• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

Berelson & Steiner Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain. Sedangkan Weaver mengatakan Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikira seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. (Budi,2010).

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa pihak di dalamnya. Proses komunikasi ini terbagi menjadi beberapa bagian di antaranya komunikasi interpersonal,komunikasi intra personal dan komunikasi kelompok. Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiranyang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbol dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus orang yang penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. (Septimaratus, https://www.academia.edu ; diakses pada 15 april 2019)

(2)

13 Sedangkan komunikasi intra personal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dan komunikan. Komunikasi jenis ini dirasa sangat efektif dalam merubah sikap pendapat dan perilaku dari komunikan.karena sifatnya dialogis atau percakapan. Arus balik bersifat langsung sehingga komunikator mengetahui effek komunikasi saat itu juga (Muslimin,2010). Kemudian ada pula komunikasi kelompok. Komunikasi ini dapat juga di kategorikan sebagai komunikasi tatap muka, karena komunikator dan komunikan terdapat dalam satu situasi yang saling berhadapan dan saling melihat. Sehingga komunikator mengetahui tanggapan komunikan saat sedang berkomunikasi. Namun jika dalam penerapanya, komunikator dan komunikan tidak dapat saling berinteraksi secara langsung atau bersifat antar personal, maka jenis komunikasi kelompok ini masuk kedalam komunikasi kelompok besar. Pada situasi komunikasi seperti ini para peserta komunikasi yakni komunikan lebih menerima pesan bersifat emosional terlebih jika komunikan bersifat heterogen.

Selanjutnya dalam proses komunikasi di butuhkan media sebagai saluran komunikasi. Media komunikasi massa di gunakan jika komunikan terlalu banyak atau terlalu jauh. Media komunikasi massa terbagi menjadi dua bagian yaitu media elektronik dan media cetak. Media cetak umumnya meliputi Koran,buku,majalah dan baliho,sedangkan media elentronik di antaranya tv,radio dan internet. Salah satu media komunikasi massa dalam hal ini adalah poster. media massa sendiri di kategorikan kedalam beberapa model-model media massa.

Model Hot-Cool merupakan Salah satu model yang menjelaskan media massa adalah dengan membagi media massa menjadi hot (panas) dan cool (dingin). Buku,majalah dan Koran di kategorikn kedalam hot media karena di butuhkan

(3)

14 banyak pemikiran untuk menggunakanya. Sebaliknya televisi di kategorikan kedalam cool media karena tidak menuntut audiencenya terlalu aktif,bahkan cukup pasif saja.

Kemudian ada Model Hiburan Informasi, Model ini menitik beratkan interpertasi seseorang terhadap isi media,apakah hiburan atau informasi. Meskipun banyak di pakai,dikotomi hiburan dan informasi ini mempunyai keterbatasan di antaranya anggapan bahwa Koran merupakan media informatif, namun dalam penerapanya beberapa waktu belakangan Koran justru lebih aktif dalam menyajikan berita ringan yang menghibur. Walaupun model hiburan-informasi masih banyak di gunakan,akan lebih baik jika memandang media massa berdasarkan fungsi utama media.

Selain itu terdapat Model Isi-Distribusi, Berdasarkan perilaku media massa dewasa ini dapat di gambarkan dalam sebuah model yang membagi fungsi media menjadi fungsi kreasi (penciptaan) pesan dan distribusi pesan. Ini adalah model

isi-distribusi.

Terakhir merupakan Model Elitis – Populis, Model jenis ini menjelaskan jika adanya ketegangan dalam media,yakni antara pendukung kepentingan sosial dan kultural dengan pendukung upaya pemberian segala hal yang diinginkan oleh segmen populasi yang luas. (Vivian. 2008)

(4)

15 2.1.1 Poster Sebagai Komunikasi Massa

Komunikasi dan media massa sangat berhubungan erat,dimana komunikasi menjadi elemen utama dalam terbentuknya media massa,media massa yang kita kenal saat ini pada dasarnya di gunakan untuk menyuarakan pesan-pesan komunikasi kepada tahapan yang lebih jauh lagi. Tahapan ini mencangkup jumlah dari penerima pesan komunikasi yang kita salurkan melalui media massa. Media massa perlahan bertranformasi kedalam bentuk-bentuk yang membawanya kepada fungsi-fungsi tertentu. berikut ini merupakan jenis media massa berdasarkan kegunaan atau fungsinya.

Internet menjadi salah satu media massa yang sangat popular saat ini. Menurut data terbaru yang dirilis We Are Social per Agustus 2017, jumlah pengguna internet global kini menyentuh angka 3,8 miliar dengan penetrasi 51 per-sen dari total populasi di dunia. (Jeko I.R. 2017. https://www.liputan6.com ; Di akses pada 22 april 2019). Berdasarkan fakta tersebut,maka bisa di katakana bahwa internet adalah media massa yang memiliki jumlah pengguna yang cukup besar di dunia. Hal ini di pengaruhi oleh sifat internet yang merupakan sebuah platform media yang sangat mudah untuk di gunakan.

Namun selain itu,media massa elektronik sebelumnya di awali oleh televisi dan radio. Dua media massa ini sangat di andalkan pada eranya. Namun seperti halnya media massa lainya,radio juga memiliki kekurangan berupa sifat komunikasi satu arah,sehingga tidak terjadinya interaksi antara komunikator dan komunikan saat proses pertukaran pesan itu terjadi.

(5)

16 Selain media elektronik,media massa cetak juga memuliki peran tersendiri dalam media massa. Contohnya adalah buku. Buku merupakan salah satu jenih media massa yang kita kenal cukup umum. Produksi buku massal pertama kali di lakukan pada pertengahan 1400-an.saat itu buku mempercepat pertiukaran ide dalah sejarah manusia. dimana buku di gunakan sebagai wahana utama dalam mengajarkan nilai-nilai sosial kepada generasi baru dan sarana bagi generasi baru untuk memahami pelajaran dari generasi lama. (Vivian. 2008)

Koran menjadi salah satu media cetak yang sangat di gemari masyarakat pada jamanya. Sebelum perkembangan teknologi muncul,dimana internet menjadi salah satu pusat sumber informasi yang di gunakan,Koran memiliki peran penting salah persebaran informasi dan berita dalam kehidupan sehari-hari.

Selain buku dan Koran,poster merupakan salah satu media massa cetak yang dapat di gunakan,beda hal nya dengan Koran yang digunakan sebagai media informasi dan berita,poster justru hanya memuat informasi tertentu. informasi ini di buat tergantung tujuan dan kebutuhan si pembuat poster.

Berdasarkan tujuan utamanya,poster sangat erat kaitanya dengan komunikasi. Menurut Arsyad (2007), pengertian poster adalah suatu media visual dua dimensi berisikan gambar dan pesan tertulis yang singkat untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu, serta mampu mempenggaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Dari pengertian poster di tersebut dapat di simpulkan jika pada dasarnya poster sendiri memiliki peran yang penting sebagai media komunikas dimana poster memiliki fungsi sebagai media penyampai pesan. Dalam hal ini poster memiliki beberapa keunggulan jika di gunakan dalam aktivitas

(6)

17 berkomunikasi salah satu di antaranya adalah poster mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya dengan mengandalkan gambar serta tulisan yang cenderung bersifat mengajak.

2.2 Fungsi-fungsi Poster

Pada mulanya poster berupa maklumat atau semacam surat edaran yang ditulis di atas panel kayu atau tembok. Itu terjadi di Yunani dan Italia. Kapan persisnya, tidak cukup jelas. Yang tentu poster yang berkembang saat ini tak lepas berasal berasal dari poster kuno yang ditemukan oleh Aloys Senefelder, di Munich pada 1798. Akhir 1800-an, pelukis Henri de Toulouse-Lautrec dan Alphonse Mucha memicu poster dan dire-produksi pada batu litograf. Poster pertama Toulouse-Lautrec dilakukan tahun 1891. Salinan karyanya kini dinilai tinggi oleh kalangan kolektor dan museum seni.

Berdasarkan alirannya, antara lain dikenal poster seni, yang dikembangkan oleh seniman pada abad-19. Poster komersial (iklan), dan poster yang lebih menonjolkan kreativitas perancang grafisnya. Tentang poster seni, Jules Chéret adalah pionir poster litografis berwarna, pada era 1866, di Paris. Gabungan tehnik ilustrator buku dan type lukisan dinding, bersama dengan bhs yang visual populer. Teknik litografi terlampau barangkali poster warna dibikin di dalam kuantitas banyak dan murah. Pada abad itu, poster seni termasuk berkembang di AS.

Poster memiliki banyak jenis yang disesuaikan dengan fungsi dan tujuanya,adapun beberapa jenis poster diantaranya adalah :

Poster Niaga, adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau jasa. Poster Kegiatan .adalah poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan sehat, senam, dll. Poster

(7)

18 Pendidikan , adalah poster yang bertujuan untuk mendidik. Poster Layanan Masyarakat , adalah poster untuk pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Poster Propaganda, adalah poster yang memilik tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan.

Poster yang memuat ilustrasi merupakan bagian dari sebuah karya seni rupa. Seni rupa yang dengan kata lain yaitu Visual Art bersifat kasat mata. terbentuk dari gabungan unsur-unsur yang menjadi elemen dasar dan merupakan modal dasar dalam menciptakan karya seni rupa. unsur-unsur tersebut dinamakan unsur-unsur seni rupa. Dalam buku Teori Dasar Desain Komunikasi Visual Kusmiati, oleh A., Pudjiastuti, S., & Suptandar, P. (1999). kaidah komunikasi visual adalah mengandung unsur-unsur estetika yang terdiri dari: garis, bentuk, warna, cahaya, ruang, tekstur, keseimbangan, keserasian, proporsi, skala dan irama, disamping fungsi teknik dan pesan yang terkandung, elemen-elemen ini yang membentuk form dan shape (perwujudan). Proses seperti ini dapat menjadikan suatu uraian mengenai proses lahirnya sebuah unsur seni rupa pada sajian sebuah poster.

Kata grafis berasal dari kata graphicos (bahasa yunani), yang berarti tulisan dan gambar. Grafis merupakan seni dalam bentuk visual dari kegiatan komunikasi yang paling tua. Adapun desain grafis dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk membuat atau memilih lambang-lambang dan mengolahnya mejadi satu ide visual. Desain grafis di pelajari sebagai konsep tata letak dan komposisi, bukan seni grafis murni. Area kerja kreatif desain grafis di antaranya adalah stationary kit atau sales kit: desain kartu nama,kop surat,amplop,map ,bolpoin. Profil usaha, annual report,corporate identity yang terdiri atas logo dan trade mark (Tinarbuko,2009)

(8)

19 Desain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak. Adapun dalam penulisan ini beberapa fungsi desain grafis dapat di klasifikasikan diantaranya:

Sebagai media komunikasi,Ternyata fungsi desain grafis cukup penting sebagai media komunikasi. Hasil karya desain grafis dapat menguatkan pesan dalam proses komunikasi. Seperti contohnya digunakan untuk membuat banner, slogan, atau gambar dan tulisan sebagai informasi. Banner yang menggunakan karya grafis cenderung memberi peningkatan perhatian pada orang yang melihatnya.

Sebagai media promosi,Selain sebagai media komunikasi, fungsi desain grafis adalah untuk promosi. Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan desain grafis untuk mempromosikan produk komersil mereka. Mereka akan membuat iklan dalam bentuk gambar bergerak maupun tidak. Iklan tersebut dibuat sedemikian rupa hingga konsumen tertarik pada produk mereka.

Media apresiasi seni,Desain grafis juga menjadi media untuk apresiasi seni. Hal ini dikarenakan pembuatan desain grafis menggunakan seni. Para desainer grafis tentu juga membutuhkan daya kreatifitas dalam membuatnya. Untuk lebih mengapresiasi seni dan kreatifitas, saat ini sudah banyak digelar ajang perlombaan

(9)

20 desain grafis. Sehingga bisa menampilkan para generasi desainer grafis yang kreatif.

Menambah keindahan,Adanya desain grafis dapat menambah keindahan pada sebuah gambar. Dahulu sebelum ada desain grafis, gambar yang dihasilkan lebih monoton. Jika ingin membuat gambar dengan tingkat yang lebih sulit dibutuhkan waktu yang lama. Dengan membuat desain grafis, gambar akan terlihat lebih bagus. Kini desain grafis sudah termasuk ke dalam cabang ilmu yang dipelajari di sekolah hingga perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan melalui desain grafis, tercipta lapangan kerja baru. Itulah tadi fungsi desain grafis yang perlu kita ketahui.

Seperti yang telah di kemukakan di atas,bahwa poster dapat menjadi sebuah media komunikasi. Sebagaimana media komunikasi tentunya terdapat proses komunikasi yang terjadi di dalamnya . Selain Proses komunikasi, komponen-komponen komunikasi merupaka bagian-bagian yang menjadi syarat terjadinya komunikasi. Pada bahasa komunikasi komponen atau unsur adalah sebagai berikut:

1. Source Comuniator (komunikator + Penyampai pesan) 2. Message (Pesan)

3. Channel (Saluran)

4. Communican (Komunikan = Penerima Pesan) 5. Effect (Hasil) (Muslimin.2010)

(10)

21 Berdasarkan penjabaran diatas,maka peneliti dapat menjabarkan komponen komunikasi dalam poster sebagai berikut:

Poster dalam penelitian ini merupakan poster kegiatan yang di koordinir oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Maka dengan ini dapat dinyatakan bahwa komunikator pada poster dalam penelitian ini merupakan organisasi yang bergerak untuk mengadakan kegiatan Malang Film Festival,atau secara spesifik adalah Kine Klub UMM

Pesan pada poster mencangkup konten yang disajikan di dalam poster. Konten pada poster dapat meliputi beberapa bagian yang secara langsung maupun secara tidak langsung bisa di makanai oleh para audience. Konten tersebut terbagi dalam beberapa unsur diantaranya adalah,tulisan,ilustrasi,lambang,dan beberapa hal lain yang dapat di maknai oleh audience.

Muslimin (2010:25) menyebutkan jika Media Massa pada dasarnya terbagi dalam 2 bagian,yaitu media cetak dan media elektronik. Dalam klasifikasinya media cetak dapat berupa brosur,pamphlet,surat kabar,majalah,buku dan poster. Sedangakan media elektronik meliputi film,televisi,video dan radio. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan jika poster merupakan salah satu media cetak yang dapat digunakan sebagai saluran komunikasi masa. Namun dalam perkembanganya,poster kini bertransformasi kedalam bentuk digital. Perubahan ini terjadi karena perkembangan tekhnologi dan perilaku masyarakat saat ini. Poster dalam bentuk digital memiliki keuntungan berupa aktualitas dan juga keringkasan dalam proses distribusinya.

(11)

22 Komunikan pada poster meliputi khalayak yang menjadi target audience poster. Dalam hal ini target audience poster antaralain ialah,mahasiswa,penggiat film,masyarakat umum yang ada di malang,serta followers akuan instagram kine klub umm yang menjadi salah satu media penyebaran poster digital.

Effect adalah hasil akhir suatu komunikasi,yakni sikap dan tinkah laku orang,sesuai atapun tidak terhadap apa yang kita inginkan. Jika sikap tersebut sesuai maka dapat dinyatakan bahwa komunkasi tersebut berjalan dengan baik,begitu juga sebaliknya (Nurhadi.2016). Jika di kaitkan dengan pemaparan di atas,effect yang di timbulkan dalam poster mencangkup tingkat pemahaman komunikan terhadap pesan yang terdapat pada poster. Selain itu,effect yang timbul juga di tandai dari perubahan sikap komunikan yang didasari oleh keinginan komunikator.

2.2.1 Fungsi Poster dalam Komunikasi

Poster sangat erat kaitanya dengan komunikasi. Hal itu di tandai dengan kecenderungan poster yang selalu menitik beratkan visual berupa foto,ilustrasi,dll. Visual sendiri memiliki peran tersendiri dalam komunikasi,biasa juga di sebut dengan komunikasi visual. Komunikasi visual (Visual Communication) adalah proses penyampaian informasi atau pesan menggunakan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra pengelihatan. Komunikasi Visual merupakan paying dari kegiatan komunikasi yang menggunakan unsur rupa (Visual) pada berbagai media: Percetakan/grafika,luar ruang (marka grafis,papan reklame),televi-si,film/video,internet dan lain-lain. Maka dari itu dapat di simpulkan bahwa poster merupakan salah satu dari sekian banyak media dalam komunikasi yang memiliki tugas untuk menyampaikan pesan yang bersifat informatif.

(12)

23 Antonio Gramsci melihat media sebagai ruang diamana berbagai ideology direpresentasikan . Ini berarti di satu sisi media bisa jadi penyebar idologi pengusasa,alat legitimasi dan kontrol atas wacana public. Namun disisi lain media juga bisa menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan (Sobur,2006). Sedangkan Poster sebagai media adalah berupa kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian dan menanamkan gagasan orang yang lewat (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51). Dengan kata lain,media sejatinya memiliki posisi yang cukup penting dalam komunikasi dalam pembetukan wacana dan sebgai alat paling efektif dalam menyebar luaskan ide maupun gagasan. Maka dari itu jika dikaitkan dengan poster bisa diartikan bahwa poster mempunyai dampak yang sangat kuat jika di posisikan sebagai media komunikasi. Oleh karena itu kualitas poster terbilang sangatlah penting guna mendukung peranya sebagai alat dalam membangun sebuah gagasan.

Menurut Werther dan Davis,proses komunikasi adalah metode yang digunakan oleh seorang pengirim untuk menghubungi seorang penerima.Proses komunikasi dimulai dengan pengirim yang mempunyai suatu ide dan tujuan untuk mengirimkan suatu pesan . kemudian ia mengkodekan atau mengubah ide menjadi bentuk pesan: kata-kata,gerak badan,seperti gerak isyarat atau ekspresi wajah,atau simbol-simbol seperti gambar,diagram atau tulisan. (Zikri,2017)

Proses komunikasi pada poster merupakan komunikasi satu arah,dimana komunikator memanfaatkan poster sebagai media komunikasi untuk membentuk sebuah persepsi dari pesan simbolik yang memuat gagasan ide-ide tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Evertt .Rogers yang mengatakan “komunikasi adalah

(13)

24 proses dimana suatu ide dialihkan dari sumbre kepada suatu penerima atau lebih,dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka “ (Deddy,2008)

Sebuah pemahaman popular mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lem-baga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainya, baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media. (Deddy.2008). Beberapa Definisi yang erat kaitanya dengan konsep ini yaitu : Bernard Berelson dan Gary A. Stainer: “Komunikasi: Transmisi informasi,gagasan,emosi,keterampilan,dan sebagainya,dengan menggunakan symbol-simbol,kata-kata,gambar,figure,grafik,dan sebagainya. Tin-dakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi” (Deddy.2008)

Dari penjabaran diatas,dapat disimpulakan jika proses komunikasi yang terjadi pada sebuah poster merujuk pada komunikasi satu arah,dimana poster di posisikan sebagai media yang memanfaatkan symbol berupa kata-kata dan gambar sebagai transmisi dalam komunikasi tanpa adanya feedback secara langsung oleh komunikan.

2.3 Fungsi Poster Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kegiatan

Kata “Komunikasi Pemasaran” memiliki dua unsur utama, yaitu: Komunikasi yang merupakan Proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Kemudian Pemasaran adalah Sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.

(14)

25 Dari dua pengertian kata tersebut dapat kita simpulkan bahwa Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication / marcomm) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. (Erick Sebastian Saputra, http://nanangsuryadi.lecture.ub.ac.id; di akses pada 15 april 2019.).

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya Marketing Management (2016 : 27) menyatakan bahwa : “Marketing is about identifying and meeting human and social needs”. Menurut definisi tersebut, pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan kebutuhan sosial. (Ambar, https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-pemasaran di akses pada 15 april 2019)

Poster kegiatan secara spesifik menampilkan informasi kegiatan berupa tanggal kegiatan,tempat dan juga ilustrasi menarik yang berkaitan dengan kegiatan apa yang sedang diselenggarakan. Poster kegiatan tentunya di buat agar menarik minat dari target poster untuk memahami poster. tujuan ini akhirnya membuat poster masuk kedalam bagian dari komunikasi pemasaran. Perlakuan yang di gunakan dalam poster kegiatan lebih condong ke pada komunikasi pemasaran. Lewat penggunaan kalimat persuasif dan juga ilustrasi menarik,yang mana tujuan akhirnya merupakan sebuah “promosi” akan kegiatan yang terdapat pada poster.

Pesan pada poster tak hanya berputar pada kalimat dan juga hal-hal yang bersifat textual. Gambar yang merupakan simbol salah satu elemen pada poster

(15)

26 yang memuat pesan-pesan atau makna. Makna ini akhirnya menjadi sebuah tanda tanya bagi audience yang menjadi komunikan poster. tanda tidak serta merta dapat di interpretasikan sama oleh audience yang berbeda. Hal ini di dukung oleh alex sobur dalam bukunya menjelaskan jika komunikasi periklanan tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya,tetapi juga alat lainya seperti gambar,warna dan bunyi. Iklan disampaikan melalui dua saluran media massa,yaitu (1) media cetak (surat kabar,majalah,brosur,dan papan iklan atau billboard dan (2) media elektronik (radio,televisi,film). (Sobur, 2013)

2.4 Budaya Visual pada Poster

Menurut Hall dalam (Ida, 2016) Pengertian budaya tidak hanya berkaitan dengan seperangkat hasil karya berupa novel,lukisan,atau acara-acara televisi. Budaya juga di artikan sebuah proses,seperangkat praktik-praktik dalam kehidupan sehari-hari. Budaya,utamanya,diperhatikan sebagai produksi dan pertukaran makna di antara anggota dalam kelompok masyarakat. Sehingga budaya tergantung pada interpretasi partisipan yang bermakna dan apa yang ada di sekitar mereka. Budaya telah membuat dunia menjadi bisa di pahami. Dari penjelasan tersebut dapat di di lihat bahwa pemakna sebuah karya visual atau dalam hal ini poster, sangat di pengaruhi oleh latar belakang budaya masyarakat yang menjadi interpretant. Adapun beberapa konsep dalam metodologi visual yang harus di perhatikan adalah:

Representasi, makna-makna dalam gambaran visual dapat dilihat secara implicit atau eksplicit,sadar atau tidak sadar, yang di rasakan sebagai kebenaran atau fantasi, ilmu pengetahuan atau logika umum,. Visuality, atau daya lihat,adalah cara dimana kemampuan pengelihatan manusia di konstruksi dalam berbagai cara.

(16)

27 Scopic Regime, adalah cara dimana gambar visual,baik apa yang di lihat maupun bagaimana gambar itu dilihat. Kemudian Ocular Centrism, yak ni dipakai untuk mendeskripsikan pusat pengelihatan atau penampakan dari gambar visual terhadap kehidupan,atau dengan kata lain,konsepsi ini menjelaskan bahwa saat ini kehidupan kontemporer kita terpusat pada gambar-gambaran visual. (Ida, 2016). Dapat di katakana bahwa sebuah wahana tanda semiotik dapat di pahami dalam sudut pandang budaya tergantung acuan atau pemahaman dari setiap interpretan yang memaknainya. Maka dari itu perlu adanya acuan yang menentukan makna tanda tersebut. Schneider dalam (Umberto, 2016) mengatakan bahwa “ suatu unit… tak lain adalah segala sesuatu yang telah didefinisikan dan ditetapkan secara kultural sebagai sebuah entitas. Unit itu bisa berupa orang, tempat, sesuatu, perasaan, keadaan, perkiraan, fantasi, halusinasi, harapan atau ide. Di dalam kebudayaan amerika unit-unit seperti paman,kota,biru (sedih),sebuah kantin, sebuah punuk, ide kemajuan, harapan dan seni merupakan unit-unit kultural”.

2.5 Makna Tanda

Umberto eco (Budiman, 1999),makna dari sebuah wahana

tanda(sign-vechicle) adalah suatu kultural yang di peragakan oleh wahana-wahana tanda yang

lainya serta,dengan begitu, secara semantic menunjukan pula ketidah tergantunganya kepada wahana tanda yang sebelumnya. Adapun model proses makna salah satunya yang di sebutkan oleh Wendell jhonson mengungkapkan bahwa makna membutuhkan acuan,walaupun tidak semua komunikasi mengacu pada dunia nyata, komunikasi hanya masuk akal bilamana ia memiliki kaitan dengan dunia atau lingkungan eksternal. Obesesi seseorang paranoid yang selalu

(17)

28 merasa di awasi dan teraniaya merupakan contoh makna yang tidak memiliki acuan. (Sobur, 2013).

Ferdinand de Saussure (1857-1913) mengatakan bahwa tanda-tanda disusun dari dua elemen,yaitu aspek citra tentang bunyi (Semacam kata atau representasi visual) dan sebuah konsep dimana citra bunyi disandarkan. Tanda itu sendiri,dalam pandangan Saussure,merupakan manifestasi konkret dari citra bunyi dan sering di identifikasikan dengan citra bunyi itu sebagai penanda.(Sobur, 2013).

Gambar 2.1. : Elemen-Elemen Makna Saussure

maka dari itu,tanda merupakan acuan berupa bentuk yang di ciptakan berdasarkan konsep pemikiran guna memberi gambaran nyata terhadap ide atau gagasan tertentu. pemikiran atau gagasan yang terdapat dalam sebuah tanda sangat erat kaitanya dengan makna. Makna pada suatu tanda tidak terbatas pada satu pemahaman saja,hal ini di dasari oleh pemahaman petanda dari siapapun yang menerima tanda tersebut. Makna tercipta setelah tanda-tanda di olah menjadi suatu kesimpulan kemudian barulah dapat dikatakan bahwa makna tanda-tanda tersebut

Sign Compose of Signifier (Physical existence of the sign) Signifierd(me ntal concept) Signification External reality of meaning

(18)

29 utuh dan sesuai dengan gagasan atau ungkapan yang ingin di ciptakan oleh si pembuat tanda. Oleh karenanya tanda-tanda dan makna sangat erat kaitan nya dalam proses komunikasi. Untuk memecahkan makna ungkapan ini dapat di jelaskan melalui Teori Ideasional (The Ideational Theory) .

Menurut Alston, teori idealisional ini adalah suatu jenis teori makna yang mengenali atau mengidentifikasi makna ungkapan dengan gagasan-gagasan yang berhubungan dengan ungkapan tersebut. Dalam hal ini,teori idealisional menghubungkan makna atau ungkapan dengan suatu ide atau representasi psikis yang ditimbulkan kata atau ungkapan tersebut kepada kesadaran.atau dengan kata lain,teori idealisional ini mengidentifikasi makna E (expression atau ungkapan) dengan gagasan-gagasan atau ide yang di timbulkan E (expression). Jadi, pada dasarnya teori idealisional meletakan gagasan (ide) sebagai titik sentral yang menentukan makna suatu ungkapan. (Sobur,2013).

Berdasarkan objectnya,Charles Sanders Pierce membagi tanda atas icon (ikon), Index (indeks), dan Symbol (Simbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan object atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat,atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada

denotatum yang biasa di sebut simbol. Jadi simbol adalah tanda yang menunjukan

(19)

30 arbiter atau semena, hubungan berdasarkan konvensi atau perjanjian yang telah di sepakati dalam masyarakat (Sobur,2013)

Roland Barthes secara panjang lebar memaparkan pemikiran nya mengenai pemaknaan tanda. Pemikiran ini di kenal dengan pemaknaan tanda tataran kedua, dimana sisem ini di bangun di atas sistem yang dulunya telah ada. Sistem pemaknaan tataran kedua ini di sebut barthes sebagai konotatif ,yang dalam mytologisnya secara tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem pemaknaan tataran pertama. (Cobley & Jansz,1999).

Gambar 2.2 : Peta Tanda Roland Bartes

2.4.1 Makna Denotatif dan Konotatif

Makna denotatif suatu kata ialah makna yang biasa kita temukan dalam kamus. Sebagai contoh,di dalam kamus,kata mawar berarti ‘sejenis bunga’. Makna Konotatif ialah makna denotative di tambah dengan gambaran,ingatan,dan perasaan yang ditimbulkan oleh kata mawar itu sendiri. (Sobur Alex, 2013). Semua makna budaya di ciptakan menggunakan symbol-simbol. Simbol,mengacu pendapat

1. Signifier (penanda)

2. Signified (petanda) 3. Denotative sign (tanda denotative) 1. DENOTATIVE SIGNIFIER (PENANDA

DENOTATIF)

5. CONOTATIVE SIGNIFIED (PETANDA KONOTATIF)

6. CONOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF) 4. CONOTATIVE SIGNIFIER

(20)

31 Spradley (1997:121) adalah objek atau peristiwa apapun yang menunjukan kepada sesuatu. Semuasimbol melibatkan tiga unsur: Pertama,simbol itu sendiri. Kedua, satu rujukan atau lebih. Ketiga,hubungan antara simbol dan rujukan. Semua itu merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu,simbol sendiri meliputi apapun yang dapat kita rasakan atau alami (Sumbo Tinarbuko, 2013).

2.5. Definisi Konseptual

2.5.1. Makna

Makna adalah arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan bendanya sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan dengan bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak bisa memperoleh makna dari kata itu (Tjiptadi, 1984). Jika membahas mengenai makna,terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan makna,yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Makna Konotatif bisa disebut sebagai pertanda, sementara makna Denotatif dianggap sebagai penanda. Sebagai contoh, jika kita melihat kata “meluap”. Dalam makna Konotatif, itu bisa digunakan sebagai tanda ekspresi seseorang. Misalnya, orang itu mengungkapkan kemarahannya dengan meluap-luap. Sementara dalam makna Denotatif, meluap bisa dijadikan bahwa tanda bahwa sesuatu memang sedang terjadi seperti yang diungkapkan. Seperti contoh, sungai di wilayah tersebut meluap karena curah hujan yang tinggi. (https://pakarkomunikasi.com/makna-denotatif-dan-konotatif-dalam-komunikasi,di akses pada 29 April 2019)

(21)

32 2.5.2. Pengertian Poster

Poster ialah karya seni atau desain grafis yang berisi komposisi gambar dan huruf di atas kertas yang berukuran besar dan atau kecil. Penerapanna yaitu biasanya dengan menempelkan pada dinding atau diatas permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Untuk itu seringkali poster dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa digunakan sebagai sarana iklan, pendidikan, propaganda, sosialisasi dan dekorasi. Selain itu dapat juga dalam bentuk salinan karya seni terkenal. Definisi poster merupakan suatu desain grafis yang didalamnya terdapat gambar serta kata-kata di kertas yang mempunyai ukuran besar, mengandung tentang informasi dan ditempel di tempat umum supaya dapat dilihat atau dibaca banyak orang. (https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-poster-tujuan-ciri-syarat-jenis-contoh.html. Di akses pada,29 april 2019)

2.5.3. Definisi Budaya

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, pengertian budaya adalah segala hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya meliputi produk teknologi dan kebendaan lainnya, rasa meliputi jiwa manusia yang selaras dengan norma dan nilai sosial, sedangkan cipta meliputi kemampuan kognitif dan mental untuk mengamalkan apa yang diketahuinya. (https://www.maxmanroe.com; Di akses pada,29 April 2019). Dengan kata lain budaya sesungguhnya merupakan sebuah manifestasi dari gagasan yang berasal dari moral dan nilai-nilai yang telah berkembang di masyarakat pada umumnya. Herimanto dalam bukunya mengatakan bahwa budaya sebagai hasil

(22)

33 karya manusia sesungguhnya di upayakan untuk memenuhi unsur keindahan. Manusia sendiri memang suka akan keindahan. Di sinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya. Setiap budaya pastilah di pandang memiliki nilai-nilai estetik bagi masyarakat pendukung budaya tersebut. Hal-hal yang indah dan kesukaanya pada keindahan diwujudkan dengan menciptakan aneka ragam budaya. (Herimanto, 2014).

Gambar

Gambar 2.1. : Elemen-Elemen Makna Saussure
Gambar 2.2 : Peta Tanda Roland Bartes

Referensi

Dokumen terkait

Tari Bantengan sebagai bentuk tari rakyat, dalam sajiannya menggunakan properti barongan berbentuk kepala hewan banteng, dalam penyajiannya

Dapat dikatakan pula media massa sebagai alat utama dalam komunikasi massa karena mampu membentuk masa depan manusia, hal tersebut terjadi karena media massa

“Galatama” akan di upload di layanan streaming Youtube agar dapat diakses oleh banyak orang. Film “galatama” ini ditujukan untuk masyarakat seluruh kalangan, mulai dari

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara

Gershom Scholem'in kuru ve bilgece hikayeleri ve Mar­ tin Buber'in eski Hasidik masallarının stilize tercümeleri dışında, bu konuda İngilizce olarak yazılmış olan, gerçek

Langkah-langkah King ludo menurut Iwan (2018) adalah sebagai berikut: a) Siswa melakukan hum-pin-pa untuk memulainya games ini. b) Siswa yang mendapatkan kesempatan pertama

Halaman Pengesahan Tugas Akhir ditulis dengan dengan spasi tunggal (line spacing= single), tipe Times New Roman 12 poin sesuai dengan contoh pada Lampiran.. 3.8

Dapat disimpulkan bahwa manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk memilih kebijakan akuntansi yang dipakai oleh perusahaan yang dapat dilakukan dengan