• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAM PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALAM PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

ALAM PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Arief Ertha Kusuma, M.Pd.

Pendahuluan

Seorang guru pernah meminta muridnya untuk meniup api sebuah pelita minyak tanah, kemudian bertanya kemana hilangnya api tersebut? Sang murid diam, tidak bisa menjawab, namun terlihat berpikir keras sembari bergumam menebak-nebak apa jawaban seharusnya dari pertanyaan gurunya tersebut. Dari kasus di atas, dalam kesehariannya manusia dalam interaksinya baik dengan alam atau dengan dirinya sendiri menerima masukan, mengolah informasi, kemudian menghasilkan suatu pengetahuan dan dalam proses tersebut alam pikir manusia terlibat aktif. Alam pikir manusia merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah ilmu alamiah dasar yang membahas tentang sifat unik manusia, dan sejarah pengetahuan manusia. Dalam bahasan sifat unik manusia disajikan bahasan tentang manusia sebagai makhluk yang selalu ingin tahu; rasa ingin tahu dan mitos; makhluk berperasaan dan rasional. Perkembangan Fisik Manusia mengulas tentang perkembangan fisik manusia dari masa balita sampai masa dewasa dan lanjut usia. Sejarah pengetahuan manusia mendiskusikan tentang bagaimana dan runtutan pengetahuan manusia dibeberapa zaman yang berbeda.

(2)

A. Sifat Unik Manusia

Dalam salah satu kitab suci disebutkan bahwa “Sungguh Kami ciptakan insan (manusia) dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Quran, 95:4). Dalam proses penciptaan dan kehidupan, manusia diciptakan dan terikat dengan hukum-hukum keteraturan yang didesain sedemikian rupa oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain sebagai ciptaan Tuhan manusia juga merupakan makhluk yang bersifat organis tunduk pada hukum kehidupan (biologis) yang melengkapi keberadaan benda yang bersifat anorganis yang tunduk pada hukum alam (deterministis).

Benda dapat berupa gas, cair, dan padat yang bersifat mati, tetap, tunduk pada hukum alam, dan tidak memiliki attitude (sikap/perilaku). Benda tidak bisa bergerak sendiri, tetapi oleh kekuatan luar yang bekerja pada benda tersebut. Gas dapat bergerak karena perbedaan temperatur, zat cair bergerak karena perbedaan ketinggian, dan benda padat dapat bergerak karena ada gaya luar yang bekerja. Sedangkan makhluk dibedakan menjadi tumbuhan, binatang, dan manusia yang masing-maing memiliki ciri khas. Tumbuhan sebagai makhluk memiliki perilaku kehidupan yang sederhana, binatang memiliki tingkatan perilaku yang lebih baik, dan manusia menduduki tingkatan perilaku lebih sempurna sebagai ciptaan Tuhan.

Soewandi (2011) mengemukakan bahwa secara manusia, hewan, dan tumbuhan tersebut memiliki perilaku kehidupan yang sama, antara lain daya gerak, naluri mempertahankan diri, serta mengembangkan keturunannya. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam table berikut.

Tabel 1.1 Tingkatan Makhluk Hidup Tingkat

Perilaku

Jenis Macam Perilaku

Daya Gerak Mempertahankan Diri Berkembang Biak Makhluk Hidup (organis-biologis) Manusia Hewan Tumbuhan Neontropik Paleontropik Protoantropik Menyusui Bertelur Bersel satu Berbiji/generatif, vegetatif spora Aktif dibantu alat-alat yang diciptakan Aktif secara alami Pasif pada kekuatan luar

Aktif dibantu alat-alat yang

diciptakan Aktif secara alami

Pasif sudah punya alat Seksual, intern, keturunan, memelihara Seksual, intern, ekstren Aseksual, ekstern Benda Mati (anorganis-deterministis) Gas Cair Padat Batu-batuan Air Udara

Menjadi tempat makhluk hidup (pembentuk ekologi)

(3)

Gambar makhluk hidup dan tak hidup (Sumber www.engkids.com)

Tumbuhan sebagai makhluk hidup yang terendah memiliki daya gerak dan naluri mempertahankan diri yang sederhana. Tumbuhan berkembang ke arah datangnya sinar matahari dan terpaksa melengkung ketika ada tumbuhan lain yang lebih besar menghalangi arah geraknya menuju sinar matahari. Meskipun tumbuhan berduri dan tumbuhan yang memiliki serbuk gatal memiliki senjata untuk mempertahankan diri secara alami yang pasif, kebanyakan tumbuhan tidak dapat begerak menghindari bahaya yang mengancam seperti binatang yang mau memakan daunnya, manusia yang mau menebangnya, atau api yang akan membakarnya. Begitu juga dengan perkembangbiakan tumbuhan lebih sederhana dan pasif daripada hewan dan manusia. Pada sebagian tumbuhan penyerbukan terjadi dengan pertolongan angina, burung, serangga, atau manusia (contoh vanilli), contoh lain kelapa yang berada di pantai tumbuh agak melengkung sehingga ketika buah kelapa tua yang jatuh akan terbawa air laut dan tumbuh ditempat lain hal ini dimaksudkan agar keturunan tidak hidup bejubel didekatnya.

Berbeda dengan tumbuhan hewan memiliki perilaku kehidupan lebih tinggi dari tumbuhan dan memiliki ciri daya gerak, naluri mempertahankan diri, dan berkembang biak lebih aktif daripada tumbuhan. Hewan memiliki organ dan sistem organ yang kompleks daripada tumbuhan sehingga daya gerak hewan lebih bebas dari tumbuhan, baik dalam usaha mempertahankan hidup, mencari mangsa dan menghindarkan diri bahaya yang mengancamnya. Contoh tikus akan lari kencang ketika ada kucing yang ingin menerkamnya.

(4)

Seekor kura-kura memiliki tempurung/cangkang yang kuat untuk mempermudah mempertahankan diri dari ancaman pemangsa. Sebagian hewan lain juga memiliki naluri melawan ketika mempertahankan diri dari ancaman yang sedang mengincarnya, seperti harimau yang memiliki kuku dan taring yang tajam dan buaya yang memiliki ekor yang besar sebagai senjata bawaan. Dalam mengembangkan keturunan hewan lebih aktif daripada binatang karena dijalankan secara langsung. Masing-masing hewan memiliki alat reproduksi, jenis kelamin dan cara berkembang biak yang berbeda-beda. Ikan dan katak betina mengeluarkan telur-telurnya dalam air kemudian pejantannya mengeluarkan sperma untuk membuahi telur-telur tersebut. Burung dan binatang merayap melakukan pembuahan didalam tubuh betina yang kemudian menghasilkan telur yang harus dierami dan anaknya harus dirawat sampai cukup besar untuk dapat hidup sendiri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna dibandingkan tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri kehidupan yang lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan. Organ dan Sistem gerak manusia juga lebih bebas daripada tumbuhan tetapi bagi sebagian hewan memiliki kemampuan system gerak yang melebihi kemampuan alami manusia sehingga manusia membuat dan menggunakan alat untuk meningkatkan daya gerak yang dapat membuat manusia memiliki daya gerak yang lebih besar daripada hewan. Manusia menggunakan mobil sehingga dapat melaju lebih cepat di darat, kapal di perairan, dan pesawat di angkasa. Begitu juga dalam hal mempertahankan diri dari ancaman lingkungan, manusia mampu membuat dan menggunakan tank yang digunakan untuk bertahan sekaligus dapat digunakan melawan. Dalam mengembangkan keturunannya manusia berlangsung secara seksual langsung karena secara biologis manusia termasuk ke dalam kingdom animalia, pembuahan terjadi dalam diri perempuan ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki-laki. Janin yang terbentuk dalam Rahim perempuan berkembang dalam waktu tertentu hingga kemudian lahir seorang anak manusia yang diasuh dan dibesarkan sampai cukup kemampuan untuk hidup secara mandiri sebagai individu baru. Jika kesulitan dalam proses pembuahan secara alami, manusia juga dapat dibantu oleh dokter ahli inseminasi yang lebih dikenal dengan teknologi bayi tabung.

Jika diperhatikan perilaku kehidupannya manusia mirip dengan hewan, namun secara umum terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara manusia dan hewan yaitu manusia memiliki akal budi. Akal bersumber dari otak dan budi pada jiwa. Akal digunakan

(5)

manusia untuk berpikir logis dan analitis, sedangkan jiwa dapat mempengaruhi penampilan emosi. Secara lebih rinci perbedaan antara manusi dan hewan dideskripsikan sebagai berikut.

Tabel. 1.2 perbedaan ciri manusia dan hewan

Ciri Manusia Hewan

Berpikir Memiliki daya pikir, cerdas dan bijaksana (homo sapiens)

Tidak dapat berpikir, tindakan berdasarkan insting

Berkepercayaan Menyadari adanya kekuatan yang melebihi manusia sehingga manusia memiliki keyakinan (homo religious)

Tidak memiliki keyakinan sebagaimana manusia

Membuat alat dan menggunakannya

Mampu membuat dan menggunakan alat yang dapat membantu mempermudah melakukan aktivitas atau menambah daya inderanya (homo faber)

Tidak mampu membuat dan menggunakan alat

Berbahasa Mampu menciptakan alat komunikasi berupa bahasa yang dapat dipelajari/dimengerti oleh manusia lain (homo longuens)

Bahasa yang digunakan hanya dimengerti oleh hewan yang sejenis

Berekonomi Mampu membuat dasar perhitungan “untung-rugi” dalam melakukan aktivitas (homo aeconomicus)

Tidak mampu membuat pertimbangan untung-rugi dalam aktivitas

Bermasyarakat Mampu hidup berdampingan dengan manusia lain secara tertib demi kepentingan bersama (homo socius)

Dalam interaksinya berlaku hukum rimba, yang kuat yang berkuasa (modifikasi Soewandi, 2011)

Manusia Makhluk yang Selalu Ingin Tahu

Isac Asimov (1920) dalam Soewandi (2011:24) menyebut hewan dengan idle curiousity yang secara harfiah keingintahuan yang terbatas atau bermalas-malasan. Hal dikarenakan meskipun hewan memiliki otak, daya pikir mulai ada tetapi masih terbatas. Tidak demikian dengan daya pikir manusia yang berperan lebih daipada daya fisik. Manusia memiliki sistem saraf pusat diotak yang berkoordinasi dengan saraf periferi diseluruh tubuh yang membuat perkembangan otak yang baik menentukan tegaknya jalan seorang manusia dengan kepala tertonggok di atas badanya dengan baik. Kondisi otak manusia sedemikian rupa, untuk memiliki ketajaman perlu terus menerus dilatih berpikir. Kondisi ini membuat manusia memiliki sifat ingin tahu. Keingintahuan manusia mengenai ”know why” menimbulkan perasaan kurang puas jika ada hal yang tidak terjawab.

Dalam hubungannya dengan alam, manusia dengan keingintahuannya membuat dua tingkatan peradaban. Pertama, pada saat manusia masih sangat bergantung pada pemberian alam dalam hal makanan (food gathering) dengan jalan meramu dan berburu untuk memperoleh

(6)

sayuran dan daging sebagai makanan sehingga manusia disebut sebagai natural man. Kedua, manusia dengan keingintahuannya mampu mengolah alam dan menghasilkan apa yang dibutuhkannya (food producing) seperti bercocok tanam dan beternak. Manusia banyak membuat benda-benda dan mampu merubah lingkungan alam sekitarnya menjadi seperti yang diinginnkannya sehingga manusia juga disebut sebagai second creator. Disamping itu, manusia juga mencintai keindahan dan menghasilkan suatu budaya pada suatu wilayah tertentu sehingga manusia dikenal juga dengan homo aestheticus dan homo humanis.

Sebagai homo humanis, manusia antara lain menggunakan pakaian sebagai penjaga gengsi, rumah sebagai ukuran hidup sejahtera, dan jenis pangan yang digunakan sebagai bahan pokok yang menunjang untuk menjaga kebutuhan hidupnya. Baju adat yang warna, motif, serta mode yang berbeda antara satu suku dengan suku yang lain, keragaman tatacara upacara adat, jenis bahan makanan pokok, bentuk rumah tempat tinggal maupun rumah adat yang merupakan hasil karya cipta manusia membuat manusia disebut sebagai cultural man.

Terhadap dirinya sendiri, keingintahuan manusia menyadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Roh terdapat dalam tubuh (jasmani) manusia, pengetahuan ini dipeoleh dari pengalaman dan pengertian tentang mimpi dan wafatnya seorang manusia. Roh dikatakan abadi meskipun telah meninggalkan tubuh, tetapi tubuh akan membusuk begitu roh keluar meninggalkan tubuh tersebut (mati). Prosesi terhadap tubuh manusia yang telah mati seperti penguburan dan kremasi pembakaran mayat ataupun prosesi yang lain menunjukkan bahwa manusia memiliki pola peradaban yang tinggi dibanding dengan makhluk yang lain.

Rasa Ingin Tahu dan Mitos

Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat (dongeng) menyangkut tokoh kuno, seperti dewa, peri, manusia yang sangat perkasa, raksasa dan sebagainya yang berkenaan dengan keberadaan alam untuk menjawab keterbatasan manusia tentang alam. Dalam mitos manusia bersungguh-sungguh menggunakan imajinasinya untuk menerangkan gejala alam yang ada, meskipun belum tepat karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sulit diperiksa kebenarannya meskipun gejala yang dibahas memang ada dan meyakinkan.

Mitos juga bisa mengkaitkan seorang tokoh dengan terbentuknya suatu daerah. Terlepas dari tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun dihubungkan dengan kejadian disuatu daerah

(7)

sebagai “bukti pembenaran”. Misalnya tokoh Sangkuriang dengan gunung Tangkuban Perahu di jawa barat.

Mitos dipercayai kebenarannya karena beberapa faktor. Pertama, keterbatasan manusia dalam hal pengetahuan. Manusia pada zaman tertentu mengalami keterbatasan pengetahuan, belum banyak yang diketahui. Pengetahuan diperoleh dari orang kemudian diceritakan lagi kepada orang lainnya baik pengetahuan tersebut sudah benar atau tidak, hal tersebut tidak menjadi permasalahan karena jika tidak benar maka akan dikalahkan setelah adanya kebenaran dan membuat pengetahuan seseorang bertambah. Kedua, keterbatasan penalaran manusia. Untuk menemukan penalaran yang benar maka pikiran manusia harus terus menerus dilatih sehingga penalaran yang salah akan kalah oleh penalaran yang benar. Ketiga, keingintahuan manusia harus segera terpenuhi. Sebagian kebenaran yang ada dapat diterima manusia dengan akal, namun sebagian lainnya diterima dengan intuisi yaitu atas dasar kata hati tentang sesuatu yang benar. Kata hati irrasional yang diterima masyarakat awam sebagai suatu kebenaran disebut

pseudo science.

Makhluk Berperasaan dan Rasional

Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Dalam praktiknya perasaan seseorang diketahui dari pernyataan atau raut (mimik) wajahnya, dan juga dari gerakan mata sehingga orang lain tahu apakah seseorang senang hati atau tidak, berbohong atau tidak. Pada umumnya, orang dibedakan atas perasaan rendah dan luhur. Perasaan rendah sifatnya biologis yang dimiliki binatang, sehingga ada kesan hewani. Perasaan demikian mencakup rasa lapar, dan rasa seksual. Perasaan luhur sifatnya rohani yang hanya dimiliki oleh manusia, sehingga ada kesan manusiawi.

Dari perasaan luhur yang dimiliki oleh manusia terdapat beberapa sifat, seperti cinta kasih, kasih sayang, dan tanggung jawab. Walaupun manusia memiliki nafsu seksual yang secara naluri demi melanjutkan keturunannya, namun pada manusia yang telah beradab nafsu tersebut perlu disertai dengan rasa cinta kasih. Dikatakan bahwa cinta kasih menjadi dasar kehidupan manusia dan berumah tangga. Keturunan suami istri dipelihara dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang,bukan hanya cukup diberi makan saja, diperlukan belaian sayang dalam memelihara hubungan akrab anggota keluarga. Walaupun manusia perlu memenuhi kebutuhan primer terus meningkat, namun manusia memiliki rasa tanggungjawab demi kelestarian

(8)

hidupnya. Misalnya, usaha memelihara lahan pertanian agar tetap subur, memelihara tata air di alam, dan memelihara sumber daya alam lainnya. Mereka yang sadar akan mencela secara keras orang-orang yang dirasakan tidak bertanggung jawab atas lingkungan tempat manusia hidup.

Rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, cocok dengan akal. Paham tersebut bersumber pada akal manusia yang dapat meletakan hubungan-hubungan dari apa yang telah diketahui dan apa yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia mempergunakan daya akalnya disebut intelegensi, sehingga disebutkan adanya manusia yang intelegensinya rendah, normal, dan tinggi. Dalam perjalanan sejarah manusia terdapat kesan bahwa pada mulanya perasaan manusialah yang lebih berperan dalam kehidupannya, sehingga timbul kepercayaan atau agama dan rasa sosial. Dengan makin banyaknya persoalan yang harus dihadapi, manusia makin banyak mempergunakan akal dan kurang mementingkan perasaan. Misalnya pada zaman kuno banyak orang mengadakan upacara dalam usaha memperoleh keselamatan yang memakan biaya besar, tetapi zaman sekarang orang kurang percaya akan cara tersebut dan mempergunakan cara-cara rasional yang secara-cara akal ataupun ilmiah dapat lebih mudah diterima. Contoh lainnya yang mencolok adalah cara manusia memperoleh pengetahuan.

Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan dilakukan manusia dengan masih mengandalkan perasaan dari pada kebenaran pikiran. Cara-cara lama,antara lain adalah dengan prasangka, intuisi, dan main coba-coba. Prasangka, berarti sangkaan sebelumnya. Dengan belum terjadinya, sesuatu dapat kemungkinannya benar, tetapi dapat pula salah. Sangkaan masih banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran dan belum ada bukti-bukti yang membenarkannya. Contohnya adalah persangkaan lama zaman Babilon tentang terjadinya hujan. Dengan pandangan yang masih berkisar pada manusia (antroposentris) dikira bahwa hujan karena langit bocor, persis seperti bocornya atap rumah yang menyebabkan air (hujan) masuk ke dalamnya. Intuisi, menurut istilah adalah pandangan batiniah yang menembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran tanpa penurutan pikiran atau ilham. Intuisi merupakan bentuk perkiraan samar-samar, sering setengah disadari tanpa diiringi proses berpikir yang cermat sebelumnya, tetapi bias menuntun pada suatu keyakinan, yakni secara tiba-tiba dan pasti memunculkan satu keyakinan yang tepat (Kartono dalam Suwandi, 2011: 30). Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang

(9)

dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, seseorang merasa bahwa harus pergi kesebuah tempat, ternyata disana menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun, tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psikologi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya. Sebuah penelitian menunjukan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapan kekuatan psikologi dalam kehidupan keseharian mereka,hal dimana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psikologi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil. Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam bisnis. Oleh karena itu,tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.

Unsur kepastian intuisi mirip dengan insting dengan pengertian prasangka sendiri terhadap suatu kebenaran.Sebagian besar wanita memiliki logika berpikir yang sifatnya intuitif. Ada hal-hal dalam intuisi yang masuk akal, tetapi belum tentu benar dalam kenyataannya. Contoh yang umum dalam berintuisi adalah astrolog yang meramalkan nasib seseorang atau banyak orang berdasarkan bulan, sifat, atau nasib seseorang ditentukan oleh bintang yang cemerlang pada waktu itu. Demikian juga dalam bahasa Jawa dikenal weton, artinya hari lahir yang dipengaruhi oleh hari dan pasarannya.

Intuisi merupakan salah satu hasil kerja otak kanan. Pengertian lain dari intuisi adalah mengetahui yang ingin diketahui,tanpa melalui proses belajar atau informasi yang masuk ke otak. Intuisi juga bisa berarti suatu gagasan atau keinginan terhadap sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, tanpa diketahui penyebabnya. Intuisi adalah pengetahuan alami yang muncul dari perasaan dan kata hati manusia. Pengetahuan yang bersifat alami dan kemunculannya seperti sebuah keajaiban, tiba-tiba muncul begitu saja. Intuisi adalah tindakan, gagasan, atau pemahaman yang tiba-tiba muncul, tanpa melalui proses yang rasional. Munculnya bentuk dan pesan intuitif yaitu: melalui pikiran, dalam hal ini kita mungkin menerima sesuatu yang khusus atau berupa penjelasan mengenai situasi yang rumit. Yang muncul dari pikiran ini bisa berupa dugaan, mimpi, simbol, gambaran masa depan, suara, emosi, bau, rasa, atau kesadaran tertentu dari suatu peristiwa melalui tubuh (Pirece dalam Suwandi, 2011: 31).

(10)

Coba ralat (trial and error), mudah-mudahan memberikan hasil menguntungkan karena

sudah melangkah maju dibandingkan dengan kedua cara sebelumnya. Dengan mencoba-coba, walaupun sering salah, orang sudah melakukan semacam eksperimen dalam metode ilmiah modern. Namun, karena kurang pengertian dan pengalaman, tetapi sudah ada niat untuk mencoba,manusia yang serba ingin tahu melakukan trial and error. Pada mulanya masih dilakukan secara kebetulan, seperti beberapa contoh berikut. Kina dapat ditemukan secara tidak sengaja waktu seseorang di Amerika Selatan diserang demam (kemudian dikenal sebagai malaria). Karena hausnya dan tidak ada orang yang membantunya, maka terpaksa meminum air sungai dekat rumahnya. Mulanya terasa pahit, sehingga dimuntahkan, kemudian diminum kembali karena hausnya.Ternyata air sungai tersebut pahit karena adanya dahan-dahan pohon kina yang jatuh kedalamnya. Rupanya kulit kina memang menyembuhkan penyakit malaria.

Kopi pada mulanya dikenal sebagai tanaman liar. seorang Arab Karena berbuat salah dikucilkan disuatu daerah terpencil dengan harapan orang tersebut akan mati. Namun terbukti orang tersebut dapat hidup terus berkat makan buah yang kemudian disebut kopi yang memberi kekuatan pada manusia. Seorang psikolog Jerman bernama Kohler mencoba pada seekor kera. Apakah pisang yang letaknya agak jauh dari kera tersebut dapat diraih dengan mempergunakan tongkat yang tersedia? Ternyata kera memiliki kecerdasan untuk melakukannya.

Dengan berkembangnya pengertian yang mengarah pada sifat rasional dan didukung oleh adanya pengalaman (empirical), orang makin memperoleh kebenaran dalam pengetahuan.langkah-langkah yang lebih maju dari pada ketiga cara diatas dilakukan orang berdasarkan sumber pengetahuan manusia sebagai homo sapiens, homo longuens , ataupun homo

religius.

Manusia sebagai homo sapiens dapat berpikir rasional untuk menerima suatu kebenaran. Disamping itu, diperlukan adanya pengalaman empiris untuk memperkuat kebenaran tersebut. Hal-hal yang tidak masuk akal dan di ragukan adanya bukti-bukti yang nyata akan ditolak. Disamping akal, manusia juga memiliki daya ingat yang tinggi. Apa yang pernah dilihat atau didengar akan disimpan dalam ingatan seseorang. Pada suatu waktu, bila diperlukan, menghubungkan pengalaman atau pengetahuan tersebut dengan sesuatu yang harus dipecahkan, maka daya ingat itulah yang membantunya.

Manusia sebagai homo longuens dapat berbicara, pada mulanya secara lisan, kemudian dengan tulisan. Dengan cara lisan (oral) akan disampaikan pengertian dan pengalaman seseorang

(11)

kepada orang lain tentang suatu berita atau kebenaran, sehingga orang kedua tersebut tanpa harus mengalami sendiri sudah memperolehnya dari orang lain. Salah satu contoh yang tradisional adalah bahwa anak petani melanjutkan kepandaian bercocok tanam dari orang tuanya. Dengan cara tulisan (writing) pengertian dan pengetahuan seorang yang cerdik dan pandai dapat dibaca dan dipahami orang lain dari generasi sesudahnya. Contoh yang terkenal adalah bahwa pengetahuan dan pengertian alam bangsa Yunani dikenal manusia sekarang melalui tulisan-tulisan, seperti pendapat Thales, Pythagoras, Ptolomeus.

a. Manusia sebagai homo religius dapat menerima wahyu sebagai sumber kebenaran. Walaupun terkadang secara rasional kurang masuk akal, tetapi secara perasaan atau intuisi kebenaran wahyu dari Tuhan dapat juga diterima. Sedangkan manusia yang tidak beragama (atheis) tidak mengenal adanya kebenaran wahyu. Kebenaran atas dasar wahyu merupakan agama samawi, tertulis dalam kitab-kitab suci dan didukung oleh adanya bukti-bukti berupa tempat,contohnya tempat Sang Buddha Gautama menerima penerangan Agung di Both Gaya, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira.

Dalam menerima suatu kebenaran, manusia mempergunakan logika, yakni pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat, dan sehat. Logika yang dipergunakan manusia yang bersifat kodratiah dan ilmiah. Logika kodratiah merupakan cara berpikir yang spontan dalam memecahkan suatu persoalan. Misalnya, seseorang membantah suatu tuduhan, tuduhan yang dibantah diberikan atas dasar bahwa itu tidak mungkin karena waktu pembunuhan terjadi ada ditempat lain. Sedangkan logika ilmiah dapat memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi, sehingga pemikirannya benar-benar lurus, tepat, dan sehat. Dengan cara tersebut orang dapat dihindarkan dari kesesatan dan kekeliruan.

Cara yang umum dipergunakan dalam logika adalah silogisme, yaitu pengambilan suatu keputusan atau kebenaran yang disimpulkan dari dua buah premis. Dikenal dua premis, yaitu mayor dan minor. Dari premis mayor orang memperoleh kebenaran yang sifatnya umum, dari premis minor orang memperoleh kebenaran yang sifatnya khusus. Dari kedua kebenaran tersebut dapat ditarik sebuah kebenaran, seperti dua contoh berikut.

Premis mayor : semua orang pasti akan mati Premis minor : Ahmad adalah orang

(12)

Pengetahuan dan pengertian manusia yang terdapat dalam alam semakin hari semakin bertambah, sehingga terjadilah progresivitas. Lingkup pengertian dan pengetahuannya makin luas. Hal ini di mungkinkan karena manusia sebagai homo faber mampu membuat peralatan, sehingga keterbatasan kemampuannya dapat diatasi. Ada lima tahapan yaitu: Antroposentris, Geosentris, Galaktosentris, dan Asentris.

a. Antroposentris

Antroposentris (anthropus = manusia, centrum = pusat) adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. Pandangan seperti ini masih dalam tingkat awal, dalam pepatah disebutkan seperti katak dalam tempurung dan berkembang, terutama dalam zaman kuno, dimasa manusia masih dalam tahap mistis, sehingga manusia sakti dan dewa menjadi pusat segala-galanya. Berikut diberikan beberapa gambaran.

Dalam masyarakat Indonesia dikenal adanya kapak persegi yang disebut sebagai gigi Dewa Guntur. Dewa Guntur jika marah akan meledak-ledak suaranya karena sangat kuat dan akibatnya giginya tanggal serta berserakan di sawah.

Bangsa Babilon menggambarkan bumi sebagai gunung berongga yang disangga dan dikelilingi laut. Didalam bumi terdapat kerajaan orang mati yang gelap dan penuh debu. Sebaliknya, diatas bumi melengkunglah langit padat yang merupakan lintasan matahari, bulan serta bintang.

Bangsa Mesir menganggap bumi sebagai Dewa Keb yang berbaring serta tertutup tumbuhan, sedangkan langit sebagai Dewi yang merunduk gemulai disangga oleh Dewa Atmosfer. Dewa Matahari tampak dalam dua perahu yang setiap hari berlayar mengarungi langit serta memasuki malam maut.

b. Geosentris

Geosentris (geo = bumi) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang berkembang sejak abad ke-6 sebelum Masehi(SM). Diantara pendukung geosentris adalah sebagai berikut.

Salah satu kitab suci umat beragama menyatakan “dan matahari berjalan ditempat

peredarannya…” (Quran 36:38). Kutipan ayat kitab suci tersebut menyatakan bahwa

matahari bergerak mengitari pusat tata surya (bumi) dengan ketetapan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

(13)

Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama mempertanyakan dasar alam dan isinya. Dialah yang menentukan bintang kutub sebagai pedoman pelayanan bagi pelaut Yunani. Dengan cara meneliti hari-hari terpendek dan hari-hari terpanjang, ditemukan waktu empat musim dalam setahun, juga diramalkan dengan tepat gerhana matahari. Thales percaya bahwa bintang-bintang memiliki cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang mengapung diatas air. Anaximander (601-545 SM) ialah orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub. Kubah langit yang tampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya. Anaximander juga menemukan waktu dengan gerakan banyangan matahari (jam matahari) akibat peredarannya dari timur ke barat dengan rendah, tinggi, dan merendah kembali.

c. Heliosentris

Heliosentris (Helio= matahari) merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Paham baru ini dipelopori oleh Nicolaus Copernicus (1473-1540), seorang Polandia, yang berpendapat bahwa bumi berputar pada porosnya (rotasi) dan sekaligus mengelilingi matahari (revolusi). Salah satu karyanya adalah Tentang Perputaran Bola-Bola Langit (1534). Pendapat yang dianggap menentang keyakinan Gereja Katolik tersebut menyebabkan Nicolaus Copernicus dianggap berdosa, sehingga buku-bukunya dilarang. Baru pada tahun 1995 dosanya diampuni oleh paus Paulus Johannes II.

d. Galaktosentris

Galaktosentris (Galaxi= kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan bahwa alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui orang. e. Asentris

Asentris (a= tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi alamiah. Paham baru ini berkembang setelah orang menemukan radioteleskop yang merupakan alat pengumpul radiasi gelombang dari antariksa. Sebagian besar teleskop demikian berbentuk piring yang mengumpulkan gelombang radio dan memfokuskannya pada sebuah alat penerima. Dengan paham asentris ini manusia makin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya,

(14)

sehingga sacara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan Sang Pencipta. Itulah awal dan akhir dari semuanya (dari Alpha sampai Omega).

B. Perkembangan Fisik Manusia

Masa Balita

Pernahkah kamu mengamati anak yang masih bayi? Bayi yang semula hanya bisa tidur telentang kemudian dapat melakukan gerakan hingga mampu tengkurap, merangkak, merambat, kemudian berjalan hingga berlari. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu semakin besar maka semakin bertambah kuat fungsi anggota-anggota tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan manusia terjadi secara bertahap yaitu balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Balita merupakan kependekan dari anak usia di bawah lima tahun. Masa balita merupakan tahap pertumbuhan anak mulai dari bayi sampai usia 5 tahun. Perkembangan pada balita juga ditunjukkan dengan kemampuan berbicaranya, dari hanya mampu mengucapkan satu kata, dua kata, hingga lancar berbicara. Secara ringkas ditunjukkan oleh table berikut

(15)

Masa Anak-anak

Tahapan berikutnya proses pertumbuhan dan perkembangan seorang manusia setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu usia 6 tahun hingga 10 tahun. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik dan mental mulai meningkat. Pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot, dan kemampuan mental. Beberapa ciri yang dapat dilihat dalam perkembangan masa anak-anak ditunjukkan pada tabel berikut.

(16)

Kemampuan menulis, membaca, dan beralasan telah berkembang pada masa anak-anak. Anak pada masa ini telah dapat membedakan tindakan baik dan buruk.

(17)

Masa Remaja

Masa remaja disebut juga masa puber, merupakan masa penghubung antara masa anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki.

Pada masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan jenisnya. Pesatnya perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual. Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi. Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan. Adapun pada laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada masa remaja dapat dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.

1. Ciri-ciri kelamin primer: Mulai berfungsinya organ reproduksi Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini memengaruhi perkem-bangan organ reproduksi perempuan. Selain itu, juga memengaruhi ovulasi, yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi. Seiring dengan produksi sperma yang meningkat, pada anak laki-laki terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat dijadikan tanda bahwa seorang laki-laki telah akil balig. Organ reproduksi yang telah aktif pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi. Ketika memasuki masa pubertas, indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovum).

2. Ciri-ciri kelamin sekunder sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang. Agar lebih mudah memahami perbedaan perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki dan perempuan, perhatikan tabel berikut ini!

(18)

`

Perkembangan fisik pada masa remaja paling pesat diantara tahap-tahap perkembangan manusia. Selain perubahan-perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan secara psikologis. Perkembangan jiwa pada masa remaja juga semakin mantap. Pada akhir masa remaja, jiwanya sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu memilih dan menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya, keluarga, dan lingkungan. Remaja mulai sadar akan dirinya sendiri dan tidak mau diperlakukan seperti anak-anak lagi.

Masa Dewasa

Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah berkembang dengan sempurna.

Masa Tua (Manula)

Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak perubahan pada tubuh. Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain persendian menjadi

(19)

kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit kehilangan elastisitasnya. Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera, baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua lebih cepat letih, reaksinya semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin lemah. Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat sehingga orang tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.

C. Sejarah Pengetahuan Manusia

Pada umumnya manusia belajar dari mengamati alam sekitar. Meskipun pada awalnya manusia memperoleh pengetahuan berdasarkan intuisi (bisikan hati), berdasarkan firasat, seperti mendung pertanda akan hujan; berdasar mitos, seperti pelangi adalah selendang bidadari. Kemudian manusia mulai melakukan percobaan, seperti memperbanyak tanaman dengan biji dan sebagainya.

Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya. Auguste Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap

teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu).

Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri disebarluaskan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain. Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.

Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar di bidang matematika dan teknik, berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander, Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya yang mengemukakan sederet teori dan konsep tentang alam yang kemudian disebut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan manusia terbentuk oleh proses akumulasi secara kuantitatif (semakin banyak) dan kualitatif (semakin teliti daya ramalnya) selama berabad-abad.

(20)

1. Mempunyai dorongan dan rasa ingin tahu untuk mengembangkan pengetahuan serta pengetahuan bermanfaat praktis untuk memecahkan masalah.

2. Memiliki bahasa. Bahasa manusia bersifat : dapat mewakili istilah yang bersifat abstrak atau konkret; dapat berkembang (sehingga timbul istilah baru); dapat direkam (berbentuk tulisan, gambar, lambang atau bunyi).

3. Mempunyai daya nalar. Manusia memiliki daya nalar yang membedakan dengan hewan. Hewan mempunyai naluri yang jauh lebih kuat dibanding manusia. Kemampuan burung pelatuk untuk membuat sarang bukan karena mempunyai daya nalar atau mempunyai bahasa sehingga induk pelatuk dapat mengajarkan pengetahuan membuat sarang kepada anaknya, melainkan karena naluri (insting).

Pada perkembangan berikutnya pengetahuan disusun secara sistematis karena ketidakmampuan manusia memahami pengetahuan secara keseluruhan. Ilmu Pengetahuan dalam arti luas dibedakan jadi :

1. Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science): Psikologi, Antropologi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, dll.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Science): Fisika, Kimia, Biologi. 3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa: Geologi, Geografi, Astronomi.

Sejarah perkembangan pengetahuan dari zaman ke zaman dapat didiskusikan secara singkat sebagai berikut.

a. Zaman purba 1) Zaman batu tua

Ciri khas perkembangan pengetahuan pada zaman ini antara lain adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem

trial and error (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how.

2) Zaman batu muda

Pengetahuan di zaman ini telah berkembang dan menghasilkan kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan dari zaman batu tua. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan simbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung, masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada zaman batu

(21)

muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India , dan Cina.

b. Zaman logam

Perkembangan pengetahuan manusia pada zaman ini ditandai dengan pemakaian logam, perunggu dan besi sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah.

c. Zaman yunani

Beberapa pakar yang berpengaruh antara lain :

a) Thales (624-548) menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar, bulan memantulkan cahaya matahari.

b) Phytagoras(580-500) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras.

c) Socrates(470-399) dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani penganut faham logika dan sebagai pemula penyelidikan kehidupan manusia.

d) Aristotelles (384-322) menyatakan bahwa silogisme satu pikiran yang terdiri dari 3 premis.

d. Zaman Pertengahan

Pada zaman pertengahan perkembangan pengetahuan dikembangkan melalui metode eksperimen menyangkut bidang kedokteran, farmasi, astronomi, kimia dan biologi. Penulisan bilangan arab dan desimal serta memunculkan ilmu aljabar.

e. Zaman Renaissance

Renaissance sering diartikan dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth),

yaitu dilahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.

Tokoh-tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :

a) Nicolaus Copernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonomi yang berkebangsaan Polandia.

(22)

b) Galileo Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia. c) Tycho Brahe (1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal

sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan.

d) Johannes Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog.

e) Fancies Bacon (1561 M-1626 M), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. f. Zaman Modern

Banyak penemuan yg mengubah pola pikir yang dibantu dengan alat yang lebih baik. Perubahan yang radikal, seperti geosentrisme ke heliosentrisme oleh Copernicus (1447-1543) dan didukung oleh Gallileo. Ini dianggap sebagai titik awal ilmu pengetahuan modern dan membuka cara berpikir yang lebih maju.

g. Zaman kontemporer

Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam.

(23)

Ringkasan

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang memiliki kelebihan dari makhluk lainnya berupa kemampuan berpikir. Dengan kemampuannya manusia memiliki beberapa sifat unik sehingga manusia juga disebut dengan homo religius, homo faber, homo longuens, homo aeconomicus, bahkan homo humanis. Kemampuan berpikir manusia berpikir karena manusia memiliki rasa ingin tahu yang selalu dan harus terpuaskan. Rasa ingin tahu manusia membuat manusia menghasilkan pengetahuan, baik yang masih berupa pseudo science maupun pure science. Tahapan berpikir manusia dimulai dari tahapan antroposentris, geosentris, heliosentris, galaktosentris, dan asentris. Tahapan berpikir manusia tersebut menghasilkan pengetahuan yang berkembang sesuai dengan zaman pengetahuan tersebut ditemukan. Pengetahuan manusia berkembang dari zaman batu, zaman logam, zaman yunani, zaman pertengahan, zaman renaissance, zaman modern dan zaman kontemporer. Perkembangan fisik manusia dimulai dari tahapan balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan manusia lanjut usia (manula) yang memiliki karakteristik tersendiri pada tiap tahapan perkembangan fisik.

Referensi

1. Soewandi, Hariwijaya dan Estu S. 2011. Ilmu kealaman Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia

2. Heyworth,R.M. 2003. Explore Your World With Science Discovery 1 dan 2. Singapore: Pearson Education Asia Pte Ltd

3. Starr,C. 1991. Biology Concept and Applications. California, Wadsworth Publishing Company 4. Gega,P,C. 1994. Science in Elementary Education, Seventh Edition. New York, Macmillan

Publishing Company

5. Jasin, Maskoeri. 1989. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

6. Zaif. 2013. Perkembangan dan pertumbuhan manusia. Diakses dari

https://zaifbio.wordpress.com/2013/05/01/perkembangan-dan-pertumbuhan-manusia/

Gambar

Tabel 1.1 Tingkatan Makhluk Hidup
Gambar makhluk hidup dan tak hidup (Sumber www.engkids.com)

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan Penjelasan Konsep Pengaruh Tekanan dalam Pergeseran Arah Kesetimbangan pada Konsep Standar dan pada Objek Penelitian .... Perbandingan Penjelasan Konsep Pengaruh

a. Sebutkan berbagai macam teknik shooting pada permainan bola basket ! 2. Jelaskan konsep gerakan shooting dengan satu tangan dengan baik ! 3. Jelaskan konsep gerak shooting dengan

Dari pengujian Big-O Notation didapatkan bahwa algoritma Serpent memiliki nilai O(N) dimana N adalah banyak block yang harus dikerjakan untuk melakukan enkripsi atau

Sifat-sifat aliran fluida merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk diteliti, baik fluida statik maupun fluida dinamik.Fluida zat cair yang mengalir melalui

 Berilah tugas tambahan kepada siswa yang sudah menguasai materi untuk mengkaji dalil haji dan umrah, sekaligus menerangkan isi kandungannya di depan kelas Atau peserta didik

Terjadi pelanggaran sinyal oleh KA 103 Mutiara Selatan dengan penyebab, masinis terlambat melakukan pengereman karena koordinasi antara masinis, asisten masinis dan

Hal yang membedakan syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernut di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan daerah lain di indonesia adalah adanya syarat harus orang asli

Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang Kompetitif, Perlindungan Tenaga Kerja, Perlindungan/Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pembinaan Pemuda dan Olah Raga.