K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, pada saat ini kami telah dapat menyampaikan evaluasi Laporan Akhir Tahun mengenai pelaksanaan kebijakan kegiatan program prioritas dibidang pemerintahan, pelaksanaan bidang pembangunan dan bidang kemasyarakatan dalam mengukur keberhasilan kinerja selama tahun 2016 pada unit organisasi Kantor Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dalam bentuk “Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP) Tahun 2016”.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) adalah merupakan bentuk pertanggung jawaban dari salah satu tugas dan Kewajiban Camat dalam melaksanakan seluruh program kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan batasan kewenangan yang telah dilimpahkan (didelegasikan) oleh Bupati kepada Camat dan tugas serta fungsi Kecamatan sebagai lembaga teknis kewilayahan unsur pendukung pelaksana kebijakan pemerintah daerah yang bersifat spesifik dan merupakan wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah, diantaranya mensukseskan implementasi visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi program prioritas Pemerintah Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dibidang pendidikan, kesehatan, perekonomian pemantapan pembangunan perdesaan, peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing dan program lainnya yang diaplikasikan ke dalam Visi, Misi dan Program Kegiatan dalam Satuan Kerja Kantor Kecamatan Soreang yaitu "Terwujudnya Kecamatan
Soreang yang sebagai Ibu Kota Kabupaten menuju Kecamatan terdepan dalam menunjang Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Bandung”
Kami menyadari bahwa penyampaian dan pemaparan materi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini masih belum sempurna, sehingga saran pendapat yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Terakhir kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu dalam proses penyusunan laporan ini, Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Soreang , Januari 2016 CAMAT SOREANG - Drs.H.ARIA WIWAHA,M.Si Pembina Tkt I NIP. 196406211 199312 1 001
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR ... 1 DAFTAR ISI ... 2 BAB. I PENDAHULUAN ... 3
1.1. Latar Belakang ... 3-4 1.2. Gambaran Umum Daerah... ... 4-6 1.3. Tugas dan fungsi... 6-8 1.4. Struktur Organisasi... 8 1.5. Landasan Hukum... 9 BAB. II PERENCANAAN KINERJA ... 10
2.1. Rencana Strategis 2010-2016 ... 1- 13 2.2. Visi dan Misi Kecamatan Soreang... 13-14 2.3. Indikator Kinerja Utama... 14-15 2.4. Perjanjian Kinerja 2016... 15-16 2.5. Perencanaan Hasil Riviu……… 16-20 2.6. Renstra……… 20 BAB . III AKUNTABILITAS KINERJA ... 21 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja ... 21-22 3.2. Capaian Indikator Kinerja... 22-25 3.3. Capaian Sasaran Strategis... 26-50 3.4. Akuntabilitas Keuangan... 51-58 BAB. IV PENUTUP ... 59-60 LAMPIRAN :……….
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tata kelola Pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab.
Penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and services dan dalam praktek terbaiknya biasa disebut dengan Good Governance. Agar ini bisa
terselenggara dengan baik maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, private sector dan masyarakat. Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi. Dengan demikian penerapan konsep good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan tantangan tersendiri. Melihat perkembangan yang terjadi sampai dengan saat ini, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Termasuk pula keharusan pemerintah untuk terus melakukan regulasi dan restrukturisasi berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan iklim usaha yang lebih kondusif dan kehidupan masyarakat yang lebih nyaman dan sejahtera. Dalam upaya menggerakkan segenap potensi pembangunan yang ada di daerah, diperlukan perencanaan pembangunan daerah sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat dan berkelanjutan, sistematik, terarah, terpadu, menyeluruh serta senantiasa tanggap terhadap perubahan dan tantangan yang semakin berat.
Dalam hal perencanaan pembangunan daerah, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi merupakan harapan semua pihak. Berkenaan dengan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam undang-undang tersebut diatas disebutkan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Instruksi Presiden republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Disamping itu LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2016, Rencana Kerja kecamatan Soreang dan mengacu Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka LKIP Tahun 2016 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai atas kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja.
1.2. GAMBARAN UMUM DAERAH A. Keadaan Umum
Kecamatan Soreang sebagai salah satu Kecamatan dari 31 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung, secara topograpis merupakan daerah yang relatip datar yang memiliki ketinggian 700 M diatas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 781 mm/tahun dengan suhu udara minimal 21 derajat Celcius maksimal 31 derajat celcius. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Cangkuang dan Katapang - Sebelah Selatan : Kecamatan Cangkuang dan Pasirjambu
- Sebelah Timur : Kecamatan Cangkuang dan Katapang - Sebelah Barat : Kecamatan Pasirjambu dan Kutawaringin
Kedudukan pusat pelayanan Kantor Kecamatan Soreang berada di wilayah Desa SOREANG yang memiliki jarak +1 Km dari pusat Ibu Kota Kabupaten Bandung di Soreang, terletak pada posisi ketinggian lebih kurang 700 m di atas permukaan laut dan beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 781 mm per tahun, dengan temperatur udara berkisar antara 21 oC – 31 oC.
B. Sejarah
Kecamatan Soreang diresmikan menjadi kecamatan definitif pada Tahun 2006 sebagai pemekaran dari wilayah Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, yang saat ini telah mengalami perkembangan kemajuan yang cukup pesat, mulai dari infrastruktur sarana perhubungan peningkatan kesehatan, pendidikan dan peningkatan daya beli serta starta sosial masyarakatnya.
C. Potensi wilayah
Kedudukan pusat pelayanan Kantor Kecamatan Soreang berada di wilayah Desa Soreang Kecamatan Soreang, memiliki data statis sebagai berikut :
a. Tinggi Pusat Pemerintahan dari permukaan laut : 700 m
b. Suhu minimum /maximum : 21 oC - 31 oC
c. Jarak pusat pemerintahan kecamatan dengan :
- Desa terjauh : 5 Km
- Ibu Kota Kabupaten Bandung : 1 Km
- Ibu Kota Provinsi Jawa Barat : 17 Km
d. Topologi Wilayah
- Datar sampai berombak : 40 %
- Berombak sampai berbukit : 30 %
- Berbukit sampai bergunung : 30 %
e. Luas Wilayah
Luas Wilayah Kecamatan Soreang sebanyak : 3.875,046 Ha, meliputi 10 (sepuluh) wilayah desa, yaitu :
- Desa Soreang : 231,00 ha
- Desa Sadu : 158,50 ha
- Desa Pamekaran : 209,70 ha - Desa Karamatmulya : 382,00 ha - Desa Sukanagara : 153,20 ha - Desa Cingcin : 190,60 ha - Desa Sekarwangi : 116 ha - Desa Parungserab : 198,00 ha JUMLAH : 2.425,20 Ha f. Kependudukan
Perkembangan Jumlah penduduk Kecamatan Soreang sebanyak : 103.690 jiwa terdiri dari :
Laki –laki : 52.644 orang
Perempuan : 51.046 orang
Jumlah KK : 30125 KK
Kepadatan Penduduk/Km2 : 23,77/ Km2 g. Lembaga Pemerintahan dan Kemasyarakatan
1) Jumlah Desa : 10 Desa
2) Jumlah Dusun : 38 Dusun
3) Jumlah Rukun Warga : 164 RW
4) Jumlah Rukun Tetangga : 572 RT
1.3. TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 126 ayat 2 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, menegaskan bahwa Camat mempunyai kedudukan sebagai perangkat daerah, yang berarti memimpin penyelenggaraan pemerintahan tingkat Kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati, serta memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kedudukan Kecamatan adalah sebagai Lembaga Pelaksana Teknis Kewilayahan merupakan unsur pendukung pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik dan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh seorang Camat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan dalam pasal 14 ditegaskan bahwa Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2011 Tentang Pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dari Bupati kepada Camat, sebagaimana diatur dalam pasal 1 Ayat 6 menjelaskan bahwa Pelimpahan urusan Pemerintahan adalah Pendelegasian atau Penyerahan urusan dari Bupati kepada Camat untuk memberikan Perizinan, Rekomendasi, Koordinasi, Pembinaan, Fasilitasi, Penyelenggaraan, Pengawasan, Penetapan serta Pengumpulan Data dan Informasi dan Kewenangan lain yang dilimpahkan dalam rangka Penyelenggaraan Pemerintahan.
Dalam pasal 12 ayat 1 ditegaskan bahwa sebagian urusan wajib yang dilimpahkan Bupati kepada Camat antara lain :
a). Bidang Pendidikan; b). Bidang Kesehatan;
c). Bidang Lingkungan Hidup; d). Bidang Pekerjaan Umum; e). Bidang Penataan Ruang;
f). Bidang Perencanaan Pembangunan; g). Bidang Perumahan;
h). Bidang Kepemudaan dan Olahraga;
i). Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; j). Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil; k). Bidang Ketenagakerjaan;
l). Bidang Ketahanan Pangan;
m). Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; n). Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; o). Bidang Perhubungan;
p). Bidang Komunikasi dan Informasi; q). Bidang Pertanahan;
r). Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri;
s). Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
t). Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; u). Bidang Sosial;
v). Bidang Kebudayaan; w). Bidang Statistik; x). Bidang Kearsipan;
Kemudian dalam pasal 12 ayat 2 juga dipertegas bahwa sebagian urusan pilihan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat 2 meliputi bidang-bidang :
a. Bidang Perikanan;
b. Bidang Pertanian dan Peternakan; c. Bidang Kehutanan; d. Bidang Pariwisata; e. Bidang Industri; f. Bidang Perdagangan. 1.4. STRUKTUR ORGANISASI Gambar 2.1.
Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Soreang CAMAT SEKRETARIS KECAMATAN SUBBAG PROGRAM & KEUANGAN SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI SOSIAL BUDAYA SEKSI TRAMTIBUM SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN SEKSI PEMERINTAHAN UMUM JABATAN FUNGSIONAL
1.5. Landasan Hukum
LKIP Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Bupati Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung.
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;
10. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung; 12. Peraturan Bupati Bandung Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Tugas, Fungsi , dan
Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung;
13. Keputusan Bupati Bandung Nomor :137.1/Kep.804-Otda/2016 Tentang Perlimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat Soreang.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS 2010-2016
Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Rencana Strategis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan Tahun 2016.
Rencana Strategis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2016. Penyusunan Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung telah melalui tahapan-tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2016 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tersebut akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1(satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
2.2. VISI DAN MISI KECAMATAN SOREANG 2.2.1. Visi
Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang. Sejalan dengan perkembangan era globalisasi, Kabupaten Bandung khususnya Kecamatan Soreang menghadapi sejumlah permasalahan, tantangan dan atau ancaman yang sangat komplek dengan berbagai dimensinya seperti : kesehatan, pendidikan, penciptaan lapangan kerja, pelestarian dan penyelamatan lingkungan dan lain sebagainya. Oleh karenanya untuk membangun masyarakat dan pemerintahan yang lebih baik dimasa mendatang pada RPJMD Tahun 2010-2016 memberi prioritas pada upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, termasuk mengantisipasi perubahan yang terjadi di masa yang akan datang. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan tantangan dan peluang yang ada Kabupaten Bandung telah menentukan Visi yang akan dicapai yaitu: "Memantapkan
Kabupaten Bandung Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, yang Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan", Dalam rangka
mencapai visi tersebut maka perlu dituangkan dalam bentuk misi yang dapat memberikan arah, tujuan yang ingin dicapai dan memberikan fokus terhadap program yang akan dilaksanakan serta untuk menumbuhkan partisipasi semua pihak. Misi Kabupaten Bandung adalah :
a. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi (Good Government And Clean Government);
b. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan, Kesehatan, Memantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa);
c. Memantapkan Pemulihan Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan berkelanjutan;
d. Menggali menumbuhkembangkan dan melestarikan Budaya Sunda serta kearifan lokal lainnya;
e. Memantapkan Pembangunan Perdesaan;
f. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Intranstruktur serta keterpaduan pemanfaatan Tata Ruang Wilayah;
g. Meningkatkan Partisipasi Sektor Swasta, Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Daya Saing Daerah.
Dengan dinaungi Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung tersebut dalam melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di Kecamatan, Kecamatan Soreang memiliki Visi yaitu”
"Terwujudnya Kecamatan Soreang yang sebagai Ibu Kota Kabupaten menuju Kecamatan terdepan dalam menunjang Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Bandung”
Visi tersebut mengandung makna bahwa kecamatan Soreang mengupayakan terwujudnya masyarakat yang tertib, religius, aman, dan mandiri, melalui pelayanan terbaik yang berusaha diberikan dan pembangunan yang bersifat sabilulungan atau kebersamaan.
2.2.2. Misi
Untuk mencapai Visi tersebut ditetapkan Misi sebagai berikut:
- Meningkatkan Kualitas Aparat Kecamatan Yang Professional; - Mewujudkan Lingkungan Yang Tertib dan Bersih;
- Mewujudkan Peningkatan Pembangunan yang Berkelanjutan; - Meningkatkan Kinerja Pembangunan Desa.
Kecamatan Soreang juga memiliki Moto Pelayanan, Filosofi Pelayanan dan Maklumat Pelayanan dan juga Filosofi Pembangunan yang diharapkan dapat menjadi semangat untuk mewujudkan visi dan misi Kecamatan Soreang,
Moto Pelayanan
Kepuasan Anda adalah kebahagiaan kami, Kebahagiaan Anda adalah harapan layanan terbaik kami
Filosofi Pelayanan
Senyum, Salam, Sapa, Simpati, Sigap, Simpel, Sederhana, Sesuai, dan Sempurna; Janji /Maklumat Pelayanan
“ Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan Pelayanan sesuai Standar Pelayanan yang telah ditetapkan, dan apabila tidak menepati janji ini, kami siap menerima segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku “
Filosofi Pembangunan
“ Berat sama dipikul ringan sama dijingjing “
Sareundeuk Saigeul Sabobot Sapihanean. Repug Jukung Sauyunan, Rampak Gawe Babarengan “
2.2.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Bandung Tahun 2010-2016 sebanyak 8 sasaran strategis.
Tujuan dan Sasaran Kecamatan Soreang
TUJUAN SASARAN
Meningkatkan Kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
2. Terwujudnya Kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri
Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Meningkatkan sumber daya aparatur Peningkatan sumber daya aparatur
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan di desa
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan di desa
Meningkatkan kapasitas lembaga dan aparatur pemerintah desa
Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur pemerintah desa
Meningkatkan kinerja penyelenggara keamanan dan ketertiban
Peningkatan kinerja penyelenggara keamanan dan ketertiban
Meningkatkan kapasitas pemerintah kecamatan
Peningkatan kapasitas pemerintah kecamatan
Terselenggaranya pemeliharaan sarana dan prasarana umum di wilayah kecamatan
Terselenggaranya pemeliharaan sarana dan prasarana umum di wilayah kecamatan
2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Adapun penetapan kinerja utama kecamatan Soreang adalah:
Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Tahun 2017 Kecamatan Soreang
No. Sasaran Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Formulasi
1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
b. Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti.
70 %
100 %
2 Terwujudnya Kecamatan Soreang yang Maju dan Mandiri
a. Tingkat Perkermbangan Desa;
b. Jumlah Pelaksanaan Pelimpahan Segabian Urusan Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat. 70 % 70 % 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan
a. Nilai AKIP Kecamatan Soreang
b. Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang sudah ditingdaklanjuti
B
100 %
2.4. PERJANJIAN KINERJA 2016
Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja hasil Reiviu tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2016 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2010-2016, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2010-2016, Dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016. Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Perjanjian Kinerja Kecamatan Soreang
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) b. Prosentase keluhan/pengaduan
pelayanan administratif yang ditindaklanjuti.
70 % 100 %
2 Terwujudnya Kecamatan Soreang yang Maju dan Mandiri
a. Tingkat Perkermbangan Desa; b. Jumlah Pelaksanaan Pelimpahan
Sebgian Urusan Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat.
70 %
70 %
3 Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja Kecamatan
a. Nilai AKIP Kecamatan Soreang b. Prosentase temuan BMD/Aset dalam
Kondisi Baik; c. Rata-rata Nilai SKP
B 90 % 85 %
2.5 PERENCANAAN HASIL REVIU
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
c. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) d. Prosentase keluhan/pengaduan
pelayanan administratif yang ditindaklanjuti.
70 % 100 %
2 Terwujudnya Kecamatan Soreang yang Maju dan Mandiri
a. Tingkat Perkermbangan Desa; b. Jumlah Pelaksanaan Pelimpahan
Sebgian Urusan Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat.
70 %
3 Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja Kecamatan
a. Nilai AKIP Kecamatan Soreang b. Prosentase BMD/Aset dalam kondisi
baik;
c. Rata-rata Nilai SKP
B 90 %
85 %
2.5.1 HASIL KAJIAN INTERNAL
Dalam RANGKa meningkatkan kualitas Sistem Akuntabilitaskinerja intans Pemerintahaan (SAKIP) di Kabupaten Bandung khususnya kualitas Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintahan di lingkungan kecamatan Soreang melaksnakan kajian internal terhadap sistem Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilingkungan Kecamatan Soreang adapun hasil tersebut adalah :
1. Kajian Internal Terhadap Rencana Si dan misi Bupati Bandung, maka Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung menentukan arah tujuan dan sasaran sesuai di dengan misi ke 8 Bupati Bandung yaitu “Meningkatkan Reformasi Birokrasi” dimana tujuan kecamatan Soreang yang tertuang dalam RPJMD priode 2016-2021 adalah “Meningkatkan Pembangunan Berkelanjutan serta meningkatkan kualitas aparat profesional” . Setelah dilakukan kajian internal maka tujuan dari kecamatan Soreang di ganti menjadi “Meningkatkan Kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri serta Mieningkatkan Akuntabilitas Kinerja Internal” Setelah dilaksanakan kajian internal terhadap sasaran terhadap sasaran dan indikantor Kecamatan Soreang , selanjutnya dari uraian misi di maksud, maka ditetapkan sasaran da indicator sebagai berikut :
Tabel. 4.1 Tujuan Sasaran dan Indikator Kecamatan Soreang 2016-2021 setelah kajian
Tujuan Sasaran Indikator
Target
Sebelum Kajian Sesudah
Kajian Sebelum Kajian Sesudah Kajian Sebelum Kajian Sesudah Kajian 1. Mewujudkan peningkatan pembanguna berkelanjutan Meningkatkan kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri Terlaksananyan Pembangunan yang merata 1. Meningkatnya kualitas pelayanan public Prosentase ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan publik 1. Indek Kepuasan Masyarakat ( IKM) 2. Persentase Keluahan/Penga duan Pelayanan Administratif yang ditindak Lanjuti 70% 100%
2. Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang mendukung pelaksanaan Meningkatkan kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri Terwujudnya Kinerja Pembangunan Desa 2. Terwujudnya Kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandri Prosentase peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan 1. Tingkat Perkembangan Desa 2. Jumlah Pelaksanaan pelimpahan urusan pemerintahaan dari Bupati Kepada Camat (KDH) 70% 70% 1. Mewujudkan lingkungan yang tertib dan bersih 2. Meningkatkan kualitas aparat professional Meningkatkan kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri 1. Terwujudnya lingkungan yang tertrib dan bersih 2. Terbinanya aparat Kecamatan yang profesional Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamata Prosentase ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang memadai Prosentase peningkatan kualitas SDM aparatur 1. Nilai Akip Kecamatan Soreang 2. Persentase Temuaan BPK/ Inspektorat 3. Persentasi Aset Dalam Kondisi Baik
4. Nilai rata rata SKP
B 90 %
90%
Tabel. 4.1 Tujuan Sasaran dan Indikator Kecamatan Soreang 2016-2021 setelah kajian
Tujuan Sasaran Indikator
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
1 2 3 4 5
Sebelum Kajian Sesudah Kajian Sebelum Kajian Sesudah Kajian Sebelum Kajian Sesudah Kajian
1. Mewujudkan peningkatan pembanguna berkelanjutan 2. Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang mendukung pelaksanaan Meningkatkan kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri Meningkatkan kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri 1. Terlaksananyan Pembangunan yang merata 2. Terwujudnya Kinerja Pembangunan Desa 1. Meningkatnya kualitas pelayanan public 2. Terwujudnya Kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandri Prosentase ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan publik Prosentase peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan 1. Indek Kepuasan Masyarakat ( IKM) 2 Persentase Keluahan/Penga duan Pelayanan Administratif yang ditindak Lanjuti - - 25 100 25 100 25 100 25 100
3. Tingkat Perkembangan Desa 4. Jumlah Pelaksanaan pelimpahan urusan pemerintahaan dari Bupati Kepada Camat (KDH) - 20 25 20 25 20 25 20 25 20
Indikator kinerja adalah ssuatu yang dijadikan alat ukur kinerja atau hasil yang dicapai. Atau merupakan ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui perkembangan upaya dlam mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan dan sasaran. Salah satu tujuan di dalam RPJMD adalah mewujudkan Pemerintah yang efektif, bersih dan demokratis melalui penyelenggaraan pemerintahan yang propesional aspiratif dan trasparan.Sedangkan untuk mewujudkan tujuan Kecamatan Soreang Berupa Meningkatkan Kecamatan Soreang Yang Maju dan Mandiri serta Mieningkatkan Akuntabilitas Kinerja Interna, maka Kecamatan Soreang Melaksanakan Kajiaan Terhadap Indikator Kinerja Utama dimana hasilnya dari kajiaan terhadap Indikator Kinerja utama Sebagai berikut :
Tabel 2,2 Perbandingan Indikator Utama Sebelum dan sesudah
No IKU Sebelum Kajiaan IKU Sesudah Kajiaan
1
2
3.
4.
Prosentase ketersediaan sarana prasana pendukung pelayanan public
Prosentase peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah
Presentase Ketersediaan Sarana dan prasarana Persarna persampahan yang memadai
Pree ntase peningkatan kualitas SDM aparatur
1. Indek Kepuasan Masyarkat (IKM)
2. Persentasa keluhan pengaduaan pelayanan administrasi yang ditindaklanjuti
1. Tingkat perkembangan Desa
2. Jumlah pelaksanaan pelimpahaan urusan pemerintahaan dari bupati kepada Camat (KDH)
1. Nilai AKIP kecamatan soreang
2. Persentase Temuaan BPK/ Inspektorat yang di tindak lanjuti
3. Persentase BMD/Aset dalam Kondisi Baik 4. Nilai rata rata SKP
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2010-2016 maupun Rencana Kerja Tahun 2016. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Kecamatan Soreang.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan sebagai berikut :
No. Capaian Kinerja Interpretasi
1 >100% Melebihi/Melampaui Target
2 = 100% Sesuai target
3 < 100 % Tidak Mencapai Target
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2010-2016 maupun Rencana Kerja Tahun 2016. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
3.2. Capaian Indikator Kinerja Dalam Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi
pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Indikator Kinerja Utama. Hasil pengukuran atas indikator kinerja
utama Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tahun 2016 menunjukan hasil sebagai berikut:
Capaian Indikator Kinerja
Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2016
No. Indikator Kinerja Utama
Satuan Target Realisasi Capaian %
1. Meningkatnya pelayanan bidang administrasi kependudukan
% 91 106 116
2. Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman
% 91 95 104
3. Meningkatnya pelayanan pemberian perizinan di bidang industri dan perekonomian masyarakat
% 91 98 108
4.
Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang ketenagakerjaan
% 91 66 73
5. Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang kesehatan dan pendidikan
% 91 82 90
6. Meningkatnya pelayanan bidang target PAD % 91 91.35 100.38 7. Terlaksananya pemeliharaan perawatan dan
pembangunan gedung kantor dan rumah dinas
% 85 85 100
.8. Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan kendaraan dinas
% 85 85 100
9. Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan asset lainnya
% 85 85 100
10. Meningkatnya disiplin aparatur % 85 85 100
11. Terlaksananya Musrembang Desa dan Musrenbang Kecamatan
12. Tersusunnya dokumen Renja Pembangunan ; % 95 95 100 13. Terlaksananya koordinasi teknis operasional
pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat
% 95 95 100
14. Terbinanya bidang KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
% 95 95 100
15. Terpasilitasinya pembinaan organisasi kepemudaan
% 95 95 100
16. Terbinanya pembinaan Olah Raga % 95 95 100
17. Terbinanya UKM dan Ekonomi Rumah Tangga
% 95 95 100
18. Terlaksanya fasilitasi pembinaan
pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa
% 95 95 100
19. Terpasilitasinya pembinaan dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama dan kepercayaan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan .
% 95 95 100
20. Terbinanya organisasi lembaga kemasyarakatan perdesaan
% 95 95 100
21. Terlaksananya pembinaan aparatur Desa % 95 95 100
22. Terlaksananya fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
% 95 95 100
23. Terfasilitasinya dan terbinanya pengumpulan data bidang pengembangan otda, adm
kependudukan
% 95 95 100
24. Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan produk peraturan perundang-undangan desa
% 95 95 100
25. Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan satuan perlindungan masyarakat melalui
kesiagaan dan penanggulangan bencana serta peningkatan sumber daya manusia kesatuan linmas.
26. Meningkatnya kapasitas aparatur dalam rangka pelaksanaan sistim swakarsa di daerah
% 95 95 100
27. Terlaksananya koordinasi dan fasilitasi dengan aparat keamanan
% 95 95 100
28. Terlaksananya fasilitasi pembinaan penyelenggaraan Pemilukada
% 95 95 100
29. Terlaksananya penyusunan rencana kerja dan program kerja operasional
% 95 95 100
30. Terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan belanja dan pembiayaan kecamatan
% 95 95 100
31. Terlaksananya monitoring dan evaluasi serta pelaporan program kerja kecamatan
% 95 95 100
32. Terlaksananya pendataan potensi daerah % 95 95 100
33. Tersedianya rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan kantor
% 95 95 100
34. Terlaksananya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan
% 95 95 100
35. Terlaksananya pembangunan / rehabilitasi saluran drainase / gorong-gorong
% 95 95 100
36. Terlaksananya pemeliharaan RTH % 95 95 100
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 36 indikator kinerja yang masuk dalam perjanjian kinerja tahun 2016, sebanyak 30 indikator mencapai target 100 %, 4 indikator melebihi target kinerja, sementara 2 indikator lainnya masih belum mencapai target meskipun salah satunya berada di atas 90 %. Adapun penjelasan capaian indikator kinerja tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam capaian sasaran strategis berikut:
3.3. CAPAIAN SASARAN STRATEGIS
1. Capaian Sasaran Strategis : Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik melalui pendekatan pelayanan prima.
Sasaran 1 : Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik melalui pendekatan pelayanan prima.
No . Indikator Kinerja satuan
2015
% 2016 %
Target Realisasi Target Realisasi
1 Meningkatnya pelayanan bidang administrasi kependudukan % 100 37 37 91 106 116 2 Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman
% 100 91.41 91.41 91 95 104
3
Meningkatnya pelayanan pemberian perizinan di bidang industri dan
perekonomian masyarakat % 100 153 153 91 98 108 4 Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang ketenagakerjaan % 100 74 74 91 66 73 5 Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang kesehatan dan pendidikan
% 100 22.5 22.5 91 82 90
6 Meningkatnya pelayanan bidang target PAD
% 100 103 103 91 91.35 100.
38
Tingkat keberhasilan sasaran strategis Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik melalui pendekatan pelayanan prima, dijabarkan melalui indikator kinerja sebagai berikut:
a. Meningkatnya pelayanan bidang administrasi kependudukan
Capaian kinerja indikator Meningkatnya pelayanan bidang administrasi kependudukan adalah sebesar 106% dari target sebesar 91 % yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 116 % atau lebih dari target yang diperjanjikan. Pelayanan administrasi kependudukan yang diukur adalah pelayanan pembuatan KTP dan Kartu Keluarga (KK) dan Surat Pindah. Pada tahun 2015 pelayanan kartu keluarga mencapai 2.609 permohonan sementara permohonan pembuatan KTP mencapai 722 dan permohonan Surat Pindah mencapai 264 permohonan atau total pelayanan administrasi kependudukan mencapai 3.594 permohonan atau mencapai 37 %. Sedangkan pada tahun 2016 pelayanan kartu keluarga mencapai 6.466 permohonan sementara permohonan pembuatan KTP mencapai 5.268 dan permohonan Surat Pindah mencapai 353 permohonan atau total pelayanan administrasi kependudukan mencapai 12.087 permohonan atau secara rata-rata mencapai 143%. Terdapat peningkatan yang signifikan antara tahun 2015 dengan 2016 yakni sebesar 143% - 37% = 106 %, sehingga capaian kinerjanya adalah 116%.
Data Pelayanan Administrasi Kependudukan Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Pelayanan Jumlah
Permohonan 2015 % Jumlah Permohonan 2016 % 1. Pelayanan KTP 722 35 5.268 280 2. Pelayanan Kartu Keluarga 2.609 30 6.466 82 3. Pelayanan Surat Pindah 264 46 353 67 Total 3.595 111/3=37 12.087 429/3=14 3 143% - 37 % = 106 % % Capaian 106/91 x 100 = 116 %
b. Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman
Capaian kinerja indikator Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman adalah sebesar 95% dari target sebesar 91% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104% atau lebih dari target yang diperjanjikan.
Data Pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Pelayanan Jumlah
Permohonan 2015 % Jumlah Permohonan 2016 % 1. Jumlah pelayanan IMB 17.421.000 91.41 18.028.000 104 Total 17.421.000 91.41 18.028.000 104
Dari data tersebut di atas terdapat peningkatan sebesar 12.59% dari capaian tahun lalu (104%-91.41%)
c. Meningkatnya pelayanan pemberian perizinan di bidang industri dan perekonomian masyarakat
Capaian kinerja indikator Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman adalah sebesar 98% dari target sebesar 91% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 108% atau lebih dari target yang diperjanjikan.
Data Pelayanan pemberian perizinan di bidang industri dan perekonomian masyarakat
pada Kecamatan Soreang
No Jenis Pelayanan Jumlah
Permohonan 2015 % Jumlah Permohonan 2016 % 1. Jumlah pelayanan HO 11.300.000 153 6.263.625 108 Total 11.300.000 153 6.263.625 108 .
d. Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang ketenagakerjaan
Capaian kinerja indikator Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang ketenagakerjaan adalah sebesar 66% dari target sebesar 91% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 73% atau kurang dari target yang diperjanjikan.
Data Pelayanan rekomendasi bidang ketenagakerjaan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Pelayanan Jumlah
Permohonan 2015 % Jumlah Permohonan 2016 % 1. Jumlah pelayanan Kartu Kuning 608 74 548 73 Total 608 74 548 73
e. Meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang kesehatan dan pendidikan
Capaian kinerja indikator meningkatnya pelayanan rekomendasi bidang kesehatan dan pendidikan adalah sebesar 82% dari target sebesar 91% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 90% atau lebih dari target yang diperjanjikan.
Data Pelayanan rekomendasi bidang kesehatan dan pendidikan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Pelayanan Jumlah
Permohonan 2015 % Jumlah Permohonan 2016 % 1. Jumlah pelayanan SKTM Sekolah 146 22 533 89 2. Jumlah pelayanan SKTM Rumah Sakit 105 23 373 91 Total 251 45/2=22.5 906 180/2=90
Dari data tersebut di atas terjadi peningkatan sebesar 67.5 % (90%-22.5%) dari capaian tahun lalu
f. Meningkatnya pelayanan bidang target PAD
Capaian kinerja indikator meningkatnya pelayanan bidang target PAD adalah sebesar 91.35% dari target sebesar 91% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100.38% atau lebih dari target yang diperjanjikan.
Data Pelayanan bidang target PAD
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Pelayanan Jumlah
Permohonan 2015 % Jumlah Permohonan 2016 % 1. Jumlah pelayanan bidang target PAD
36.510.375 103 32.391.625 100.38
Total 36.510.375 103 32.391.625 100.38
2. Capaian Sasaran Strategis : Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Sasaran 2 : Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
No . Indikator Kinerja satuan
2015
% 2016 %
Target Realisasi Target Realisasi
1
Terlaksananya
pemeliharaan perawatan dan pembangunan gedung kantor dan rumah dinas
% 30 30 100 85 85 100 2 Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan kendaraan dinas % 30 30 100 85 85 100
3
Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta
pengelolaan aset lainnya
% 20 20 100 85 85 100
a. Terlaksananya pemeliharaan perawatan dan pembangunan gedung kantor dan rumah dinas
Capaian kinerja indikator terlaksananya pemeliharaan perawatan dan pembangunan gedung kantor dan rumah dinas adalah sebesar 85% dari target sebesar 85% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau mencapai target yang diperjanjikan.
Data terlaksananya pemeliharaan perawatan dan pembangunan gedung kantor dan rumah dinas pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya pemeliharaan perawatan dan
pembangunan gedung kantor dan rumah dinas pada
Kecamatan Soreang
30 100 85 100
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa baik di tahun 2015 maupun 2016 perawatan maupun pembanguna gedung kantor dan rumah dinas terlaksana dengan baik
b. Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan kendaraan dinas
Capaian kinerja indikator Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan kendaraan dinas adalah sebesar 85% dari target sebesar 85% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan kendaraan dinas Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun 2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian Terlaksananya pemeliharaan
dan perawatan serta
pengelolaan kendaraan dinas
30 100 85 100
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa baik di tahun 2015 maupun 2016 pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan kendaraan dinas terlaksana dengan baik
c. Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan aset lainnya
Capaian kinerja indikator Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan aset lainnya adalah sebesar 85% dari target sebesar 85% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan aset lainnya Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian Terlaksananya pemeliharaan
dan perawatan serta pengelolaan aset lainnya
30 100 85 100
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa baik di tahun 2015 maupun 2016 pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan aset lainnya terlaksana dengan baik.
3. Capaian Sasaran Strategis : Peningkatan sumber daya aparatur Sasaran 3 : Peningkatan sumber daya aparatur
No . Indikator Kinerja satuan
2015
% 2016 %
Target Realisasi Target Realisasi 1 Meningkatnya disiplin
aparatur
a. Meningkatnya disiplin aparatur
Capaian kinerja indikator Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman adalah sebesar 85% dari target sebesar 85% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Meningkatnya disiplin aparatur
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. disiplin aparatur dalam
berpakaian
40 100 85 100
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa disiplin aparatur sudah berjalan dengan baik, terutama dalam berpakaian.
4. Capaian Sasaran Strategis : Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan di desa
Sasaran 4: Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan di desa
No . Indikator Kinerja satuan
2015
% 2016 %
Target Realisasi Target Realisasi
1.
Terlaksananya Musrembang Desa dan Musrembang Kecamatan % 100 100 100 95 95 100 2. Tersusunnya dokumen Renja Pembangunan ; % 100 100 100 95 95 100 3. Terlaksananya koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan % 100 100 100 95 95 100
pemberdayaan masyarakat
4.
Terbinanya bidang KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera % 100 100 100 95 95 100 5. Terpasilitasinya pembinaan organisasi kepemudaan % 100 100 100 95 95 100
6. Terbinanya pembinaan Olah Raga
% 100 100 100 95 95 100
7. Terbinanya UKM dan Ekonomi Rumah Tangga
% 100 100 100 95 95 100
8.
Terlaksananya fasilitasi pembinaan pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa
% 100 100 100 95 95 100
9.
Terpasilitasinya pembinaan dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama dan kepercayaan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan . % 100 100 100 95 95 100 10. Terbinanya organisasi lembaga kemasyarakatan perdesaan % 100 100 100 95 95 100
a. Terlaksananya Musrembang Desa dan Musrenbang Kecamatan
Capaian kinerja indikator Terlaksananya Musrembang Desa dan Musrenbang Kecamatan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 10% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terlaksananya Musrembang Desa dan Musrenbang Kecamatan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya Musrembang Desa
dan Musrenbang Kecamatan
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas Musrembang Desa dan Musrembang Kecamatan selalu dapat dilaksanakan dengan baik
b. Tersusunnya dokumen Renja Pembangunan
Capaian kinerja indikator Tersusunnya dokumen Renja Pembangunan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Tersusunnya dokumen Renja Pembangunan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Tersusunnya dokumen Renja Pembangunan 100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun 2016 satu dokumen renja selalu dapat diselesaikan
c. Terlaksananya koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat
Capaian kinerja indikator Terlaksananya koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat
adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data terlaksananya koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya koordinasi teknis
operasional pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun 2016 koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD/UPT dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana sesuai target.
d. Terbinanya bidang KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Capaian kinerja indikator terbinanya bidang KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terbinanya bidang KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terbinanya bidang KB dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun Terbinanya bidang KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dapat terlaksana sesuai target.
e. Terpasilitasinya pembinaan organisasi kepemudaan
Capaian kinerja indikator Terpasilitasinya pembinaan organisasi kepemudaan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data terpasilitasinya pembinaan organisasi kepemudaan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terpasilitasinya pembinaan organisasi kepemudaan 100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 pembinaa organisasi kepemudaan selalu dapat terpasilitasi sesuai target.
f. Terbinanya pembinaan Olah Raga
Capaian kinerja indikator Terbinanya pembinaan Olah Raga adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data terbinanya pembinaan Olah Raga
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terbinanya pembinaan Olah
Raga
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 pembinaa olah raga selalu dapat terpasilitasi sesuai target.
g. Terbinanya UKM dan Ekonomi Rumah Tangga
Capaian kinerja indikator Meningkatnya pelayanan perizinan penataruang dan pemukiman adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terbinanya UKM dan Ekonomi Rumah Tangga
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terbinanya UKM dan
Ekonomi Rumah Tangga
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 pembinaan UKM dan Ekonomi Rumah Tangga dapat terlaksana dengan baik..
h. Terlaksananya fasilitasi pembinaan pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa Capaian kinerja indikator Terlaksananya fasilitasi pembinaan pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terlaksananya fasilitasi pembinaan pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya fasilitasi
pembinaan pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 fasilitasi pembinaan pelaksanaan nilai nilai luhur budaya bangsa dapat terlaksana dengan bai, dan sesuai target.
i. Terpasilitasinya pembinaan dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama dan kepercayaan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Capaian kinerja indikator Terpasilitasinya pembinaan dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama dan kepercayaan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data terpasilitasinya pembinaan dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama dan kepercayaan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terpasilitasinya pembinaan
dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama
dan kepercayaan dan
penanganan masalah sosial kemasyarakatan
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 fasilitasi pembinaan dan koordinasi bidang ketahanan seni budaya agama dan kepercayaan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan dapat terlaksana dengan baik, dan sesuai target.
j. Terbinanya organisasi lembaga kemasyarakatan perdesaan
Capaian kinerja indikator Terbinanya organisasi lembaga kemasyarakatan perdesaan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 10% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terbinanya organisasi lembaga kemasyarakatan perdesaan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terbinanya organisasi lembaga
kemasyarakatan perdesaan
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 pembinaan organisasi lembaga kemasyarakatan perdesaan dapat terlaksana dengan baik, dan sesuai target.
5. Capaian Sasaran Strategis : Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur pemerintah desa Sasaran 5 : Peningkatan kapasitas lembaga dan aparatur pemerintah desa
No . Indikator Kinerja satuan
2015
% 2016 %
Target Realisasi Target Realisasi 1. Terlaksananya pembinaan aparatur Desa % 100 100 100 95 95 100 2. Terlaksananya fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan % 100 100 100 95 95 100 3. Terfasilitasinya dan terbinanya pengumpulan data bidang pengembangan otda ,adm kependudukan
% 100 100 100 95 95 100
4.
Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan produk peraturan perundang-undangan desa
% 100 100 100 95 95 100
a. Terlaksananya pembinaan aparatur Desa
Capaian kinerja indikator Terlaksananya pembinaan aparatur Desa adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terlaksananya pembinaan aparatur Desa
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya pembinaan aparatur
Desa
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 pembinaan aparatur Desa dapat terlaksana dengan baik, dan sesuai target.
b. Terlaksananya fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
Capaian kinerja indikator Terlaksananya fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terlaksananya fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
Pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 fasilitasi pengorganisasian dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dapat terlaksana dengan baik, dan sesuai target.
c. Terfasilitasinya dan terbinanya pengumpulan data bidang pengembangan otda, adm kependudukan
Capaian kinerja indikator Terfasilitasinya dan terbinanya pengumpulan data bidang pengembangan otda, adm kependudukan adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terfasilitasinya dan terbinanya pengumpulan data bidang pengembangan otda, adm kependudukan pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terfasilitasinya dan terbinanya
pengumpulan data bidang pengembangan otda, adm kependudukan
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 fasilitasi dan pembinaan pengumpulan data bidang pengembangan otda, adm kependudukan dapat terlaksana dengan baik, dan sesuai target.
d. Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan produk peraturan perundang-undangan desa Capaian kinerja indikator terlaksananya fasilitasi dan pembinaan produk peraturan perundang-undangan desa adalah sebesar 95% dari target sebesar 95% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai dengan target yang diperjanjikan.
Data Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan produk peraturan perundang-undangan desa pada Kecamatan Soreang
No Jenis Kegiatan Tahun
2015 % Capaian Tahun 2016 % Capaian 1. Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan
produk peraturan perundang-undangan desa
100 100 95 100
Dari data tersebut di atas baik di tahun 2015 maupun tahun 2016 fasilitasi dan pembinaan produk peraturan perundang-undangan desa dapat terlaksana dengan baik, dan sesuai target.