bets dari media yang dibuat menggunakan media kering atau dari dari bahannya.
• Untuk pengujian fertilitas edia cair Tioglikolat yaitu kedalam sejumlah
media terpisah dinokulasikan dengan Clostridium sporogenes, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus !tidak lebih dari %%
koloni".
• Untuk pengujian fertilitas media 1Soybean Casein Digest Medium” yaitu
media diinokulasikan dengan Aspergillus brasiliensis, Bacillus subtilis dan Candida Albicans !!tidak lebih dari %% koloni".
• 2nkubasi dilakukan tidak lebih dari $ hari untuk bakteri dan tidak lebih dari
& hari untuk kapang.
• edia dapat digunakan jika terlihat pertumbuhan mikroba yang jelas.
3eberapa cara untuk menghilangkan aktivitas bakteriostatik 4 fungistatik dalam sampel adalah5
• Pe"$erian at enetra( #teri(
isalnya penambahan en6im beta laktamase pada sediaan yang mengandung yangmengandung antibiotika golongan penisiln dan sefalosporin.
• Pengenceran
#engan pengenceran sampel dengan larutan pengencer yang steril sehingga konsentrasi yang dihasilkan tidak lagi memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba uji.
• Fi(tra#i Me"$ran
#engan filtrasi menggunakan membran diharapkan larutan yang mengandung 6at bakteriostatik4fungistatik dapat lolos melewati membran sementara mikroba dapat bertahan pada membran.
/. U,i #teri(ita# Sediaan J&"(ah $ahan 0ang 0ang di&,i
+ecuali dinyatakan lain, gunakan jumlah wadah sesua yang tertera pada tabel berikut5
7umlah wadah dalam bets 7umlah inimum wadah yang diuji tiap media
Sediaan arentera(
Tidak lebih dari %% wadah %8 atau / wadah, diambil yang lebih besar
&%% wadah
0ebih dari &%% wadah (8 atau (% wadah, diambil yang lebih kecil
9ediaan volume besar (8 atau % wadah, diambil yang lebih kecil
Terdapat dua cara pengujian sterilitas5 a. Pen0aringan "e"$ran
9ampel yang berupa cairan dilewatkan ke suatu membran steril yang memiliki ukuran tertentu yang dapat menahan lewatnya bakteri. embran tersebut kemudian diinokulasikan ke media pengujian. Penyaringan embran digunakan untuk sampel yang sesuai, yaitu untuk sediaan yang mengandung air dan dapat disaring, sediaan yang mengandung alkohol atau minyak, dan sediaan yang dapat dicampur dengan atau yang larut dalam pelarut minyak, dengan ketentuan bahwan pelarut tidak mempunyai efek antimikroba pada kondisi pengujian.
:unakan penyaring membran dengan porositas tidak lebih dari %,/&;m yang telah terbukti efektif menahan mikroba.
- Penyaring selulosa nitrat digunakan utnuk larutan yang mengandung air, minyak dan larutan yang mengandung alcohol berkadar rendah.
- Penyaring selulosa asetat digunakan untuk larutan mengandung alkohol berkadar tinggi.
'airan pengencer dan pembilan untuk penyaringan membrane . 'airan *
0arutkan g peptic digest of animal tissue dalam air hingga liter, jika perlu saring atau sentrifus hingga jernih, atur pH <,%,(. 3agikan ke dalam wadah dan sterilisasi menggunakan proses yang telah divalidasi
(. 'airan #
Untuk setiap liter cairan * tambahkan mol polisorbat 8 P , atur Ph hingga <,%,(, bagikan ke dalam wadah dan sterilisasi menggunakan proses yang telah divalisasi. :unakan cairan ini untuk bahan uji yang mengandung lesitin atau minyak, atau untuk alat kesehatan yang beretiket lumen steril. $. 'airan +
0arutkan & g peptic digest of animal tissue= $ g beef a!tract dan % g polisorbat 8 P , dalam air hingga liter. *tur pH hingga setelah steril pH
>,?%,(.
$. In!k&(a#i Lang#&ng
9ampel berupa sediaan obat atau alat kesehatan langsung diinokulasikan ke media pengujian. Pindahkan sejumlah sediaan uji ke dalam media hingga volume sediaan tidak lebih dari %8 volume media, kecuali dinyatakan lain.
7ika sediaan uji mempunyai aktivitas antimikroba, lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai atau dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang sesuai.
• 0arutan minyak
:unakan media yang telah ditambahkan bahan pengemulsi yang sesuai, misalnya polisorbat @% P dengan % g per liter.
• 9alep dan +rim
9iapkan dengan mengencerkan lebih kurang dalam % dengan bahan pengemulsi yang sudah dipilih ke dalam pengencer steril yang sesuai.
Pindahkan sediaan yang telah diencerkan ke dalam media yang tidak mengandung bahan pengemulsi.2nkubasi media yang telah diinokulasi selama / hari.
• Aat Padat
*mbil sejumlah sediaan dalam bentuk kering padat !atau yang terlebih dahulu dibuat suspensi dalam pengencer steril dalam kemasan langsung". Pindahkan bahan yang diperoleh ke dalam (%% ml media cair tioglikolat dan campur. #engan cara yang sama pindahkan juga ke dalam (%% ml 9oybean 'asein #esign edium dan campur.
Penga"atan dan Pena*#iran 2a#i( U,i
Pada interval waktu tertentu dan akhir periode inkubasi, amati secara visual adanya pertumbuhan mikroba dalam media. 7ika bahan uji menimbulkan kekeruhan pada media sehingga tidak dapat ditetapkan secara visual ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba, / sejak dimulai inkubasi, pindahkan sejumlah media ke dalam media segar yang sama, kemudian inkubasi bersama-sama tabung awal salaam tidak kurang dari / hari.
Jika tidak ter,adi ert&"$&han "ikr!$a- "aka $ahan &,i "e"en&hi er#0aratan #teri(ita#. 7ika terbukti terjadi adanya pertumbuhna mikroba, maka bahan uji tidak memnuhi syarat sterilitas, kecuali dapat ditunjukkan bahwa uji
tidak absah disebabkan oleh hal yang tidak berhubungan dengan bahan uji. Uji dikatakan tidak abash jika satu atau lebih kondisi dibawah ini dipenuhi5
- #ata pemanatauan mikrobiologi terhadap fasilitas uji sterilitas menunjukkan ketidaksesuaian.
- Pengkajian prosedur uji yang digunkan delama pengujian menunjukkan ketidaksesuaian
- 9etelah dilakukan identifikasi mikroba yang diisolasi dari hasil uji, pertumbuhan mikroba dapat dianggap berasal dari kesalahan pada bahan
uji, atau teknik pengujian yang digunakan pada proseduruji sterilitas.
7ika pengujian dinyatakn tidak abash maka lakukan uji ulang dengan jumlah dan bahan yang sam dengan uji awal. 7ika ditemukan pertumbuhan