• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taryono, S.Pd Memet Muhamad Drs., M.Pd ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Taryono, S.Pd Memet Muhamad Drs., M.Pd ABSTRAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text]

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, OTOT PERUT DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN MELAKUKAN SMASH SEMI BOLA VOLI PADA ATLET

BOLA VOLI UNISMA BEKASI TAHUN 2011

Taryono, S.Pd Memet Muhamad Drs., M.Pd

ABSTRAK

Permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah: 1) Berapa besar sumbangan kekuatan otot lengan terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi?, 2) Berapa besar sumbangan kekuatan otot perut terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi?, 3) Berapa besar sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi? , 4) Berapa besar sumbangan kekuatan otot lengan, otot perut dan otot tungkai terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bolavoli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi?

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui besarnya sumbangan kekuatan otot lengan ,otot perut dan tungkai baik secara terpisah maupun secara simultan terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi dan pengambilannya menggunakan teknik total sampling yang berjumlah sebanyak berjumlah 15 orang.

Dari hasil analisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan, otot perut dan tungkai memberikan sumbangan yang signifikan terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli. Hasil ini dibuktikan oleh nilai koefisien korelasi 0,648 dan R2 sebesar 0,420 untuk kekuatan otot lengan nilai tersebut di atas bermakna bahwa 42% perubahan ketepatan smash semi dalam permainan bola voli dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan, hasil ini signifikan pada alpha 5%. Begitu juga dengan kekuatan otot perut nilai koefisien korelasinya sebesar 0,423 dan R2 0,179. Hasil ini bermakna bahwa 18% perubahan ketepatan smash semi dalam permainan bola voli dipengaruhi oleh kekuatan otot perut, hasil ini signifikan pada alpha 5%. Dan kekuatan otot tungkai nilai koefisien korelasinya sebesar 0,505 dan R2 0,255. Hasil ini bermakna bahwa 25% perubahan ketepatan smash semi dalam permainan bola voli dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai, hasil ini juga signifikan pada alpha 5%. Artinya secara parsial kekuatan otot lengan, perut dan tungkai mempunyai sumbangan yang berarti terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

Selanjutnya, kekuatan otot lengan, perut dan tungkai secara simultan juga memberikan sumbangan yang positif terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli, hal ini terbukti dari nilai F yaitu sebesar 48,003 dan signifikan pada α 5%. Namun besarnya sumbangan kekuatan otot lengan, perut dan tungkai secara simultan terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi hanya sebesar 75.%, sedangkan 25% lagi, dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(2)

[Type text]

A. Latar Belakang Masalah

Permainan bola voli sekarang ini sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak berdirinya klub-klub, lapangan dan generasi pemain bola voli di berbagaai pelosok desa dan kota. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya lapisan masyarakat yang telah mengenal permainan bola voli mulai dari anak-anak, remaja dan orang dewasa, baik pria maupun wanita. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan besar yang dimainkan oleh 2 regu dan masing–masing regu terdiri 6 orang. Permainan ini adalah kontak tidak langsung, sebab masing-masing regu bermain dalam lapangannya sendiri dan dibatasi oleh jaring atau net. Prinsip bermain bola voli adalah memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak-banyaknya tiga sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu disebrangkan ke lapangan lawan melewati jaring masuk sesulit mungkin (Ma’mun dan Subroto, 2001:43).

Dalam rangka usaha untuk meningkatkan prestasi maksimal pada cabang olahraga yang ditekuni, seorang atlet perlu sekali memperhatikan faktor-faktor penentunya. Faktor-faktor penentu dapat disebutkan ada tiga faktor penting yaitu: 1) kondisi fisik atau tingkat kesegaran jasmani, 2) ketepatan teknik atau ketrampilan yang dimiliki, dan 3) maslaah-masalah lingkungan (Sajoto, 1995:2). Sedangkan Yunus, (1992:61) menyatakan bahwa peningkatan prestasi bola voli dapat dilakukan dengan penungkatan unsur-unsur yang meliputi: kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan mental, kerjasama, dan pengalaman dalam bertanding.

Selanjutnya Yunus, (1992: 68) mengatakan dalam permainan bola voli terdapat 5 teknik dasar yang harus diukuasai meliputi, servis, passing, umpan (set-up), smash (spike), bendungan (block). Dari kelima teknik dasar yang ada, menurut Durrwachter (1982:63), dibandingkan unsur-unsur dasar yang lain yaitu pengoperan, pukulan servis, dan blocking, teknik dasar smash sangat digemari oleh pemain saat berlatih. Hal ini diperkuat oleh Yunus, (1992:108) smash merupakan salah satu teknik yang berfungsi sebagai alat penyerangan berguna untuk memenangkan angka dalam pertandingan. Beustelstahl (1984:23) juga mengatakan bahwa kalau pemain hendak memenangkan pertandingan bola voli, maka mau tidak mau mereka harus menguasai smash, karena smash merupakan cara termudah untuk memenangkan dan menghasilkan angka dalam pertandingan.

Menurut Yunus, (1992:108), pada prinsipnya smash menurut umpannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu : 1) smash normal; 2) smash semi ; 3) smash push ; 4) smash pull ; 5) smash pull straight ; dan 6) smash cekis. Adapun smash yang digunakan dalam penelitian ini adalah smash semi. Pada prinsipnya sikap permulaan, gerak pelaksanaan dan gerak lanjutan smash semi sama dengan smash normal, perbedaannya hanya terletak pada ketinggian umpan yang diberikan dan timing mengambil langkah awalan. Pada smash semi awalan langkah ke depan dimulai pelan-pelan sejak bola mulai mengarah kepengumpan, dan begitu bola diumpan oleh pengumpan, smasher segera meloncat dan memukul bola secepat-cepatnya di atas net, ketinggian umpan lebih kurang satu meter di atas net (Yunus, 1992: 109).

Teknik smash merupakan perpaduan gerakan yang tidak dapat dipisahkan. Kerjasama antar otot antara lain otot lengan, otot perut, otot tungkai, otot pinggul, otot bahu, dan kelentukkan togok sangat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan smash. Kerjasama antar otot-otot tungkai dapat menghasilkan lompatan yang tinggi saat melakukan smash. Sedangkan koordinasi antara otot lengan, bahu, dan perut menyebabkan lengan terjulur, menyentuh bola dan memukulnya (Beutelstahl, 1984:24).

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa smash merupakan alat penyerangan yang paling efektif untuk menghasilkan angka. Untuk menghasilkan smash yang baik selain penguasaan teknik smash juga perlu faktor utama unsurunsur fisik, antara lain kekuatan otot lengan, dan perut bekerjasama untuk memukul (cambukan) bola sehingga dapat menghasilkan teknik yang sempurna serta didukung dengan kekuatan otot tungkai untuk menghasilkan lompatan yang tinggi dalam melakukan smash.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa prestasi bola voli seseorang dipengaruhi oleh faktor kekuatan. Dalam hal ini menekankan pada kekuatan otot lengan, otot perut dan otot tungkai, sehingga menarik penulis untuk meneliti dengan judul “Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Otot Perut dan Otot Tungkai terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi”

Adapun yang menjadi alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah: (1) Dalam permainan bola voli, teknik dasar smash semi adalah sangat penting, karena smash semi adalah serangan langsung ke lapangan lawan untuk mendapatkan nilai dalam usaha mencapai suatu kemenangan; (2) Kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai merupakan komponen pendukung dalam pencapaian hasil smash semi yang baik, karena dengan memiliki kekuatan otot

(3)

[Type text]

tungkai yang baik seorang pemain akan dapat meloncat dengan setinggi-tingginya saat pelaksanaan smash sedangkan dengan memiliki kekuatan otot lengan dan otot perut yang baik seorang pemain akan mampu memukul bola dengan keras. (3) Sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang serupa mengenai sumbangan kekuatan otot lengan, otot perut dan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli dilakukan pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi

B. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui berapa besar sumbangan kekuatan otot lengan terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

2. Ingin mengetahui berapa besar sumbangan kekuatan otot perut terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

3. Ingin mengetahui berapa besar sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bola voli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

4. Ingin mengetahui berapa besar sumbangan kekuatan otot lengan, otot perut dan otot tungkai terhadap ketepatan smash semi dalam permainan bolavoli pada atlet putra bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

C. Metode penelitian

Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku, agar penelitian tersebut dapat diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan pada penelitian namun harus dapat memilih metode yang tepat dan sesuai. Keberhasilan suatu penelitian bukan semata-mata terletak pada baik dan buruknya suatu metode yang digunakan, tetapi penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan serta tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim (2001:64) sebagai berikut:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Hal serupa dikemukakan oleh Arikunto (2002:309) bahwa, “Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.”

Berdasar pada beberapa pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisa untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Keterampilan smash semi Kekuatan otot lengan Kekuatan otot Perut Kekuatan otot Tungkai H-1 H-2 H-3 H-4

(4)

[Type text]

Gambar 1, Desain Penelitian

D. Hasil Penelitian

1. Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan otot lengan terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi sebesar 0,648 dengan nilai t-hitung 4,50 > t-tabel = 2,00 untuk α = 5% dengan n =15. Dengan demikian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi, ringkasannya seperti terlihat pada tabel 1.

Tebel 1

Koefisien Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan dengan

Ketepatan Melakukan Smash Semi

Variabel Koefisien Korelasi R 2 Nilai “t” ttabel Ket. Kekuatan Otot Lengan 0,648 0,420 4,50 2,00 Signi fikan

2. Korelasi Antara Kekuatan Otot Perut terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi antara kekuatan otot perut dengan ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi sebesar sebesar 0,423 dengan nilai t-hitung 2,46 > t-tabel = 2,00 untuk α = 5% dengan n =15. Dengan demikian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi, yang diringkas dalam tabel 2

Tebel 2

Koefisien Korelasi Antara Kekuatan Otot Perut dengan

Ketepatan Melakukan Smash Semi

Variabel Koefisien Korelasi R 2 Nilai “t” ttabel Ket. Kekuatan Otot Perut 0,423 0,179 2,46 2,00 Signi fikan

3. Korelasi Antara Kekuatan Otot Tungkai terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi antara kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi sebesar 0,505 > r tabel = 0,361 untuk α = 5% dengan n = 15. Dengan demikian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi, yang diringkas dalam tabel 3

Tebel 3

Koefisien Korelasi Antara Kekuatan Otot Tungkai dengan

Ketepatan Melakukan Smash Semi

Variabel Koefisien Korelasi R 2 Nilai “t” ttabel Ket. Kekuatan Otot Tungkai 0,505 0,255 3,091 2,00 Signi fikan

(5)

[Type text]

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi sebesar 0,920. Uji keberartian kofisien korelasi ganda dilakukan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung = 48,003 > Ftabel = 2,98 untuk α = 5% dengan dk (3:26), Dengan demikian secara bersama-sama menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi. Seperti yang diringkas dalam tabel 4

Tebel 4

Nilai Koefisien Determinasi Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Varibel Coefisi en Correlat ion R2 F

hitung Ftabel Ket

Kekauatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, dan Kekuatan Otot Tungkai 0,920 0,847 48,003 2,98 Sigini fikan

Berdasarkan hasil analisis diperoleh besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel bebas yaitu kekuatan otot lengan (X1), kekuatan otot perut (X2) dan kekuatan otot tungkai (X3) terhadap ketepatan melakukan smash semi (Y) seperti disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.

Sumbangan Efektif Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y

Variabel Sumbangan

Efektif

Kekuatan otot lengan (X1) 42%

Kekuatan otot perut (X2) 18%

Kekuatan otot tungkai 25%

Total 85%

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa sumbangan efektif kekuatan otot lengan terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli sebesar 42%. Dengan demikian menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan memberikan sumbangan yang besar terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi. Sumbangan efektif kekuatan otot perut terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli sebesar 18%. Dengan demikian bahwa kekuatan otot lengan memberikan sumbangan yang sangat kecil terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

Sumbangan efektif kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli sebesar 25%. Dengan demikian menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan memberikan sumbangan yang baik terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi.

Secara bersama-sama sumbangan kekuatan otot lengan (X1), kekuatan otot perut (X2) dan kekuatan otot tungkai (X3) terhadap ketepatan melakukan smash semi (Y) terhadap ketepatan smash semi bola voli pada pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi adalah 85%. Dengan demikian menunjukkan kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan yang sangat baik terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi. Selain kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai, ketepatan melakukan smash semi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti penguasaan teknik, kecepatan pukulan, kelentukan dan lainnya sebesar 15%.

(6)

[Type text]

E. Pembahasan

1. Sumbangan Kekuatan Otot Lengan terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sumbangan kecil dari kekuatan otot lengan terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli, hal tersebut dikarenakan selain kekuatan otot lengan ada faktor lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan smash semi yaitu kecepatan dan power merupakan hasil dari kekuatan dan kecepatan, jadi jika hanya dengan kekuatan saja maka hasil smash tidak optimal. Selain itu juga didukung oleh teknik yang dikuasai oleh pemain, semakin baik teknik yang dikuasai pemain sesuai dengan biomekanika gerak smash semi maka hasil smash semakin optimal.

Smash merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola voli, yang harus dikuasai sebelum bermain bola voli khususnya pada smash semi. Smash dalam bola voli dapat terjadi akibat kontraksi spontan otot-otot yang terdapat pada lengan. Semkin besar kontraksi otot-otot yang terdapat pada lengan, berarti semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan untuk melakukan smash, sehingga diperoleh hasil smash bola yang keras,cepat dan akurat pada sasaran. Hal tersebut dapat dinyatakan dari hasil penelitian ini bahwa terdapat sumbangan pada kekuatan otot lengan terhadap ketepatan smash semi bola voli kecil, sedangkan sisanya terdapat pada unsur lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan smash semi seperti: speed, teknik, power, dan teknik smash.

Adanya sumbangan kekuatan otot lengan terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli dikarenakan dalam pelaksanaan smash semi bola voli, lengan merupakan organ tubuh yang bersentuhan langsung dengan bola, lecutan lengan dari belakang ke depan yang bertenaga dan cepat dalam rangka memukul bola akan menghasilkan pukulan bola yang keras dan tajam. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa kekuatan merupakan dasar dari setiap aktifitas manusia, karena kekuatan itu merupakan modal dasar untuk melakukan teknik-teknik dasar olahraga dan juga dapat dipakai alat peningkatan rasa percaya diri lebih besar. Dengan kekuatan lengan yang besar, maka akan memungkinkan seorang pemain melakukan smash semi bola voli yang keras dan cepat mengarah pada bidang sasaran yang sulit dijangkau lawan guna memenangkan pertandingan. Pentingnya kekuatan otot lengan dalam pelaksanaan smash semi bola voli juga didukung pendapat Sajoto (1995:9) mengatakan bahwa kekuatan merupakan dasar setiap gerak yang dilakukan manusia sebab dapat dinyatakan bahwa daya otot (Moscular Power) merupakan perpaduan antara kekuatan (Force) dengan kecepatan (Velocity).

Mengacu dari hasil penelitian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa kekuatan otot lengan yang dimiliki atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi dapat dijadikan sebagai parameter ketepatan melakukan smash semi bola voli.

2. Sumbangan Kekuatan Otot Perut terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sumbangan yang sangat kecil dari kekuatan otot perut terhadap ketepatan melakukan smash semi, karena selain kekuatan otot perut ada faktor lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan smash semi yaitu power, dikarenakan menurut Sajoto (1995:8), kekuatan merupakan komponen kondisi fisik seseorang untuk dapat mempergunakan otot guna menerima beban sewaktu bekerja. Sajoto (1995:9) mengatakan bahwa kekuatan merupakan dasar setiap gerak yang dilakukan manusia sebab daya otot (Moscular Power) merupakan perpaduan antara kekuatan (Force) dengan kecepatan (Velocity). Lebih lanjut Sajoto (1988:17) mengatakan bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan satu kesatuan yang dinamakan daya ledak atau power yang merupakan ketepatan otot untuk mengerahkan atau mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat.

Hal ini dapat dinyatakan dari hasil penelitian bahwa terdapat sumbangan pada kekuatan otot perut terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli, sedangkan sisanya terdapat pada unsur lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan smash semi seperti teknik, kelentukan dan power.selain itu juga didukung oleh teknik yang dikuasai oleh pelaku serta komponen kondisi fisik yang penting dalam cabang olahraga bola voli khususnya guna meningkatkan kualitas smash, semakin teknik yang dikuasai benar yang artinya sesuai dengan biomekanika gerak maka hasil smash akan semakin optimal dan sempurna.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan otot perut seseorang, antara lain dengan sit-up dan lain-lain. Oleh karena itu untuk meningkatkan kekuatan otot perut perlu dicari latihan yang sesuai dengan ketepatan serta karakteristik cabang olahraga yang ditekuni khususnya bola voli pada masing-masing individu guna meningkatkan kekuatan terutama pada kekuatan otot perut.

Adanya sumbangan antara kekuatan otot perut dengan ketepatan melakukan smash semi bola voli walaupun dalam kategori sangat kecil dapat diterima kerena hasil smash semi bola voli akan lebih sempurna lagi bila ayunan lengan itu juga diikuti gerakan membungkuk dari togok. Dalam hal ini gerakan ayunan lengan dan togok adalah merupakan satu kesatuan

(7)

[Type text]

gerak yang harmonis dan eksplosif. Gerak membungkukan togok didominasi oleh otot-otot yang terdapat pada diding perut bagian depan dan samping. Semakin besar ketepatan kontrakasi otot-otot yang ada pada perut maka ketepatan membungkukkan bada atau melecutkan togok ke depan akan semakin besar yang pada akhirnya tenagan yang dapat disalurkan ke lengan sebagian anggota tubuh yang melakukan pukulan bola juga semakin besar.

Mengacu dari hasil penelitian tersebut, maka dapat dijelasan bahwa kekuatan otot perut yang dimiliki oleh atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi dapat dijadikan sebagai parameter ketepatannya dalam melakukan smash semi bola voli.

3. Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sumbangan yang sangat kecil dari kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi, karena selain kekuatan otot tungkai ada faktor lain yang mempengaruhi ketepatan meloncat yaitu kecepatan dan power, dikarenakan menurut Sajoto (1988:17) kekuatan dan kecepatan merupakan satu kesatuan yang dinamakan daya ledak atau power yaitu hasil dari kekuatan dan kecepatan, daya ledak adalah ketepatan otot untuk mengerahkan atau mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat. Power adalah ketepatan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (Sajoto, 1988:17).

Didalam melakukan lompatan saat melakukan smash semi diperlukan kekuatan otot tungkai yang kuat dalam memberikan dorongan dari bawah pada saat melakukan smash semi guna menghasilkan lompatan yang tinggi dan maksimal untuk memukul bola di atas net seseorang pemain juga harus memperhatikan langkah-langkah gerakan kaki saat mulai dari awalan, saat menumpu dan melompat serta saat mendarat pada sikap akhir. Selain itu juga harus didukung dengan adanya teknik yang dikuasai oleh pelaku sesuai dengan gerak biomekanika guna menghasilkan smash yang keras dan akurat.

Kekuatan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang penting bahkan faktor utama dalam aktivitas olahraga, Hal ini mengingat kekuatan merupakan kapasitas manusia untuk menahan beban dan salah satu kualitas fisik terpening yang berpengaruh pada kegiatan pelaksanaan gerak serta kegiatan yang memerlukan stamina dan ketepatan. Hal tersebut dapat dinyatakan dari hasil penelitian bahwa terdapat sumbangan pada kekuata otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi dalam permainan bola voli., sedangkan sisanya terdapat pada unsur lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan smash semi sperti teknik, power dan daya ledak.

Adanya sumbangan antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan melakukan smash semi bola voli walaupun sangat kecil dapat diterima kerena pada pelaksanaan smash semi bola voli, saat bola dari set–uper disajikan dengan ketinggian 1 sampai 1,99 meter di atas net, maka smasher menolak ke atas dan memukul bola. Ketepatan melakukan tolakan yang kuat guna menghasilkan loncatan yang tinggi sangat tergantung pada kekuatan otot tungkai yang dimiliki masing-masing pemain. Semakin besar kekuatan otot tungkai yang dimiliki pemain maka ketepatan melakukan tolakan akan semakin tinggi yang pada kahirnya akan memudahkannya dalam melakukan pukulan smash sesuai dengan kemana arah bola akan dipukul. Hal tersebut diperkuat pendapat Sajoto (1995:176), yang menyatakan bahwa kekuatan otot tungkai merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang hampir semua cabang olahraga membutuhkan. Dalam olahraga bola voli kekuatan otot tungkai digunakan untuk melakukan gerakan menolak. Selain kekuatan otot tungkai,terdapat faktor lain yaitu power, yang merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan serta didukung dengan teknik lain yang juga faktor utama. maka ketepatan tolakan pemain saat akan melakukan pukulan smash semi akan semakin tinggi yang pada akhirnya memungkinkan mereka dapat memukul bola dengan mudah. Mengacu dari hasil penelitian tersebut, maka dapat dijelasan bahwa kekuatan otot tungkai yang dimiliki oleh atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi dapat dijadikan sebagai parameter ketepatannya dalam melakukan smash semi bola voli.

4. Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Ketepatan Melakukan Smash Semi Bola Voli

Secara bersama-sama kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan yang sedang terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli pada atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi. Bentuk sumbangan kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli yaitu sumbangan yang positif yang artinya setiap terjadi kenaikan kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai, maka akan diikuti dengan meningkatnya ketepatan melakukan smash semi bola voli dan sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai maka akan diikuti dengan menurunnya ketepatan melakukan smash semi bola voli.

Adanya sumbangan yang sedang dari kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli tersebut dikarenakan teknik smash merupakan perpaduan gerakan yang tidak

(8)

[Type text]

dapat dipisahkan dari lengan, perut dan tungkai. Hal tersebut dipertegas oleh pendapat Menurut Beutelstahl (1984:24) yang menyatakan kerjasama antar otototot tungkai dapat menghasilkan lompatan yang tinggi saat melakukan smash. Sedangkan koordinasi antara otot lengan, bahu, dan perut menyebabkan lengan terjulur, menyentuh bola dan memukulnya dengan keras. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa untuk menghasilkan smash yang baik selain penguasaan teknik smash juga perlu ditunjang unsur-unsur fisik, antara lain kekuatan otot lengan, dan perut bekerjasama untuk memukul (cambukan) bola sehingga dapat mmenghasilkan teknik yang sempurna serta didukung dengan kekuatan otot tungkai untuk menghasilkan lompatan yang tinggi dalam melakukan smash.

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa unsur kondisi fisik dalam semua cabang olahraga apapun termasuk di dalamnya adalah cabang olahraga bola voli yang merupakan komponen faktor utama, sehingga prestasi dalam cabang olahraga sangat bergantung dari penguasaan teknik. Dengan dikuasainya teknik smash semi secara baik dari para atlet bola voli Universitas Islam ”45” Bekasi yang didukung oleh unsur kondisi fisik berupa kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai yang tinggi akan memungkinkan seorang pemain bola voli memiliki ketepatan smash semi yang baik.

Diantara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai yang memberikan sumbangan paling besar terhadap ketepatan melakukan smash semi bola voli adalah unsur kekuatan otot lengan. Kenyataan tersebut sangat beralasan sebab lengan merupakan bagian tubuh yang secara langsung dipergunakan dalam pelaksanaan smash semi. Dengan lecutan lengan yang bertenaga dan cepat maka hasil pukulan akan keras sedangkan kedudukan otot perut dan otot tungkai adalah sebagai komponen kondisi fisik pendukung. Dengan kekuatan otot perut yang tinggi maka akan menambah kecepatan ayunan lengan sedangkan kekuatan otot tungkai menunjang pada ketepatan melompat pemain saat akan melakukan smash semi. Dengan kekuatan otot tungkai yang besar maka pemain akan mampu meloncat dengan tinggi saat akan memukul bola sehingga arah bola pukulan menjadi lebih tajam.

Didalam pelaksanaan smash semi, pemain mampu memanfaatkan unsure kekuatan yang ada pada lengan, perut dan tungkai tersebut secara maksimal dengan jalan melakukangerakan smash secara cepat sebab untuk mendapatkan hasil pukulan yang keras dan lompatan yang tinggi seorang pemain harus mamu mamadukan unsur kekuatan yang ada pada dirinya dengan kecepatan gerak baik saat mengayunkan lengan maupun memukul bola. Kenyataan tersebut sangat berasalan sebab menurut Sajoto (1995:8), kekuatan merupakan komponen kondisi fisik seseorang untuk dapat mempergunakan otot guna menerima beban sewaktu bekerja. Sajoto (1995:9) mengatakan bahwa kekuatan merupakan dasar setiap gerak yang dilakukan manusia sebab daya otot (Moscular Power)

merupakan perpaduan antara kekuatan (Force) dengan kecepatan (Velocity). Lebih lanjut Sajoto (1988:17) mengatakan bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan satu kesatuan yang dinamakan power yang merupakan ketepatan otot untuk mengerahkan atau mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat seperti halnya dalam pelaksanaan smash semi bola voli.

F. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Beutelstahl, Dieter, 1986, Belajar Bermain Bola Volley. Pioneer Jaya, Bandung.

Bonnie, Robinson, 1993. Bola Voli (Bimbingan, Petunjuk dan Teknik Bermain).Semarang : Dahara Price.. Durrwachter, Gerhard, 1982. Bola Volley. PT. Gramedia. Jakarta

Evelin C., Pearce, 1989. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Harsono, 1998, Ilmu Coaching, Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat, Jakarta

Hadi Sutrisno, 2000. Statistik jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta.

Herry Koesyanto. 2003. Belajar Bermain Bola Voli. FIK Unnes Semarang

Ika Rinawati, 2005, Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Punggung dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash Normal Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Putra Kelas II SMA Negeri Di Kabupaten

Pekalongan. FIK Unnes Semarang

Ma’mun, Amung, dan Subroto,Toto, 2001, Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli. Dirjen Olahraga, Jakarta.

Mohammad, Nazir, (2005), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarat

Pearce, Evelin C, 1989, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Poerwodarminto,WJS, 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Jakarta.

(9)

[Type text]

Sutrisno, Hadi. 1986, Metodologi research, Fakultas Psikologi UGM Jilid 1 Cetakan ke XI, Yogyakarta.

Sajoto, M, 1995, Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Dahara Prize, Semarang …………..1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. P2LPTK.

Sarumpaet, A., dkk. 1992. Permainan Olahraga Besar. Depdikbud Dirjen Dikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Suharno, HP., 1985. Dasar-Dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.

Surakhmad, Winarno. 1998, Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Syaefuddin, H., 1992. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan frekuensi minimum dengan menggunakan persamaan matematis yang merupakan fungsi panjang gelombang bunyi (λ) dan panjang tabung (L). Sedangkan untuk

Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan,

Pendaftaran Ujian Profesi Advokat (UPA) Online 2021 dibuka untuk seluruh Lulusan S1 Hukum yang telah menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) baik Alumni

[r]

[r]

Konsep dari pembelajaran interaktif ini adalah bagaimana membuat siswa merasa nyaman dalam belajar, sehingga siswa dapat belajar dengan baik, untuk itu diperlukan

Peneliti mengajukan saran kepada pengelola Bank ”X” diharapkan dapat memberikan konseling kepada karyawan wanita di Bank ”X” Kota Bandung yang telah menikah dan memiliki

Persentase penurunan kadar glukosa darah kelompok yang diberikan infusa teh hijau 1 DM dan 4 DM menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan jika dibandingkan