SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh: Juniarti Sonda Sambara
NIM: 111114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
i
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh
Juniarti Sonda Sambara NIM: 111114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
Lukas 11:9
Saya akan mengatakan ini mengenai bagaimana menjadi seorang optimis: meskipun segala sesuatu tak berjalan dengan baik, Anda yakin mereka akan menjadi lebih baik.
-Frank Huges-
Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 3. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 4. Papa dan Mama tercinta yang senantiasa mendoakan serta
mendukungku
5. Kakak-kakak, adek serta keponakanku yang juga selalu membantuku dan menyemangatiku
6. Daniel Indra Utama Marpaung yang selalu memberikan semangat dan doa untukku
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015
vi
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Juniarti Sonda Sambara NIM : 111114061
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)
Juniarti Sonda Sambara Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran mengenai seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme, 2) melihat apakah ada perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi, dan 3) mengidentifikasi instrumen penelitian yang masuk kategori rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan dan pencegahan plagiarisme.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79 mahasiswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner Sikap Mahasiswa Terhadap Tindakan Plagiarisme yang terdiri dari 36 item yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan koefisien reliabilitas .918. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi yang terdiri dari lima kategori yaitu distribusi normal. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat kurang negatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki sikap menolak atau tidak mendukung tindakan plagiarisme. 15 mahasiswa (23%) yang memiliki sikap sangat negatif, 35 mahasiswa (55%) yang memiliki sikap negatif, 12 mahasiswa (19%) yang memiliki sikap cukup negatif, 2 mahasiswa (3 %) yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat mahasiswa (0%), yang memiliki sikap sangat kurang negatif. (2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi. Mahasiswi memiliki sikap yang lebih negatif dibandingkan dengan mahasiswa. (3) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir sikap, diperoleh 6 butir-butir item yang masuk dalam kategori cukup negatif yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar yang implikatif untuk sikap negatif mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
viii
ABSTRACT
STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PLAGIARISM
(A Descriptive Study on the Second Semester of 2014 Batch Students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University and
Its Implication of Personal and Learning Guidance Topics Consideration)
Juniarti Sonda Sambara Universitas Sanata Dharma
2015
The research is a descriptive research which aims to 1) find out the description of the students‟ attitude towards plagiarism of the second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University, 2) to observe whether there is a attitude difference between male and female students., and 3) to identify the low category instrument to be considered as the basis of guidance topics arrangement and also the prevention of plagiarism.
The type of this research is a qualitative research. The research subject is 79 second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University. The research uses questionnaire as the research instrument. There are 36 items developed based on the Likert scale model with reliability coefisien .918. The data analysis technique used is categorisation which consists of 5 categories (normal distribution). This category consists of five grade; very negative, negative, averagely negative, less negative, and very less negative.
The result of the research shows that most students do not accept or disagree with plagiarism. There are 15 students (23%) show very negative attitude towards plagiarism, 35 students (55%) show negative attitude, 12 students (19%) show averagely negative attitude, and 2 students (3%) show less negative attitude, and none of them (0%) shows very less negative attitude. (2) The results show that there is a difference between male and female students attitude. Female students show more negative attitude towards plagiarism. (3) Based on the analysis of attitude items, there are 6 items included in averagely negative category which are used as the basis for the consideration of personal and learning guidance topics which can be implicated in the negative attitude of the second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas bimbingan, pertolongan, dan AnugerahNya dalam persiapan pelaksanaan serta penyelesaian dalam bentuk skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangat tulus dari lubuk hati yang paling dalam kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Juster Donal Sinaga, M. Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah begitu sabar dan tulus dalam memberikan waktu, motivasi, masukan, arahan serta ide-ide maupun gagasan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling, yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
4. Kedua orang tua (Bapak Sonda Sambara dan Ibu Marlina) yang selalu mendoakan dan mendukung penulis
5. Saudara-saudaraku (Linda, Prilda, Marson, Gerson, Agus, dan Nando) yang juga banyak mendukung baik dari segi materi, doa, semangat serta hiburan kepada penulis.
6. Keponakanku (Javier Ernest Petra, Gareth Naelo Agimo, dan Ni Putu Kyana Indhira) yang selalu membuat penulis semangat.
7. Daniel Indra Utama Marpaung yang dengan tulus memberikan semangat serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat dan teman-teman BK 2011 (Nurul, Riska, Reta, Linggar, Resa, Nita, Tari, Fika, Metta, Cicil, mba‟ Sulis, Frida, Sr. Laura, Sr. Kiki, Sr. Vero, Lilis, Adven, Aji, Andri, Ridam, Bayu, Rino, Yosua, Piter, Desta , Ocha, Graces, Irma, Noel) atas motivasi yang diberikan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
9. My Unbiological sisters ( Yovi, Agi, Yolan, dan Sibra) atas segala motivasi dan semangat kepada penulis.
x
10. Seluruh Mahasiswa Prodi BK yang juga membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.
11. Mas Moko sebagai karyawan TU di prodi BK yang membantu penulis untuk mengurus segala keperluan surat-surat selama proses pembuatan skripsi.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Definisi Oprasional Variabel ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Hakikat Sikap ... 10
1. Definisi Sikap ... 10
2. Ciri-ciri Sikap ... 12
3. Komponen Sikap ... 15
4. Fungsi Sikap ... 16
xii
B. Hakikat Plagiarisme... 18
1. Definisi Plagiarisme ... 18
2. Tipe-tipe Plagiarisme ... 20
3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme ... 21
4. Faktor-faktor Penyebab Tindakan Plagiarisme ... 22
C. Plagiarisme yang dilakukan Mahasiswa ... 23
D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling ... 24
E. Kerangka Pikir ... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
C. Subjek Penelitian ... 27
D. Variabel Penelitian ... 28
E. Metode Pengumpulan Data... 28
F. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29
G. Validitas dan Reliabilitas ... 30
1. Validitas ... 30
2. Reliabilitas ... 31
H. Teknik dan Prosedur Ananilis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Penelitian ... 39
B. Pembahasan ... 44
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar ... 48
BAB V PENUTUP ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Waktu Penelitian ... 26
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ... 27
Tabel 3. Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang Mengisi Kuesioner .... 28
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme ... 29
Tabel 5. Kriteria Guilford ... 32
Tabel 6. Norma Kategorisasi... 34
Tabel 7. Norma Kategorisasi Sikap ... 35
Tabel 8. Norma Kategorisasi Item ... 36
Tabel 9. Norma Kategorisasi Skor Item ... 37
Tabel 10. Kategorisasi Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme ... 39
Tabel 11. Kategorisasi Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme Berdasarka Jenis Kelamin... 41
Tabel 12. Kategorisasi Skor Item Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme... 43
Tabel 13. Item-item Pernyataan yang Tegolong dalam Kategori Rendah ... 43
Tabel 14. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar yang Relevan untuk Meningkatkan Sikap Negatif Mahasiswa terhadap Tindakan Plagiarisme ... 48
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Grafik Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap
Tindakan Plagiarisme ... 40 Grafik 2. Grafik Perbedaan Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Tindakan Plagiarisme Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Sikap ... 53
Lampiran 2 Kuisioner Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme ...58
Lampiran 3. Hasil Penelitian ...64
Lampiran 4.Uji Validitas ...87
Lampiran 5. Rincian Item Valid dan Gugur...95
Lampiran 6. Uji Reliabilitas ...97
1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian. Ketujuh sub-judul tersebut merupakan bagian-bagian dari pendahuluan yang harus ada dalam sebuah penelitian. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis, ilmiah, dan dapat dipertaggungjawabkan. Masing-masing sub bagian dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas. Berikut ini merupakan penjabaran dari masing-masing sub bagian.
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah mereka yang berada pada jenjang yang lebih tinggi yaitu Strata-1 (S1). Mahasiswa berada pada tahap yang lebih tinggi lagi dari siswa oleh karena itu disebut mahasiswa. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling juga berada pada jenjang Strata 1 yang tergabung dalam Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 saat ini berada pada semester 2. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling kebanyakan berada pada usia remaja akhir yaitu sekitar 18-21 tahun. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah mereka yang nantinya akan menjadi seorang guru BK dan menjadi seorang konselor apabila mengambil kuliah profesi. Menjadi seorang mahasiswa BK artinya mereka akan menjadi tenaga pendidik dan akan mendidik siswa-siswi di sekolah. Seorang pendidik yang baik haruslah memiliki sikap yang baik agar mampu mendidik dengan baik pula. Mahasiswa BK
sejak sekarang, haruslah memiliki sikap yang sekiranya bisa mencerminkan dirinya sebagai calon guru yang akan mendidik banyak orang.
Sebagai calon guru yang akan mendidik penerus atau generasi bangsa maka sangat penting untuk mengetahui sikap mahasiswa mengenai tindakan yang kurang berkenan seperti halnya plagiat. Sebelum menjadi seorang pendidik maka penting untuk mengukur sejauh mana mahasiwa yang adalah calon guru menyikapi kejahatan seperti plagiat ini.
Plagiat adalah tindakan mengambil karangan (pendapat, dan sebagainya) orang lain lalu menyiarkannya sebagai karangan (pendapat, dan sebagainya) sendiri (KBBI, 2015). Melihat definisi plagiat maka tindakan tersebut akan sangat memalukan bila dilakukan oleh mahasiswa. Mengambil karya orang lain dengan sengaja tanpa menyertakan sumbernya sangat tidak bisa ditolelir karena merugikan banyak pihak. Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat sejauh manakah sikap mahasiswa Bimbingan dan Konseling terkait tindakan seperti ini.
Di era modern dan terus berkembang sekarang ini membuat manusia secara khusus mahasiswa menjadi lebih mudah untuk bisa mendapatkan sesuatu. Kemajuan tehnologi yang semakin tahun semakin canggih mampu membuat mahasiswa lebih di mudahkan dalam melakukan aktivitasnya. Perkembangan ini membuat hampir semua orang terpengaruh baik dari segi moral, kepribadian, gaya hidup dan sebagainya. Perubahan yang terjadi dalam diri mahasiswa khususnya sikap sangatlah dipengaruhi
oleh perkembangan yang semakin maju ini. Perubahan sikap yang diharapkan terjadi pada diri manusia diharapkan kearah yang baik akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak yang mengalami perubahan kearah yang negatif. Adanya kemajuan tehnologi membuat segalanya bisa didapatkan secara mudah (instant). Sifat manusia yang ingin serba instan bisa menimbulkan perubahan sikap dalam diri manusia seperti menghalakan segala cara untuk bisa dengan mudahnya mendapatkan sesuatu yaitu dengan melakukan tindakan plagiarisme. Sikap yang tidak pantas ini tak menutup kemungkinan dilakukan juga oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis (Thurstone, dalam Walgito 1990). Sikap manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang. Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk seiring denga berjalannya waktu dan dalam perkembangan zaman. Sikap manusia bisa diukur dengan beberapa baik secara langsung maupun tak langsung. Secara langsung, sikap manusia dapat diukur melalui skala likert, skala thurstone, skala bogardus, dan skala perbedaan sistematik. Sedangkan secara tak langsung dapat diukur dengan komunikasi secara lisan (verbal). Peneliti yang juga adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling banyak melihat sikap-sikap mahasiswa yang masih sangat kurang dalam
menjalankan kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Peneliti banyak melihat kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat atas, ketika mendapatkan tugas dari dosen. Ada indikasi bahwa tidak menutup kemungkinan mahasiswa semester bawah khususnya semester II juga melakukan hal yang sama. Kebanyakan mahasiswa ingin menyelesaikan tugas-tugas secara cepat sehingga mengambil jalan pintas yaitu melakukakn penjiplakan atau plagiat. Hal ini juga dirasakan oleh beberapa dosen ketika melihat tugas yang dikumpulkan mahasiswa. Mahasiswa hanya mengopi tulisan dari internet dan mengumpulkannya tanpa menuliskan sumbernya.
Setelah melihat semua hal di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN
PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)” dalam pemenuhan tugas akhir. Melalui
skripsi ini peneliti berharap akan ada manfaat yang dapat diambil oleh program studi bimbingan dan konseling dalam peningkatan kesadaran dan prestasi bagi mahasiswa. Pemilihan subyek yaitu mahasiswa semester II memiliki alasan dimana peneliti ingin melihat bagaimana sikap mahasiswa khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling terhadap tindakan plagiarisme. Pemilihan tingkat studi yaitu tingkat awal atau semester II agar mengetahui sejauh mana sikap mereka mengenai tindakan plagiarisme.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tindakan plagiarisme, dapat diidentifikasikan berbagai masalah yaitu:
1. Ada mahasiswa mengopi karya orang lain dari internet dan mengakui itu sebagai miliknya karena tidak menyertakan sumbernya.
2. Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa mereka melakukan plagiat untuk memenuhi tugas kuliah adalah hal yang sudah biasa dan sudah membudaya.
3. Mahasiswa memilih untuk melakukan plagiarisme agar bisa mendapatkan nilai tanpa harus bersusah-susah mengerjakan tugas yang diberikan oleh bapak-ibu dosen.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme?
2. Apakah ada perbedaan sikap terhadap plagiarisme antara mahasiswa dan mahasiswi?
3. Item-item instrumen penelitian mana yang teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pencegahan plagiarisme?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu :
1. Mendeskripsikan sikap negatif mahasiswa mengenai tindakan plagiarisme.
2. Mendeskripsikan perbedaan sikap terhadap plagiarisme antara Mahasiswa dan Mahasiswi.
3. Mengidentifikasi item instrumen penelitian yang teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pencegahan bimbingan.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pengembangan pengetahuan dan mengetahui sikap mahasiswa BK
mengenai tindakan plagiarisme sehingga Program Studi Bimbingan dan Konseling bisa menjadikan sebagai wacana untuk menyusun program dalam memperbaiki sikap mahasiswa yang masih kurang negatif mengenai tindakan plagiarisme.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat digunakan oleh Program studi Bimbingan dan Konseling untuk melihat sikap mahasiswa mengenai tindakan plagiarisme yang sering terjadi. Selain itu, prodi juga dapat menentukan langkah-langkah yang dapat diberikan kepada mahasiswa semester II untuk dapat memperbaiki sikap yang masih rendah terkait dengan plagiarisme. b. Bagi mahasiswa semester II Angkatan 2014 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Para mahasiswa semester II ini dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat bagaimana sikap mereka terhadap tindakan plagiarisme, apakah sudah baik atau belum sehingga bisa diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
G. Definisi Operasional Variabel
Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Mahasiswa adalah pelajar yang berada pada strata tertinggi dalam
jenjang pendidikan.
2. Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. 3. Plagiarisme adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis yang berkaitan dengan pengambilan karangan (pendapat) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri.
4. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah mahasiswa yang sedang menempuh Strata-1 yang tergolong dalam Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan nantinya akan menjadi seorang pendidik/konselor sekolah.
5. Topik-topik Bimbingan adalah Usulan materi yang sesuai dan akan diberikan kepada subyek yang membutuhkan topik bimbingan untuk memenuhi kebutuhnnya.
6. Bimbingan Pribadi adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya.
7. Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab Landasan Teori ini dipaparkan mengenai Hakikat Sikap dan Hakikat Plagiarisme.
A. Sikap
1. Definisi Sikap
Mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan, mewarnai perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan perilaku individu terhadap manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh individu, bahkan terhadap diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi juga dengan kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di saat sekarang, dan oleh harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli (Azwar, 2007).
Thurstone mendefinisikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis (Azwar, 2007). Sikap atau Attitude senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek. LaPierre (Azwar, 2007) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi, atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Definisi Petty & Cacioppo secara lengkap mengatakan sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang
lain, objek atau isu-isu (Azwar, 2007). Kimball Young menyatakan bahwa sikap merupakan suatu prediposisi mental untuk melakukan suatu tindakan. Ahli lain yaitu Fishbein dan Ajzen menyebutkan bahwa sikap sebagai prediposisi yang dipelajari untk merespon secara konsisten dalam cara tertentu berkenaan dengan obyek tertentu. Sherif dan Sherif mengatakan bahwa sikap menentukan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perubahan atau tingkah laku (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012).
Aswar (2007) menggolongkan definisi sikap dalam tiga kerangka pemikiran. Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone (salah-seorang tokoh terkenal di bidang pengukuran sikap), Rensis Likert (juga seorang pionir di bidang pengukuran sikap), Charles Osgood. Menurut mereka, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Berkowitz, dalam Azwar 2007).
Pemikiran kedua diwakili oleh para ahli seperti Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, dan Gordon Allport (tokoh terkenal di bidang psikologi sosial dan psikologi kepribadian) yang konsepsi mereka mengenai sikap lebih kompleks. Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.
Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang di maksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki respons. LaPierre (dalam Azwar, 2007) mendefinisikan sikap sebagai „suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan‟.
Kelompok pemikiran ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.
Jadi berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi komponen kognitif, afektif dan konatif.
2. Ciri-ciri sikap
Walgito (1990: 113-115) mengemukakan pendapat bahwa sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap-sikap tertentu terhadap sesuatu objek. Karena sikap-sikap tidak dibawa sejak individu dilahirkan, ini berarti bahwa sikap itu
terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena sikap itu terbentuk atau dibentuk, maka sikap itu dapat dipelajari, dan karenanya sikap itu dapat berubah.
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap.
Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif dan negatif antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek.
Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut tergabung didalamnya. Di sini terlihat adanya kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar.
Kalau sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap akan sulit berubah, dan kalaupun dapat berubh akan memakan waktu yang relatif lama. Tetapi sebaliknya bila sikap itu belum begitu
mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak bertahan lama, sikap tersebut akan mudah berubah.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi.
Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertenyu yang dapat bersifat positif (yang menyenangkan) tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak menyenangkan) terhadap objek tersebut. Sikap juga mengandung motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang dihadapinya.
Sedangkan menurut Brigham (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) ada empat ciri-ciri sifat (karakteristik) dasar dari sikap yaitu:
1) Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku;
2) Sikap ditujukan mengarah kepada obyek psikologis atau kategori, dalam hal ini skema yang dimiliki orang menentukan bagaimana mereka mengkategorisasikan target object dimana sikap diarahkan;
3) Sikap dipelajari;
4) Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu sikap yang mengarah pada suatu obyek memberikan
satu alasan untuk berperilaku mengarah pada obyek itu dengan suatu cara tertentu.
3. Komponen Sikap
Menurut Azwar (2007), ada tiga komponen sikap yaitu sebagai berikut :
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yaitu berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap yang berkaitan dengan tindakan plagiarisme.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif yaitu menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap mengenai tindakan plagiarisme. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan pribadi seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. c. Komponen Konatif
Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya terkait dengan tindakan plagiarisme. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak
mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.
4. Fungsi Sikap
Menurut Katz ( dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) ada empat fungsi sikap yaitu:
a. Utilitarium Function: sikap memungkinkan seseorang untuk memperoleh atau memaksimalkan ganjaran (reward) atau persetujuan dan meminimalkan hukuman. Dengan kata lain, sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial.
b. Knowledge Function: sikap membantu dalam memahami lingkungan (sebagai skema) dan melengkapi ringkasan evaluasi tentang objek dan kelompok obyek atau segala sesuatu yang dijumpai di dunia ini.
c. Value-expressive Function: sikap kadang-kadang mengkominikasikan nilai dan identitas yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.
d. Ego Defensive Function: sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi, dan sebagainya dalam rangka mempertahan-kan diri. Sikap seperti ini mencerminmempertahan-kan kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah-masalah yang belum mendapatkan penyelesaia secara tuntas, sehingga individu
berusaha mempertahankan dirinya secara tidak wajar karena ia merasa takut kehilangan statusnya.
5. Pembentukan atau Perubahan Sikap
Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu (Azwar, 2007). Sedangkan menurut Bimo Walgito (1999) ada dua faktor pokok yang mempengaruhi pembentukan sikap, yaitu (1) faktor individu itu sendiri atau faktor dalam, dan (2) faktor dari luar atau faktor ekstern. Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam, yaitu bagaimana individu tersebut menanggapi dunia luarnya bersifat selektif, ini berarti bahwa apa yang datang dari luar tidak semuanya begitu saja diterima, tetapi individu mengadakan seleksi nama yang akan diterima dan yang akan di tolaknya. Hal ini akan menentukan apakah sesuatu dari luar dapat diterima atau tidak, karena itu faktor individu justru merupakan faktor penentu.
b. Faktor dari luar atau faktor ekstern, yaitu hal-hal atau keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
Sementara itu menurut Mednick, Higgins dan Kirschenburg ( dalam Dayakisnih dan Hudaniah, 2012) pemebntukan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1) Pengaruh sosial, seperti norma dan kebudayaan 2) Karakter kepribadian individu
3) Informasi yang selama ini diterima individu.
B. Plagiarisme
1. Definisi Plagiarisme
Plagiarisme berasal dari Bahasa Latin Plagiari(us) atau Plagi(um) yang memiliki arti penculik/menculik, pembajak atau merampok. Definisi plagiarisme sangat banyak, salah satu contohnya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “Plagiat merupakan tindakan mengambil karangan (pendapat, dan sebagainya) orang lain lalu menyiarkannya sebagai karangan (pendapat, dan sebagainya) sendiri. Misalnya menjiplak dan menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Sementara plagiator adalah orang yang melakukan plagiat, atau disebut juga penjiplak”.
Dalam Henry (2011), defenisi plagiarisme yang dikutip dari sebuah referensi konseptual dari Black’s Law Dictionary, yaitu sebagai berikut :
“The deliberate and knowing presentation of another person’s ideas or creative expression as one’s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression’s creator gives unrestricted permission for its use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyrigth laws. If the original expression is copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism result in material gain, it may be deemed as passing-off activity that violate the Lanham Act”.
Definisi dari kamus tersebut membedakan antara tindakan immoral dengan illegal. Namun yang pasti, apabila yang diplagiasi merupakan
original creative expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU
Hak Cipta. Sementara itu, penilaian bahwa plagiarisme merupakan pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas dinyatakan oleh the World
Intellectual Property Organization/WIPO, dalam glossary tahun 1980,
sebagai berikut:
“Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist; he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyrigt, also infringement of copyright”.
Definisi WIPO menekankan satu syarat normatif, bahwa pelanggaran Hak Cipa terjadi bila ciptaan yang diplagiat merupakan karya yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara implisit mengindikasikan norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan
public domain, maka plagiarisme yang dilakukan itu bukan mmerupakan
2. Tipe-tipe Plagiarisme
Dalam Henry (2011), ada empat tipe plagiarisme yaitu sebagai berikut:
a. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)
Tipe plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain. Atau, ada kemungkinan adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang berbeda. Oleh sebab itu, perlu bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiarisme. Namun demikian, salah satu kunci untuk membuktikan adanya plagiarisme adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan keuntungan dari pemikiran orang lain.
b. Plagiarisme Kata Demi Kata (Word for Word Plagiarism)
Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiarisme dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial, sehingga seluruh ide atau gagasan penulisannya benar-benar terambil. Plagiarisme seperti ini banyak dilakukan pada karya tulis puisi.
c. Plagiarisme Atas Sumber (Plagiarisme of Source)
Plagiarisme tipe ini memiliki banyak „dosa‟ karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-selengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan.
d. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarisme of Autoship)
Plagiarisme kepengarangan terjadi apabila seseorang mengaku sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk „membohongi‟ publik.
3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme
Felicio (Henry 2011: 35-36) mengemukakan beberapa bentuk tindakan plagiarisme antara lain:
a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri; c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;
d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri;
e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tana menyebutkan asal-usulnya;
f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tidak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya; dan
g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu mirip dengan sumbernya.
4. Faktor-faktor penyebab tindakan plagiarisme
Dalam Henry (2011), ada tiga fator yang menjadi penyebab tindakan plagiarisme yaitu sebagai berikut:
a. Aspek lemahnya etika akademik
Dari segi etika, setiap komunitas memiliki norma-norma penuntun perilaku tersendiri dalam rangka mewujudkan keutamaan pribadi. Sebagai norma, implementasi tuntunan etika itu lebih bersifat soft ketimbang hukum. Selain itu, norma etika juga tidak mengedepankan sanksi sekeras aturan hukum. Sanksi terhadap pelanggaran etika tidak lebih dari cela dan kecaman.
b. Aspek kohesi dengan penegakan hukum
Tindakan plagiarisme merupakan salah satu misteri pelanggaran hukum yang belakangan ini semakin meluas dan beragam. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun hasilnya tidak memuaskan atau menggembirakan. Mungkin pemerintah dan masyarakat sudah terlalu apatis dalam menyikapinya. Para ahli hukum sering mendiagnosa sumbernya pada tiga faktor kolektif, yakni perangkat hukumnya, pemahaman aparatnya dan kesadaran hukum masyarakat.
Pertama, makin meluasnya mentalitas menerobos (jalan pintas) dikalangan masyarakat, termasuk mereka yang berstatus mahasiswa. Kedua, menebalnya budaya simulacra atau
ilusif/keseolah-olahan. Ketiga, minimnya sanksi hukum terhadap pelaku plagiarisme.
c. Aspek lemahnya mekanisme filtering orisinilitas
Di luar ketiga faktor di atas, ada fenomena lain yang turut mendorong intesitas praktek penjiplakan. Hal ini terkait dengan mekanisme filtering dalam proses dan penilaian karya tulis. Betapapun, setiap orang memiliki kelemahan, kepentingan dan kecenderungan untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu, penelitian terhadap keaslian dan otentitas karya ilmiah tetap harus secara sungguh-sungguh dilakukan.
C. Penelitian-penelitian Plagiarisme yang Dilakukan Mahasiswa
Skripsi Puspita Mahesti Ririh (2010) yang berjudul Perilaku Plagiarisme Internet (Studi Tentang Tipologi Perilaku Plagiarisme Internet di Kalangan Mahasiswa Sarjana FISIP Unair) terhadap 100 responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menyebutkan bahwa sebanyak 94% responden pernah melakukan copy paste dari internet tanpa mencantumkan nama penulis maupun sumber tulisannya.
Berbeda dengan skripsi dari Yohana Inga Wfy (2010) yang berjudul Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non Eksak (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan FISIP terhadap perilaku plagiat di Unair) menyebutkan bahwa mahasiswa eksak yaitu FST lebih tinggi melakukan plagiat daripada mahasiswa non eksak yaitu FISIP. Pola tindakan plagiat yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut adalah
sama-sama pada saat menyusun tugas individu. Yang menjadi stimulus atau perangsang mahasiswa dalam melakukan tindakan plagiat adalah teman sekelas karena beberapa mahasiswa tidak ketahuan disaat melakukan plagiat, maka tindakan plagiat itu pun ditiru oleh mahasiswa lainnya. Sikap para staf pengajar baik di kalangan mahasiswa eksak maupun non eksak beragam, ada yang bersikap kognitif atau cenderung melarang atau bersikap normal atau biasa saja karena mengganggap bahwa tindakan plagiarisme mahasiswa adalah suatu hal yang wajar.
D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tergolong dalam Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (Strata 1). Program Studi Bimbingan dan Konseling menyelenggarakan pendidikan akademik yang menghasilkan Sarjana Pendidikan yang unggul dan profesional dalam bindang helping profession yang piawai dalam merancang dan melaksanakan program layanan sosio-psikologis edukatif bagi individu maupun kelompok pada semua jenjang.
Program Studi Bimbingan dan Konseling mempunyai Visi yaitu menghasilkan sarjan pendidikan bidang Bimbingan dan Konseling yang profesional, berkarakter tangguh, dan kompeten menyelenggarakan pelayanan bimbigan dan konseling yang bermartabat di sekolah, luar sekolah dan institusi rehabilitas sosial (dikutip dari selebaran prodi BK).
Sikap mahasiswa terhadap tindakan plagiarisme sepertinya acuh dan tidak begitu perduli. Tindakan plagiarisme hanya dianggap sepele dan sudah
Sikap
Afektif Konatif
Kognitif
Kuisioner/Angket
Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme
dianggap sangat biasa terjadi. Hal ini sudah sangat membudaya dikalangan umum khususnya mahasiswa.
E. KERANGKA PIKIR
Kerangka konsep di bawah ini merupakan gambaran/konsep mengenai penelitian yang dibahas. Manusia dalam hal ini adalah mahasiswa memiliki sikap (positif/negatif) tergantung bagaimana seseorang melihat suatu objek sikap. Sikap memiliki tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Melalui ketiga komponen tersebut, maka disusun sebuah alat ukur (kuesioner) yang bisa dipakai untuk mengukur sikap mahasiswa terhadap objek yang akan diteliti. Kuesioner yang telah disusun akan membantu untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap objek yang diteliti.
Manusia
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Teknik Analisa Data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/stasistik. (Sugiyono, 2013). Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti mengambil tempat yaitu di kampus III Universitas Sanata Dharma, berikut adalah waktu pelaksanaan penelitian:
Tabel 1. Waktu penelitian
No. WAKTU AGENDA KETERANGAN
1. Januari 2015 Observasi di kampus terlaksana 2. Februari-April 2015 Pembuatan kuisioner terlaksana 3. Mei 2015 Menyebarkan kuisioner ke
mahasiswa semester II
Prodi BK USD 4. Mei-Juni 2015 Mengolah data dan menguji
validitas
terlaksana
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79 mahasiswa. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji terpakai yaitu seluruh mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Arikunto (2010) menyatakan bahwa apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berikut ini adalah rincian mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma:
Tabel 2.
Jumlah Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma
NO KELAS JUMLAH
1. Angkatan 2014 A 40
2. Angkatan 2014 B 39
Berikut ini adalah tabel jumlah mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling yang mengisi kuesioner:
Tabel 3.
Rincian Jumlah Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma yang mengisi kuesioner
NO KELAS JUMLAH
1. Angkatan 2014 A 31
2. Angkatan 2014 B 33
TOTAL 64
D. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti adalah Sikap Mahasiswa Angkatan 2014
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Terhadap Tindakan Plagiarisme. Sikap akan dilihat dari tiga aspek yaitu
kognitif, afektif, dan konatif. Dari ketiga aspek tersebut maka akan dibuatkan skala pengukuran sikap sehingga bisa diperoleh hasil yang akan memaparkan sejauh mana sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan adalah kuesioner. Menurut Sugiyono (2013) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang disusun
peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).
F. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data
Teknik dan instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner memuat beberapa item mengenai sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Kisi-kisi kuisioner disajikan dalam tabel antara lain sebagai berikut:
Tabel 4
Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Aspek Indikator Item-item ∑
Fav Unfav
Kognitif a. Pengetahuan akan tindakan plagiarisme.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
- 10
Afektif a. penerimaan akan tindakan plagiarisme.
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18
- 8
b. perasaan akan tindakan plagiarisme.
19, 20, 21, 22, 23
- 5
Konatif a. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh orang lain). 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31 - 8 b. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh diri sendiri).
32, 35, 36 33, 34 5
G. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas
Menurut Azwar (2005) validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional judgement (Azwar, 2004).
Menurut Sugiyono (2013) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas isi melihat kecakupan butir-butir setiap itemnya secara konseptual, dengan kata lain, pada tahap ini akan melihat apa alat yang dibuat oleh penulis sudah mewakili apa yang menjadi topik penelitian. Validitas isi dilakukan melalui
Profesional judgment, penilaian oleh ahli, dalam hal ini, Profesional judgment oleh pembimbing skripsi. Peneliti meminta
pertimbangan dari dosen pembimbing dalam proses penyusunan ukur.
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product-Moment dari pearson, dengan formula sebagai berikut:
Keterangan:
Rxy : korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir. N : Jumlah subyek
X : Skor sub total kuesioner Y : Skor total butir-butir kuesioner
XY : hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Programme for Social Science) versi 16.0. perhitungan dengan SPSS menggunakan patokan 0,300. Jika koefisien korelasinya > 0.300 maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Sedangkan jika koefisien korelasinya < 0,300 maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan peneliti , diperoleh 36 item yang dinyatakan valid dan 4 item dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2007).
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:
α = 2[1- S 2 2 S + 2 S x i x ] Keterangan rumus :
S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx2 : varians skor skala
Hasil uji sikap pada mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha ( ) yaitu .918 hasil reliabilitas yang valid dengan yang gugur telah di pisah sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria tinggi. Artinya instrumen ini memiliki keajegan yang tinggi. Perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan kriteria (Guilford Masidjo, 1995:209) seperti yang disajikan dalam tabel 5.
Tabel 5 Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 negatif – 0,20 Sangat Rendah
H. Teknik dan Prosedur Analisis Data
Sugiyono (2013; 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh penulis untuk menganalisis data penelitian tentang sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor dari masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor tiap item pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS versi 16,0.
2. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi jawaban pada setiap item “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”.
3. Membuat kategorisasi sikap subjek penelitian secara umum berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi jenjang. Tujuannya untuk menempatkan subjek penelitian ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut
suatu kontinum berdasar pada atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini berpedoman pada Azwar (2009; 107) yang mengelompokkan tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa dalam lima ketegori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi (Azwar 2009; 108). Adapun norma kategorisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Norma Kategorisasi
µ- 1,5 σ Kategori sangat rendah µ- 1,5 σ < X ≤ µ-0,5 σ Kategori rendah µ- 0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ Kategori sedang µ+0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ Kategori tinggi
µ+1,5 σ < X Kategori sangat tinggi
Keterangan :
Xmaksimal teoretik : Skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalam skala
Xminimum teoretik : Skor terendah yang mungkin
diperoleh subjek peneliti dalam skala σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentangan yang dibagi
menjadi 6 satuan deviasi standar. µ (Mean teoretik) : Rata-rata teoretis dari skor
maksimum dan minimum.
4. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari Xmaksimum teoretik, Xminimum teoretik, standar deviasi, dan mean teoretik. Kategori negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma terhadap plagiarisme secara keseluruhan dengan item total = 36, diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut
Xmaksimum : 36 x 4 = 144
Xminimum : 36 x 1 = 36
σ (Standar deviasi teoretik) : 108 : 6 = 18 µ (mean teoritik) : (144 + 36) : 2 = 90 Hasil perhitungan analisis data skor subyek disajikan dalam norma kategorisasi sikap mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:
Tabel 7
Norma Kategorisasi Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Norma Rentang Skor Kategori Makna Kategori
µ + 1,5 σ < X ≥ 117 Sangat Tinggi Sangat Negatif µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5 σ 99 – 117 Tinggi Kurang Negatif µ- 0,5σ < X ≤ µ+0,5 σ 81 – 99 Sedang Cukup Negatif µ- 1,5σ < X ≤ µ- 0,5 σ 63 – 81 Rendah Negatif
X≤ µ- 1,5 σ ≤ 63 Sangat Rendah Sangat Kurang Negatif
Selanjutnya data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan skor total yang telah diperoleh ke dalam norma kategorisasi di atas. Dengan demikian, dapat diketahui jumlah dan persentase Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap plagiarisme secara umum mulai dari yang sangat rendah sampai yang sangat tinggi.
5. Setelah mengkategorisasikan secara umum, kemudian dikategorisasikan juga skor setiap item dalam skala. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan item-item skala yang nantinya akan dijadikan dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi, kategorisasi skor setiap item itu berpedoman pada Azwar (2007:108) yang mengelompokkan dalam lima kategori yaitu sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat kurang negatif. Adapun norma kategorisasi untuk item-item skala adalah sebagai berikut.
Tabel 8
Norma Kategorisasi Item
µ + 1,5 σ < Xitem Sangat Tinggi
µ + 0,5 σ < Xitem≤ µ + 1,5 σ Tinggi
µ - 0,5 σ < Xitem≤ µ + 0,5 σ Cukup
µ - 1,5 σ <item≤ µ - 0,5 σ Rendah
Xitem <µ–1,5 σ Sangat Rendah
Keterangan :
Xitem maksimum teoretik : Skor tertinggi yang
mungkin dicapai item dalam skala.
Xitem minimum teoretik : Skor terendah yang
mungkin dicapai item dalam skala.
σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi standar.
µ (Mean teoretik) : Rata-rata teoretis dari skor maksimum dan minimum.
6. Mencari kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item secara keseluruhan dengan menggunakan N = 64. Perhitungannya sebagai berikut.
Xitem maksimum teoretik : 64 x 4 = 256
Xitem minimum teoretik : 64 x 1 = 64
σ (Standar deviasi) : 192 : 6 = 32 µ (Mean teoretik) : 320 : 2 = 160
Hasil perhitungan analisis data skor subyek disajikan dalam norma kategorisasi sikap mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:
Tabel 9
Norma Kategorisasi Skor Item Skala Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Perhitungan Skor Kategori
µ +1,5σ < Xitem Xitem > 218 Sangat Tinggi
µ+0,5σ <Xitem≤ µ +1,5σ 176< Xitem≤ 218 Tinggi
µ-0,5σ < Xitem≤ µ+0,5σ 144< Xitem≤ 176 Cukup
µ - 1,5 σ < Xitem≤ µ-0,5σ 112< Xitem≤ 144 Rendah
Xitem ≤ µ- 1,5 σ Xitem ≤ 112 Sangat Rendah
7. Dari kategori skor item tersebut, data kemudian dikelompokkan berdasarkan norma yang ada. Setelah itu, item-item yang memiliki skor yang masuk dalam kategori sangat negatif sampai sedang selanjutnya dibahas dan dikembangkan menjadi topik-topik bimbingan pribadi.
a. Sangat Negatif artinya sikap mahasiswa sangat tidak mendukung tindakan plagiarisme.
b. Negatif artinya sikap mahasiswa tidak mendukung terjadinya tindakan plagiasrisme.
c. Cukup negatif artinya sikap mahasiswa tidak sepenuhnya mendukung dan tidak sepenuhnya menolak.
d. Kurang negatif artinya sikap mahasiswa mendukung terjadinya tindakan plagiarisme.
e. Sangat kurang negatif artinya sikap mahasiswa sangat mendukung terjadinya tindakan plagiarisme.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sikap, dilakukan analisis data dengan teknik deskriptif kategoris dan persentase yang disajikan dalam tabel 10 dan dalam grafik 1.
Tabel 10
Kategorisasi sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Kategori Skor Frekwensi (ƒ) %
Sangat Negatif ≥ 117 15 23% Negatif 99 – 117 35 55% Cukup Negatif 81 – 99 12 19% Kurang Negatif 63 – 81 2 3% Sangat Kurang Negatif ≤ 63 0 0 % Total 64 100 %
Grafik 1. Grafik Sikap Mahasiswa Angkatan 2014 Prodi BK USD terhadap Plagiarisme
Berdasarkan tabel 10 dan grafik 1 tampak bahwa;
Sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap plagiarisme masuk dalam kategori tinggi artinya sebagian besar mahasiswa memiliki sikap negatif yaitu tidak mendukung tindakan plagiarisme. Terdapat 15 mahasiswa (23%), yang memiliki sikap sangat negatif, terdapat 35 mahasiswa (55%), yang memiliki sikap negatif, terdapat 12 mahasiswa (19%), yang memiliki sikap cukup negatif, terdapat 2 mahasiswa (3 %), yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat siswa (0%), yang memiliki sikap sangat kurang negatif.
Jadi, sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma telah memiliki sikap yang negatif (tidak mendukung/menolak) tindakan plagiarisme hanya 3% saja dari jumlah subjek yang diteliti teridentifikasi memiliki sikap kurang negatif (masih memiliki sikap yang mendukung terjadinya tindakan plagiarisme).
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sikap, dilakukan analisis data dengan teknik deskriptif kategoris dan persentase berdasarkan jenis kelamin yang disajikan dalam tabel 11 dan dalam grafik 2.
Tabel 11
Kategorisasi sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
berdasarkan jenis kelamin
Kategori Skor Laki-laki Perempuan
Frekwensi (ƒ) % Frekwensi (ƒ) % Sangat Negatif ≥ 117 3 12% 12 31% Negatif 99 – 117 14 56% 20 51% Cukup Negatif 81 – 99 8 32% 5 13% Kurang Negatif 63 – 81 - - 2 5% Sangat Kurang Negatif ≤ 63 - - - Total 25 100% 39 100%
Grafik 2. Grafik Perbedaan Sikap Mahasiswa Angkatan 2014 Prodi BK USD dilihat dari Jenis Kelamin
Pengamatan pada tabel 11 dan grafik 2 menunjukkan:
Terdapat 3 mahasiswa (12%) dan 12 mahasiswi (31%) yang memiliki sikap sangat negatif terhadap tindakan plagiarisme, terdapat 14 mahasiswa (56%) dan 20 mahasiswi (51%) yang memiliki sikap negatif terhadap tindakan plagiarisme, terdapat 8 mahasiswa (32%) dan 5 mahasiswi (13%) yang memiliki sikap cukup negatif terhadap tindakan plagiarisme, dan terdapat 2 mahasiswi (5%) yang memiliki sikap kurang negatif terhadap tindakan plagiarisme, tidak terdapat mahasiswa maupun mahasiswi yang memiliki sikap sangat kurang negatif (0%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada kecenderungan mahasiswi memiliki sikap yang berkecenderungan lebih negatif/menolak tindakan plagiarisme dibandingkan dengan sikap yang dimiliki oleh mahasiswa.