METODE PELAKSANAAN
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1.1 Pekerjaan Pendahuluan
a. Seluruh pekerjaan perpipaan akan dipasang esuai dengan spesifikasi teknis ini dan gambar-gambar rencana serta instruksi-instruksi dari produsen sedapat mungkin diterapkan dengan baik.
b. Jika pipa-pipa dipasang / ditanam didalam tanah, maka dasar parit-parit pipa akan rata dan bebas dari benda-benda yang keras seperti batu atau kerikil besar.
c. Setelah pipa-pipa tersambung dan terpasang akan diuji secara hidrostatis, untuk itu bagian sambungan pipa dan alat-alat rakit maupun perlengkapannya tidak boleh ditimbun sebelum pengujian tekanan hydrostatis selesai. Pengujian ini dinyatakan berhasil dengan memuaskan bila tidak terdapat tanda-tanda adanya kebocoran.
1.2 Lingkup Pekerjaan
NO. URAIAN - PEKERJAAN Satuan VOLUME
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengukuran Pematokan Dan Papan Nama Proyek Ls 1.000
II PEKERJAAN PERPIPAAN, BANGUNAN SIPIL DAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
1 Pengadaan Pipa Air Minum
Jenis : GIP (Class Medium SNI) Diameter : 400 mm m 36 Jenis : GIP (Class Medium SNI) Diameter : 300 mm m 48 Jenis : GIP (Class Medium SNI) Diameter : 100 mm m 42 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 315 mm m 5,100 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 160 mm m 7,950 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 110 mm m 200 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 75 mm m 250 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 63 mm m 9,190 2 Pemasangan Pipa Air Minum termasuk Support Pipe, thrust
block, Galian Tanah keras / Timbunan (rekondisi), Pengetesan Pipa
Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 315 mm m 5,100 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 160 mm m 7,950 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 110 mm m 200 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 75 mm m 250 Jenis : HDPE (PN 10 SDR 17 SNI) Diameter : 63 mm m 9,190 3 Pengadaan Fitting dan Accessories Pipa
Bend 90' HDPE dia : 315 mm bh 1
Bend 45' HDPE dia : 315 mm bh 2
Bend 22' HDPE dia : 315 mm bh 8
Bend 90' HDPE dia : 160 mm bh 2
Bend 45' HDPE dia : 160 mm bh 11
Bend 90' HDPE dia : 63 mm bh 25
Bend 45' HDPE dia : 63 mm bh 56
Tee HDPE dia. 315x160x315 mm bh 3
Tee HDPE dia. 160x63x160 mm bh 5
Tee HDPE dia. 63x163x63 mm bh 8
Gate Valve CI dia 300 mm bh 4
Gate Valve CI dia 150 mm bh 6
Gate Valve CI dia 50 mm bh 13
Stube Flange HDPE dia 315 mm bh 9
Stube Flange HDPE dia 160 mm bh 10
Stube Flange HDPE dia 50 mm bh 35
Reducer All Flange CI dia 355x315 mm bh 1
Air Valve dia 75 mm bh 5
Air Valve dia 50 mm bh 13
End Cap dia 75 mm bh 2
End Cap dia 50 mm bh 9
Box Street bh 22
Baut dan Mur untuk Flange bh 276
Karet packing bh 5
4 Pengadaan Fitting dan Accessories Pipa
Bend 90' HDPE dia : 315 mm bh 1
Bend 45' HDPE dia : 315 mm bh 2
Bend 22' HDPE dia : 315 mm bh 8
Bend 90' HDPE dia : 160 mm bh 2
Bend 45' HDPE dia : 160 mm bh 11
Bend 90' HDPE dia : 63 mm bh 25
Bend 45' HDPE dia : 63 mm bh 56
Tee HDPE dia. 315x160x315 mm bh 3
Tee HDPE dia. 160x63x160 mm bh 5
Tee HDPE dia. 63x163x63 mm bh 8
Gate Valve CI dia 300 mm bh 4
Gate Valve CI dia 150 mm bh 6
Gate Valve CI dia 50 mm bh 13
Stube Flange HDPE dia 315 mm bh 9
Stube Flange HDPE dia 160 mm bh 10
Stube Flange HDPE dia 50 mm bh 35
Reducer All Flange CI dia 355x315 mm bh 1
Air Valve dia 75 mm bh 5
Air Valve dia 50 mm bh 13
End Cap dia 75 mm bh 2
End Cap dia 50 mm bh 9
Box Street bh 22
5 Pembuatan Jembatan Pipa (Jenis : GIP Medium SNI) termasuk Air Valve, Wash Out dan Box Street
Diameter 300 mm
a. Jembatan Pipa : 80 meter unit 1
b. Jembatan Pipa : 25 meter unit 1
c. Jembatan Pipa : 23 meter unit 1
d. Jembatan Pipa : 4 meter unit 1
Diameter 150 mm
a. Jembatan Pipa : 35 meter unit 1
b. Jembatan Pipa : 6 meter unit 2
Diameter 50 mm
a. Jembatan Pipa : 10 meter unit 1
b. Jembatan Pipa : 6 meter unit 3
6 Pembuatan Pipa Crossing dan Borring (Jenis: GIP Medium SNI) termasuk Rekondisi Jalan aspal
Diameter 400 mm
a. Borring Jalan m 36
Diameter 300 mm
b. Borring Jalan m 48
Diameter 100 mm
c. Borring Jalan m 42
Jumlah – II
III KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1 Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, dan Ijin Kerja set 1
2 Papan Informasi K3 bh 2
3 Pembatas Area Ls 1
4 Topi Pelindung (Safety Helmet) bh 25
5 Pelindung Mata (Goggles) psg 10
6 Tameng Muka (Face Shield) bh 4
7 Pelindung Telinga Psg 5
8 Pelindung Penapasan dan Mulut (Masker) Psg 25
9 Sarung Tangan (Safety Gloves) Psg 25
10 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) Psg 25
11 Rompi Keselamatan (Safety Vest) psg 25
12 BPJS Kesejahteraan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan KEPMENAKER No : KEP-196/MEN/1999, untuk tenaga harian Proyek Ls 1
13 Petugas K3 OB 6
14 Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Tabung Oksigen, Obat luka, Perban, dll) Ls 1
15 Rambu Petunjuk bh 3
16 Rambu Larangan bh 3
17 Rambu Peringatan bh 3
18 Rambu Kewajiban bh 3
19 Rambu Informasi bh 3
20 Tongkat Pengatur lalu Lintas (Warning Light Stick) bh 2
21 Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone) bh 3
22 Bendera K3 bh 1
23 Laporan Penyelidikan Insiden Ls 1 Jumlah - III
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Uji Coba Ls 1.00
2 Pembuatan Dokumen Pelaporan Ls 1.00
1.3 Pembongkaran dan Penyimpanan Pipa di Lapangan
Kontraktor akan menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, minimal sebagai berikut :
a. Satu buah truck crane sedang untuk menangani pembongkaran perpipaan.
b. Pembuatan Box/Tripot untuk loading dan unloading.
c. Peralatan untuk mengangkut pipa dilapangan seperti chain block/ tackel tambang dan lain-lain.
Photo 1.1 Pembongkaran Pipa
Photo 1.2 Penyimpanan Pipa
1.3 Peralatan Untuk Pemasangan Pipa
Kontraktor akan menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, minimal sebagai berikut :
a. Satu buah truck ukuran sedang untuk menangani pengangkutan perpipaan.
b. Alat But Fussion Welding, dan alat pemotong pipa secara mekanis (Mechanically Operated Pipe Cutter) atau setara yang dapat digunakan untuk pekerjaan pemotongan pipa.
c. Peralatan penyambungan pipa yang memadai.
d. Peralatan penyambungan untuk pipa HDPE yang memadai.
e. Peralatan untuk menurunkan pipa kedalam parit-parit pipa seperti Crane mobile atau Tripot dan tackel .
f. Stamper Vibrator, untuk memadatkan urugan.
g. Pompa kapasitas minimum 2 m3/jam, minimal satu buah tiap lokasi, untuk mengeringkan genangan air dalam parit pipa.
h. Kunci Torsi (Torque Spanner) untuk mengencangkan baut pada sambungan Flange dengan diameter nominal 200 mm s/d 600 mm.
i. Tamping Bars.
j. Peralatan pengujian tekanan hidrostatis seperti compressor dan manometer..
II. PENGGALIAN TANAH 2.1 Umum
Kontraktor akan membersihkan lapangan pada jalur pemasangan pipa dan perlengkapannya.
Pepohonan, tanaman dan semak-semak pada jalur tersebut akan dibersihkan / ditebang dengan sesuai kebutuhan.
a. Jalur Pemasangan Pipa
Apabila parit-parit seakannya memotong pagar, tembok, makam atau bangunan lain, Kontraktor akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghindarkan gangguan pada batas jalur pemasangan pipa.
Pengukuran galian-galian parit, timbunan-timbunan kembali dan pemasangan pipa akan dilaksanakan dengan cara " Ukuran Lari " yaitu sesuai dengan jalur pemasangan pipa dan permukaan tanah asli kecuali bila dikehendaki lain sesuai yang ditentukan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pengukuran panjang akan menurut garis tengah pipa.
Penggalian parit akan dilaksanakan dengan tepat dan cepat dan, terikat pada syarat- syarat khusus didalam kontrak, penimbunan galian dan perataan permukaan akan dimulai dan diselesaikan, bila secara wajar, pipa-pipa terpasang dan tersambung dan telah diuji secara hidrolis.
b. Pemeriksaan dan Pengujian
Sebelum penggalian parit-parit jalur pipa, akan dilakukan lubang-lubang percobaan dengan kedalaman seperti yang dikehendaki, untuk menentukan kejajaran parit-parit.
Kontraktor akan mengadakan penelitian dan penggalian untuk menentukan lokasi konstruksi didalam tanah yang ada, dibawah pengawasan Pemberi Tugas.
Kontraktor akan melaksanakan penggalian dan penimbunan lanjutan, guna keperluan bangunan-bangunan seperti : bantalan-bantalan penahan, dan ruangan-ruangan katup.
Biaya tersendiri telah disediakan untuk penggalian-penggalian untuk keperluan beberapa bangunan khusus.
c. Kelancaran Pekerjaan
Semua tanah galian akan ditimbun sedemikian, sehingga tidak menggangu pekerjaan, dan tidak menggangu jalan orang atau lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-bangunan umum atau bangunan-bangunan perorangan lainnya. Dan Kontraktor akan mengangkut bahan galian untuk dibuang. Galian akan diberi penguatan jika diperlukan, sehingga tidak runtuh dan menjaga para pekerja untuk bekerja dengan aman.
Daerah-daerah penggalian akan dilengkapi dengan saluran pembuang air yang baik, dan bebas genangan air, Kontraktor tetap bertanggung jawab atas kelancarannya dan keselamatan pekerja setiap waktu, serta perbaikan-perbaikan dengan biaya sendiri kerusakan pada pekerjaan, termasuk yang diakibatkan oleh banjir.
2.2 Galian Tanah
1. Klasifikasi Galian
Dalam pekerjaan pemasangan pipa diklasifikasikan jenis galian menurut tingkat kesulitannya untuk menentukan pembiayaannya sebagai berikut:
a. Galian tanah biasa.
b. Galian Jalan
c. Galian tanah keras / cadas, merupakan tanah berbatu yang umumnya untuk menggali, perlu menggunakan bor, dan atau bahan peledak atau alat khusus lainnya.
d. Galian tanah yang selalu berair yang mana timbul masalah air tanah setelah mencapai kedalaman galian lebih dari 0,20 m dari permukaan air konstan.
2. Penggalian Parit-parit Pipa
a. Arah, ukuran dan letak / posisi galian parit-parit pipa akan sesuai dengan gambar-gambar rencana. Untuk itu patok-patok (Signt Rails) yang kuat akan dipasang dan dipelihara dimana setiap percobaan arah dan kelandaian atau dimana saja yang dianggap perlu dengan jarak satu dengan lainnya tidak melebihi 40 m. Pada setiap patok-patok (Rails) akan diberi tanda diameter dan kedalaman penggalian yang akan dipakai sebagai patokan.
Untuk mengurangi resiko kerusakan, penggalian parit-parit dekat instalasi yang telah ada akan dikerjakan dengan tangan.
b. Dalam hal pada parit terdapat pasangan batu, bongkah-bongkah atau rintangan lain, maka Kontraktor akan menggali rintangan tersebut sampai 20 cm dibawah dasar parit serta disetiap sisi pipa dan perlengkapannya, kemudian mengisi kembali dengan pasir dan memadatkannya sampai ketinggian yang telah ditentukan.
c. Panjang parit yang digali akan disesuaikan dengan pipa-pipa yang akan dipasang sesuai gambar-gambar rencana.
d. Lebar galian dibuat cukup untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya dengan baik, dan timbunan akan ditempatkan dan dimanfaatkan seperti yang diisyaratkan.
e. Galian akan dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga, penguatan-penguatan galian dan peralatan-peralatan pipa.
f. Ruang penyambungan akan dibuat pada setiap sambungan, agar sambungan dapat dikerjakan dengan baik.
g. Galian akan dibuat sampai kedalaman yang ditentukan untuk membuat dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah yang padat pada setiap tempat, diantara ruang penyambungan.
3. Penguat Parit-parit
Kontraktor akan memperkuat dinding parit-parit untuk mencegah kelongsoran tanah diluar galian dan yang akan merusak bangunan didekatnya.
4. Sarana-sarana Yang Ada
Dimana penggalian-penggalian parit dilaksanakan berdekatan atau melewati saluran buangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain sebagainya maka akan mempergunakan penguat sementara atau gantungan, sedangkan dalam hal saluran-saluran buangan, pipa-pipa, kabel- kabel dan lain sebagainya. Tergantung untuk sementara waktu, akan diganti / diperbaiki, seperti semula.
Pada persimpangan jalan, akan digali parit dengan lebar seperti tertera pada gambar rencana.
Menyingkirkan pengerasan permukaan jalan sebagai bagian dari penggalian, dan jumlah yang disingkirkan tergantung pada lebar galian yang ditunjukkan untuk pemasangan pipa dan panjang daerah pengerasan yang diperlukan untuk disingkirkan untuk pemasangan katup- katup lubang kontrol (Manhole) atau konstruksi lainnya.
5. Bahan-bahan Bekas Galian
Kontraktor akan menyiapkan untuk menampung sementara bahan-bahan galian, yang diperlukan untuk menimbun kembali galian parit-parit, termasuk pekerjaan-pekerjaan dua
kali. Penimbunan sementara bahan-bahan galian tidak boleh menggangu lalu lintas umum, bahan galian yang tidak diperlukan lagi atau tidak dapat digunakan sebagai bahan timbunan atau keperluan lain di pekerjaan, akan diangkut dari lapangan ketempat pembuangan akhir.
6. Urugan Kembali Galian Pipa
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit akan dilakukan sesuai gambar-gambar rencana dan spesifikasinya.
Penimbunan keliling parit-parit akan mencapai ketebalan 30 cm, sebelum uji coba hidrolis dilaksanakan, akan tetapi sambungan-sambungan tetap kelihatan. Penimbunan kembali akan dilakukan secepat mungkin setelah diadakan uji coba.
Pada tanah-tanah landai, dimana timbunan kembali parit-parit akan dapat mengalami pengikisan, maka akan ditanam rumput untuk mencegah tebal urugan diatas pipa menjadi kurang dari batas minimum.
7. Bahan-bahan Urugan
Semua bahan timbunan/ urugan akan bebas dari batuan, sampah atau bahan lain.
Kontraktor akan menimbun dengan bahan galian, meliputi bahan-bahan yang mengandung lempung pasir, kerikil atau bahan lainnya yang bebas dari kotoran sesuai dengan BOQ dan spesifikasi teknis dan gambar kerja.
8. Urugan di Bawah Pipa
Parit-parit akan diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini akan dipadatkan dengan pemadat dan akan mempunyai permukaan yang rata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang didalam parit, akan ditimbun dengan pasir atau kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini akan disebar merata kesetiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
9. Urugan Diatas Pipa
Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai kedalaman yang sesuai dengan permukaan tanah existing, galian akan ditimbun dengan bahan timbunan bekas galian dan dipadatkan secara merata. Kontraktor akan bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini, untuk menghindarkan terjadinya kerusakan atau penggeseran pipa.
Cara atau metoda penimbunan kembali yaitu akan dilakukan lapisan demi lapisan, dipadatkan sekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara yang tidak merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi akan dilakukan saling berganti pada kedua sisi. Lapisan 30 cm yang pertama diatas pipa akan dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya peralatan yang digerakkan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua kerusakan pada pipa-pipa dan alat-alat penyambung akan diperbaiki Kontraktor dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 30 cm diatas pipa hingga kepermukaan, galian akan ditimbun dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah menurunnya permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali akan sampai beberapa centimeter diatas permukaan tanah, untuk memberi peluang pengendapan.
2.1 Tipikal Galian Pipa
III. PELAKSANAAN PEMASANGAN PIPA PENYAMBUNGAN BUTT – FUSION 3.1 Umum
Penyambungan butt-fusion adalah proses termofusi yang melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujung pipa digabung pada tekanan tertentu untuk sambungan yang senyawa.
Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai kekuatan yang sebanding dengan pipa.
Metode penyambungan jenis ini membutuhkan plat pemanas elekrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu yang digunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 100 untuk ukuran 90 mm ke atas dengan SDR yang sama.
3.2 Khusus
Dipergunakan mesin las khusus (butt fusion welding machine) yang sudah terkalibrasi oleh lembaga independent
Proses pengelasan harus mempergunakan kaidah atau aturan yang berlaku sesuai aturan DVS 2207/1
Teknis penyambungan pipa dan pemeriksaan kualitas hasil pengelasan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Proyek dan Konsultan.
Dilakukan oleh seorang operator yang sudah berpengalaman dan bersertifikat sesuai kaidah DVS 22071/1 serta didampingi oleh 2 – 3 fitter.
Penyambungan pipa PE sedapat mungkin dilakukan di area fabrikasi untuk mempersingkat waktu kondisi galian dalam keadaan terbuka.
3.3 Peralatan
Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas, pompa hidrolik dan pengatur waktu.
Roda penyangga pipa
Tenda pengelasan
Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas
Alat ukur sambungan
Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat pemanas
Pipa dan penutupnya
Papan landasan
Pemotong pipa
Thermometer temperatur udara
Alat pengukur waktu
3.4 Metode Penyambungan 1. Pemeriksaan awal
Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-benar berfungsi sebelum dihubungkan ke mesin.
Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila sebelumnya sudah digunakan.
Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan dilakukan.
Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
Anda harus mengetahui langkah-langkah penyambungan yang benar dan pipa yang akan disambung.
Plat pemanas harus pada temperatur yang benar (sambungkan plat pada sumber listrik dan biarkan selama 20 menit pada kondisi temperatur yang disarankan).
Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan disambung mempunyai ukuran diameter, SDR dan bahan yang sama.