• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PELAKSANAAN bogor"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RESERVOIR KAP. 2 X 5000 M3

DAN PENGADAAN PEMASANGAN PIPA DISTRIBUSI UTAMA TAHAP I SPAM KATULAMPA

LOKASI : KATULAMPA - BOGOR

TAHUN ANGGARAN : 2016

LINGKUP DARI PEKERJAAN INI MELIPUTI : A. PEKERJAAN PERSIAPAN

B. PEKERJAAN PEMBANGUNAN RESERVOIR KAP. 2 X 5000 LTR/DETIK C. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA DISTRIBUSI UTAMA

DIAMETER 1000 DAN 800 MM D. PEKERJAAN PENYELESAIAN

PEKERJAAN PERSIAPANPapan Nama Proyek

Kontraktor diwajibkan membuat dan memasang papan nama di tempat-tempat yang ditunjuk/ditentukan oleh asisten teknik. Setelah pekerjaan seluruhnya selesai diserahkan, maka kontraktor harus membongkar papan nama tersebut.

Pengukuran Kembali dan Pemasangan Bouwplank

Pekerjaan lapangan yang pertama dikerjakan adalah pengukuran dan hasil pengukuran ini akan dijadikan untuk pembuatan shop drawing. Selanjutnya pematokan untuk acuan pelaksanaan pekerjaan (bouwplank), baik arah horizontal maupun arah vertikal (level)

Pembuatan Direksi Keet dan Los Kerja

Penyedia jasa harus menyediakan direksi keet, barak kerja dan gudang yang khusus dipergunakan untuk tempat tinggal pekerja/karyawan dan penyimpanan material selama pelaksanaan pekerjaan dengan fasilitas lain yang dianggap perlu.

(2)

Pemompaan dan Pengurasan

Pemompaan dan pengurasan air yang ada di sekitar lokasi pekerjaan harus segera dikerjakan agar dapat memudahkan pelaksanaa kegiatan pekerjaan tersebut. Sebelum memulai pekerjaan pemompaan dan pengurasan tersebut, harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan dan team direksi.

Papan Rambu Jalan

Kontraktor diwajibkan membuat dan memasang papan rambu jalan di tempat-tempat yang ditunjuk/ditentukan oleh asisten teknik. Setelah pekerjaan seluruhnya selesai diserahkan, maka kontraktor harus membongkar papan rambu jalan tersebut.

Dokumentasi dan Pelaporan

Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan harus disiapkan untuk acuan pelaksanaa kegiatan pekerjaan. Sebelum memulai pekerjaan harus dilakukan pengukuran titik nol untuk menentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan, hal itu tentu dilakukan bersama-sama dengan pengawas lapangan dan team direksi serta foto hasil kegiatan di lapangan foto 0%, foto 50% dan foto 100%. Pelaporan hasil kegiatan di lapangan termasuk laporan harian, mingguan dan bulanan

Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi peralatan dan personil akan dilakukan setelah sarana aktivitas proyek selesai termasuk penyediaan mess pekerja. Dalam pelaksanaannya nanti kami akan merekrut sebagian dari warga sekitar lokasi proyek disesuaikan dengan jumlah kebutuhan dan tingkat keterampilan yang dimilikinya. Demobilisasi peralatan dan personil akan dilakukan jika pekerjaan sudah selesai.

Keamanan

Kontraktor dan pihak direksi melakukan pemberitahuan kepada pemerintah setempat dan warga sekitar lokasi pekerjaan untuk membantu kelancaran pekerjaan. Kami menganggap hal itu perlu dilakukan karena selama pelaksanaan pekerjaan tentunya akan terjadi gangguan atau dampak lain yang akan dirasakan oleh warga termasuk keamanan material dan bahan di lokasi pekerjaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain resiko hilang

(3)

Perencanaan K3

Dalam setiap pelaksanaan suatu proyek, managemen perusahaan mengharuskan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian dari kegiatan yang terintegrasi dalam semua kegiatan proyek yang sedang dikerjakan.

Prosedur penerapan K3 secara umum mencakup : 1. Safety Plan

Adalah Managemen Keselamatan Kerja yang mengikuti ketentuan-ketentuan dan arahan yang dikeluarkan Depnaker.

Ketentuan-ketentuan dalam Managemen Keselamatan Kerja ini meliputi : Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya.

Penyusunan rencana, pengadaan dan penempatan dari alat-alat pengaman seperti : Jaring/net pada tangga dan tepi bangunan (khusus untuk bangunan)

Railing pengaman serta rambu-rambu K3 

Alat-alat pemadam kebakaran 

Sepatu dan helm pengamanan bagi para pekerja dan staf proyek. 

Penyediaan sarana P3K dalam lingkungan proyek 

2. Security Plan

Adalah prosedur pengendalian keamanan lingkungan proyek, mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek, penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan wilayah sekitar proyek. Untuk itu ditempatkan tenaga keamanan dan pos penjagaan diproyek.

PEKERJAAN PEMBANGUNAN RESERVOIR KAP. 2 X 5000 LTR/DETIK a. PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk perataan lokasi, untuk sloof dan lantai dasar serta untuk saluran drainase, membuang sisa tanah, menyiapkan unit-unit pompa air dan pompa lumpur dan perataan tanah kembali. Sebelum pekerjaan galian dilakukan, terlebih dahulu ukur dan beri tanda atau bouwplank pada daerah yang akan digali. Kedalaman galian dibuat berdasarkan gambar atau sesuai petunjuk direksi. Pekerjaan Pengukuran galian dilakukan bersama-sama dengan pihak direksi dan ditandai dengan patok-patok kayu yang kuat atau ditandai dengan cat. Untuk galian tanah menggunakan excavator.

(4)

Pekerjaan urugan pasir di bawah lantai coran, pasangan batu bata dan gorong-gorong dan jerambah beton. Pasir urug yang dihamparkan setebal sesuai gambar dan disiram dengan air secukupnya kemudian dipadatkan.

b. PEKERJAAN BETON

Sebelum dilakukan pengecoran, bekesting/mal harus sudah tersedia. Pelaksanaan pemasangan bekesting harus mengikuti petunjuk Diereksi, bekesting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan. Bekesting harus rapat, permukaan harus rata, bebas dari kotoran-kotoran, potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya. Pembongkaran bekesting hanya boleh dilakukan dengan iji tertulis dari Perencana / Pemberi Tugas.

Pekerjaan beton meliputi pekerjaan beton bertulang dan beton tak bertulang. Untuk pekerjaan beton bertulang harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1978. Perlu diperhatikan dalam pembesian, pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan sambungan sengkang (ring). Tulangan beton harus diikat dengan kawat pengikat yang kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran. Pengadukan harus menggunakan mesin/alat molen, takaran untuk semen, pasir dan koral harus disetujui oleh Perencana / Direksi Lapangan. Pengecoran beton harus bersih dari segala kotoran termasuk tanah dan lumpur dan menggunakan alat penggetar/vibrator untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton. Beton yang telah dicor selalu dibasahi dengan air terus-menerus selama 1 minggu atau lebih sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PBI-1978. Pekerjaan beton tak bertulang ini meliputi pekerjaan pengcoran dengan adukan 1:2:3. Untuk pekerjaan cor lantai kerja dilakukan dengan adukan 1 : 3 : 5.

c. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

Pekerjaan pasangan batu bata dilaksanakan untuk dinding plat deker dan gorong-gorong, dinding bangunan dan pekerjaan lain yang ditentukan dalam gambar. Sebelum pemasangan batu bata harus diadakan pengukuran dengan menggunakan waterpass baik vertikal maupun horizontal. Untuk pekerjaan pasangan batu bata dipakai batu bata ukuran normalisasi rata-rata sama, bermutu baik dan disetujui Pemberi Tugas dan tebal spesi minimum 1,5 s/d 2 cm dan harus sama tebal dengan adukan 1:4.

(5)

Batu bata harus matang pembakarannya Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang diisyaratkan dalam gambar. Karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada pengawas sebelumnya, untuk diperiksa kwalitasnya.

Semen/ portland cement (PC). Semen yang datang dilokasi pekerjaan dan menunggu pemakaian harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh dipergunakan.

Pasir Pasang yang digunakan harus bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 Pasal 14 ayat 2.. Khususnya untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus.

Pasangan kedap air. Untuk dinding – dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan perbandingan 1 semen : 3 Pasir dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas lantai. Untuk dinding kamar mandi, pasangan kedap air minimum sampai setinggi pintu (± 210 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai dengan denah dan potongan.

Pasangan biasa dengan adukan 1Pc : 4 Psr, berada diatas pasangan kedap air tersebut.

Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran, semua bidang yang akan dikerjakan terlebih dahulu haris disiram dengan air sehingga gelembung udara yang terdapat di dalam pori-pori batu/adukan dapat habis keluar. Pekerjaan plesteran meluputi plesteran dinding dengan adukan 1:4. Semua pekerjaan plesteran tersebut tebalnya maksimal 1,5 cm setelah mendapat persetujuan Pemberi Tugas.

d. PEKERJAAN BESI DAN ALMUNIUM

Untuk pekerjaan besi dan almunium harus sesuai dengan gambar yang sudah direncanakan. Untuk pelaksanaan seluruh pekerjaan ini harus dikoordinasikan kepada pihak Direksi atau Pengawas Lapangan sehingga apabila terjadi kesalahan segera dapat diatasi.

e. PEKERJAAAN JALAN DAN JEMBATAN Pekerjaan ini meliputi :

- Pekerjaan tanah ini meliputi pekerjaan pembuatan kisdam, galian tanah untuk pondasi jembatan dan untuk pembentukan lahan jalan, pembuatan dinding penahan tanah dari batu kali beserta sulingan pipa PVC 2” diplester dan acian 1 : 4, urugan penimbunan tanah beserta pemadatan, pembuangan sisa tanah dan pembuatan los kerja / gudang.

(6)

- Pekerjaan pengecoran beton jalan dengan wire mesh, drainase sisi kiri dan kanan jalan, beserta pembuatan jalan sementara dan area manuver.

Untuk pengecoran beton jalan dengan wire mesh, pondasi tanah harus padat dan pengurugan pasir juga harus padat untuk menghindari keretakan cor jalan karena pondasi yang tidak kuat. Untuk itu diperlukan drainase kiri dan kanan jalan agar menghindari tergenangnya air pada jalan yang akan dicor dan untuk menghindari kerusakan dari jalan yang dicor. Dalam pengecoran jalan perlu dibuat jalan alternatif atau jalan sementara untuk lalu lintas kendaraan dan untuk area manuver agar pengecoran tidak terganggu dan untuk mencegah kendaraan supaya tidak lewat di atas jalan yang akan dicor.

- Pekerjaan jembatan ini meliputi pekerjaan pondasi cycloof, pemasangan batu kali beserta sulingan pipa PVC 2”, pekerjaan beton bertulang K-300, pembesian dan bekesting, pemasangan batu kali utuk sayap jembatan ad. 1:3, diplester dan diaci ad. 1:4, pemasangan railling jembatan dan pengecatan railling jembatan.

f. PEKERJAAAN PENGECATAN

Pekerjaan ini meliputi pengecatan untuk tembok, besi dan kayu. Untuk pengecatan ini harus dibersihkan dan dilaksanakan dengan baik agar tidak terjadi bayangan lagi dan warna tidak merata atau tidak belang-belang. Bahan cat harus berkualitas baik.

PEKERJAAN PERPIPAAN DAN ACCESORIES

PENGADAAN MATERIAL

Sebelum pengiriman material ke lapangan, kontraktor diharuskan :

 Mengirim contoh bahan yang akan digunakan (pipa HDPE dan pipa Steel beserta accessories)  Menyerahkan daftar peralatan kerja yang digunakan sebelum dilakukan pemesanan

 Menyediakan peralatan. kerja yang baik untuk pelaksanaan, yang memenuhi persyaratan keselamatan kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1) Pemborong harus mematuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Perlengkapan keselamatan kerja yang dibutuhkan harus disediakan.

(7)

2) Cara-cara kerja yang kurang aman atau selamat harus dihindarkan. Pemborong juga harus memperhatikan keselamatan keria, termasuk kesehatan para pekeda dan kebersihan lingkungan.

3) Perhatian diharapkan pula terhadap lokasi-lokasi pemondokan pekeria didekat job site, agar tidak terlalu mengganggu waktu kerja.

Dalam pengiriman barang, kontraktor akan selalu berkoordinasi dengan pihak direksi agar dalam pelaksanaan pengiriman berjalan dengan baik. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengadaan pipa HDPE dan pipa Steel beserta accessoriesnya sesuai dengan spesifikasi dan menjaga kerusakan alat/pipa dan accessories tersebut sebelum dipasang dan menghindari kemungkinan lain yang tidak diinginkan, antara lain resiko hilang. Apabila pengawas/Direksi meragukan kualitas bahan atau alat tertentu, maka bahan tersebut akan dikirim ke Laboratonium Penyelidikan Bahan atas biaya pemborong. Bahan yang dinyatakan tidak baik oleh pengawas/Direksi, harus segera disingkirkan dari lokasi proyek oleh pemborong

Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, kontraktor harus menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan pengantian, bersamaan dengan alasan penggantian, sehingga bila diterima, tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila konraktor mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.

Gambar Detail Pelaksanaan.

 Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan pekerjaan pemipaan yang disebutkan disini, atau yang membutuhkan koordinasi dengan pekerjaan lain.

 Gambar kerja hanya berupa diagram pemipaan dan menunjukkan secara gars besar tata letak bahan dan peralatan. Gambar kerja harus diikuti se-seksama mungkin. Gambar Arsitektural, Struktural dan lainnya yang terkait dan semua elemen yang akan dipasang harus diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang geraknya sebelum pemasangan dimulai.

 Gambar Detali Pelaksanaan harus diserahakan kepada Pengawas Lapangan se-segera mungkin sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa, dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.

 Gambar Detail pelaksanaan harus lengkap dengan detail-detailnya.

 Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang dibutuhkan untuk mendapatkan, atas biayanya, ijin-ijin tertentu yang diperlukan yang berhubungan dengan sistem pemipaan dalam Spesifikasi Teknis ini.

(8)

Pengiriman dan Penyimpanan.

 Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain yang digunakan dalam system pemipaan harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh standar yang berlaku.

 Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindungi.  Ketidaksesuaian.

 Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun pemasangan dan lain-lain.

 Semua bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki tanda-tanda yang sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang memebuhi persyaratan, tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.

.

Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan sistem pemipaan yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukkan dalam Gambar kerja.

Pemasangan Pipa Air Bersih dan Accesories

Persiapan yang dilakukan adalah pembuatan rambu-rambu dan pengaturan lalu lintas, marking jalur pipa dan asphal cutting. Untuk crossing jalan raya, kami akan koordinasi dengan aparat terkait.

Cutting

Untuk jalur pemasangan pipa yang berada di badan jalan (asphal/hotmix), sebelum pekerjaan galian, kami akan memotong lapisan permukaan jalan sesuai dengan marking rencana galian pipa.

Galian Tanah

Dimensi galian akan disesuaikan dengan shop drawing yang telah disetujui Direksi, baik kedalaman galian, lebar maupun posisi galian terhadap as jalan. Tanah hasil galian akan ditempatkan di bagian sisi luar galian. Pengawas lapangan dan pihak direksi akan mengecek dimensi galian tersebut dan akan memberikan izin pekerjaan selanjutnya apabila hasil pekerjaan telah sesuai dengan yang disyaratkan.

(9)

Pemasangan Pipa

Pemasangan a. Umum

Sebelum mulai pelaksanaan, kontraktor terlebih dahulu mengajukan contoh –contoh bahan yang akan digunakan kepada pengawas atau Direksi /Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk disetujui oleh Perencana, Pengawas dan Direksi /Konsultan Manajemen Konstruksi.

b. Pipa dan Sambungan-Sambungannya

 Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat. .  Dalam lubang galian harus cukup stabil dan rata, sehingga seluruh panjang

pipaterletak/tertumpu dengan baik.

 Pipa air bersih dan pipa pembuangan air kotor, tidak boleh diletakkan pada lubang yang sama.

 Untuk pemasangan pipa HDPE dan pipa steel beserta accessoriesnya disarankan menggunakan peralatan tripot/tackel dan handle crane 2 Ton dan menggunakan excavator type 225 kap. 0,5-1,0 m3 untuk memudahkan dalam pekerjaan pemasangan pipa HDPE dan pipa steel beserta accessoriesnya.

 Setelah pipa dipasang pada lubang galian, semua kotoran dibuang dari lubang galian dan setelah diperiksa oleh pengawas atau Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi, maka lubang-lubang galian tersebut dapat ditutup dengan tanah bekas galian tersebut,atau dengan bahan lain yang disetujui.

 Penimbunan lubang galian harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu/ mengubah letak pipa.

c. Sambungan-sambungan Pipa

 Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang yang berbeda harus menggunakan “Reducer” buatan pabrik.

 Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan (elbow) dengan “Long Radius” belokan-belokan dengan jenis “SHORT RADIUS” hanya di belokan untuk menggunakan yang tak mungkin dipasang dengan long radius, dan kontraktor harus memberitahukan kepada pengawas atau Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi.

(10)

 Sambungan-sambungan atau alat-alat yang akan menimbulkan tahan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan. Untuk semua jenis sambungan yang menggunakan flens, harus dari jenis yang berpermukaan timbul (Raised Face Flange). Sebelum diadakan pengikatan dengan baut, antara kedua flens harus disisipkan packing dari jenis yang sesuai dengan untuk pemakaian air bersih. Untuk memudahkan pembukaan kembali pada waktupemeliharaan, maka setiap baut yang akan dipasang harus dilumasi dengan suatu kompound anti karat. Jenis kompound harus mendapat persetujuan dari pengawas atau Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi.

Urugan Pasir

Pada jalur galian tanah, pengurugan seluruhnya dengan dengan material bekas galian. Sedangkan pada jalur pemasangan di jalan (hotmix), pengurugan dengan tanah hanya sampai batas perkerasan. Ketebalan lapisan perkerasan sangat bervariasi, disesuaikan dengan konstruksi jalan sebelumnya.

Buangan Tanah Galian

Sisa galian tanah akan dibuang ke tempat lain yang disetujui oleh Direksi  Perbaikan Bekas Galian Pipa

Perbaikan bekas galian pada jalur hotmix/asphalt, akan dilakukan setelah pengetesan. Lapisan hotmix/asphalt akan mengikuti peraturan PU setempat

Thrust Block Pipa

Pada setiap pemasangan fitting (tee, bend, reducer, dll), akan langsung dikerjakan thrust block dengan beton campuran 1:2:3. Dimensi thrust block akan mengikuti shop drawing yang telah disetujui Direksi

Perapihan Jalur Pipa

Pembersihan site akan dilakukan oleh grup lain yaitu tim sisir, yang mempunyai tugas khusus merapikan bekas galian dan akan memperbaiki nila ada bekas galian yang amblas.

Pembersihan/ Pembilasan Pipa

1) Sebelum diadakan uji coba, seluruh pipa Jaringan sistim instalasi harus dibersihkan bagian dalamnya dengan dibilas (flushing).

2) Air bilas harus cukup bersih, tidak mengandung Lumpur, atau larutan-larutan lain, yang justru akan menempel pada dinding dalam pipa. Pembilasan harus dilaksanakan untuk beberapa waktu sehingga semua kotoran akibat pemasangan pipa dapat dikeluarkan.

Pada akhir proses pembilasan, air bilas yang masih terdapat di dalam pipa harus dikeluarkan (drained), untuk menghindarkan pengerusakan pipa, akibat kemungkinan adanya sifat-sifat jelek dari air bilas

(11)

PEKERJAAN PENYELESAIAN

Yang dimaksud dengan pekerjaan penyelesaian disini adalah pekerjaan penyempurnaan, diantaranya perbaikan jalan, pengecatan dan perapihan.

Pemeriksaan/ Commissioning

 Pada awal dari tahap penyelesaian perlu diadakan pemeriiksaan/ commissioning. Obyek commissioning adalah membuktikan bahwa setiap outIet sudah berfungsi, dengan kapasitas yang diminta.

 Semua valve sudah bekeria dengan bagus. Baik dalam pembukaannya maupun penutupannya.

 Semua kegagalan/kekurangberhasiIan harus dicari sebabnya, dan diupayakan cara-cara mengatasinya.

 Pemeriksaan/commissioming dilakukan oleh pemborong, Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa perlu dibuatkan Berita Acara atas hasil-hasil dari pemeriksaan/commissioning. Tahap Serah Terima

Sebelum serah terima dilakukan, dari Pemborong kepada Pengawas/Direksi, maka harus dilakukan :  Punch list atas semua pekerjaan, yang menunjukkan bahwa segala sesuatu dari

bahan/material/peralatan sudah terpasang pada tempatnya. Bahan/ material/peralatan untuk persedlaan (serep) sudah tersedia sernua. Juga fasilitas-fasilitas yang kiranya diperlukan sudah siap.

 Pembersihan jobsite, segala sisa benda kerja, dan kotoran-kotoran. Jobsite/gedung harus tampak rapi, begitu pula instalasi-instalasi yang termasuk dalam lingkup kerja.

 Perhitungan kerja tambah/kurang disusun dengan rapi, dan disetujui pengawas/Direksi.

UJI OPERASI

Punch list akan dilakukan bersama-sama dengan pihak direksi lapangan terhadap seluruh hasil pekerjaan. Apabila dari punch list ditemukan beberapa kekurangan, maka kami akan segera melakukan perbaikan atau penambahan pekerjaan sesuai dengan hasil pengecekan bersama tersebut. Setelah perbaikan seluruh kekurangan pekerjaan (sesuai punch list) terutama item pekerjaan yang mempengaruhi secara langsung pengoperasian instalasi, termasuk tersedianya power, maka kami akan melakukan uji operasi terhadap seluruh peralatan yang telah dipasang dengan disaksikan deireksi di lapangan.

(12)

Pengujian ini yang disebut dengan istilah “Running Test” antara lain sebagai berikut :

 Pompa

Pengujian unit pompa dilakukan dengan mengukur kapasitas pompa (debit) apakah sesuai dengan spesifikasi.

 Perpipaan

Selain hydrostatic test, dalam running test ini akan diketahui kinerja accessories seperti check valve dan foot valve.

 WTP

Pengujian kinerja WTP dilakukan dengan memeriksa kualitas air yang dihasilkan (effluent) di laboratorium. Pemeriksaan kualitas effluent yang bisa dilakukan pada saat running test hanya pada parameter tertentu saja seperti pH, kekeruhan dan DHL

Dengan selesainya pekerjaan penyelesaian ini maka kami akan mengajukan pemeriksaan pekerjaan sebagai dan penyusunan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

I.1. As Built Drawing (ABD)

As Built Drawing yang dimaksud adalah gambar purna laksana dimana semua kegiatan yang dilaksanakan sesuai kontrak dan perubahannya digambar kembali pada gambar-gambar pelaksanaan sebagai acuan untuk menghitung volume pekerjaan yang akan dibayar.

Hasil perhitungan data ukur yang sudah disetujui oleh Direksi digambar dalam kertas transparan (kalkir) / dengan program Autocad. Diperhitungkanskala penggambaran profil memanjang dan melintang, ketinggian yang harus digambar dalam profil memanjang dan melintang adalah pada as saluran sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat / petunjuk Direksi. Selain itu dibuat juga gambar situasi/layout dan gambar bangunan dengan skala yang sudah ditentukan.

As Built Drawing diserahkan kepada Pengguna Jasa berupa cetakan kertas gambar yang menggunakan program autocad dalam rangkap 4 (empat) beserta 1 (satu) buah CD hasil penggambaran.

I.2. Dokumen dan Pelaporan

Penyedia Jasa menyiapkam foto dokumentasi berupa foto-foto kemajuan fisik pekerjaan - Lokasi foto yang diambil pada satu titik dengan arah yang sama pada 0%, 50% dan 100%.

Dimana dianggap perlu oleh Direksi.

I.3. Administrasi

Pelaksanaan Administrasi dimulai setelah penyerahan lapangan sampai dengan pekerjaan dinyatakan dapat diterima dengan baik oleh Penyedia Jasa maupun Direksi (pekerjaan fisik 100%). Penyedia Jasa harus melaksanakan pembersihan lapangan, pengeluaran barang-barang

(13)

bekas dari lapangan dan membuat serta menyerahkan buku-buku catatan harian antara lain buku direksi dan buku tamu, laporan harian serta laporan harian operasi alat (jika diperlukan) Demikian metode pelaksanaan yang kami buat, yang berisikan sistem maupun metode rencana pekerjaan untuk pekerjaan ini. Dengan ini diharapkan pekerjaan dapat tepat sasaran sesuai harapan semua pihak guna mendapatkan mutu pekerjaan yang baik dan tepat waktu.

Palembang, 25 Mei 2016 PT. PUTRA HARI MANDIRI

CHANDRA, SE Direktur Utama

Referensi

Dokumen terkait

untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan selanjutnya sesuai dengan arahan direksi teknis, konsultan pengawas maupun pengawas lapangan dan untuk mendapatkan

Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai kedalaman yang sesuai dengan permukaan tanah existing, galian akan ditimbun dengan bahan timbunan bekas galian

Hasil galian tanah yang akan dipakai kembali untuk urungan harus ditempatkan dengan jarak tertentu sehingga tidak masuk kembali kedalam lubang galian dan tidak

Tiang Pancang yang digunakan harus sesuai dengan spesifkasi yang telah ditentukan atau berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari konsultan pengawas dan

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah dari lokasi galian pekerjaan yang disetujui direksi untuk konstruksi urugan yang diperlukan untuk membuat

Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan setelah disetujui oleh Direksi, kami membongkar bangunan-bangunan, sampah barang-barang tidak berguna, tangki-tangki

Persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi berikut sebagai

1.2.Urugan Kembali Galian Urugan tanah dilaksanakan setelah pemasangan batu saluran selesai dan telah disetujui oleh direksi teknis, urugan tanah dilaksanakan dari dasar galian sampai