• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Queen's College.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Queen's College."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN

TES BANGKU QUEEN’S COLLEGE

Rina Napitupulu, 2010.

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Latar Belakang: Kebugaran dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce analitik. Pengukuran kebugaran dilakukan dengan tes treadmill metode Bruce dan tes bangku Queen’s College.

Hasil: Pada tes treadmill metode Bruce didapatkan hasil 95% berkriteria Baik, 5% berkriteria Sedang dan 0% berkriteria Buruk. Dengan VO2 maks rata-rata = 54.92 mlO2/kgBB/menit (Baik). Pada tes bangku Queen’s College didapatkan hasil 72.5% berkriteria Baik, 27.5% berkriteria Sedang dan 0% berkriteria Buruk. Dengan VO2 maks rata-rata = 44.26 mlO2/kgBB/menit (Sedang). Tes treadmill metode Bruce dan Queen’s College berhubungan dengan persamaan garis regresi linier sederhana Bruce = 20.347+0.781 Queen’s College **, dengan koefisien korelasi “r” = 0.448** (p = 0.002), (hubungan Sedang).

Kesimpulan: Tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan rata-rata 54.92 mlO2/kgBB/menit (Baik). Pada tes bangku metode Queen’s College didapatkan VO2 maks dengan rata-rata 44.26 mlO2/kgBB/menit (Baik). Tes treadmill metode Bruce dan tes bangku Queen’s College mempunyai bentuk hubungan berupa garis regresi linier sederhana, dengan kekuatan hubungan Sedang .

(2)

v

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY

BRUCE TREADMILL TEST AND QUEEN’S COLLEGE STEP TEST

Rina Napitupulu, 2010.

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Backgrounds: Physical fitness can be measured by Bruce treadmill test and Queen’s College step test. . The result of VO2 max which is measured by treadmill test is 5-15 % higher than result in step test or ergocycle test.

Objectives : The study was to know correlation between Bruce treadmill test

and Queen’s College step test.

Research Methods: The subject of this study consisted of 40 male students of

Maranatha Christian University, age between 18-25 years old, and minimal height 165 cm. Research design used analytic survey. Physical fitness level measured by Bruce treadmill test and Queen’s College step test.

Results: On Bruce treadmill method test resulted 95% showed Good criterion,

5% showed Moderate criterion, and 0% showed Bad criterion. By average, the students showew VO2 max = 54.92 mlO2/kgweight/minute (Good). Furthermore,

in Queen’s College step test, the resulted in 72.5% students showed Good criterion, 27.5% showed Moderate criterion, and 0% showed Bad criterion. By average, the students showed VO2 max= 44.26 mlO2/kgweight/minute (Good). Bruce treadmill method test and Queen’s College step test have correlation as according to equation of simple linier regression line which is Bruce = 20.347+0.781 Queen’s College ** with correlation coefficient “r” =0.448 Moderate**(p=0.002 ).

Conclusion: The physical fitness level of 40 students of Maranatha Christian

University which is tested with Bruce treadmill test can be seen that the average of VO2 max are 54.92 mlO2/kgBB/menit. Moreover Queen’s College step test resulted in average of VO2 max are 44.62 mlO2/kgweight/menit. Therefore, Bruce

treadmill test and Queen’s College step test are linked to a simple linier regression line with Moderate correlation.

(3)

DAFTAR ISI

1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis Penelitian...3

1.6 Metode Penelitian ...3

2.5 Pengukuran Kebugaran dengan Tes Treadmill Metode Bruce.... ...12

2.6 Pengukuran Kebugaran dengan Tes Bangku Queen’s College...12

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ...13

3.2 Alat-Alat yang Digunakan... ...13

3.3 Metode Penelitian ...14

3.3.1 Desain Penelitian... ...14

3.3.2 Variabel Penelitian... ...14

3.3.3 Definifsi Operasional Variabel Penelitian...14

3.3.4 Ukuran Sampel...15

3.3.5 Prosedur Penelitian ...15

(4)

ix

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HOPOTESIS

4.1 Hasil dan Pembahasan...19

4.2 Pengujian Hipotesis...26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...28

5.2 Saran...29

DAFTAR PUSTAKA...30

LAMPIRAN...31

(5)

DAFTAR TABEL

(6)

xi

DAFTAR GRAFIK

(7)

DAFTAR DIAGRAM

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan...31

Lampiran 2 Output Hasil Pengujian Statistik...32

Lampiran 3 Formulir Bruce...33

Lampiran 4 Formulir Queen’s College...34

Lampiran 5 Tabel VO2 Maks ...35

(9)

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Rina Napitupulu, NRP : 0510111, yang bertempat di

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

(10)

33

Lampiran 3

Bruce Treadmill Test

Nama :

Tgl Lahir :

Sex : L / P

BB :

TB :

Panjang Tungkai dari Trochanter Major – Lantai : cm Panjang Cruris dari Caput Fibulae Lateral – Lantai: cm Tgl Pemeriksaan:

HR Istirahat: bpm

HR METs

VO2 max = METs x 3.5 ml/kgBB/menit

(11)

34

Lampiran 4

Formulir Queen’s College

Nama :

Tgl Lahir :

Sex : L / P

BB : kg

TB : cm

Panjang Tungkai dari Trochanter Major – Lantai : cm

Panjang Cruris dari Caput Fibulae Lateral – Lantai : cm

HR Istirahat : bpm

Tgl :

HR 15” = bpm

Laki-Laki VO2 max = 111.33 – (0.42 x HR)

VO2 max = 111.33 – (0.42 x ) =

(12)

35

(13)

36

Lampiran 6 Dokumentasi

(14)

32 a Predictors: (Constant), QUEENC

ANOVA(b)

a Predictors: (Constant), QUEENC b Dependent Variable: BRUCE

Coefficients(a)

(15)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rina Napitupulu

Tempat dan tanggal lahir : Sambas, 8 Juni 1987

Alamat : Jl. Purnama 1 No.22 Pontianak

Riwayat pendidikan : -1999 lulus SD Katolik AMKUR di Sambas

Kalimantan Barat

-2001 lulus SLTP Katolik AMKUR di Sambas

Kalimantan Barat

-2005 lulus SMA Taruna Bumi Khatulistiwa di

Pontianak

-2005 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari

tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan (Faizati Karim,

2002). Kebugaran sangat diperlukan setiap orang untuk mendukung aktivitas

fisik, termasuk oleh mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Setiap mahasiswa

membutuhkan kondisi yang bugar agar dapat mengikuti kegiatan perkuliahan

yang cukup padat. Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang

antara lain adalah aktivitas seseorang. Misalnya tingkat kebugaran seorang atlet

akan berbeda dengan tingkat kebugarannya dengan orang yang jarang

berolahraga.

Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes

kebugaran. Ada 2 macam tes kebugaran yang dapat dilakukan, yaitu tes lapangan

dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper, yang dilakukan

dengan cara lari selama 12 menit dan tes Balke, yang dilakukan dengan cara lari

selama 15 menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan

treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al.,

1988).

Ada 3 alat untuk menilai VO2 maks yaitu dengan treadmill, sepeda (ergometer

sepeda) dan bangku, contohnya tes bangku Queen’s College (Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5-15% lebih tinggi daripada

yang diukur dengan sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al.,

(17)

2

1.2.Identifikasi Masalah

1. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku Queen’s College.

2. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes

treadmill metode Bruce.

3. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku Queen’s College.

1.3. Tujuan

1. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku Queen’s College.

2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes

treadmill metode Bruce.

3. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku Queen’s College.

1.4.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tingkat kebugaran Subjek Penelitian, yang merupakan mahasiswa UKM. Setiap mahasiswa

diharapkan untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugarannya agar dapat

(18)

3

1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5-15% lebih tinggi daripada

yang diukur dengan tes sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et

al., 1988).

Hipotesis Penelitian:

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan

tes bangku Queen’s College.

1.6.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce adalah umur (tahun), BB

(berat badan dalam kg), METs, dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit).

Data yang diukur pada tes bangku Queen’s College adalah HR/menit segera setelah tes dan VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi korelasi

linier sederhana.

1.7.Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di:

BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat jl. Merak no.

13 Bandung

Universitas Kristen Maranatha jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung.

Waktu penelitian:

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan

dengan tes bangku Queen’s College dengan bentuk hubungan berupa

persamaan garis regresi linier sederhana dengan kekuatan hubungan Sedang.

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan

tes treadmill metode Bruce adalah :

95 % berkriteria Baik

5 % berkriteria Sedang

0 % berkriteria Buruk

Dengan kriteria rata-rata VO2 maks 54.92 mlO2/kgBB/menit (Baik)

3. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan

tes bangku Queen’s College adalah :

72.5 % berkriteria Baik

27.5 % berkriteria Sedang

0 % berkriteria Buruk

(20)

29

5.2 Saran

1. Disarankan untuk mengukur tingkat kebugaran dengan tes bangku Queen’s

College karena lebih murah dan mudah dipindahkan.

2. Mahasiswa UKM lebih mempertahankan atau meningkatkan kebugarannya dengan

cara berolahraga secara teratur.

3. Dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. P.355-382

Brooks G. A., and T. D. Fahley. 1985. Excercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. P. 221-339.

Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs. New Jersey : Prentice-Hall, Inc. P. 47-48, 51, 167-171, 175-177, 182, 190-195

Fox E. L., R. W. Bowers, and . L. Foss. 1998. The Physiological Basis of Physicval Education and Athletics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. P. 89-90, 100, 102, 12, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C., and J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. H. 1340-1343, 1347-1351, 1353.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptation. 2nd ed. New York : MacMillan Publishing Company. P. 5-8, 137-141, 144, 145- 149, 162-168, 366, 368, 370-381.

Wilmore J. H. And D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. P. 176-184, 216-223, 226-234, 446-448

Gambar

Tabel VO2  Maks

Referensi

Dokumen terkait

Analisis & Perancangan

[r]

Calon Calon Jamaah Jamaah Jamaah Jamaah Dalam Dalam Dalam Dalam Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Ibadah Ibadah Haji Ibadah Ibadah Haji Haji Haji

Child-centered play therapy (CCPT): Theory, research, and practice. Accurate identification of childhood aggression: A key to successful intervention. The

Seperti dua gaya kepemimpinan sebelumnya gaya kepemimpinan situasional juga termasuk dalam kategori tinggi hal ini dilihat dari rata-rata total Skor yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi sosial ekonomi petani beralih pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor industri kerajinan mebel adalah untuk memenuhi

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANTARA REMAJA YANG MEMILIKI KELUARGA UTUH DAN KELUARGA SINGLE PARENT..

Sebagian besar perilaku asertif remaja awal antara laki-laki dan perempuan tergolong dalam kategori tinggi dengan persentase 79, 16%.. Dari remaja awal laki-laki