Universitas Kristen Maranatha iv
ABSTRAK
HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE
ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN
SERTA GAMBARAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA YANG DIUKUR DENGAN
KEDUA TES TERSEBUT
Rommy Andika Kurniawan, 2007.
Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Latar belakang: Kebugaran dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.
Tujuan: Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Serta hubungan antara kedua tes tersebut.
Metode Penelitian: Subjek Penelitian(SP) adalah 40 orang mahasiswa FK UKM yang tidak merokok berumur antara 18-25 tahun. Yang diukur kebugarannya dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.
Hasil: Penelitian terhadap 40 mahasiswa FK UKM, hasil VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit tes treadmill metode Bruce 31 orang (77,5%) Baik, 9 orang (22,5%) Sedang, dan tidak seorangpun (0%) Buruk. rata – rata Baik (50,71). Pada tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman 5 orang (12,5%) Baik, 21 orang (52,5%) Sedang, 14 orang (35%) Buruk, rata – rata Sedang (34,95). Hubungan kedua tes berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana y = 32,527 + 0,520x** (p<0,01), dengan koefisien korelasi r = 0,463** (p<0,01) yang berarti hubungan antara kedua tes Sedang.
Kesimpulan: Tingkat kebugaran jasmani 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Baik dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Sedang. Tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman mempunyai hubungan berbentuk garis linier dengan kekuatan hubungan kedua tes tersebut adalah sedang.
Universitas Kristen Maranatha v
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL TEST AND IWAN BUDIMAN MODIFIED ASTRAND
ERGOCYCLE TEST
AND DESCRIPTION OF MEDICAL STUDENT’S FITNESS LEVEL OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY WHICH IS TESTED BY BOTH METHODS
Rommy Andika Kurniawan, 2007.
Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Backgrounds: Fitness level can be measured by the Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test.
Objectives: To discover the students fitness level by means of a Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test And relationship between both methods.
Research Methods: Research subjects comprise 40 FK UKM students which is not smoking and aged between 18 to 25 years old. And fitness level measured by the Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test.
Results: The research toward 40 FK UKM students, the VO2 max result in
mlO2/kgWeight/minute on Bruce treadmill test 31 students (77,5%) Good, 9
students (22,5%) Moderate, no one (0%) Bad, with its average was 50,71 mlO2/kgWeight/minute Good. On Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test
5 students (12,5%) Good, 21 students (52,5%) Moderate, 14 students (35%) Bad with its average was 34,95 mlO2/kgWeight/minute Moderate. The relationship
between both tests was represented by simple regression linier correlation equation y = 32,527 + 0,520x** (p<0,01), with correlation coefficient r = 0,463** (p<0,01) which mean that correlation between both test was Moderate.
Conclusions: The average physical fitness level of 40 FK UKM students which measured by Bruce treadmill test in VO2 max was Good and which
measured by Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test in VO2 max was
Moderate. Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test are linked to a linier line with level of linked is Moderate.
Universitas Kristen Maranatha
1.2Identifikasi Masalah... 2
1.3Maksud dan Tujuan... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 3
1.6Metode Penelitian ... 4
1.7Lokasi dan Waktu ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Kebugaran Jasmani ... 5
2.2Manfaat Kebugaran dengan Berolahraga... 6
2.3Komponen-Komponen Kebugaran ... 7
2.3.1Jantung ... 7
2.4Kapasitas Aerobik Maksimal ... 19
2.5Metode Tes Kebugaran Jasmani ... 21
2.5.1Treadmill... 23
2.5.2Ergometer Sepeda ... 24
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 26
3.2Alat-Alat yang Digunakan ... 26
3.3Metode Penelitian ... 26
3.3.1Desain Penelitian ... 26
3.3.2Variabel Penelitian... 26
Universitas Kristen Maranatha vii
3.3.4Penentuan Ukuran Sampel n Berdasarkan
Koefisien Korelasi r ... 27
3.4Prosedur Penelitian ... 27
3.4.1Prosedur Tes Treadmill metode Bruce ... 28
3.4.2Prosedur Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman... 28
3.5Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1Hasil dan Pembahasan ... 31
4.1.1 Tes Treadmill Metode Bruce ... 31
4.1.2 Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman ... 33
4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 40
5.2Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN... 43
Universitas Kristen Maranatha viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 31 Tabel 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi
Iwan Budiman ... 33 Tabel 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda
Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman
Universitas Kristen Maranatha ix
DAFTAR GRAFIK
Universitas Kristen Maranatha x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 32 Diagram 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand
Modifikasi Iwan Budiman ... 34 Diagram 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda
Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan ... 43
Lampiran 2 Penghitungan Statistik ... 44
Lampiran 3 Formulir Bruce ... 45
Lampiran 4 Formulir Astrand ... 46
Lampiran 5 Tabel Astrand ... 47
43 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Rommy Andika Kurniawan, NRP : 0410004, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2007
(---)
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Rommy Andika Kurniawan, NRP : 0410004, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2007
Universitas Kristen Maranatha
a Predictors: (Constant), ASTRAND
Correlations
BRUCE ASTRAND
BRUCE 1.000 .463 Pearson
Correlation ASTRAND .463 1.000
BRUCE . .001
a Predictors: (Constant), ASTRAND b Dependent Variable: BRUCE
Coefficients(a)
a Dependent Variable: BRUCE
Universitas Kristen Maranatha
Pamanasan 25 watt 50 rpm 3 menit
Universitas Kristen Maranatha 47
Lampiran 5
Universitas Kristen Maranatha 48
Lampiran 6
Universitas Kristen Maranatha
beraktivitas yang sangat memerlukan kondisi tubuh yang bugar. Dengan kondisi
tubuh yang bugar kita dapat melakukan aktivitas dengan baik tanpa merasa
kelelahan, sehingga didapatkan hasil yang maksimal, dan memiliki cadangan
energi untuk melakukan aktivitas di luar rutinitas. Kebugaran adalah kemampuan
tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik
dan mental yang berlebihan. Kebugaran yang diperlukan untuk masing-masing
aktivitas bertingkat-tingkat sesuai dengan jenis aktivitas yang dilakukan oleh
masing-masing individu. Dengan kata lain semakin berat aktivitas sehari-hari
yang dilakukan oleh individu maka semakin tinggi pula tingkat kebugaran yang
diperlukan oleh individu tersebut.
Salah satu usaha yang dapat kita lakukan untuk memperoleh tubuh yang bugar
adalah dengan berolahraga secara rutin. Olahraga sebaiknya dilakukan sejak usia
muda, karena masa muda merupakan masa pertumbuhan yang sempurna.
Olahraga di masa muda dapat membentuk otot dan tulang yang kuat, serta paru
paru, jantung dan pembuluh darah yang berfungsi dengan baik.
Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (FK
UKM) dibutuhkan tingkat kebugaran yang baik karena jadwal aktivitasnya yang
begitu padat. Oleh karena itu untuk dapat melalui semuanya dengan hasil yang
lebih baik maka dibutuhkan kebugaran fisik yang baik.
Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam
tes kebugaran, yaitu dengan menggunakan tes lapangan (tes Cooper dan tes
Balke) dan bisa juga menggunakan tes laboratorium (tes bangku, tes sepeda
Astrand dan tes treadmill), adapun contoh dari tes treadmill adalah tes treadmill
metode Bruce dan contoh dari tes ergometer sepeda adalah tes ergometer sepeda
metode Astrand modifikasi Iwan Budiman(Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al.,
Universitas Kristen Maranatha 2
daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986;
Fox et al., 1988).
Dengan menggunakan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda
metode Astrand modifikasi Iwan Budiman kita dapat mengukur tingkat kebugaran
seseorang.
Tes treadmill metode Bruce relatif lebih mudah dilakukan, bersifat alamiah
dimana orang sudah terbiasa berjalan dan berlari sejak dia kecil, dan karena tes
treadmill bersifat maksimal sehingga hasilnya lebih dapat dipercaya. Sedangkan
tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman jauh lebih mudah
dilakukan dibandingkan dengan metode yang asli tanpa modifikasi Iwan
Budiman. Karena metode Astrand yang asli tanpa modifikasi Iwan Budiman lebih
berat dilakukan oleh subjek penelitian karena penentuan beban akhir pada metode
Astrand yang asli jauh lebih sulit dilakukan.
Hasil yang didapat dari Tes treadmill metode Bruce akan lebih akurat
dibandingkan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan
Budiman. Tetapi biaya yang diperlukan untuk Tes treadmill metode Bruce akan
lebih mahal dibandingkan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan
Budiman.
Nilai VO2 maks yang didapat dari tes treadmill akan lebih tinggi dibandingkan
dengan tes ergometer sepeda. Nilai VO2 maks yang diperoleh dari tes ergometer
sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman akan dapat dikonversikan
menjadi perkiraan hasil dari VO2 maks untuk Tes treadmill metode Bruce.
1.2Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang
diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang
diukur dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan
Universitas Kristen Maranatha 3
3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce
berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi
Iwan Budiman.
1.3Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa
FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa
FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Astrand
modifikasi Iwan Budiman.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill
metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode
Astrand modifikasi Iwan Budiman.
1.4Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang didapatkan
dengan membandingkan hasil tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer
sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Maka diharapkan mahasiswa
FK UKM tersebut dapat terpacu semangatnya untuk lebih meningkatkan
kebugarannya dengan giat berolahraga. Sehingga juga dapat meningkatkan
vitalitas hidupnya terutama prestasi belajar.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan menggunakan
tes latihan kebugaran. Ada 2 macam tes latihan kebugaran yang dapat dilakukan,
yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Contoh dari tes lapangan adalah tes
Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, dan tes Balke,
dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit. Sedangkan tes laboratorium
yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku, adapun
contoh dari tes treadmill adalah Bruce dan contoh dari tes ergometer sepeda
Universitas Kristen Maranatha 4
Hasil VO2 maks diukur dengan treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada
yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan
dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang semakin
membesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain yang mungkin
adalah sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk
hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama pada tekanan maksimal
terhadap sistem sirkulasi dan pernapasan, sedangkan kelelahan yang mengarah
pada VO2 maks lebih kecil (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Hipotesis Penelitian:
Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan
dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.
1.6Metode Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan: survei analitik.
Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce yaitu umur (tahun), Berat
Badan (BB) (kg), Tinggi Badan (TB) (cm), Metz dan VO2 maksdalam mlO2/kg
BB/menit. Sedangkan pada tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan
Budiman yaitu umur (tahun), BB (kg), beban (Watt), Heart Rate (HR) per menit
dan VO2 maksdalam mlO2/kg BB/menit.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi
linier sederhana.
1.7. Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian:
1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak
No. 13, Bandung.
2. Kampus FK UKM.
Waktu Penelitian:
Universitas Kristen Maranatha
42
DAFTAR PUSTAKA
Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.
Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339.
Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 167-171, 175-177.
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/
Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.
Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353.
Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition. New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.