• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 4 PROSES PRODUKSI TELEVISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 4 PROSES PRODUKSI TELEVISI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

1

MODUL 4

PROSES PRODUKSI TELEVISI

Departemen Program (programming) memiliki kemampuan untuk memproduksi program sendiri sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan slot waktu penyiarannya. Perencanaan awal dalam memproduksi dimulai dengan ide atau gagasan dari seorang kreator. Ide dan gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Ide dan gagasan ini dapat berasal dari mana saja dan dari siapa saja. Terkadang gagasan berasal dari media massa yang disimak olah sang kreator.

Penulis cerita film atau drama, terkadang mendapat ide ketika tengah mengendarai mobil sambil mendengar obrolan di radio, ketika sedang duduk minum kopi di restoran, di cafe -cafe ketika berbicara dengan para pengunjung yang diminta untuk menceritakan problem yang dihadapi kepadanya. Banyak lagi ide itu dapat timbul yang berasal dari mana saja. Adapun beberapa bentuk awal dimulainya ide suatu program, adalah sebagai berikut;

1. Diri sendiri atau sekeliling kita

Sebenarnya ide cerita ada disekeliling kita dan menunggu untuk dipetik, kitalah yang harus jeli dalam mencari kesempatan. Apa yang paling kita ketahui? Tentu diri kita sendiri, oleh sebab itu gali ingatan, tentang kejadian unik, aneh, ajaib, dan lain sebagainya. Masa sekolah, tentang kegiatan di pekerjaan, teman-teman di kantor. Lalu kemudian diingat-ingat tentang sekeliling kehidupan kita. Tetangga, yang baik, iseng, keterlaluan. Keluarga kita, paman, seluruhnya pasti ada kejadian aneh dan unik yang dapat dijadikan ide cerita. Mulailah menulis kisah hidup kita sendiri. Ini bermanfaat untuk membiasakan kita dengan menulis, tidak mungkin kita tidak dapat menulis tentang kehidupan kita sendiri.

2. Cerita rakyat

Cerita rakyat atau cerita lama juga dapat menjadi sumber inspirasi. Banyak cerita rakyat yang bisa diadaptasi untuk layar lebar maupun layar kaca. Apabila cerita tersebut mengandung unsur-unsur universal yang relevan untuk masa sekarang, dapat pula diubah settingnya disesuaikan dengan zaman modern.

3. Inspirasi

Inspirasi bukan menjiplak. Seorang penulis skenario profesional sering mendapat inspirasi dari cerita-cerita yang sudah ada untuk dibuat menjadi sesuatu yang berbeda. Ada beberapa macam pendekatan untuk membuat sebuah inspirasi menjadi sebuah cerita yang menarik dan membawa pesan-pesan baru. Sebagai contoh, dengan menambahkan beberapa macam konflik, mengubah penokohan atau menambah unsur dramatiknya.

(2)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

2

Semakin banyak inspirasi yang timbul, dari segenap data yang masuk ke dalam ingatan, maka akan semakin banyak modifikasi cerita, tanpa harus menjiplaknya. Di dunia ini hampir tidak ada yang murni dari sebuah karya, sebagian besar adalah merupakan inspirasi tersebut.

4. Koran

Apabila mencari ide dari diri sendiri merasa bosan, tidak menarik dengan cerita rakyat karena melegenda. Maka koran (surat kabar) adalah alternatif yang relatif murah dan meriah. Koran merupakan sebuah ladang cerita yang tak ada habisnya. Setiap hari muncul terus menerus cerita hangat dan baru yang aktual dan bervariasi. Untuk membuat ide tidak dibutuhkan aktualnya melainkan variasi ceritanya yang akan diambil. Setiap halaman koran rata-rata memuat 4-7 artikel, satu edisi koran terdiri dari 12 halaman bahkan lebih, maka setiap hari akan ada minimum 50 ide cerita.

Pada stasiun televisi, program yang biasanya diproduksi sendiri adalah program yang terkait dengan berita atau informasi, seperti ; berita aktual, laporan khusus, berita olah raga, kriminalitas, current affair, feature, magazine, dokumenter dan lain sebagainya. Sedangkan untuk program hiburan seperti ; realityshow, film, sinetron, dan lain sebagainya biasa diproduksi pihak lain yaitu perusahaan film atau rumah produksi (Production House).

Apabila dilihat dari latar belakangnya program televisi, ditinjau dari siapa yang memproduksi program, maka kita dapat membagi program sebagai berikut;

1. Program yang dibuat sendiri (in-house production), biasanya adalah program berita (news programme) dan program yang terkait dengan informasi misalnya; laporan khusus, infotainment (magazine show), talkshow, feature, film documenter. Program yang mengunakan studio, contohnya; musik, kuis, varietyshow terkadang juga diproduksi sendiri oleh stasiun televisi sesuai kebutuhannya.

2. Program siap siar (canned product), biasanya materi program seperti ini melalui beberapa proses hingga menjadi hak siar suatu stasiun televisi. Sedangkan cara mendapatkannya bisa melalui distributor dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa stasiun televisi juga mengirimkan programmernya untuk menghadiri festival-festival film international untuk mendapatkan program berkualitas langsung dari pemegang hak siarnya.

Namun demikian, pembagian tersebut sebenarnya tidak bersifat mutlak, hanya merupakan kebiasaan saja. Di Indonesia acara realityshow banyak dibuat oleh pihak luar (PH). Oleh sebab itu setiap program bisa saja dibuat stasiun televisi bersangkutan ataupun oleh pihak luar. Hal ini tergantung pada kebijaksanaan dari televisi tersebut. Namun pada dasarnya stasiun

(3)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

3

televisi memiliki tugas untuk penyiaran dan produksinya dimanfaatkan pihak luar. Hal ini untuk mengutamakan segi objektivitas dari setiap programnya, kecuali pada program berita/informasi. Program Informasi

Stasiun televisi pada umumnya memiliki studio dan peralatan sendiri yang dapat digunakan untuk memproduksi program. Fasilitas biasanya sudah tersedia pada stasiun penyiaran televisi dan dapat digunakan untuk memproduksi suatu program, yaitu ; studio, kamera, editing equipment beserta para kru operasionalnya.

Departemen berita stasiun televisi merupakan bagian yang paling sering menggunakan studio dan segala peralatannya. Kru berita yang paling dominan setiap hari bertugas adalah reporter dan juru kamera yang memproduksi berita setiap harinya. Pada stasiun televisi yang relatif baru dan kecil departemen berita adalah bagian dari departemen program. Sedangkan televisi yang besar akan memiliki departemen berita yang berdiri sendiri.

Pada fungsi tugasnya membuat berita, departemen berita tidak selalu memproduksi berita dari materi yang didapatnya sendiri. Materi dari luar negeri harus dapat diakses stasiun televisi melalui kerjasama organisasi internasional ataupun membeli hak royaltynya. Organisasi penyiaran internasional yang dimaksud adalah untuk mendapatkan materi yang telah dihimpun oleh beberapa negara sebagai anggotanya. Apabila tidak terdaftar sebagai anggota maka hak ekseklusifnya tidak didapat. Contohnya Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU), Eropean Broadcasting Union, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mendapatkan hak royalty dengan pihak asing biasanya melalui kantor berita asing ataupun dengan stasiun televisi asing. Contohnya ; Reuters, AFP, Bernama serta CNN, Aljazera dan lain sebagainya.

Sebagai langkah untuk mendapatkan berita actual dari segala penjuru, maka stasiun televisi juga akan memanfaatkan dan menerima gambar-gambar dari video amatir apabila memang memiliki hasil gambar yang mempunyai nilai berita dan actual tersebut. Biasanya beberapa kalangan yang berhasil merekam suatu kejadian peristiwa yang luar biasa, mengirimkan langsung atau menawarkan pada stasiun televisi tersebut untuk melihat atau menerima suatu video. Ketika diputuskan oleh tim redaksi menarik maka setiap stasiun televisi akan menyiarkannya sebagai bahan berita.

Redaksi Berita

Stasiun televisi selalu bersaing untuk merebut perhatian audien dalam setiap program siarannya, termasuk juga program berita. Hampir setiap stasiun televisi di Indonesia memiliki program berita. Dengan demikian akan membutuhkan redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Namun struktur organisasi departemen berita memiliki ciri khas dibandingkan dengan departemen lainnya. Perbedaan terletak pada pola

(4)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

4

kerja bagian pemberitaan yang tidak sama dengan bagian lainnya. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan struktural dan fungsional, yang biasanya adalah sebagai berikut;

1. Direktur Berita

Direktur berita adalah seseorang yang independen bahkan ia harus independen dari pemiliki stasiun televisi itu sendiri. Karena depertemen berita bertugas menyiarkan berita secara adil dan akurat. Seluruh staf dan direktur dalam departemen berita harus bebas dari tekanan politik dan ekonomi. Reporter harus melaporkan apa saja yang mereka dapatkan tanpa ada rasa takut sedikitpun. Artinya walaupun suatu informasi yang melibatkan tokoh penting sekalipun pihak departemen berita tidak harus menyembunyikan informasi tersebut ke hadapan publik asalkan memiliki bukti-bukti yang tepat dari sumber yang dipercaya. Kebebasan aliran informasi adalah hal yang menentukan kredibilitas suatu stasiun televisi. Direktur berita membutuhkan akses langsung dengan pimpinan stasiun televisi karena suatu berita besar dan sangat penting dapat terjadi setiap saat dan dibutuhkan keputusan cepat untuk menayangkannya.

2. Produser Eksekutif

Produser eksekutif bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang program berita secara keseluruhan. Dia bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang atau tampilan suatu program berita yang akan menjadi cri khas. Semua itu dilakukan setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan direktur berita dan pimpinan stasiun televisi tersebut. Produser eksekutif melakukan pengawasan terhadap kerja reporter dan produser dan memastikan staf redaksi mematuhi style yang telah ditetapkan dan konsisten dengan ketetapan itu. Jika produser acara bertanggung jawab atas suatu program berita maka produser eksekutif bertanggung jawab terhadap beberapa program berita. Ia juga memegang keputusan akhir mengenai berita apa yang harus turun atau yang tidak perlu disiarkan. Ia harus memikirkan cara untuk memperbaiki mutu program dan menjaga peringkat acara (rating) agar tetap baik/stabil, jika peringkat acara suatu program berita turun ia harus dapat memberikan penjelasan mengapa hal itu terjadi dan dapat memberikan argumentasi bagaimana cara memperbaikinya.

3. Produser

Produser pada stasiun televisi bertanggung jawab terhadap suatu program berita. Stasiun televisi biasanya menyiarkan lebih dari satu program berita dalam sehari. Stasiun televisi berskala nasional biasanya memiliki tiga sampai empat program berita reguler yaitu program berita pagi, siang, sore dan malam. Masing-masing program berita itu dipimpin

(5)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

5

oleh satu produser atau beberapa produser (apabila multievent/besar). Produser akan memutuskan berita-berita apa saja yang akan disiarkan dalam program beritanya, durasi, format berita (VO), paket, dll, termasuk siapa sutradara televisi (PD). Produser berita harus menyusun bagaimana urutan serta strategi yang ingin diterapkan agar audien jelas dan tertarik menyaksikannya. Produser pada profesinya juga mengenal lagi beberapa profesi berdasarkan fungsinya seperti produser show/acara, produser rekanan, dan produser lapangan/ pelaksana.

a. Produser Acara

Dalam tugasnya produser acara bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu program berita. Ia bekerja memilih berita-berita yang akan disiarkan pada suatu program berita. Produser acara harus memutuskan berita apa yang akan disiarkan pada suatu program berita. Perencanaan dan pendukung palaksanaan siaran berita harus disiapkan seluruhnya oleh produser acara. Susunan berita (rundown) yang berisi format berita, apakah itu paket, VO, reader, grafik dan lain-lain. Mengatur urutan berita apa saja yang akan ditayangkan pada segmen pertama, kedua dan selanjutnya. Jika produser acara mengalami kesulitan dengan program yang akan dijalankannya atau ia ragu-ragu untuk memutuskan berita-berita yang harus menjadi berita utama (peak) dalam rundownnya, maka ia dapat berkonsultasi dengan produser eksekutif atau direktur berita. Produser acara dalam menjalankan tugasnya mendapat dukungan dari koordinator liputan (korlip) dan reporter. Ketiga pihak ini selalu bertemu dalam rapat rutin dan produser memberitahukan perkiraan rundown bagi program berita yang akan ditayangkan nanti. Dalam rapat juga dibicarakan apa yang harus diliput oleh reporter, angle berita apa yang harus diangkat, durasi dari setiap berita dan format berita yang akan dibuat oleh reporter. Dalam mempersiapkan rundown, produser acara setiap saat harus tanggap terhadap berbagai perkembangan berita. Dalam hal ini, struktur rundown dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan perkembangan keadaan. Perkembangan yang dinilai menarik, produser acara dapat mengusulkan kepada korlip untuk menugaskan reporter meliput peristiwa tersebut.

b. Produser rekanan

Produser rekanan adalah produser yang mengelola sebuah program bersama dengan seorang produser acara. Tugas produser rekanan adalah menjembatani pihak stasiun televisi dengan pihak luar (siapapun juga) dengan tujuan mengembangkan dari segi kualitas dan kuantitasnya. Seorang produser rekanan biasanya ditugaskan oleh stasiun televisi untuk mengikuti perkembangan sebuah program yang isi/contentnya dikerjakan

(6)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

6

oleh suatu lembaga ataupun institusi. Sedangkan stasiun televisi berfungsi mengambilnya sebagai bagian dalam suatu produksi televisi. Pada umumnya stasiun televisi menyertakan salah satu produser rekanan tersebut yang tentunya memiliki keahlian sesuai dengan bidang kerja yang akan dilaksanakan. Biasanya berbentuk suatu panitia besar yang mengelolanya. Setelah seluruhnya siap untuk dilaksanakan barulah produser acara datang mengerjakan produksi tersebut dengan disupport oleh produser rekanan tersebut. Proses kerjasama ini bisa berbagai macam bentuknya sesuai kebutuhan dari kedua belah pihak.

c. Produser lapangan

Stasiun televisi dengan siaran nasional biasanya memiliki posisi produser lapangan dalam struktur organisasi keredaksiannya. Produser lapangan bertugas melakukan koordinasi pada saat peliputan dilapangan. Fungsi produser lapangan menjadi penting, ketika stasiun televisi melakukan peliputan langsung (live). Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter dilapangan, termasuk mempersiapkan wawancara, memberikan masukan pada reporter mengenai materi wawancara atau siapa narasumber yang akan diwawancarai. Produser lapangan membantu reporter melakukan riset guna mendapatkan informasi bagi tim liputan, agar mempermudah proses mencari sumber informasi yang tepat secara efisien dan efektif. Dalam pelaksanaannya juga akan mempersiapkan rencana perjalanan jika tim liputan harus berangkat ke daerah-daerah, khususnya daerah yang sulit ditembus.

4. Asisten Produser

Stasiun televisi yang berskala nasional biasanya seorang produser acara akan dibantu oleh satu atau beberapa asisten produser. Asisten produser bertugas antara lain membantu reporter mempersiapkan paket berita jika reporter dalam keadaan kerepotan karena banyak pekerjaan dengan waktu yang sempit. Atau reporter sudah harus dikirim lagi kelapangan karena mendadak muncul lagi suatu peristiwa yang luar biasa. Karena reporter tidak sempat lagi menyelesaikan proses paket berita tersebut maka asisten produser harus turun tangan. Asisten produser akan diperintah oleh produser untuk mengambil alih dengan menyiapkan paket berita tersebut sesuai dengan petunjuk dari produser atau eksekutif produser. Tugas lainnya asisten produser mengumpulkan gambar yang dikirim oleh reporter dari lapangan melalui satelit atau microwave. Mereka harus memberitahu produser acara jika gambar gagal diterima atau gambar yang diterima jelek. Asisten produser akan mengambil gambar sebagian kecil gambar feeding yang akan digunakan untuk voiceover. Kedudukan asisten produser berada diantara produser acara dan penulis berita (writer). Biasanya apa yang

(7)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

7

dikerjakan asisten produser belum memiliki cukup kemampuan untuk melaksanakan show program berita. Karena itu kebanyakan stasiun televisi, tidak lagi mengunakan asisten produer. Karena pekerjaan produser dapat ditanggani langsung, sedangkan reporter tidak perlu lagi dibantu karena seorang reporter harus bertanggung jawab menyelesaikannya sampai tuntas.

5. Presenter

Pembaca berita atau presenter, sering juga, disebut dengan anchor, menjadi citra dari suatu stasiun televisi. Banyak orang yang lebih suka memilih program berita pada stasiun televisi tertentu karena alasan penyiarnya. Hasil survey menunjukkan alasan audien menonton atau memilih suatu program berita karena presenternya memiliki penampilan menarik. Salah satu alasan utama mengapa orang lebih suka mengikuti program berita yang satu dibanding dengan yang lain ialah karena penyiarnya. Kredibilitas presenter dapat menjadi hal yang menunjang atau penting sekali bagi stasiun televisi. Di negara maju, memilih penyiar berita adalah sama pentingnya dengan memilih acara yang akan diproduksi. Wajah yang rupawan dan suara yang bagus, belumlah cukup untuk menjadi presenter yang baik. Ada dua pandangan mengenai syarat seseorang dapat menjadi presenter berita, yakni;

a. Kalangan yang menganggap pembawa berita adalah harus juga reporter atau jurnalis. Menurut Herford keuntungan untuk merekrut seorang reporter menjadi presenter adalah ketika terjadi suatu peristiwa besar yang harus terus menerus ditayangkan secara langsung. Dalam situasi seperti ini, tidak ada naskah tertulis yang dapat dibaca oleh presenter berita. Presenter membutuhkan improvisasi berdasarkan dari perkembangan dilapangan. Sehingga stasiun televisi membutuhkan reporter yang harus terus menerus menayangkan atau memandu siaran langsung berkelanjutan atas peristiwa tersebut. Hal ini tentunya peran seorang reporter yang telah berpengalaman dilapangan tidak akan menyulitkan kondisi tersebut. Sehingga di Indonesia sebagian besar televisi swasta melakukan pergeseran bagi setiap reporter yang telah matang di lapangan dalam berjibaku dengan keadaan, harus masuk ke studio membawakan berita. Sehingga hal ini akan memudahkan presenter berita bertugas menghayati nilai berita yang terkandung.

b. Presenter berita adalah orang yang memang berfungsi hanya untuk membawakan berita bukan reporter.

Sedangkan presenter berita yang memang spesial untuk membawakan berita memiliki porsi hanya sebagai how to present the news. Sehingga untuk program berita yang normal-normal di studio lebih mantap mengunakan presenter ini. Sebagian televisi

(8)

Perencanaan Kreatif Televisi

Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana

‘12

8

pemerintah mengunakan presenter seperti ini dengan tujuan menyaingi presenter televisi swasta yang energik.

6. Pengarah program

Pengarah program adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi. Kedudukan pengarah program terkait langsung dengan penampilan (show) suatu program berita pada saat ditayangkan (on air). Jika produser bekerja untuk mempersiapkan rundown maka pengarah acara yang bekerja di control room studio adalah orang-orang yang akan melaksanakan rundown itu. Hubungan antara produser dan pengarah acara adalah seperti hubungan antara dokter dengan seorang apoteker di apotik. Dokter menulis resep sedangkan apoteker mempersiapkan atau membuat obat berdasarkan permintaan dokter. Suatu program televisi dapat mengudara karena didukung oleh banyak orang yang bekerja dibalik layar. Adapun persyaratan untuk dapat menjadi seorang pengarah acara, sebagai berikut;

a. Memiliki pengetahuan dasar tentang kamera video b. Memiliki pengetahuan dasar penggunaan switcher c. Memiliki pengetahuan tentang screen direction d. Memiliki pengetahuan dasar tentang audio broadcast e. Memiliki pengetahuan dasar tentang lighting video f. Memiliki pengetahuan dasar editing

g. Memiliki pengetahuan tentang equipment broadcast h. Mampu menggabungkan aspek teknis dan seni. 7. Pemandu Gambar

Pemandu gambar atau swictherman adalah orang yang bertugas menampilkan perpaduan gambar dari beberapa sumber gambar ke dalam satu tampilan visual program televisi, sehingga program tersebut mempunyai nilai estetika. Pemandu gambar bertugas di ruang kontrol dalam setiap produksi acara, baik program berita maupun non berita. Pemandu gambar selalu mendampingi pengarah acara atau produser dalam menentukan keputusan tentang pengambilan gambar pada setiap produksi acara dan memberikan pertimbangan teknis jika dibutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan penataan yaitu proses atau cara, perbuatan menata, pengaturan, penyusunan. Sedangkan penataan lalu lintas

PJU Desa Krembung s/d Desa Tanjek Wagir PBJ 1 Paket Kec.. PJU Desa Mojoruntut PBJ 1

Vol.13 No.1, Mei 2008 Pemodelan Nilai Jangka Panjang Pelanggan Dalam Manajemen Hubungan Pelanggan Perkembangan dunia bisnis dan bidang pemasaran menuntut perlunya peningkatan

Diberikan massa benda yang menumbuk tembok dengan kecepatan awal tertentu dan kembali ke posisi semula dengan kecepatan yang sama, siswa mampu menentukan pernyataan

 Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan STIPAS Palangka Raya bersumber dari dana kegiatan mahasiswa (DKM) yang dihimpun pada setiap tahun akademik dan

Temuan ini mengandung arti bahwa secara umum terdapat hubungan yang positif antara penguasaan kosakata dan Penguasaan kalimat efektif dengan Kemampuan menulis

Baru, pada tanggal 24 Oktober 2014 Akar Foundation melakukan konsultasi Publik dan mengajukan Draf Naskah Akademik dan Rancangan Peratura Daerah (Raperda) tentang

Untuk itulah Penulis mencoba mempelajari PHP dengan membuat sebuah aplikasi buku tamu sederhana yang didukung oleh software-software lainnya seperti MySQL, Java Script dan