• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Paket : Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) Pusaka 1 (2 x 4.4MW) dan 3 (2 X 1.5MW)

(2)

II. Metode Kerja II.1. Mobilisasi

II.1.2. Peralatan Pekerjaan dan Material

Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya. Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pekerjaan (merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran) dan ketentuan lain yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.

Assumsi Mobilisasi alat dan Material:

Peralatan Kerja dan Material dimobilisasi Dari Jakarta untuk selanjutnya dihantar ke lokasi pekerjaan Via Jalan Existing. Dilanjutkan dengan delivery ke lokasi pekerjaan dengan alat angkut darat (Trailer). Transportasi peralatan berat dan Material dilaksanakan setelah mendapat ijin dan bantuan pengamanan dengan pihak terkait selama dalam perjalanan sampai ditujuan demi menjaga keselamatan selama dalam perjalanan.

(3)

Tabel Peralatan Pekerjaan No Jenis Alat I. I.1. I.2. I.3. I.4 I.5. I.6. I.7. I.8. I.9 I.10 I.11 Pekerjaan Sipil Concrete Mixer Bar Cutter Dump Truck Truck Crane Excavator Buldozer Tandem

Elec. Pump (for water & mud) Welding Machine Diesel (Mesi Las) Theodolit

Baby Roller dsb

Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan

II. II.1. II.2 II.3. II.4. II.5 Pekerjaan Elektrikal Generator Set Tool Box Megger Multimeter Ampere Meter

II.1.2.Tenaga Kerja / Personil

- Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar lokasi maupun berasal dari sekitar proyek. Tenaga kerja yang dominan adalah tenaga kerja Konstruksi

- Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus akan diambil sebanyak mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja lokal yang ada belum mencukupi, baru akan diambil tenaga kerja dari luar lokasi.

Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja

No Klasifikasi Jumlah Orang

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14 Project Manager Site Manager

Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Sipil Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Elektrikal Tenaga Pelaksana Pekerjaan Sipil

Tenaga Pelaksana Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal Tenaga Administrasi

Laborat Tenaga Ahli K3 Tenaga Ahli QS Mandor

Tenaga Kasar (Tukang, Pekerja dsb) Operator & Pemb. Operator

Sopir & Pemb. Supir

1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan

(4)

II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb Bangunan Fasilitas yang diperlukan adalah sebagai berikut

II.2.1. Tabel Fasilitas

Lokasi di sekitar bangunan Power House

N0

1. Kantor Lapangan 2 @ 45 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) (permanen ==> akan

2. Barak pekerja 1 @ 200 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) digunakan sbg bangunan Rumah Jaga) 3. Laboratory 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)

4. Warehouse 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)

5. Repair Shop 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 6. Form & Rebar Works 1 @ 64 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 7. First Aid Facilities 1 @ 36 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)

8. Canteen 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)

9. Jaringan Perpipaan dengan mengunakan pipa 1"

10. Jaringan Listrik dari Genset ke masing - masing bangunan

11. Tangki Air 6 m3

12. Sumur dengan Pompa for Engineer, Employer & Const 13. Pipa PVC & Septic Tank dia 4 " untuk Septic Tank

14. Sumur Peresapan dengan pipa 50 mm dari Septic Tank

15. Genset untuk penerangan

16. Jalan Internal w = 3,00 m , Base Class C

FASILITAS URAIAN KET.

LAY OUT BANGUNAN FASILITAS

Material Stock Yard

Motor Pool Yard Form & Rebar

Stock Yard Security Fence V il la g e R o a d 1 2 3 4 5 6 7 8 13 14 15 16 11

(5)

Buat Papan Nama Proyek

Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll

Selanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik.

II.2.2. Jalan Kerja Sementara

a. Perbaikan dan Perkuatan Bangunan pada Jalan Eksisting

Untuk menjaga keamanan dalam transportasi material maka perlu perbaikan dan perkuatan jembatan dan bangunan perlintasan lainnya dengan penggantian dan pemasangan baru konstruksi yang bersifat sementara

b. Pembuatan Jalan Kerja / Construction Road dan Jalan Masuk/Akses Road

Definisi

b.1. Jalan Kerja / Construction Road

Kontraktor Akan membuat jalan kerja ke lokasi pekerjaan dengan lokasi yang terpisah dengan akses road ataupun pada lokasi akses road (nantinya akan dipakai untuk akses road  jika memungkinkan). Jalan Bersifat temporary selama pelaksanaan Proyek.

Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan : 1. Penggunaan:

1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya

1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.

2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja; - Excavator - Buldozer

- Dump truck  angkut meterial - Tandem roller

-

Alat bantu

2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan mencukupi untuk lalu lintas peralatan proyek)

Sebelumnya dilakukan pengupasan humus /striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator dan buldozer

Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.

(6)

Spreading and Grading By Bulldozer 2.2. Pekerjaan Drainase

2.3. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Pemadatan dengan Tandem

2.4. Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan material sirtu. Penghamparan dengan Buldozer. 2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan

dengan alat pemadat. Pemadatan sesuai spek. Teknis.

2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).

b.2. Jalan Masuk / Akses Road

Jalan Masuk adalah konstruksi jalan yang menghubungkan Lokasi pekerjaan dengan Jalan Utama yang nantinya akan digunakan sebagai jalan masuk secara permanen (non temporary). Jadwal Pelaksanaan Akses Road ini dapat dilaksanakan bebarengan dengan pekerjaan Konstruksi bangunan PLTM lainnya (tidak berhubungan, krn konstruksi bangunan PLTM lainnya menggunakan Jalan Kerja).

Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan : 1. Penggunaan:

1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya

1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.

2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja; - Excavator - Buldozer

- Dump truck  angkut meterial - Tandem roller

-

Alat bantu

2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan 3.5 m dengan Bahu Kn/Kr adalah 1m) dan tebal padat 15 cm)

Sebelumnya dilakukan pengupasan humus /striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator dan buldozer

Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.

(7)

Spreading and Grading By Bulldozer

2.2. Pekerjaan Drainase

2.3. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Pemadatan dengan Tandem

2.4. Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan Buldozer.

2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan dengan Tandem Roller. Pemadatan sesuai spek. Teknis.

2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).

b.3. Jembatan Untuk Akses Road

- Konstruksi Jembatan Adalah Jembatan dengan metode Cast in situ - Pekerjaan dengan Bantuan Perancah / Scafolding

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Struktur Abutment.

Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.

Tahap 1 : pasir urug & Lean concrete

Koneksi / Delatasi dengan stuktur existing dilakukan dengan mengebor dan memasang tulangan / angkur pada struktur existing sesuai gambar kerja

Tahap 2 : Pembesian

-Tulangan dibersihkan dari kotoran, karat dan benda asing lainnya. - Posisi pembesian utk abutment

disanggah untuk mencegah bergesernya tulangan dari kedudukan rencana dan tetap kokoh pada saat pengecoran, dan jarak batangan tetap dijaga.

(8)

Tahap 3 : Form work

- Rencana formwork sesuai dengan shop drawing & disetujui direksi - Sebelum pengecoran, form work &

tulangan di cek dan disetujui oleh engineer

Tahap 4 :Pengecoran Concrete - Pengecoran dilaksanakan dengan

Beton Produksi dari Concrete Mixer

- Mutu beton sesuai gambar kerja dan spek. Teknis

- Pemadatan dengan concrete vibrator

Tahap 5 : Finishing dan Curing - Curing segera dilaksanakan

dibukanya formwork

- Curing menggunakan penyiraman air & curing compound

(9)

Tahap 6 : Tulangan Abutment

Tahap 7 : Formwork Abutment

(10)

Tahap 8-1 : Pengecoran Selanjutnya

Pada saat bersamaan, pelaksanaan konstruksi wing wall dilaksanakan

Tahap 9 : Finishing & Curing Tahap 10 : Back Fiiling

PIER

Pelaksanaan Pier dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Pier. Adapun Bentuk dan dimensi dari pier yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.

1. Pembesian dan

(11)

1. Pengecoran beton

dengan bantuan

Hydraulic crane with bucket.

2. Pemadatan dengan concrete vibrator

1. Untuk Pier kolom diassumsikan pekerjaan dilakukan dengan 2 tahap: 4.1.Tahap 1  ±½ Tinggi. 4.2. Tahap 2  sisa tinggi. Pada tahap ini, pekerjaan bekisting menggunakan Climbing Form work. 2. Pembesian dan Bekisting Pier Kolom.

3. Pengecoran beton dengan bantuan Hydraulic crane with bucket.

4. Pemadatan dengan concrete vibrator

(12)

1. Pembesian dan Bekisting Pier Kolom Tahap 2.

2. Pembesian dengan Climbing Work

1. Pengecoran beton dengan bantuan Hydraulic crane with bucket.

2. Pemadatan dengan concrete vibrator

3. Pembesian dan Bekisting Pier Head

(13)

1. Pengecoran beton

dengan bantuan

Hydraulic crane with bucket.

2. Pemadatan dengan

concrete vibrator

3. Finishing & Curing 4. Dialnjutkan Pekerjaan

lainnya; - Bearing pad - Main girder &

Diafragma - RC Plate - Slab - Plat injak - Railling - Pek. Lainnya sesuai gambar kerja dan BQ

(14)

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Struktur Jembatan.

Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment, balok jembatan, lantai jembatan, dsb yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.

Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan metode Cast in situ / Beton cor ditempat, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan menggunakan batang kayu dan papan kayu sebagai acuan/bekisting dan supporting.

Bahan ;

- Batang kayu dan papan kayu sebagai supporting dan bekisting

- Baja Tulangan dengan diameter dan perakitan sesuai dengan gambar rencana /gambar kerja.

- Beton dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan Gambar rencana/gambar kerja BEKISTING DAN PEMBESIAN BALOK, DIAFRAGMA & PLAT JEMBATAN

Penampang melintang 3/10 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 3/10 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6

(15)

3/10

Batang kelapa/Cerucuk dolken / Batang Pohon 5/7 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6 Tulangan Balok T Tebal Lantai Jembatan

(16)

Penampang melintang

3/10

Batang kelapa/Cerucuk dolken / Batang Pohon 5/7 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6 Tulangan Balok T Tebal Lantai Jembatan

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK DAN DIAFRAGMA SELESAI, DILANJUTKAN DENGAN PEMBESIAN DAN BEKISTING LANTAI JEMBATAN

3/10 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6 4/6 3/10 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6 4/6

(17)

PENGECORAN BETON LANTAI & PEMADATAN DENGAN CONCRETE VIBRATOR 3/10 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6 4/6 3/10 4/6 5/7 5/7 5/7 5/7 4/6 4/6 4/6

PEKERJAAN JEMBATAN SELESAI DILANJUTKAN PEKERJAAN LAINNYA

- PEMBONGKARAN SUPPORTING DAN BEKISTING

- RAILLING JEMBATAN

- PARAPET

- DSB

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA Finished Jembatan, dilanjutkan dengan pekerjaan Proteksi slope pada disekitar abutment

Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton; 1. Fungsi;

Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering  proses pemadatan / kering beton tidak terlalu cepat atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan berumur lama

2. Pelaksanaan;

Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing) 3. Metode;

- Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik. - Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak

- Dengan selimut terpal / goni basah 4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan

(18)

- Kadar material beton dijaga - Perkiraan jika akan terjadi hujan

- Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic)

- Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan 4.2. Pelaksanaan pada saat hujan turun;

- Segera melindungi beton yang baru di hampar dengan alat pelindung dan tidak terjadi kebocoran

Pekerjaan Abutmen dan Pier, selanjutnya dilakukan pekerjaan Bearing Pad. Pekerjaan sesuai dengan BQ, gambar kerja dan Spesifikasi teknis

c). Pembuatan Jembatan Darurat Jika ada

c.1. Pada lokasi Jembatan existing, dimana akan digunakan untuk akses road / jalan akses kerja, maka diperlukan pekerjaan perkuatan dengan dengan menggunakan baja profil dimana diperkirakan dapat memperkuat jembatan existing yang ada.

c.2. Pada lokasi dimana diperlukan jembatan darurat

1. Untuk sungai / kali kecil (bentang pendek) dan jembatan darurat diatas saluran pengelak dapat menggunakan jembatan sementara dari batang kayu / batang kelapa.

2. Atau untuk sungai / kali besar dan dalam (bentang panjang ) dapat menggunakan jembatan sementara dari Jembatan Bellly

Jembatan sementara dari batang kelapa, kayu dan

papan kayu Jembatan sementara dari Jembatan Belly (Jika diperlukan)

Bridge existing Perkuatan dg Baja Profil

(19)

TAHAP PEKERJAAN FISIK

II.4.4. Pengalihan Aliran air sungai dan Pengeringan

Melihat Struktur & kondisi yang ada, maka pada saat pelaksanaan Pekerjaan Bendung dan Intake, akan dilaksanakan Pengalihan Aliran Sungai yang ada.

Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung / weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat. Untuk selanjutnya Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam. Construction Open Cut.

1). Penggalian saluran pengelak dan tanggul penutup alur

- Galian saluran pengelak merupakan galian terbuka untuk mengalihkan aliran sungai sesuai gambar rencana yang telah disetujui oleh Direksi

- Galian ini mencakup semua material, material hasil galian dibuang ke tanggul penutup bagian hulu dan bagian hilir rencana pembuatan bendung atau sesuai petunjuk Direksi.

- Tanggul penutup alur

Pekerjaan tanggul penutup alur dibagi menjadi 2 tipe timbunan : 1. Tanggul penutup aliran air bagian hulu

2. Tanggul penutup aliran air bagian hilir

Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan penggalian saluran pengelak

Sebelum penimbunan dilakukan maka dilakukan pengupasan permukaan yang bakal ditimbun dengan tebal (t) = 20 cm atau 30 cm yang dilakukan dengan Bulldozer 15 Ton dan hasil kupasan dibuang keluar (50%) dengan menggunakan Excavator 0,9 m3 dibantu Dump Truck 6 Ton

Pelaksanaan timbunan tanggul penutup alur dengan menggunakan peralatan : - Excavator = Pengadaan material

- Bulldozer = Penghamparan timbunan sejauh 30 m dorong - Vibro Roller = Pemadatan timbunan

(20)

Pada lereng cofferdam yang berhubungan air sungai existing, dilindungi dengan Sand Bag atau dapat juga dengan material batu yang besar (menghindari erosi material oleh tenaga aliran air sungai)

Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya

Peralatan Kerja :

- Excavator+breaker : Gali tanah berbatu - Excavator : Gali Canal dan Tuang material

coferdam

- Bulldozer : menghampar material urugan coferdam dan dilanjutkan dengan pemadatan oleh alat Pemadat

- Dump Truck (jika diperlukan) untuk angkut tanah galian lebih dari jangkauan excavator dan buldozer

Diversion Canal Intake& Saluran Pembawa Struktur Bendung Cofferdam Cofferdam Diversional Canal Water Flow Cofferdam Work Site

(21)

Macam Pengadaan Material Cofferdam

Rencana Bangunan Saluran Pengelak; Saluran Pengelak (Diversion Canal) - Lebar dasar (b) = 20 m

- Kemiringan talud = 1 : 1 - Kedalaman saluran (h) = 2,5 m - Lebar bantaran (kiri - kanan) = 2,5 m - Tinggi jagaan (freeboard) diatas

bantaran = 1,5 m

KIsdam (Coverdam) - Lebar atas (b) = 4 m - Kemiringan talud = 1 : 0.5 - Tinggi kistdam (h) = 4,0 m

Gambar & Dimensi diatas hanya sebagai Ilustrasi dari Pekerjaan “Saluran Pengelak / diversion canal” secara umum. Untuk bentuk dan Dimensi sebenarnya dilapangan sesuai dengan Gambar Kerja, BQ dan kondisi real lapangan

20 m 30 m 33 m 1.5 m 1.5 m 8 m 4 m 4 m

(22)

FLOW CHART SALURAN PENGELAK START

Pek. Survey & Pengukuran

Cek Ok

No

Pek. Pengajuan Gambar & Rencana Kerja

Cek Ok

No

Pek. Penggalian Saluran Pengelak

Cek Ok

No

Pek. Penimbunan Tanggul Penutup Alur

Cek Ok

No

Pek. Bongkar Tanggul Penutup Alur

Cek Ok

No

Pek. Batu kosong atau rip-rap

Cek Ok

No

Pek. Struktur Bendung

Cek Ok

No

Bongkar Batu kosong atau rip-rap

Cek Ok

No

FINISH

Pek. Penutupan Kembali Saluran Pengelak

Cek Ok

No

Pek. Pengalihan aliran sungai ke Bendung

Cek Ok

(23)

2). Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung dengan pemompaan.

Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa Submersible 6”, 4” dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke luar cofferdam

Pengeringan :

- Pengajuan schedule dan ijin dari direksi pekerjaan

- Peralatan Pompa air dengan kapasitas yang memadai (dimana alat tersebut diperkirakan mampu untuk menyedot air yang ada selama pekerjaan berlangsung atau lingkungan menjadi kering) di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.

- Dibuat selokan dan dibuat tempat penampungan dimana ujung dari selokan tersebut berujung ke tempat penampungan air tersebut.

- Selanjutnya pipa air dari pompa air diletakkan pada tempat penampungan air tersebut untuk kemudian dialirkan/dibuang ke luar dari lokasi pekerjaan.

FLOW CHART

SURVEY

PENGAJUAN GAMBAR DAN RENCANA KERJA

persetujua

n

Tidak

Ya

PELAKSANAAN GALIAN SALURAN

PENGELAK COFERDAM & PENGERINGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN START

(24)

II.4.5. Pekerjaan Bendung dan Intake

Gambar ”hanya sebagai contoh” Struktur Bendung dan Intake secara umum

Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Fungsi utama dan prinsip rancangan dari bendung dan intake:

- Intake harus mampu mengalihkan air sungai ke dalam saluran pembawa pada debit tertentu setiap saat - Lokasi intake sebaiknya di sisi luar belokan sungai untuk

meminimalisasi pengendapan di saluran pembawa - Usaha pencegahan perlu dilakukan untuk memisahkan

sampah terapung (dengan saringan kasar atau lubang

intake bawah muka air) dan kerikil (ambang di dasar), dari air yang masuk ke saluran pembawa

- Pintu air harus diletakkan sedekat mungkin dengan lubang intake agar memudahkan penggelontoran endapan yang ada di depan lubang intake

1. Pekerjaan Pendahuluan

Pelaksanaan konstruksi bendung baru bisa dilaksanakan setelah penunjang konstruksi telah dilaksanakan dengan baik dan memenuhi syarat yang diharapkan sebagai fungsi struktural , fungsional dan keamanan selama masa konstruksi .

Untuk Tahapan Pekerjaan Struktur Bendung itu sendiri dapat diuraikan sebagai berikut: Secara umum, Pekerjaan Konstruksi bendung dibagi dalam tahapan pekerjaan Sebagai Berikut :

Tahap 1;

Penunjang konstruksi disini yang dimaksud adalah;

- Peralatan survey dan tenaga survey yang memadai beserta alat bantu lainnya

- Pekerjaan Pembangunan Tanggul Penutup / Kisdam dan Dewatering. Saluran pengelak dengan kapasitas pengalirannya dan tanggul penutup alur yang kokoh dan aman terhadap banjir selama masa pelaksanaan konstruksi. Selama pelaksanaan pekerjaan struktur bendung, dilakukan pemompaan air yang ada dengan mesin pompa air keluar lokasi pekerjaan.

- Penyiapan lahan untuk buangan atau penyimpanan sementara hasil galian

- Penyiapan lahan untuk stockpile material beton dan pasangan batu yang dekat dengan lokasi kerja.

(25)

Pelaksanaan konstruksi Bendung dibagi menjadi 2 bagian utama :

Tahap 2;

Pekerjaan Struktur Bendung Pekerjaan Bendung secara umum.

Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah / hilir (kolam olak / Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka/hulu (Aprron). Kemiringan galian dibuat 1 : 0,5 untuk mencegah kelongsoran

Gambar hanya sebagai contoh ” Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum” Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Bagian Hilir Bendung; - Mercu/pelimpah dan lantai

pembilas

- Lantai kolam olakan

- Dinding penahan kiri/kanan & intake

- Dinding sayap hilir - Batu Kosong

Bagian Hulu Bendung;

- Lantai muka (appron) - Dinding sayap hulu

Work Direction

Bagian Hulu Bendung

Bagian Hilir Bendung

(26)

Tahapan Pekerjaan

1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan Assumsi :

1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu Peralatan Kerja;

- Excavator dan Buldozer - Alat Bantu

Uraian Pekerjaan :

1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi pekerjaan berupa panjang dan lebar lokasi pekerjaan

2. Dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan dengan peralatan berat dengan uraian pekerjaan sebagai berikut ;

2.1. Pekerjaan Pembersihan (land clearing) & Pembongkaran (grubbing)

Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll) yang harus dibersihkan dengan menggunakan Excavator sesuai dengan spesifikasi teknis.

Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian dibakar atau dibuang ke lokasi pembuangan. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi.

2.2. Pengupasan lapisan top soil (stripping)

Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan). Stripping dilakukan dengan kedalam kurang lebih 15 s/d 20 cm. Pohon-pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan

Pekerjaan Perintisan dan

Pembersihan

Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll) Peralatan:

-Gergaji Mesin / Chain saw

(27)

Atau ditentukan lain, Material hasil pembersihan dibuang ke lokasi pembuangan / disposal area

- Excavator /wheel loader

 Loading

- Dump Truck  hauling & Dumping ke disposal area / lokasi pembuangan

Pengupasan Lapisan Atas / Stripping

- Pengupasan lapisan top soil (stripping)

Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan. Stripping dilakukan dengan kedalam minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan.

Peralatan:

- Bulldozer  Stripping 2. Pek. Galian Tanah

Galian bendung dibagi menjadi 2 bagian dengan tahapannya :  Galian Bagian Hilir :

- Penggalian tanah untuk arah baru aliran air ke sungai - Penggalian tanah untuk kolam olak/down stream/Stilling

- Pelaksanaan Penggalian untuk struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan bagian downstream

- Pelaksanaan Penggalian pondasi bagian tubuh bendung/mercu bendung dan dinding penahan tegak kiri dan kanan  sampai Appron

 Galian Bagian Hulu :

- Penggalian dasar sungai sampai elev. dasar rencana lantai muka / Appron sesuai gambar kerja.

Peralatan Kerja Galian:

Peralatan yang digunakan untuk penggalian adalah sebagai berikut : - Excavator Kap. 0.9 m³ = 2 Unit (lok Bendung) - Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

(28)

Peralatan Kerja Pembuangan dan Timbunan ex galian:

Peralatan yang digunakan untuk membuang hasil galian adalah sebagai berikut : - Wheel Loader = Untuk loading material ex galian di stock pile ke

dumptruck (unsuitable material / material dibuang) - Dump truck = sesuai kebutuhan

- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

Visualisasi / Gambaran Pekerjaan

Galian oleh excavator dan dibuang disekitar lokasi galian (stock pile). Material galian terpakai dipakai untuk timbunan dan tidak terpakai dibuang. Loading dengan wheel loader

Galian langsung dari excavator ke dump truck menuju buangan atau lokasi timbunan (tanpa stock pile)

Handling material galian

Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan ketinggian)

(29)

Proses Galian

Gambar dibawah hanya sebagai ”Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Galian Bendung Secara Umum”, adapun bentuk, ukuran dari rencana galian sebenarnya sesuai dengan dokumen pelelangan

Proses Galian

Tahapan Layer

(30)

Kisdam dan Dewatering

Bersamaan dengan penggalian struktur bendung untuk menjaga agar permukaan galian tiap tahapan tidak tergenang air akibat rembesan dan air hujan maka dilakukan pengeringan / dewatering dengan penggunaan submersible pump dia 4" sebanyak 8 unit dengan menggunakan Genset 100 Kva.

Peralatan dewatering (pompa) dilengkapi masing - masing dengan selang pembuang (sunny hose) @ 50 m dan pipa pvc yang ditanam didalam tanggul pengarah alur sesuai dengan posisi pompa masing - masing.

FLOW CHART GALIAN TANAH

START FINISH TIDAK Check TIDAK OK SURVEYING WORKS EXCAVATION MATERIAL HASIL GALIAN PERBAIKAN Material Tidak terpakai/tdk dapat dimanfaatkan Pembuangan Hasil galian disekitar lokasi

pekerjaan Material terpakai/

dapat dimanfaatkan

Timbunan Kembali dipadatkan Timbunan pada lokasi

lain yang dipersyaratkan

INSPECTI ON

OK

Sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen Pelelangan

(31)

Pekerjaan yang termasuk dalam Pekerjaan Galian Tanah 2.1. Galian tanah biasa untuk Bangunan;

Semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu campur pasir yang dapat digali secara efektif dengan peralatan dan tenaga orang seperti yang disetujui Direksi.

2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"

2.3. Galian Batuan Keras dengan Peledak (Blasting) Uraian

2.1. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan Assumsi :

1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu Peralatan Kerja;

- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian

- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah disetujui

- Alat Bantu Uraian Pekerjaan :

Pekerjaaan ini meliputi semua galian dalam batas rencana yang ada dalam gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan, pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka, sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk konsultan Pengawas.

Pelaksanaan:

1. Pekerjaan persiapan meliputi :

- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer - Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.

Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.

3. Penggalian

Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.

Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau yang dipersyaratkan.

Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat)

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi

(32)

Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Pek. Galian = 1.

2.

Excavator

untuk memotong / menggali di lokasi galian/pekerjaan dan dari proses galian dituang ke bak dump truck untuk selanjutnya dihantar ke lokasi timbunan / Pembuangan

Dump Truck

Menghantar material galian ke lokasi pembuangan / Timbunan

Visualisasi Pekerjaan Excavation by Excavator

Excavation by Excavator

Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya Ramp untuk turun – naik alat berat dan truck

(33)

Pekerjaan galian dengan kedalaman tidak lebih dari 2 m.

Secara umum lereng pada galian tidak lebih dari 2 m dibuat tegak, atau jika ditentukan lain sesuai kondisi lapangan, lereng galian dibuat miring 1:3 ataupun 1:2

Pekerjaan galian dengan kedalaman lebih dari 2 m tapi tidak lebih dari 4 m

Secara umum lereng pada galian tidak lebih dari 2 m dibuat miring 1:3 atau 1:2

Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan ketinggian)

Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Alat berat, Pekerjaan dapat dilakukan Oleh Pekerja & alat bantu

(34)

FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN Check TIDAK OK SURVEYING WORKS EXCAVATION

MATERIAL HASIL GALIAN

PERBAIKAN INSPECTI ON OK TIDAK Material Tidak terpakai/tdk dapat dimanfaatkan

Pembuangan Hasil galian ke disposal area Material terpakai/ dapat

dimanfaatkan

Penimbunan langsung di lokasi Pek. penimbunan Penimbunan di lokasi penimbunan sementara/stok area PEKERJAAN TIMBUNAN/URUGAN TANAH START FINISH

Sesuai Persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Lelang

(35)

2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"

Assumsi :

1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu Peralatan Kerja;

- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian

- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah disetujui

- Alat Bantu

Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi tanah dengan permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja dan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan peralatan excavator

Pelaksanaan:

1. Pekerjaan persiapan meliputi :

- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer - Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.

Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.

3. Penggalian

Penggalian dilakukan dengan cara :

3.1. Galian dengan Excavator (tanpa alat breaker)

Excavator untuk penggalian batuan dan memuat material dari hasil galian batuan ke bak dump truck / stock pile sementara

3.2. Galian dengan Excavator + alat breaker (Jika diperlukan)

Untuk Galian batuan yang keras (tidak dapat langsung digali oleh buket excavator), galian dapat dilakukan dengan breaker. Material yang telah hancur diangkut oleh excavator ke bak dump truck.

(36)

Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.

Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau yang dipersyaratkan.

Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan kembali untuk Pekerjaan Timbunan

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

3. Pekerjaan Struktur Bendung

Secara Umum Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah (kolam olak / Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka (Aprron).

Urutan Pelaksanaan pekerjaan bendung adalah sebagai berikut :  Penggalian tanah telah selesai dilaksanakan.

 Pelaksanaan pasangan batu untuk dasar/landasan pada lokasi down stream

 Pelaksanaan pekerjaan struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan dari pasangan batu kali (termasuk wheep hole) bagian downstream secara bertahap.

 Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu kali pada dinding Penahan tegak pada tubuh bendung dan dinding tegak pada Pintu Intake dan Penguras dan dinding appron

 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu untuk dinding penahan tegak di bagian pintu penguras

 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu pada tubuh bendung

 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali untuk lantai muka (Appron)  Pelaksanaan Pekerjaan Batu kosong

 Pelaksanaan selimut beton diatas pasangan batu pada dasar/landasan pada lokasi down stream – Tubuh bendung - Appron

 Pemasangan pintu-pintu air di intake dan penguras  Pekerjaan lainnya sesuai gambar kerja

Material hasil galian bendung yang berupa sirtu (gravel) di tempatkan/di bawa ke screen plant untuk diproses menjadi bahan baku beton, sedang material sirtu yang bercampur dengan tanah ditempatkan disebelah kiri dari tanggul sementara.

Tahapan Pasangan batu kali dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dan mencapai elevasi yang dikehendaki. Pekerjaan Pasangan batu dimulai dari lokasi kolam olak melebar ke pondasi dinding penahan kiri – kanan ke arah hilir dan hulu, lokasi ini dikerjakan dulu karena berada lebih rendah dibawah muka air sungai, sehingga penanganan dewatering di lokasi tersebut perlu perhitungan yang lebih cermat untuk menghindari longsornya dinding galian dan yang akan mengakibatkan bertambahnya volume pekerjaan.

(37)

Tahapan pekerjaan:

Tahap terakhir adalah Selimut Beton

Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen

Peralatan Kerja;

- Concrete mixer sebagai alat pengaduk mortar/adukan - Alat bantu

Pelaksanaan:

1. Spesifikasi Material dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1.1. Batu belah yang digunakan bebas/bersih dari tanah/Lumpur, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat), tidak retak, tidak porous, mempunyai berat jenis > 2,4. Batu yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau atau gunung yang keras dengan diameter natara 20 cm s/d 30 cm atau ditentukan lain sesuai dokumen spesifikasi teknis.

1.2. Pasir pasang bebas dari kandungan tanah/Lumpur, kasar dan bersih.

1.3. Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen lelang atau sesuai dengan yang dipergunakan dalam pekerjaan Beton.

1.4. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak mengandung material yang merugikan (sesuai syarat yang diminta dalam spesifikasi teknis).

2. Semen, pasir dan air dengan perbandingan/komposisi sesuai dengan spesifikasi teknis dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer dengan pengadukan minimum 2 menit.

Adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu 30 menit setelah air dicampurkan, dibuang/tdk dipakai

Komposisi campuran:

- Pasangan Pondasi batu kali 1Pc : 4 pasir

3. Material batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaan dengan air sebelum dipasang (3-4 jam)

4. Penggalian dasar dari konstruksi dilakukan terlebih dahulu

5. Pasangan pondasi batu kali disusun dengan baik dan saling interlocking. Tebal spasi antar batu sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis

= Tahap 1 = Tahap 2 = Tahap 3 = Tahap 4

Arah Pekerjaan

= Tahap 5

Bagian Hilir Bendung

Bagian Hulu

Bendung

1 1 2 2 3 4 5 Selimut beton

(38)

yang diberi benang antara patok tersebut

8. Pekerjaan dilanjutkan dengan selimut beton (K225) dengan memakai split Peralatan Kerja:

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut : - Concrete Mixer Kap. 0.25 m³ = 5 Unit

- Dump truck = sesuai kebutuhan - Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

PROSES PELAKSANAAN Proses Produksi Adukan / Mortar

Proposal Lokasi Quary Batu dan metode transportasi serta stock material

Pada Lokasi Quary Batu - Material diambil oleh

Pekerja / tenaga manusia dan alat bantu

- Material dituang ke dalam bak dump truck

- delivery material batu ke lokasi pekerjaan (Tanpa stock)

(39)

Produksi dengan Concrete Mixer / Molen

Produksi Mortar menggunakan beberapa unit Concrete Mixer  lokasi yang berpencar / berjauhan dimana dapat dilakukan pekerjaan secara bersama / serempak

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pekerjaan Pasangan Batu Untuk Dinding Hilir dan Hulu

Pasangan batu dinding sayap hulu dilaksanakan setelah dinding penahan + intake bendung selesai/ timbunan dibelakang bangunan selesai, menggunakan camp 1 PC : 4 Psr.

Adukan campuran dengan menggunakan Concrete Mixer 0,25 m3 menggunakan ukuran takaran dari kayu yang telah disetujui oleh Direksi.

Bila diperlukan weep hole sesuai gambar, digunakan pipa pvc dia 2" yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam yang dipasang bersamaan dengan pasangan batu. Pekerjaan yang mengikuti pekerjaan pasangan batu

- Pekerjaan siaran camp 1 PC : 2 Psr (permukaan pasangan batu bagian luar) - Pekerjaan plasteran 1 PC : 3 Psr (permukaan top pasangan)

(40)

FLOW CHART

Air

Pasir

Semen

Dicampur & diaduk dengan concrete mixer

Stones

Material

Dibersihkan dan Dibasahi

Mortar materials

Lokasi Pekerjaan (Konstruksi 1)

Finishing

Produksi oleh pekerja & alat bantu

Ok

No

Ok

No

Distribusi oleh pekerja dan gerobak

Pekerjaan pada lokasi lainnya Ok No

Finishing

START FINISH

(41)

5. Pekerjaan Selimut Beton (K225) dan Pekerjaan Beton Bertulang lainnya 1. Pekerjaan :

1.1. Untuk Besi  Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu (bar bender dan bar cutter)

1.2. Untuk Beton  Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu.

2. Lokasi pekerjaan : pada struktur beton di lokasi sesuai gambar kerja dan bq. Uraian:

Pembesian / Tulangan

1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan. 2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang

proyek.

Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi teknis dan gambar rencana/gambar kerja.

3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin

4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.

Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai dengan gambar kerja.

5. Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan Diameter dan Mutu kawat bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis

(42)

FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN

Tidak

Pabrikasi & pemasangan

Baik Tidak

Baik

Daftar pembengkokan tulangan (BAR BENDING)

Pemeriksaan material -Test tarik

Penimbangan material Cari material baru

Pemotongan dan pembengkokan Pemasangan di lapangan Pemeriksaan : - Diameter - Jumlah - Lokasi

Siap di cor beton Perbaikan pemasangan

Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi ke lokasi pekerjaan

Penyimpanan di stock material/gudang proyek

Hasil Test

Hasil

START

(43)

Bekisting Asumsi:

1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu

2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja . Uraian:

1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.

2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.

3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau unting-unting

4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.

FLOW CHART

START

Pengangkutan material dilokasi pabrik/supplier Transportasi/delivery ke lokasi pekerjaan Perletakan / penyimpanan material di gudang proyek

Perakitan / pembentukan dilokasi pekerjaan (pembesian telah selesai)

Pengecekan untuk bentuk, celah / kebocoran dan

kekuatan

(44)

Pengecoran / Pembetonan

Image hanya sbg Ilustrasi, campuran sesungguhnya sesuai dengan mutu beton dan spek teknis

Peralatan:

- Concrete Mixer - Alat bantu lainnya

Memanjang pekerjaan

Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen

Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik

- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang berkualitas dan lemah - Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas

- Gunakan selalu kerikil yang bersih Asumsi:

1. Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu. 2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .

Uraian:

1. Pekerjaan Persiapan.

1.1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.

1.2. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage. Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar/tinggi minimum 50 cm diatas tanah dan maksimum tumpukan/susunan adalah 2 meter.

1.3. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang. 1.4. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan spesifikasi teknis

yang ada dalam dokumen lelang.

Penggunaan semen tidak lebih dari 90 hari pengiriman, jika lebih dibuang. Penggunaan Semen digunakan dengan satu merk dan telah disetujui oleh direksi. 1.5. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya

digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organic dalam jumlah yang dapat merusak.

Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam dokumen lelang.

1.6. Aggregat, kasar yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang

Aggregat bersih dan bebas dari Lumpur, debu dan partikel lain yg lembut, alkali dan bahan organic/subtansi yang dapat merusak mutu beton.

Material batu yang digunakan adalah berupa koral atau crushed stones yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan kekerasannya cukup sesuai dengan spesifikasi teknis.

(45)

sungai/sumber alam ( hasil dari sungai atau tambang pasir) dan telah mendapat persetujuan direksi dan telah diuji kelayakannya.

Pasir bersih, bebas dari tanah liat, karang, bahan organic dan alkali dan bahan lain yang dapat merusak mutu beton.

Kandungan maksimum terhadap lempung, lahar dan debu tidak lebih dari 5% perbandingan berat ketika dites dengan standart yang ditentukan dalam spesifikasi teknis

Pasir yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.

2. Pencampuran dan Penakaran.

2.1. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.

2.2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.

Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan

2.3. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang 2.4. Pencampuran :

2.4.1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer) 2.4.2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat

ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.

2.4.3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.

2.4.4. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu pencampuran untuk mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3. 2.4.5. Adukan beton dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan dengan air

dimulai. 3. Pelaksanaan pengecoran.

3.1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya.

3.2. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

3.3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material beton ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke tempat bekisting) dan untuk lokasi yang dapat dijangkau oleh alat mixer, penuangan dilakukan langsung dari alat mixer ke lokasi bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi). 3.4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang

memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.

(46)

dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.

3.7. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis. Peralatan Kerja:

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut : - Concrete Mixer Kap. 0.25 m³

- Concrete Vibrator - Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

FLOW CHART

1. Persiapan

Ya

Ya

Pemeriksaan Material

Buat Campuran Percobaan

Pekerjaan Beton dilapangan Cari Bahan lagi

Tidak

Buat Campuran Lagi Tidak

Hasil

(47)

2. Pekerjaan Dilapangan

Persiapan bangunan :

- Pemeriksaan ukuran, elevasi

- Pemeriksaan cetakan beton

- Pemeriksaan tulangan (jumlah, ukuran, bentuk)

- Pemeriksaan material yang akan tertanam (kalau ada)

Persiapan alat & bahan :

- Persiapan material (jumlah & kualitas)

- Persiapan alat (mixer,concrete vibrator dsb)

- Persiapan alat bantu

Persiapan cor :

- Talang, bucket, alat angkut adukan/bucket, dll

- Tenaga kerja

Pengadukan campuran

beton

Pengecoran & pemadatan

Ambil kubus beton

Pemeliharaan Bongkar Cetakan Pemeriksaan Hasil Keropos Bagus Perbaikan Pekerjaan diterima

Baik

Test umur 28 hari PEKERJAAN PEMERIKSAAN BETON

(48)

Pekerjaan Pemeriksaan Kubus

Ambil kubus beton

Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg spesifikasi teknis

Tidak

Baik

Evaluasi

Test umur 28 hari Perbaikan

Campuran Pekerjaan diteruskan

Tidak Baik Pekerjaan diterima Evaluasi Bangunan dibongkar Catatan : - Perbaikan campuran - Perbaikan cara kerja - Dll.

Pembangunan Kembali

Hasil

(49)

6. Pek. Timbunan / Urugan

Assumsi:

1 Pekerjaan dilakukan pekerja dan alat bantu. 2 Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar kerja

Uraian:

Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian yang dapat dipakai kembali (suitable material)

Peralatan pekerjaan yang

- Excavator - Buldozer

- Mesin gilas / Baby Roller (untuk lokasi yang tdk memungkinkan dengan baby Roller pekerjaan dengan Stamper)

- Alat bantu lainnya Pelaksanaan Pekerjaan

1. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang tercantum di gambar.

2. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu timbunan , dalam arah memanjang.

Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm

Untuk pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.

3. Kadar air.

Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.

4. Jumlah Passing Compaction.

Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang telah disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan.

Untuk terakhir, setelah seluruh pekerjaan Bendung, Bangunan Sadap / Intake dilanjutkan dengan Pemasangan Pintu

(50)

Tampak Depan

Pemadatan dengan Vibratory Roller Tampak Samping

Pekerjaan Timbunan dari material hasil Galian dapat dikerjakan langsung melihat kesiapan lokasi.

(51)

7. Pekerjaan Pintu Air Assumsi;

1. Pekerjaan dilakukan secara mekanik , tenaga manusia dan alat bantu 2. Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar Kerja

Uraian

1. Acuan SpesifikasiTeknis.

Acuan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :

1. Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan permintaan dalam dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi.

2. Material/Bahan.

Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam dokumen lelang.

Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub kontraktor spesialis yang telah diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh direksi (owner) dengan acuan gambar rencana dan uji kelayakan dengan bersandar pada ketentuan/standar yang diminta dalam dokumen lelang.

Semua proses kerja pembuatan pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan urutan kerja serta detail material pintu (material utama, assesoris dan finishing) mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang. Pihak owner/direksi akan melakukan inspeksi atas proses pembuatan material pintu pada saat Material on site/pabrik dan Saat Pabrikasi berlangsung.

3. Pelaksanaan.

3.1. Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar rencana untuk penempatan material pintu telah selesai dikerjakan.

Semua urutan kerja, detail, sambungan antar bangunan selesai dikerjakan 3.2. Material pintu didatangkan dari pabrik (supplier/sub kontraktor) ke lokasi

pekerjaan.

3.3. Dilakukan pemasangan/erection Pintu ke lokasi pekerjaan dengan dibantu oleh manusia dan alat bantu. Perkuatan dengan angker, Pengukuran sipat datar, sambungan dengan las, pemotongan dan posisi pintu dilakukan dengan rapi dan seakurat mungkin sesuai dengan gambar rancana. Pemasangan dilakukan dengan tenaga manusia dan alat bantu.

3.4. Setelah selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk didalam pekerjaan tersebut, dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan. Approval oleh direksi dan dilanjutkan dengan Perawatan dan perbaikan-perbaikan jika ada kerusakan (semasih dalam masa pemeliharaan).

(52)

3.5. Detail Pelaksanaan 1. Guide Frame

Guide frame akan dipasang dengan urutan pemasangan frame dasar,frame samping ,lintel beam dengan uraian sebagai berikut :

1.1. Seal Beam (Frame Dasar )

 Sebelum pelaksanaan pemasangan pastikan kondisi , lokasi yang akan dipasang dalam kondisi kering atau bebas dari air bila kondisi Penempatan seal beam masih ada air buat kisdam sehingga untuk menampung air dan alihkan air tersebut sehingga tidak mengganggu proses pemasangan seal beam.

 Masukan seal beam kedalam block outnya dengan menggunakan alat angkat yang tersedia dan alat bantu lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses penyetelan dan penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang disetujui

 Setel seal beam sesuai dengan gambar kerja perhatikan : kelurusan dan kerataan seal beam .

 Pastikan elevasi permukaan seal beam usahakan perhatikan toleransinya.

 Pertahankan posisi seal beam dengan baik terhadap toleransi yang ditentukan ketika pengecoran tahap kedua dilaksanakan.

1.2. Frame Samping(side Frame)

 Masukan frame samping kedalam blok outnya dengan menggunakan alat angkat yang tersedia dan alat bantu lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses penyetelan dan penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang disetujui.

Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen

Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen

(53)

disetujui

 Setel frame samping sesuai dengan gambar kerja perhatikan terhadap clear span , kerataan ,senter line ,dan datum line yang telah ada..

 Tetapkan frame dasar dengan frame samping dengan pengelasan sesuai dengan procedure pengelasan yang telah disetujui.

 Tetapkan frame samping dengan Angkor yang ada dengan system tack weld.

 Setelah selesai proses pemasangan guide frame ,akan diadakan pemeriksaan secara bersama dengan Pengawas Proyek ,dan Konsultan untuk dilanjutkan pelaksanaan pengecoran kedua (second concrete)

 Selama dalam proses pengecoran akan selalu diawasi oleh Kontraktor Mekanikal untuk menyakinkan tidak berubahnya suatu dimensi dari frame.

 Pemeriksaan ulang setelah dilakukan pengecoran yang telah dilaksanakan oleh kontractor meyakinkan tidak ada perubahan dimensi.

2. Gate Leaf

 Rakitlah seluruh kompenen-komponen daun pintu seperti karet perapat serta kelengkapan lainnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui

 Sesuaikan daun pintu terhadap gate frame pada posisi yang benar sesuai dengan gambar yang disetujui dan toleransi yang ditentukan.

(54)

ERECTION DI SITE FABRICATION

MINI HYDRO POWER BAGAN ALIR

INSTALASI PINTU AIR / PINTU PENGURAS

Start Pekerjaan Persiapan Pengadaan Material Proses Konstruksi Pekerjaan Machining Sand Blasting Pekerjaan Setting Pekerjaan Pengecatan Pengangkutan Pemasangan Pintu Pekerjaan Finishing Selesai

(55)

II.4.6. Pekerjaan Sand Trap / Saluran Penguras Pasir

- Letak : Sand Trap / Saluran Penguras Air berada diantara Bangunan Intake dan Saluran Penghantar /waterway / Head race.

- Fungsi : Sebagai Penangkap endapan air/lumpur dan material endapan lainnya agar tidak terbawa ke saluran Penghantar dan Head Pond  material air yang digunakan untuk menggerakan turbin yang dihantar melewati Penstok - Struktur: Sesuai Tender Dokumen. Secara Umum Elevasi Dasar Sand Trap lebih rendah

dari elevasi dasar saluran penghantar. Ini dimaksudkan agar material endapan yang terkumpul dapat dibuang melalui pintu penguras secara berkala atau jika diperlukan. Saluran Penguras juga dibuat pintu Pelimpah

Layout ”hanya sebagai contoh” cara kerja sand trap secara umum

Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Foto ”hanya sebagai contoh” Struktur Sand Trap secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

(56)

URUTAN DAN METODE KERJA 1. Pekerjaan Galian

1.1. Pek. Galian Tanah Lunak dan

Pembuangan

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

Material dibuang ji sekitar lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh pekerja dan alat bantu

Unsuitable Material Galian dengan material dibuang ke

disposal area dengan alat tranport (jika ada)

- Material Ex galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan

- Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi (dump truck)

(57)

1.2. Pek. Galian Tanah berbatu dan Pembuangan

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

Material dibuang di sekitar lokasi pekerjaan.

Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada)  dengan Dump Truck

2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Urutan Pekerjaa; - Struktur dasar dilaksanakan dahulu - Dilanjutkan pekerjaan dinding

3. Pekerjaan Beton dan Tulangan

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

4. Pekerjaan Pintu

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya 5. Pekerjaan Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja

- Pelaksanakan pekerjaan sesuai BQ dan Gambar Kerja

- Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai spek. Teknis dan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan standar yang umum dalam pelaksanaan pekerjaan.

(58)

II.4.7. Pekerjaan Saluran Penghantar / Waterway dan Jalan Kerja A. Jalan Penghubung

Kontraktor Akan membuat jalan Penghubung antar sesuai dengan Gambar Kerja dan BQ (sebagai jalan penghubung antar unit Bangunan Utama dari PLTM) dengan Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :

1. Penggunaan:

1.1. Jalan Penghubung kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya

1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.

1.3. Jalan Penghubung nantinya sebagai sarana penghubung / keneksi antar bagian dari PLTM (cth: Penghubung antar Weir – Water way Head Pond -Rumah Power, dsb)

2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja; - Excavator - Buldozer

- Dump truck  angkut meterial - Baby Roller / Pedestrian Roller

-

Alat bantu

Spreading and Grading By Bulldozer 2.1. Pekerjaan Drainase

2.2. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Baby Roller

2.3. Pembuatan jalan insitu dengan menggunakan material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan Buldozer.

2.4. Pemadatan Material untuk Jalan Insitu (lebar 1.5) dengan Baby Roller. Pemadatan sesuai spek. Teknis.

2.5 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, (pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu.

B. Saluran Penghantar

Yang diperhatikan untuk membangun saluran Penghantar / headrace

- Hindari penggunaan saluran tanah  lebih susah dirawat dan ada resiko erosi sehingga membawa tanah masuk ke turbin

- Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / Saluran Penghantar

- Dinding penahan harus terdrainase dengan baik dengan lubang drainase untuk menghindari longsor

- Saluran berpenutup bisa digantikan pipa yang ditanam di dalam tanah - Jagalah saluran bebas dari tumbuhan  pangkas secara rutin

(59)

Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / penghantar

Foto ”hanya sebagai contoh” Kondisi Saluran Penghantar dengan kondisi existing yang baik

Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

URUTAN DAN METODE KERJA B.1. Pekerjaan Galian

1.1. Pek. Galian Tanah Lunak dan

Pembuangan

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

Material dibuang ji sekitar lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh pekerja dan alat bantu

Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada)

- Material Ex galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan

- Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi (dump truck)

(60)

Diassumsikan, dalam pekerjaan ini, galian tanah keras dapat dilakukan dengan menggunakan Excavator (tidak dibutuhkan breaker)

1.2. Pek. Galian Tanah Keras dan

Pembuangan

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

Material dibuang di sekitar lokasi pekerjaan.

Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada)  dengan Dump Truck

B.2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran

Gambar hanya sebagai ilustrasi “Pekerjaan Konstruksi Saluran dengan pas. Batu Kali”. Untuk Bentuk, dimensi sesuai dengan gambar kerja

B.3. Pekerjaan Beton dan Tulangan

Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

(61)

CONSTRUCTION OF AQUADUCT

Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of “ AQUEDUCT / bridge flume

Real Dimension & Form (Value of Foundation, Pier or Distance) will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.

1. PIER AND ABUTMENT

1.1. COMMON EXCAVATION

1.2. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF BASE PIER AND STRUCTURE FOUNDATION. CONCRETING

(62)

1.3. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER

(63)

1.5. NEXT FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER

(64)

1.7. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER HEAD

(65)

1.9. FINISH AND CONTINUE OF BEARING CONSTRUCTION (Jika diperlukan / If any)

BEARING PAD

Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of bearing Pad

Form & Dimension real Pier will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.

1. Mortar Pad

Concreting Mortar Pad - Finished

2. Bearing Pad Instalation

- Instalation - Finished

Gambar

Tabel Peralatan Pekerjaan  No  Jenis Alat  I.  I.1.  I.2.  I.3.  I.4  I.5.  I.6.  I.7
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
Gambar  ”hanya  sebagai  contoh”  Struktur  Bendung  dan  Intake secara umum
Gambar hanya sebagai contoh ” Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum”
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan galian tanah untuk pondasi dan galian tanah untuk pondasi batu gunung ukurannya berbeda tetapi tahapan dan tatacara pelaksanaan galiannya sama. Galian tanah dikerjakan

Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan pada lokasi yang ditentukan (komposisi plesteran 1Pc:2Ps untuk pasangan kedap air dan

Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine ini meliputi semua pekerjaan galian (pengerukan) pada badan jalan, hasil galian

Selanjutnya hasil galian dibuang disekitar lokasi pekerjaan, sedangkan pada posisi titik galian yang tidak memungkinkan untuk membuang hasil galian maka hasil

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah dari lokasi galian pekerjaan yang disetujui direksi untuk konstruksi urugan yang diperlukan untuk membuat

(telah dijelaskan item pekerjaan Galian Tanah Diangkut pada pekerjaan Tanah) Untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan galian maka dibuatkan patok-patok sebagai

Galian tanah untuk pemasangan pipa dilaksanakan dengan galian tanah biasa dengan kedalaman disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang,

Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh