• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I KTI kolesterol & rokok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I KTI kolesterol & rokok"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewsa ini kebiasaan merokok membudaya dikalangan masyarakat kita. Begitu banyak para penggemar rokok mulai dari laki-laki maupun perempuan dari semua umur tanpa ada batasan struktur sosial ataupun golongan (Suci Ramadani , 2010)

Bangsa kita ( Indonesia ) tergolong penggemar rokok , negara dengan jumlah parik rokok terbanyak di dunia Kebiasan merokok merupakan kebiasaan buruk nenek moyang kita yang kita lestarikan sampai saat ini adalah Indonesia. Jumlah perokok muda terbanyak di dunia juga adalah Indonesia. Merokok itu nikmat kata perokok, rokok adalah jalan yang paling nikmat. Dikatakan nikmat karena orang yang biasa merokok sulit menghentikan kebiasaanya, kalau rokok tidak nikmat kenapa orang banyak menyukainya dan sulit untuk menghentikannya. Dikatakan nikmat karena bagi perokok, rokok memang mendatangkan perasan nikmat, tenang, segar, fit, hilang rasa malas, pikiran terasa jernih.

( Partodiharjo , 2008 )

Perokok sulit meninggalkan meninggalkan rokok karena kenikmatan yang disebabkan oleh nikotin memiliki daya adiktif.Artinya, rokok itu memaksa perokok untuk mengkonsumsi, bila dihentikan perokok itu bukannya merasa sehat melainkan rasa sakit dan tidak enak yang

(2)

disebut sakaw (withdawal effect). Hal tersebut terjadi karena pengaruh nikotin yang ada dalam rokok yan membuat perokok ketagihan dan efek ketergantungan serta perasan tenang, fit, segar, pikiran jernih, hilang rasa lapar, hilang rasa ngantuk, dan menjadi semangat untuk bekerja. Oleh nikotin juga membuat perokok menjadikan hidup menjadi lebih hidup . merokok digolongkan kedalam pekerjaan yang bila dilakukan sangat berbahaya, bila ditinggalkan tidak apa bukan bila dilakukan tidak apa-apa, bila ditinggalkan akan mendatangkan hasil.(Partodiharjo, 2008)

Kenikmatan merokok sudah membuat sebagian orang ( perokok ) memberi anggapan bahwa rokok itu tidak punya pengaruh atau bahaya akan kesehatannya.

Di bagian timur Indonesia khususnya daerah-daerah terpencil justru menjadikan rokok sebagai bahan utama yang harus ada saat acara-acara adat dan juga sebagai alat pengikat persaudaraan. Bagi mereka rokok telah menjadi hidangan pertama yang disajikan sebelum makanan dan minuman. Bahkan sebagian dari mereka tidak mau tahu bahwa rokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Inilah fakta yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan kebiasaan rokok.

Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Banyak orang yang sudah tahu akan dampak atau bahaya yang ditimbulkan oleh rokok bagi kesehatan tubuh manusia , bagi masyarakat awam , merokok sudah jelas bisa merusak paru-paru karena asap yang dihisap oleh si perokok langsung masuk ke paru-paru. Namun mereka tidak tahu bahwa merokok juga bisa membahayakan orang

(3)

disekitar mereka yang sedang tidak merokok atau yang disebut sebagai perokok pasif dan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia. Begitu banyak situs-situs kesehatan disebutkan bahwa zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkatkan kadar kolesterol jahat ( LDL ) dan menurunkan kadar kolesterol baik ( HDL) dalam tubuh manusia (http//:www.klikdokter.com).

Dokter spesialis jantung sekaligus Ketua Perkumpulan Vaskuler Indonesia Aulia Sani SpJP(K), FJCC mengungkapkan, merokok dapat menyebabkan gangguan metabolisme lemak.

Pada orang-orang yang merokok, ditemukan kadar HDL-nya rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya justru terjadi pada kadar nya. Pada orang yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi, berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh. "Intinya, transportasi lemak menuju ke hati menjadi terganggu," kata Aulia. Meski sering ditemukan kadar HDL rendah padaseorang perokok, belum ada penelitian khusus yang bisa menjelaskanbagaimana mekanisme penurunan HDL oleh rokok. (http//:www.digilib.uns.ac.id).

Kadar lemak dalam darah akan mengalami peningkatan yang ketika perokok dengan menghabiskan 2-5 batang rokok dalam waktu 1(satu) jam (Hidayati, 2006).

Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40 persen di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling

(4)

berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok.

Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi

pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung. Selain memperburuk profil lemak atau kolesterol darah, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah dan nadi. Merokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan darah sehingga mudah menggumpal, mengganggu irama jantung dan kekurangan oksigen karena CO (karbon monoksida). ( Davidson ,2003 )

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diambil permasalahkan sebagai berikut:

“Adakah pengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam dengan merokok 2-5 batang dalam waktu 1(satu) jam”

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut:

1) Pemeriksaan kadar kolesterol pada perokok aktif sebelum dan sesudah merokok dengan merokok 2-5 batang dalam waktu 1(satu) jam. 2) Sampel yang diperiksa , yaitu:

(5)

b. serum dari darah yang diambil setelah merokok.

3) Parameter pemeriksaan yang diteliti adalah analisa kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP.

1.4 TUJUAN PENELITIAN 1.4.1 Tujuan Umum

Dengan melihat permasalahan di atas maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap kolesterol dengan rokok lebih dari 1(satu) batang dalam waktu 1(satu) jam pada perokok aktif.

1.4.2 Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan kadar kolesterol bagi perokok aktif yang merokok lebih dari 1(satu) batang dalam waktu 1(satu) jam.

1.5 MANFAAT PENELITIAN 1.5.1 Bagi Peneliti

1. Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh rokok terhadap kadar kolesterol dalam darah.

2. Lebih banyak mengetahui ilmu pengetahuan tentang bahaya rokok dan kolesterol.

(6)

Sebagai refensi bagi institut untuk melakukan penelitian lanjutan.

1.5.3 Bagi Masyarakat

1. Menambah wawasan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

2. Mengetahui pengaruh rokok akan kesehatan tubuh para perokok aktif dan orang di sekitarnya (perokok pasif).

(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KOLESTEROL

2.1.1 Pengertian Kolesterol

Kolesterol atau yang disebut lemak tak jenuh merupakan satu-satunya steroid yang ada dalam konsentrasi yang bisa dinilai di seluruh tubuh dan substansinya seperti lilin yang berwarna putih. Kolesterol , kolesterol secara alami sudah ada dalam tubuh kita. Hati adalah yang memproduksi kolesterol, kolesteorol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat hormon-hormon tertentu. Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa menghasilkan kolesterol sendiri, namun karena manusia mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung lemak sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak dalam tubuhnya sangat berlebih. Kolesterol diet yang berasal dari hewan diabsorbir dalam jumlah terbatas ke dalam sistim limfatik bila ada garam-garam empedu setelah esterifikasi parsiel dengan asam-asam lemak . Kecuali gosterol (pro-vitmin D), steroid tumbuh-tumbuhan diabsorbir jelek oleh manusia. Sebagian besar kolestrol,yang dibutuhkan tubuh, disintesa secara endogen dari aseti Ko-A

melalui beta hidroksi beta metal gluktamil Ko-A. Mungkin semua sel mampu mensintesa kolesterol, tetapi bagian terbesar kolesterol di dalam tubuh diproduksi oleh hepar. Ia diangkut dalam plasma terutam sebagai LDL.

(8)

Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan sumber untuk sintesa hormone steroid. Ia diekskresikan ke dalam empedu sebagai kolesterol yang tak berubah atau asam kolat atau asam kenodeoksilat (asam empedu): kolesterol dipertahankan dalam bentuk larutan di dalam empedu oleh garam-garam empedu dan fosfolipid. Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma oleh asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesitin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hati. Kolesterol bisa diangkut ke lipoprotein oleh penukaran dengan trigliserid. Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel parenkim hati,karena defisiensi LCAT yang berasal dari hati. Terdapat defisiensi LCAT yang jarang,bilamana terjadi akumulasi kolesterol bebas di dalam plasma dan jaringan.

Pemeriksaan konsentrasi kolesterol plasma bervariasi sesuai dengan spesifikasi metodenya.Nilai rujukan yang bias diterima oleh semua pihakyang

menggunakan prosedur enzim untuk orang dewasa adalah 4,0-6,5mmol/l,yang sesuai dengan populasi yang dijadikan sample, meninkat denga bertambahnya usia, dan sampai usia usia 50 tahun lebih tinggi pada laki-laki. Ester kolesterol kolesterol adalah 65-75 persen dari kolesterol plasma total. (Suhharjo dan Cahyono, 2009)

(9)

Untuk mengetahui jenis kolesterol kita dapat membedakannya menjadi 2 yaitu:

1. Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat berbentuk lemak mirip dengan lilin. Tingginya kadar LDL akan berpotensi menumpuk / menempel di sepanjang dinding pembuluh nadi korner. Penumpukan dipembuluh darah akan mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah ( asterioklorosis ). Lemak dari hati, kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang bernama LDL, untuk di bawa ke sel – sel tubuh yang memerlukan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah LDL dianggap sebagai lemak jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B. 2. High Density Lipoprotein (HDL)

HDL kerap disebut lemak yang baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat. Kolesterol tinngi adalah tingkat koesterol yang berlebihan dalam darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A. (ichamor.blogspot.com)

2.1.3 Metabolisme Kolesterol

(10)

menuju hati. Dari hati, kolesterol dibawa oleh VLDL untuk

membentuk LDL melalui perantara IDL (Intermediate Density Lipoprotein). LDL akan membawa kolesterol ke seluruh jaringan perifer sesuai dengan kebutuhan. Sisa kolesterol di perifer akan berikatan dengan HDL dan dibawa kembali ke hati agar tidak terjadi penumpukan di jaringan. Kolesterol yang ada di hati akan diekskresikan menjadi asam empedu yang sebagian dikeluarkan melalui feses, sebagian asam empedu diabsorbsi oleh usus melalui vena porta hepatik yang disebut dengan siklus enterohepatik.

Kolesterol diet yang berasal dari hewan diabsorbir dalam jumlah terbatas ke dalam sistim limfatik bila ada garam-garam empedu setelah esterifikasi parsiel dengan asam-asam lemak . Kecuali gosterol (pro-vitmin D), steroid tumbuh-tumbuhan diabsorbir jelek oleh manusia. Sebagian besar kolestrol,yang dibutuhkan tubuh, disintesa secara endogen dari aseti Ko-A melalui beta hidroksi beta metal gluktamil Ko-A. Mungkin semua sel mampu mensintesa kolesterol, tetapi bagian terbesar kolesterol di dalam tubuh diproduksi oleh hepar. Ia diangkut dalam plasma terutam sebagai LDL. Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan sumber untuk sintesa hormone steroid. Ia diekskresikan ke dalam empedu sebagai kolesterol yang tak berubah atau asam kolat atau asam

kenodeoksilat (asam empedu): kolesterol dipertahankan dalam bentuk larutan di dalam empedu oleh garam-garam empedu dan fosfolipid. Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma oleh asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesitin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hati. Kolesterol bias diangkut ke lipoprotein oleh penukaran dengan trigliserid. Penurunan ester

(11)

kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel parenkim hati,karena defisiensi LCAT yang berasal dari hati. Terdapat defisiensi LCAT yang jarang,bilamana terjadi akumulasi kolesterol bebas di dalam plasma dan jaringan. (Baron, 1990)

Lemak di dalam plasma diangkut sebagai lipoprotein. Terdapat 4

golongan lipoprotein yang penting dalam diagnosis klinis yang telah

diidentifikasi sampai saat ini yaitu kilomikron, very low density

lipoproteins (VLDL atau pre-β-lipoprotein), low density lipoprotein (LDL

atau β- lipoprotein), dan high density lipoprotein (HDL atau

α-lipoprotein). Lipoprotein terdiri dari inti nonpolar yang terdiri terutama dari triasilgliserol dan ester kolesterol dan dikelilingi lapisan permukaan tunggal dari fosfolipid amfipatik dan molekul kolesterol (Lorig, 2003). Penyusunan molekul yang bersifat hidrofobik di bagian dalam dan molekul hidrofilik di bagian luar memungkinkan lemak diangkut dalam darah (Kosasih, 2008). Setengah bagian dari protein pada lipoprotein dikenal dengan nama apoliporotein. Satu atau lebih apolipoprotein terdapat pada setiap lipoprotein. Apolipoprotein utama pada LDL adalah apolipoprotein B (B-100) yang juga terdapat pada VLDL. Hepar dan beberapa jaringan ekstra hepatik mengekspresikan reseptor LDL (B-100, E). Reseptor ini didesain spesifik untuk apo B-100 namun juga dapat menangkap lipoprotein yang banyak mengandung apo E. Kira-kira 30%

(12)

LDL didegradasi pada jaringan ekstrahepatik dan 70% pada hepar (Lorig, 2003).

Jalur metabolisme lipoprotein dibagi menjadi 3 yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse

cholesterol transport. Jalur metabolisme endogen inilah yang berhubungan

dengan kolesterol LDL. Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai VLDL. Dalam sirkulasi,

trigliserid dalam VLDL akan terhidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL berubah menjadi intermediate density lipoprotein (IDL) yang jugaakan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium. Sebagian lagi dari kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor

scavenger-A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell).

Makin banyak kolesterol LDL dalam plasma makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. (Kosasih, 2008)

2.1.4 Biosintesis Kolesterol

Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu: a. Sintesis mevalonat dari asetil-KOA.

b. Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan CO2.

c. Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa antara skualen.

(13)

d. Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk, yaitu lanosterol.

e. Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa tahap lebih lanjut, termasuk pelepasan tiga gugus metil (Murray, 2003).

2.1.5 Ekskresi Kolesterol

Sekitar setengah dari kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh dieksresi dalam feses setelah diubah menjadi garam empedu. Selebihnya diekskresi sebagai steroid netral. Sebagian besar kolesterol yang disekresi melalui empedu diserap kembali, dan dianggap sebagai kolesterol yang berperan sebagai prazat untuk sterol yang berasal dari mukosa usus. Sebagian besar ekskresi garam-garam empedu diserap kembali ke dalam sirkulasi vena porta, kemudian dibawa kembali ke hati, dan diekskresi kembali melalui empedu. Ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Garam-garam empedu yang tidak diserap akan diekskresi dalam feses.

2.1.5 Penyakit Kolesterol 1. Hiperkolesterolemia,

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat kolesterol yang sangat tinggi dalam darah. Peningkatan kolesterol dalam darah disebabkan kelainan pada tingkat lipoprotein.Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit.

Hiperkolestrolemia dapat diklasifikasikan menjadi : a. Hiperkolesterolemia Primer

(14)

Hiperkolsterolmia primer adalah gangguan lipid yang terbagi menjadi 2 bagian, yakni hiperkolesterol poligenik dan hiperkolesterol familial. Hiperkolesterol poligelik disebabkan oleh berkurangnya daya metabolisme kolestrol, dan meningkatnya penyerapan lemak.

Hiperkolesterolemia familial adalah meningkatnya kadar kolesterol yang sangat dominan (banyak) akibat ketidakmampuan reseptor LDL. Penderita

biasanya akan mengalami gangguan penyakit jantung koroner (PJK) dengan kadar kolesterol mencapai 1.000 mg/dl.

b. Hiperkolesterolemia Sekunder

Hiperkolesterolemia Sekunder terjadi akibat penderita mengidap suatu penyakit tertentu, stress, atau kurang gerak (olahraga). Berbagai macam obat juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Wanita yang telah masuk masa menopause (berhenti haid) jika diberi terapi estrogen akan mengalami peningkatan kadar kolesterol (Wiryowidagdo, 2002).

c. Hiperkolesterolemia Turunan

Hiperkolesterolemia ini terjadi akibat kelainan genetis atau mutasi gen pada tempat kerja reseptor LDL, sehingga menyebabkan pembentukan jumlah

LDL yang tinggi atau berkurangnya kemampuan reseptor LDL. Kejadian ini biasanya ditandai dengan kadar kolesterol yang mencapai 400 mg/dl dan kadar HDL dibawah 35 mg/dl, meskipun penderita sering berolahraga, memakan makanan berserat, jarang mengkonsumsi lemak hewani dan tidak merokok (Suharti, 2006).

(15)

2. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah penumpukan endapan jaringan lemak (atheroma) dalam nadi. Zat-zat yang merangsang terbentuknya aterosklerosis disebut aterogenik. Pengendapan lemak seperti ini disebut plak, terutama terdiri dari kolesterol dan esternya, dan cenderung terjadi di titik-titik percabangan nadi sehingga mengganggu alairan darah di tempat-tempat yang memiliki aliran darah tidak begitu deras. Nadi-nadi tertentu rentan terhadap plak, termasuk nadi-nadi koroner yang memasok darah ke otot-otot jantung, nadi-nadi yang memasok darah ke otak, dan nadi-nadi pada kaki (Silalahi, 2006).

Aterosklerosis terbagi atas tiga tahap yaitu tahap pembentukan sel busa,

(16)

pembentukan plak pada jaringan, dan lesi majemuk. Tahap awal aterosklerosis disebabkan oleh adanya kadar LDL yang tinggi pada sirkulasi, LDL ini dapat terjebak di dalam intima dan akan mengalami oksidasi. Peristiwa oksidasi ini akan merangsang permukaan sel untuk menarik monosit ke dalam intima. Di dalam intima monosit akan berubah menjadi makrofag yang akan memakan LDL teroksidasi. Makin banyak LDL yang dimakan menyebabkan makrofag penuh sehingga makrofag

(17)

akan berbentuk seperti busa. Pada tahap berikutnya terjadi pertumbuhan sel otot polos pada pembuluh darah dari lapisan tengah menuju bagian dalamdinding pembuluh. Pertumbuhan ini akan menyebabkan terbentuknya plak dan mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah. Makin lama pertumbuhan sel akan makin besar dan akan memeperkecil lumen. Selanjutnya plak makin majemuk dengan terjadinya penambahan kalsium dan unsur-unsur lain yang dibawa oleh darah. Ini dapat mengakibatkan sobekan dan perdarahan, ini merupakan tahap lesi majemuk. (P.H, 2003)

2.2.1 ROKOK

2.2.1 Definisi Rokok

1. Hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu maupun masyarakat , oleh karena itu di perlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan

2.Meliputi rokok kretek dan rokok putih.

3. Silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun - daun tembakau yang telah dicacah.

4. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

(18)

2.2.2 Jenis Rokok

Ada dua jenis rokok , rokok yang berfilter dan tidak berfilter . Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi

menyaring nikotin.

2.2.3 Kandungan Asap rokok

1. Bahan radio aktif (polonium-201)

Bahan – bahan yang digunakan didalam cat (aceton) 2. Pencuci lantai (ammonia)

3. Obat Ngengat (raphthlen ) 4. Racun serangga (DD) 5. Racun anai – anai (arsenik)

6. Gas beracun (hydrogencyanide) yang digunakan di kamar gas maut bagi yang yang menjalani hukuman mati.

Dan lain – lain.

2.2.4 Aspek Kandungan Asap Rokok

Menurut WHO (World Health Organization) ternyata mengandung 4.000 zat kimia diantaranya ;

1. Polonium – 201 (bahan radioaktif), 2. Acetone (bahan pembuat cat),

3 .Ammonia (bahan untuk pencuci lantai), 4. Napthalene ( bahan kapur barus ),

(19)

6. Tar (bahan karsinogen penyebab kanker) 7 . methanol (bahan bakar roket),

8. nikotin (sebuah zat yang bisa menimbulkan kecanduan), 9. cadmium (digunakan untuk accu mobil),

10. vinyil chloride (bahan plastik PVC), 11. phenol bhutane (bahan bakar korek api),

12. hydrogen cyanida (gas beracun yang lazim digunakan di kamar eksekusi hukuman mati),

(20)

Gambar 2.2 Kandunangan Rokok

2.2.6 Komponen Gas Asap Rokok 1. karbon monoksida ( CO)

Sejenis gas yang tidak memiliki bau . Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah

(21)

bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen.

2. Ammonia

Merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen . Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang begitu kerasnya racun yang ada pada amonia sehingga kalau

disuntikkan sedikit pun kepada peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma .

3.Nitrogen Oksida

Sejenis gas tidak berwarna dan bila terisap dapat

menyebabkan hilangnya pertumbuhan dan mengakibatkan rasa sakit. 4. Formal Dehid

Sejenis gas tidak berwarna dan bau yang tajam. 5. Hidrogen syanida

Sejenis gas yang tidak berwarna , tidak berbau , dan tidak memliki rasa.

2.2.6 Komponen Partikel Asap Rokok 1. Tar

Mengandung bahan kimia yang beracun sebahagian merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker/ karbinogen.

2. Nikotin

Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih.. nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar.

(22)

Rumus kimia nikotia adalah C10H14N2, yang bias larut dalam air dan suatu cairan alkaloid (zat organic yang mengandung nitrogen, terasa pahit, tidak berwarna, berbentuk kristal dan memeiliki susunan alkali) yang sangat beracun.Nikotin terdapat dalam tembakau yang memeliki efek merugikan dan mematikan dari pada narkotik, kokain, heroin, atau alcohol. Nikotin dianggap sebagai obat dalam ensiklopedi kedokteran tetapi tidak digunakan dalam dunia kedokteran (Soen, 1994)

3. Fenol

Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.

4. Metanol

Sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap metanol dapat mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.

5. Timah Hitam (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.

(23)

2.2.7 Dampak Asap Rokok

A. Tehadap kesehatan tubuh manusia, yaitu: 1. Penyakit jantung

Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat

(24)

bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard. Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah. Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan

(25)

trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah. (Joewono, 2003)

2. Stroke

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. (Suryaningsih, 2009)

3. Kanker paru-paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan

(26)

ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

4. Wajah keriput

Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput. (Baraas, 2003)

5. Impotensi

Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis. Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa

Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation’s Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan. Pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari 3000

(27)

sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan merokok. 120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami impotensi akibat merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim per tahunnya.

6. Sirkulasi darah yang buruk

Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.

7. Tulang rapuh

Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.

8. Gigi berbercak dan nafas bau.

Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat

pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.

9. Bronchitis

10. Gangguan kehamilan, dan 11. Cacat pada janin.

(28)

.12. Kanker rongga mulut B.Terhadap lingkungan

1. Asap rokok dapat mengakibatkan pencemaran udara;

2. Bungkus dan puntung rokok menjadi permasalahan sampah/ limbah 3.Puntung rokok yang masih menyala dapat menyebabkan kebakaran

Gambar

Gambar 2.2 Kandunangan Rokok

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja diagra m b lok sistem :Cara kerja a lat in i adalah rangkaian instrumen disusun sesuai dengan blokdiagra m sistem di atas, sebagai inputan adalah

Kelemahan uji banding berdasarkan pasangan perlakuan adalah dalam besar resiko jenis I yang sebenarnya, untuk pembandingan 2 perlakuan maka nilai α = ε , tetapi

Pendapat Abdul Halim (2007:98) tentang lain-lain pendapatan asli daerah yang sah adalah sebagai berikut: Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain

Struktur ungkapan kepercayaan ini adalah ungkapan yang terdiri atas 2 bagian Anak gadih indak buliah manyapu sanjo ari yang menyatakan sebab, karena pada bagian ini ungkapan yang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh terapi wudhu sebelum tidur terhadap kejadian insomnia pada usia lanjut di Dusun Tilaman Wukirsari Imogiri

Berisi tinjauan umum mengenai bentuk pertunjukan teater dulmulok kelompok tiang balai desa kembiri dalam lakon asal usul pulau belitong. Bab

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Penggunaan media dalam pembelajaran menjadikan ragam hasil

tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan peramalan permintaan produk original pizza super supreme yang berukuran reguler dengan menggunakan metode