• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PERGANTIAN CETAK PETA SEBAGAI PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANGKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PERGANTIAN CETAK PETA SEBAGAI PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANGKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi terutama di bidang teknologi informasi berkembang begitu pesat dengan berbagai sarana dan prasarana yang ada dan ditunjang dengan berbagai penemuan ilmiah penunjang teknologi informasi, maka semakin meningkat pula kemudahan dan fasilitas sebagai pendukung manusia, baik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya maupun mencari informasi-informasi secara cepat dan efektif.

Salah satu teknologi yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari adalah teknologi komputerisasi. Di era modern sekarang ini komputerisasi bukan hal yang asing bagi masyarakat, karena penggunaan komputer telah mencakup beberapa segi kehidupan baik segi dunia pendidikan, perkantoran, industri, bisnis, hiburan, militer, pariwisata, dan bahkan sampai penelitian luar angkasa sekalipun. Komputerisasi merupakan salah satu penerapan teknologi informasi yang dapat mengubah suatu sistem menjadi mudah dalam penyelesaian masalah atau keputusan yang harus diambil secara cepat dan tepat.

Apabila ditinjau dari permasalahan di atas, maka dengan adanya Sistem Informasi Manajemen retribusi daerah, diharapkan pengolahan sistem manajemen retribusi daerah dapat mennjadi lebih baik dengan mempertimbangkan pola bottom up dan top down, sistem yang akan dibangun harus mampu menghasilkan data yang lebih akurat dan meminimalisirkan kesalahan serta dapat lebih mempermudah proses administrasi retribusi pergantian cetak peta pada Kabupaten Bangka. Ditinjau dari permasalahan di atas, maka penulis memilih judul “Sistem Informasi Retribusi Pergantian Cetak Peta Sebagai Penerimaan Pendapatan Daerah Pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka”. Dengan adanya sistem informasi retribusi pergantian cetak peta berbasis aplikasi dekstop, diharapkan tersedianya sistem informasi retribusi pergantian cetak peta yang dapat dioperasikan oleh bendahara. Sistem yang dibangun harus mampu menghasilkan data retribusi pergantian cetak peta yang akurat dan meminimalisirkan kesalahan. Sistem harus bisa mengimplementasikan asas sekali input untuk data yang sama

.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut :

SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PERGANTIAN CETAK

PETA SEBAGAI PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH

PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN BANGKA

TRI SARI DESYANTI

Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG

Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

email : trisaridesyanti@yahoo.co.id

Abstrak

Forest and Garden is an element of technical implementing the Regional Government in the field of

Forestry and Plantation. Gardening Forest Service and has the task of implementing the restructuring

and technical implementation of decentralization policies in the field of fiber area and plantation

forestry. Levies turn print the map as revenue receipts district is one of the tasks performed by the

treasurer agency. Service users (applicants) are sometimes less satisfied in turn levy service print

map. Administrative processes are slow and complicated one of the causes of the ongoing business.

To overcome the problems found in the above, the required system information change levy a

computerized print maps and integrated in order to provide timely and accurate information as a

basis for decision making, and can provide an optimal service to service users..

Kata kunci :

Sistem Informasi Pengelolaan Kenaikan Gaji Berkala, Metodologi Berorientasi Objek, Unifield Modelling Language (UML)

(2)

a. Menghasilkan rancangan sistem informasi retribusi pergantian biaya cetak peta yang terkomputerisasi dan terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja bagian Bendahara.

b. Diharapkan dapat melengkapi serta mengembangkan perangkat sistem informasi retribusi khususnya pergantian biaya cetak peta pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka.

c. Menyajikan suatu sistem informasi retribusi pergantian biaya cetak peta yang terintegrasi, sehingga proses bisnis dapat dilakukan dengan cepat, tepat, akurat, dan mudah. d. Dapat dengan mudah dan cepat mengetahui

data Pemohon

e. Dapat memperoleh data retribusi pergantian biaya cetak peta yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat.

f. Dapat menghasilkan cetak buku besar secara cepat dan mudah sesuai dengan permintaan Pimpinan Perusahaan..

g. Seluruh proses retribusi pergantian biaya cetak peta tersimpan dalam satu file database. h. Meningkatkan kinerja Bendahara dalam

menjalankan tugas dan fungsinya 1.3 Batasan Penelitian

Untuk menghindari meluasnya pembahasan laporan ini dari ruang lingkup permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut :

a. Pendataan Retribusi b. Pendataan Pemohon c. Entry Permohonan d. Cetak Status Lahan e. Cetak SKR f. Cetak TBP

g. Entry Slip Setoran Tervalidasi h. Cetak STS

i. Cetak Buku Besar 1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:

a. Pengumpulan Data b. Analisa Sistem c. Perancangan Sistem 2. Tinjauan Pustaka

2.1 Sistem Informasi Retribusi Daerah

“Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3).

Definisi atau pengertian retribusi daerah adalah iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada daerah yang dapat dipaksakan yang mendapat prestasi kembalinya secara langsung, misalnya perizinan tertentu, yang penerapannya berlaku

umum.(Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 2014 :66).

2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UML

Menurut Munawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita. Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State suatu obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam

attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah

obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.

2.2.1 Unified Modelling Language (UML)

UML adalah sebuah ”bahasa pemodelan” yang menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan kerangka dari sebuah sistem software.

Menurut Munawar (25) menyatakan, bahwa UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek

Tools yang digunakan dalam analisa sistem

berorientasi obyek dengan UML adalah sebagai berikut:

a) Activity Diagram, teknik untuk

mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. b) Analisa Dokumen Keluaran, analisa mengenai

dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem.

c) Analisa Dokumen Masukan, bagian dari pengumpulan informasi tentang sistem berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan.

d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah

sistem dari perspektif pengguna. Diagram

usecase menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan menjelaskan secara rinci mengenai usecase

diagram.

2.2.3 Perancangan Sistem Berorientasi Obyek

Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada

(3)

programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut:

1) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah

model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(Jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295) 2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record

Structure), sebuah model sistem yang

digambarkan dengan sebuah Diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu.

3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari

link-link diantara tipe record. Record adalah

sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link

ini menunjukkan arah hubungan dari satu

record ke record lainnya berdasarkan tingkat

cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity.

4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel.

5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani (2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya basis data merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. Menurut Aji Supriyanto (2005:190) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi.

6) Rancangan Dokumen Keluaran, berisi gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang. 7) Rancangan Dokumen Masukan, berisi

gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang. 8) Rancangan Layar Program, berisi semua

rancangan layar yang dibuat beserta format datanya.

9) Sequence Diagram, suatu diagram UML yang

memodelkan logika dari suatu use case

dengan menggambarkan interaksi berupa pengiriman pesan (message) antar objek dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702)

10) Class Diagram, merupakan himpunan dari

objek yang sejenis yang mempunyai atribut dan perilaku (method) yang sama. struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain. Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. 3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:

3.1 Pengumpulan Data a. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis dengan responden bertujuan untuk mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini. b. Observasi

Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan.

c. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan.

d. Studi Literatur

Pengumpulan bahan tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi.

3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek

Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah:

a) Menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada.

b) Menspesifikasikan sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.

Tools yang digunakan antara lain, yaitu:

1) Activity diagram sistem berjalan

2) Use case diagram sistem usulan

3) Deskripsi Use Case 4) Dokumen keluaran 5) Dokumen masukan

3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.

Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah:

a) Entity Ralationship Diagram (ERD)

b) Logical Record Structure (LRS)

c) Table

(4)

e) Rancangan masukan f) Rancangan keluaran g) Rancangan Dialog Layar

h) Sequence Diagram

i) Class Diagram

4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Proses Bisnis

Proses bisnis yang ada pada BKD Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan Kode Rekening

Dari Perda yang dikeluarkan dan telah disahkan oleh Pemda dilakukan pembuatan kode rekening pendapatan daerah ke dalam ringkasan APBD Kabupaten Bangka. Setelah disahkan, tembusan di serahkan kepada DPPKAD untuk dimasukkan ke dalam kode rekening pendapatan retribusi jasa umum.

b. Permohonan Pembuatan Peta

Pengguna jasa/Pihak Ketiga mengisi form permohonan pembuatan peta, selanjutnya permintaan cetak peta ditindak lanjuti oleh staff administrasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka. Setelah dilakukan survey dengan menerbitkan surat penjelasan status lahan dari Kepala Dinas bahwa permintaan pembuatan peta dapat diproses lebih lanjut.

c. Pembuatan Surat Ketetapan Retribusi (SKR) Selanjutnya akan diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi yang disahkan oleh Kepala Dinas yang berisi uraian retribusi dan jumlah keseluruhan retribusi yang harus dipatuhi oleh Pengguna Jasa dan sanksi administrasi jika adanya keterlambatan dalam penyetoran retribusi.

d. Pembuatan Tanda Bukti Pembayaran (TBP) Dari form Surat Ketetapan Retribusi (SKR) maka akan dibuatkan tanda bukti pembayaran sesuai dengan kode rekening yang disetujui oleh bendahara penerimaan dan pengguna jasa (pembayar/penyetor)

e. Pembuatan Surat Tanda Setor (STS)

Setelah Bendahara Penerimaan menerima pembayaran dari pengguna jasa maka akan dibuatakan Surat Tanda Setor (STS) yang disetujui oleh Bendahara Penerimaan yang dilampiri slip setoran bank. f. Pembuatan Buku Besar

Dari seluruh transaksi penyetoran atas retribusi yang ada, maka bendahara penerimaan akan membuatkan buku besar yang akan diserahkan kepada Kepala Dinas.

4.2 Activity Diagram

Gambar 1. Activity Diagram Permbuatan Rekening

Gambar 2. Activity Diagram Pembuatan Peta

Gambar 3. Activity Diagram Pembuatan SKR

Gambar 4. Activity Diagram Pembuatan TBP Mengeluarkan Perda

yang telah disahkan

Serahkan tembusan Perda

Terima tembusan Perda dan buat kode rekening anggaran

Arsip kode rekening sesuai pendapatan

DPPKAD Dinas

Pemda

Isi Form permohonan dan serahkan berkas kelengkapan

Terima konfirmasi kelengkapan berkas

Terima penjelasan status lahan adalah hutan produksi

Terima form permohonan dan berkas kelengkapan Cek berkas Konfirmasi Kelengkapan [ Tidak lengkap ] Lakukan survey lahan [ lengkap ]

hasi survey lahan berdasar SK Kehutanan

Buat surat penjelasan status lahan di luar hutan produksi buat Konfirmasi surat penjelasan

status lahan adalah hutan produksi

Buat peta lahan

Serahkan surat penjelasan lahan dan lampiran peta lahan

Terima surat penjelsan lahan tertanda tangan dan lampiran peta lahan

Tanda tangan surat penjelasan lahan [ Terima ] [ Tolak ] Kepala Dinas Staff Administrasi Pemohon

Serahkan surat penjelasan lahan tertandatangan dan lampiran peta lahan

Terima SKR yang telah ditandatangani

Serahkan SKR yang tertadatangan

Dari penjelasan status lahan maka diterbitkan SKR

Tandatangan Surat Ketetapan Retribusi (SKR)

Serahkan SKR yang telah ditandatangani

Terima SKR yang telah tertanda tangan Pemohon Kepala Dinas Staff Administrasi Serahkan SKR yang tertandatangan Terima pembayaran

Terima SKR yang telah tertandatangan

Buat TBP

Serahkan TBP dan Surat Lampiran fotocopy Penjelasan

lahan tertandatangan dan lampiran peta lahan Terima TBP dan surat penjelasan lahan dan lampiran peta lahan

Lakukan pembayaran

Pemohon Kuasa Pengguna Anggaran

(5)

Gambar 5. Activity Diagram Pembuatan STS

Gambar 6. Activity Diagram Pembuatan Buku Besar

4.3 Sistem Usulan a. Use Case Diagram

Gambar 7. Use Case Diagram Package Master

Gambar 8. Use Case Diagram Package Transaksi

Gambar 9. Use Case Diagram Package Laporan

b. Rancangan Basis Data

Pemohon Npwr Nama Jekel Pekerjaan Alamat Status_Lahan Muncul Permohonan 1 NoStatus Sifat LampStatus HalStatus TglStatus X1 X2 X3 X4 Y1 Y2 Y3 Y4 NoSK TglSK JenisArea Nomor NoStatus NoTBP TglTBP Buat 1 M 1 TBP Bayar STS NoSTS TglSTS 1 1 NoTBP NoSTS Nomor Lamp Hal Tgl NmPemilikTnh LuasTnh LetakTnh Desa Kecamatan Npwr Nomor Ada Slip_Setoran M 1 NoSTS NoValidasi NoSlip NoValidasi TglSetoran Isi 1 SKR Retribusi Dapat NoSKR TglSKR Masa Tahun TglJtuhTmpo JmlDenda 1 M KdRekRetribusi JnisRetribusi UkuranPeta TarifPeta KdRekRetribusi NoSKR NoStatus NoSKR Catat 1 1 1

Gambar 10

.

Entity Relationship Diagram (ERD)

Buat STS dan slip setoran bank untuk pembayaran

Terima STS tertandatangan dan slip setoran bank

Lakukan pembayaran dan serahkan STS dan slip setoran bank

Terima slip setoran yang telah divalidasi dan arsip STS

Terima STS dan lampiran slip setoran bank

Tanda tangan STS

Serahkan STS tertanda tangan dan slip setoran bank

Terima pembayaran dan STS dan slip setoran

Lakukan validasi slip setoran

Serahkan slip setoran yang telah divalidasi dan rangkap STS

Bank Kepala Dinas

Bendahara

Rekap STS dan slip setoran bank tervalidasi ke buku besar

Serahkan buku besar

Terima dan arsipkan buku besar tertandatangan

Terima dan tandatangani buku besar

Serahkan buku besar tertandatangan Kepala Dinas Bendahara Entry Retribusi Bendahara Entry Pemohon Entry Permohonan

Cetak Status Lahan

Cetak SKR

Cetak TBP

Entry Slip Setoran Tervalidasi

Cetak STS Bendahara

(6)

Pemohon Npwr Nama Jekel Pekerjaan Alamat Status_Lahan Muncul Permohonan 1 NoStatus Sifat LampStatus HalStatus TglStatus X1 X2 X3 X4 Y1 Y2 Y3 Y4 NoSK TglSK JenisArea Nomor NoStatus NoTBP TglTBP Buat 1 M 1 TBP Bayar STS NoSTS TglSTS 1 1 NoTBP NoSTS Nomor Lamp Hal Tgl NmPemilikTnh LuasTnh LetakTnh Desa Kecamatan Npwr Nomor Ada Slip_Setoran M 1 NoSTS NoValidasi NoSlip NoValidasi TglSetoran Isi 1 SKR Retribusi Dapat NoSKR TglSKR Masa Tahun TglJtuhTmpo JmlDenda 1 M KdRekRetribusi JnisRetribusi UkuranPeta TarifPeta Catat 1 1 1

Gambar 11. Transformasi ERD ke LRS Pemohon Permohonan SKR Status Lahan Npwr Nomor STS Retribusi KdRekRetribusi NoTBP Npwr Nama Jekel Pekerjaan Alamat Nomor Lamp Hal Tgl NmPemilikTnh LuasTnh LetakTnh Desa Kecamatan Npwr NoStatus Sifat LampStatus HalStatus TglStatus X1 X2 X3 X4 Y1 Y2 Y3 Y4 NoSK TglSK JenisArea Nomor NoSKR TglSKR Masa Tahun TglJtuhTmpo JmlDenda NoStatus KdRekRetribusi KdRekRetribusi JnisRetribusi UkuranPeta TarifPeta NoStatus TBP NoSKR NoTBP TglTBP NoSKR NoSTS TglSTS NoTBP NoSlip Slip_Setoran NoSlip NoValidasi TglSetor NoSlip

Gambar 12. Logical Record Structre (LRS)

c. Class Diagram

Gambar 13. Entity Class Diagram

d. Tampilan Layar

Di bawah ini tampilan layar Sistem Informasi Akademik :

FORM ENTRY RETRIBUSI

FORM ENTRY RETRIBUSI

ENTRY RETRIBUSI

Kode Rekening Retribusi input Jenis Retribusi input Ukuran Peta input Tarif Peta input

Display Kode Rekening Display Jenis Retribusi Display Ukuran Peta Data Retribusi

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Display Tarif Peta

Gambar 14. Rancangan Layar Entry Retribusi

FORM ENTRY PEMOHON

FORM ENTRY PEMOHON

ENTRY PEMOHON Data Pemohon

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

NPWR input

Nama Pemohon input

Jenis Kelamin input

Pekerjaan input Display NPWR Display Nama Pemohon Display Jenis Kelamin Display Pekerjaan Display Alamat Alamat input

Gambar 15. Rancangan Layar Entry Pemohon

FORM ENTRY PERMOHONAN

FORM ENTRY PERMOHONAN

ENTRY PERMOHONAN

Display Lampiran Letak Tanah Input

Keluar Batal Hal input Display Nomor Desa Input

Luas Tanah Input

Data Pemohon

Jenis Kelamin Display cari NPWR Pilih Pekerjaan Display Nama Display Nomor Input Lampiran Input Nama Pemilik

Tanah Input Alamat Display

Simpan Tanggal Sysdate Kecamatan Input Display Hal Display Tangga l Display Nama Pemilik Display Luas Tanah Display Letak Display Desa Display Kecamatan Display NPWR

(7)

FORM CETAK STATUS LAHAN

FORM CETAK STATUS LAHAN

CETAK STATUS LAHAN

X2 input Keluar Batal Lampiran input X3 input X1 input Cetak Data Permohonan

Nama Pemilik TanahDisplay cari

Nomor Pilih

Luas Tanah Display

Tanggal Display

Nomor Input

Sifat Input

Tanggal Sysdate

Letak Tanah Display

Hal input X4 input Desa Display Simpan Kecamatan Display NPWR Display

Nama Pemohon Display

Y2 input Y3 input Y1 input Y4 input Nomor SK Input Tanggal SK Sysdate

Jenis Area Input

Gambar 17. Rancangan layar Cetak Status Lahan FORM CETAK SKR FORM CETAK SKR CETAK SKR Keluar Batal Masa input

Jumlah Denda input

Cetak

Data Status Lahan

Nomor PermohonanDisplay cari Nomor Satus Pilih

Nama Pemilik TanahDisplay Nomor SK Display Nomor SKR Input Tanggal Sysdate Tanggal Jatuh Tempo input NPWR Display Tahun input

Nama Pemohon Display

Simpan

Tanggal SK Display Jenis Area Display

Data Retribusi

Ukuran Peta Display cari Norek Retribsi Pilih

Jenis Retribusi Display

Tarif Display

Gambar 18. Rancangan Layar Cetak SKR

FORM CETAK TBP

FORM CETAK TBP

CETAK TANDA BUKTI PEMBAYARAN

Keluar Batal Cetak Data SKR Masa Display cari Nomor SKR Pilih Tahun Display Tanggal Display Nomor TBP Input Tanggal Sysdate

Tanggal jatuh TempoDisplay

Jumlah Barang

Jumlah Denda Display

Simpan

Kode Rekening Display

Jenis Retribusi Display

Jumlah Display

Gambar 19. Rancangan Layar Cetak TBP

FORM ENTRY SLIP SETORAN TERVALIDASI

FORM ENTRY SLIP SETORAN TERVALIDASI

ENTRY SLIP SETORAN TERVALIDASI

Keluar Batal

Data Slip Setoran Tervalidasi

Tanggal Setoran Input Nomor Slip Input Nomor Validasi Input

Simpan Display Nomor Slip Display Nomor Validasi Display Tanggal Setoran

Gambar 20. Rancangan Layar Entry Slip Tervalidasi FORM CETAK SURAT TANDA SETORAN

FORM CETAK SURAT TANDA SETORAN

CETAK SURAT TANDA SETORAN

Keluar Batal Cetak Data TBP cari Nomor TBP Pilih Tanggal TBP Display Nomor STS Input Tanggal STS Sysdate Simpan

Data Slip Setoran Tervalidasi

Tanggal Setor Display cari Nomor Slip Pilih

Nomor ValidasiDisplay Kode RekeningDisplay

Jenis RetribusiDisplay Jumlah Display

Gambar 21. Rancangan layar Cetak STS

FORM CETAK BUKU BESAR FORM CETAK BUKU BESAR

CETAK BUKU BESAR

CETAK KELUAR

Periode Awal Sysdate

Periode Akhir Sysdate Data Periode

(8)

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Retribusi pergantian cetak sebagai penerimaan pendapatan daerah pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang terintegrasi dan terkomputerisasi sangat mendukung dalam seluruh proses bisnis kegiatan retribusi pergantian cetak peta. b. Dalam Sistem Informasi Retribusi

pergantian cetak sebagai penerimaan pendapatan daerah yang terkomputerisasi dan terintegrasi dapat memberikan kemudahan bagi bendahara dalam meningatkan pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa (pemohon).

c. Dengan Sistem Informasi Retribusi pergantian cetak sebagai penerimaan pendapatan daerah, bendahara sangat mudah dalam melakukan proses administrasi retribusi pergantian cetak sebagai penerimaan pendapatan daerah.

d. Dalam Sistem Informasi Retribusi pergantian cetak sebagai penerimaan pendapatan daerah, pembuatan laporan dapat dibuat dengan mudah dan cepat, karen seluruh data yang diperlukan tersimpan dalam satu database.

5.2 Saran

Adapun saran–saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut : a. Perlu adanya pelatihan terhadap user yang

akan menggunakan sistem informasi ini, agar user dapat mengetahui cara penggunaan dan perawatan sistem informasi ini.

b. Perlu adanya perbaikan sistem setiap tiga tahun sekali pada sistem informasi ini agar sistem dapat terus mampu memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan sistem dapat menghasilkan informasi yang tepat dan akurat.

c. Perlu adanya peningkatan infrastruktur komputer yang digunakan, agar dapat terciptanya efisien dan efektivitas yang lebih dalam rangka mendukung sistem informasi ini.

d. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan perawatan (maintenance) secara rutin. Pengontrolan akses pengguna (user) juga perlu diperhatikan yang merupakan salah satu cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan dalam penggunaan sistem.

e. Secara rutin perlu dilakukan dalam back-up

data yang ada untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data yang merupakan salah satu dalam penyelamatan data pengelolaan kegiatan operasional perkebunan sawit.

f. Spesifikasi Komputer (hardware dan

software) perlu diperhatikan dalam

implementasi sistem yang akan digunakan pengguna sistem agar sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data

Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009

Munawar, Pemodelan Visual dengan UML

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005

Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan

Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011

Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi

Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012

Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari

Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi

Offset, 2008

Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek

Gambar

Gambar 2. Activity Diagram Pembuatan Peta
Gambar 6. Activity Diagram Pembuatan Buku Besar 4.3 Sistem Usulan
Gambar 14. Rancangan Layar Entry Retribusi
Gambar 20. Rancangan Layar Entry Slip Tervalidasi  FORM CETAK SURAT TANDA SETORAN

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat dari pasar modal adalah menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal,

Berdasarkan hasil interpretasi, klasifikasi terbimbing dan perbaikan peta setelah ground check lapangan dapat dihitung luasan 3 kelas kerapatan jenis mangrove yang

Seminar Nasional Peranan Konservasi Flora Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global telah diselenggarakan pada tanggal 14 Juli 2009 di Kebun Raya “Eka Karya” Bali -

Data sekunder merupakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sejarah (yaitu: kapan dan dimana lokasi terjadinya kebakaran; apa penyebab dan bagaimana

Terhadap kapal yang sama dan berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok lebih dari 1 (satu) kali dalam 10 (sepuluh) hari, dikenakan tarif pelayanan jasa labuh  per kunjungan, tidak

Tuturan (17) menggunakan jenis TT direktif mempersilakan. Tukang somba perwakilan tamu mempersilakan tuan rumah untuk terlebih dahulu membasuh tangan, mereka akan

Kualifikasi-kualifikasi dalam menentukan pasangan pada tiap-tiap orang tidak sama, seperti yang dialami oleh dua tokoh utama dalam novel Sense and Sensibility. Pada

model Kajian Integrasi-lnterkoneksi Ilmu. Khusus untuk bidang Kajian Keilmuan Pendidikan Agama Islam dikembangkan tersendiri oleh peneliti dan dapat diturunkan dari