|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR i
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (1) tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Balai Besar KSDA Jawa Barat yang merupakan salah satu UPT Ditjen KSDAE wajib menyelenggarakan SPIP.
Dalam rangka menciptakan penyelenggaraan SPIP secara komprehensif dan sistematis, Balai Besar KSDA Jawa Barat perlu menyusun suatu Desain Penyelenggaraan SPIP. Desain Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Balai Besar KSDA Jawa Barat ini memuat informasi tentang unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern. Berdasarkan informasi yang disajikan ini, seluruh pejabat dan pegawai diharapkan mempunyai kesamaan persepsi dalam membangun dan menginternalisasikan SPIP dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Balai Besar KSDA Jawa Barat.
Harapan kami, desain ini tidak hanya menjadi dokumen kerja saja, namun diharapkan bisa menjadi acuan atau panduan dalam pengembangan penyelenggaraan SPIP di lingkungan Balai Besar KSDA Jawa Barat.
Bandung, 3 April 2017 Kepala Balai Besar,
Ir. Sustyo Iriyono, M.Si.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR ii Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2
II. ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDALIAN ... 3
A. Penilaian Lingkungan Pengendalian ... 3
B. Rencana Tindak Perbaikan ... 6
III. PENILAIAN RESIKO ... 7
A. Identifikasi Risiko ... 7
B. Analisis Risiko ... 15
IV. KEGIATAN PENGENDALIAN ... 27
V. INFORMASI DAN KOMUNIKASI ... 37
VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI ... 38 LAMPIRAN
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), maka setiap Menteri/Pimpinan Lembaga wajib melakukan pengendalian intern atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pengendalian intern tersebut dimaksudkan untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Dalam rangka memberikan panduan pelaksanaan pengendalian intern bagi Kementerian/Lembaga,
Berkaitan dengan penyelenggaraan SPIP tersebut diatas, maka Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.38/Menlhk-I/2015 tanggal 28 Juli 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem pengendalian Intern Pemerintah lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Aturan tersebut dimaksudkan untuk memberi arahan penyelenggaraan pemerintahan dalam melaksanakan kegiatan mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban pada tingkat satker pusat dan UPT dapat terlaksana secara tertib, terkendali serta efektif dan efisien.
Salah satu upaya untuk dapat menyelenggarakan SPIP secara efektif, efisien dan terarah adalah dengan menyusun suatu rencana kerja atau desain penyelengaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan. Desain penyelenggaraan SPIP berisi rencana pelaksanaan seluruh unsur SPIP, yang mencakup unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern dalam kurun waktu satu tahun.
Dalam rangka memberikan arah yang tepat dalam penyelenggaraan SPIP, maka Balai Besar KSDA Jawa Barat perlu menyusun suatu Desain Penyelenggaraan SPIP sehingga dapat terpetakan unit-unit atau kegiatan yang menjadi prioritas untuk penyelenggaraan SPIP dan penyusunan rencana penyelenggaraannya.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 2 Tujuan disusunnya desain penyelenggaraan SPIP adalah agar penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan di Balai Besar KSDA Jawa Barat dapat terselenggara secara optimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui :
1. Kegiatan yang efektif dan efisien;
2. Laporan keuangan yang dapat diandalkan; 3. Pengamanan aset Negara;
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 3
ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Analisis lingkungan pengendalian merupakan tahap pertama dalam menyusun desain penyelenggaraan SPIP, yang dilakukan dengan urut-urutan langkah kerja sebagai berikut : A. Penilaian Lingkungan Pengendalian
Pada tahap ini dilakukan analisis dan penilaian terhadap kualitas lingkungan pengendalian yang ada di satker saat ini (existing). Tujuannya adalah untuk mengetahui sub unsur dari unsur lingkungan pengendalian mana yang dapat dikategorikan baik, cukup, dan kurang. Terhadap sub unsur dari unsur lingkungan pengendalian yang berkategori kurang, perlu ditindaklanjuti dengan menyusun/merumuskan bentuk tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan, guna meminimalisir terjadinya risiko.
Sub unsur dari unsur lingkungan pengendalian yang perlu dipetakan (dianalisis, dinilai, dan didokumentasikan) adalah sub unsur yang berada di dalam batas kewenangan satker, yang mencakup sub unsur berikut :
1) penegakan integritas dan nilai etika; 2) komitmen terhadap kompetensi; 3) kepemimpinan yang kondusif;
4) pendelegasian wewenang dan tanggung jawab; 5) pembinaan SDM;
6) hubungan kerja yang baik.
Penilaian terhadap 6 sub unsur (23 parameter) dilakukan dengan melibatkan seluruh pegawai dengan harapan diperoleh hasil yang lebih objektif, yaitu dengan cara membuat angket berupa kuesioner anonim (tidak menyebut identitas responden) yang berisi pertanyaan atau pendapat sesuai parameter-parameter tersebut. Jawaban quesioner akan mencerminkan persepsi seluruh pegawai atas kualitas lingkungan pengendalian di Balai Besar KSDA Jawa Barat lebih objektif.
Penilaian Lingkungan Pengendalian dilaksanakan secara acak terhadap pegawai di Balai Besar KSDA Jawa Barat sebanyak 86 orang dengan rincian jumlah responden sebagai berikut :
1. Bidang Tata Usaha sebanyak 10 orang 2. Bidang Teknis sebanyak 10 orang
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 4 5. Bidang KSDA Wilayah III sebanyak 25 orang
Berdasarkan hasil kuesioner tersebut diatas, diperoleh data penilaian lingkungan pengendalian sebagaimana tabel 1.
Tabel 1. Hasil Penilaian Lingkungan Pengendalian
No Sub Unsur Parameter penilaian PenilaianHasil *) Rencana Tindak Perbaikan **) 1 Penegakan
Integritas dan Nilai Etika
a. Apakah satker telah menyusun dan atau menerapkan aturan perilaku dan kode etik PNS.
Cukup -
b. Apakah unsur pimpinan telah memberikan penghargaan kepada pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja.
Cukup
-c. Apakah unsur pimpinan satker telah menerapkan tindakan disiplin yang tepat terhadap penyim-pangan kebijakan prose-dur atau pelanggaran aturan perilaku.
Cukup
-d. Apakah unsur pimpinan satker telah memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku dan kode etik pada setiap tingkatan pimpinan satker.
Cukup
-e. Apakah unsur pimpinan telah menyusun kebijakan dan target penugasan yang realistis.
Cukup
-2 Komitmen terhadap kompetensi
a. Apakah satker telah mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang
dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing posisi/jabatan.
Cukup
-b. Apakah telah disusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-masing fungsi/jabatan.
Cukup
-c. Apakah satker telah menyusun rencana peningkatan kompetensi bagi pegawainya.
Cukup
-d. Apakah pimpinan telah
memiliki kemampuan
manajerial dan penga-laman teknis yang cukup dalam pengelolaan instansi pemerintah.
-|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 5 3 Kepemimpinan
yang kondusif
a. Apakah unsur pimpinan sudah mempertim-bangkan faktor risiko dalam setiap pengambilan keputusan.
Cukup
-b. Apakah unsur pimpinan satker telah menerapkan manajemen berbasis kinerja.
Cukup
-c. Apakah unsur pimpinan satker telah memberikan dukungan yang memadai dalam hal
penyusunan laporan
keuangan, pengelolaan pegawai, dan pengawasan.
Cukup
-d. Apakah unsur pimpinan satker melakukan interaksi yang cukup intensif dengan level di bawahnya.
Cukup
-e. Apakah unsur pimpinan satker memiliki sikap yang positif dan responsif terhadap laporan-laporan yang terkait dengan kegiatan, penganggaran, dan keuangan.
Cukup
-f. Apakah unsur pimpinan telah menetapkan mutasi pegawai berdasarkan pola mutasi yang jelas.
Cukup
-4. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
a. Apakah wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya.
Cukup
-b. Apakah pegawai yang diberi wewenang memahami bahwa wewenang dan tanggung jawab yang diterimanya itu terkait dengan pihak lain di dalam instansinya, dan juga terkait dengan sistem pengendalian.
Cukup
-c. Apakah pimpinan telah melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Cukup
-5. Pembinaan SDM a. Apakah unsur pimpinan satker telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalah-pahaman, dan men-dorong berkurangnya tindak pelanggaran.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 6 b. Apakah unsur pimpinan satker
berupaya agar pegawai memahami tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, serta memahami apa yang diharapkan pimpinannya.
Cukup
-6. Hubungan kerja
yang baik a. Apakah hubungan kerja yang baik satker memiliki
dengan Kementerian
Keuangan.
Cukup
-b. Apakah satker memiliki hubungan kerja yang baik dengan instansi pengawasan.
Cukup
-c. Apakah satker memiliki hubungan kerja yang baik dengan instansi/lembaga terkait lainnya
Cukup
-Catatan : terhadap parameter penilaian yang memiliki nilai kurang maka harus disusun rencana tindak lanjut perbaikannya.
Dari data hasil kuesioner tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan sub unsur lingkungan pengendalian di Balai Besar KSDA Jawa Barat sudah cukup baik, hal ini berdasarkan rekapitulasi hasil kuesioner, diperoleh data bahwa rata-rata responden memberikan penilaian pada tiap parameter penilaian dengan nilai “cukup”.
B. Rencana Tindak Perbaikan
Terhadap sub unsur di dalam unsur lingkungan pengendalian yang masih dinilai kurang, harus direspon dengan merumuskan bentuk tindakan/aktivitas yang akan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan atau meningkatkan kualitasnya dalam rangka meminimalisir kemungkinan munculnya risiko.
Berdasarkan hasil penilaian lingkungan pengendalian tersebut diatas, maka rencana tindak lanjut perbaikan belum perlu dilakukan dikarenakan berdasarkan hasil kuesioner diperoleh nilai “cukup”.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 7
PENILAIAN RESIKO
Risiko secara sederhana adalah segala kemungkinan yang diperkirakan akan dapat menggagalkan atau menghambat tercapainya tujuan dari suatu kegiatan. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko, dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut : A. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah mencari atau mengeksplorasi area-area atau wilayah yang diperkirakan mengandung risiko yang kemungkinan dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan suatu satker/kegiatan, sekaligus memprediksi jenis risikonya. Identifikasi risiko dilakukan dengan cara melakukan pemetaan risiko. Sumber risiko berasal dari pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi (tusi) organisasi serta tugas/kegiatan lainnya, baik yang tercantum dalam dokumen anggaran maupun yang tidak tercantum dalam dokumen anggaran. Selain itu, eksplorasi risiko dilakukan melalui temuan hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal maupun BPK RI.
Hasil identifikasi risiko berupa titik-titik risiko, yang selanjutnya ditandai dengan kode R, misalnya R1, R2, R3, dst. Titik-titik risiko yang sudah teridentifikasi tersebut selanjutnya disebut risiko teridentifikasi.
Berdasarkan hasil penelahaan bersama antara pihak manajemen Balai Besar KSDA Jawa Barat dengan penanggung jawab kegiatan terhadap tugas dan fungsi Balai Besar KSDA Jawa Barat dan temuan hasil audit; maka disepakati bahwa berdasarkan penelaahan tersebut ditemukan adanya potensi terjadinya 135 buah risiko sebagaimana tampak dalam bentuk tabel 2 :
Tabel 2. Rekapitulasi Risiko Teridentifikasi
No
Sumber Risiko (Kegiatan dan kegiatan lainnya)
Risiko Teridentifikasi
Kode Deskripsi Risiko
1. Penatausahaan
Persuratan dan Kearsipan R1 Pengagendaan, distribusi dan pengiriman surat belum tertib dan sesuai ketentuan R2 Pengarsipan surat belum sesuai ketentuan R3 Belum ada buku agenda/kendali untuk
peminjaman surat
R4 Pengkategorian file aktif/inaktif belum sesuai ketentuan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 8
kegiatan lainnya) Kode Deskripsi Risiko
R6 Komputer untuk aplikasi tata naskah belum tersedia khusus
R7 Tidak dianggarkannya anggaran untuk penatausahaan kearsipan
R8 Paraf Koordinasi Belum Maksimal
R9 Keterlambatan pemberian/ pencetakan lembar disposisi
2. Penatausahaan BMN R10 Pengelolaan barang hasil pengadaan/penerimaan hibah belum sesuai ketentuan
R11 BMN belum/terlambat dicatat dan dinomori R12 Daftar Barang Ruangan belum/ terlambat dibuat R13 Kartu Identitas Barang belum/terlambat dibuat R14 SK Penunjukan penanggung jawab kendaraan
bermotor dan rumah dinas belum/terlambat dibuat
R15 Peminjaman barang belum disertai bon peminjaman
R16 Inventarisasi BMN belum dilaksanakan R17 BMN yang rusak berat belum diusulkan
penghapusannya
R18 Rekonsiliasi BMN terlambat dilaksanakan R19 Laporan BMN belum/terlambat dibuat
R20 Komputer khusus untuk pengelolaan BMN belum tersedia
R21 Belum semua BMN dibuat Penetapan Status Penggunaan
R22 BMN Rumah jabatan belum ada Surat Keputusan Penetapan Golongan Rumah Jabatan
3. Penatausahaan
Persediaan R23 Pengelolaan barang persediaan belum sesuai ketentuan R24 Komputer khusus untuk penatausahaan
persediaan belum tersedia
R25 Pengadaan Barang alat tulis kantor satu pintu R26 Stok barang persediaan sulit dipantau setiap saat R27 BAST Hasil Kegiatan fisik belum sesuai ketentuan 4. Pengelolaan
Kepegawaian R28 Daftar urutan kepangkatan belum disusun R29 Usulan kenaikan pangkat/ golongan dan gaji
berkala belum/terlambat disusun
R30 Rekapitulasi Absensi Pegawai belum dibuat R31 Usulan pembayaran tunjangan kinerja tidak sesuai
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 9
kegiatan lainnya) Kode Deskripsi Risiko
ketentuan dan terlambat disusun R32 SKP belum dibuat/ dimutakhirkan
R33 Tugas yang dilaksanakan tidak sesuai dengan SKP.
R34 Kontrak hubungan kerja belum/terlambat dibuat R35 Usulan tanda jasa/satya lencana belum/terlambat
dibuat
R36 Karya siswa dan ijin belajar belum sesuai ketentuan
R37 Analisis kebutuhan pegawai dan kebutuhan pegawai belum/terlambat dibuat
R38 Bazetting kepegawaian belum/terlambat dibuat R39 Data ijin dan cuti pegawai belum sesuai ketentuan R40 Usulan pensiun/masa persiapan pensiun terlambat
dibuat
R41 Usulan PAK pejabat fungsional belum/terlambat disusun
R42 Tim Penilai Pendahuluan DUPAK belum/terlambat menilai
R43 DUPAK terlambat dikirim
R44 Uraian jabatan belum/terlambat dibuat 5. Penatausahaan
Keuangan R45 SK Pengelolaan Keuangan terlambat diterbitkan R46 SPJ belum sesuai ketentuan
R47 Bukti belanja (SPj) terlambat dibuat. R48 Terjadi pagu minus
R49 Penyimpanan arsip SPJ tidak tertib dan rapi R50 Keterlambatan pemeriksaan Kas oleh KPA
R51 BKU dan laporan terlambat dibuat oleh Bendahara R52 SPTJM yang dibuat tidak sesuai dengan bukti
pembayaran
R53 Ringkasan kontrak terlambat dibuat R54 Penandatanganan cek kosong oleh KPA R55 Pembuatan dan pengiriman speciment tanda
tangan KPA, PPSPM dan Bendahara terlambat R56 Jumlah uang kas harian melebihi ketentuan R57 Komputer untuk pengelolaan anggaran tidak
tersedia
R58 SK Penunjukkan Bendahara Penerima belum/terlambat dibuat
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 10
kegiatan lainnya) Kode Deskripsi Risiko
6. Pengadaan Barang/ Jasa R59 Penyampaian rencana kegiatan pengadaan tidak di awal tahun
R60 Pemaketan pekerjaan dan penyusunan HPS tidak bisa ditentukan dari awal
R61 HPS yang ditetapkan terlalu rendah R62 Waktu pelaksanaan pekerjaan terbatas R63 Barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi
teknis
7. Program dan Anggaran R64 Penyusunan dan pembahasan Renja belum disertai dengan data pendukung
R65 Penyusunan dan pembahasan Rapat RKA K/L belum disertai dengan data pendukung
R66 Rapat Koordinasi Teknis dan Rapat Pemantapan pembahasan Anggaran belum mengacu kepada Prioritas Nasional
R67 Pembagian kewenangan DIPA kepada masing-masing PPK belum dilengkapi dengan TOR/RPK R68 Usulan revisi anggaran oleh masing-masing
Pelaksana Kegiatan belum dilengkapi data pendukung yang lengkap
R69 Rekapitulasi usulan revisi dalam aplikasi RKA K/L dan persetujuan PA Setditjen KSDAE terkait output belum termasuk dalam Prioritas Nasional. R70 Usulan Revisi Anggaran ke Kanwil DJPb tidak
sesuai ketentuan
8. Kerjasama Kemitraan R71 Permohonan kerjasama belum sesuai ketentuan R72 Rekomendasi teknis dari bidang teknis terlalu
lama
R73 Penyusunan RPP belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
R74 Penyusunan RKT belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
R75 Evaluasi RKT belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
R76 Laporan tahunan belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
R77 Evaluasi Perjanjian Kerjasama belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
R78 Laporan akhir kerjasama belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
R79 Berita Acara Serah Terima Barang belum sesuai ketentuan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 11
kegiatan lainnya) Kode Deskripsi Risiko
kesekretariatan tepat waktu
R81 Format Laporan rutin kesekretariatan belum sesuai ketentuan
R82 Pengolahan/input data Laporan rutin
kesekretariatan oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
R83 Penandatanganan Laporan rutin kesekretariatan oleh Kepala Bagian Tata Usaha terlalu lama R84 Pengiriman Laporan rutin kesekretariatan kepada
Setditjen KSDAE terlalu lama. 10. Pelaporan Tahunan/
Capaian Rencana Kerja R85 Sumber data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja belum lengkap R86 Pengolahan/input data Laporan Tahunan/Capaian
Rencana Kerja oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
R87 Pembahasan data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja tingkat Balai Besar KSDA terlambat R88 Penandatangan/pengesahan Laporan
Tahunan/Capaian Rencana Kerja terlalu lama R89 Pengiriman Laporan Tahunan/Capaian Rencana
Kerja kepada Setditjen KSDAE terlalu lama. 11. Penyusunan Laporan
Statistik R90 Sumber data Laporan Statistik belum lengkap dan tidak sesuai format R91 Pengolahan/input data Statistik oleh petugas
operator/pengolah data terlalu lama
R92 Pembahasan data Laporan Statistik tingkat Balai Besar KSDA terlambat
R93 Penandatangan/pengesahan Laporan Statistik terlalu lama
R94 Pengiriman Laporan Statistik kepada Setditjen KSDAE terlalu lama.
12. Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) R95 Sumber data Laporan Kinerja (LKj) belum lengkap dan tidak sesuai format R96 Pengolahan/input data Laporan Kinerja (LKj) oleh
petugas operator/pengolah data terlalu lama R97 Pembahasan data Laporan Kinerja (LKj) tingkat
Balai Besar KSDA terlambat
R98 Penandatangan/pengesahan Laporan Kinerja (LKj) terlalu lama
R99 Pengiriman Laporan Kinerja (LKj) kepada Setditjen KSDAE terlalu lama.
13. Pelaporan Sistem
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 12
kegiatan lainnya) Kode Deskripsi Risiko
Konservasi (SIDAK) R101 Pengolahan/input data SIDAK oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama 14. Pelaporan Monitoring
dan Evaluasi Anggaran R102 Sumber data Laporan Monev Anggaran belum lengkap R103 Pengolahan/input data Laporan Monev Anggaran
oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama 15. Pelaporan Monitoring
dan Evaluasi Bapennas R104 Sumber data Laporan Monev Bapennas belum lengkap R105 Pengolahan/input data Laporan Monev Bapennas
oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama 16. Pelaporan kegiatan R106 Penyampaian Laporan Kegiatan tidak tepat waktu R107 Pendistribusian disposisi laporan kegiatan terlalu
lama 17. Pengumpulan dan penyimpanan bahan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan
R108 Belum terkumpulnya semua data potensi jasa lingkungan
R109 Penyimpanan dokumen data potensi lingkungan tidak rapi
R110 Data belum terakumulasi dalam bentuk system database yang terintegrasi
R111 SOP belum terdokumentasi dengan baik 18. Pengembangan dan
pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar
R112 Pemegang izin tidak/terlambat menyampaikan kewajiban-kewajiban
R113 Pemegang izin kurang memahami alur prosedur perizinan
R114 Kurangnya monitoring dan peringatan R115 SOP belum terdokumentasikan dengan baik. 19. Pelayanan promosi dan
pemasaran R116 Pelayanan belum dilakukan secara on line R117 Kurang tersedianya media promosi dan
pemasaran
R118 Waktu pengajuan permohonan sudah pada enjury time sehingga pelayanan tidak maksimal
R119 Terlambatnya pelayanan SIMAKSI karena pihak pemohon kurang kooperatif
20. Administrasi perizinan di bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya
R120 Data belum terakumulasi dalam bentuk system database yang terintegrasi
R121 Sarpras pendukung kurang memadai (microchip reader, chip, tagging, dll)
R122 Terlambatnya pendistribusian surat sehingga pelayanan terlambat.
21. Pelaksanaan koordinasi
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 13
kegiatan lainnya) Kode Deskripsi Risiko
masyarakat di dalam
dan sekitar kawasan R124 Tidak adanya koordinasi dengan pihak terkait 22. Pengumpulan data
perlindungan dan pengamanan hutan
R125 Sering telatnya laporan data tentang
permasalahan gangguan keamanan kawasan dari wilayah
R126 Penyimpanan dokumen data gangguan keamanan kawasan belum rapi
R127 Data belum terakumulasi dalam bentuk sistem database yang terintegrasi masih manual R128 Laporan kegiatan perlindungan dan
pengamanan belum tersusun dengan baik
23. Pengumpulan data kebakaran hutan dan lahan
R129 Sering telatnya laporan data permasalahan kebakaran hutan dan lahan dari wilayah R130 Penyimpanan dokumen data kebakaran hutan
dan lahan kawasan belum rapi
R131 Data belum terakumulasi dalam bentuk sistem database yang terintegrasi masih manual R132 Laporan kegiatan pengendalian kebakaran hutan
dan lahan belum tersusun dengan baik 24. Penyusunan Rencana
Kegiatan Pengamanan Kawasan
R133 Rencana kegiatan tidak menjawab permasalahan di lapangan.
R134 Penyusunan rencana tidak didasarkan atas data dan informasi yang akurat
R135 Masih terjadinya gangguan terhadap kawasan
Setelah seluruh risiko teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan risiko. Pemetaan risiko mencakup dua dimensi, yaitu sumber risiko dan letak terjadinya risiko atau disebut wilayah risiko. Jika disajikan pada suatu matriks, maka sumber risiko sebagai baris matriks sedangkan wilayah risiko sebagai kolom matriks.
Output dari identifikasi risiko berwujud peta risiko.
Tabel 3. Pemetaan Risiko
Sumber risiko (Kegiatan dan kegiatan lainnya)
Wilayah risiko (letak terjadinya risiko)
Capaian kinerja
Laporan keuangan
Neraca LRA
Kas Perse- diaan utang Pi Tetap Aset Aset Lain patan Pnda Belanja 1. Penatausahaan
Persuratan dan Kearsipan R1 s.d. R9 - - - -
2. Penatausahaan BMN R10 s.d.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 14 Sumber risiko (Kegiatan dan
kegiatan lainnya) Capaian
kinerja Neraca LRA
Kas Perse- diaan Pi utang Aset Tetap Aset Lain Pnda patan Belan ja 3. Penatausahaan Persediaan R23 s.d. R27 - - - - 4. Pengelolaan Kepegawaian R28 s.d. R44 - - - - 5. Penatausahaan Keuangan R45 s.d. R58 - - - -
6. Pengadaan Barang/ Jasa R59 s.d.
R63 - - - -
7. Program dan Anggaran R64 s.d. R70 8. Kerjasama Kemitraan R71 s.d. R79 - - - - 9. Pelaporan rutin kesekretariatan R80 s.d. R84 - - - - 10. Pelaporan Tahunan/
Capaian Rencana Kerja R85 s.d. R89 - - - -
11. Penyusunan Laporan Statistik R90 s.d. R94 - - - - 12. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) R95 s.d. R99 - - - - 13. Pelaporan Sistem Informasi Pendataan Konservasi (SIDAK) R100 s.d. R101 - - - -
14. Pelaporan Monitoring dan
Evaluasi Anggaran R102 s.d.
R103 - - - -
15. Pelaporan Monitoring dan
Evaluasi Bapennas R104 s.d. R105 - - - - 16. Pelaporan kegiatan R106 s.d. R107 - - - - 17. Pengumpulan dan penyimpanan bahan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan R108 s.d. R111 - - - - 18. Pengembangan dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar
R112 s.d.
R115 - - - -
19. Pelayanan promosi dan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 15 Sumber risiko (Kegiatan dan
kegiatan lainnya) Capaian
kinerja Neraca LRA
Kas Perse- diaan Pi utang Aset Tetap Aset Lain Pnda patan Belan ja R119 20. Administrasi perizinan di bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya R120 s.d. R122 - - - - 21. Pelaksanaan koordinasi teknis pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan R123 s.d. R124 - - - - 22. Pengumpulan data perlindungan dan pengamanan hutan R125 s.d. R128 - - - - 23. Pengumpulan data kebakaran hutan dan lahan R129 s.d. R132 - - - - 24. Penyusunan Rencana Kegiatan Pengamanan Kawasan R133 s.d. R135 - - - -
Sebagaimana terlihat pada tabel, pemetaan risiko dimulai dengan penulisan kegiatan dan/atau kegiatan lainnya pada kolom sumber risiko, dilanjutkan dengan mengeksplorasi titik-titik kemungkinan terjadinya risiko pada wilayah risiko (kinerja dan laporan keuangan). Pemetaan risiko pada wilayah risiko dilakukan pada seluruh sumber risiko yang dimiliki Balai Besar KSDA Jawa Barat, yaitu pada setiap kegiatan maupun kegiatan lainnya.
B. Analisis Risiko
Analisis risiko merupakan tahap lanjutan dari identifikasi risiko. Seluruh risiko teridentifikasi harus dikaji lebih lanjut dalam rangka memilih dan menetapkan risiko-risiko mana saja yang dinilai cukup signifikan selanjutnya disebut risiko signifikan. Untuk dapat menetapkan apakah suatu risiko teridentifikasi dapat dikategorikan sebagai risiko signifikan atau tidak, terlebih dahulu harus dibangun kriteria risiko signifikan. Jika suatu risiko teridentifikasi memenuhi kriteria dimaksud maka risiko teridentifikasi itu ditetapkan menjadi risiko signifikan.
Ada dua faktor yang memengaruhi tingkat signifikansi suatu risiko, yaitu: (1) dampak risiko terhadap ketercapaian tujuan kegiatan dan laporan keuangan, dan (2) frekuensi munculnya risiko. Resultante dari kedua faktor tersebut akan menentukan signifikansi suatu risiko teridentifikasi.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 16 bernilai 8 atau lebih. Untuk itu maka seluruh risiko teridentifikasi harus diukur bobot risikonya dalam rangka memilih dan menetapkannya sebagai risiko signifikan.
Tabel 4. Rincian Hasil Penilaian Bobot atas Risiko Teridentifikasi
No Sumber Risiko Risiko Teridentifikasi Nilai
*)
BR Simpulan **)
Kode Deskripsi Risiko FR DR
1. Penatausahaan Persuratan dan Kearsipan
R1 Pengagendaan, distribusi dan pengiriman surat belum tertib dan sesuai ketentuan
1 2 2 Tidak
Signifikan R2 Pengarsipan surat belum sesuai
ketentuan 1 3 3 Signifikan Tidak
R3 Belum ada buku agenda/kendali
untuk peminjaman surat 2 3 6 Signifikan Tidak R4 Pengkategorian file aktif/inaktif
belum sesuai ketentuan 1 1 1 Signifikan Tidak R5 Lemari arsip masih kurang 2 3 6 Tidak
Signifikan R6 Komputer untuk aplikasi tata
naskah belum tersedia khusus 2 3 6 Signifikan Tidak R7 Tidak dianggarkannya anggaran
untuk penatausahaan kearsipan 2 2 4 Signifikan Tidak R8 Paraf Koordinasi Belum Maksimal 1 3 3 Tidak
Signifikan R9 Keterlambatan pemberian/
pencetakan lembar disposisi 2 2 4 Signifikan Tidak 2. Penatausahaan
BMN R10 Pengelolaan barang hasil pengadaan/penerimaan hibah belum sesuai ketentuan
2 3 6 Tidak
Signifikan R11 BMN belum/terlambat dicatat dan
dinomori 3 3 9 Signifikan
R12 Daftar Barang Ruangan belum/
terlambat dibuat 3 3 9 Signifikan
R13 Kartu Identitas Barang
belum/terlambat dibuat 1 3 3 Signifikan Tidak R14 SK Penunjukan penanggung
jawab kendaraan bermotor dan rumah dinas belum/terlambat dibuat
1 3 3 Tidak
Signifikan
R15 Peminjaman barang belum
disertai bon peminjaman 1 4 4 Signifikan Tidak R16 Inventarisasi BMN belum
dilaksanakan 1 3 3 Signifikan Tidak
R17 BMN yang rusak berat belum
diusulkan penghapusannya 2 4 8 Signifikan R18 Rekonsiliasi BMN terlambat 1 5 5 Tidak
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 17
dilaksanakan Signifikan
R19 Laporan BMN belum/terlambat
dibuat 1 4 4 Signifikan Tidak
R20 Komputer khusus untuk
pengelolaan BMN belum tersedia 1 4 4 Signifikan Tidak R21 Belum semua BMN dibuat
Penetapan Status Penggunaan 2 3 6 Signifikan Tidak R22 BMN Rumah jabatan belum ada
Surat Keputusan Penetapan Golongan Rumah Jabatan
2 3 6 Tidak
Signifikan 3. Penatausahaan
Persediaan R23 Pengelolaan barang persediaan belum sesuai ketentuan 2 3 6 Signifikan Tidak R24 Komputer khusus untuk
penatausahaan persediaan belum tersedia
1 3 3 Tidak
Signifikan R25 Pengadaan Barang alat tulis
kantor satu pintu 1 3 3 Signifikan Tidak R26 Stok barang persediaan sulit
dipantau setiap saat 3 3 9 Signifikan
R27 BAST Hasil Kegiatan fisik belum
sesuai ketentuan 2 3 6 Signifikan Tidak 4. Pengelolaan
Kepegawaian R28 Daftar urutan kepangkatan belum disusun 1 3 3 Signifikan Tidak R29 Usulan kenaikan pangkat/
golongan dan gaji berkala belum/terlambat disusun
1 5 5 Tidak
Signifikan R30 Rekapitulasi Absensi Pegawai
belum dibuat 1 4 4 Signifikan Tidak
R31 Usulan pembayaran tunjangan kinerja tidak sesuai ketentuan dan terlambat disusun
1 5 5 Tidak
Signifikan R32 SKP belum dibuat/ dimutakhirkan 1 5 5 Tidak
Signifikan R33 Tugas yang dilaksanakan tidak
sesuai dengan SKP. 1 4 4 Signifikan Tidak R34 Kontrak hubungan kerja
belum/terlambat dibuat
1 5 5 Tidak
Signifikan R35 Usulan tanda jasa/satya lencana
belum/terlambat dibuat 2 3 6 Signifikan Tidak R36 Karya siswa dan ijin belajar belum
sesuai ketentuan 1 4 4 Signifikan Tidak R37 Analisis kebutuhan pegawai dan
kebutuhan pegawai belum/terlambat dibuat
1 4 4 Tidak
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 18 R38 Bazetting kepegawaian
belum/terlambat dibuat 1 5 5 Signifikan Tidak R39 Data ijin dan cuti pegawai belum
sesuai ketentuan 1 4 4 Signifikan Tidak R40 Usulan pensiun/masa persiapan
pensiun terlambat dibuat
1 5 5 Tidak
Signifikan R41 Usulan PAK pejabat fungsional
belum/terlambat disusun
2 4 8 Signifikan R42 Tim Penilai Pendahuluan DUPAK
belum/terlambat menilai
1 5 5 Tidak
Signifikan
R43 DUPAK terlambat dikirim 1 5 5 Tidak
Signifikan R44 Uraian jabatan belum/terlambat
dibuat 1 5 5 Signifikan Tidak
5. Penatausahaan
Keuangan R45 SK Pengelolaan Keuangan terlambat diterbitkan 1 5 5 Signifikan Tidak R46 SPJ belum sesuai ketentuan 1 4 4 Tidak
Signifikan R47 Bukti belanja (SPj) terlambat
dibuat. 2 4 8 Signifikan
R48 Terjadi pagu minus 1 4 4 Tidak
Signifikan R49 Penyimpanan arsip SPJ tidak
tertib dan rapi 2 3 6 Signifikan Tidak R50 Keterlambatan pemeriksaan Kas
oleh KPA 1 3 3 Signifikan Tidak
R51 BKU dan laporan terlambat dibuat
oleh Bendahara 1 4 4 Signifikan Tidak R52 SPTJM yang dibuat tidak sesuai
dengan bukti pembayaran 1 3 3 Signifikan Tidak R53 Ringkasan kontrak terlambat
dibuat
1 5 5 Tidak
Signifikan R54 Penandatanganan cek kosong
oleh KPA 1 5 5 Signifikan Tidak
R55 Pembuatan dan pengiriman speciment tanda tangan KPA, PPSPM dan Bendahara terlambat
1 5 5 Tidak
Signifikan R56 Jumlah uang kas harian melebihi
ketentuan 1 3 3 Signifikan Tidak
R57 Komputer untuk pengelolaan
anggaran tidak tersedia 1 5 5 Signifikan Tidak R58 SK Penunjukkan Bendahara
Penerima belum/terlambat dibuat
1 5 5 Tidak
Signifikan 6. Pengadaan R59 Penyampaian rencana kegiatan 4 1 4 Tidak
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 19
Barang/ Jasa pengadaan tidak di awal tahun signifikan
R60 Pemaketan pekerjaan dan penyusunan HPS tidak bisa ditentukan dari awal
3 2 6 Tidak
signifikan R61 HPS yang ditetapkan terlalu
rendah 2 3 6 signifikan Tidak
R62 Waktu pelaksanaan pekerjaan
terbatas 1 3 3 signifikan Tidak
R63 Barang yang diterima tidak sesuai
spesifikasi teknis 1 4 4 signifikan Tidak 7. Program dan
Anggaran R64 Penyusunan dan pembahasan Renja belum disertai dengan data pendukung
5 3 15 Signifikan
R65 Penyusunan dan pembahasan Rapat RKA K/L belum disertai dengan data pendukung
5 4 20 Signifikan
R66 Rapat Koordinasi Teknis dan Rapat Pemantapan pembahasan Anggaran belum mengacu kepada Prioritas Nasional
2 3 6 Tidak
Signifikan
R67 Pembagian kewenangan DIPA kepada masing-masing PPK belum dilengkapi dengan TOR/RPK
3 4 12 Signifikan
R68 Usulan revisi anggaran oleh masing-masing Pelaksana Kegiatan belum dilengkapi data pendukung yang lengkap
4 4 16 Signifikan
R69 Rekapitulasi usulan revisi dalam aplikasi RKA K/L dan persetujuan PA Setditjen KSDAE terkait output belum termasuk dalam Prioritas Nasional.
3 2 6 Tidak
Signifikan
R70 Usulan Revisi Anggaran ke Kanwil
DJPb tidak sesuai ketentuan 3 2 6 Signifikan Tidak 8. Kerjasama
Kemitraan R71 Permohonan kerjasama belum sesuai ketentuan 4 2 8 Signifikan R72 Rekomendasi teknis dari bidang
teknis terlalu lama 4 3 12 Signifikan R73 Penyusunan RPP belum tepat
waktu dan sesuai ketentuan 4 4 16 Signifikan R74 Penyusunan RKT belum tepat
waktu dan sesuai ketentuan 4 4 16 Signifikan R75 Evaluasi RKT belum tepat waktu
dan sesuai ketentuan 3 3 9 Signifikan
R76 Laporan tahunan belum tepat
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 20 R77 Evaluasi Perjanjian Kerjasama
belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
4 3 12 Signifikan
R78 Laporan akhir kerjasama belum
tepat waktu dan sesuai ketentuan 4 3 12 Signifikan R79 Berita Acara Serah Terima Barang
belum sesuai ketentuan 4 3 12 Signifikan 9. Pelaporan rutin
kesekretariatan R80 Penyampaian Laporan rutin kesekretariatan tidak tepat waktu 4 4 16 Signifikan R81 Format Laporan rutin
kesekretariatan belum sesuai ketentuan
4 4 16 Signifikan
R82 Pengolahan/input data Laporan rutin kesekretariatan oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
2 4 8 Signifikan
R83 Penandatanganan Laporan rutin kesekretariatan oleh Kepala Bagian Tata Usaha terlalu lama
1 4 4 Tidak
Signifikan R84 Pengiriman Laporan rutin
kesekretariatan kepada Setditjen KSDAE terlalu lama.
2 4 8 Signifikan
10. Pelaporan Tahunan/ Capaian Rencana Kerja
R85 Sumber data Laporan
Tahunan/Capaian Rencana Kerja belum lengkap
2 4 8 Signifikan
R86 Pengolahan/input data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
2 4 8 Signifikan
R87 Pembahasan data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja tingkat Balai Besar KSDA
terlambat
1 4 4 Tidak
Signifikan
R88 Penandatangan/pengesahan Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja terlalu lama
1 4 4 Tidak
Signifikan R89 Pengiriman Laporan
Tahunan/Capaian Rencana Kerja kepada Setditjen KSDAE terlalu lama. 1 4 4 Tidak Signifikan 11. Penyusunan Laporan Statistik
R90 Sumber data Laporan Statistik belum lengkap dan tidak sesuai format
2 4 8 Signifikan
R91 Pengolahan/input data Statistik oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
2 4 8 Signifikan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 21 Statistik tingkat Balai Besar KSDA
terlambat Signifikan
R93 Penandatangan/pengesahan
Laporan Statistik terlalu lama 1 4 4 Signifikan Tidak R94 Pengiriman Laporan Statistik
kepada Setditjen KSDAE terlalu lama. 1 4 4 Tidak Signifikan 12. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)
R95 Sumber data Laporan Kinerja (LKj) belum lengkap dan tidak sesuai format
2 4 8 Signifikan
R96 Pengolahan/input data Laporan Kinerja (LKj) oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
2 4 8 Signifikan
R97 Pembahasan data Laporan Kinerja (LKj) tingkat Balai Besar KSDA terlambat
1 4 4 Tidak
Signifikan R98 Penandatangan/pengesahan
Laporan Kinerja (LKj) terlalu lama
1 4 4 Tidak
Signifikan R99 Pengiriman Laporan Kinerja (LKj)
kepada Setditjen KSDAE terlalu lama. 1 4 4 Tidak Signifikan 13. Pelaporan Sistem Informasi Pendataan Konservasi (SIDAK)
R100 Sumber data Laporan SIDAK belum lengkap dan tidak sesuai format
2 4 8 Signifikan
R101 Pengolahan/input data SIDAK oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
1 4 4 Tidak Signifikan 14. Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Anggaran
R102 Sumber data Laporan Monev
Anggaran belum lengkap 1 4 4 Signifikan Tidak R103 Pengolahan/input data Laporan
Monev Anggaran oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama 1 4 4 Tidak Signifikan 15. Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Bapennas
R104 Sumber data Laporan Monev
Bapennas belum lengkap 1 4 4 Signifikan Tidak R105 Pengolahan/input data Laporan
Monev Bapennas oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
1 4 4 Tidak
Signifikan
16. Pelaporan
kegiatan R106 Penyampaian Laporan Kegiatan tidak tepat waktu 2 4 8 Signifikan R107 Pendistribusian disposisi laporan
kegiatan terlalu lama 1 4 4 Signifikan Tidak 17. Pengumpulan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 22 penyimpanan bahan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan
R109 Penyimpanan dokumen data
potensi lingkungan tidak rapi 4 2 8 Signifikan R110 Data belum terakumulasi dalam
bentuk system database yang terintegrasi
3 2 6 Tidak
Signifikan R111 SOP pengembangan dan
pemanfaatan jasa lingkungan
belum terdokumentasi dengan baik 4 3 12 Signifikan 18. Pengembangan dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar
R112 Pemegang izin pemanfatan TSL tidak/terlambat menyampaikan kewajiban-kewajiban
4 3 12 Signifikan
R113 Pemegang izin kurang memahami
alur prosedur perizinan 3 2 6 Signifikan Tidak R114 Kurangnya monitoring dan
peringatan 4 3 12 Signifikan
R115 SOP Pemanfaatan dan Pelayanan TSL belum terdokumentasikan dengan baik. 4 3 12 Signifikan 19. Pelayanan promosi dan pemasaran
R116 Pelayanan belum dilakukan secara
on line 3 2 6 Signifikan Tidak
R117 Kurang tersedianya media
promosi dan pemasaran 3 2 6 Signifikan Tidak R118 Waktu pengajuan permohonan
sudah pada enjury time sehingga pelayanan tidak maksimal
3 3 9 Signifikan
R119 Terlambatnya pelayanan SIMAKSI karena pihak pemohon kurang kooperatif 3 2 6 Tidak Signifikan 20. Administrasi perizinan di bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya
R120 Data belum terakumulasi dalam bentuk system database yang terintegrasi
3 2 6 Tidak
Signifikan R121 Sarpras pendukung kurang
memadai (microchip reader, chip, tagging, dll)
3 2 6 Tidak
Signifikan R122 Terlambatnya pendistribusian
surat sehingga pelayanan terlambat. 3 3 9 Signifikan 21. Pelaksanaan koordinasi teknis pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan
R123 Penanggung jawab pelaksanaan
kegiatan dan pelaporan tidak jelas 3 3 9 Signifikan R124 Tidak adanya koordinasi dengan
pihak terkait 3 2 6 Signifikan Tidak
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 23 perlindungan
dan
pengamanan hutan
terbaru permasalahan gangguan keamanan kawasan dari wilayah R126 Penyimpanan dokumen data
gangguan keamanan kawasan belum rapi
2 2 4 Tidak
Signifikan R127 Data belum terakumulasi dalam
bentuk sistem database yang terintegrasi masih manual
3 2 6 Tidak
Signifikan R128 SOP pelaporan data perlindungan
dan pengamanan hutan belum terdokumentasi dengan baik
3 3 9 Signifikan
23. Laporan data kebakaran hutan dan lahan
R129 Sering telatnya laporan data terbaru permasalahan kebakaran hutan dan lahan dari wilayah
4 4 16 Signifikan
R130 Penyimpanan dokumen data kebakaran hutan dan lahan kawasan belum rapi
3 2 6 Signifikan
R131 Data belum terakumulasi dalam bentuk system database yang terintegrasi masih manual
3 2 6 Tidak
Signifikan R132 SOP pelaporan data kebakaran
hutan dan lahan belum terdokumentasi dengan baik
3 3 9 Signifikan 24. Penyusunan Rencana Kegiatan Pengamanan Kawasan
R133 Rencana kegiatan tidak menjawab
permasalahan di lapangan. 3 2 6 Tidak Signifikan R134 Penyusunan rencana tidak
didasarkan atas data dan informasi yang akurat
3 2 6 Tidak
Signifikan R135 Masih terjadinya gangguan
terhadap kawasan 3 3 9 Signifikan
Keterangan:
*) FR : frekuensi timbulnya risiko; DR : dampak risiko; BR : bobot risiko, yaitu PR x DR.
**) Diisi dengan pilihan : S (signifikan) atau TS (tidak signifikan). Suatu risiko teridentifikasi dapat ditetapkan sebagai risiko signifikan jika memiliki BR bernilai 8 atau lebih.
Dari tabel 4 tampak bahwa sebanyak 90 risiko memiliki bobot risiko (BR) dibawah 8 sehingga tidak memenuhi kriteria risiko signifikan, sedangkan risiko yang signifikan adalah sebanyak 45 risiko selanjutnya disajikan dalam tabel 5.
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 24
No. Sumber Risiko Tujuan Kegiatan Risiko Signifikan
1. Penatausahaan
BMN Penatausahaan tertib sesuai dengan BMN ketentuan yang berlaku
BMN belum/terlambat dicatat dan dinomori Daftar Barang Ruangan belum/ terlambat dibuat
BMN yang rusak berat belum diusulkan penghapusannya
2. Penatausahaan
Persediaan Penatausahaan Persediaan tertib sesuai barang dengan ketentuan yang berlaku
Stok barang persediaan sulit dipantau setiap saat
3. Pengelolaan
Kepegawaian Pengelolaan administrasi kepegawaian tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Usulan PAK pejabat fungsional belum/terlambat disusun
4. Penatausahaan Keuangan
Pengelolaan SPj keuangan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akuntabel
Bukti belanja (SPj) terlambat dibuat.
5. Program dan
Anggaran Penyusunan pembahasan Renja dapat dan disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Penyusunan dan pembahasan Renja belum disertai dengan data pendukung
Penyusunan dan pembahasan Rapat RKA K/L belum disertai dengan data pendukung Pembagian kewenangan DIPA kepada masing-masing PPK belum dilengkapi dengan TOR/RPK
Usulan revisi anggaran oleh masing-masing Pelaksana Kegiatan belum dilengkapi data pendukung yang lengkap
6. Kerjasama
Kemitraan Penyusunan kerjasama kemitraan dokumen dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Permohonan kerjasama belum sesuai ketentuan
Rekomendasi teknis dari bidang teknis terlalu lama
Penyusunan RPP belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Penyusunan RKT belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Evaluasi RKT belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Laporan tahunan belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Evaluasi Perjanjian Kerjasama belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Laporan akhir kerjasama belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 25 sesuai ketentuan
7. Pelaporan rutin
kesekretariatan Laporan rutin kesekretarian (bulanan, triwulan, semester) dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Penyampaian Laporan rutin kesekretariatan tidak tepat waktu
Format Laporan rutin kesekretariatan belum sesuai ketentuan
Pengolahan/input data Laporan rutin kesekretariatan oleh petugas operator/ pengolah data terlalu lama
Pengiriman Laporan rutin kesekretariatan kepada Setditjen KSDAE terlalu lama. 8. Penyusunan Laporan Tahunan/ Capaian Rencana Kerja Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Sumber data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja belum lengkap
Pengolahan/input data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
9. Penyusunan
Laporan Statistik Laporan Statistik dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Sumber data Laporan Statistik belum lengkap dan tidak sesuai format Pengolahan/input data Statistik oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
10. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)
Laporan Kinerja dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Sumber data Laporan Kinerja (LKj) belum lengkap dan tidak sesuai format
Pengolahan/input data Laporan Kinerja (LKj) oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama 11. Pelaporan Sistem Informasi Pendataan Konservasi (SIDAK)
Laporan SIDAK dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Sumber data Laporan SIDAK belum lengkap dan tidak sesuai format
12. Penyampaian
laporan kegiatan Laporan kegiatan dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Penyampaian Laporan Kegiatan tidak tepat waktu 13. Pengumpulan dan penyimpanan bahan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan
Tersusunnya data dan bahan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan yang tertib
Penyimpanan dokumen data potensi lingkungan tidak rapi
SOP pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan belum terdokumentasi dengan baik
14. Pengembangan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 26 jenis tumbuhan
dan satwa liar penangkaran dan peredaran TSL SOP Pengembangan dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar belum
terdokumentasikan dengan baik 15. Pelayanan
promosi dan pemasaran
Memberikan pelayanan prima kepada setiap lapisan masyarakat
Waktu pengajuan permohonan sudah pada enjury time sehingga pelayanan tidak maksimal 16. Administrasi perizinan di bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya Pemohon mengetahui seluruh persyaratan/ kelengkapan yang harus
dipenuhi dalam
pengajuan izinnya
Terlambatnya pendistribusian surat sehingga pelayanan terlambat
17. Pelaksanaan koordinasi teknis pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan Tercapainya koordinasi yang baik sesuai dengan tupoksi masing-masing yang ditunjang dengan data dan pelaporan yang jelas
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan pelaporan tidak jelas
18. Laporan data perlindungan dan pengamanan hutan Tersusunnya data perlindungan dan pengamanan hutan yang tertib dan up to date
Sering telatnya laporan data terbaru permasalahan gangguan keamanan kawasan dari wilayah
SOP pelaporan data perlindungan dan pengamanan hutan belum terdokumentasi dengan baik
19. Laporan data kebakaran hutan dan lahan
Tersusunnya data kebakaran hutan dan lahan yang tertib dan up to date
Sering telatnya laporan data terbaru permasalahan kebakaran hutan dan lahan dari wilayah
Penyimpanan dokumen data kebakaran hutan dan lahan kawasan belum rapi SOP pelaporan data kebakaran hutan dan lahan belum terdokumentasi dengan baik 20. Penyusunan Rencana Kegiatan Pengamanan Kawasan Keamanan Kawasan konservasi aman dari segala gangguan
Masih terjadinya gangguan terhadap kawasan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 27
KEGIATAN PENGENDALIAN
Kegiatan pengendalian dilaksanakan selama satu tahun untuk setiap risiko signifikan yang telah ditetapkan berdasarkan tabel 6. Kegiatan pengendalian yang dirumuskan pada dasarnya mencakup dua hal, yaitu (1) kebijakan pengendalian dan (2) prosedur pengendalian tentang bagaimana cara melakukan kebijakan itu, atau yang disebut dengan SOP pengendalian.
Berdasarkan hasil penilaian risiko sebagaimana telah diuraikan pada Bab III di atas, selanjutnya dibuat Rencana Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian sebagai berikut :
1. Nama Kegiatan : Penatausahaan BMN
Tujuan Kegiatan : Penatausahaan BMN tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. BMN belum/terlambat dicatat dan dinomori
Pendataan dan Inventarisasi kembali BMN yang belum dinomori SOP Pengendalian Nomor 1 (terlampir) Kepala Sub Bagian Umum 2. Daftar Barang Ruangan
belum/terlambat dibuat
Pendataan dan Inventarisasi daftar barang disetiap ruangan lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat
SOP Pengendalian Nomor 2 (terlampir)
Kepala Sub Bagian Umum
3 BMN yang rusak berat belum diusulkan penghapusannya
Pendataan BMN yang rusak berat secara menyeluruh lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat SOP Pengendalian Nomor 3 (terlampir) Kepala Sub Bagian Umum
2. Nama Kegiatan : Penatausahaan Persediaan
Tujuan Kegiatan : Penatausahaan barang Persediaan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Stok barang persediaan sulit dipantau setiap saat Pendataan/Stock Opname Barang Persediaan SOP Pengendalian Nomor 4 (terlampir) Kepala Sub Bagian Umum
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 28 yang berlaku
No. Risiko signifikan Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung
Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Usulan PAK pejabat fungsional belum/ terlambat disusun
Sosialisasi dan penyampaian informasi kepada pejabat fungsional dalam penyusunan DUPAK SOP Pengendalian Nomor 5 (terlampir) Kepala Sub Bagian Umum
4. Nama Kegiatan : Penatausahaan Keuangan
Tujuan Kegiatan : Pengelolaan SPj keuangan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akuntabel
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Bukti belanja (SPj) terlambat dibuat.
Sosialisasi dan penyampaian informasi kepada pelaksana kegiatan lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat
SOP Pengendalian Nomor 6 (terlampir)
Kepala Sub Bagian Umum
5. Nama Kegiatan : Program dan Anggaran
Tujuan Kegiatan : Penyusunan dan pembahasan Renja dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Penyusunan dan pembahasan Renja belum disertai dengan data pendukung
Setiap usulan rencana kegiatan dan rapat pembahasan agar masing-masing Subbagian/Seksi harus melengkapi data dukung berupa KAK tahapan kegiatan. SOP Pengendalian Nomor 7 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 2. Penyusunan dan pembahasan Rapat RKA K/L belum disertai dengan data
pendukung
Setiap usulan kegiatan prioritas oleh masing-masing Subbagian/ Seksi harus sesuai pagu dan dilengkapi data dukung berupa KAK tahapan kegiatan serta gambar dan RAB untuk pembangunan atau renovasi Sarpras
SOP Pengendalian Nomor 8 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 29
Jawab Kebijakan pengendalian pengendalian
Pengelolaan. 3. Pembagian kewenangan DIPA kepada masing-masing PPK belum dilengkapi dengan TOR/RPK Masing-masing pelaksana menyusun RPK detail dan lokus kegiatan merujuk kepada pembagian DIPA kepada masing-masing PPK. SOP Pengendalian Nomor 9 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 4. Usulan revisi anggaran/kegiatan oleh masing-masing Pelaksana Kegiatan belum dilengkapi data pendukung yang lengkap
Usulan revisi anggaran/ kegiatan melalui PPK dengan Nota Dinas dilengkapi SKB tahapan kegiatan, rincian anggaran sesuai SBU, data dukung kegiatan dan penjelasan dilakukannya revisi. SOP Pengendalian Nomor 10 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama
6. Nama Kegiatan : Kerjasama Kemitraan
Tujuan Kegiatan : Penyusunan dokumen kerjasama kemitraan dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian pengendalian Prosedur
1. Permohonan kerjasama belum sesuai ketentuan
Permohonan mitra sesuai Permenhut P.85 tahun 2014 harus dilengkapi persyaratan dan peta wilayah kerja usulan PKS.
SOP Pengendalian Nomor 11 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 2. Rekomendasi teknis
dari bidang teknis terlalu lama
Penentuan tata waktu masukan/kajian teknis dari Bidang Teknis SOP Pengendalian Nomor 12 (terlampir) Kepala Seksi P2 3. Penyusunan RPP belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Penentuan tata waktu penyusunan RPP oleh Bidang KSDA Wilayah dengan mitra untuk area lingkup Bidang Wilayah dan oleh Bidang Teknis untuk area lintas Bidang Wilayah
SOP Pengendalian Nomor 13 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 4. Penyusunan RKT belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Penentuan tata waktu penyusunan RKT oleh Bidang KSDA Wilayah dengan mitra untuk area lingkup Bidang Wilayah dan oleh Bidang Teknis untuk area lintas Bidang Wilayah dengan
mempertimbangkan double akun dengan angaran dalam DIPA SOP Pengendalian Nomor 14 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 30
Jawab Kebijakan pengendalian pengendalian
tepat waktu dan sesuai
ketentuan pelaksanaan dengan melibatkan evaluasi seksi/subbagian terkait.
Nomor 15
(terlampir) Subbagian Program dan Kerjasama 6. Laporan tahunan
belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Penentuan tata waktu penyusunan laporan tahunan oleh mitra setelah habis masa RKT. SOP Pengendalian Nomor 16 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 7. Evaluasi Perjanjian
Kerjasama belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Penentuan tata waktu penyusunan evaluasi
kegiatan dengan
melibatkan seksi/subbagian terkait sebelum berakhir masa berlaku PKS. SOP Pengendalian Nomor 17 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 8. Laporan akhir
kerjasama belum tepat waktu dan sesuai ketentuan
Penentuan tata waktu penyusunan laporan akhir kerjasama disusun oleh mitra setelah habis masa PKS. SOP Pengendalian Nomor 18 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama 9. Berita Acara Serah
Terima Barang belum sesuai ketentuan
BAST disusun berkoordinasi dengan Subbagian Umum sebagai dasar pengurusan barang dalam SIMAK BMN selanjutnya. SOP Pengendalian Nomor 19 (terlampir) Kepala Subbagian Program dan Kerjasama
7. Nama Kegiatan : Pelaporan rutin kesekretariatan
Tujuan kegiatan : Laporan rutin kesekretarian (bulanan, triwulan, semester) dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur pengendalian 1. Laporan rutin kesekretariatan (bulanan, triwulan, semester) dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
Penentuan tata waktu Penyampaian laporan rutin kesekretariatan (bulanan, triwulan, semester) SOP Pengendalian Nomor 20 (terlampir) Kepala SKW 1 s/d 6, Kepala Seksi P2, Kepala Seksi P3, Kasubbag Umum, Kasubbag Program dan Kerjasama, Kasubbag Data, Evlap, Kabid KSDA Wilayah I s/d III, Kabag TU, Kabid Teknis 2. Format Laporan rutin
kesekretariatan belum sesuai ketentuan
Penyusunan dan sosialisasi format laporan rutin kesekretariatan (bulanan, SOP Pengendalian Nomor 21 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 31 Jawab pengendalian pengendalian triwulan, semester) 3. Pengolahan/input data Laporan rutin kesekretariatan oleh petugas operator/ pengolah data terlalu lama
Penentuan tata waktu Pengolahan/input data Laporan rutin kesekretariatan oleh petugas operator/pengolah data SOP Pengendalian Nomor 22 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan 4. Pengiriman Laporan rutin kesekretariatan kepada Setditjen KSDAE terlalu lama
Penentuan tata waktu Pengiriman Laporan bulanan oleh petugas pengolah surat keluar
SOP Pengendalian Nomor 23 (terlampir)
Kepala Sub Bagian Umum
8. Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja
Tujuan kegiatan : Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur pengendalian
1. Sumber data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja belum lengkap
Penyusunan blanko isian Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja SOP Pengendalian Nomor 24 (terlampir) Kepala Seksi P2, Kepala Seksi P3, Kasubbag Umum, Kasubbag Program dan Kerjasama, Kasubbag Data, Evlap 2. Pengolahan/input data Laporan Tahunan/ Capaian Rencana Kerja oleh petugas operator/ pengolah data terlalu lama
Penentuan tata waktu Pengolahan/input data Laporan Tahunan/Capaian Rencana Kerja oleh petugas operator/pengolah data SOP Pengendalian Nomor 25 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan
9. Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Statistik
Tujuan kegiatan : Laporan Statistik dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur pengendalian
1. Sumber data Laporan
Statistik belum lengkap Penyusunan blanko isian Pengendalian SOP
Kepala Sub Bagian Data,
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 32
Jawab
pengendalian pengendalian
dan tidak sesuai format Laporan Statistik Nomor 26 (terlampir)
Evlap dan Kehumasan 2. Pengolahan/input data
Statistik oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
Penentuan tata waktu Pengolahan/input data Laporan Statistik oleh petugas operator/pengolah data SOP Pengendalian Nomor 27 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan
10. Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)
Tujuan kegiatan : Laporan Kinerja dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur pengendalian
1. Sumber data Laporan Kinerja (LKj) belum lengkap dan tidak sesuai format
Penyusunan blanko isian
Laporan Kinerja Pengendalian SOP Nomor 28 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan 2. Pengolahan/input data
Kinerja oleh petugas operator/pengolah data terlalu lama
Penentuan tata waktu Pengolahan/input data Laporan Kinerja oleh petugas operator/pengolah data SOP Pengendalian Nomor 29 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan
11. Nama Kegiatan : Pelaporan Sistem Informasi Pendataan Konservasi (SIDAK) Tujuan kegiatan : Laporan SIDAK dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan sesuai
ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur pengendalian
1. Sumber data Laporan SIDAK belum lengkap dan tidak sesuai format
Penyusunan blanko isian
Laporan Kinerja Pengendalian SOP Nomor 30 (terlampir) Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 33 Tujuan kegiatan : Laporan kegiatan dapat disusun tepat waktu, valid, akurat dan
sesuai ketentuan
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur pengendalian 1. Penyampaian Laporan Kegiatan tidak tepat waktu
Penentuan tata waktu Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan SOP Pengendalian Nomor 31 (terlampir) Kepala SKW 1 s/d 6, Kepala Seksi P2, Kepala Seksi P3, Kasubbag Umum, Kasubbag Program dan Kerjasama, Kasubbag Data, Evlap, Kabid KSDA Wilayah I s/d III, Kabag TU, Kabid Teknis
13. Nama Kegiatan : Pengumpulan dan penyimpanan bahan pelaksanaan
Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Tujuan kegiatan : Tersusunnya data dan bahan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan yang tertib
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Penyimpanan dokumen data potensi lingkungan tidak rapi
Penataan dokumen potensi
lingkungan Pengendalian SOP Nomor 32 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan 2. SOP pengembangan
dan pemanfaatan jasa lingkungan belum terdokumentasi dengan baik Disusunnya SOP pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan serta Juklak/juknis SOP Pengendalian Nomor 33 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 34 liar
Tujuan kegiatan : Adanya data dan informasi tingkat keberhasilan kegiatan penangkaran dan peredaran TSL
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian 1. Pemegang izin pemanfatan TSL tidak/ terlambat menyampaikan kewajiban-kewajiban Dilaksanakannya monev/ bimtek serta teguran baik lisan ataupun tulisan
SOP Pengendalian Nomor 34 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan 2. Kurangnya monitoring dan peringatan Peningkatan sistem monitoring dan pengawasan SOP Pengendalian Nomor 35 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan 3. SOP Pemanfaatan dan
Pelayanan TSL belum terdokumentasikan dengan baik. Disusunnya SOP Pemanfaatan dan Pelayanan TSL serta Juklak/juknis SOP Pengendalian Nomor 36 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
15. Nama Kegiatan : Pelayanan promosi dan pemasaran
Tujuan kegiatan : Memberikan pelayanan prima kepada setiap lapisan masyarakat
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Waktu pengajuan permohonan sudah pada enjury time sehingga pelayanan tidak maksimal
Memberikan pemahaman agar permohonan diajukan sedini mungkin sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku
SOP Pengendalian Nomor 37 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
16. Nama Kegiatan : Administrasi perizinan di bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya
Tujuan kegiatan : Pemohon mengetahui seluruh persyaratan/ kelengkapan yang harus dipenuhi dalam pengajuan izinnya
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Terlambatnya pendistribusian surat sehingga pelayanan terlambat.
Disusunnya SOP Pelayanan perizinan dan pemanfaatan TSL serta Juklak/juknis SOP Pengendalian Nomor 38 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
|Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-BBKSDA JABAR 35 dalam dan sekitar kawasan
Tujuan kegiatan : Tercapainya koordinasi yang baik sesuai dengan tupoksi masing-masing yang ditunjang dengan data dan pelaporan yang jelas
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan pelaporan tidak jelas
Membuat SK pembagian tugas terkait pelaksanaan dan pelaporan pemberdayaan masyarakat SOP Pengendalian Nomor 39 (terlampir) Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
18. Nama Kegiatan : Laporan data perlindungan dan pengamanan hutan
Tujuan kegiatan : Tersusunnya data perlindungan dan pengamanan hutan yang tertib dan up to date
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Sering telatnya laporan data permasalahan gangguan keamanan kawasan dari wilayah
Penentuan tata waktu penyampaian laporan data permasalahan gangguan keamanan kawasan dari wilayah SOP Pengendalian Nomor 40 (terlampir) Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengamanan 2. SOP pelaporan data
perlindungan dan pengamanan hutan belum terdokumentasi dengan baik
Disusunnya SOP pelaporan data perlindungan dan pengamanan hutan serta Juklak/juknis SOP Pengendalian Nomor 41 (terlampir) Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengamanan
19. Nama Kegiatan : Laporan data kebakaran hutan dan lahan
Tujuan kegiatan : Tersusunnya data kebakaran hutan dan lahan yang tertib dan up to date
No. Risiko signifikan
Aktivitas/tindakan pengendalian
Penanggung Jawab Kebijakan pengendalian Prosedur
pengendalian
1. Sering telatnya laporan data permasalahan kebakaran hutan dan lahan dari wilayah
Penentuan tata waktu penyampaian laporan data permasalahan kebakaran hutan dan lahan dari wilayah SOP Pengendalian Nomor 42 (terlampir) Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengamanan 2. Penyimpanan dokumen Penataan penyimpanan
dokumen data kebakaran
SOP