• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh tiap perusahaan.menurut buku yang berjudul The Power of Brands, Brand

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. oleh tiap perusahaan.menurut buku yang berjudul The Power of Brands, Brand"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Brand Image atau citra merk merupakan hal penting yang harus dimiliki

oleh tiap perusahaan.Menurut buku yang berjudul The Power of Brands, Brand

Image (Citra Merk) merupakan sekumpulan asosiasi merk yang terkumpul dalam

benak konsumen, sehingga konsumen akan konsisten dalam menilai produk tersebut (Rangkuti 2002:245), sesuai dengan pengertian tersebut citra dari suatu merk atau brand menjadi aset penting yang harus dimiliki perusahaan. Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun wajib halnya untuk membangun serta menanamkan citra yang baik dalam benak konsumen. Sama halnya dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang property. Semakin kompleks kebutuhan manusia menjadikan usaha di bidang property-pun terlihat menjanjikan. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pembukaan lahan untuk dibuat menjadi suatu kompleks perumahan yang telah mencapai daerah-daerah pinggir kota untuk dijadikan hunian.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang property keputusan konsumen dalam memilih produk sangat dipengaruhi oleh harga, kualitas bangunan,serta kemudahan akses. Tuntutan konsumen yang menghendaki memiliki hunian yang nyaman, harga terjangkau, serta berada di lokasi yang strategis menjadi tantangan tersendiri bagi tiap pengusaha property untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut, namun ada hal yang lebih penting dibandingkan dengan pengaruh harga commit to user

(2)

serta kualitas bangunan dalam hal bisnis property, yaitu tentang citra merk yang dimiliki perusahaan tersebut. Hal seperti ini tidak hanya disadari oleh sebagian pengusaha property saja tetapi juga oleh semua pengusaha yang bergerak di bidang property. Menyikapi hal tersebut para pelaku usaha yang bergerak dalam bidang property dituntut untuk cermat dalam melihat peluang serta mampu membuat calon konsumen memiliki pandangan yang baik terhadap citra merk yang dimiliki perusahaan demi sesuatu yang semakin variatif dalam menciptakan konsep hunian yang nyaman serta membangun persepsi tentang citra merk yang baik dalam benak konsumen.

Para pelaku usaha dalam bidang property yang telah lama menjalankan usaha dalam bidang property tentu memiliki lebih banyak pengalaman dalam menjalani bidang usaha ini. Perusahaan yang telah lama berdiri biasanya sudah memiliki

image (citra) tersendiri di masyarakat tentang produk yang telah ia produksi

selama ini. Suatu perusahaan wajib untuk memiliki citra merk yang kuat dalam praktik usahanya, karena selain itu merupakan aset berharga yang dimiliki perusahaan cara perusahaan dalam menanamkan brand image yang tepat dalam benak konsumen dapat mempengaruhi persepsi yang dimiliki konsumen tersebut. Dalam mendapat brand image yang kuat serta reputasi yang baik dalam masyarakat dibutuhkan kerja keras serta waktu yang lama dalam membentuk citra itu sendiri. Mengingat membangun citra merk bukanlah sesuatu yang instan sama dengan halnya perusahaan yang telah mengalami berbagai fase kesulitanya demi mendapat citra merk yang baik di kalangan masyarakat. Perusahaan yang baru berdiri dengan segala strategi serta konsep pemikiran mereka yang semakin commit to user

(3)

kreatif menjadi salah satu contoh ancaman nyata bagi perusahaan yang telah lebih dulu berdiri, namun perusahaan yang telah lama berdiri tentunya akan mendapat keuntungan dari usaha yang selama ini mereka jalankan.

Image (Citra) yang mereka bangun selama ini di masyarakat akan menjadi

senjata utama dalam menjalani persaingan yang ada. Bukan suatu hal yang mudah bagi suatu perusahaan untuk membangun maupun mempertahankan image (citra) yang telah mereka bangun selama ini. Citra merk merupakan salah satu unsur yang paling mudah dikenali untuk calon konsumen sebagai kesan pertama mereka mengetahui sebaik apa mereka mengenal produk yang telah kita produksi. Merk adalah suatu tanda, istilah, lambang atau desain maupun gabungan dari semua itu yang diharapkan dapat membedakan barang / jasa dari produk milik pesaing (Kotler 2001:575) . Brand image (Citra merk) adalah hal yang akan ditekankan dalam laporan ilmiah ini guna mengetahui persepsi dari masyarakat atau calon konsumen mengenai brand image yang dimiliki perusahaan. Penting dalam menjalankan usaha yang telah lama dibangun untuk mengetahui seberapa kuat brand image yang dimiliki perusahaan guna mempertahankan usaha dari ketatnya persaingan yang ada.

Dalam usahanya mempertahankan citra perusahaan dalam benak konsumen perusahaan dituntut untuk memahami berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam hal pemilihan produk. Dalam buku Manajemen Pemasaran di Indonesia dijelaskan dalam hierarki produk salah satu bagiannya adalah merk dimana dalam hierarki tersebut dikatakan merk adalah nama yang dihubungkan dengan suatu produk yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dari commit to user

(4)

produk tersebut (Susanto 2001:562). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa dalam hierarki produk, merk atau brand memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi persepsi konsumen untuk memilih suatu produk yang akan dikonsumsi,karena menurut pengertian tersebut merk digunakan oleh konsumen untuk mengidentifikasi karakteristik dari produk tersebut. Mengidentifikasi karakteristik produk dalam hal ini didapat melalui persepsi konsumen,ketika konsumen tersebut mengasosiasikan suatu produk dengan produk serupa dengan merk berbeda,jika persepsi konsumen mengaitkan suatu produk dengan produk serupa yang memiliki citra bagus pada konsumen lain,maka konsumen akan cenderung memilih produk karena citra pada produk lain yang dinilai memiliki citra produk yang bagus di kalangan masyarakat. Sama seperti pengambilan keputusan pembelian hunian pada saat ini,dimana pembelian suatu hunian harus memiliki perencanaan serta pengambilan keputusan yang tepat maka konsumen akan melihat image / citra perusahaan property tersebut untuk menghindari kerugian pada keputusan calon konsumen.

Secara garis besar banyak indikator yang dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk mempertahankan eksistensi produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut,salah satunya adalah dengan mengetahui persepsi mengenai citra merk produknya. Persepsi sendiri mempunyai arti kesan atau tanggapan seseorang dalam memilih, mengorganisasikan, mengintepretasikan panca indera yang bertujuan untuk memberi arti pada lingkunganya (Kotler:2009) . Persepsi yang dimiliki setiap orang dalam menilai suatu produk tentunya akan berbeda sesuai dengan kesan serta pilihanya terhadap asosiasi suatu produk. Semakin commit to user

(5)

beragamnya keinginan serta semakin tingginya standar kepuasan yang dimiliki oleh konsumen menuntut para pelaku usaha untuk menentukan strategi yang tepat, guna bertahan dalam persaingan yang ketat. Maka dari itu persepsi konsumen sangat penting untuk diteliti lebih lanjut karena perilaku konsumen dalam melakukan pembelian didasari oleh persepsi yang mereka miliki dalam menilai suatu barang.

PT.Peni Regency adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang property sejak tahun 2008. Dari lamanya perusahaan itu berdiri dapat dikatakan perusahaan ini sudah termasuk senior dalam mengelola bidang property di lingkup Karesidenan Surakarta.PT.Peni Regency yang termasuk lama dalam menggeluti usaha property tidak meraih citra yang baik dalam waktu singkat, namun waktu menjawab terbilang dari tahun 2008 PT.Peni Regency telah membuka 8 kompleks hunian hingga tahun 2016, dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa per kompleks memerlukan kurang lebih selama 1 tahun untuk habis terjual dan di tahun berikutnya PT.Peni Regency masih berlanjut untuk membuka kompleks baru. Tiap kompleks yang memiliki puluhan unit itu mampu terjual dalam kurun waktu kurang lebih hanya setahun. Waktu yang terbilang cepat tersebut didapat dari keuntungan citra PT.Peni Regency sendiri yang telah lama dibangun. Pada kenyataanya PT.Peni regency sendiri menetapkan harga yang tinggi untuk kategori hunian tipe menegah namun perusahaan tersebut memang menekankan segmen mereka yaitu menengah ke atas. Pernyataan tersebut memang sedikit sulit diterima bagaimana mungkin hunian tipe menengah dapat dijual dengan harga yang termasuk mahal,citra perusahaan yang seperti apa sehingga dapat commit to user

(6)

mempengaruhi persepsi konsumen untuk memilih PT.Peni Regency sebagai pilihan hunian konsumen. Berdasarkan tersebut penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis Persepsi Konsumen terhadap Brand Image PT.Peni Regency (Wilayah Mojosongo dan Gentan)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan studi pada latar belakang diatas masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian iniadalah “Bagaimana persepsi konsumen terhadap citra merk PT.PENI REGENCY ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas,penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap kompleks perumahan (produk) dari PT.Peni Regency di wilayah Mojosongo (Solo) dan Gentan (Sukoharjo).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat bagi praktisi dan manfaat bagi akademisi.Manfaat bagi praktisi sendiri terfokus pada praktisi maupun institusi yang berhubungan langsung dengan perusahaan,dan manfaat bagi akademisi yang khusus ditujukan untuk kalangan perguruan tinggi.

1. Bagi Praktisi

Penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada PT.Peni Regency perusahan yang bergerak di bidang property, khususnya untuk kompleks commit to user

(7)

perumahan yang berada di wilayah Mojosongo (Solo) dan Gentan (Sukoharjo) guna mengetahui persepsi konsumen terhadap citra merk produk berupa hunian milik PT.Peni Regency. Penelitian ini juga berguna dalam mengambil kebijakan terkait hal-hal yang harus dibenahi dan upaya peningkatan jumlah penjualan.

2. Bagi Akademisi

Dapat memberikan manfaat serta tmbahan referensi serta menjadi bahan tambahan bagi peneliti yang mengambil topik yang serupa.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain atau model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif sendiri adalah desain riset yang lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh mana dua variabel berhubungan (Churchill 2005:129).

Pendukung penelitian model deskriptif sendiri adalah dengan melalui tahap penyebaran kuesioner kepada konsumen,kuesioner sendiri merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari seseorang melalui beberapa daftar pertanyaan terstruktur.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu di kompleks perumahan milik PT.Peni Regency,di Peni Regency 1, Peni Regency 5, dan Peni Regency 7 yang beralamat di Jl.Jayawijaya Mojosongo (Solo) serta Peni Regency commit to user

(8)

6 yang terletak di Jl.Mangesti Raya desa Mayang,Gentan (Sukoharjo).Pemilihan tempat ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa PT Peni Regency merupakan perusahaan pengelola property yang cukup lama berdiri dalam bisnis property selama 8 tahun di lingkup eks- Karesidenan Surakarta.

3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan data primer.Data primer sendiri merupakan data yang didapat dari sumber utama baik individu atau sumber utama.Data primer yang dipakai dalam penelitian kali ini didapat dari hasil jawaban responden yang diperoleh melalui kuesioner.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner guna mendapat data berwujud data primer tentang untuk mengetahui image seperti apa yang telah tertanam pada masyarakat sekitar mengenai produk PT.Peni Regency, untuk lebih jelasnya berikut penjelasan dari tehnik pengumpulan data yang akan digunakan

Kuesioner sendiri adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang ingin diselidiki (Walgito 2010:72). Kuesioner yang disebar atau dibagikan ini memiliki tujuan untuk memperoleh data primer dari masyarakat sekitar tentang image yang mereka miliki terhadap kompleks perumahan yang dimilki oleh PT.Peni Regency yang terletak antara lain di wilayah Mojosongo, Surakarta serta Mayang, Sukoharjo.

(9)

5. Populasi,Sampel,dan Metode Sampling a. Populasi

Populasi sendiri memiliki arti keseluruhan individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin diteliti (Durianto,2001:26). Sesuai dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini maka populasi yang diambil adalah konsumen yang menempati kompleks Peni 6 (Gentan, Sukoharjo) serta Peni 7 (Mojosongo, Solo).

b. Sampel dan jumlah sampel

Sampel berarti sebagian dari populasi yang dipilih berdasarkan dengan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Durianto 2001:26),dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui maka sampel sendiri dapat dihitung dengan rumus (Djarwanto dan Pangestu,1998)

( )

Dengan mengharapkan agar hasil yang ditunjukan dalam penelitian ini menunjukan keyakinan atau keakuratan hasil sebesar 95% maka nilai dari σ sebesar 0,5 sedangkan untuk interval keyakinan 95% telah ditentukan sebesar 1,96,serta untuk mendapatkan hasil dari rata-rata sampelnya agar tidak berselisih dari jumlah populasinya kurang lebih 0,1, maka dapat diperhitungkan sebagai berikut:

( )

(10)

Maka diperoleh jawaban sebesar 96,04 orang dalam penentuan sampel pada penelitian ini,namun demi kemudahan dalam pengambilan sampel maka responden yang dipergunakan untuk sampel dibulatkan menjadi 100 orang konsumen yang telah menempati hunian milik PT.Peni Regency.

c. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan desain non probability sampling dimana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama dalam penambilan sampel. Melihat desain yang diterapkan adalah non probability sampling maka metode yang digunakan adalah metode convenience sampling yang didasarkan pada kemudahan mendapatkan responden diantara populasi.

d. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis deskriptif dimana analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan memaparkan karakteristik dari beberapa variabel dalam suatu masalah (Purnomo 2009:3). Berdasarkan perhitungan jumlah sampel maka peneliti akan membagikan kuesioner kepada 100 responden di dua wilayah yaitu Peni Regency 6 Mayang Gentan,Sukoharjo serta di Peni Regency 7 Mojosongo,Solo. Peneliti akan membagi berdasarkan jumlah rumah yang ada dalam satu kompleks lalu membagi 100 responden tersebut dalam presentase sesuai dengan perbandingan jumlah rumah yang ada dalam setiap kompleks.

(11)

Pada kuesioner tersebut dilakukan analisa atas hasil yang didapat melalui lima variabel yang ada lalu dilakukan pengukuran atas dasar presentase, dimana setiap variabel disertakan gambaran deskriptif yang jelas sehingga dapat diketahui persepsi masyarakat sekitar terhadap image yang mereka miliki terhadap kompleks perumahan milik PT.Peni Regency.

Dalam analisis deskriptif nilai-nilai yang diperoleh diwakili oleh presentase dan modus yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1) Presentase

Presentase sendiri adalah memberikan gambaran mudah dalam membandingkan atau untuk mengetahui data yang terbanyak dalam satuan persen (Istijanto 2009:100)

2) Modus

Modus sendiri berguna dalam menggambarkan nilai yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak. Penggunaan kata “kebanyakan” , ”paling banyak”, atau „sebagian besar” mengindikasikan penggunaan modus dalam analisis deskriptif.

Referensi

Dokumen terkait

a) Bagi Pihak Akademisi, diharapkan dapat menambah studi literature mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag, memberikan landasan bagi

Skripsi diatas lebih menekankan pada aplikasi atau penerapan akad dalam produk asuransi taka>ful, sementara itu yang akan peneliti lakukan ini lebih menekankan pada analisis

Pada awalnya perusahaan ini berdiri pada 1917 yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan namanya “ Dienst Voor Water Krachen

Karena kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting untuk menentukan keberhasilan suatu produk atau jasa dalam memperkenalkan produk atau jasa

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.43 menyatakan bahwa: “Piutang adalah jenis pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan piutang

Menurut Ehrenberg dan Smith (2012: 171) pengalokasian waktu untuk bekerja atau waktu luang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu.. Dilihat seseorang yang mengalokasikan

71 5.18 Gambar Diagram Bar Proporsi Penatalaksanaan Medis Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. 72 5.19

berpengaruh terhadap massa pelepah. Nilai koefisien adalah positif sehingga lebar berpengaruh positif terhadap massa pelepah. 3.1.3 Persamaan Struktural Sub-struktur 1