• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN SARINGAN PASIR$, INK, DAN AR11N6 DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FISIK DAN KlMlA AIR DAS CILIWUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN SARINGAN PASIR$, INK, DAN AR11N6 DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FISIK DAN KlMlA AIR DAS CILIWUNG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

'

KEMAMPUAN SARINGAN PASIR$, INK, DAN

AR11N6

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FISIK

DAN

KlMlA AIR DAS CILIWUNG

Oleh

MUCHAMMAD SRI SAENI

*

FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

MUCHAMMAD

SRI SAENI.

Kemampuan saringan pasir, ijuk dan

arang dalam meningkatkan kualitas fisik dan kimia air DAS Ciliwung (di bawah bimbingan Dr R.T.M. Sutamihardja,

M.

Ag. Chem, sebagai ketua, Prof. Dr Juhara Sukra, M.Sc.,

Prof. Dr Ir Soepangat Soemarto, M-Sc., Dr Tonny Ungerer,

Dr Barizi, sebagai anggota).

6

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan dan keefektifan penyaringan air Sungai Ciliwung terhadap beberapa sifat fisik dan kimia air dengan bahan penya- ring pasir, ijuk, arang dan campuran pasir-ijuk, pasir- arang, arang-ijuk, dan pasir-ijuk-arang. Contoh air di- ambil dari Sungai Ciliwung di lokasi Gadog, Bogor dan Jakarta. Hasil penyaringan dilihat peranannya untuk ke- butuhan air minum baku.

Sifat-sifat fisik dan kimia air yang diperiksa se- belum dan sesudah penyaringan adalah muatan padatan ter-

suspensi

(MPT),

kekeruhan, pH, daya hantar listrik (DHL)

3-

NH;

,

NO;

,

orto-fosfat (PO4

,

bahan organik total

( B O T ) , kesadahan, Fe, dan padatan terlarut total (TDS). Dalam penyaringan ini diperhituAgkan keefektifan dan per- ubahan kualitas airnya. Penilaian baku mutu air berda- sarkan modifikasi dari RPP 1979 dengan sebelas sifat fi- sik/kimia yang diteliti. Keefektifan berdasarkan persen

(3)

keefektifan, yaitu selisih nilai sebelum dan sesudah di-

saring dibagi nilai sebelum disaring kali 100%.

Kualitas air Sungai Ciliwung pada masa berlangsung- nya penelitian adalah: daerah hulu tergolong tercemar sedang, di daerah tengah tergolong tercemar parah, dan daerah hilir tergolong tercemar sangat parah (berdasar kriteria Schmitz, 1970).

Air yang telah diambil dari lapang kemudian diper-

lakukan dengan penyaringan di laboratorium Kimia

IPB,

Bogor. Penelitian dilakukan dari Maret 1982 sampai de-

ngan Februari 1983. Proses penyaringan berlangsung de-

ngan tekanan tetap, dengan kecepatan rata-rata 15 ml/de-

tik untuk saringan pasir, ijuk, pasir-ijuk, ijuk-arang,

pasir-ijuk-arang, 10 ml/detik untuk saringan pasir-arang,

dan 7 ml/detik untuk saringan arang. Suhu air selama pe- nyaringan antara 25

-

28'~.

Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: ( 1 ) Jenis-jenis saringan yang diperlakukan memiliki ke-

efektifan penyaringan MPT antara 78.16

-

89.55% de- ngan persen keefektifan maksimal positif untuk per- airan dengan kisaran MPT

.

35.12

-

90.70 mg/l. Oleh karena itu semua jenis saringan yang diperlukan mam- pu menaikkan mutu visual air yang disaring.

(2) Jenis-jenis saringan yang diperlukan memiliki keefek- tifan penyaringan kekeruhan 64.28

-

88.80%, dengan

(4)

persen keefektifan maksimum negatif untuk Senis-je- nis saringan pasir dan ijuk, dan sebagian bernilai positif untuk jenis saringan arang. Bahan penyaring pasir dan ijuk tidak mampu menurunkan kekeruhan dari suatu perairan dengan nilai kekeruhan rata-rata 22.14 NTU dan 32.22 NTU sampai batas baku mutu air

minum (5 NTU), tetapi mampu memenuhi baku mutu bagi

perairan dengan kekeruhan aata-rata 14.33 NTU.

(3) Jenis-jenis saringan yang diperlukan memiliki kee-

fektifan penyaringan bahan organik antara -12.21

-

60.39%. Semua jenis saringan tidak mampu menurunkan

bahan organik perairan dengan kisaran 6.41

-

109.49

ppm sampai batas baku mutu air minwn (10 pprn).

(4) Jenis saringan ijuk memiliki persen keefektifan rata-

rata terendah (-75.38

-

5.95%) terhadap penyaringan

N H ~

dari suatu perairan yang memiliki kadar NH; an-

tara 0.2177

-

0.2984 ppm. Semua jenis saringan ti-

dak mampu menurunkan N H ~ perairan sampai batas baku mutu air minum (0.05 ppm).

(5) Walaupun jenis saringan pasir memiliki persen keefek-

tifan penyaringan negatif terhadap pH, DHL, dan NO;,

tetapi masih memiliki persen keefektifan maksimum po- sitif, sehingga hasil saringannya masih di bawah ba-

tas baku mutunya (berturut-turut 8.5, 1 000 pmho/cm,

(5)

(6) Jenis saringan ijuk memiliki persen keefektifan pe-

3 -

nyaringan rate-rata negatif terhadap NO; dan PO4

untuk perairan Sungai Ciliwung. Untuk penyaringan C

NO2

,

hasil saringannya masih di bawah batas baku mu-

tu air minum.

(7) Jenis saringan arang memiliki persen keefektifan pe-

nyaringan rata-rata negatif terhadap pH, DHL, NO;

,

PO:-

,

bahan organik, kesadahan, dan TDS. Mengingat jenis saringan ini mampu menaikkan pH, DHLj NO;

,

':OP bahan organik, kesadahan, dan TDS, maka jenis saring-

an ini tidak baik untuk penyaringan air rang telah

.

tercemar berat rang diperuntukkan sebagai air minum baku. Bahan penyaringan arang sangat baik untuk per- baikan mutu visual air.

(8) Jenis saringan campuran pasir-ijuk memiliki persen

keefektifan penyaringan rata-rata negatif terhadap 3"

pH, DHL,

:

H

N

,

NO;

,

dan PO4

.

Kecuali terhadap

NH*

4

kenaikan pH, DHL, dan NO; air hasil saringan masih

dalam batas aman untuk air minum baku.

(9) Jenis saringan pasir-arang memiliki persen keefektif-

an penyaringan rata-rata negat+f terhadap DHL, NO;

,

P O :

'

,

kesadahan, dan TDS. Walaupun jenis saringan

ini rata-rata masih mampu menurunkan

N

H

:

dan bahan organik perairan, tetapi penurunannya masih belum

(6)

pH, DHL, NO; ,

,

':OP kesadahan, dan TDS masih di ba- wah baku mutu air minum.

( 1 0 ) Jc11i.s sari11gn11 ijuk-arang memiliki persen keef ektif

-

an penyaringan rata-rata negatif terhadap pH, DHL,

N H ~

,

NO; '

,

:OP

,

dan TDS. Walaupun jenis saring-

an ini mampu menaikan zat-zat tersebut, tetapi be- naikkannya masih relatif kecil, sehingga hasil sa- ringannya masih mernenuhi kriteria air minum, kecua-

li terhadap NH:

.

( 1 1 ) Jenis saringan pasir-ijuk-arang memiliki persen ke- efektifan penyaringan rata-rata negatif terhadap pH DHL, NO*-

,

':OP

,

kesadahan dan TDS.

( 1 2 ) Semua jenis saringan efektif terhadap penyaringan

MPT, dan semua jenis saringan yang mengandung arang efektif terhadap MPT dan kekeruhan. Jenis saringan pasir efektif terhadap MPT, N H ~

,

kesadahan, Fe, te- tapi tidak efektif terhadap DHL.

(13) Jenis saringan pasir dapat menaikkan mutu air dari golongan

B

ke golongan A sebesar 4.3% dan dari go-

longan

E

ke golongan

B

sebesar 61.5%. Jenis saring- an pasir-ijuk dapat menaikkan mutu air dari golong-

an

E

ke golongan

B

sebesar 15.3%. Jenis saringan

lainnya dapat menurunkan kualitas air hasil saring-

an, karena dapat menurunkan jumlah dalam golongan B

(7)

KEMAMPUAN SARINGAN PASIR, IJUK D M ARANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA

AIR DAS CILIWUNG

oleh '

MUCHAMIUD SRI SAENI

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh I

gelar Doktor pada

Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Bidang studi

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

B O G O R 1986

(8)

Judul Tesis : KEMAMF'UAN SARINGAN PASIR, IJUK DAN ARAMG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FISIK DAN KIWIA AIR DAS CILIWUNG

Nama Mahasiswa : MUCHAMMAD SRI SAENI Nomor Pokok : 80 529 Menyetujui Komisi Benasehat

\k4

&

/

utamihardja)

$

w ( ~ r~r Ir Soepangat d S . ) Anggota Anggota (Dr Tonny Ungerer) Anggota

(Prof. Dr Ir F. Gunaman S.) (Dr Ir Edi Guhardja) Ketua Bidang Studi PSL, FPS

Tanggal Lulus Ujian : 19 April 1986

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Purwokerto tanggal 6 April

1944. Di tempat kelahirannya ia belajar di SR Latihan

SGB 11, SMP Negeri 11, dan SMA Negeri I1 Bagian B. Sete-

lah lulus dari SMA pada tanggal 12 Agustus 1962, ia me- lanjutkan ke Fakultas Pertanian IPB Jurusan Teknik Per-

tanian. Lulus sebagai Sarjana Pertanian pada tanggal 10

t

Agustus 1968. Pada tahun 1976 ia mendapat beasiswa dari

P

dan

K

untuk studi di Fakultas Pasca Sarjana IPB Jurus-

an Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

(PSL),

dan

lulus sebagai Magister Sains (MS) pada bulan Maret 1978.

Dengan beasiswa dari TMPD, pada tahun 1980 ia mengambil

program doktornya di FPS-IPB Jurusan PSL dengan pemusat- an penelitiannya pada masalah penanggulangan pencemaran ,sir.

Pada 10 Agustus 1976 penulis menikah dengan Rt. Ade

Udyani binti

B.

Rifai dan sekarang dikaruniai tiga orang

puteri dan seorang putera, yaitu Zsazsa Meilani ( 8 ta-

hun), Rini Handayani ( 7 tahun), Ajeng Mega Triantini (3

tahun), dan Dimas Adrid Priyo Utomo (6 bulan).

Sekarang penulis bekerjd sebagai Lektor Kepala di Jurusan Kimia IPB. Pendidikan tambahan di bidang ling- kungan diperoleh dari Proyek Pendidikan dan Penelitian Lingkungan

IPB

(1974 - 1 9 7 6 ) , Penataran Toksikologi

(10)

i i i Lingkungan Lembaga Ekologi UNPAD (1978), Tr2.iuing "Water

Treatment P l ~ i ~ l t " di Jepang (Msret 1984), d i samping pernah sebagai staf peneliti di PUSDI PSL IPB. Ia ak- tif dalam penelitian dan penulisan di bidang Kimia Lingkungan.

(11)

KATA PENGANTAR

Karya tulis ini merupakan tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar doktor di Fakultas Pasca Sarjana IPB. Judul penelitian yang penulis pilih ini di-

arahkan untuk ikut menyumbangkan pemikiran bagaimana ca- ra mengatasi kebutuhan air minum yang semakin hari sema- kin langka akibat adanya gangguan pencemaran air.

t

Mengingat banyaknya uluran tangan dari berbagai fi- hak dalam upaya penyusunan tesis ini, perkenankanlah pe- nulis mengucapkan terimakasih kepada:

(1) Dr

R. T. M.

Sutamihardja,

M.

A g . Chem., selaku ketua

pembimbing, \

(2) Prof.

Dr

Juhara Sukra,

M

Sc., selaku anggota pembim- bing,

( 3 ) Prof. Dr Ir Soepangat Soemarto,

M.

Sc., selaku anggo- ta pembimbing,

( 4 ) Dr Tonny Ungerer, selaku anggota pembimbing,

(5) Dr Barizi, selaku anggota pembimbing,

(6) Prof. Dr Ir F Gunarwan Suratmo, selaku Ketua Bidang

Studi PSL, FPS-IPB, dan

Dr

Ir Edi Guhardja, selaku Dekan FPS-IPB,

yang rtelah banyak memberikan pengarahan, bimbingan, ban- tuan moril-materiil, dan segala jerih payah lainnya, se-

lama penulis menempuh studi di

FPS-IPB

sampai selesainya

(12)

Khusus kepada anggota keluarga penulis, penulis mengucapkan penghargaan, rasa hormat dan terimakasih pu- la. Kepada Ade Udyani istri penulis atas segala pengor- banan, kerelaan, bantuan dan dorongan spiritualnya demi tercapainya cita-cita penulis. Kepada Zsazsa, Rini, Ajeng, Dimas, anak-anak penulis, atas kerelaannya mem- biarkan bapaknya lebih banyak duduk di meja kerja dari- pada bermain mengasuh mereka. Mepada ajahanda Wangsabe- sari, Ny Sadiyah Astari, dan seluruh keluarga di Purwo-

kerto,

H.

Tb. Bachrudin Rifai di Bogor, Prof. Dr Ir

H.

Tb. Bachtiar Rifai atas nasehat, doa, bantuan moril-ma- teriil, dorongan spiritual, yang tulus dan ikhlas yang menggugah semangat penulis yang semula sudah mengendor.

Rasa terimakasih juga penulis sampaikan kepada: (1) Pimpinan IPB rang telah memberikan izin tugas bela-

jar dan pemakaian fasilitas IPB untuk penelitian. (2) Kepala Lembaga Penelitian IPB dan TMPD Depdikbud

yang telah membiayai anggaran penelitian dan bea- siswa.

(3) Direktur PUSDI PSL-IPB, yang telah membantu membia- yai penelitian.

(4) Para pengurus perpustakaan di IPB, ITB, LBN (Bogor),

PAM Pusat (Jakarta), yang telah memberikan fasilitas peminjaman buku-buku.

(13)

(5) Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) di . Tokyo dan porwakilannya di Bogor atas segala bantuan- nya membiayai penulis melakukan studi perbandingan di Jepang.

(6) Dr Ir

M.

Anwar Nur dan Dr

H. M.

Eidman atas kesedia- annya sebagai penguji luar komisi dan segala saran- nya

.

(7) Teman-teman staf pengajar , di IPB dan para staf dan pegawai di Jurusan Kimia IPB yang telah banyak mem- bantu terlaksananya penelitian.

(8) Instansi-instansi dan pribadi-pribadi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, atas segala ban- tuannya

.

Demi peningkatan mutu karya tulis ini, penulis meng- harapkan saran dan kritik membangun dari semua fihak.

Wassalam.

(14)

DAFTAR IS1

Halaman

DAFTAR TABEL

. . .

ix

DAFTAR GAMBAR

. . .

xix

. . .

PENDAHULUAN 1

TINJAUAN PUSTAKA

. . .

11

Se jarah

. . .

13

. . .

Sumber-Sumber Pencemaran Air

. . .

Upaya Penanggulangan Pencemaran Air

. . .

Penyaringan (filtrasi)

. . .

Penyaringan Mekanis

Hidrolika Penyaringan

. . .

Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filtration)

.

Saringan Pasir Cepat (Rapid sand Filtration)

.

. . .

Tipe-Tipe Bahan Penyaring

. . .

Penyaringan Kimiawi

. . .

Sifat-Sifat Bahan Penyaring

. . .

Beberapa Sifat Fisik-Kimia Air

. . . .

KEADAAN UMUM DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG

Wilayah

. . .

. . .

Iklim

Tanah dan Topografi

. . .

Vegetasi

. . .

Penduduk

. . .

Industri

. . .

64

. . .

(15)

Halaman METODEPENELITIAN

. . .

78 Analisis Laboratorium

. . .

84 Tempat Penelitian

. . .

85 Analisis Data

. . .

85 Waktu Penelitian

. . .

87 HASILDANPEMBAHASAN

. . .

89

Keefektifan Penyaringan terhadap Sifat-Sifat

. . .

Fisik-Kimia 115 Muatan Padatan Tersuspensi dan Kekeruhan

.

116

. . .

I1

.

Sifat-Sifat Kimia 125

. . .

.

1 pH dan Daya Hantar Listrik 125 2

.

Ion-Ion Ammonium (NH '1. Nitrit (NO 2-)

. . .

dan Orto-Fosfat (PO:! ) 133 3

.

Bahan Organik Total (BOT) dan Padatan Terlarut Total (TDS)

. .

. . . .

145

. . . .

.

4 Kesadahandan IonBesi (Fe2j 154 Pengaruh Penyaringan terhadap Kualitas Air

.

164

.

. . .

1 Jenis Saringan Pasir 166

. . .

.

2 Jenis Saringan Ijuk 169

.

.

:

.

3 Jenis Saringan Arang 170

.

. . .

4 Jenis Saringan Pasir-Ijuk 171

.

. 5 Jenis Saringan Pasir-Arang 173

.

.

.

6 Jenis Saringan Ijuk-Arang 174 7

.

Jenis Saringan Pasir-Ijuk-Arang . . . 176

. . .

KESIMPULANDANSARAN 178

. . .

Keefektifan 178

Pengaruh Penyaringan terhadap Kualitas Air . 179

. . .

Saran-Saran 179

. . .

DAFTAR PUSTAKA 181

. . .

LAMPIRAN 188

(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2&s

1. Sifat-sifat fisik-kimia air Sungai Ciliwung di lokasi-lokasi Gadog, Jembatan Satuduit,

dan Pintu Air Manggarai

. . .

10

2. Daya saring arang aktif pada air buangan

.

.

40

3. Sebaran ukuran butiran saringan pasir

. . . .

43

4. Hubungan antara bentuk-bentuk fosfat yang

dipengaruhi oleh nilai pH ,.

. . .

51

5. Ketergantungan bentuk-bentuk C02pada nilai

pH(suhu250C)

. . .

55

6. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang berada

dalam DAS Ciliwung (menurut Sensus 1976)

. .

63

7. Jumlah penduduk Kota Madya Bogor dan mata

pencahariannya

. . .

63

8. Jumlah penduduk DKI Jakarta yang termasuk

dalam DAS Ciliwung

. . .

64

9. Jenis industri di Kabupaten Bogor yang

termasuk dalam DAS Ciliwung

. . .

66

10. Jenis industri di DKI Jakarta yang termasuk

dalam DAS Ciliwung

.

.

.

.

.

.

67

11. Kandungan beberapa sifat kimia air di

perairan DAS Ciliwung

. . .

69

12. Beberapa sifat fisik dan kimia air DAS

Ciliwung di lokasi Gadog

. . .

71

13. Beberapa sifat fisik dan kimia air DAS

Ciliwung di lokasi Jembatan Satuduit, Bogor

.

72

14. Beberapa sifat fisik dan kimia air DAS 8

Ciliwung di lokasi Pintu Air Manggarai,

. . .

Jakarta 73

15. Nilai rata-rata sebelum dan nilai rata-rata sesudah disaring sifat-sifat fisik dan

(17)

Nomor

hb

X

Halaman

1 6 . Persen keefektifan penyaringan rata-rata

terhadap sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

dari lokasi Bogor

. . .

17. Persen keefektifan penyaringan rata-rata

terhadap sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

. . .

dari lokasi Jakarta

18. Nilai rata-rata sebelum dan nilai rata-rata sesudah disaring sifat-sifat fisik dan kimia

air DAS Ciliwung di lokasi Bogor

. . .

I

19. Nilai rata-rata sebelum dan nilai rata-rata

sesudah disaring sifat-sifat fisik dan kimia

air DAS Ciliwung di lokasi Jakarta

. . .

20. Persen keefektifan penyaringan rata-rata

terhadap sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

dari lokasi Gadog

. . .

21. Nilai zat fisik-kimia sebelum dan sesudah

disaring dengan jenis saringan yang

diperlukan pada selang waktu tertentu

. . . .

22. Hasil analisis zat fisik-kimia air perendam

bahan penyaring pasir, ijuk, dan arang

. . .

23. Kemampuan bahan penyaring pasir terhadap

penyaringan air DAS Ciliwung didasarkan pada

baku mutu air minum

. . .

24. Kemampuan bahan penyaring ijuk terhadap

penyaringan air DAS Ciliwung didasarkan pada

baku mutu air minum

. . .

2 5 . Kemampuan bahan penyaring arang terhadap

penyaringan air DAS Ciliwung didasarkan pada

baku mutu air minum

. . .

2 6 . Kemampuan bahan penyaring pasir-ijuk terhadap

penyaringan air DAS Ciliwung didasarkan pada

baku mutu air minum

. . .

2 7 . Kemampuan bahan penyaring pasir-arang

terhadap penyaringan air DAS Ciliwung

(18)

Nomor Halaman

T

s

b

28. Kemampuan bahan penyaring ijuk-arang terhadap

penyaringan air

DAS

Ciliwung didasarkan pada

. . .

baku mutu air-,minum 113

29. Kemampuan bahan penyaring pasir-arang

terhadap penyaringan air DAS Ciliwung

didasarkan pada baku mutu air minum

. . .

114

30. Daya saring jenis saringan yang diperlakukan menurut besarnya persen keefektifan maksimal

. . .

penyaringan 115

31. Nilai sifat-sifat fisik dan kimia rata-rata air yang disaring (dari pengukuran di

. . .

laboratorium). 116

32. Bagan kelayakan hasil saringan air DAS

Ciliwung dibandingkan dengan baku mutu untuk

. . .

air minum 165

33. Klasifikasi kualitas air minum (Modifikasi

. . .

dariRPP1979) 167

34. Perubahan kualitas air akibat penyaringan

. . .

dengan saringan pasir 168

35. Perubahan kualitas air akibat penyaringan

. . .

dengan saringan ijuk 169

36. Perubahan kualitas air akibat penyaringan

. . .

dengan saringan arang 171

37. Perubahan kualitas air akibat penyaringan

dengan saringan pasir-ijuk

. . .

172

38. Perubahan kualitas air akibat penyaringan

. . .

dengan saringan pasir-arang 174

39. Perubahan kualitas air akYbat penyaringan

dengan saringan ijuk-arang

. . .

175

40. Perubahan kualitas air akibat penyaringan

. . .

(19)

Nomor Halaman

lL.anE;irm

1. Hasil analisis kimia sebelum penyaringan di

. . .

lokasi Gadog 188

2. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

. . .

Gadog dengan jenis saringan 1 189

3. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

. . .

Gadog dengan jenis saringan 2 190

4. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

. . .

Gadog dengan jenis saringan 3 191

t

5. Hasil analisis kimia a,ir saringan di lokasi

Gadog dengan jenis saringan 4

. . .

192

6. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Gadog dengan jenis saringan 5

. . .

193

7. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Gadog dengan jenis saringan 6

. . .

194

8. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Gadog dengan jenis saringan 7

. . .

195

9. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

. . .

Jembatan Satuduit (Bogor) 196

10. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

saringan 1

. . .

197

11. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

. . .

saringan 2 198

12. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

saringan3

. . .

199

13. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

saringan4

. . .

200

14. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

(20)

Nomor Halaman

lzmu?Frm

15. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

saringan 6

. . .

202

16. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Jembatan Satuduit (Bogor) dengan jenis

saringan 7

. . .

203

17. Hasil analisis kimia sebelum penyaringan di

. . . .

lokasi Pintu Air Manggarai (Jakarta) 204

18. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis

saringan 1

. . .

205

19. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis

saringan 2

. . .

206

20. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis

saringan 3

. . .

207

21. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis

saringan 4

. . .

208

22. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta). dengan jenis

saringan5

. . .

209

23. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis

saringan 6

. . .

210

24. Hasil analisis kimia air saringan di lokasi

Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis

saringan 7

. . .

211

25. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

dengan jenis saringan 1

. . .

212

26. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

dengan jenis saringan 2

.

.

.

.

.

213

27. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

(21)

Nomor

ImuEFrm

xiv Halaman

28. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

dengan jenis saringan 4

. . .

215

29. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

dengan jenis saringan 5

. . .

216 30. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

dengan jenis saringan 6

. . .

217 31. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Gadog

dengan jenis saringan 7

. . .

218

I

32. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 1

.

219

33. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 2

. . .

220 34. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 3

.

221

35. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 4

.

222

36. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 5

.

223

37. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 6

.

224

38. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Jembatan

Satuduit (Bogor) dengan jenis saringan 7

.

225

39. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis saringan 1

. .

226 40. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air

Manggarai (Jakarta) dengan jenis saringan 2

. .

227 41. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air

Manggarai (Jakarta) dengan jenis saringan 3

.

.

228 42. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air

Manggarai (Jakarta) dengan jenis saringan 4

. .

229 43. Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air

(22)

Nomo 4 4 . 45. 4 6 . Halaman LmEir?%n_

Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis saringan 6

. .

231 Keefektifan penyaringan ( % ) di lokasi Pintu Air Manggarai (Jakarta) dengan jenis saringan 7

. .

232 Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

sebelum disaring selama satu tahun di lokasi

. . .

Gadog, Bogor, dan Jakarta 233

Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung setelah disaring dengan jehis saringan pasir selama satu tahun di lokasi Gadog, Bogor, dan

. . .

Jakarta 234

Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung setelah disaring dengan jenis saringan ijuk selama satu tahun di lokasi Gadog, Bogor, dan

Jakarta

. . .

235

Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung setelah disaring dengan jenis saringan arang selama satu tahun di lokasi Gadog, Bogor, dan

. . .

Jakarta

. . . .

236

Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

selelah disaring dengan jenis saringan pasir- ijuk selama satu tahun di lokasi Gadog, Bogor,

. . .

dan Jakarta 237

Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

setelah disaring dengan jenis saringan pasir- arang selama satu tahun di lokasi Gadog, Bogor,

. . .

dan Jakarta 238

Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung setelah disaring dengan jenis saringan ijuk- arang selama satu tahun di lokasi Gadog, Bogor, dan Jakarta

. . .

239 Sifat-sifat fisik-kimia air DAS Ciliwung

setelah disaring dengan jenis saringan pasir- ijuk-arang selama satu tahun di lokasi Gadog,

(23)

xvi

Nomor Halaman

hwha_n

54. Jumlah Contoh yang Termasuk dalam Golongan

A ,

B, E,

Sebelum dan Sesudah Penyaringan

.

.

241

55. Baku mutu air minum berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. Ol/BIRHAKMAS/1/1975 242

56. Standar kualitas

WHO

untuk sungai sebagai

sumber air untuk air minum

.

.

.

.

244

57. Standar WHO untuk air minum

.

.

.

245

58. Rencana peraturan PemerinOah Republik

Indonesia tahun 1979

. . .

246

59. Klasifikasi derajat pencemaran menurut Lee,

WangdanKuo(1978).

. . .

261

60. Klasifikasi derajat pencemaran menurut

Schmitz (1970)

.

.

.

.

.

.

.

.

262 .

61. Kriteria kualitas air yang dianjurkan

(Menurut Zajic, 1971)

.

.

.

.

.

.

.

.

263

62. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 173/Men.

Kes/Per/VIII/77 tahun 1977 tentang pengawasan pencemaran air dari badan air untuk berbagai

kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan

.

264

63. Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 15 Maret 1982

. . .

269

64. Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 19 April 1982

. . .

270

65. Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 17 Mei 1982

.

.

.

.

.

271

66. Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 18 Juni 1982

.

.

.

.

272

67. Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 13 Juli 1982

.

.

.

273

68. Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

(24)

Nomor Halaman

li.m?z;iff~_n

6 9 . Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

. . .

DAS Ciliwung, 24 September 1982 275

7 0 . Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

. . .

DAS Ciliwung, 1 5 Oktober 1982 276

7 1 . Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 22 November 1982

.

.

277

7 2 . Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 1 6 Desember 1982

.

.

.

.

278

7 3 . Hasil analisis sifat-sifat fisik-kirnia air

DAS Ciliwung, 29 Januari 1983

.

.

.

.

.

.

279

7 4 . Hasil analisis sifat-sifat fisik-kimia air

DAS Ciliwung, 23 Februari 1983

.

.

.

280

7 5 . Hasil saringan bakteri coliforrn air Sungai Ciliwung di Jembatan Satuduit dengan jenis-

jenis saringan yang diperlakukan

.

.

.

.

2 8 1

76. Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi

MPT

awal pada kadar liat tertentu

dengan jenis saringan pasir

. . .

282

7 7 . Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi

MPT

awal pada kadar liat tertentu

dengan jenis saringan ijuk

. . .

283

78. Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi

MPT

awal pada kadar liat tertentu

dengan jenis saringan arang

. . .

284

7 9 . Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi

MPT

awal pada kadar liat tertentu

dengan jenis saringan pasir-ijuk

. . .

285

8 0 . Hubungan antara keefektifgn dengan DHL awal

pada pH tertentu dengan jenis saringan pasir. 286

81. Hubungan antara keefektifan dengan DHL awal

pada pH tertentu dengan jenis saringan ijuk

.

287 8 2 . Hubungan antara keefektifan dan DHL dengan

(25)

Nomor

L i B n l 2 F r ~

xviii

Halaman

83. Hubungan antara keefektifan dengan DHL awal

pada pH tertentu dengan jenis saringan

pasir-i juk

. . .

289 Hubungan antara keefektifan dan konsentrasi

BOT awal pada kadar oksigen tertentu dengan

jenis saringan pasir

. . .

290

Hubungan antara keefektifan dan konsentrasi BOT awal pada kadar oksigen tertentu dengan

jenissaringanijuk.

. . .

291

f

Hubungan antara keefektifan dan konsentrasi

. . . .

BOT awal dengan jenis saringan arang 292

Hubungan antara keefektifan dan konsentrasi BOT awal pada kadar oksigen tertentu dengan

jenis saringan pasir-ijuk

. . .

293

Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi Fe awal pada kekeruhan dan pH

tertentu dengan jenis saringan pasir

.

.

294

Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi Fe awal pada kekeruhan dan pH

tertentu dengan jenis saringan ijuk

. . .

295

Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi Fe awal pada kekeruhan dan pH

tertentu dengan jenis saringan arang

. . .

296

Hubungan antara keefektifan dengan

konsentrasi Fe awal pada kekeruhan dan pH

tertentu dengan jenis saringan pasir-ijuk

. .

297

Susunan liat dalam BOT perairan DAS Ciliwung

. . .

di lokasi Gadog, Bogor, dan Jakarta 298

Hubungan antara keefektifin dan volume air kumulatif yang telah tersaring dengan jenis

saringan pasir

. . .

299

Hubungan antara keefektifan dan volume air kumulatif yang telah tersaring dengan jenis

saringan pasir-ijuk

. . .

299

Koefisien korelasi dari sifat-sifat fisik dan

(26)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2&s

1. Diagram urutan proses pengolahan air

. . . .

23

2. Skemapenyaringan.

. . .

28

3. Penyaringan cepat dengan gravitasi secara

konvensional

. . .

36

Penampang melintang butiran arang aktif yang menunjukkan adsorpsi molekul-molekul dalam

. . .

. . .

pori-porinya

'.

Konsentrasi ammoniak dan nitrit yang diamati

dengan intensif di Sungai Trent

. . .

Perubahan senyawa nitrogen dalam perairan

tercemar pada keadaan aerobik

. . .

Hubungan antara kadar oksigen dan BOD5 suatu

. . .

perairan

Perubahan TDS (pprn), BOT (ppm) dan kekeruhan (NTU) rata-rata di lokasi Gadog, Bogor, dan

. . .

Jakarta

Perubahan NH4+, Fe dan NO2- (pprn) rata-rate

. . .

di Gadog, Bogor, dan Jakarta

-

Perubahan BOD dan O2 terlarut (ppm) di

. . .

lokasi Gadog, Bogor, dan Jakarta

Peta ketinggian DAS Ciliwung

. . .

. . .

Bagan Penyaringan

13. Variasi dan susunan bahan penyaring

. . .

83

14. Peta lokasi pengambilan cdntoh air di DAS

. . .

Ciliwung (Skala 1 : 1 000 000) 86

15. Muatan padatan tersuspensi rata-rata sebelum

. . .

disaring dan rata-rata sesudah disaring 119

16. Kekeruhan (NTU) rata-rata sebelum disaring

(27)

Nomor

&h

XX

Halaman

17. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

terhadap

MPT

. . .

122

18. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

terhadap kekeruhan

.

.

.

.

.

.

123

19. pH rata-rata sebelum disaring dan rata-rata

sesudah disaring

. . .

127

20. Daya hantar listrik (pmho/cm) rata-rata

sebelum disaring dan rata-rata sesudah

disaring

.

. r .

. . .

128

. . .

21. Keefektifan penyaringan ( % ) terhadap pH 129

22. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

terhadap DHL

. . .

130

23. Kandungan

N H ~ +

(ppm) rata-rata sebelum

disaring dan rata-rata sesudah disaring

. . .

137

24. Kandungan NO2- (ppm) rata-rata sebelum

. . .

disaring dan rata-rata sesudah disaring 138

25. Kandungan orto-fosfat (ppm) rata-rata

. . .

sebelum dan rata-rata sesudah disaring 139

26. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

terhadap NH +

. . .

141

4

27. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

t e r h a d a p N 0 - .

. . .

142 2

28. Keefektifan penyaringan ( X ) rata-rata

terhadap Orto-Fosfat

. . .

143

29. Kandungan bahan organik total (pprn) sebelum

dan sesudah penyaringan

. . .

150

30. Kandungan bahan organik total (pprn) rata-rata

sebelum disaring dan rata-rata sesudah

disaring

. . .

151

31. Kandungan padatan terlarut (pprn) rata-rata

sebelum disaring dan rata-rata sesudah

(28)

Nomor Halaman

T&s

32. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

. . .

terhadap TDS 153

33. Kesadahan (ppm) rata-rata sebelum disaring

dan rata-rata sesudah disaring

. . .

159

34. Kandungan Fe (ppm) rata-rata sebelum

disaring dan rata-rata sesudah disaring

. . .

160

35. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

. . .

terhadap kesadahan 161

t

36. Keefektifan penyaringan ( % ) rata-rata

. . .

terhadap ion besi 162

1. Hubungan antara keefektifan dengan MPT Awal

pada kadar liat tertentu dengan jenis

saringan pasir

.

.

.

.

.

.

.

.

.

301

2. Hubungan antara keefektifan dengan MPT awal

pada kadar liat tertentu dengan jenis

. . .

saringanijuk. 302

3. Hubungan antara keefektifan dengan MPT awal

pada kadar liat tertentu dengan jenis

saringanarang

.

.

.

.

.

.

.

.

303

4 . Hubungan antara keefektifan dengan MPT awal

pada kadar liat tertentu dengan jenis

saringan pasir-ijuk

. . .

304

5. Hubungan antara keefektifan dengan DHL awal pada nilai pH tertentu dengan jenis

saringan pasir

. . .

305

6. Hubungan antara keefektifan dengan DHL awal

pada nilai pH tertentu dengan jenis saringan

ijuk

. . .

306

7. Hubungan antara keefektifan dengan DHL awal

dengan jenis saringan arang

. . .

307

8. Hubungan antara keefektifan dengan DHL awal

pada nilai pH tertentu dengan jenis saringan

(29)

Nomor Halaman

L - L U I ~ E ~ E ~ S

9 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan BOT awal

pada k a d a r o k s i g e n t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n p a s i r

. . .

309

1 0 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan BOT awal

pada k a d a r o k s i g e n t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n i j u k .

. . .

310

11. Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan BOT a w a l

dengan j e n i s s a r i n g a n a r a n g

.

.

.

.

311

1 2 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan BOT awal

pada k a d a r o k s i g e n t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n p a s i r - i j u k

.

.

.

.

.

.

.

312

1 3 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan Fe awal

pada k e k e r u h a n dan pH t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n p a s i r

. . .

313

1 4 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan Fe awal

pada k e k e r u h a n dan pH t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n i j u k

. . .

314

1 5 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan Fe a w a l

pada k e k e r u h a n dan pH t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n a r a n g

. . .

315

1 6 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n d e n g a n , F e awal

p a d a k e k e r u h a n dan pH t e r t e n t u dengan j e n i s

s a r i n g a n p a s i r - i j u k

. . .

316

1 7 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan volume a i r

k u m u l a t i f dengan j e n i s s a r i n g a n p a s i r pada

k a d a r awal MPT 20.92 m g / t , DHL 1 2 1 . 9 5 umho/cm,

BOT 4 3 . 9 3 ppm, Fe 0 . 8 0 1 3 ppm

.

.

.

.

317

1 8 . Hubungan a n t a r a k e e f e k t i f a n dengan volume a i r

k u m u l a t i f dengan j e n i s s a r i n g a n p a s i r - i j u k

pada k a d a r awal MPT 20.92'mg/A, DHL 1 2 1 . 9 5

Referensi

Dokumen terkait

Sementara sebagai suatu proses, kemiskinan merupakan proses menurunnya daya dukung terhadap hidup seseorang atau sekelompok orang sehingga pada gilirannya ia atau kelompok

Barang perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia atau dari logam yang dipalut dengan logam mulia merupakan komoditas yang mengalami penurunan ekspor paling tajam pada bulan Maret

Hasil rata-rata pH uji pendahuluan kapasitas penetralan asam menunjukkan bahwa sediaan suspensi ketiga formula memberikan harga pH yang yang lebih besar dari 3,5 seperti

Metode yang digunakan adalah metode survei dengan mengumpulkan data di lapangan tentang tingkat pelayanan lalu lintas (LOS) jalan Diponegoro Kota Tegal sebelum dan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS IXA  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS IXA  SEKOLAH TINGGI KESEHATAN !STIKES" MATARAM  SEKOLAH TINGGI KESEHATAN !STIKES"

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Setelah dilakukan uji coba pada sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut berikut: Sistem informasi dapat

Venus : Venus merupakan planet kedua yang terdekat dengan matahari, venus sering disebut juga sebagai “bintang timur” karena venus bersinar paling