• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DESA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA II.1 Lokasi

Letak lokasi Dusun Perkampungan Nelayan atau Kampung Nelayan berada di desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Masyarakat sekitar dan masyarakat luar biasa menyebut desa ini dengan sebutan Batang Serai, tetapi kalau Pemerintah Daerah setempat mengenal desa tersebut dengan nama Desa Paluh Kurau. Desa Paluh Kurau terbagi menjadi beberapa Dusun. Jumlah dusun yang ada di desa Paluh Kurau semula berjumlah 15 dusun dan kini menjadi 14 dusun yang dusun 4 digabungkan dengan dusun 5 sehingga jumlah total dusun sampai sekarang ini berjumlah 14 dusun.

Lokasi penelitian penulis berada di Dusun XIV Kampung Nelayan Desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak yang merupakan satu-satunya dusun yang terletak di wilayah perairan pesisir. Jarak lokasi penelitian dari Kota Belawan yaitu ± 7 KM. Untuk sampai ke lokasi ini kita harus menyeberang dengan mengunakan boat nelayan. Dusun XIV tersebut di kenal dengan nama Kampung Nelayan tetapi masyarakat luar lebih sering menyebutnya desa perkampungan nelayan karena letaknya yang berada di perairan laut.

Keadaan alam Dusun Kampung Nelayan ini yaitu merupakan wilayah perairan laut yang terdapat di sekitar kawasan hutan mangrove. Dusun Perkampungan Nelayan ini dilalui oleh aliran air Paluh. Palau yang berarti aliran air yang mengalir ke laut yang bentuknya menyerupai sungai. Kawasan pemukiman ini memiliki ciri-ciri alam berupa daerah pasang surut air laut dan rembesan ombak laut serta adanya pengaruh abrasi laut.

(2)

II.1.1 Menuju Lokasi

Untuk sampai ke lokasi penelitian ini penulis menggunakan dua alat transfortasi yaitu transportasi darat dan air. Awalnya penulis memulai rute perjalanan dari Kota Medan (Padang Bulan “Sumber”) menuju ke Belawan (Dermaga penyeberangan ). Lama waktu perjalanan yang akan ditempuh lebih kurang 80 menit.

Jenis Lin atau No angkot atau angkutan umum yang sampai ke Belawan yaitu angkot yang No. Lin kendaraanya 69 koperasi “P.Bulan-Belawan”, mars 61 yang warna kendaraanya hijau “P.Bulan-Bagan”. Tarif ongkos naik angkutan dari Padang Bulan atau Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) yaitu Rp.7000 rupiah/orang.

Untuk sampai ke lokasi penelitian maka kita akan melakukan penyeberangan dengan menggunakan kapal boat milik petugas Dinas Perhubungan dan kapal nelayan. Dermaga atau tempat penyeberangan ke lokasi penelitian ini ada dua yaitu dermaga pertama yang berada di Kelurahan Belawan I dekat jalan Paitan (pajak baru) dan dermaga yang berada di sekitar Lantamal Marinir AL Belawan.

a. Dermaga Belawan I Dishub (Belawan-Batang Serai).

Dermaga yang berada di Kelurahan Belawan I dekat jalan Paitan (pajak baru) merupakan dermaga resmi yang dikelola Dinas Perhubungan kota Belawan Lama yang di mana rute perjalanannya yaitu Belawan - Batang Serai. Jenis kapal yang digunakan untuk menyeberang yaitu jenis kapal motor yang berkapasitas penumpang ± 50 orang dan dapat mengangkut kendaraan di atasnya seperti kendaraan jenis sepeda motor. Untuk sampai ke Batang Serai (Desa Paluh Kurau) rute perjalanan yang akan dilalui akan melewati Dusun XIV Perkampungan Nelayan yang merupakan bagian dari wilayah Desa Paluh Kurau Batang Serai.

(3)

Harga yang di tetapkan untuk sekali menyeberang yaitu 5000 rupiah. Lama perjalanan dari dermaga Belawan-Batang Serai yaitu ± 45 menit sedangkan kalau rute perjalanan kita dari dermaga Belawan – Kampung Nelayan ± 15 menit. Rute penyeberangan ini buka dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore dan jumlah armada angkutan penyeberangan yang ada yaitu sekitar 18 kapal motor.

b. Dermaga penyeberangan nelayan (Dermaga-Kampung Nelayan).

Dermaga ini sifatnya tidak resmi tidak ada dinas terkait yang mengelolanya seperti dinas perhubungan laut. Rute yang terdapat di dermaga penyeberangan ini hanya rute jalur dekat saja, seperti rute ke dusun Perkampungan Nelayan, dan rute perjalanan ke Pasir Putih yang merupakan tempat objek wisata pantai. Kapal-kapal yang ada di dermaga ini umumnya kapal/perahu motor nelayan yang kecil yang muatan 5-8 orang.

Pada umumnya usaha penyeberangan ini dilakukan oleh masyarakat nelayan yang ada di sekitar kampung nelayan dan belawan. Di tempat ini kita juga bisa menyewa boat kecil atau perahu. Biasanya tempat ini banyak dikunjungi untuk lokasi hiburan seperti memancing dan wisata ke Pasir Putih. Kegiatan ini dijadikan nelayan sebagai usaha sampingan mereka bagi yang tidak melaut.

Masyarakat Perkampungan Nelayan juga sering menggunakan jasa penyeberangan ini dimana banyak anak sekolah yang menyeberang setiap paginya untuk bersekolah ke kota (di luar wilayah). Untuk sekali menyeberang biaya yang dikenakan 3000-4000 rupiah.

Untuk sampai ke salah satu dermaga kita harus berjalan dari pusat jalan besar menuju dermaga tersebut. Perjalanan bisa dilakukan dengan menggunakan becak atau berjalan kaki. Masing-masing lama perjalanannya 15 menit tetapi untuk dermaga

(4)

dengan rute Belawan – Batang Serai jarak dermaga dari pusat kota agak terlalu jauh. Untuk sampai ke dusun Perkampungan Nelayan penulis memakai jasa penyeberangan nelayan tradisional yang berada di kawasan Lantamal Marinir AL Belawan.

Untuk sampai ke tempat dermaga penyeberangan masyarakat nelayan ini kita harus turun di simpang jalan yang di sekitarnya terdapat Tugu atau gapura yang bertuliskan Kawasan Lantamal Marinir AL Belawan ( Pangkalan Utama Marinir Angkatan Laut Belawan ). Kita tinggal berjalan kaki atau naik becak dari simpang jalan Tempat Tugu Pangkalan Militer Marinir AL.

Dulunya letak dermaga ini tidak terlalu jauh dari persimpangan jalan Tugu Lantamal tetapi karena sudah di tutup oleh Angkatan Laut Marinir maka dermaga tersebut pindah ke lokasi agak lebih jauh dari persimpangan jalan tugu Lantamal Marinir.

Tempat penyeberangan atau dermaga yang baru dipindahkan ini lumayan jauh dari kawasan dermaga yang lama. Memang masih satu kawasan Dermaga Lantamal Marinir. Kita harus berjalan kaki lebih kurang 15-20 menit dari simpang dermaga yang lama yang sudah ditutup. Dari Dermaga yang lama kita hanya berjalan lurus saja sampai kita akan menjumpai kapal boat motor milik nelayan yang akan kita gunakan untuk menyeberang.

II.2 Luas Dan Batas Desa

Luas Desa Paluh Kurau sekitar ± 5500ha yang terbagi dalam 15 dusun yang salah satu dusun yang menjadi lokasi penelitian adalah Kampung Nelayan yang terletak di dusun XIV. Adapun batas-batas Desa Paluh Kurau ini yaitu:

(5)

Sebelah Utara berbatasan dengan Karang Gading

Sebelah Selatan berbatasan dengan Sei Belawan / P Manan Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka

Sebelah Barat berbatasan dengan Karang Gading / Telaga Tujuk.

II.3 Sejarah Asal Usul Desa  Paluh Kurau

Untuk pertama kalinya awal terbentuknya desa Paluh Kurau ini yaitu pada tahun 1918. Awalnya lokasi ini milik kekuasaan seorang Datuk di Kabupaten Deli Serdang. Dulunya wilayah ini merupakan kesatuan wilayan Deli Serdang. Datuk menyuruh seorang warga masyarakat yang di percayai oleh Datuk dan berasal dari Kecamatan Hamparan Perak untuk membuka lahan pertama kalinya di daerah Batang Serai yang nantinya akan dijadikan sebagai daerah pemukiman masyarakat.

Nama dari warga yang membuka lahan yang di percayai Datuk untuk pertama kalinya yaitu bernama Tuki Rohidin. Sehingga akhirnya terbentuklah desa Paluh Kurau ini. Menurut wawancara dengan salah seorang tokoh masyarakat yang ada di Kantor Kepala Desa Paluh Kurau bahwa nama Datuk yang memberikan Hak kuasa untuk membuka lahan pemukiman di Batang Serai tidak diketahui.

Sejak terbentuknya desa ini sudah bernama Desa Paluh Kurau yang berada di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Awalnya Desa Paluh Kurau terbagi dalam 15 Dusun dan salah satunya adalah Dusun XIV Kampung Nelayan yang menjadi lokasi penelitian penulis. Informasi sekarang wawancara yang penulis peroleh dari Bapak Bahrun selaku Kepala Desa Paluh Kurau jumlah dusun yang ada di Desa Paluh Kurau menjadi 14 dusun. Dusun 4 bergabung menjadi dusun 5, di

(6)

karenakan wilayah dusun 4 terkena rembesan air asin yang tidak dapat dijadikan sebagai lokasi pertanian.

Bagi masyarakat luar desa mereka menamai desa ini dengan nama Desa Batang Serai sedangkan kalau dipandang dari segi sudut pemerintahan daerah, desa ini di namakan dengan desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak.

 Dusun Kampung Nelayan

Pada awalnya kawasan Dusun Perkampungan Nelayan ini merupakan kawasan hutan mangrove yang luas dan milik dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Orang yang pertama sekali datang dan menginjakkan kaki di dusun Perkampungan Nelayan ini yaitu seorang Bapak yang bernama Pak Ilhum yang berasal dari Banjar Kalimantan.

Pada awal tahun 1972 bapak itu menginjakkan kakinya di Desa Paluh Kurau ini. Beliau melakukan perjalanan menggunakan perahu kapal hingga akhirnya tersasar dan mengutuskan untuk membuat tempat tinggal di lokasi tempat yang dia temukan yaitu wilayah pesisir mangrove Desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak “(wawancara masyarakat ).

Dulunya nama Dusun XIV Kampung Nelayan ini bernama Paluh Kurau yang merupakan masih satu kesatuan desa Paluh Kurau yang berada di Kecamatan Hamparan Perak. Pada tahun 1972-1974 jumlah pemukiman di Perkampungan Nelayan bertambah hingga sampai 11 rumah. Para pendatang yang berasal dari daerah luar seperti dari daerah Aceh pada umumnya dan dari daerah lain seperti Banjar, Melayu mulai berdatangan untuk menetap di Dusun Perkampungan Nelayan.

Setelah jumlah penduduk semakin bertambah yaitu sekitar tahun 90an nama Desa yang semula di namakan Paluh Kurau kini berganti menjadi Dusun XIV

(7)

Kampung Nelayan yang berada di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Karena letaknya yang berada di dekat laut dan berada di wilayah Desa Paluh Kurau Batang Serai Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Wilayah ini di kenal dengan nama Dusun Perkampungan Nelayan (Kampung Nelayan) dan merupakan bagian dari desa Paluh Kurau sebagai Pusat Pemerintahan Desa.

Kepala Dusun XIV sekarang yang ditugaskan Kepala Desa Paluh Kurau untuk mempimpin warga masyarakat Dusun XIV Kampung Nelayan ini bernama Ruslianto yang lahir pada tanggal 22 Juli 1970. Beliau sudah menjabat sebagai Kepala Dusun XIV Kampung Nelayan dari tahun 2006 sampai sekarang. Pendidikan terakhir dari Kepala Dusun ini yaitu Sekolah Menengah Pertama dan awal pindah ke Dusun Perkampungan Nelayan ini pada tahun 1991.

Menurut beliau bahwa pada tahun 1994 Dusun Perkampungan Nelayan mendapat bantuan rumah nelayan atau namanya bantuan rumah kumuh. Setiap warga masyarakat Kampung Nelayan Dusun XIV mendapat bantuan rumah kumuh yang mereka peroleh dari para pengusaha-pengusaha sukses dan donator yang peduli pada nasib para nelayan. Menurut wawancara dengan masyarakat sekitar jumlah pengusaha ynag mau membantu memberikan bantuan rumah kumuh bagi masyarakat berjumlah empat orang.

Bentuk bantuan yang yang diterima oleh masyarakat berupa bahan bangunan untuk membangun rumah seperti broti, kayu-kayu penopang rumah dan bahan yang lain. Untuk sampai kepada masyarakat setempat maka program bantuan rumah kumuh ini, pengusaha sebagai sumber dana program bantuan rumah ini bekerja sama dengan Lantamal Marinir Angkatan Laut Belawan dan juga masyarakat sekitar.

(8)

Bentuk kerjasama yang dilakukan antara warga masyarakat dengan Marinir Angkatan Laut yaitu mereka melakukan tugas bersama-sama dalam menjaga bahan-bahan bangunan yang berada di sekitar pantai untuk mencegah terjadinya pencurian bahan-bahan bangunan, sebab jumlah bahan bangunan yang digunakan untuk membangun rumah penduduk banyak yang terdiri dari kayu dan broti, besi dan paku.

II.4 Sarana dan Prasarana Desa II.4.1 Pendidikan

a. Desa Paluh Kurau

Sarana fasilitas khususnya di bidang pendidikan yang terdapat di desa Paluh Kurau ini cukup lumayan lengkap di karenakan posisi atau kondisi desa yang mudah dan terjangkau oleh masyarakat sekaligus sebagai pusat pemerintahan desa dan juga letak desa berada di daerah daratan sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi darat dan bisa juga dengan transportasi air.

Arah dari desa Paluh Kurau yaitu menuju kearah Stabat, Binjai, Simpang Kantor/Belawan. Karena letaknya yang dapat terjangkau sehingga fasilitas pendidikan cukup memadai. Fasilitas pendidikan yang terdapat di Desa Paluh Kurau ini yang dihuni oleh 14 dusun yaitu:

Tabel 1. Sarana Pendidikan di Desa Paluh Kurau (14 dusun)

No Jenis Unit

1. TK 1 (satu)

2. SD Negeri 2 (dua)

3. Madrasah Dawiyah 3 (tiga)

(9)

5. Sanawiyah 2 (dua)

6. SMA 1 (satu)

7. MDA 2 (dua)

Sumber: Sumber Data Dari Kantor Kepala Desa b. Kampung Nelayan

Kampung nelayan merupakan salah satu perkampungan yang terdapat di desa Paluh Kurau dan letaknya sangat terpisah dari dusun-dusun lainnya. Dusun Kampung Nelayan ini terletak di wilayah pesisir pantai atau diwilayah perairan. Akses ke Perkampungan Nelayan ini hanya bisa menggunakan alat transportasi air berupa boat motor.

Karena latar belakang itulah kemungkinan dusun Perkampungan Nelayan ini kurang begitu lengkap fasilitas pendidikannya. Lain halnya dengan dusun-dusun lain yang terdapat di pusat pemerintahan Desa Paluh Kurau yang pada umumnya mata pencaharian di sana bertani dan otomatis karena keberadaanya berada di pusat pemerintahan desa maka perkembangannya pun bisa dikatakan lebih baik dari dusun XIV Perkampungan Nelayan.

Sarana fasilitas Pendidikan yang ada di Pekampungan Nelayan ini belum sepenuhnya memadai. Hanya terdapat satu sarana fasilitas pendidikan saja. Sarana pendidikan yang terdapat di Dusun Perkampungan Nelayan ini hanya berupa Sekolah Dasar atau SD Inpres yang jumlah kelasnya hanya 6-7 lokal saja. Untuk melanjutkan ke tingkat sekolah yang lebih tinggi misalnya SMP, SMA mereka harus menyeberang ke kota atau desa lain karena Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak terdapat di Dusun mereka.

(10)

Tingkat Pendidikan penduduk Dusun Kampung Nelayan masih tergolong sangat rendah, di mana pada umumnya masyarakat hanya sampai tamatan Sekolah Dasar (SD) saja, bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali. Rendahnya tingkat pendidikan di dusun Kampung Nelayan tidak hanya di sebabkan oleh sarana fasilitas pendidikan yang minim, melainkan juga karena keadaan alam di mana anak-anak dengan mudahnya mendapatkan uang dengan menangkap ikan di laut lalu mereka menjual hasil tangkapan mereka.

II.4.2 Sarana Kesehatan

Untuk sarana kesehatan yang ada di desa Paluh Kurau ini hanya terdapat satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Tetapi banyak sekali kekurangan dari keberadaan Puskesmas ini di mana tenaga medis yang di tempatkan di desa Paluh Kurau ini kurang memadai dan lengkap juga fasilitasnya seperti obat-obatan belum cukup lengkap. Keberadaan Puskesmas ini berada di Pusat Pemerintahan Desa Paluh Kurau. Bagi masyarakat Dusun XIV Kampung Nelayan kalau ingin berobat harus datang dan menyeberang ke lokasi tempat pusat pemerintahan desa Paluh Kurau yang merupakan bagian dari desa dusun 14 Kampung Nelayan.

II.4.3 Sarana Rekreasi dan Hiburan

Dusun XIV Perkampungan Nelayan sangat dekat sekali dengan objek wisata Pasir Putih. Tidak hanya warga pendatang yang hanya datang untuk berekreasi ke Pasir Putih tetapi juga warga Kampung Nelayan juga ada yang datang. Pasir Putih terkenal dengan hutan mangrovenya dan banyak terdapat hewan di antaranya jenis monyet yang dapat dijadikan sebagai daya tarik objek wisata tersebut. Selain dapat melihat pemandangan laut kita juga dapat memancing di daerah objek wisata Pasir

(11)

Putih dan pada umumnya orang hanya datang ke daerah ini hanya untuk memancing saja.

Untuk sarana hiburan di masyarakat Kampung Nelayan hanya terdapat warung saja. Diwarung ini masyarakat menonton TV sambil minum teh dan kopi. Bahkan ada juga yang bermain catur. Sehingga tempat seperti ini menjadi tempat hiburan bagi mereka di saat sedang tidak melaut.

II.4.4 Sarana Ibadah

Di pusat pemerintahan Desa Paluh Kurau hanya terdapat 3 masjid besar (12m x 12m) yang mampu menampung ±300 jemaat. Sedangkan pada masyarakat Dusun XIV Perkampungan Nelayan hanya terdapat satu masjid sebagai sarana untuk beribadah yang dilakukan masyarakat dalam menjalankan aktivitas rohani mereka dan juga Mushollah.

Masjid ini ini dibangun pada tahun 1995 dan juga berfungsi sebagai penyampaian informasi dan himbauan kepada masyarakat melalui pengeras suara yang ada di dalam Masjid. Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat desa Perkampungan Nelayan yang di bangun atas swadaya atau bantuan masyarakat sendiri.

II.4.5 Sarana Komunikasi

Untuk mengetahui informasi yang berasal dari luar masyarakat Kampung Nelayan mempunyai televisi (TV) dan radio yang terdapat di sebuah warung kopi. Jadi kalau masyarakat mau mendengar berita dan informasi dari luar desa mereka mereka harus datang ke warung kopi untuk menonton berita sambil minum teh / kopi. Sebagian besar warga masyarakat Kampung Nelayan belum menggunakan alat komunikasi berupa ponsel HP. Hanya sebagian kecil saja. Dan tidak adanya

(12)

fasilitas wartel di tempat ini. Tetapi sinyal ponsel yang penulis lihat masih cukup dikatakan stabil walaupun sinyal kadang naik kadang turun.

II.4.6 Sarana Transportasi

Sebagian daerah yang di kelilingi oleh perairan maka otomatis sistem transportasi yang digunakan masyarakat Dusun Kampung Nelayan adalah memakai perahu atau boat motor di dalam menjalankan aktivitas mereka. Pekerjaan penduduk desa perkampungan nelayan ini pada umumnya sebagai nelayan yang sangat membutuhkan sekali perahu atau boat motor dalam mencari ikan di laut.

Kadang perahu motor ini dijadikan sebagai alat transportasi untuk menyeberang ke desa lain dan kadang dijadikan sebagai fasilitas untuk melaut dalam mencari ikan. Rata-rata masyarkat sekitar memiliki boat atau perahu motor untuk menunjang aktivitasnya. Jenis perahu atau boat yang ada di desa Perkampungan Nelayan ini yaitu:

1. Perahu belah pantat dengan kapasitas muatan 7-8 orang yang memiliki atap di dalam perahu jadi kalau terjadi hujan disaat perjalanan tidak akan basah. 2. Sampan yang tidak memiliki penggerak motor atau mesin yang kapasitas

muatannya 2-3 orang dan digerakkan dengan menggunkan duah buah dayung sampan dan tidak memiliki penutup atap seperti yang ada di perahu boat motor harga jual untuk sampan ini berkisar 500-600 ribu rupiah.

3. Perahu dengan Boat motor yang memiliki kapasitas muatan sebesar 4-5 orang dan tidak memiliki penutup atap.

(13)

Tabel 2. Jenis Alat transportasi laut di Dusun Kampung Nelayan NO Jenis Perahu Kapasitas Kondisi Transportasi

1. Perahu belah pantat

7-8 orang Menggunakan atap sebagai pelindung dari hujan dan panas matahari

2. Sampan langge 2-3 orang Tidak menggunakan atap penutup sampan.

3. Perahu Boat

Motor

4-5 orang Tidak menggunakan penutup atap perahu.

4. Kapal motor ±50orang Terdapat atap yang besar di atasnya yang umumnya dijadikan sebagai tempat untuk menaruh kendaraan seperti kereta bagi yang mau menyeberang.

Sumber: Wawancara dan Observasi.

Bagi masyarakat Kampung Nelayan ataupun penduduk yang berasal dari luar desa yang ingin menyeberang bisa menggunakan jasa perahu penyeberangan. Perahu penyeberangan ini juga merupakan jasa yang dipakai sering untuk masuk atau keluar dari Dusun Perkampungan Nelayan ini.

Jumlah unit perahu yang digunakan dalam penyeberangan ini tidak tentu lebih kurang sekitar 8-10 perahu boat yang beroperasi yang kapasitas muatannya ada yang 4-5 dan 7-8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk sekali menyeberang ke dusun perkampungan nelayan yaitu sekitar 3000-4000 rupiah/orang.

II.4.7 Sarana Perhubungan

Sarana perhubungan yang menghubungkan dusun Kampung Nelayan ke dusun yang lain masih menggunakan jalur air. Untuk jenis sarana jalan yang terdapat di dusun kampung nelayan yang menghubungakan rumah yang satu ke rumah yang

(14)

lain umumnya terdapat titi-titi kayu papan yang dijadikan sebagai jalan setapak di lokasi kampung nelayan ini.

Kayu atau papan ini ditahan oleh batang pohon yang ditancapkan ke tanah yang dijadikan sebagai penyangga papan agar kuat. Kalau kita sebagai kaum awam yang baru berkunjung datang ke desa ini kita awalnya akan merasa takut karena papan yang dijadikan sebagai jalan tadi kadang bergoyang yang digerakkan oleh angin dan air laut yang ada di bawah papan tersebut.

Di dusun Perkampungan Nelayan juga sudah terdapat fasilitas aliran listrik dari PLN yang membantu warga didalam penerangan pada saat malam hari. Sumber dari fasilitas aliran listrik ini langsung dialiri dari kota Stabat. Fasilitas lainya adalah mesin pompa air yang digunakan untuk keperluan air minum mencuci, mandi dan lain-lain.

Tabel 3. Fasilitas bangunan yang terdapat di Dusun Perkampungan Nelayan

No Fasilitas Desa Jumlah

1. Sekolah Dasar SD INPRES Satu unit

2. Masjid dan Musholah Masing-masing satu unit.

Tabel 4. Fasilitas yang terdapat di Desa Paluh Kurau

No Fasilitas Desa Jumlah Unit

1. Kantor Kepala Desa 1 (satu)

2. Dermaga penyeberangan “terdapat 18 kapal yang berangkat dari pukul 7-18.00 WIB (dari kampung nelayan, belawan)”

1 (satu)

3. Masjid (12x12m) 1 (satu)

4. Puskesmas 1 (satu)

(15)

6. Madrasah Dawiyah 3 (tiga) 7. SMP 1 (satu) 8. Sanawiyah 2 (dua) 9. SMA 1 (satu) 10. MDA 2 (dua) 11. TK 1 (satu)

Sumber: Observasi dan Wawacara.

II.5 Pemukiman

Pemukiman penduduk Dusun XIV Kampung Nelayan ini berada pada satu kawasan Desa Paluh Kurau dan berbatasan langsung dengan hutan desa dan dialiri oleh paluh-paluh. Paluh adalah aliran air yang menuju ke laut. Sebagian rumah-rumah yang terdapat didesa perkampungan nelayan ini umumnya rumah kecil yang padat. Sama halnya dengan rumah nelayan di daerah lain rumah nelayan yang ada di desa perkampungan nelayan ini masih tergolong non permanent.

Menurut hasil wawancara dengan warga masyarakat dusun Kampung Nelayan bahwa dusun mereka adalah dusun termiskin di desa Paluh Kurau. Jenis rumah pada umumnya jenis rumah panggung yang berdiri di atas permukaan air dan kayu dijadikan sebagai tiang untuk menopang rumah.

Umumnya rumah-rumah penduduk di Dusun Perkampungan Nelayan hanya terdapat ruang tamu, kamar tidur dan dapur yang sekaligus merangkap sebagai rumah makan, juga sebagian rumah di desa ini ada yang memiliki teras rumah seperti pondok yang ukurannya hanya bisa muat 4 orang saja tidak begitu luas tetapi bisa untuk duduk dan santai di teras tersebut.

(16)

Selain itu juga terdapat 1 kamar mandi yang ukurannya juga sangat minim dan kecil sekali hanya muat sekitar 3 orang saja dan sumber air untuk mandi minum dan mencuci pemakaian berasal dari sumur bor atau pompa air. Biasanya ukuran teras rumah hanya sekitar 2x2 meter dan biasanya dibuat agak di depan rumah seperti menyerupai pondok-pondok yang diberi atap yang terbuat dari jerami.

Untuk jumlah rumah penduduk di dusun XIV perkampungan Nelayan hanya sekitar ±80 rumah dan semuanya rumah panggung. Rumah tersebut dibuat berpanggung dengan kayu sebagai tiang serta dinding yang yang terbuat dari papan. Rumah tersebut dibuat seperti layaknya panggung agar tidak bisa dimasuki air ketika sedang pasang.

Minimnya sarana dan prasarana di lokasi pemukiman tempat tinggal penduduk di Dusun Perkampungan Nelayan serta kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih menyebabkan kondisi pemukiman penduduk Dusun XIV Perkampungan Nelayan masih tergolong lingkungan pemukiman yang miskin. Selain itu pemukiman yang ada di Dusun ini belum tertata dengan baik. Letaknya tidak beraturan, luas rumah juga berlainan. Ukuran rumah sebagian ada yang berukuran lebar 6 meter dan panjang 9 meter.

Masyarakat bebas mendirikan rumah pada lahan yang mereka anggap masih bisa dijadikan tempat tinggal. Selain itu, jarak antara rumah yang satu dengan rumah lain terlalu rapat. Tidak adanya kepemilikan secara individu terhadap suatu lahan yang menyebabkan masyarakat bebas mendirikan bangunan rumah sebagai tempat tinggal mereka.

(17)

II.6 Penduduk a.Desa Paluh Kurau

Desa Paluh Kurau adalah desa yang terbagi dalam 14 dusun. Selain penduduk yang tinggal di Dusun Perkampungan Nelayan, penduduknya yang ada di desa Paluh Kurau ini pada umumnya bekerja bertani dan ada juga yang bekerja sebagai PNS. Jenis rumah yang berada di Desa Paluh Kurau ini merupakan jenis rumah yang permanent. Rumah-rumah sudah terbuat dari beton dan batu bata. Jumlah total warga desa Paluh kurau yang terbagi oleh 15 Dusun berjumlah lebih kurang 5.377 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga (KK) lebih kurang 1.300 KK.

Tabel 5. Statistik Penduduk Seluruh Dusun Desa Paluh Kurau.

Sumber : Data Satatistik Desa Paluh Kurau 2005 Tabel 6. Jumlah Warga Masyarakat Tiap Dusun

Nama Dusun Jumlah Warga (jiwa)

Dusun I 302 jiwa

Dusun II 539 jiwa

Dusun III 549 jiwa

Dusun V 245 jiwa

Dusun VI 441 jiwa

Dusun VII 201 jiwa

Dusun VIII 671 jiwa

Dusun IX 426 jiwa

Dusun X 396 jiwa

Dusun XI 214 jiwa

Jumlah Dusun

Dewasa Anak-anak Total Sekolah

Lk Pr Jlh Lk Pr Jlh Ya Tdk

14 dusun

(18)

Dusun XIII 565 jiwa DusunXIV(KampungNelayan)

(Kadus:Ruslianto Lok.Penelitian)

189 jiwa

Dusun XV 446 jiwa

Ket:Untuk Dusun IV tidak ada dulunya dusun empat ini memang ada tapi sekarang warga masyarakatnya sudah menjadi satu lingkungan dengan lingkungan V (lima). Sumber : Data Satatistik Desa Paluh Kurau 2005

b. Dusun XIV Kampung Nelayan

Masyarakat Dusun Kampung Nelayan memiliki mata pencaharian yang mayoritas nelayan karena yang letaknya di wilayah pesisir. Beda halnya dengan mata pencaharian penduduk yang berada didusun lainnya mereka umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan data terakhir dari Kantor Kepala Desa Paluh jumlah penduduk di Dusun XIV Perkampungan Nelayan berkisar lebih kurang 200 jiwa yang terbagi menjadi 50 kepala keluarga (kk), dengan jumlah laki-laki sekitar lebih kurang 96 jiwa dan sisanya para wanita yang lebih kurang 93 jiwa. Jenis suku yang terdapat di Dusun Perkampungan Nelayan ini merupakan suku Banjar, Jawa, Melayu, Mandailing, dan Aceh.

Suku yang mayoritas mendiami wilayah Dusun Perkampungan Nelayan ini yaitu suku Banjar yang berasal dari Kalimantan. Suku Jawa ada sekitar 15 kepala keluarga (kk), suku Melayu 2-3 kepala keluarga (kk), suku Mandailing 2 kepala keluarga (kk), Aceh ada sekitar 2 kepala keluarga (kk) dan suku Banjar adalah 28 kepala keluarga (kk).

Dari segi agama, seluruh penduduk Dusun Perkampungan Nelayan saat ini beragama Islam. Namun bukan berarti penduduk ini tidak mau mengakui atau berinteraksi dengan sesama di luar agama mereka. Mereka juga mau berinteraksi dengan orang pendatang walaupun tidak memiliki satu keyakinan yang sama dengan

(19)

Tabel 7. Jumlah penduduk Dusun XIV Kampung Nelayan

Sumber : Data Satatistik Desa Paluh Kurau 2005 Tabel 8. Jumlah Penduduk berdasarkan Suku

NO Suku Jumlah Kepala Keluarga ( kk ) 1. Suku Banjar 28 kepala keluarga

2. Suku Jawa 15 kepala keluarga 3. Suku Melayu 3 kepala keluarga 4. Suku Mandailing 2 kepala keluarga 5. Suku Aceh 2 kepala keluarga Sumber: Wawancara dengan Kepala Desa.

Nama Dusun Dewasa Anak-anak Total Sekolah Jlh agama (Islam) Lk Pr Jlh Lk Pr Jlh Ya Tdk Kampung Nalayan 61 50 111 35 43 78 189 28 16 189

Gambar

Tabel 1. Sarana Pendidikan di Desa Paluh Kurau (14 dusun)
Tabel 4. Fasilitas yang terdapat di Desa Paluh Kurau
Tabel 5. Statistik Penduduk Seluruh Dusun Desa Paluh Kurau.
Tabel 7. Jumlah penduduk Dusun XIV Kampung  Nelayan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah ; 1) Untuk mengetahui perkembangan modal kerja dan laba operasional pada industri otomotif periode 2010- 2014. 2) Untuk mengukur pengaruh

Penyandaran Makna Hirâbah dengan Hukum Ta‘zîr Bagi Pelaku Korupsi Sebagaimana telah dijelaskan penulis se- belumnya, hirâbah merupakan tindakan me- ngambil harta orang

andersoni yang ditemukan adalah 311 ekor, sebagian besar ditemukan pada usus (82,96%), sisanya pada lambung dan cecum dengan jumlah cacing per individu inang adalah 1-66.. Jenis

Disajikan gambar benda yang terapung dalam air, siswa mampu menentukan massa jenis benda tersebut sesuai dengan hukum Archimedes dengan benar.. Diberikan data volume

Lulusan Program Studi Bahasa Inggris D3 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga diharapkan: Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara aktif dan berterima. Memiliki

Hasil pengujian adsorpsi metilen biru terhadap karbon aktif dari cangkang buah Ketapang dengan waktu iradiasi gelombang mikro 15 menit, 20 menit dan 25 menit dapat

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yaitu dengan menganalisis hasil percakapan penggunaan tindak tutur kesopanan

Hasil pengujian didasarkan pada hasil uji dengan menggunakan Crosstabs (tabel silang) serta melihat hasil uji Pearson Chi- Square yang dibandingkan dengan nilai