• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. MEDIA PEMBELAJARAN - APLIKASI SISTEM PAKAR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MENGENALI UNSUR ZAT KIMIA DENGAN METODE BACKWARD CHAINING - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. MEDIA PEMBELAJARAN - APLIKASI SISTEM PAKAR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MENGENALI UNSUR ZAT KIMIA DENGAN METODE BACKWARD CHAINING - repository perpustakaan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengertian media pembelajaran

Menurut Anitah (2008) kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium,yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Dari berbagai definisi dapat dikatakan bahawa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Konsep media pembelajaran memiliki dua segi yang satu sama lain saling menunjang, yaitu perangkat keras (hadware) dan materi atau bahan yang disebut perangkat lunak (software). Contoh: bila guru membuat bagan/tulisan pada suatu transparasi, kemudian diproyeksikan melalui Overhead Projector

(OHP), maka bahan/materi pada transparan/Overhead Transparacy (OHT) tersebut dinamakan perangkat lunak (software), sedangkan OHP itu sendiri merupakan alat/perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) materi pelajaran pada layar.

2. Pengertian media pembelajaran berbasis komputer

(2)

Penggunaan komputer dalam pembelajaran disekolah dapat dikasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Program latihan (drill andpractice) yaitu program yang dirancang untuk digunakan pembelajaran dalam melakukan latihan-latihan soal.

b. Program tutorial, yaitu program yang dirancang agar komputer dapat berlaku sebagai tutor dalam proses belajar.

c. Program demonstrasi, yaitu program yang dirancang untuk menvisualisasikan konsep yang abstrak.

d. Program simulasi, yaitu program yang dirancang untuk menvisualisasikan proses yang dinamik.

e. Program permainan interuksional, yaitu program yang digunakan untuk permainan dengan menggunakan intruksi-intruksi komputer dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman materi yang diajarkan.

B. ILMU KIMIA

Menurut Sudarmo (2013), ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari strukturdan sifatmateri(zat),

(3)

Ilmu Kimia

(4)

1. Unsur kimia

Menurut Sujana, dkk (2008) unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Contohnya yaitu Hidrogen, oksigen, nitrogen, alumunium, karbon dan lainnya.Jenis unsuryang ada di alamini ada 90 jenis unsur, Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, kini para ahli telah berhasil membuat beberapa unsur baru. Saat ini telah dikenal 114 jenis unsur dan mungkin masih akan bertambah lagi. Berdasarkan penemuannya unsur dikelompokan menjadi 2 yaitu:

a. Unsur alami

Unsur alami adalah unsur yang merupakan unsur murni yang didapat di kulit bumi.Unsur alami sampai saat ini sudah ditemukan 90 unsur.Contoh unsur alami yang sangat bermanfaat bagi kehidupan adalah oksigen, sedangkan unsur yang paling banyak dialam adalah hidrogen.

b. Unsur buatan

Unsur buatan adalah unsur yang dibuat didalam laboraterium yang biasanya berusia pendek.Contoh unsur buatan adalah teknesium, kurium, berkelium dan masih banyak lagi. Para peneliti membuat unsur buatan biasanya dengan cara partikel-partikel yang digerakkan dengan kecepatan sangat tinggi sebelum ditabrakkan dengan unsur lain untuk membentuk suatu unsur campuran.

(5)

a. Unsur logam

Unsur logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik.Unsur-unsur logam biasanya berwujud padat kecuali raksa dan unsur logam juga mudah dibentuk.

b. Unsur Non-logam

Unsur non-logam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam.Pada umumnya, unsur non-logam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal.Contoh unsur non-logam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen dan helium.Contoh unsur non-logam yang berwujud padat adalah belerang, karbon dan fosfor.

c. Unsur semi-logam

Unsur semi-logam biasanya sering dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang bersifat logam dan non logam.Unsur ini biasanya bersifat semikonduktor.

2. Sistem Periodik Unsur

(6)

118 macam unsur. Untuk mempelajari unsur-unsur yang begitu banyak diperlukan suatu cara agar mudah mengenali sifat-sifatnya. Sistem periodik unsur-unsur merupakan suatu sistem yang sangat baik untuk mempelajari kecenderungan sifat unsur dan beberapa sifat lainya.

1) Triade Döbereiner

Pada tahun 1829 Johann Wolfgang Döbereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah dikenal saat itu.Dari unsur-unsur yang dipelajarai, didapatkan suatu pola tertentu. Pola tersebut dikenal sebagai Triade Döbereiner, yaitu bila unusr-unsur dikelompokan berdasarkan kesamaan sifat dan diurutkan massa atomnya, maka di setiap kelompok

terdapat tiga unsur di mana massa unsur yang di tengah merupakan

rata-rata dari massa unsur yang di tepi. Tiga unsur yang sifatnya mirip ini disebut dengan unsur sekeluarga atautriade.

2) Teori oktaf Newlands

(7)

Newlands: Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom,

maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.

3) Sistem periodic Mendeleev

Pada tahun 1869 Dmitri Ivanovich Mendeleev, seorang ilmuan Rusia, membuat daftar unsur-unsur yang didasarkan pada sifat fisis dan sifat kimia dihubungkan dengan massa atom unsur. Susunan Mendeleev tersebut merupakan sistem periodik pertama yang sering disebut Sistem Periodik Unsur berbentuk pendek.Sistem periodik Mendeleev disusun

berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Dari susunan tersebut didapatkan hokum periodilk, di mana sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom. Artinya, bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.

4) Sistem periodik modern

(8)

juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, dimana terdapat lajur mendatar yang disebut periodedan lajur tegak yang disebut dengan

golongan.Jumlah periode dalam sistem periodik modern ada 7 dan diberi

tanda dengan angka:

a) Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur. b) Periode 2 dan periode 3 disebut periode pendek dan masing-masing

berisi 8 unsur.

c) Periode 4 dan periode 5 disebut periode panjang dan masing-masing berisi 18 unsur.

d) Periode 6 disebut periode sangat panjang yang berisi 32 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebutderet Lantanida,yaitu unsur dengan nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakan pada bagian bawah

e) Periode 7 disebut periode belum lengkap karena mungkin masih akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, dimana sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini, terdapat pula deretan unsur yang disebut denganderet Aktinida,yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103, dan diletakan pada bagian bawah.

(9)

C. SISTEM PAKAR

1. Pengertian Sistem Pakar

Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini,2006) Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar,(Martin dan Oxman dalam Kusumadewi, 2003). 2. Keunggulan Sistem Pakar

(10)

Tabel 1. Perbandingan Seorang Pakar dan Sistem Pakar (Desiani dan Arhami 2006)

Factor Human Ekspert Ekspert System

Time availibility Hari Kerja Setiap saat

Geografis Lokal/tertentu Dimana saja

Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti

Perishable/dapat habis Ya Tidak

Performansi Variabel Konsisiten

Kecepatan Variabel Konsisten

Biaya Tinggi Terjangkau

Dari tabel di atas, dapat dikembangkan penjelasan lebih lanjut tentang keunggulan sistem pakar dibandingkan seorang pakar, yaitu :

a. Sistem pakar bisa digunakan setiap harinya yang menyerupai sebuah mesin, sedangkan seorang pakar tidak mungkin terus menerus setiap hari tanpa beristirahat.

b. Sistem pakar merupakan suatu perangkat lunak yang dapat diperbanyak,kemudian dibagikan ke berbagai lokasi maupun tempat yang berbeda beda untuk dapat digunakan, sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada suatu tempat dan pada saat bersamaan.

(11)

seorang pakar bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada saat menyelesaikan permasalahan.

d. Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem pakar tidak akan bisa hilang/lupa dalam hal ini tentunya harus didukung oleh maintenance yang baik, sedangkan pengetahuan seorang pakar manusia lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang makin tua, maupun menderita suatu penyakit. Walaupun pengetahuan yang dimiliknya dalam waktu yang singkat tidak akan hilang, bisa saja seorang pakar mengundurkan diri dari pekerjaannya, pindah tugas atau dipecat dari pekerjaannya sehingga organisasi yang bersangkutan akan kehilangan soerang pakar yang berbakat. e. Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem pakar tidak

dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan, faktor ekonomi ataupun perasaan tidak suka pada sistem pakar. Akan tetapi, seorang pakar yang dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor luar seperti disebutkan diatas dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah, sehingga jawaban yang diberikan dapat berbeda beda walaupun masalahnya sama. Atau dengan kata lain, seorang pakar boleh jadi tidak konsisten. f. Umumnya, kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar

relatif lebih cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal didunia.

(12)

3. Struktur Sistem Pakar

Menurut Desiani dan Arhami (2006), sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar dalam memperoleh pengetahuan pakar.

a. Antarmuka Pengguna

Atarmuka pengguna (user interface) merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi.Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem.Selain itu, antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikanya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.Menurut McLeod (dalam Desiani dan Arhami, 2006), pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima intruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.

b. Basis Pengetahuan

(13)

terdapat beberapa karakteristik dibangun yang akan membantu kita dalam membentuk serangkaian prinsip-prinsip arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi:

1) Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar 2) Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap 3) Pengetahuan sering miskin spesifikasi

4) Amatir menjadi ahli secar bertahap 5) Sistem pakar harus fleksibel c. Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.Dalam tahap ini, knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai. Menurut Turban (dalam Desiani dan Arhami, 2006), terdapat tiga metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu :

1) Wawancara 2) Analisis protocol

3) Observasi pada pekerjaan pakar d. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal juga dengan sebutan control structure (struktur kontrol) atau rule interpreter

(14)

mekanisme pola piker dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.Menurut Turban (dalam Desiani dan Arhami, 2006), Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.Kebanyakan sistem pakar berbasis aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponens.Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui bahwa A benar maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Strategi inferensi modus ponen dinyatakan dalam bentuk

[A AND (A→B)]→B

Dengan A dan A→B adalah proposisi-proposisi dalam basis pengetahuan.

e. Workplace

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory).Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:

1) Rencana : Bagaimana menghadapai masalah

2) Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi.

3) Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan. f. Fasilitas Penjelasan

(15)

pakar dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut (Turban, 2001) :

1) Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar? 2) Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh?

3) Mengapa alternatif tertentu ditolak?

4) Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian? g. Perbaikan pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dalam kegagalan yang dialaminya.

D. BACKWARD CHAINING(Runut Balik)

Menurut Giarattano dan Riley (dalam Kusumadewi, 2003) runut balik merupakan metode penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik, penalaran dimulai dengan tujuan merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut.

Gambar 2 berikut ini menunjukkan proses penalaran menggunakan metode runut balik.

SUB TUJUAN ATURAN TUJUAN

A = 1 JIKA A = 1 DAN B = 2

B = 2 MAKA C = 3 D = 4

(16)

Runut balik disebut juga sebagaigoal-driven reasoning,merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai pemilihan terstruktur. Tujuan dari inferensi ini adalah mengambil pilihan terbaik dari banyak kemungkinan.Menurut Schnupp (dalam Kusrini, 2003) Metode inferensi runut balik ini cocok digunakan untuk memecahkan masalahdiagnosis.

E. JAVA

Java merupakan sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan padaplatform yang berbeda, baik di Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya. Dengan menggunakan java, kita dapat mengembangkan banyak aplikasi yang dapat digunakan pada lingkungan yang berbeda, seperti pada :

Desktop,Mobile, Internet, dan lain-lain (Supriyanto, 2010).

Bahasa java dapat menjadi bahasa untuk membuat aplikasi di beragam komputer mulai darihand-held devicesepertihandphonemenggunakan J2ME (Java 2 Micro Edition), aplikasi standar degan J2SE (Java 2 Standard Edition), atau aplikasi dan back-end enterprise dengan J2EE (Java 2 Enterprise Edition). Bahasa java tidak kompatibel dengan bahasa-bahasa sebelumnya sehingga tidak terbebani keharusan mengkomodasi kekeliruan-kekeliruan serta kelemahan-kelemahan bahasa sebelumnya (Hariyanto, 2010).

F. DATABASE MySQL

(17)

MySQL merupakan salah satu contoh produk RDBMS (Relational DataBase Management System) yang sangat popular di lingkungan Linux, tetapi juga tersedia pada Windows. Banyak situs Web yang menggunakan MySQL sebagai

database server (server yang melayani permintaan akses terhadapdatabase). G. Penelitian – penelitian tentang Sistem pakar Metode Backward Chaining yang

Pernah Dilakukan dan yang Terkait :

1. Penelitian sistem pakar dengan metodeBackward Chaining.

a. Kurniasih, dkk (2012) menerapkan penggunaan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada hamster. Sistem pakar ini dirancang menggunakan metode pelacakan ke belakang (backward chaining).

Pelacakan ini dijelaskan oleh sistem dengan memberikan pertanyaan atau memberikan daftar gejala sehingga diperoleh suatu diagnose penyakit dan hasil akhir kesimpulan penyakit yang terjadi pada hamster.

b. Sistem pakar mendiagnosa penyakit dan menanggulangi penyakit pada ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) menggunakan metode Backward Chaining

(Prabowo, 2013). Sistem pakar ini dirancang menggunakan inferensi Backward Chining dengan berbasis teknologi informasi digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada ikan lele. Hasil dari aplikasi ini sudah mendekati hasil dari diagnosa dari seorang pakar ikan lele.

2. Penelitian yang sudah pernah dibuat terkait dengan topik penelitian.

(18)

dan dapat juga menguraikan senyawa kimia menjadi unsur-unsur atom serta dapat menghitung massa molekul relatif kimia. Untuk melihat golongan, periode,nomor atom dan massa atom dapat menggunakan menu Tabel Periodik dengan cara memilih unsur kimia pada tabel periodik unsur kimia, sedangkan untuk mengitung massa molekul relatif user harus berada pada menu Hitung Mr, kemudian memasukan jumlah unsur dalam senyawa beserta jumlah atom ke dalam textfield yang tersedia kemudian klik hitung, maka akan tampil hasil perhitungan senyawa dalam bentuk angka.

Referensi

Dokumen terkait

mandi Memasak Dapur Membaca buku, menonton film, bermain drama/ bermusik ruang baca, ruang film, area olahraga, open theater Semi Publik Outdoor Terapi permainan :

Sementara karyawan lama tidak kalah pentingnya untuk dilatih, dibina karena boleh jadi menjadi karyawan lama akan kadaluwarsa akaibat tidak adanya pembaharuan knowledge

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang menerapkan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB), untuk mengetahui

muncul dimana adanya perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola dari. data

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui total biaya perencanaan bahan dan upah kerja serta total biaya pelaksanaan bahan dan upah pada rangkaian pekerjaan

Tidak berbeda jauh seperti pada saat menentukan ukuran pipa pada sistem perpipaan, maka untuk menentukan besar ukuran saluran udara yang akan digunakan perlu

Pola sebaran di lokasi penelitian berhubungan dengan proses-proses geologi yang ada di daerah telitian, namun karena tidak adanya pengaruh struktur pada daerah penelitian,