• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. ORISINALITAS

Meja dan kursi yang bertujuan untuk bermain belum pernah penulis temui. Kebanyakan untuk pembuatan meja dan kursi hanya mempertimbangkan biaya, sehingga fungsi dari kegunaan meja dan kursi tersebut hanyalah sebuah sarana untuk duduk dan beraktifitas di atas meja yang menjadikan bentuk dan fungsi dari meja tersebut menjadi tidak sesuai dengan karakter anak.

Data-data mengenai Meja dan kursi lumayan sulit untuk dicari. Akan tetapi dengan menggunakan metode wawancara dan observasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan hal ini, informasi dapat dikumpulkan. Dalam dunia anak TK, kaena kisaran usia mereka adalah 4-5 tahun. Kebutuhan utama mereka sebenarnya hanyalah bermain, setiap objek yang mereka lihat merupakan mainan bagi mereka.

B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK

Meja dan kursi untuk taman kanak-kanak ukurannya dibuat standart, untuk usia anak-anak sendiri yaitu dari 4-6 tahun. Tetapi dikarenakan meja dan kursi terbuat dari material yang lumayan mahal. Maka penggunaannya hanya dari beberapa kalangan sekolah tertentu saja. Berikut adalah target pengguna produk Meja dan Kursi TK :

Geografi Keterangan

Domisili Kota-kota besar di Indonesia

Demografis Keterangan

Usia 4-5 tahun

Pendidikan Taman Kanak-Kanak & Playgroup

Jenis Kelamin Laki-laki & Perempuan Tabel 1 : Target Pengguna Produk

(2)

(Sumber : Dok. Pribadi – Damianus Michael Gerry Fernandez, 2016 )

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

Tujuan perancangan meja dan kursi belajar anak ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan media pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak. Selain berfungsi sebagai media pembelajaran, meja dan kursi tersebut sekaligus menjadi media permainan bagi anak, baik perorangan maupun berkelompok.

2. Manfaat

Adapun manfaat hasil perancangan dari perancangan meja dan kursi taman kanak-kanak ini antara lain :

a. Bagi Penulis

Dapat membagikan ilmu pengetahuan, informasi dan psikologi anak berdasarkan data dan observasi melalui sekolah dasar.

b. Bagi Desain Produk

Sebagai referensi dalam pembuatan produk yang berhubungan dengan bidang interior, khususnya meja dan kursi TK.

C. Bagi Taman Kanak-kanak

Dapat digunakan sebagai media belajar sekaligus bermain.

D. KERANGKA BERPIKIR

Berikut ini adalah skema yang bertujuan untuk menjelaskan tentang metodologi desain yang akan digunakan dalam proyek perancangan mulai dari awal hingga terjadinya konsep desain.

(3)

Tahap Keterangan Hasil

Ide Awal Menjelaskan pendahuluan mengenai awal dan latar belakang dari proyek perancangan.

- Latar belakang - Permasalahan - Tujuan - Manfaat Analisa eksisting Analisa perbandingan

desain yang sudah ada terhadap desain baru yang akan dirancang.

Pengembangan desain

Analisa aktifitas Menjelaskan mengenai aktifitas apa saja yang dilakukan anak

Kebutuhan user terhadap desain

Analisa pasar Untuk mengetahui target

pemasaran dari

perancangan ini

Targeting, segmentasi, positioning.

Analisa lingkungan dan regulasi

Untuk mengetahui regulasi-regulasi yang berhubungan dengan produk sehingga bisa menjadi acuan dalam perancangan ini

Kebutuhan desain yang sesuai dengan

ketetapan/regulasi yang sudah

ada Analisa konfigurasi Untuk mengetahui tata

letak yang tepat pada produk tersebut.

Kebutuhan tata

letak/penempatan yang sesuai dengan kebutuhan. Analisa dimensi Untuk mengetahui ukuran

yang sesuai berdasarkan anthropometri tubuh user.

Kebutuhan desain yang ergonomis

Analisa trend style Untuk mengetahui trend style yang sedang berkembang.

Kebutuhan bentuk dan warna berdasarkan image pengguna/user.

Studi dan analisa Pengembangan akan desain yang dibutuhkan

- Analisa estetika - Analisa teknis - Analisa proses produksi dan material - Analisa biaya/RAB

(4)

Alternatif desain Pilihan-pilihan desain setelah dianalisa

- Sketsa - 3D Alternatif desain Evaluasi terhadap

alternative alternatif desain

Desain terpilih

Final desain Desain yang terpilih setelah dievaluasi

- Gambar teknik - Model operasional - Gambar presentasi Tabel 2 : analisa produk

(Sumber : Dok. Pribadi – Damianus Michael Gerry Fernandez, 2016 ) 1. Ide Awal

Ide awal sudah dipaparkan pada bab pendahuluan. \ 2. Analisa eksisting

Analisa eksisting menjelaskan keadaan di pasar saat ini.

No. Gambar Harga Bahan Dimensi Sistem 1.

Gambar 2 :contoh pasar 1 (sumber Tokopedia https://www.tokopedia.c om/funplastik/claris-set- 1-bangku-anak-dan- meja-anak-fantastic-hijau) Rp 362.900,00

Plastik Meja anak: 51.2cm x 51.2cm x 43.5cm Kursi anak: 31cm x 27.5cm x 47cm Knock Down 2. Rp 800.000,00 Plastik dan besi - -

(5)

Gambar 3 : conttoh pasar 2 sumber : (https://www.tokopedia. com/angsahitam/meja- kursi-paud-playgroup- tk-bekas-murah-bonus-banyak) 3.

Gambar 4 : contoh pasar 3 (https://www.tokopedia. com/nramashop/kursi- plastic-yaris-furniture-outdoormainan-kayu) Rp 165.000 Plastik - -

Tabel 3 : produk pasar

(Sumber : Dok. Pribadi – Damianus Michael Gerry Fernandez, 2016 ) Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa

a. Image sesuai dengan karakter anak dimana pemilihan warna yang sesuai dengan psikologi anak (warna cerah).

b. Produk harus berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan anak. c. Pemilihan material yang ringan dan kuat.

d. Harga ekonomis, sesuai dengan target pasar. 3. Analisa Aktifitas

Masalah yang diangkat pada tugas akhir saya yaitu bagaimana untuk membuat sebuah desain meja dan kursi sesuai kebutuhan anak TK yang dapat melatih otot motorik dan mengasah imajinasi anak. Selain itu dapat memenuhi kebutuhan anak

(6)

akan bermain menggunakan meja dan kursi. Riset ini juga memperhatikan aspek keamanan dan kenyaman pada meja dan kursi tersebut

No. Macam aktifitas anak di meja

Masalah Kebutuhan

1 Belajar dengan menggunakan alat tulis dalam kegiatan seperti menggambar,

menggenggam pensil, belajar menulis.

1. Meja kotor akibat sampah dari alat mewarnai seperti kotoran krayon dan serutan pensil warna, 2. Meja berantakan

karena alat menulis dan menggambar. 1. Menyediakan wadah untuk menyimpan dan meletakan alat tulis, 2. Menggunakan bahan atau finishing yang mudah untuk dibersihkan. 2. Belajar meremas plastisin, lalu membuatnya menjadi berbagai bentuk dengan menggunakan

playdough.

1. Meja kotor akibat dari playdough dan juga plastisin. Bentuk alas meja yang tidak rata mengakibatkan bentuk yang diinginkan tidak halus,

2. Kotoran plastisin sulit dibersihkan 1. Menggunakan bahan yang mudah dibersihkan, atau finishing yang tahan terhadap kotoran lengket, 2. Menyediakan wadah untuk kotoran dari playdough, 3. Menggunakan

bahan yang rata dan halus.

3. 1. Membuat prakarya (Handcraft)

1. Meja kotor akibat sisa potongan kertas,

1. Menyediakan sarana untuk

(7)

Melipat, menggunting, merobek, menempel.

2. Gunting dapat membuat meja tergores, 3. Alat yang diletakkan sembarangan dapat melukai anak.

4. Meja kotor terkena lem

meletakan alat-alat prakarya. 2. Menyediakan tempat untuk membuang sampah. 3. Menggunakan bahan atau finishing yang tahan terhadap goresan serta mudah dibersihkan. 4. Makan dan minum 1. Meja kotor akibat

makanan dan minuman yang tumpah.

Dibutuhkan sarana untuk meletakan tempat minum dan makanan.

5. Kegiatan kelompok 1. Meja sulit ditata, dikarenakan meja tidak memiliki roda. 2. Meja dan kursi sering

didorong-dorong oleh anak, sehingga guru-guru berinisiatif untuk menggabungkan meja dan kursi dengan menggunakan tali. 3. Berisik saat memindahkan meja dan kursi. 1. Meja harus menggunakan roda agar mudah untuk menata. 2. Dibuat pengunci

pada setiap meja dan juga kursi. 3. Bahan alas meja

dan kursi dibuat agar saat dipindahkan bisa meminimalisir polusi suara. 6. Kegiatan diluar aktifitas

meja

1. Kegiatan belajar mengajar kadang kala

1. Membuat meja dan kursi yang

(8)

Tabel 4 : aktifitas anak tk

(Sumber : Dok. Pribadi – Damianus Michael Gerry Fernandez, 2016 ) 4. Analisa Pasar

Target utama pada perancangan ini dibagi menjadi 2 kriteria, yaitu konsumen langsung dan konsumen tidak langsung. Berikut ini adalah skema target utama yang terdiri dari konsumen langsung dan tidak langsung.

a. Konsumen tidak langsung

Konsumen tidak langsung di sini adalah setiap sekolah taman kanak – kanak. Hal ini karena mereka adalah buyer namun tidak bertindak sebagai user.

b. Konsumen langsung

Siswa taman kanak-kanak bertindak sebagai konsumen langsung dikarenakan siswa taman kanak-kanak merupakan user dari produk tersebut.

Masalah yang diangkat pada Tugas akhir saya yaitu bagaimana untuk membuat sebuah desain Meja dan kursi untuk kebutuhan anak TK,yang dapat melatih motorik dan imajinasi anak, selain itu dapat memenuhi kebutuhan anak untuk bermain pada Meja dan Kursi anak TK. dan juga memperhatikan aspek keamanan dan kenyaman pada meja dan kursi tersebut.

membutuhkan space atau ruangan yang lebih luas. Sementara, tidak semua sekolah memiliki banyak ruang maupun ruangan yang luas sehingga semua kegiatan harus dilakukan di dalam kelas itu juga.

mudah dipindahkan, dan juga memungkinkan dilipat atau ditumpuk sehingga kelas bisa dimaksimalkan penggunaannya.

(9)

E. METODE PENDEKATAN

Pengambilan data akan dilakukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif melalui teknik wawancara dibutuhkan untuk menggeneralisir kecenderungan perilaku user secara representatif. Sementara detil-detil kegiatan yang nantinya berkaitan dengan hal-hal teknis penggunaan produk dan studi antropometri, akan dilakukan melalui teknik observasi.

Gambar 5 : Aktifitas anak dan guru tkk penabur

( Sumber : Dok. Pribadi – Damianus Michael Gerry Fernandez, 2016 )

Perabot merupakan kebutuhan penting bagi penyelenggaraan TK. Jenis dan ukuran perabot disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan pendidikan dan anak didik TK. Perabot-perabot (meja, kursi, rak untuk alat pendidikan, dan rak simpan

(10)

untuk barang milik anak didik) tersebut hendaknya dicat dengan warna muda yang menarik atau dengan pelitur biasa dengan menggunakan material kayu untuk menghindari bahan/material yang beracun seperti plastik(tidak semua jenis plastik). Adapun ukuranukuran perabot yang direkomendasikan yaitu³:

1. Meja anak berukuran p = 120 cm, l = 75 cm, dan t = 47-50 cm. 2. Kursi anak berukuran p = 32-35 cm, l = 27-30 cm, dan t = 30 cm. 3. Rak untuk alat pendidikan berukuran p = 150 cm, l = 40 cm, dan t = 65

cm.

Rak simpan barang milik anak didik (loker) merupakan rak besar yang berkotak-kotak. Adapun ukuran tiap-tiap kotak tersebut, yaitu p = 30 cm, l = 30 cm, d = 35 cm, dan t = ± 100 cm (tiga tingkat).

--- 3. Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Sarana Dan Tamn Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud, 1992.

Dimensi meja dan kursi

Data untuk meja dan ukuran yang saya pakai disini saya ambil dari TKK PENABUR II Yang terletak di jalan Pembangunan, Jakarta.

Gambar 6: Ukuran Meja dan Kursi TKK II PENABUR

( Sumber : Dok. Pribadi – Damianus Michael Gerry Fernandez, 2016 ) F. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI

1. Logika dasar perancangan

Perancangan meja dan kursi TK berangkat dari pengamatan dan banyaknya keluhan dari Guru-guru. Dengan data yang berhasil dikumpulkan dan hasil dari

(11)

pengamatan secara kusus, diharapkan meja dan kursi TK menjadi produk yang di diidam-idamkan saat ini.

2. Teknologi yang dibutuhkan

Dalam proses pembuatan meja dan kursi TK, secara garis besar terbagi menjadi dua teknik, yaitu teknik traditional dan teknik digital. Dalam proses perancangannya penulis menggunakan alat-alat traditional dan juga alat-alat digital.

a. Alat Traditional

Penggunaan alat traditional adalah untuk membuat sketsa dan juga pembuatan mock up meja dan kursi. Alat-alat yang digunakan yaitu pensil 2B, penghapus, Kertas karton, dan lain sebagainya.

b. Alat Digital

Penggunaan alat digital antara lain digunakan untuk proses digitalisasi dari bentuk sketsa dibuat ersi digitalnya pada komputer menggunakan aplikasi seperti Adobe Ilustrator dan juga Solidwork. Setelah selesai proses digital, kemudian file tersebut dicetak dengan menggunakan printer sebagai master untuk nantinya diserahkan kepada bengkel-bengkel untuk dibuatkan meja dan kursi. 3. Material yang akan dipergunakan

Material-material yang akan digunakan antara lain : a. Papan triplek 1cm ukuran 65 x 50cm b. Papan triplek 0,5cm 65 x 50cm c. Pipa besi hitam 1”

d. Lem kayu e. Plat besi 2-3mm f. Engsel besi g. Mur dan baut M8 h. Roda plastik

(12)

i. kulit sintetick j. Karet

k. Cat Semprot ( warna dasar putih, hijau stabilo, clear doff ) l. karet pembalut stang sepeda,

m. Foam putih 4. Biaya perancangan dan produksi

Biaya perancangan dan produksi Meja dan Kursi TK adalah sebagai berikut :

Ongkos pembuatan rangka besi meja = Rp. 500.000,- Ongkos pembuatan papan meja = Rp. 100.000,- Ongkos pembuatan Rangka Kursi = Rp. 500.000,- Ongkos pembuatan bahan sofa untuk kursi = Rp. 100.000,- Ongkos Cat = Rp. 200.000,- Print sicker = Rp. 16.000,- Biaya accesoriss = Rp. 150000,-

TOTAL = Rp. 1.566.000

G. SKEMA PROSES KERJA

Proses perancangan Meja dan Kursi TK mempunya beberapa tahapan dan prosedur diantaranya :

(13)

1. Pra Produksi

Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi. Hal ini mencakup melakukan eksplorasi pada konsep, menentukan ide sebuah produk, dan kemudian mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.

2. Produksi

Secara umum tahapan ini merupaka tahapan untuk melakukan eksekusi setelah melakukan tahapan-tahapan pra produksi. Adapun tahapan dari proses produksi ini, yaitu :

a. Sketsa

b. Proses Digitalisasi

c. Perancangan Meja dan kursi

d. Perancangan Desain gambar sticker

3. Pasca Produksi

Merupakan tahapan akhir (finishing) setelah melakukan proses produksi. Tahapan dari proses pasca produksi ini yaitu :

a. Proses pengecatan

b. Proses pemasangan stiker c, Proses perakitan

Gambar

Tabel 1 : Target Pengguna Produk
Gambar  2  :contoh  pasar  1  (sumber  Tokopedia  https://www.tokopedia.c  om/funplastik/claris-set- 1-bangku-anak-dan- meja-anak-fantastic-hijau)  Rp  362.900,00
Gambar 3 : conttoh pasar  2  sumber  :  (https://www.tokopedia.  com/angsahitam/meja- kursi-paud-playgroup- tk-bekas-murah-bonus-banyak)  3
Tabel 4 : aktifitas anak tk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pekerja di PT Bengkalis Kuda Laut memiliki keterbatasan pengetahuan dalam melaporkan kejadian yang telah mereka alami, sehingga ini menjadi hambatan merek dalam

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE Kota Medan.. Asli Dokumen Kualifikasi sesuai data isian kualifikasi da fotokopinya sebanyak 1(satu)

fluorescens PG01, baik yang diintegr asikan dengan teknik invigor asi menggunakan matriconditioning ser buk bata mer ah atau ser buk ar ang sekam dapat dir ekomendasikan

Berdasarkan gejala klinis berupa adanya sesak, batuk, riwayat merokok, riwayat PPOK, serta pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa pasien ini merupakan pasien dengan penyakit paru

Effect of Pharmaceutical Care Programme on Blood Pressure and Quality of Life in a Nigerian Pharmacy.. Pharm

Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan,

Mencakup berbagai aspek: isi, metode, proses, subjek, evaluasi.. 1) Isi pendidikan moral harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan