iii ABSTRAK
Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana Laporan Akhir A. Nama : Komang Agus Pranata
B. Judul : Penerapan Konsep Tri Hita Karana Di The Trans Resort Bali
C. Jumlah Halaman : xv + 79 halaman + 13 lampiran D. Ringkasan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep Tri Hita
Karana di The Trans Resort Bali yang didukung dengan data dari persepsi
karyawan terhadap penerapan konsep tersebut. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Proporsional Sampling dan jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, karyawan The Trans Resort Bali memiliki persepsi bahwa rata-rata indikator penilaian dari variabel konsep Tri
Hita Karana yang diterapkan di The Trans Resort Bali dikategorikan baik
dengan skor 3,82. Variabel Parhyangan memperoleh skor 3,79, variabel
Pawongan memperoleh skor 3,85, sedangkan variabel Palemahan
memperoleh skor 3,82. Penerapan konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali sudah diterapkan dengan baik, namun ada beberapa dari indikator penilaian dari konsep Tri Hita Karana yang belum terpenuhi seperti: tidak adanya Sosialisasi Tri Hita Karana kepada Wisatawan yang menginap di Hotel, tidak memiliki Program Tertulis tentang kegiatan Dharma Tula atau Ceramah Agama/tentang Tri Hita Karana, Penyerapan Tenaga Kerja Lokal yang masih rendah serta belum tingginya Keanekaragaman Flora dilingkungan Hotel. Hasil dari analisis tersebut dirumuskan menjadi strategi alternatif. Ada beberapa strategi SWOT yang sudah dimodifikasi yang dapat disarankan untuk menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam kegiatan sehari-hari. Adapun strategi penerapan konsep Tri Hita Karana yang dapat diterapkan di The Trans Resort Bali yaitu: Strategi Menerapkan Program Tertulis Tri Hita
Karana (Parhyangan), Strategi Memberdayakan Tenaga Kerja Lokal
(Pawongan), dan Strategi Mengembangbiakan segala jenis Flora di Lingkungan Hotel (Palemahan).
Adapun saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil pembahasan yaitu meningkatkan penerapan konsep Tri Hita Karana dengan mengikuti kompetisi Tri Hita Karana Awards & Accreditation, membentuk Team khusus serta menerapkan sistem bank sampah di The Trans Resort Bali.
iv
ABSTRACT
Diploma IV Tourism Study Program Tourism Faculty
Udayana University Final Report
A. Name : Komang Agus Pranata
B. Title : The Concept Of Tri Hita Karana Implementation
at The Trans Resort Bali
C. The Number Of Pages : xv + 79 pages + 13 attachments
D. Summary :
The purpose of this study is to determine the application of the concept of Tri Hita Karana at The Trans Resort Bali which is supported by the employees perception data of the implementation of the concept. Informants in this research was determined by using purposive sampling technique, sampling technique in this research is Proportional Sampling and the number of samples is determined using a slovin’s formula. Data collection techniques using the method of observation, interviews, questionnaires, literature study, and documentation.
The results shows, employees of The Trans Resort Bali have the perception that the average indicator ratings Tri Hita Karana concept applied in The Trans Resort Bali categorized as good with a score of 3.82. Parhyangan Variable obtain score 3.79, Pawongan variable obtained score of 3.85, while the Palemahan variable obtain score of 3.82. The application of the concept of Tri Hita Karana in The Trans Resort Bali has been implemented, but there are a couple of indicators of assessment of the concept of Tri Hita Karana that not good such as: lack of socialization Tri Hita Karana to the guest staying at the Hotel, do not have a program written on events Dharma Tula or Religion Lecture / Tri Hita Karana, Local Workforce absorption is still low and there is no diversity in environment at Hotel. The results of the analysis formulated into alternative strategies. There are several SWOT modified strategies can which be suggested for Tri Hita Karana daily practice. Several suggested, strategies for Tri Hita Karana implementation can be applied at the trans for example: Implementing strategy program written Tri Hita Karana (Parhyangan), Empowering local workforce strategies (Pawongan), and The breeding strategies of all kinds in the environment flora hotel (Palemahan).
Suggestions that may be given by the results of the research is to improve the application of the concept of Tri Hita Karana and follow Tri Hita Karana Award & Accreditation competition, formed a special team and implement a system of trash bank in The Trans Resort Bali.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL PRASYARAT ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... v
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.5 Sistematika Penyajian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 9
2.2 Tinjauan Konsep ... 14
2.2.1 Tinjauan Tentang Persepsi ... 14
2.2.2 Tinjauan Tentang Karyawan ... 14
2.2.3 Tinjauan Tentang Penerapan ... 16
2.2.4 Tinjauan Tentang Tri Hita Karana ... 17
2.2.5 Tinjauan Tentang Hotel ... 19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 21
3.2 Definisi Operasional Variabel ... 21
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 23
3.3.1 Jenis Data ... 23
3.3.2 Sumber Data ... 24
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.5 Teknik Penentuan Informan ... 27
3.6 Teknik Penentuan Sampel ... 27
3.7 Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34
4.1.1 Sejarah The Trans Resort Bali ... 34
4.1.2 Fasilitas-Fasilitas The Trans Resort Bali ... 35
4.1.3 Struktur Organisasi The Trans Resort Bali ... 39
x
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ... 45
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 45
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 46
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 47
4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen .... 48
4.3 Persepsi Karyawan terhadap Penerapan Konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali ... 49
4.4 Penerapan Konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali ... 52
4.4.1 Parhyangan ... 52
4.4.2 Pawongan ... 55
4.4.3 Palemahan ... 58
4.5 Analisis Strenghts, Weaknesses, Opportuinities, dan Threats (SWOT) ... 61
4.5.1 Strenghts (Kekuatan) ... 62
4.5.2 Weaknesses (Kelemahan) ... 63
4.5.3 Opportuinities (Peluang) ... 63
4.5.4 Threats (Ancaman) ... 65
4.6 Strategi yang dapat diterapkan pada The Trans Resort Bali ... 68
4.6.1 Strategi SO (Strenghts Opportunities) ... 68
4.6.2 Strategi WO (Weaknesses Opportunities) ... 69
4.6.3 Strategi ST (Strenghts Threats) ... 69
4.6.4 Strategi WT (Weaknesses Threats) ... 70
4.7 Program Tri Hita Karana yang dapat diterapkan di The Trans Resort Bali ... 70
4.7.1 Strategi Meningkatkan Kualitas Parhyangan di Hotel (Parhyangan) ... 70
4.7.2 Strategi Meningkatkan Hubungan Harmonis antara Pihak Manajemen dengan Masyarakat (Pawongan) ... 71
4.7.3 Strategi Meningkatkan Program Pelestarian dan Penyelamatan Lingkungan (Pelemahan) ... 71
4.7.4 Strategi Menerapkan Program Tertulis Tri Hita Karana (Parhyangan) ... 72
4.7.5 Strategi Meberdayakan Tenaga Kerja Lokal (Pawongan) ... 72
4.7.6 Strategi Mengembangbiakan segala jenis Flora di Lingkungan Hotel (Palemahan) ... 73
4.7.7 Strategi Menciptakan Parhyangan yang Bersih (Parhyangan) ... 73
4.7.8 Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Pawongan) ... 74
4.7.9 Strategi Meningkatkan Kualitas Lingkungan (Palemahan) ... 74
xi
4.7.10 Strategi Menerapakan Sosialisasi tentang Tri Hita
Karana (Parhyangan) ... 74
4.7.11 Strategi Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
di Hotel (Pawongan) ... 75 4.7.12 Strategi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Hotel (Palemahan) ... 75 4.8 Tujuan dari Program Tri Hita Karana yang nantinya
diterapkan di The Trans Resort Bali ... 75 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 77 5.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN DAFTAR RESPONDEN LAMPIRAN
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Bali, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan selain sektor pertanian dan industri kecil dan menengah (Wihadanto dan Firmansyah, 2013). Pariwisata Bali telah tumbuh dan berkembang sedemikian rupa memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan daerah dan masyarakat Bali baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengembangan sektor ini menjadi salah satu langkah dalam menciptakan kesejahtraan masyarakat (Widiastuti, 2013). Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Bali untuk mengembangkan potensi-potensi lokal untuk membuat wisatawan domestik maupun mancanegara tetap tertarik mengunjungi pulau dewata.
Pariwisata yang di kembangkan di Bali adalah pariwisata budaya. hal ini menjadi salah satu keunikan yang khas dibandingkan dengan destinasi-destinasi lainnya yang ada di Indonesia. Penetapan pengembangan pariwisata budaya sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali, yang berbunyi:
Kepariwisataan Budaya Bali adalah kepariwisataan Bali yang berlandaskan Kebudayaan Bali (keseluruhan gagasan, perilaku dan hasil karya manusia dan/atau kelompok manusia baik bersifat fisik maupun non fisik yang diperoleh melalui proses belajar dan adaptasi terhadap lingkungannya) yang dijiwai oleh ajaran Agama Hindu dan falsafah Tri
Hita Karana sebagai potensi utama menggunakan kepariwisataan sebagai
wahana aktualisasinya, yang mewujudkan hubungan timbal-balik yang dinamis antara kepariwisataan dan kebudayaan yang membuat keduanya berkembang secara sinergis, harmonis dan berkelanjutan untuk dapat memberikan kesejahtraan kepada masyarakat, kelestarian budaya dan lingkungan.
2
Peraturan tersebut menggantikan Peraturan Daerah Provinsi Tingkat I Bali Nomor 3 Tahun 1991 tentang Pariwisata Budaya yang dianggap sudah tidak sesuai dengan kebijakan kepariwisataan nasional sebagiamana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang berbunyi:
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang mucul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah , dan pengusaha.
Saat ini sektor pariwisata telah dicatat mulai memunculkan berbagai friksi dan konflik sosial. Bahkan akhir-akhir ini mulai memunculkan wacana publik di kalangan masyarakat Bali bahwa kegiatan kepariwisataan justru dianggap merusak. Termasuk merusak kebudayaaan Bali, merusak lingkungan alam Bali, dan merusak manusia-manusia Bali. Mengatasi ketimpangan yang terjadi tersebut diperlukan suatu usaha untuk mengakomodasi nilai- nilai budaya lokal yang dianut masyarakat dalam usaha pengembangan pariwisata. Nilai kearifan lokal yang akrab dianut masyarakat bisa dipergunakan sebagai filter dalam menjaga budaya. Salah satu kearifan lokal di Bali yang bisa dipergunakan sebagai pijakan dalam usaha mewujudkan pengembangan pariwisata budaya adalah Tri Hita
Karana. Tri Hita Karana adalah falsafah hidup masyarakat Bali yang memuat tiga
unsur yang membangun keseimbangan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya yang menjadi sumber kesejahtraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia (Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali).
3
Sejak tahun 2000, masyarakat yang peduli terhadap dunia pariwisata (khususnya perhotelan) dan lingkungan, yang diprakarsai oleh grup Bali Post, menyelenggarakan sebuah gebrakan luar biasa. Gebrakan ini adalah menyelenggarakan sebuah kompetisi yang bertajuk Tri Hita Karana Awards and
Accreditation. Kompetisi ini mengikutsertakan hotel-hotel dan lokasi wisata di
Bali untuk dapat mengamalkan sebuah konsep kearifan lokal yaitu Tri Hita
Karana. Poin-poin penilaian penghargaan ini meliputi tiga unsur utama:
Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan seperti yang terdapat dalam konsep Tri
Hita Karana. Poin Parahyangan mengacu pada usaha hotel dan lokasi wisata
dalam menyelaraskan aktivitasnya dengan konsep-konsep keTuhanan yang diterapkan di Bali, poin Pawongan mengacu pada keselarasan para pelaku pariwisata di hotel dan lokasi wisata, sedangkan poin yang terakhir, Palemahan, mengharuskan pelaku pariwisata di hotel dan lokasi wisata untuk mencintai dan menjaga alam (selaras dengan alam). Dengan mengikuti konsep ini, diyakini keselarasan dan keharmonisan dalam hidup (dalam hal ini pariwisata) dapat terjaga dengan baik. Berikut data berupa tabel yang menjelaskan Jumlah Data Peserta Tri Hita Karana Tourism Award and Accreditation Tahun 2000 – 2015.
Tabel 1.2
Jumlah Data Peserta Tri Hita Karana Tourism Award and Accreditation Tahun 2000 – 2015
Berdasarkan buku panduan Tri Hita Karana Award & Accreditation 2016, dijelaskan jumlah data peserta Tri Hita Karana Tourism Award & Accreditation
Kategori Akomodasi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Hotel Berbintang (304) 54 68 83 58 65 82 82 76 98 26 32 59 85 96 103 112 2 Villa (10) 1 1 2 1 1 4 1 - 2 1 1 2 3 3 3 4 3 Pondok Wisata (7) 5 - 2 - - - -60 69 87 59 66 86 83 76 100 27 33 61 88 99 106 116
No. Tahun Pelaksanaan
Total
4
Tahun 2016 jumlah akomodasi yang terdaftar sebagai peserta dari tahun 2000-2015 yaitu untuk hotel 304, Villa berjumlah 10, sedangkan Pondok Wisata berjumlah 7. Dari keseluruhan jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 321 akomodasi. Salah satu hotel yang ada di Bali tepatnya di daerah Seminyak, Badung, Bali yaitu The Trans Resort Bali merupakan salah satu dari sekian banyak hotel yang berada di Bali yang belum terdaftar sebagai peserta Tri Hita
Karana Award & Accreditation.
The Trans Resort Bali merupakan sebuah hotel resort yang diresmikan opersionalnya pada tanggal 15 Desember 2014. The Trans Resort Bali ini sendiri merupakan hotel berbintang lima (*****), yang pastinya tidak diragukan lagi untuk fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan oleh hotel ini sendiri. Resort ini mendapat penghargaan sebagai Hotel Resort terbaik di Asia dengan arsitektur Bali yang digabung dengan arsitektur moderen di tahun 2015. Selain itu, Resort ini juga mendapatkan penghargaan dari TripAdvisor untuk kategori Traveller Choice
2016 dan World Luxury Hotel Awards 2015. The Trans Resort Bali memiliki
fasilitas yang sangat lengkap dan sudah bisa memanjakan tamu untuk tinggal lama di resort ini. Fasilitas tersebut antara lain Seven Star Services; Hotel Rooms;
Villas; Restaurants, Lounges and Bars; Spa; Swimming Pools; Fitness Centre; Kids Club; Local Gift Shop; dan Beach Club. Resort ini memiliki 200 kamar yang
terbagi menjadi 178 Premier Room, 6 Celebrity Suite, 15 Villa dengan
One-Bedroom, dan 1 Villa dengan Three-Bedroom. Premier Room merupakan kamar
standar yang berukuran 65 meter persegi (The Trans Resort Bali, 2016).
Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
5
Kepariwisataan Bab III Pasal 5 (a) yang mewajibkan seluruh komponen masyarakat Bali baik itu hotel, destinasi wisata, dan perkantoran menerapkan falsafah Tri Hita Karana dalam kehidupannya sehari-hari untuk mempercepat terwujudnya harmonisasi, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan. Namun dari hasil wawancara dengan pihak Human
Resources Department yaitu Bapak Putu Andi selaku Assistent Human Resources Manager, beliau mengatakan bahwa saat ini The Trans Resort Bali belum
sepenuhnya bisa menerapkan konsep dari Tri Hita Karana tersebut. Itu dikarenakan beberapa faktor yaitu belum terpenuhinya konsep dari Tri Hita
Karana, seperti: belum adanya sosialisasi dan program tertulis tentang Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali (Parhyangan), rendahnya tenaga kerja lokal
yang dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja di The Trans Resort Bali dengan persentase sebanyak 60% dari total seluruh karyawan (Pawongan), dan kurang tingginya keanekaragaman flora, hal tersebut dapat dilihat dari lingkungan hotel yang hanya terdapat beberapa jenis tanaman namun dengan jumlah yang banyak (Palemahan). Dengan demikian penelitian ini berupaya untuk mencari tahu mengenai penerapan konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali. Sehingga judul yang diambil adalah “Penerapan Konsep Tri Hita
Karana di The Trans Resort Bali”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah yang dapat dibahas dalam laporan ini yaitu:
1. Bagaimana persepsi karyawan terhadap penerapan konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali?
6
2. Bagaimana penerapan konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap penerapan konsep Tri Hita
Karana di The Trans Resort Bali?
2. Untuk mengetahui penerapan konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berfikir serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan dari konsep – konsep yang telah diperoleh di bangku kuliah dan praktek langsung di lapangan khususnya di bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia dan Tri Hita Karana.
2. Manfaat Praktis
Hasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa informasi khususnya bagi pihak manajemen Hotel The Trans Resort Bali dalam menerapkan konsep Tri Hita Karana yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan untuk terwujudnya harmonisasi, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan.
7
1.5 Sitematika Penyajian
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, untuk dapat memudahkan dalam memahami isi dari laporan setiap bab merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan. Adapun sistematika penyajian laporan penelitian ini adalah sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penyajian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai tinjauan hasil penelitian sebelumnya dan tinjauan konsep yang digunakan, meliputi tinjauan tentang persepsi, tinjauan tentang karyawan, tinjauan tentang penerapan, tinjauan tentang Tri Hita Karana, serta tinjauan tentang hotel.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lokasi penelitian, definisi opersional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan, teknik penentuan sampel, serta teknik analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, persepsi karyawan terhadap penerapan konsep Tri
8
Hita Karana di The Trans Resort Bali serta mengenai hasil dan
pembahasan terkait penerapan konsep Tri Hita Karana di The Trans Resort Bali.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini diuraikan simpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan untuk kemudian diberikan saran bagi pihak manajemen The Trans Resort Bali.