• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini banyak hal yang telah berkembang salah satu nya adalah perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya atau yang sering disebut dengan mobilisasi. Setiap tahunnya tingkat mobilisasi ini terus bertumbuh bahkan tidak sedikit orang dalam satu hari dapat berpergian ke beberapa kota dari satu kota ke kota lainnya, dengan berbagai alasan baik bisnis, liburan, atau kegiatan lainnya. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah tamu di Indonesia pada hotel bintang terus meningkat seperti pada tahun 2012 jumlahnya adalah 24.802,90 dan pada tahun 2013 jumlahnya adalah 38.167,90. Seiringan dengan tingkat mobilisasi yang terus meningkat maka sektor bisnis hunian kian meningkat pula khususnya di bidang perhotelan. Pada zaman dulu kita sulit mencari hotel di suatu kota dikarenakan minimnya hotel yang tersedia. Namun pada zaman sekarang semua masyarakat mudah untuk mencari tempat penginapan ataupun hotel dimanapun mereka berada dari yang termahal dengan fasilitas yang lengkap dan tempat yang strategis hingga hotel yang murah dengan fasilitas yang sederhana.

Data dari BPS menunjukkan, tahun 2010 hotel berbintang berjumlah 1.306 unit, sementara di tahun 2011 meningkat menjadi 1.489 unit. (Ni Luh Made Pertiwi F, 31 Desember, (2011). Inilah tren hotel tahun 2012. Kompas.com). Dan dari data yang diperoleh dari koran kompas dengan sumber Cushman & wakefield Indonesia pertumbuhan hotel berbintang di Jakarta pada tahun 2012 berjumlah 26.000 kamar, pada tahun 2013 berjumlah 28.384 kamar, pada tahun 2014 berjumlah 30.734 kamar. (Adisti Dini Indreswari dan Rani Nossar, 10 Februari, (2014). Hotel berbintang bersinar, hotel murah meredup. Lipsuskontan.com). Dari dua data tersebut dapat kita lihat pertumbuhan pembangunan hotel di Indonesia yang cukup signifikan karena itu banyak pebisnis atau para investor menanamkan uangnya untuk membangun hotel karena dapat memberikan keuntungan yang besar. Bukan hanya di kota – kota besar seperti Jakarta saja bisnis hotel ini menjamur namun hingga sampai ke kota – kota yang sedang berkembang seperti kota Tangerang pun ikut menjamur. Contohnya saja di wilayah gading serpong telah di bangun beberapa hotel seperti Atria hotel, Ara hotel dan Fame hotel. Ketiga hotel ini berada dalam satu naungan yaitu dalam Parador Hotel & Resorts yang dibentuk oleh PT Paramount Propetindo yang sebagai

(2)

kepala bagian hotel & resort. Yang akan menjadi fokus peneliti adalah Atria Hotel & Conference Gading Serpong yang berdiri sejak tahun 2012 yang sebelumnya bernama Aston Hotel. Atria Hotel & Conference adalah hotel bintang 4 yang memiliki standard internasional. Atria hotel ini hadir untuk menjawab kebutuhan para konsumennya yang hendak mencari tempat persinggahan baik untuk para traveler yang sedang berlibur, urusan bisnis, dan lain sebagainya dengan fasilitas dan sarana yang terbaik di tempat yang sangat strategis. Fasilitas yang dimiliki oleh Atria Hotel and conference antara lain adalah 173 ruang tidur, 11 ruang rapat, kolam renang, spa and massage, dan lain sebagainya. Atria hotel & conference juga telah mendapatkan penghargaan certificate of excellence winner dari Tripadvisor pada tahun 2013. Dari penghargaan ini maka nama Hotel Atria semakin dikenal oleh masyarakat luas sehingga akan menciptakan sebuah citra tersendri di mata masyarakat.

Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya (Soemirat dan Ardianto, 2010:113). Karena itu citra merupakan aset yang dimiliki oleh setiap perusahaan termasuk Atria Hotel & Conference. Aset ini merupakan aset yang tidak berwujud tetapi sangat besar pengaruhnya bagi nama baik perusahaan. Nilai baik atau buruknya sebuah perusahaan dapat dilihat dari citra perusahaan itu sendiri di mata konsumen. Perusahaan yang memiliki citra positif maka akan lebih banyak diminati oleh masyarakat. Ini terbukti dari Atria Hotel & Conference Gading Serpong yang pada tahun pertamanya mampu mencapai tingkat hunian hingga 95%. Dari tingkat hunian yang begitu besar dapat dikatakan bahwa Atria Hotel & Conference banyak diminati oleh masyarakat luas dikarenakan citranya yang sudah bagus. Maka dari itu citra merupakan sebuah aset dari perusahaan. Tetapi yang perlu diingat ialah bahwa citra perusahaan tidak dapat diperoleh begitu saja. citra perusahaan harus dibentuk dan diusahakan dengan sengaja.

Memang tidak mudah untuk merebut citra yang baik bagi sebuah perusahaan karena dewan jurinya terdiri dari berjuta - juta konsumen dan masyarakat. Tetapi sekali mendapatkan sebuah citra di masyarakat, maka sebuah perusahaan mempunyai peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan lebih besar yaitu salah satunya adalah menarik minat masyarakat untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang dimiliki. Walaupun tidak mudah untuk mendapatkan citra yang baik

(3)

dimata masyarakat namun itu bukan berarti mustahil untuk dilakukan perlunya kerja keras untuk mendapatkan nya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra Atria Hotel & Conference terhadap keputusan pembelian. Maka peneliti mengambil judul “PENGARUH CITRA ATRIA HOTEL AND

CONFERENCE GADING SERPONG TERHADAP KEPUTUSAN

MENGINAP”

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh antara citra Atria Hotel & Conference Gading Serpong terhadap keputusan menginap?

2. Seberapa besar pengaruhnya antara citra Atria Hotel & Conference terhadap keputusan menginap?

1.3Identifikasi Masalah

1. Citra merupakan aset perusahaan yang memiliki pengaruh bagi nama baik perusahaan. Nilai baik atau buruknya sebuah perusahaan dapat dilihat dari citra perusahaan itu sendiri di mata konsumen. Untuk itu muncul pertanyaan, bagaimana citra Atria Hotel & Conference dimata konsumen?

2. Perusahaan yang memiliki citra positif maka akan lebih banyak diminati oleh masyarakat. Maka muncul pertanyaan apakah sebuah citra perusahaan mempengaruhi perilaku konsumen? Apakah ada hubungan antara citra perusahaan dengan keputusan pembelian? Apakah ada pengaruh antara citra terhadap keputusan pembelian? Dan jika berpengaruh, seberapa besar pengaruhnya?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara citra Atria Hotel & Conference Gading Serpong terhadap keputusan untuk menginap oleh konsumen.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara citra Atria Hotel & Conference Gading Serpong terhadap keputusan untuk menginap oleh konsumen.

(4)

1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis :

1. Menambah wawasan informasi bagi peneliti tentang citra Atria Hotel & Conference.

2. Sebagai data tambahan untuk penelitian berikutnya dalam bidang citra perusahaan dan keputusan pembelian.

Manfaat Praktis :

1. Untuk mendukung kinerja hotel Atria khususnya dalam membentuk atau mempertahankan citra yang sudah ada yang akan berdampak pada keputusan menginap para konsumen.

2. Memberikan informasi kepada pihak hotel Atria tentang ada atau tidaknya dan sebesar besar pengaruh citra Atria Hotel & Conference terhadap keputusan menginap.

Masyarakat / Umum :

1. Untuk memperluas pengetahuan mereka mengenai citra perusahaan dalam keputusan pembelian.

2. Untuk memberikan pengetahuan kepada mereka mengenai pengertian citra perusahaan dan faktor - faktor yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian.

3. Untuk menjadi referensi bagi penelitian ilmiah yang akan dilakukan sesuai dengan bidang yang sama.

1.5Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar penulis membahas mengenai citra Atria Hotel & Conference terhadap keputusan menginap, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan

(5)

penelitian yang ingin dicapai penulis dan manfaat yang diberikan penulis dengan diadakan penelitian ini.

Bab II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai penelitian sebelumnya yang sudah pernah dibuat oleh peneliti lainnya, landasan teori dari penelitian ini yang terdiri dari teori dari buku – buku yang berhubungan dengan pembahasan dan kerangka pemikiran dari penelitian ini.

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, populasi dan sampel yang akan diambil, selain itu juga dibahas mengenai teknik – teknik pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

BAB 1V HASIL PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dan produk dari Atria Hotel & Conference Gading Serpong, lalu dijelaskan juga gambaran umum responden, pengelolaan data dan hasil dari penelitian.

Bab V PENUTUP

Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan beberapa saran yang diharapkan dapat mengatasi masalah dan untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada di Atria Hotel & Conference Gading Serpong.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan permainan sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mojorejo 3

Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia (persentil 50). Tentu saja prinsip ini memiliki banyak kekurangan karena hanya bisa digunakan