• Tidak ada hasil yang ditemukan

GIRO, TABUNGAN, SIMPANAN BERJANGKA, TRAVELERS CHEQUES DALAM VALUTA RUPIAH, DANA PEMBAYARAN REKENING TITIPAN ( PAYMENT POINT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GIRO, TABUNGAN, SIMPANAN BERJANGKA, TRAVELERS CHEQUES DALAM VALUTA RUPIAH, DANA PEMBAYARAN REKENING TITIPAN ( PAYMENT POINT"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

TUJUAN KHUSUS

MAHASISWA DAPAT MEMAHAMI AKUNTANSI DANA BANK,

YANG MELIPUTI MATERI GIRO, TABUNGAN, SIMPANAN

BERJANGKA, TRAVELERS CHEQUES DALAM VALUTA

RUPIAH, DANA PEMBAYARAN REKENING TITIPAN

(PAYMENT POINT), SURAT BERHARGA YANG

DITERBITKAN, PINJAMAN YANG DITERIMA, KEWAJIBAN

LAIN-LAIN, MODAL PINJAMAN, MODAL BANK.

(4)

DILIHAT DARI SUMBERNYA

1. Dana dari masyarakat dalam bentuk

• Giro

• Tabungan

• Simpanan Berjangka

2. Dana dari Bank lain dalam bentuk

• Pinjaman antar Bank (Call money, Deposito Berjangka) • lainnya

3. Dana pinjaman dari pihak ketiga non Bank 4. Setoran pemegang saham (Modal saham) 5. Premium/Agio Saham

(5)

• Dana dalam Bank adalah hutang Bank kepada masyarakat atau pihak lainnya yang akan dibukukan disisi Pasiva atau sebelah kanan Neraca. Dana ini

bersifat seperti Hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet.

• Rekening dana Bank merupakan rekening permanen (real) yang akan disajikan pada neraca secara kumulatif.

(6)

GIRO

(7)

1. PENGERTIAN GIRO

• Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada Bank, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan.

• Penarikan dana Giro oleh pemilik hanya dapat dilakukan dengan cara perintah tertulis dari si pemiliknya sebagai dasar resmi otorisasi pendebetan rekening nasabah oleh Bank dalam bentuk pengeluaran Cek.

• Bank akan menguji keabsahan/kebenaran nomor rekening, tanda tangan, kecukupan saldo, dan informasi lainnya yang diperlukan.

(8)

SIFAT REKENING GIRO

• Rekening Giro berbentuk hutang jangka pendek Bank yang harus disajikan dalam hutang lancer.

• Mutasi Pertambahan Rekening Giro ➔ dibukukan sebelah kredit • Mutasi Pengurangan Rekening Giro ➔ dibukukan sebelah debit • Saldo Normal Rekening Giro adalah disebelah kredit

• Apabila saldo rekening berada disebelah debit, maka rekening tersebut bersaldo negatif yang lazimnya daalm dunia perbankan disebut dengan saldo merah atau terjadi overdraft (bersaldo negatif).

(9)

PEMBUKUAN TRANSAKSI GIRO

• Transaksi Giro dapat terjadi karena transaksi berikut yaitu transaksi

setoran nasabah (tunai dan kliring), setoran dari transfer, pemindah bukuan karena kliring dan transfer, penarikan tunai atau kliring, penambahan karena jasa atau bunga giro, pembebanan karena amanat nasabah dan lainnya.

(10)

TRANSAKSI PEMBUKUAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN

• CONTOH: Tn. Ahmad membuka rekening giro pada Bank Berkah cabang Tasikmalaya dan menyetor tunai sejumlah uang Rp 100.000.000 dan membayar tunai semua biaya administrasi seperti biaya penerbitan buku cek Rp 50.000, maka Bank Berkah akan membukukan sebagai berikut:

D : Kas ………. Rp. 100.050.000 K : Giro – Rekening Ahmad ………. Rp. 100.000.000 K: Barang Cetakan – Buku Cek ………. Rp. 50.000

(11)

TRANSAKSI PENYETORAN KLIRING

• CONTOH: Tn. Ahmad kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC sebesar Rp 10.000.000 untuk disetorkan kedalam rekening gironya, oleh Bank Berkah akan dibukukan sebagai transaksi Kliring.

• Pengkreditan akan dilakukan setelah hasil kliring tersebut berhasil. Untuk menampung kredit sementara biasanya dikreditkan kedalam rekening warkat

kliring.

Pembukuan sementara pada rekening warkat kliring:

D : Bank Indonesia .- Giro ………. Rp. 10.000.000 K : Warkat Kliring ……….………. Rp. 10.000.000

Pembukuan pada saat hasil kliring dinyatakan berhasil:

D : Warkat Kliring ……….………. Rp. 10.000.000 K : Giro – Rekening Ahmad ………. Rp. 10.000.000

(12)

TRANSAKSI PENYETORAN MELALUI TRANSFER CONTOH:

• Apabila Tn. Ahmad menerima transfer dari rekannya nasabah bank surya sebesar Rp 5.000.000 oleh Bank Berkah akan dicatat sebagai berikut:

D : Bank Lain – Giro .………. Rp. 5.000.000 K : Giro – Rekening Ahmad ………. Rp. 5.000.000

(13)

TRANSAKSI PENARIKAN GIRO

Penarikan setelah dilakukan penyetoran secara kliring dapat dilakukan satu hari setelah proses kliring dinyatakan berhasil. Penarikan giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi persyaraatan tertentu. Beberapa jenis penarikan diantaranya penarikan tunai, penarikan dengan amanat kepada Bank,

penarikan kliring, dan lainnya.

• CONTOH: Apabila Tn. Ahmad menarik selembar Cek senilai Rp 15.000.000 untuk dibayarkan oleh Bank secara tunai, maka Bank Berkah akan mencatat sebagai berikut:

D : Giro – Rekening Ahmad ………. Rp. 15.000.000 K : Kas Rupiah ………..………. Rp. 15.000.000

(14)

TRANSAKSI PENARIKAN GIRO SECARA KLIRING

Penarikan secara kliring dilakukan oleh nasabah dengan cara menerbitkan cek untuk disetorkan kepada seseorang yang merupakan nasabah Bank lain.

• CONTOH: Apabila Tn. Ahmad menerbitkan cek sebesar Rp. 4.000.000 dan memerintahkan Bank Berkah untuk menyerahkan cek untuk keuntungan nasabah Bank ABC, maka Bank Berkah akan mencatat sebagai berikut:

D : Giro – Rekening Ahmad ………. Rp. 4.000.000 K : Bank Indonesia – Giro ………. Rp. 4.000.000

Bagi Bank Berkah warkat yang diserahkan oleh Ahmad dianggap sebagai warkat

(15)

TRANSAKSI PENARIKAN GIRO DENGAN AMANAT

Pemberian amanat ini harus tertulis dan disahkan oleh pejabat Bank yang bersangkutan.

• CONTOH: Apabila Tn. Ahmad memerintahkan Bank Berkah cabang Tasikmalaya untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp. 2.000.000 untuk dipindah bukukan ke dalam rekening seseorang di Bank Berkah cabang Bandung, oleh Bank Berkah cabang Jakarta akan dicatat sebagai berikut:

D : Giro – Rekening Giro …..………. Rp. 2.000.000 K : Rekening Antar Kantor - (cabang Bandung) .………. Rp. 2.000.000

Rekening Antar Kantor (RAK) bersifat reciprocal yaitu bila satu pihak, mendebit maka pihak lainnya akan mengkredit. Maka RAK akan nihil pada laporan konsolidasinya.

(16)

TRANSAKSI PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LAINNYA

Seorang nasabah akan diberikan bunga giro apabila masih memiliki saldo kredit selama periode perhitungan bunga atau jasa giro. Perhitungan bunga giro didasarkan pada saldo rata-rata terendah dari mutasi setiap bulan.

Pembukuan langsung dibukukan atas keuntungan nasabah yang

bersangkutan.

CONTOH PERHITUNGAN BUNGA GIRO

Untuk Tn. Ahmad sebagai nasabah Bank Berkah Cabang Tasikmalaya dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Perhitungan bunga giro diterapkan saldo terendah bulan November 20xx :

• Bunga tahunan 12% • Bunga Bulana 1%

(17)

Perhitungan bunga giro bila

diterapkan saldo terendah bulan November 20xx

= 1% X Rp 94.000.000 = Rp 940.000

Bila diterapkan berdasarkan saldo rata-rata

= 1% x 99.166.667 = 991.667

(18)

Perhitungan bunga giro bila

diterapkan berdasarkan lamanya pengendapan dana pada bulan November 20xx seperti tabel disamping.

= 1 % x Rp 94.166.666 = 941.667

Metode mana yang akan diterapkan oleh Bank Berkah dapat diputuskan sendiri berdasarkan pengalaman Bank.

• 5/ 30 x 100.000.000 = 16.666.667 • 2/ 30 x 110.000.000 = 7.333.333 • Dan seterusnya

(19)

TRANSAKSI PEMBUKUAN JASA GIRO CONTOH:

Karena Bank Berkah memilih perhitungan bunga atas dasar lamanya dana mengendap, bunga giro sebesar Rp 941.667 tersebut dibukukan sebagai berikut:

D : Beban Bunga Giro ……….…..……….………. Rp. 941.667 K : Giro Rekening Ahmad ………. Rp. 941.667

(20)

TABUNGAN

(21)

2. PENGERTIAN TABUNGAN

• Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh penabung sewaktu-waktu jika dikehendaki.

• Tabungan merupakan hutang Bank kepada masyarakat (pemilik tabungan), yang dikelompokan ke dalam hutang jangka pendek dalam neraca.

• Setiap Bank memiliki janis tabungan yang berbeda-beda, perhitungan suku bunga yang berbeda-beda, pemberian hadiah, tata cara penyetoran dan penarikannya berbeda-beda antar setiap Bank.

(22)

AKUNTANSI UNTUK TABUNGAN Transaksi tabungan meliputi:

• Pembukaan rekening dan penyetoran • Penarikan

• Pemindahbukuan

• Tata cara perhitungan dan pembukuan bunga tabungan • Penutupan rekening Bank

(23)

TRANSAKSI PEMBUKAAN DAN PENYETORAN

Pembukaan rekening tabungan lazimnya lebih sederhana daripada pembukaan rekening giro. Nasabah hanya diminta untuk mengisi formulir pembukaan rekening yang memuat data pribadi calon nasabah, nasabah diberikan Passbook untuk mencatat segala transaksi yang menyangkut rekeningnya.

CONTOH:

Pada tanggal 4 Agustus 20xx Tn. X membuka tabungan di Bank Berkah -Tasikmalaya, setoran pertamanya sebesar Rp 1.500.000 tunai.

D : Kas ……….……….…..………..……….………. Rp. 1.500.000 K : Tabungan – Rekening Tn. X ………. Rp. 1.500.000

(24)

TRANSAKSI PEMBUKAAN DAN PENYETORAN CONTOH:

• Pada tanggal 20 Agustus 20xx Tn. X kembali menyetor pada rekening tabungannya dengan selembar cek Rp 4.600.000 dari Tn. Y (nasabah Bank Berkah-Bandung).

• Pada tanggal yang sama ia juga mendapat tranfer masuk dari seorang rekannya di Jakarta melalui Bank Berkah-Jakarta sebesar Rp 7.230.000

Transaksi tersebut akan dicatat oleh Bank Berkah-Tasikmalaya sebagai berikut:

D : Giro – Rekening Tn. Y ...………..……….………. Rp. 4.600.000 D : RAK cabang Jakarta ...………..……….………. Rp. 7.230.000 K : Tabungan – Rekening Tn. X ………. Rp. 11.830.000

(25)

TRANSAKSI PENYETORAN ANTAR CABANG CONTOH:

• Apabila Tuan X melakukan penyetoran tunai tanggal 24 Agustus pada Bank Berkah cabang Jakarta sebesar Rp 1.000.000 oleh Bank Berkah cabang Tasikmalaya selaku cabang penerbit akan membukukan dan akan dicatat sebagai berikut:

D : RAK - Jakarta ...………..………..……….………. Rp. 1.000.000 K : Tabungan – Rekening Tn. X ……….... Rp. 1.000.000

(26)

TRANSAKSI PENARIKAN CONTOH:

• Apabila Tuan X melakukan penarikan tunai pada Bank Berkah-Bandung sebesar Rp 1.500.000 secara tunai, oleh cabang Bandung dibukukan sebagai berikut:

D : RAK - Bandung ………...………..……….………. Rp. 1.500.000 K : Kas ………..……….... Rp. 1.500.000

Bank Penerbit (Bank Berkah – Tasikmalaya) akan mencatat sebagai berikut:

D : Tabungan Rekening Tn. X ………..……….………. Rp. 1.500.000 K : RAK - Bandung …….………….…..……….... Rp. 1.500.000

(27)

TRANSAKSI PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

• Lazimnya dapat dilakukan setiap akhir bulan, dasar perhitungan suku bunga dapat dihitung berdasarkan metode floating ataupun dari saldo tetap.

• Perhitungan suku bunga secara floating dapat dilakukan atas dasar lamanya dana mengendap dalam Bank. Lamanya saldo mengendap akan diperhitungkan dengan suku Bunga yang berubah-ubah

• Perhitungan saldo tetap didasarkan pada saldo rata-rata minimum dalam satu bulan. Bila saldo nasabah cenderung meningkat, metode ini dapat merugikan nasabah dan menguntungkan Bank, serta sebaliknya.

CONTOH:

Bila perhitungan bunga pada tabungan Tn. X didasarkan pada metode floating maka besarnya bunga didasarkan pada perubahan-perubahan suku bunga yang terjadi pada bulan Agustus

(28)

TRANSAKSI PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

• Bunga pada bulan Agustus berubah-ubah seperti ditampilkan pada tabel berikut:

• Bunga bulan Agustus ini akan dibebankan menjadi beban atau biaya selama Agustus, dan harus diantisipasi pada akhir bulan dengan cara mengkredit akun nasabah. Proses ini dikenal dengan antisipasi biaya bunga.

• Sebagai contoh mutasi rekening Tn. X selama bulan Agustus 20xx dapat dijabarkan sebagai berikut:

(29)

Besarnya bunga yang

diberikan pada Tn. X sebesar Rp 97.331 tersebut dihitung dengan menghitung lamanya hari dan besarnya saldo yang mengendap dan dihitung

dengan suku bunga yang

berlaku selama bulan Agustus 20xx.

Perhitungannya sebagai berikut:

(30)
(31)

TRANSAKSI PENCATATAN BUNGA TABUNGAN

• Ayat jurnal untuk membukukan beban bunga sebagai berikut

D : Biaya Bunga – Tabungan ………..……….………. Rp. 97.331 K : Tabungan – Rekening Tn. X ……….... Rp. 97.331

D : Tabungan Rekening Tn. X ………..……….………. Rp. 14.600 K : Hutang PPh ……….………..……….... Rp. 14.600

TRANSAKSI PAJAK ATAS BUNGA TABUNGAN

Menurut ketentuan perpajakan, atas bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15%. Dengan demikian PPh atas bunga Tn. X adalah

(32)

D : Tabungan Rekening Tn. X ………..……….………. Rp. 12.927.331 K : Kas ………..…….………..……….... Rp. 12.927.331

TRANSAKSI PENUTUPAN REKENING TABUNGAN

CONTOH:

• Pada tanggal 1 September Tn. X menutup tabungannya, maka Bank Berkah – Tasikmalaya membukukan sebagai berikut:

(33)

SIMPANAN BERJANGKA

(34)

3. PENGERTIAN SIMPANAN BERJANGKA

• Simpanan Berjangka disebut juga dengan Deposito berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.

PENGGOLONGAN SIMPANAN BERJANGKA

• Dapat digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok simpanan berjangka yang jatuh tempo kurang dari satu tahun (kelompok hutang

lancar) dan kelompok simpanan yang jatuh tempo lebih dari satu tahun (kelompok hutang jangka panjang).

(35)

• Perhatikan ! Untuk hutang jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, jika memiliki masa jatuh tempo sisa dua belas bulan menjelang jatuh tempo maka digolongkan ke dalam hutang jangka pendek. Tujuan penggolongan dan penyajian dalam laporan keuangan adalah untuk menyajikan secara wajar posisi hutang jangka pendek dan panjang

(Assets-liability manajement) yang berguna untuk menyajikan informasi jatuh tempo

(36)

AKUNTANSI SIMPANAN BERJANGKA

• Akuntansi untuk mencatat transaksi simpanan berjangka meliputi transaksi pembukaan simpanan berjangka, perhitungan dan pembukuan bunga, pencairan simpanan berjangka pada saat jatuh tempo, dan perpanjangan simpanan berjangka secara rollover.

D : Giro – Rekening Tn. X ………..……….………. Rp. 35.000.000 K : Simpanan Berjangka 3 Bulan Rekening Tn. X ….……….... Rp. 35.000.000

TRANSAKSI PEMBUKAAN SIMPANAN BERJANGKA

CONTOH:

• Tn. X membuka simpanan pada Bank Berkah-Tasikmalaya atas beban rekening gironya sebesar Rp. 35.000.000 jangka waktu 3 bulan, bunga sebesar 21% setahun dibayarkan pada saat jatuh tempo. Oleh Bank Berkah-Tasikmalaya akan dicatat sebagai berikut:

(37)

D : Kas ……….………..……….………. Rp. 20.000.000 K : Simpanan Berjangka 2 Bulan Rekening Tn. Y ….……….... Rp. 20.000.000

• Tn. Y membuka simpanan berjangka pada Bank Berkah-Tasikmalaya yang dibelinya secara tunai nilai nominal sebesar Rp. 20.000.000 jangka waktu 2 bulan, bunga sebesar 22% setahun dibayarkan pada saat jatuh tempo. Oleh Bank Berkah-Tasikmalaya akan dicatat sebagai berikut:

• Pada hari yang sama Tn. Z membeli simpanan berjangka pada Bank Tasikmalaya yang dibayarkan dengan warkat transfer Bank bersangkutan sebesar Rp 50.000.000 jangka waktu 6 bulan dan suku bunga sebesar 24% setahun. Tn. Z bukan pemegang rekening giro pada Bank Berkah-Bandung. Oleh Bank Berkah akan dicatat sebagai berikut:

D : Warkat transfer yang akan dibayar …….……….………. Rp. 50.000.000 K : Simpanan Berjangka 6 Bulan Rekening Tn. Z ….……….... Rp. 50.000.000

(38)

PERHITUNGAN BUNGA

• Dengan mengasumsikan tanggal pembayaran bunga ketiga nasabah tersebut di atas sama. Pada tanggal jatuh tempo bulan pertama, Bank Berkah-Tasikmalaya akan menyisihkan beban bunga sebegai berikut:

Tn. X = 1/12 x 21% x Rp 35.000.000 = Rp 612.500 Tn. Y = 1/12 x 22% x Rp 20.000.000 = Rp 366.667 Tn. Z = 1/12 x 24% x Rp 50.000.000 = Rp 1.000.000

Rp 612.500 + Rp 366.667 + Rp 1.000.000 = Rp 1.979.167

• Sekalipun belum dilaksanakan pembayaran, oleh Bank harus dicatat sebagai penyisihan biaya bunga simpanan berjangka atas beban periode atau bulan berjalan

(39)

D : Biaya Bunga Simpanan Berjangka ……..……….………... Rp. 1.979.167 K : Biaya Bunga yang akan dibayar – Bunga simpanan berjangka …….... Rp. 1.979.167

• Ayat jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah :

• Pada saat ketiga nasabah tersebut datang hendak mencairkan bunga simpanan berjangka. Tn X untuk keuntungan rekening gironya. Tn Y secara tunai, Tn Z dikirim ke rekannya yang juga nasabah Bank Berkah – Bandung. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :

D : Biaya Bunga yang akan dibayar – Bunga simpanan berjangka …….... Rp 1.979.167 K : Giro Rekening Tn. X ……….……….………. Rp. 612.500 K : Kas ……….………..……….……….. Rp. 366.667 K : RAK – Cabang Bandung ……….….……….... Rp. 1.000.000

(40)

D : Ikhtisar Laba Rugi ………..……..……….………... Rp. 1.979.167 K : Biaya Bunga simpanan berjangka ……... Rp. 1.979.167

• Pada akhir tahun buku, biaya ini ditutup ke dalam rekening laba-rugi dengan ayat jurnal penutup sebagai berikut:

PENCAIRAN SIMPANAN BERJANGKA YANG TELAH JATUH TEMPO

• Simpanan berjangka sesuai dengan perjanjian baru dapat dicairkan oleh si pemegang pada saat tempo.

• Apabila simpanan berjangka Tn. A telah jatuh tempo dan belum dicairkan, maka Bank Berkah akan memisahkan rekening ini bersama-sama dengan rekening lainnya dengan membukukan sebagai berikut

D : Simpanan Berjangka 3 Bulan ..……..……..……….………... Rp. 35.000.000 K : Simpanan Berjangka yang telah jatuh tempo – Rekening Tn. A ... Rp. 35.000.000

(41)

D : Simpanan Berjangka yang telah jatuh tempo – Rekening Tn. A ... Rp. 35.000.000 K : Kas ……….………..……….……….. Rp. 35.000.000

• Apabila kemudian Tn. A hendak mencairkan simpanan berjangka tersebut secara tunai maka Bank Berkah akan menghilangkan rekening simpanan berjangka yang telah jatuh tempo tersebut dengan mencatat sebagai berikut:

PENCAIRAN SIMPANAN BERJANGKA YANG BELUM JATUH TEMPO

• Adakalanya nasabah mencairkan simpanan berjangka sebelum jatuh tempo, dalam kasus ini Bank memberikan suku bunga yang berbeda dari suku bunga yang telah disepakati.

• Dengan perkataan lain nasabah akan dikenakan denda (penalty). Penalty merupakan selisih antara bunga seharusnya dan suku bunga baru yang ditetapkan

(42)

PERHITUNGAN BUNGA YANG HARUS DIBAYAKAN (PENALTY)

• Penalty dalam pencatatan akuntansi akan diberlakukan sebagai keuntungan

Bank yang akan digolongkan sebagai rekening pendapatan operasional

lainnya.

CONTOH

• Apabila Tn. Z yang telah memiliki rekening simpanan berjangka selama 3 bulan, kemudian hendak mencairkan rekeningnya untuk disetorkan bagi keuntungan rekening giro Tn. Y, maka Bank Berkah akan memberikan bunga kepadanya sebesar 19% setahun dan membukukan sebagai berikut:

• 19% x 3/12 x Rp 50.000.000 = ………. Rp 2.375.000 Bunga yang teleh dibayarkan:

• 24% x 3/12 x Rp 50.000.000 = ………... Rp 3.000.000 Jumlah yang seharusnya dikembalikan ……… Rp 625.000

(43)

• Pada saat tuan Z hendak mencairkan simpanan berjangka yang dimilikinya, hasil pencairan harus dikurangkan terlebih dahulu dengan denda (penalty) sebesar Rp 625.000 kemudian akan dicatat sebagai berikut:

D : Simpanan Berjangka 6 Bulan Rekening Tn. Z .………... Rp. 50.000.000 K : Pendapatan oprasional lainnya – Penalty simpanan berjangka ... Rp. 625.000 K : Giro – Rekening Tn. Y ……….………... Rp. 49.375.000

(44)

PERPANJANGAN SIMPANAN BERJANGKA - AUTOMATIC ROLLOVER CONTOH:

• Tn. Q membeli simpanan berjangka dari Bank Berkah-Tasikmalaya dengan nominal Rp 30.000.000 bunga dibayarkan dimuka sebesar 24% setahun dalam jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dilakukan secara tunai. Pada saat terjadi pembelian Bank Berkah memperhitungkan nilai tunai pembelian sebagai berkut: • Nilai nominal simpanan berjangka ………. Rp 30.000.000

Bunga yang dibayarkan dimuka:

• 24% x 3/12 x Rp 30.000.000 = ………... Rp 1.800.000 Jumlah yang diterima oleh Bank ………….……… Rp 28.200.000

• Besarnya nilai tunai yang diterima Bank Berkah hanya sebesar Rp 28.200.000 • Selisihya Rp 1.800.000 akan dicatat sebagai biaya yang dibayarkan dimuka

(45)

• Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

D : Kas ……….………... Rp. 28.200.000 K : Biaya yang harus dibayar dimuka – Bunga simpanan berjangka ... Rp. 1.800.000 K : Simpanan berjangka 3 bulan – Rekening Tn. Q ………... Rp. 30.000.000

• Besarnya alokasi setiap bulan ke dalam laba rugi akan ditentukan dengan lamanya jangka waktu simpanan berjangka. Dala hal ini biaya dibayar dimuka sebesar Rp 1.800.000 dan jangka waktu 3 bulan, sehingga pengalokasian biaya sebesar Rp 1.800.000 / 3 = Rp 600.000

• Pada tanggal jatuh tempo bunga setiap bulannya, diadakan alokasi pembebanan biaya ke dalam rekening laba-rugi dengan ayat jurnal sebagai berikut yang akan dilakukan selama 3 bulan mendatang:

D : Biaya Bunga – Simpanan Berjangka ………..………... Rp. 600.000 K : Biaya yang harus dibayar dimuka – Bunga simpanan berjangka ... Rp. 600.000

(46)

PENCAIRAN SIMPANAN BERJANGKA YANG PEMEGANGNYA TUTUP USIA

• Apabila pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo, maka akan dikenakan denda sebagaimana pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo

• Penyerahan hasil pencairan simpanan berjangka akan ditujukan kepada ahli

(47)

TRAVELER’S CHEQUES (TC)

(48)

4. TRAVELER’S CHEQUES (TC) DALAM VALUTA RUPIAH

• Taveler’s Cheque merupakan warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu Bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan Namanya tercantum di atas TC tersebut. • Taveler’s Cheque lazimnya diteribitkan dalam valuta asing yang dapat

dipergunakan di seluruh dunia dalam lalu lintas pembayaran. • di Indonesia diterbitkan TC dalam valuta rupiah

• Dari sudut pandang penjual TC, TC dipandang sangat menguntungkan karena merupakan sumber dana yang paling murah (tidak memiliki beban bunga).

• Baik penerbit atau agen penjual TC akan mendapat keuntungan dari lamanya pengendapan dana hasil penjualan TC.

(49)

AKUNTANSI UNTUK TC

• Akuntansi untuk mencatat transaksi yang timbuk dari TC meliputi: penjualan

dan pencairan TC (tersedia di Bank penerbit, agen penjual, kantor cabang

Bank penerbit)

• Unsur pengamanan TC berupa nomor seri yang tercetak pada setiap lembar TC (preprinted number).

• Unsur internal control lainnya berupa tanda tangan si pemilik TC di atas warkat sewaktu TC dibeli dan verifikasi tanda tangan pada waktu pencairan TC.

TRANSAKSI PENERBITAN TC

CONTOH:

• Ny. Sinta sebagai nasabah giro Bank Berkah – Jakarta hendak membeli TC atas beban rekening gironya, jumlah TC yang dibeli terdiri dari pecahan sebagai berikut: 80 lembar @ Rp 10.000 ; 50 lembar @ Rp 100.000 ; 5 lembar @ Rp 1.000.000 pada saat penjualan TC oleh Bank Berkah dicatat sebagai berikut:

(50)

• Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

D : Giro – Rekening Ny. Sita ……….………... Rp. 10.800.000 K : Travelers cheques – Rupiah ……….………... Rp. 10.800.000

• Jumlah TC sebesar Rp10.800.000 akan tampil dalam neraca sisi passive dan tetap outstanding hingga ada pencairan TC yang dibeli oleh Ny. Sita

PENCAIRAN TC DIBUKAN CABANG PENERBIT OLEH SI PEMILIK

• Ny. Sita mencairkan TC pada Bank Berkah cabang Surabaya sebanyak 3 lembar @ 100.000 secara tunai. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

D : RAK – Cabang Surabaya ……….………... Rp. 300.000 K : Kas ………..……….………... Rp. 300.000

(51)

• Bank Berkah Cabang Surabaya setelah melakukan pembayaran kepada Ny. Sita akan segera mengirimkan warkat TC tersebut kepada penerbitnya yaitu cabang Jakarta. Oleh Bank Berkah Cabang Jakarta setelah menerima warkat TC akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:

D : TC – Rupiah …..……….………... Rp. 300.000 K : RAK – Cabang Surabaya .……….………... Rp. 300.000

TRANSAKSI PENCAIRAN TC PADA BUKAN CABANG PENERBIT YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK KETIGA (BUKAN SI PEMILIK)

• Pada prinsipnya TC dapat langsung dicairkan. Pencairan langsung ini hanya dapat dilakukan oleh si pemilik. Apabila TC dicairkan bukan oleh si pemilik, maka kepada cabang si pembayar tidak dapat langsung melakukan pembayaran, tetapi harus melakukan inkaso/penagihan kepada cabang penerbit setelah diteliti keabsahannya.

(52)

• Inkaso kepada cabang penerbit TC akan ditampung sementara dalam rekening

administratif. Rekening ini akan menjadi nihil apabila proses inkaso warkat TC

telah diselesaikan.

CONTOH:

• Apabila Bank Berkah-Bandung menerima setoran untuk keuntungan rekening toko anda (nasabah giro) berupa warkat TC atas nama Ny. Sita yang telah diserahkan dan ditandatangani olehnya atas pembelian sejumlah barang. Besarnya TC sebanyak 30 lembar @ Rp 10.000 ; 1 lembar @ Rp 1.000.000 oleh bank berkah cabang Bandung warkat TC tersebut harus terlebih dahulu diinkasokan ke cabang Jakarta dan akan dibukukan sebagai berikut:

(53)

• Setelah hasil inkaso kepada cabang Jakarta dinyatakan berhasil, oleh Bank Berkah cabang Bandung akan dibebankan komisi inkaso sebesar Rp 25.000 yang akan dibebankan pada toko Anda dan akan dibukukan sebagai berikut:

D : Rekening Administratif Rupiah – Warkat TC yang diinkasokan ……... Rp. 1.300.000

Bila toko Anda bukan nasabah Bank Berkah – Bandung, maka hasil inkaso dapat ditampung pada rekening Hasil Inkaso yang Dapat Dibayar

D : RAK – Cabang Jakarta ……….……... Rp. 1.300.000 D : Pendapatan Komisi Inkaso ……..……….……... Rp. 25.000 D : Giro – Rekening Toko Anda ..……….……... Rp. 1.275.000

(54)

TRANSAKSI PENERBITAN TC YANG DISERAHKAN KEPADA AGEN PENJUAL TC YANG TELAH DITUNJUK

• TC yang diterbitkan oleh suatu Bank dapat dijual dan dicairkan pada agen-agen penjual dan pembeli yang telah ditunjuk resmi oleh Bank penerbit TC tersebut. • Agen penjual ini menikmati keuntungan berupa pengendapan dana hasil

penjualan TC dan komisi penjualan dan pencairan dari Bank penerbit.

CONTOH

• Bank Berkah-Jakarta mengirimkan 20 lembar TC rupiah @ Rp 100.000 kepada agenya PT. Indorama dengen memperhitungkan beban formulir senilai @ Rp 1.300 per lembar. Oleh Bank Berkah-Jakarta dicatat sebagai berikut:

D : Biaya Formulir Berharga – TC ……….……... Rp. 26.000 D : Persediaan Formulir Berharga ……….……... Rp. 26.000

(55)

• Penyerahan wakat ini akan dicatat oleh Bank Berkah – Jakarta dalam rekening administratif sebagai suatu kontijensi penjualan TC, denga ayat jurnal sebagai berikut:

K : Rekening Administratif Rupiah – TC yang diserahkan kepada Agen …….……... Rp. 2.000.000

• Rekening administratif ini akan menjadi rekening efektif yaitu sebagai komponen rekening passiva pada neraca, setelah diketahui bahwa TC yang diserahkan tersebut terjual oleh agen PT. Indorama selama belum diterima laporan hasil penjualan TC dari agen, maka rekening admiistratif akan tetap outstanding di neraca

(56)

TRANSAKSI PENJUALAN OLEH AGEN PENJUAL CONTOH

• Apabila PT. Indorama berhasil menjual sebanyak 20 lembar TC @ Rp 100.000 kepada tuan waskito secara tunai. Hasil ini segera dilaporkan kepada Bank Berkah-Jakarta melalui suatu memo. Agen diberikan komisi 1% dari penjualan. • Oleh Bank Berkah-Jakarta dibukukan dengan terlebih dahulu menghapus

rekening kontijensi yang telah dilakukan sebelumnya sebagai berikut:

D : Rekening Administratif Rupiah – TC yang diserahkan kepada Agen …….……... Rp. 2.000.000

• Hasil penjualan TC akan dibukukan sebagai tagihan kepada agen penjual dan akan timbul beban komisi kepada agen serta munculnya rekening TC pada hutang jangka pendek

(57)

• Pada saat agen penjual TC menyetor hasil penjualan ke Bank penerbit, Bank Berkah- Jakarta akan membukukan sebagai berikut:

D : Tagihan kepada Agen Penjual TC PT. Indorama …….……... Rp. 1.980.000 D : Biaya Komisi Penjualan TC ……….……... Rp. 20.000 K : TC Rupiah ……….……... Rp. 2.000.000

• Ayat jurnal untuk mecatat transaksi ini sebagai berikut:

D : Kas atau Giro – PT Indorama …………..……….……... Rp. 1.980.000 K : Tagihan kepada Agen Penjual TC PT. Indorama …….……... Rp. 1.980.000

(58)

• Cabang Surabaya akan segera mengirimkan warkat TC kepada cabang Jakarta. Oleh cabang Jakarta akan segera melakukan verifikasi TC yang telah dicairkan. Cabang Jakarta akan membukukan sebagai berikut:

D : RAK – Cabang Jakarta …………..…….………... Rp. 2.000.000 D : Kas ……….……….……... Rp. 2.000.000

• Bila kemudian nasabah TC tersebut datang mencairkan TC pada Bank Berkah -Surabaya, oleh Bank Berkah-Surabaya akan dibukukan sebagai berikut:

D : TC – Rupiah ……….…………..……….……... Rp. 2.000.000 K : RAK – Cabang Surabaya ………..…….……... Rp. 2.000.000

(59)

TRANSAKSI TC HILANG

• Apabila nasabah menghilangkan TC, maka prosedur untuk memperolehnya kembali dengan cara Bank penerbit TC menerbitkan kembali TC dan bukan oleh agen penjual.

• Sebelumnya Bank penerbit TC mengumumkan stop payment kepada seluruh cabang dan agen atas hilangnya TC.

• Setelah beberapa lama penerbit menerbitkan TC dengan serial yang baru, dan menyatakan serial TC yang hilang tidak berlaku lagi.

(60)

CONTOH :

• Ny. Sita melaporkan hilangnya TC pada Bank Berkah-Surabaya, yang hilag 1 lembar TC @ Rp 1.000.000 ; yang telah dibelinya dari Bank Berkah-Jakarta, dan memohon untuk diterbitkan TC baru. Cabang Surabaya memeriksa informasi kebenarannya dan memverifikasi ke cabang Jakarta. Atas penerbitan kembali akan dikenakan komisi Rp 5.000 yang dibayar tunai oleh Ny. Sita. Oleh Bank akan dicatat sebagai berikut:

D : Kas ………..……….…………..……….……... Rp. 5.000 D : RAK – Cabang Jakarta ….………..…….……... Rp. 1.000.000 K : TC ……….………..…….……... Rp. 1.000.000 K : Pendapatan Komisi Penerbitan Kembali TC Rupiah ... Rp. 5.000

• Oleh cabang Jakarta akan dibukukan sebagai berikut :

D : TC ……….………..…….……... Rp. 1.000.000 K : RAK – Cabang Surabaya ….………..…….……... Rp. 1.000.000

(61)

TRANSAKSI PENERBITAN ULANG TC DI CABANG PENERBIT

• Apabila penerbitan ulang TC yang hilang tersebut dilakukan pada cabang penerbitnya, prosedurnya lebih mudah karena pemeliharaan administrasinya di rawat dengan baik.

CONTOH:

• Ny. Sita melapor ke Bank Berkah-Jakarta atas kehilangan TC serta meminta untuk menerbitkannya kembali, TC yang diterbitkan akan dikenakan komisi sebesar Rp 5.000, oleh Bank Berkah akan dicatat sebagai berikut:

D : TC Rupiah (lama) ……….……… Rp. 1.000.000 K : TC Rupiah (baru) ….………..…….……... Rp. 1.000.000

D : Kas ……….……… Rp. 5.000 K : Pendapatan Komisi Penerbitan TC Rupiah ….……... Rp. 5.000

(62)

PAYMENT POINT

(63)

5. DANA PEMBAYARAN REKENING TITIPAN (PAYMENT POINT)

• Jenis sumber dana yang memiliki harga yang relatif murah adalah dana pembayaran rekening titipan.

• Rekening titipan (payment point) adalah pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan pihak tertentu, biasanya giro milik suatu perusahaan, yang pembayarannya dilakukan melalui Bank.

• Manfaat bagi Bank adalah sebagai sumber dana dan sekaligus sebagai alat promosi Bank

JENIS-JENIS REKENING TITIPAN

• Ada beberapa jenis rekening titipan yang biasanya dijumpai pada Bank. Antara lain: Rekening listrik PLN, Rekening Telpon, Rekening PDAM, Rekening Pembayaran titipan lainnya (Uang UKT perguruan tinggi, pajak televisi, dan lain-lain)

(64)

AKUNTANSI UNTUK PEMBAYARAN REKENING TITIPAN

• Akuntansi untuk pembayaran rekening titipan meliputi : saat penerimaan warkat rekening nasabah dan saat penerimaan setoran pembayaan rekening dan pemindahbukuan ke rekening perusahaan penitip rekening.

AKUNTANSI SAAT MENERIMA WARKAT REKENING TITIPAN

CONTOH:

• Apabila Bank Berkah-Jakarta menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp 32.000.000 untuk tagihan PLN periode Agustus 20xx pada saat diterima bundle rekening titipan ini Bank Berkah akan membukukan sebagai berikut:

(65)

TRANSAKSI PEMBAYARAN REKENING TITIPAN

• Penerimaan dari pembayaran rekening titipan harus diadministrasikan dengan kontrol yang ketat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang atau pembayaran yang telah diterima oleh Bank.

CONTOH:

• Pada akhir hari jumlah pembayaran rekening PLN yang diterima berjumlah Rp 5.750.000 semuanya diterima secara tunai oleh Bank Berkah-Jakarta, dan dibukukan seluruh penerimaan uang tersebut sebagai berikut:

D : Kas ……….….……... Rp. 5.750.000 K : Giro Rekening PLN ……….……... Rp. 5.750.000

(66)

Untuk mencatat posisi warkat yang masih outstanding atau belum dibayar oleh para pelanggan, maka harus dibukukan dengan jumlah nilai yang sama dengan di atas dan langsung mengurangi rekening administratif yang masih outstanding.

D : Rekening Administrasi Rupiah – Warkat Rekening PLN yang diterima ….……... Rp. 5.750.000

Dengan dibayarkannya warkat di atas maka sisa warkat yang belum dibayar oleh pelanggan listrik menjadi Rp 26.250.000 (selisish antara Rp 32.000.000 warkat yang diterima PLN dengan jumlah pembayaran pelanggan Rp 5.750.000)

(67)

SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

(68)

6. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

• Salah satu sumber dana yang dimiliki oleh Bank adalah dengan menjual surat pengakuan hutang yang telah diterbitkan dan ditandatangani oleh nasabahnya yang belum mampu melunasi hutangnya. Surat pengakuan hutang ini diserahkan kepada Bank sebagai jaminan atas pelunasan hutang nasabah yang bersangkutan.

• Surat pengakuan hutang ini dianggap sebagai aktiva oleh Bank yang menerimanya dan dapat diperjualbelikan kepada Bank Indonesia untuk memperolah alat liquid yang diperlukan oleh Bank yang bersangkutan.

• Penjualan surat berhaga ini disebut dengan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang akan dikenakan sejumlah biaya bunga oleh si pembeli (dalam hal ini Bank Indonesia)

(69)

PROSEDUR PENERBITAN SURAT BERHARGA

• Secara sistematis dapat disajikan prosedur penerbitan surat berharga sebagai berikut: Bank Penerbit Surat Berharga Bank Pembeli Surat Berharga Nasabah Penerbit Surat Berharga

• Bank penerbit SBPU harus menjamin penjualan surat berharga ini kepada Bank pembeli SBPU. Maksudnya apabila tidak tertagih dikemudian hari maka Bank yang menjualnya berkewajiban mengembalikan pembayaran.

(70)

AKUNTANSI UNTUK PENERBITAN SBPU

• Akuntansi untuk penerbitan SBPU dapat dibedakan antara penerbitan,

penjualan, dan pelunasan SBPU.

• Rekening SBPU ini adalah rekening hutang atau dana Bank yang selalu akan bersaldo kredit sepanjang surat berharga ini masih outstanding.

TRANSAKSI PENERBITAN

• CONTOH: Apabila nasabah Bank Berkah membuat surat pengakuan hutang atas pinjaman yang telah diterima sebesar Rp 80.000.000 beserta bunga sebesar Rp 20.000.000 atau keseluruhan pinjaman sebesar Rp 100.000.000 dengan suku bunga 14% setahun jangka waktu 6 bulan, kemudian pada hari yang sama dijual oleh Bank Berkah kepada Bank Indonesia dam dibebankan diskonto 13,5 % setahun. Hasil penjualan dibukukan untuk rekening giro Bank Berkah pada Bank Indonesia. Dibukukan oleh Bank berkah sebagai berikut:

(71)

Pada waktu menerima surat berharga pengakuan hutang dari nasabah:

D : Surat Berharga ………..….……... Rp. 100.000.000 K : Debitur ……….….……... Rp. 80.000.000 K : Pendapatan Bunga Debitur yang diterima dimuka ..….……... Rp. 20.000.000

Apabila surat berharga tersebut akan diterbitkan dan dijual ke Bank Indonesia, oleh Bank Indonesia akan dikenakan diskonto. Proses ini dibuat dengan rediskonto ke Bank Indonesia. Pada waktu rediskonto ke BI akan terjadi hutang atau kewajiban Bank Berkah kepada BI atas surat berharga yang telah dijual tersebut.

(72)

Pencatatan diskonto SBPU:

D : BI Giro ………..….……... Rp. 93.250.000 D : Diskonto SBPU yang belum diamortisasikan ………….….……... Rp. 6.750.000 K : Surat Berharga SBPU ………...….……... Rp. 100.000.000

Diskonto SBPU tersebut akan dialokasikan setiap bulannya ke dalam rekening biaya dengan ayat jurnal sebagai berikut:

D : Biaya Diskonto SBPU …..………..….……... Rp. 1.125.000 K : Diskonto SBPU yang belum diamortisasikan ………….….……... Rp. 1.125.000

Amortisasi diskonto dilakukan setiap periode, lazimnya setiap bulan agar ikhtisar laba rugi dapat disajikan dengan gambaran yang wajar.

(73)

TRANSAKSI PADA SAAT JATUH TEMPO

• Pada saat jatuh tempo setelah amortisasi diskonto bulan terakhir dan SBPU tersebut dilunasi oleh Bank Berkah dan oleh nasabah yang menerbitkan surat pengakuan hutang tersebut, oleh Bank Berkah tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

D : Surat Berharga SBPU ………...….……... Rp. 100.000.000 D : Kas / Giro Nasabah ………..….……... Rp. 100.000.000 K : Surat Berharga ………..………….….……... Rp. 100.000.000 K : BI Giro ………..….……... Rp. 100.000.000

Dengan dibukukannya jurnal ini tidak ada lagi surat berharga SBPU yang

(74)

PINJAMAN YANG DITERIMA

(75)

7. PINJAMAN YANG DITERIMA

• Pinjaman yang diterima sebagai komponen penambah dana suatu Bank diantaranya : pinjaman jangka Panjang dari Bank lain, pinjaman dari luar negeri yang disalurkan kepada pemerintah untuk diteruskan kepada Bank pelaksana (Two Step Loan), obligasi, maupun pinjaman dalam rangka pembiayaan bersama satu atau beberapa proyek.

AKUNTANSI UNTUK PINJAMAN YANG DITERIMA TRANSAKSI PINJAMAN DARI BANK LAIN

• Pinjaman ini dapat diwujudkan dalam bentuk sertifikat deposito, commercial paper,dan surat berharga lainnya

(76)

CONTOH:

Apabila Bank Berkah Kantor Pusat memutuskan untuk meminjam dana dari Bank ABC sebesar Rp 30.000.000.000 dan untuk itu Bank Berkah menerbitkan Sertifikat deposito dengan jangka waktu 3 tahun, suku bunga 15% setahun, dana diterima oleh Bank Berkah dalam bentuk rekening giro pada Bank ABC. Bank Berkah pusat dicatat sebagai berikut:

D : Bank Lain – Giro (Bank ABC) ………...….……... Rp. 30.000.000.000 K : Pinjaman yang diterima – sertifikat deposito 3 tahun …... Rp. 30.000.000.000

Setahun kemudian, sertifikat belum jatuh tempo, kantor pusat harus memperhitungkan bunga selama 12 bulan pertama sebesar Rp 4.500.000.000 (dari 30.000.000.000 x 15%) bunga dibayarkan melalui giro ke Bank ABC, berikut pencatatannya:

(77)

Apabila kantor cabang Bank Berkah ingin mempergunakan dana Rp 1.000.000.000 maka kantor Bank Berkah pusat dapat memindahkan dana (transfer) ke kantor cabang melalui Bank Indonesia setempat. Ayat jurnal dicatat sebagai berikut:

D : Biaya Bunga Pinjaman yang diterima Sertifikat Deposito …………...….……... Rp. 4.500.000.000 K : Bank lain – Giro (Bank ABC) …... Rp. 4.500.000.000

D : RAK – Cabang Jakarta …………...….……... Rp. 1.000.000.000 K : Bank lain – Giro (Bank ABC) …... Rp. 1.000.000.000

Sedangkan oleh kantor cabang Jakarta akan membukukan transaksi sebagai berikut:

D : Bank Indonesia – Giro …... Rp. 1.000.000.000 D : RAK – Kantor Pusat ..……...….……... Rp. 1.000.000.000

(78)

TRANSAKSI TWO STEP LOAN

• Pinjaman yang diterima dari skema two step loan akan diadminiistrasikan ke dalam rekening pinjaman yang diterima, proses terjadinya TSL ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Sebagai Bank penerima kredit TSL Sebagai penjamin dan penyalur TSL Bank LN Lembaga LN Pemerintah Cabang Cabang Bank penerima pinjaman DN

Pemerintah RI Bank pemberi pinjaman di LN

(79)

CONTOH:

Apabila Bank Berkah mendapatkan pinjaman melalui pemerintah RI dan Bank of Japan sebesar Rp 12.000.000.000 yang disalurkan melalui Bank Indonesia. Maka oleh kantor pusat akan dibukukan sebagai berikut:

D : Bank Indonesia – Giro …... Rp. 12.000.000.000 K : Pinjaman yang diterima – TSL ... Rp. 12.000.000.000

Pada saat jatuh tempo waktu pinjaman TSL rekening ini akan didebetkan dengan jumlah yang sama dan tidak akan tampak lagi pada neraca Bank Berkah.

(80)

TRANSAKSI OBLIGASI

CONTOH:

• Apabila kantor pusat Bank Berkah menerbitkan 1.000 lembar obligasi @ Rp 1.000.000.000 dengan suku bunga 12% setahun. Cabang Jakarta berhasil menjual seluruh lembaran obligasi kepada masyarakat. Hasil diterima seluruhnya tunai. Oleh kantor cabang Jakarta akan dicatat sebagai berikut:

D : Kas ……….…... Rp. 1.000.000.000 K : Hutang Obligasi ………... Rp. 1.000.000.000

Setiap jatuh tempo harus membukukan biaya bunga sebesar 1% x 1.000.000.000 sebesar Rp 10.000.000

D : Biaya Bunga obligasi ... Rp. 10.000.000 K : Hutang bunga Obligasi ... Rp. 10.000.000

(81)

• Bila ada nasabah yang telah membeli obligasi dari cabang Jakarta sebanyak 10 lembar @ Rp 1.000.000 dengan suku Bungan 12% setahun, dating ke cabang Surabaya hendak mencairkan obligasi pada akhir bulan kedua sebelum bunga dibayarkan. Maka transaksi dicatat sebagai berikut:

D : RAK – Cabang Jakarta ... Rp. 10.100.000 K : Kas ………..………... Rp. 10.100.000

• Oleh cabang Jakarta sebagai cabang penjual obligasi akan dibukukan sebagai berikut:

D : Biaya bunga obligasi …... Rp. 100.000 D : Hutang obligasi ………..…... Rp. 10.000.000 K : RAK – Cabang Jakarta ... Rp. 10.100.000

(82)

TRANSAKSI PINJAMAN UNTUK PEMBIAYAAN BERSAMA

• Kewenangan pemberian pinjaman untuk pembiayaan bersama proyek-proyek tertentu berada pada kantor pusat.

Mendapat dana dan mempergunakan Menyalurkan pembiayaan bersama Dana sendiri Menyediakan dana Menyediakan dana Penerima Kredit Bank Kordinator penyalur pembiayaan krkedit Bank penyalur modal

(83)

CONTOH:

• Bank berkah hendak membiayai sebuah proyek sebesar Rp 300.000.000.000 untuk memenuhi kebutuhan dana ini telah bersedia dua Bank yang akan ikut membiayai yaitu Bank ABC dan Bank XYZ dengan masing-masing penyertaan modal sebesar Rp 100.000.000.000 jadi besarnya dana pinjaman sebesar 200.000.000.000 dalam bentuk giro masing-masing Bank, sisanya menjadi beban Bank Berkah. Pencataan akan dilakukan sebagai berikut:

D : Bank lain – Giro (Bank ABC) ... Rp. 100.000.000.000 D : Bank lain – Giro (Bank XYZ) ... Rp. 100.000.000.000 K : Pembiayaan yang dterima – Pembiayaan Bersama ... Rp. 200.000.000.000

(84)

• Proses tanggung jawab atas kredit yang diberikan dibagi berdasarkan atas banyaknya kredit yang disertakan oleh masing-masing Bank. Proses ini disajikan sebagai berikut:

Proyek Menerima dan

mempergunakan Bank A Bank B Bank C Penerima Kredit Pemberi dana

(85)

KEWAJIBAN LAIN-LAIN

(86)

8. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

• Dalam sisi pasiva akan terdapat beberapa pos yang tidak dapat dikelompokkan kedalam kelompok pos sumber dana bank. Pos kewajiban lain-lain ini merupakan pos untuk menampung kewajiban-kewajiban Bank yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu pos dana.

• Jenis kewajiban lain-lain antara lain adalah pendapatan yang dterima dimuka, biaya-biaya listrik, telepon, da lain sebagainya yang belum dibayar, setoran jaminan L/C, garansi bank yang relatif kecil, hutang pajak penghasilan

PENCATATAN PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA CONTOH:

• Apabila Bank Berkah menempatkan dananya pada Bank ABC dalam bentuk sertifikat berjangka yang bunganya diterima dimuka sebesar Rp 200.000.000 suku bunga 14,4% setahun jangka waktu 6 bulan. Pembayaran dengan giro BI.

(87)

• Pencataan akan dilakukan sebagai berikut:

D : Bank lain – Sertifikat Berjangka ... Rp. 200.000.000 K : Bunga sertifikat berjangka yang diterima dimuka ……... Rp. 14.400.000 K : Bank Indonesia ………... Rp. 185.600.000

• Karena pendapatan bunga selama 6 bulan telah diterima dimuka sebesar 14.400.000 maka setiap bulan harus dialokasikan sebesar 2.400.000 ke dalam rekening pendapatan.

D : Bunga sertifikat berjangka yang dibayar dimuka ……... Rp. 2.400.000 K : Pendapatan bunga sertifikat berjangka ………... Rp. 2.400.000

(88)

MODAL PINJAMAN

(89)

8. MODAL PINJAMAN

• Modal pinjaman adalah pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrumen yang disebut capital notes, loan stock, atau warkat lain yang dipersamakan dengan itu, dan mempunyai sifat modal sendiri.

CIRI-CIRI MODAL PINJAMAN

• Tidak dijamin oleh Bank penerbit (issuer) dan sifatnya dipersamakan dengan modal (subordinated) serta telah dibayar penuh.

• Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik (pemegang capital notes) • Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian

Bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti, meskipun Bank dilikuidasi

• Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila Bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga tersebut.

(90)

AKUNTANSI MODAL PINJAMAN

• Akuntansi untuk modal pinjaman dapat dibedakan antara lain dalam proses penerbitan, perhitungan bunga, amortisasi biaya, dan pelunasan.

TRANSAKSI PENERBITAN:

• Bank Berkah menerbitkan capital notes sebanyak 100 lembar @ Rp 4.000.000 atau sebesar Rp 400.000.000 untuk mendapatkan modal pinjaman. Suku Bungan 12 % setahun. Jangka waktu 4 tahun. Modal pinjaman ini diterima untuk keuntungan rekening giro Bank Berkah pada Bank ABC. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan penerbitan modal ini sebesar Rp 20.000.000 tunai. Maka ayat jurnalnya sebagai berikut:

D : Bank Lain – Giro ………... Rp. 400.000.000 D : Biaya Penerbitan Modal Pinjaman dibayar dimuka ………... Rp. 20.000.000 K : Modal Pinjaman ………... Rp. 400.000.000 K : Kas ……….……….. Rp. 20.000.000

(91)

TRANSAKSI AMORTISASI BIAYA

• Biaya penerbitan yang dibayar dimuka sebesar Rp 20.000.000 akan diamortisasikan paling lama selama 4 tahun ke dalam rekening biaya.

CONTOH:

• Amortisasi biaya penerbitan ini dilakukan selama 4 tahun, yaitu selama Rp 20.000.000 dibagi 4 tahun atau sebesar Rp 5.000.000 per tahunnya. Maka ayat jurnal untuk mencatat amortisasi ini sebagai berikut.

D : Biaya Penerbitan Modal Pinjaman ………...………... Rp. 5.000.000 K : Biaya Penerbitan Modal Pinjaman dibayar dimuka ………... Rp. 5.000.000

(92)

TRANSAKSI PERHITUNGAN BUNGA MODAL PINJAMAN CONTOH:

• Beban bunga tahunan sebesar 12 % dari pokok pinjaman sebesar Rp 400.000.000 yang akan dibukukan ke dalam perhitungan laba rugi. Beban bunga ini harus dibayar oleh Bank Berkah sepanjang Bank Berkah memperoleh laba.

• Bila biaya bunga dibayar tunai, saat Bank Berkah mendapat laba, maka ayat jurnal yang harus dibuat oleh Bank Berkah sebagai berikut:

D : Biaya Bunga Modal Pinjaman ………...………... Rp. 48.000.000 K : Kas …..………...………...………... Rp. 48.000.000

(93)

TRANSAKSI PERHITUNGAN BUNGA MODAL PINJAMAN CONTOH:

• Bila Bank Berkah tidak mampu untuk membayar bunga modal pinjaman ini yang disebabkan karena laba tidak mencukupi atau terdapat saldo rugi. Maka ayat jurnal untuk mencatat penangguhan pembayaran bunga adalah sebagai berikut:

D : Biaya Bunga Modal Pinjaman ………...………... Rp. 48.000.000 K : Bunga Modal Pinjaman yang Ditangguhkan ...………... Rp. 48.000.000

• Bila Bank Berkah telah mampu untuk melunas kewajiban ini maka rekening

Bunga Modal Pinjaman yang ditangguhkan akan di debetkan atau dinihilkan

(94)

TRANSAKSI PELUNASAN MODAL PINJAMAN CONTOH:

• Apabila Bank Berkah hendak melunasi seluruh hutang modal pinjamannya sebesar Rp 400.000.000 atas beban rekening giro pada Bank Indonesia, maka Bank berkah akan mencatatkan jurnal sebagai berikut:

D : Modal Pinjaman ……….………...………... Rp. 400.000.000 K : Bank Indonesia – Giro ...………...………... Rp. 400.000.000

(95)

PENGUNGKAPAN DALAM NERACA:

Dalam menyajikan data modal pinjaman dalam laporan keuangan, data yang perlu diungkapkan dala catatan atas laporan keuangan berkenaan dengan modal pinjaman adalah sebagai berikut:

• Persyaratan modal pinjaman • Jumlah lembar

• Nama pemegang atau pemilik warkat modal pinjaman

• Hak dan kewajiban bank dan pemegang warkat moda pinjaman

Penyajian dalam neraca harus dilakukan sebesar nilai nominal dari warkat yang telah diterbitkan

(96)

MODAL BANK

(97)

9. MODAL BANK

• Modal Bank merupakan hak pemilik Bank kepada Bank yang bersangkutan. Modal Bank ini juga merupakan hutang Bank kepada para pemiliknya, oleh sebab itu disajikan sebagai salah satu komponen passiva disebelah kanan neraca.

• Modal Bank merupakan modal awal pada saat pendirian Bank yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan pendirian Bank.

• Pada dasarnya Bank harus menciptakan kualitas aktiva produktif yang agar menciptakan pendapatan yang meningkat dan dengan demikian laba usaha menjadi semakin besar.

• Laba usaha ini yang akan menjadi komponen yang akan memperbesar modal Bank. Bila bagian/porsi deviden yang dibagikan lebih kecil maka akan memperbesar porsi laba ditahan yang akan memperbesar modal atau CAR (rasio kebutuhan modal)

(98)

KOMPONEN MODAL BANK

• Ada beberapa komponen modal Bank dalam neraca antara lain: modal saham yang ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba ditahan dengan tujuan, laba ditahan tanpa tujuan, penilaian kembali aktiva tetap, modal sumbangan donasi.

• Penyetoran modal tidak hanya dalam bentuk penyertaan tunai, akan tetapi dapat juga setoran modal berupa penyerahan barang-barang modal dan penyetoran lainnya.

AKUTANSI UNTUK MODAL BANK

Akuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal, penyisihan laba usaha setelah pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan, penambahan modal dari pihak lainnya.

(99)

TRANSAKSI SAAT PENYETORAN DANA MODAL

Pada saat mendirikan Bank Berkah dilakukan penyetoran modal saham dari pemiliknya dalam bentuk:

• Uang tunai langsung pada rekening giro Bank Indonesia sebesar Rp 40.000.000.000

• Gedung kantor di Jakarta senilai Rp 18.000.000.000 • Inventaris kantor senilai Rp 300.000.000

(100)

Oleh Bank Berkah - Jakarta akan dibukukan seluruhnya sebagai penyetoran modal Bank sebesar Rp 58.400.000.000 ayat jurnal yang dicatat sebegai berikut:

D : Bank Indonesia – Giro ...………...………... Rp. 40.000.000.000 D : Aktiva Tetap - Gedung ……….………...………... Rp. 18.000.000.000 D : Aktiva Tetap - Inventaris Kantor ….………...………... Rp. 300.000.000 D : Aktiva Tetap - Kendaraan ..…….………...………... Rp. 100.000.000 K : Modal Saham ……….………...………... Rp. 58.400.000.000

(101)

TRANSAKSI PENYISIHAN LABA USAHA BANK

• Setiap akhir periode Bank Berkah akan menysihkan sejumlah labanya untuk tujuan khusus. Penyisihan ini sebagai bentuk pengalokasian laba agar tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden maupun bonus.

CONTOH:

Apabila pada akhir tahun Bank Berkah mendapatkan laba sebesar Rp 24.000.000.000 dan diputuskan oleh direksi untuk mencadangkan sebagai berikut:

• Pembagian laba ……….. Rp 5.000.000.000 • Pembayaran hutang jangka panjang ……... Rp 2.000.000.000

(102)

• Rekening laba ditahan untuk tujuan pembagian laba dan pembayaran

hutang jangka panjang dikenal dengan Appropriated retained earning.

• Sedangkan laba ditahan tanpa tujuan dikenal dengan Unappropriated

retained earning

D : Ikhtisar Laba/Rugi - Laba Tahun Berjalan ...………... Rp. 24.000.000.000 D : Laba Ditahan - Penyisihan Pembagian Laba …………...………... Rp. 5.000.000.000 D : Laba Ditahan - Pembayaran Hutang Jangka Panjang ...…………... Rp. 2.000.000.000 D : Laba Ditahan - Tanpa Tujuan ….………...………... Rp. 17.000.000.000

(103)

TRANSAKSI PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LAINNYA

• Komponen modal dapat bertambah akibat penjualan saham.

• Jika dijual di atas harga nominal maka akan menghasilkan agio saham

• Jika dijual di bawah harga nominal maka akan menghasilkan disagio saham • Premium (agio saham) akan menambah komponen modal.

• Discount (disagio saham) akan mengurangi modal

CONTOH:

Apabila nilai nominal saham Bank Berkah sebesar Rp 1.000.000 dan dijual sebanyak 200 lembar dengan kurs sebesar 102% tunai, maka Bank Berkah akan membukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:

D : Kas ……….……….………...………... Rp. 204.000.000 K : Modal Saham ….…...………...………... Rp. 200.000.000 K : Agio Saham ….….…...………...………... Rp. 4.000.000

(104)

TRANSAKSI PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LAINNYA

• Selain agio dan disagio saham, komponen lain yang akan menambah komponen modal adalah komponen yang diterima dari sumbangan atau dikenal dengan modal sumbangan (donated capital)

• Dengan diterimanya modal sumbangan maka akan memperbesar rasio kecukupan modal atau CAR

CONTOH:

Apabila Bank Omega menerima hibah dalam bentuk seperangkat Komputer dari sebuah perusahaan besar di Jakarta, nilai pasarnya ditaksir sebesar Rp 400.000.000 oleh Bank Berkah akan dibukukan sebagai berikut:

D : Aktiva Tetap – Komputer …….………...………... Rp. 400.000.000 K : Modal Sumbangan .…...………...………... Rp. 400.000.000

(105)

Referensi

Dokumen terkait

tingkat produksi kentang di Provinsi Aceh, yaitu: (i) Tingkat produksi kentang sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit kentang yang dipakai, dan karena keterbatasan

Sebelum menguraikan pengamh faktor produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan membeli, perlu diketehui bahwa produk adalah Apa saja yang dapat ditewarkan ke dalam

Pembahasan dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media boneka tangan dan pengaruhnya terhadap media pembelajaran daring dan ekonomi masyarakat yang

Kemampuan berkomunikasi dan interaksi dengan pimpinan, pihak luar dan juga rekan bisnis merupakan peranan yang sangat penting bagi seorang sekretaris, dia juga harus

americanus pada suatu individu tidak akan menunjukkan gejala klinis, 25 hingga 100 cacing memerlihatkan gejala ringan, 100 hingga 500 menghasilkan suatu kerusakan

 Disajikan seperangkat komputer di ruangan Lab.Komputer, ditayangkan beberapa contoh program aplikasi, peserta didik dapat menjelaskan berbagai kegunaan perangkat lunak

Etiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis yang mengakibatkan anovulasi sekunder. Pada masa ini ovarium masih belum

Dari model, untuk parameter yang umum digunakan di lapangan dan konduktivitas listrik lapisan permukaan tanah yang biasa ditemukan, pengukuran atas suatu medium paruhruang homogen