• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK NOMOR TAHUN 2018 TENTANG"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 245 Telp. (031) 3952825 – 30 Psw. 113/ 3952816 Wabsite : http//www,gresikksb. go. Id email : info@gresik,go.id

G R E S I K 61161

PERATURAN KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK

NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021

KEPALA KANTOR KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pada Pasal 19

ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021 dengan Peraturan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik;

Mengingat. : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2007

tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Gresik;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2017

tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016 - 2021; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2017

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018;

14. Peraturan Bupati Gresik Nomor 35 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2018;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN

POLITIK KABUPATEN GRESIK TENTANG PERUBAHAN

RENCANA STRATEGIS KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021.

(3)

Pasal 1

Rencana Strategis (Renstra) Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 disusun dengan sistimatika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

Pasal 2

Uraian Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 terdapat dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Pasal 3

Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 digunakan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016 sampai dengan 2021.

(4)

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di : Gresik

Pada tanggal : Maret 2018

KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK

Drs. CHOIRUL ANAM, MM Pembina Tk.. I

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik telah selesai menyusun Perencanaan Stratejik ( Renstra ) Kantor Kesatuan bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021. Perencanaan Stratejik Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021.

Dokumen Perencanaan Stratejik diharapkan dapat memberikan arah, tujuan dan sasaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan dibidang Kesatuan bangsa dan politik dalam Negeri yang lebih berhasil guna dan dapat dipertanggung jawabkan karena semua kebijakan, program, sasaran dan kegiatan yang dilaksanakan sudah mengacu pada Renstra. Dari sini dapat dikatakan, Renstra menjadi pijakan dasar dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan, selain itu Renstra juga sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik.

Kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan dokumen rencana strategis ini disampaikan terimakasih. Namun demikian berbagai upaya korektif bagi penyempurnaan Rencana Stratejik Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik pada masa mendatang senantiasa diharapkan dari semua pihak.

Gresik, Maret 2018

KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN GRESIK

Drs. CHOIRUL ANAM, MM Pembina Tk. I

(6)

DAFTAR ISI

Hal

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang... 1

12. Landasan Hukum... 2

1.3. Maksud dan Tujuan.………... 4

1.4. Sistematika Penulisan... 5

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik... 7 2.2. Sumber Daya Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik... 13 2.3. Kinerja Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik ... 16 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik... 17 BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 22 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik ……….……… 22 3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 24 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis... 25

(7)

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

26

4.1. Visi dan Misi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik

Kabupaten Gresik…….……….……….... 26

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik...

28

4.3. Strategi dan Kebijakan... 31

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

35

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 39

(8)

I - 1

1.1. Latar Belakang

okumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis SKPD (Renstra-SKPD) Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku bahwa setiap SKPD perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah di setiap SKPD untuk jangka waktu lima tahun. Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik disusun sesuai dengan tugas dan fungsi serta berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Gresik dan bersifat indikatif.

Penyusunan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik, dengan demikian kedudukan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan

D

(9)

I - 2 induk dengan jangka waktu lima tahun. Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan

Politik Kabupaten Gresik disusun dengan mengacu pada Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik. Dalam penyusunan renstra tersebut tetap memperhatikan berbagai kebijakan dan prioritas program pembangunan di Kabupaten Gresik agar tercipta sinergitas dan sinkronisasi program pembangunan baik secara vertikal maupun secara horizontal antar satuan kerja, mengingat satuan kerja merupakan pelaksana utama dalam mengimplementasikan RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 yang didukung oleh berbagai stakeholder pembangunan lainnya.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rancangan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016 - 2021 meliputi :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

5. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

6. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016;

(10)

I - 3 7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Nasional Tahun 2015 - 2019;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025;

13. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019;

14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008;

(11)

I - 4 16. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 - 2025;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 - 2021; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2017 tentang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 - 2021;

1.3. Makhsud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dimaksudkan untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Poltik Kabupaten Gresik dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama periode tahun 2016-2021 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Adapun tujuan penyusunan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah untuk:

1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya selama periode tahun 2016-2021;

2. Menetapkan program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik selama periode tahun 2016-2021;

3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Renja Kantor Kesatuan bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik;

4. Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan.

(12)

I - 5 1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam Rancangan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik dan sistematika penulisan;

Bab 2 Gambaran Pelayanan SKPD memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD;

Bab 3 Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program KDH terpilih, telaahan Renstra K/L, telaahan terhadap RTRW dan penentuan isu-isu strategis;

Bab 4 Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan terdiri atas : Uraian Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gresik Tujuan merupakan penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan jangka menegah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai, dan Strategi yaitu cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, realistis,

(13)

I - 6 rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program,

yang terakhir pada BAB IV adalah mengenai Kebijakan yaitu Arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kejadian untuk mencapai tujuan.

Bab 5 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif;

Bab 6 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD memuat indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(14)

II - 7

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

ambaran pelayanan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah melekat pada Tugas Pokok dan Fungsinya, sedangkan Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah terkait dengan Susunan organisasi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik dan Peraturan Bupati Gresik Nomor 58 Tahun 2008, tentang dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Gresik. Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik yang mempunyai Tugas Pokok :

“ Membantu Bupati dalam menyelenggarakan, melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Politik dalam Negeri ”

Untuk menjalankan Tugas Pokok tersebut, Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik terdiri atas :

1. Kepala Kantor;

2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Kewaspadaan;

4. Seksi Wawasan Kebangsaan;

5. Seksi Hubungan Antar Lembaga; dan 6. Kelompok Jabatan fungsional;

G

(15)

II - 8 Adapun Rincian Tugas Dan Fungsi adalah sebagai berikut :

I. Kepala Kantor

(1) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Kepala Kantor mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan, wawasan kebangsaan dan hubungan antar lembaga.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Kepala Kantor menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan kebijakan di bidang kewaspadaan, wawasan kebangsaan dan hubungan antar lembaga;

b. Pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan, wawasan kebangsaan dan hubungan antar lembaga;

c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kewaspadaan, wawasan kebangsaan dan hubungan antar lembaga;

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kewaspadaan, wawasan kebangsaan dan hubungan antar lembaga; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang fungsinya.

Adapun uraian tugas masing – masing seksi adalah sebagai berikut : II. Sub Bagian Tata Usaha

(1). Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, kepegawaian, keuangan, rumah tangga Kantor serta penyusunan program dan pelaporan. (2). Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada

(16)

II - 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) Subbagian

Tata Usaha, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana program dan kegiatan;

b. Pelayanan administrasi perkantoran dan ketatausahaan;

c. Pengelolaan keuangan administrasi perkantoran dan perjalanan dinas; d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian;

e. Pelaksanaan pengelolaan tertib administrasi dan kearsipan; f. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan kantor; g. Pelaksanaan tertib administrasi barang dan inventaris;

h. Pengkoordinasian rencana kegiatan dari masing-masing unit dan penyusunan pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai bidang tugasnya.

III. Seksi Kewaspadaan

(1). Seksi Kewaspadaan mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini masyarakat. (2). Seksi Kewaspadaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) Seksi Kewaspadaan , menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan di bidang kewaspadaan dini masyarakat intelejen daerah dan pengawasan orang asing; b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini masyarakat

intelejen daerah dan pengawasan orang asing;

c. Pelaksanaan koordinasi, kerjasama dan fasilitasi di bidang kewaspadaan dini masyarakat, intelejen daerah dan pengawasan orang asing;

d. Pelaksanaan penyusunan pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kewaspadaan dini intelejen daerah dan pengawasan orang asing;

e. Pelaksanaan kebijakan dibidang kewaspadaan dini di masyarakat intelejen daerah dan pengawasan orang asing;

(17)

II - 10 f. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi kewaspadaan dini intelejen

daerah dan pengawasan orang asing;

g. Pelaksanaan Pembinaan kewaspadaan dini;

h. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan di bidang kewaspadan dini masyarakat intelejen daerah dan pengawasan orang asing; dan

i. Pelaksana tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai bidang tugasnya;

IV. Seksi Wawasan Kebangsaan

(1). Seksi Wawasan Kebangsaan , mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan teknis di bidang wawasan kebangsaan; (2). Seksi Wawasan Kebangsan , dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1), Wawasan Kebangsaan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan pembinaan idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan di bidang idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya; c. Pelaksanaan penyusunan pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk

pelaksanaan pembinaan di bidang idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya;

d. Pelaksanaan koordinasi dan singkronisasi di bidang idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya;

e. Pelaksanaan kebijakan di bidang idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya;

f. Pelaksanaan pembinan dan fasilitasi peningkatan pemahaman di bidang idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya;

(18)

II - 11 g. Pelaksanan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanan program

dan kegiatan di bidang idiologi, nilai sejarah, bela negara, konflik sosial, ketahanan agama dan akulturasi budaya; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai bidang tugasnya.

IV. Seksi Hubungan Antar Lembaga

(1). Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas membantu kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan teknis hubungan antar lembaga; (2). Seksi Hubungan Antar Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat (1) Seksi Hubungan Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di bidang Hubungan Antar Lembaga politik dalam negeri, lembaga sosial kemasyarakatan;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang hubungan antar lembaga, politik dalam negeri, lembaga sosial kemasyarakatan dan hak asasi manusia;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang hubungan antar lembaga, politik dalam negeri, lembaga sosial kemasyarakatan;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar lembaga, politik dalam negeri, lembaga sosial kemasyarakatan;

e. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi di bidang hubungan antar lembaga, politik dalam negeri, lembaga sosial kemasyarakatan;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanan program dan kegiatan di bidang hubungan antar lembaga, politik dalam negeri, lembaga sosial kemasyarakatan;

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai bidang tugasnya

(19)

II - 12

Gambar 1

Struktur Organisasi

Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik KEPALA KANTOR KASUBAG TATA USAHA KASI WAWASAN KEBANGSAAN KASI KEWASPADAAN KASI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA

(20)

II - 13

2

2

.

.

2

2

.

.

S

S

u

u

m

m

b

b

e

e

r

r

D

D

a

a

y

y

a

a

K

K

a

a

n

n

t

t

o

o

r

r

K

K

e

e

s

s

a

a

t

t

u

u

a

a

n

n

B

B

a

a

n

n

g

g

s

s

a

a

D

D

a

a

n

n

P

P

o

o

l

l

i

i

t

t

i

i

k

k

K

K

a

a

b

b

u

u

p

p

a

a

t

t

e

e

n

n

G

G

r

r

e

e

s

s

i

i

k

k

2.2.1 Susunan Kepegawaian

Sebagai salah satu komponen yang mendorong dan terhadap pencapaian visi misi Kabupaten Gresik adalah dengan ketersediaan sumber daya manusia yang berkemampuan dan profeional. Untuk memberikan gambaran terhadap kondisi dimaksud, berikut dapat dilihat komposisi susunan pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2

Susunan pegawai Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik

Menurut jabatan

No Jabatan Jumlah

1 Kepala 1 Orang

2 Kasubag Tata Usaha 1 Orang

3 Pelaksana pada Subag TU 7 Orang

4 Seksi Kewaspadaan 1 Orang

5 Pelaksana pada seksi Kewaspadaan 3 Orang

6 Seksi Wawasan Kebangsaan 1 Orang

7 Pelaksana pada seksi Wasbang 2 Orang

8 Seksi Hubungan Antar Lembaga 1 Orang

9 Pelaksana pada seksi Hubungan Antar

Lembaga

(21)

II - 14

Jumlah 18 Orang

Sejalan dengan kondisi di atas, dapat juga digambarkan sumber daya aparatur Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik melalui komposisi pendidikan yang merupakan modal dasar dan fundamental untuk mewujudkan kinerja yang profesional komposisi pegawai pada kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 3

Jumlah Pegawai

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gresik berdasarkan Tingkat Pendidikan

No.

Uraian Pendidikan

Jumlah

Pangkat/ Golongan SD SMP SMA D3 S1 S2

1. Juru Muda (Ia)

Juru Muda Tingkat I (Ib) Juru (Ic)

Juru Tingkat I (Id)

2. Pengatur Muda (IIa)

Pengatur Muda Tingkat I (IIb) 2 2

Pengatur (IIc) 3 3

Pengatur Tingkat I (IId)

3. Penata Muda (IIIa) 3 3

Penata Muda Tingkat I (IIIb) 1 1

Penata (IIIc) 1 1 2

Penata Tingkat I (IIId) 1 1

(22)

II - 15

Pembina Tingkat I (IVb) 1 1

Pembina Utama Muda (IVc) Pembina Utama Madya (IVd) Pembina Utama (IVe)

Tenaga non PNS 3 1 4

JUMLAH 8 6 4 18

2.2.2 Kelengkapan

Untuk menunjang kelancaran dan optimaliasai program dan kegiatan operasional pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik .memiliki kelengkapan sarana dan prasarana sebagaimana tabel berikut :

Tabel 4.

Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gresik

No. Nama Barang Jumlah

1. Ruang Kerja 1 buah

2. Meja 34 buah 3. Telepon 3 buah 4. Faximil 1 buah 5. Kursi 54 buah 6. Komputer 10 unit 7. Printer 7 unit

8. Kendaraan Roda 4 ( Toyota Kijang ) 3 unit

9. Kendaraan Roda 2 ( Honda/Susuki ) 7 unit

10. TV 1 buah

(23)

II - 16

12. Handycam 1 buah

13. Lemari ES 1 buah

14. AC 2 buah

15. Filling Cabinet 12 buah

16. Lemari Arsip (Kayu) 2 buah

17. Note Book 1 Unit

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri serta perlindungan hak asasi manusia dan masyarakat antara lain :

1. Menghimpun data, pengkoordinasian permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan dan perlindungan masyarakat.

2. Monitoring Ipoleksosbud dan masalah strategis.

3. Pemberdayaan dan peningkatan kinerja partai politik, Ormas dan LSM.

4. Orientasi dan sosialisasi Forum Kerukunan umat beragama (FKUB) 5. Kewaspadaan Pengerahan dan pengendalian keamanan dan

kenyamanan lingkungan.

Sebaiknya kuantitas pegawai dapat diikuti dengan kuantitas, sesuai dengan tuntutan yang berkembang di masyarakat terutama dari sisi kecepatan, pelayanan informasi dan komunikasi, hasil pembangunan yang telah , sedang dan yang akan dilaksanakan sehingga pada akhirnya mampu mengundang partisipasi aktif masyarakat.

Hasil capaian kinerja pada dasarnya merupakan perwujudan dari akuntabilitas instansi pemerintah dalam mengemban visi dan misinya, oleh sebab itu melalui penetapan hasil capaian kinerja akan dapat diketahuai tingkat keberhasilan , kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan kegiatan operasional organisasi.

(24)

II - 17 Berdasarkan hasil evaluasi kinerja maka tingkat hasil capaian kinerja

Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Kondisi sosial politik masyarakat cukup kondusif.

2. Kesadaran masyarakat ikut serta dalam pembanguanan cukup meningkat.

3. Situasi kondisi keamanan ketentraman wilayah dalam pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gresik pada umumnya berjalan lancar kondusif.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Analisis lingkungan strategis merupakan deskripsi mengenai apa yang terjadi dalam lingkungan organisasi yang dapat memberikan pengaruhterhadap rencana strategis. Secara terstruktur, lingkungan strategis kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal, yang masing-masingdapat diuraikan sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal

Melalui analisis lingkungan internal , dapat dilihat apakekuatan dan bagaimana kelemahan dalam sebuah organisasi, sehingga denganmelakukan analisis lingkungan internal akan membantu suatu lembaga untik dapat mengoptimalkan kekuatan yang ada dan meminimalkan kelemahannya. Kekuatan dan kelemahan tersebut dapat dijadikan alat untuk meraih peluang serta menghindari ancaman.

Analisis lingkungan internal terdiri dari S ( Strenght – kekuatan ) dan W ( weeknes – Kelemahan ) yang berasal dari dalam organisasi lingkungan internal.

1.1 Faktor Kekuatan Organisasi (Strenghts) :

1) Perda 27 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Perangkat Daerah Kabupaten Gresik serta Peraturan Bupati Gresik Nomor

(25)

II - 18 Kerja Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten

Gresik;

2) Adanya akses yang baik terhadap infrakstruktur politik, sub struktur dan stake holder lainnya;

3) Dukungankoordinasi yang mantap di jajaran Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik beserta instansi terkait lainnya;

4) Kebijakan penyediaan anggaran kegiatan Kantor Kesatuan Bangsa Dan politik Kabupaten Gresik, baik anggaran rutin maupun proyek.

1.2 Faktor Kelemahan Organisasi ( Weeknesses) :

1. Kualitas Sumber daya Manusia yang belum optimal; 2. Lemahnya Sistem Informasi Manajemen;

3. Lembaga Teknis baru yang belum banyak dikenal masyarakat;

2. Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal diperlukan untuk dapat menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan ( Critical sucsess foctors ) bagi suatu organisasi /lembaga tersebut sehingga dapat selalu merespon setiap perubahan yang terjadi.

Lingkungan eksternal meliputi situasi dan kondisi di sekitar lingkungan organisasi yang secara langsung berpengaruh pada organisasi. Lingkungan eksternal meliputi peluang dan ancaman. 2.1 Faktor peluang Organisasi :

1) Merupakan faktor luar yang mempengaruhi efektifitas kerja kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik pada dasarnya terdiri dari para stake holder ( termasuk masyarakat ) dan situasi politik, ekonomi, sosial, ketertiban dan ketentraman masyarakat serta penyelenggara pemerintahan. Dari unsur stake holder meliputi ; Bupati, DPRD,

(26)

II - 19 Masyarakat, Dinas, Badan, Kantor, Bagian ( Instansi

pemerintah Daerah ), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Pusat, LSM, Ormas, Parpol, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Mahasiswa dan Pondok Pesantren dan lain-lain.

2) Faktor Eksternal yang mendukung efektifitas kerja merupakan

peluang ( opportunites) organisasi. 3.Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor-faktor kunci keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efisien. Faktor-faktor kunci keberhasilan ( critcal sucssess factors ) merupakan faktor-faktor yang sangat berperan dalam pencapaian keberhasilan organisasi yang mencakup bidang atau aspek dan misi yang di dalamnya sangat tergantung pada keberhasilan kinerja pemerintah. Faktor-faktor kunci keberhasilan ini ditetapkan dengan terlebih dahulu menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Selanjutnya dilakukan analisis dalam rangka menentukan tingkat urgensi dan dampak potensinya dan kemudian dilanjutkan dengan penentuan skala prioritas. Dengan menggunakan foktor-faktor inilah diharapkan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik. Akan dapat diupayakan secara maksimal guna mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan untuk dicapai pada akhir 2021 yang akan datang.

Faktor-faktor penentu keberhasilan dapat dilihat setelah kita menganalisa lingkungan eksternal maupun internal.

Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Tersedianya dana dan peralatan yang cukup;

(27)

II - 20 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai;

4. Terwujudnya kelembagaan dan informasi manajemen yang baik;

5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang prima dan transparan;

6. Meningkatkan sosialisasi kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia; 7. Monitoring masalah-masalah strategis yang terjadi di

Kabupaten Gresik;

8. Mengantisipasi konflik antar masyarakat dengan memfasilitasi diskusi antar masyarakat yang bersengketa.

Secara Ringkas analisis stratejik yang mengacu pada SWOT, Disajikan dalam matrik formulasi Strategi SWOT sebagai berikut :

Tabel 7

Formulasi Strategi SWOT

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

1. Perda No. 27 Tahun 2000 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Gresik serta Peraturan Bupati Gresik 19 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik;

2. Adanya akses yang baik terhadap infrakstruktur politik, sub struktur dan stake holder lainnya;

3. Dukungan koordinasi yang mantap di jajaran Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik beserta instansi terkait; 4. Kebijakan penyediaan anggaran

kegiatan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik baik anggaran rutin maupun proyek.

1. Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum Optimal;

2. Lemahnya Sistem, informasi manajemen;

3. Lembaga Teknis baru yang belum dikenal banyak masyarakat

(28)

II - 21

PELUANG (O) STRATEGI : S - O STRATEGI : W - O 1. Dari para Stake holder

meliputi : Bupati, DPRD, Masyarakat,

Dinas/Badan/kantor/Bagian (Instansi Pemerintah Daerah ), Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Pusat, LSM, Ormas, Parpol, tokoh masyarakat, tokoh agama serta Mahasiswa dan pondok pesantren, situasi politik, ekonomi, sosial, ketertiban dan keamanan masyarakat serta penyelnggaraan pemerintahan; 2. Faktor Eksternal yang

mendukung aktifitas kerja merupakan peluang organisasi,

1. Tersedianya dana dan peralatan yang cukup;

2. Tersedianya SDM yang berkualitas dan profesional;

1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai; 2. Terwujudnya kelembagaan dan

informasi manajemen yang baik

ANCAMAN (T) STRATEGI : S-T STRATEGI : W-T

1. Keraguan masyarakat terhadap kemungkinan masih adanya realita paradigma lama peran pemerintah dalam kehidupan politik; 2. Munculnya

kelompok-kelompok opportunis yang memanfaatkan situasi politik dan ekonomi, sosial serta euphoria reformasi; 3. Potensi konflik vertikal,

horisontal dan sarayang tinggi pada masyarakat di Daerah.

1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang prima dan transparan;

2. Meningkatkan sosialisasi kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia.

1. Monitoring masalah-masalah strategis yang terjadi di Kabupaten Gresik;

2. Mengantisipasi konflik antar masyarakat dengan

memfasilitasi diskusi, antar masyarakat yang bersengketa.

(29)

III - 22

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik

Analisis lingkungan strategis merupakan deskripsi mengenai apa yang terjadi dalam lingkungan organisasi yang dapat memberikan pengaruh terhadap rencana strategis. Secara terstruktur lingkungan strategis terdiri atas internal dan eksternal terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang dihadapi oleh Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

1. Analisis lingkungan terdiri dari S(Strenght – Kekuatan ), yang berasal dari dalam lingkungan internal. dan

2. Kelemahan (weakness), adalah situasi terdapatnya kekurangan pada kondisi internal, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana meliputi :

a) Struktur organisasi dan tata kerja Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik yang masih membutuhkan penyempurnaan yang bersifat terus-menerus, sehingga dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan dan tantangan zaman;

b) Belum optimalnya pengelolaan, pemanfaatan dan pengumpulan data perencanaan yang valid;

c) Ketersedian sarana dan prasarana yang belum memadai; d) Sistem monitoring dan evaluasi belum efektif;

e) Kualitas personil yang belum merata;

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

(30)

III - 23 3. Peluang (oppotunities), adalah situasi dan faktor-faktor luar yang

membantu Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik, meliputi:

a) Kondisi Geografis Gresik dan letaknya yang sangat strategis sangat mendukung untuk dijadikan suatu objek perencanaan kedepan dalam membangun Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik.

b) Semakin berkembangnya teknologi yang bisa dimanfaatkan guna mendukung perencanaan kegiatan.

c) Partisipasi legislatif dan masyarakat dalam penyusunan perencanaan program dan kegiatan.

d) Aspirasi masyarakat yang semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus diperhatikan.

e) Semakin berkembangnya teknologi yang bisa dimanfaatkan guna mendukung perencanaan program dan kegiatan.

4. Ancaman (threats), adalah:

a) Permasalahan demokrasi adalah rentannya sebagian masyarakat dalam penggunaan hak suara dan berpendapat dalam pembangunan hal ini disebabkan kesadaran masyarakat di bidang politik masih rendah. Upaya-upaya yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan serta pendidikan politik kepada masyarakat baik melalui dialog terbuka maupun diskusi kelompok; b) Terbatasnya dana yang tersedia untuk peningkatan kualitas SDM

untuk menciptakan kader-kader perencana yang handal;

c) Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap program dan kegiatan yang telah direncanakan melalui mekanisme Musrenbang; d) Belum optimalnya komitmen dan konsistensi kebijakan

perencanaan program dan kegiatan;

e) Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan yang belum tersosialisasi dengan baik.

(31)

III - 24 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala

Daerah terpilih.

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Kabupaten Gresik harus dibawa dan berkarya dan agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Dengan bertitik tolak dari fakta sejarah, potensi dan kondisi faktual yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stekeholder yang ada di Kabupaten Gresik, maka pernyataan visi untuk membangun Kabupaten Gresik menuju perubahan yang semakin lebih baik adalah:

“TERWUJUDNYA GRESIK YANG AGAMIS, ADIL, MAKMUR DAN SEJAHTERA UNTUK MENCAPAI KEHIDUPAN YANG

BERKUALITAS “

Pemahaman atas pernyataan Visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat pemerintah Kabupaten dan seluruh stekeholder dalam merealisasikan pembangunan di Kabupaten Gresik secara terpadu.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak , langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikan. Adapun misi Pemerintah Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

Misi pertama : Mendorong tumbuhnya perilaku masyarakat yang sejuk, santun dan saling menghormati dilandasi oleh nilai-nilai agama sebagai cerminan Gresik sebagai Kota Wali dan Kota santri.

Misi Kedua : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, profesionalitas, kejujuran, dan akuntabilitas.

Misi ke tiga : Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata melalui penggelaian dan pengembangan potensi daerah, penguatan ekonomi lokal, konsep

(32)

III - 25 berorentasi pada kompetisi global.

Misi ke empat : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan derajat kesehatan, pendidikan, pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan sosial.

Dari keempat misi diatas, yang dapat dilaksanakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah misi pertama “Mendorong tumbuhnya perilaku masyarakat yang sejuk, santun dan saling menghormati dilandasi oleh nilai-nilai agama sebagai cerminan Gresik sebagai Kota Wali dan Kota santri. Serta misi ke dua “Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, profesionalitas, kejujuran, dan akuntabilitas.

3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis

Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik sebagai unsur lembaga Teknis Daerah dan mengemban tugas melaksanakan tugas melaksanakan memberi masukan terhadap perencanaan pembangunan serta evaluasi pelaksanaan pembangunan diharapkan mampu mewujudkan perencanaan yang berkualitas.

Adapun isu-isu strategis yang perlu diangkat adalah :

1. Belum optimalnya kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur dan jati diri bangsa;

2. Belum maksimalnya pendidikan politik di Masyarakat;

3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi berpolitik;

4. Kurangnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan sehingga mengakibatkan lemahnya semangat persatuan dan kesatuan;

5. Masih sering terjadi perselisihan antar warga terkait pendirian rumah ibadah 6. Belum optimalnya forum kewaspadaan dini masyarakat / FKDM di Kabupaten

/ kecamatan / kelurahan dan desa,

7. Organisasi kemasyarakatan,LSM belum berperan secara maksimal; 8. Tingginya angka kriminalitas;

9. Kurang optimalnya peran serta masyarakat dalam meningkatkan nilai kebangsaan dan Demokrasi;

(33)

IV - 26

4

4

.

.

1

1

V

V

i

i

s

s

i

i

d

d

a

a

n

n

M

M

i

i

s

s

i

i

S

S

K

K

P

P

D

D

Dalam merumuskan Visi dan Misi Kantor Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik, yang digunakan pedoman perencanaan strategis 5 tahun kedepan ( tahun 2016 – 2021 ) adalah berorientasi pada rumusan Visi dan Misi Kabupaten Gresik yang tertuang dalam Rumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 – 2021, sampai pada rumusan kegiatan pokoknya.

VISI

Visi merupakan pandangan / tujuan umum kedepan menyangkut kemana dan bagaimana Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Oleh karena itu Visi memiliki sifat khusus yaitu suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita yang harus diwujudkan . Sebagaimana Visi Pemerintah Kabupaten Gresik serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik , maka Visi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021 adalah :

“TERWUJUDNYA HARMONISASI LINTAS AGAMA,SUKU,BUDAYA,POLITIK DAN SOSIAL

KEMASYARAKATAN YANG DEMOKRATIS “.

Untuk dapat menangkap arti dan makna dari visi tersebut maka perlu diberikan penjelasan visi sebagai berikut :

1. Kabupaten Gresik yang maju dan sejahtera hanya dapat dicapai apabila kondisi tata kehidupan masyarakat terjalin secara harmonis dan Demokratis. Pembangunan memerlukan suasana kondusif yang menjamin semua warga dapat beraktivitas secara normal, aman dan nyaman,jauh dari suasana konflik maupun anarki atau kekacauan massal;

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN ,SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

(34)

IV - 27 2. Kehidupan prilaku masyarakat Kabupaten Gresik yang sejuk,santun,harmonis

dan demokratis dapat terwujud apabila terjadi budaya saling bertoleransi antara warga masyarakat yang berbeda-beda dalam hal agama,suku dan budaya serta pandangan politik

Kehidupan prilaku masyarakat dimaksudkan adalah suatu kondisi dimana masyarakat mampu membangun dirinya sendiri berdasarkan potensi, kebutuhan, aspirasi dan kewenangannya yang ada, mulai tahap perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sampai dengan pemeliharaan.

Sedangkan Sejahtera dimaksudkan kondisi dimana masyarakat dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya secara materi maupun spritual.

MISI

Untuk dapat mewujudkan Misi bagi terwujudnya kondisi soaial kemasyarakatan, politik di Kabupaten Gresik yang kondusif dan demokratis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gresik telah menetapkan misi sebagai langkah atau jalan untuk mencapai tujuan instansi.

Misi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik adalah : 1. Mewujudkan rasa aman,tentram, dan suasana kondusif;

2. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang demokratis dan harmonis; 3. Mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan antar lembaga;

4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan sumberdaya yang responsif;

(35)

IV - 28 4

4..22..TTuujjuuaannddaannSSaassaarraannJJaannggkkaaMMeenneennggaahhSSKKPPDD A

A.. TTuujjuuaann

Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :

1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun terakhir rencana strategis;

2. Mengambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin ditetapkan sesuai sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi;

3. Meletakkan kerangka priorotas untuk memfokuskan arah sasaran dan strategis organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi tersebut maka dalam kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan sebagai berikut :

1) Untuk melaksanakan Misi “ Meningkatkan keamanan, ketertiban dan stabilitas sosial politik “, maka ditetapkan tujuan sebagai berikut : a) Mewujudkan rasa aman, tentram dan suasana kondusif, serta

pemahaman dan kesadaran berbagai elemen masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi dan Hak (azasi manusia HAM).

2) Untuk melaksanakan Misi “ Meningkatkan kesadaran berdemokrasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara “ maka ditetapkan tujuan :

a) Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang demokrattis dan harmonis dalam membangun wawasan kebangsaan dan watak bangsa dalam mewujudkan kepribadian bangsa yang memiliki wawasan global.

(36)

IV - 29 3) Untuk melaksanakan Misi “ Meningkatkan kualitas kerukunan antar

umat beragama dan antar lembaga “ maka ditetapkan tujuan :

a) Mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama dan antar lembaga. 4) Untuk melaksanakan Misi “ Meningkatkan kapasitas dan kualitas

pelayanan lembaga/Kantor “ maka ditetapkan tujuan :

a) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan sumberdaya yang reponsif.

b) Mewujudkan sistim manajemen informasi dan komunikasi yang aktuntabel.

B

B.. SSaassaarraann

Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal – hal yang ingin dicapai melalui tindakan – tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan focus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses perencanaan yang strategis dengan focus utama berupa tindakan pengelokasian sumber daya organisasi kedalam strategi organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi criteria specific, measurable, aggressive but attainable, result oriented dan time bond. Guna memenuhi criteria tersebut, maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indicator sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran.

(37)

IV - 30 Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka untuk tahun 2016 ,

Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut :

1) Untuk mewujudkan tujuan “ Meningkatkan keamanan,ketertiban dan stabilitas sosial politik.” maka ditetapkan sasaran yaitu :

Terkelolanya pusat informasi kewaspadaan dini. Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran :

a. Prosentase terbentuknya FKDM tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan terhadap jumlah Kecamatan, Desa, Kelurahan di Kabupaten.

b. Meningkatnya antisipasi terjadinya konflik untuk menciptakan rasa aman, tertib dan aman di masyarakat.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran yaitu : a. Prosentase Demo, unjuk rasa, pengamanan hari raya, natal

dan tahun baru yang dapat ditangani dengan baik atau tertib

2) Untuk mewujudkan tujuan “ Meningkatkan kesadaran berdemokrasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” maka ditetapkan sasaran yaitu :

Meningkatnya partisipasi partai politik.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

a. Prosentase jumlah parpol yang dapat kursi di DPRD terhadap parpol yang ikut pemilu.

Meningkatnya kapasitas peran dan fungsi kelembagaan Ormas Orsospol, OKP, LSM, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

a. Prosentase Jumlah Ormas, LSM, OKP, Tomas, Toga yang tertib memiliki SKT.

(38)

IV - 31 3) Untuk mewujudkan tujuan “ Meningkatkan kualitas kerukunan antar

umat beragama dan antar lembaga.” maka ditetapkan sasaran yaitu : Menurunnya konflik sosial antar umat beragama.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah : a. Jumlah konflik yang dapat diselesaikan.

 Meningkatnya kapasitas peran dan fungsi kelembagaan Ormas, Orsospol, OKP, LSM, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

a. Prosentase jumlah Ormas, LSM, OKP, Tomas, Toga, Orsospol yang mempunyai Surat Keterangan Terdaftar ( SKT).

4) Untuk mewujudkan tujuan “ Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan lembaga/ Kantor .” maka ditetapkan sasaran yaitu :

Tersedianya sarana dan prasarana.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah : a. Keberadaan Sistem dan prosedur operasional

b. Pemenuhan Sarana dan prasarana pendukung tugas operasional.

4

4..33.. SSttrraatteeggiiddaannKKeebbiijjaakkaann a. Strategi

Strategi merupakan usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Adapun strategi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Strategi tersebut berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah , Strategi yang dilaksanakan Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik meliputi pembuatan kebijakan serta penentuan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2021.

(39)

IV - 32 b

b.. KKeebbiijjaakkaannUUmmuumm

Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.

Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai lima tahun kedepan adalah:

1. Kebijakan-kebijakan mengembangkan dan mensosialisasikan arti penting kewaspadaan nasional kepada aparatur dan masyarakat. yang telah ditetapkan untuk melaksanakan misi “Mewujudkan rasa aman, tentram, dan suasana kondusif ” adalah :

- Meningkatkan keamanan, ketertiban dan stabilitas sosial politik - Meningkatkan forum kewaspadaan dini masyarakat/FKDM di

Kabupaten, Kecamatan Desa/Kelurahan.

- Terkelolanya pusat informasi kewaspadaan dini.

2. a. Kebijakan-kebijakan membangun hubungan positif konstruktif antar dan antara lembaga infra dan supra Struktur Politik Pemerintah dan Masyarakat dalam berdemokrasi melalui fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik secara insentif dan konfrehensif. yang telah ditetapkan untuk melaksanakan misi “Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang demokratis dan harmonis” adalah :

- Meningkatkan kesadaran berdemokrasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

- Belum maksimalnya stabilitas politik di masyarakat

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi berpolitik.

(40)

IV - 33 b. Kebijakan-kebijakan mendukung pelaksanaan penyelenggaraan

pemilu yang lebih Demokratis jujur dan adil dalam rangka penegakan kedaulatan rakyat di segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang telah ditetapkan untuk melaksanakan misi “Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang demokratis dan harmonis” adalah :

- Meningkatnya kapasitas peran dan fungsi kelembagaan Ormas, Orsospol, OKP,LSM, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat.

3. Kebijakan-kebijakan meningkatkan pemahaman HAM dijajaran aparatur pemerintah dan masyarakat, kemampuan pemahaman terhadap masalah dan strtegis pemecahan masalah guna menghindari terjadinya konflik yang berdampak pada disitegrasi bangsa yang telah ditetapkan untuk melaksanakan misi “Mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan antar lembaga ” adalah :

- Peningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama dan antar lembaga.

- Meningkatkan kapasitas peran dan fungsi kelembagaan Ormas, Orsospol, OKP,LSM, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat. - Masih sering terjadi perselisihan antar warga terkait pendirian

rumah ibadat

4. Kebijakan-kebijakan terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pemerintah yang telah ditetapkan untuk melaksanakan misi 4 “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan sumberdaya yang reponsif ” adalah :

(41)

IV - 34 - Meningkatkan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung

penyelenggaraan pemerintah

(42)

V - 35

5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja serta, Kelompok Sasaran

erdasarkan strategi dan kebijakan, selanjutnya ditetapkan sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan sesuai dengan peran dan fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik sebagai upaya untuk mewujudkan visi organisasi melalui perwujudan sasaran-sasaran misi yang telah ditetapkan. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya program tersebut dimaksudkan pula sebagai program kerja dan rencana kerja yang akan datang sebagai pedoman operasional dan kegiatan pokok organisasi dengan rincian per sasaran sebagai berikut :

1). Untuk mewujudkan sasaran ” Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan sumberdaya yang reponsif ” maka dirumuskan program kerja sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,dengan kegiatan : Indikator Kinerja :

- Tersedianya honor pengadaan, pengurus dan pembantu pengurus Barang

- Tersedianya PPK, pembantu PPK Bendahara pengeluaran dan pembantu bendahara pengeluaran.

- Tersedianya bahan/alat jasa kebersihan Kantor

- Perbaikan peralatan komputer dan belanja pembelian Laptop - Tersedianya alat tulis kantor

- Tersedianya buku cetakan dan foto copy - Tersedianya peralatan kerja

- Tersedianya surat kabar/majalah dan website; - Tersedianya makanan dan minuman untuk rapat - Terlaksananya perjalanan dinas dalam dan luar daerah;

B

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN

KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN

(43)

V - 36 Kelompok Sasaran :

- Pemegang Barang - PPK pembantu PPK

- Bendahara Pengeluaran, dan pembantu bendahara; - Tersedianya peralatan komputer;

- Tersedianya sarana dan prasarana kerja.

Kegiatan :

1. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3. Penyediaan Jasa Administrasi Kantor 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 8. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan Kantor

9. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 10. Penyediaan makanan dan minuman

11. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :

1. Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor/Rumah Tangga 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan/Pelengkapan Kantor/Rumah Tangga

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelapaoran Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :

1. Penyusunan Laporan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(44)

V - 37 2) Untuk mewujudkan sasaran ” Meningkatnya keamanan, ketertiban dan

stabilitas sosial politik ” maka dirumuskan program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pengamanan Hari-Hari Besar, Unjuk Rasa Dan Pejabat

b. Peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur (BK-Propinsi) c. Upacara Hari-hari Besar Dan Nasional

d. Rakor Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) e. Verifikasi Dan Pembinaan Administrasi Partai Politik

f. Desk Pemilihan Kepala Daerah

g. Desk Pemilihan Legislatif Dan Pemilihan Presiden h. Persiapan Pemilihan Kepala Daerah

i. Persiapan Pemilihan Legislatif Dan Pemilihan Presiden

j. Peningkatan Toleransi Dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama (FKUB)

k. Pemantapan Pembauran Kebangsaan Di Daerah l. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) m. Forum Komunitas Intelijen Daerah (KOMIDA)

n. Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial Tingkat Kabupaten o. Peningkatan Rasa Nasionalisme Dan Bela Negara p. Pembinaan LSM Dan Ormas

5.2 Pendanaan Indikatif

Berdasarkan peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara penyusunan pengendalian , dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Bab I pasal 1, kerangka pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya di peroleh dari anggaran pemerintah Daerah, sebagai bagian intergral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. Sedangkan yang dimaksud indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai.

(45)

V - 38 Dari dua devinisi di atas dapat diperoleh definisi operasional dari pendanaan

indikatif yaitu program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari pemerintah daerah. Ditinjau dari asal pendanaan diperoleh, program dan kegiatan yang termaktub dalam dokumen perencanaan strategi kantor Kesatuan bangsa Dan Politik Kabupaten Gresik 2016-2021 berasal dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gresik dengan pengalokasian sebagai mana tabel berikut :

Gambar

Tabel 3  Jumlah Pegawai

Referensi

Dokumen terkait

Faktor pembekuan darah dinyatakan dalam angka romawi yang sesuai dengan urutan ditemukannya ( Setiabudy R , 2009 ). Proses pembekuan darah dimulai melalui dua jalur yaitu

Area komunikasi kesehatan Kriteria: Ketepatan dan ketelitian Bentuk non- test: - Tulisan ringkasan - Tanya jawab Rubrik analitik 2% 1,2,5, 6,10 6 Menguasai

Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk - Surat Keluar Berbasis Website pada Kantor Inspektorat Provinsi Kalimantan. Tengah 3 Fransinuraya Elbino DBC 112 143 Kursus

Cord rewind button Nút thu dây điện nguồn Tuas penggulung kabel Power control dial Vòng điều khiển mức điện Tombol pengatur daya Curved wand Thanh cắm cong Pipa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Perencanaan kepala sekolah dalam membangun karakter (ciri-ciri khusus) kinerja guru di SMPN 1 Sutojayan dan SMPN 2 Sutojayan

Metode tinggi-rendah ( high-low method ) adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang

Kedua metode ini diharapkan menjadi solusi yang optimal untuk mengatasi kontingensi, sehingga dapat mengurangi rugi-rugi daya pada jaringan distribusi sistem tenaga

Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menyelenggarakan