• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 1

5.1. KETERPADUAN STRATEGI DAN RENCANA PEMBANGUNAN

Berdasarkan dari hasil penjabaran strategi dan kebijakan sebelumnya, maka dapat disusun Strategi Pembangunan pada Kabupaten Deli Serdang yang meliputi:

a. RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007-2027 sebagai acuan arahan spasial;

b. RPJMD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014-2019 sebagai acuan arahan pembangunan;

c. SPPIP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 & RPKPP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 sebagai acuan arahan pengembangan permukiman;

d. RI-SPAM Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 sebagai arahan pengembangan air minum; dan e. SSK Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi. f. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

g. Arahan Kawasan Kumuh Kabupaten Deli Serdang berdasarkan Dokumen SPPIP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.

Strategi pembangunan Kabupaten Deli Serdang dirumuskan berdasarkan visi dan misi, arah kebijakan pembangunan infrastruktur, dan strategi pembangunan yang mengacu dari RPJMD Kabupaten Deli Serdang, RTRW Kabupaten Deli Serdang, SPPIP, RI-SPAM dan RPKPP, RTBL Kabupaten Deli Serdang. Strategi pembangunan ini disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggara pengembangan dan pembangunan infrastruktur khususnya bidang Cipta Karya untuk mencapai tujuan strategis yang tepat sasaran dan terpadu.

5.2. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang, dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Rencana Tata Ruang Kawasan Mebidangro serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota perbatasan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang disusun sebagai dasar dan pedoman untuk (pasal 26 ayat 2 UU No. 26/2007) :

a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;

c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten; d. Perwujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor;

e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan f. Penataan ruang kawasan strategis kabupaten.

Bab

.5

KETERPADUAN STRATEGI

PENGEMBANGAN KABUPATEN

(2)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 2

Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan mempertimbangkan potensi dan masalah serta kedudukan wilayah Kabupaten Deli Serdang dalam wilayah regional yang lebih luas, dijelaskan bahwa penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan perekonomian guna meningkatkan kemandirian pangan melalui sektor pertanian, perikanan dan kelautan serta mewujudkan keterpaduan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang dalam mendukung Kawasan Perkotaan Mebidangro dan wilayah sekitarnya.

5.2.1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang merupakan arahan perwujudan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (sampai dengan tahun 2030).

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan Kabupaten Deli Serdang;

2) karakteristik wilayah;

3) potensi, masalah dan isu strategis wilayah ; serta 4) kondisi objektif yang diinginkan

Berdasarkan rumusan diatas, maka ditetapkan Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Deli Serdang, yaitu :

a Mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang yang aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan;

b Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan perekonomian sesuai dengan kebijakan pengelolaan Tata Ruang;

c Meningkatkan kemandirian pangan melalui optimalisasi dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kelautan;

d Mewujudkan keterpaduan pentaan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang dalam mendukung Kawasan Perkotaan Mebidangro dan wilayah sekitarnya.

5.2.2. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang

Untuk mencapai tujuan penataan ruang di atas, maka ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang, yaitu :

a. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mengembalikan keseimbangan ekosistem;

b. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;

(3)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 3

sesuai dengan daya dukung dan potensinya guna meningkatkan perekonomian wilayah; e. Penyediaan prasarana dan sarana wilayah di pusat-pusat kegiatan dan antar pusat kegiatan

serta antar pusat kegiatan dengan seluruh wilayah di Kabupaten Deli Serdang;

f. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi, sumber daya energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kabupaten.

g. Peningkatan sektor-sektor ekonomi unggulan yang produktif dan berdaya saing tinggi;

h. Peningkatan luas dan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian;

i. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;

j. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan;

k. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian wilayah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional, dan l. Pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat;

m. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

n. Penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Metropolitan Mebidangro;

o. Penguatan pusat-pusat kegiatan wilayah Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari kota-kota di Kawasan Perkota-kotaan Metropolitan Mebidangro;

p. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Metropolitan Mebidangro.

5.2.3. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang

Adapun Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang, antara lain yaitu :

a. Menetapkan kawasan yang berfungsi lindung minimal sebesar 30% dari luas total wilayah; b. Mempertahankan luasan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup;

c. Mengembangkan kawasan selatan sebagai kawasan lindung dan kawasan suaka alam;

d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan sempadan sungai, sempadan pantai dan kawasan sekitar danau atau waduk sebagai kawasan lindung.

e. Mengembangkan kawasan sepanjang pantai sebagai kawasan lindung; dan

f. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.

g. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat kegiatan, sesuai dengan daya tampung dan potensi wilayahnya;

h. Membangun dan meningkatkan jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat pelayanan dan antar pusat kegiatan;

(4)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 4

jaringan jalan baru untuk membuka akses kepada kantong-kantong produksi dan meningkatkan aksesibiltas kepada wilayah sekitarnya;

k. Menjadikan sektor transportasi sebagai sektor unggulan melalui pengintegrasian moda transportasi yang ada (Bandara Kuala Namu, Terminal, Stasiun Kereta Api) yang didukung oleh prasarana dan sarana transportasi, sehingga menghasilkan nilai tambah bagi perkembangan wilayah; dan

l. Mengembangkan Stasiun Kereta Api Baru menjadi Transit Oriented Development (TOD) sebagai sarana transportasi massal untuk mendukung Bandara Kualanamu, seperti, Stasiun Aras Kabu, Galang, Deli Tua dan Pancur Batu.

m. Meningkatkan dan mengembangkan waduk Lau Simeme sebagai bendungan multifungsi, sebagai sumber air minum, pengendalian banjir, pembangkit listrik tenaga air, irigasi, dan pariwisata.

5.2.4. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang sampai Tahun 2030 dikembangkan dengan konsentrasi fokus untuk pengembangan wilayah metropolitan (mencakup 22 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang) dan wilayah selatan (agropolitan dan kawasan lindung). Dari penetapan pusat pelayanan tersebut diharapkan dapat menciptakan implikasi perkembangan terutama di Wilayah Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan langsung atau mengelilingi Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional maupun wilayah bagian selatan sebagai kawasan lindung.

(5)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 5

Berdasarkan RTRWP Sumut Dan RTR Kawasan Mebidangro

No. SISTEM

- Lubuk Pakam; Pusat Kegiatan Primer :

- Pasar Induk Kecamatan

Sumber : Draft RTRW Provinsi Sumatera Utara, tahun 2007-2027;

Tabel 5.2. Rencana Sistem Perkotaan Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2030

No. HIRARKI KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN 1 Pusat Kegiatan

Nasional (PKN)

Mebidangro • Pusat perdagangan dan jasa regional

• Pusat distribusi dan kolektor barang & jasa

regional

• Pusat transportasi darat, laut, dan udara regional • Pendidikan tinggi

• Industri

2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Lubuk Pakam; • Pusat pemerintahan kabupaten;

• Perdagangan dan jasa;

• Kota transit;

• Pusat pelayanan fasilitas sosial dan umum; • Permukiman perkotaan

3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

Pancur Batu • Perdagangan dan jasa regional (pasar induk dan terminal sayur);

(6)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 6

Sunggal • Perdagangan dan jasa lokal;

• Industri;

• Perumahan dan permukiman. • Pertanian;

Deli Tua • Perdagangan dan jasa regional (pasar induk sayuran);

Batang Kuis • Perdagangan dan jasa lokal;

• Pengolahan pertanian dan perkebunan; • TOD (Transit Oriented Development); • Perumahan dan permukiman;

Sibolangit • Perdagangan dan jasa lokal;

• Pariwisata;

Galang • Perdagangan dan jasa lokal;

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;

Patumbak • Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• Perumahan;

Kutalimbaru • Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• Perumahan dan permukiman; • Kehutanan

Biru-biru • Pengolahan pertanian;

(7)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 7

Pantai Labu • Pengolahan pertanian dan perikanan;

• Transpotasi;

Rencana sistem prasarana pengelolaan lingkungan terdiri dari sistem persampahan, drainase, dan sanitasi. Secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Sistem Persampahan

Penduduk Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2030 diperkirakan berjumlah 3.183.860 jiwa. Implikasi perkembangan penduduk ini adalah bertambahnya jumlah timbulan sampah yang diperkirakan berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk. Agar dapat melayani persampahan hingga tahun 2030, diperlukan penambahan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang antara lain meliputi alat angkut sampah, kontainer/TPS, sistem transfer depo dan TPA.

Sementara itu wilayah dengan konsentrasi perkembangan produksi tinggi (kawasan perkotaan) meliputi Kecamatan Lubuk Pakam, Beringin, Pantai Labu, Batang Kuis, Tanjung Morawa, Percut Sei Tuan, Labuhan Deli, Patumbak, Deli Tua, Pancur Batu, Sunggal dan Kutalimbaru yang merupakan wilayah potensial produksi sampah sehingga wilayah ini merupakan prioritas pelayanan prasarana pengelolaan lingkungan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka rencana pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan dan atau perluasan TPA STM Hilir, TPA Namo Bintang dan TPA Pancur Batu;

2. Sedangkan TPA Regional diarahkan pada wilayah Kabupaten Deli Serdang yang memiliki potensi kelayakan regional, yaitu TPA di Kecamatan STM Hilir.

3. Penambahan jumlah TPS dan perluasan jangkauan pelayanan terutama pada kawasan perkotaan.

4. Pengembangan usaha daur ulang sampah, kertas dan plastik (sampah kering).

5. Sistem pengelolaan TPA yang dikembangkan adalah Controlled Landfill, sedangkan TPA Regional direncanakan dengan system Sanitary Landfill.

(8)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 8

menjadi produk-produk yang berdayaguna.

8. Penambahan sarana pengangkutan dan petugas persampahan.

9. Pengomposan sampah-sampah organik dan pembangunan fasilitas tempat pemisahan jenis sampah organik dan anorganik yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari rumah-rumah sampai tempat-tempat umum, dimana pemerintah menyediakan sarana tong sampah untuk memilah-milah sampah tersebut.

10. Re-design Tempat/Lahan Pembuangan Akhir yang ada untuk mencegah akibat yang ditimbulkan kedepan.

11. Menggunakan incinerator untuk mengurangi timbunan sampah.

12. Menggunakan movable incinerator berukuran kecil dan dapat dimuat di atas truk yang merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah truk sampah dan volume timbunan sampah pada TPA.

13. Pemerintah mengeluarkan aturan-aturan yang diperlukan dan yang lebih tegas mengenai pembuangan sampah ini, antara lain memberikan denda kepada pihak yang membuang sampah sembarangan, sistem restribusi sampah, tarif pengelolaan, dan lain-lain.

14. Frekwensi pelayanan dibagi menjadi beberapa kondisi sebagai berikut :

 Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di jalan protokol, pusat Kabupaten, kawasan permukiman perkotaan tidak teratur dan daerah komersil.

 Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan permukiman teratur.

 Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah pinggiran Kabupaten.

15.Khusus untuk kawasan Bandara Internasional Kualanamu, penanganan masalah persampahan dilakukan secara khusus.

B. Sistem Drainase

Drainase merupakan sistem jaringan dan distribusi drainase suatu lingkungan yang berfungsi sebagai pematus bagi lingkungan, yang terintegrasi dengan sistem jaringan drainase makro dari wilayah regional yang lebih luas.

Rencana pengembangan sistem drainase di Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pembangunan dan peningkatan kapasitas saluran drainase untuk mengatasi masalah genangan air terutama di kawasan perkotaan, padat penduduk dan atau rawan banjir; b. Pembangunan saluran dengan konstruksi tertutup dibangun pada kawasan perdagangan,

perkantoran dan kawasan komersil;

c. Pengembangan sistem tercampur (yaitu menyatukan air limbah dan air hujan dalam satu satu saluran) dikembangkan untuk air limbah dari kegiatan non-domestik dan kegiatan lainnya seperti air buangan dari kamar mandi, tempat cuci dan hasil kegiatan kantor lainnya, sedangkan untuk menutupi kelemahan sistem ini dapat diatasi dengan membuat saluran terbuka dari perkerasan dengan campuran kedap air.

(9)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 9

keluarga dan bisa cepat dimanfaatkan.

C. Sistem Sanitasi

Pengelolaan limbah domestik, baik berupa grey water maupun black water perlu dilakukan terutama untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan khususnya air bersih. Sistem pengelolaan air limbah yang masih bisa diterapkan di Kabupaten Deli Serdang adalah sistem pembuangan air limbah setempat (on-site sanitation) dengan pertimbangan biaya konstruksi rendah, bisa dilaksanakan oleh masing-masing keluarga dan bisa cepat dimanfaatkan.

Sedangkan Sistem off site direncanakan di daerah–daerah yang menjadi pusat kegiatan komersil dan pusat pemerintahan dengan pertimbangan luas tanah terbatas serta kepadatan relatif tinggi. Teknologi pengelolaan air limbah yang sebaiknya diterapkan di Kabupaten Deli Serdang sampai akhir tahun perencanaan adalah sistem on-site dengan menggunakan sistem tangki septik dengan bidang resapan. Sistem on-site dikembangkan pada wilayah dengan tipologi :

a) Kepadatan penduduk < 150 jiwa/Ha.

b) Sarana air bersih sudah tersedia dengan baik.

c) Sifat tanah impermeabel dan kedalaman tanah > 1,5 m.

D. Sistem Air Bersih

Cakupan pelayanan air minum pada daerah perkotaan di Kabupaten Deli Serdang baru mencapai 15,34 %, yang meliputi sistem perpipaan sebanyak 15 % dan sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak 0,34 %. Diperkirakan masih terdapat masyarakat diperkotaan yang belum terlayani air minum baik dengan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak 536.696 jiwa (84,66 %).

Cakupan pelayanan air minum pada daerah perdesaan di Kabupaten Deli Serdang baru mencapai 2,5 % dari seluruh penduduk perdesaan, yang meliputi sistem perpipaan 1,79 % dan sistem non perpipaan yang terlindungi 0,71 %.

Rencana penyediaan air bersih untuk Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut :

1. Sistem sambungan langsung dengan sumber dari PDAM direncanakan melayani kawasan perkotaan, pusat kegiatan komersil, industri maupun pusat pemerintahan. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang menjadi kawasan perkotaan yang tersebar di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.

2. Sistem sambungan halaman (kran/hidran umum) dengan sumber dari PDAM, direncanakan melayani daerah diluar kawasan perkotaan. Daerah ini meliputi daerah-daerah yang tidak termasuk dalam kawasan perkotaan Kabupaten Deli Serdang. Untuk pengelolaannya dapat dilakukan oleh PDAM sendiri atau di serahkan kepada masyarakat setempat dengan membentuk kelompok pemakai air.

(10)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 10

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Deli Serdang, terdiri dari :

a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, yaitu kawasan

yang diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional; dan kawasan yang merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga dan/atau laut lepas.

b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, yaitu kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Dan kawasan yang akan dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, antara lain :

 Kawasan yang diarahkan sebagai Kawasan Industri di Kabupaten Deli Serdang.

 Pengembangan Kota Mandiri dengan memanfaatkan potensi areal Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II sebagai Kawasan Industri Terpadu yang terbentang diantara Belawan dan Bandara Kualanamu, yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Batang Kuis seluas ± 8.172 Ha yang merupakan Kota Mandiri yang didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana seperti; jalan bebas hambatan, Transportasi Cepat Massal (Mass Rapid Transit/MRT) , jaringan kereta api, pengolahan limbah, air bersih, pembangkit listrik, Islamic Center dan pusat kebudayaan, perkantoran dan pemerintahan, perumahan dan permukiman, pusat olah raga dan taman kota.

 Kawasan yang memiliki dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, seperti Bandara, Jalan Tol, Kereta Api dan jalan lingkar yang diarahkan di Kawasan Sekitar Bandara Kualanamu, Kecamatan Beringin, Pantai Labu, Batang Kuis, Tanjung Morawa, dan Lubuk Pakam.

 Kawasan perdagangan dan jasa, yaitu kota-kota kecamatan yang menjadi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder bagi kawasan perkotaan Mebidangro, seperti: Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Hamparan Perak, Labuhan Deli dan Beringin.

 Kawasan Tertinggal, yaitu Kecamatan Gunung Meriah;

 Kawasan Agropolitan di Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan yang berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi kabupaten adalah : Waduk multifungsi Lausimeme di Kecamatan Biru-biru serta sungai di Kecamatan Sibolangit dan Gunung Meriah.

c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya;

Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, yang dapat di kembangkan di Kabupaten Deli Serdang antara lain:

 Kawasan Perkantoran Pemerintahan, yaitu: Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang di Lubuk Pakam;

 Pengembangan kawasan wisata, di Kecamatan Sibolangit

 Kawasan Pendidikan dan Olah Raga yaitu : Kampus USU baru di Desa Kuala Bekala, Kecamatan Pancur Batu dan Kawasan Pendidikan dan Olah Raga di Kecamatan Percut Sei Tuan;

(11)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 11

teknologi tinggi; dan/atau

e. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, yang dapat di kembangkan di Kabupaten Deli Serdang antara lain :

 Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading di Kecamatan Hamparan Perak dan Labuhan Deli;

 Kawasan Cagar Alam di Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan Ekosistem Leuser di Kecamatan Sibolangit dan Kecamatan Kutalimbaru;  Kawasan Taman Hutan Bukit Barisan di Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan Hutan Lindung di Kecamatan Gunung Meriah;

 Kawasan Hutan Lindung Sempadan Pantai yang terdapat di sepanjang garis pantai di Kecamatan Hamparan Perak, Percut Sei Tuang dan Pantai Labu.

 Satuan Wilayah Sungai (SWS) Belawan – Ular – Padang.

 Wilayah sungai lintas kabupaten, meliputi wilayah Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Percut dan Sungai Belumai.

Tabel 5.3. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan RTRW

KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN DELI SERDANG

SUDUT KEPENTINGAN LOKASI BATAS KAWASAN

(1) (2) (3)

Pertahanan Keamanan Wilayah Pesisir Kabupaten Deli Serdang

 Kawasan Industri Ekonomi  Kabupaten Deli Serdang

 Pengembangan Kota

 Kawasan Tertinggal  Kecamatan Gunung Meriah

(12)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 12

 Kawasan Perkantoran Sosial Budaya  PemerintahanKomplek Perkantoran Pemerintahan

 Kawasan Cagar Alam  Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan Ekosistem Leuser  Kecamatan Sibolangit dan

Kecamatan Kutalimbaru;

 Kawasan Taman Hutan Bukit Barisan

 Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan Hutan Lindung  Kecamatan Gunung Meriah;

 Kawasan Hutan Lindung

(13)
(14)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 14

Wilayah Pesisir Kab. Deli

Pertahanan Keamanan

Ekonomi

Sosial Ekonomi

(15)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 15

5.3. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

5.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah RPJMD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 – 2014

Visi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2009-2014 adalah :

“Deli Serdang yang maju dengan masyarakatnya yang religius, sejahtera bersatu dalam kebhinekaan melalui pemerataan pembangunan, pemanfaatan sumber daya yang adil dan penegakan

hukum yang ditopang oleh tata pemerintahan yang baik.”

Untuk memberikan kejelasan agar tidak menimbulkan asumsi dan persepsi yang berbeda, perlu dijelaskan arti yang terkandung dalam visi dimaksud dan menjadi Misi Kabupaten Deli Serdang, yaitu:

- mewujudkan Deli Serdang yang maju adalah mendorong pembangunan yang menjamin pemerataan yang seluas-luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan yang berwawasan lingkungan, serta didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif.

- Misi mewujudkan masyarakat Deli Serdang yang religius adalah mendorong pembangunan akhlak mulia generasi muda, saling menghormati, rukun dan damai, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyarakat luas, dan menghormati hak azasi manusia.

- mewujudkan masyarakat Kabupaten Deli Serdang yang sejahtera dan bersatu dalam kebhinekaan adalah mendorong pembangunan yang merata, pemanfaatan sumber daya yang adil guna mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyarakat yang dinamis, menegakkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dengan ditopang oleh tata pemerintahan yang baik.

- Misi penegakan hukum dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik adalah mendorong terciptanya supremasi hukum dan masyarakat yang taat hukum, menghilangkan praktek diskriminasi hukum, mendorong pembangunan sistem yang akuntabel, transparan, professional, dan mampu menjalankan fungsinya sebagai fasilitator bagi semua stake holdernya.

Tujuan Pembangunan Daerah

1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia;

2. Mewujudkan infrastruktur perhubungan, irigasi dan permukiman yang baik; 3. Meningkatkan perekonomian daerah;

4. Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai sosial, budaya dan agama;

5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintahan yang berbasis good governance;

Sasaran Pembangunan Daerah

(16)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 16

2. Terwujudnya ketersediaan infrastruktur dan permukiman yang memadai baik kuantitas dan kualitas

3. Terwujudnya peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat.

4. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmoni dalam keberagaman 5. Terwujudnya pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel.

5.3.2. Strategi Pembangunan Daerah

1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas; 2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;

3. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;

4. Peningkatan produktifitas dan kualitas produk serta pengembangan potensi ekonomi lokal dalam rangka peningkatan daya saing daerah.

5. Pengembangan wawasan kebangsaan;

6. Peningkatan pemanfaatan nilai seni dan budaya;

7. Peningkatan keluarga sejahtera melalui pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 8. Percepatan pengurangan penduduk miskin;

9. Perbaikan sistem kearsipan dan informasi;

10. Peningkatan profesionalisme aparatur dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik; 11. Peningkatan penataan peraturan daerah.

5.3.3. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Dalam upaya mencapai pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Deli Serdang, arah kebijakan pembangunan daerah dijabarkan sebagai berikut :

1. Menyediakan prasarana dan sarana dalam rangka peningkatan kapasitas dan aksesibilitas dan kualitas SDM, diarahkan kepada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas.

2. Peningkatan Kualitas dan Kapasitas infrastruktur perhubungan, irigasi dan permukiman serta lingkungan hidup diarahkan antara lain melalui penyedian sarana dan prasarana daerah yang berkualitas.

3. Meningkatkan kapasitas perekonomian daerah diarahkan pemantapan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah Kabupaten Deli Serdang melalui pengembangan produk-produk unggulan, pengembangan UKM dan Koperasi.

4. Meningkatknya kualitas kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai social dan agama, diarahkan antara lain untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan.

5. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintahan yang berbasis good governance diarahkan antara lain meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan good governance, peningkatan mutu pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan minimal.

(17)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 17

9. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

10.Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 11.Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 12.Urusan Sosial

13.Urusan Ketenagakerjaan

14.Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 15.Urusan Penanaman Modal

16.Urusan Kebudayaan

17.Urusan Pemuda dan Olahraga

18.Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri 19.Urusan Pemerintahan Umum

20.Urusan Kepegawaian Daerah 21.Urusan Ketahanan Pangan

22.Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 23.Urusan Statistik

24.Urusan Kearsipan

25.Urusan Komunikasi dan Informatika 26.Urusan Perpustakaan

B. Urusan Pilihan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, urusan pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan adalah: urusan Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan, perdagangan, perindustrian dan transmigrasi.

5.3.4. Program Pembangunan Daerah

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.

Sesuai dengan prioritas Nasional yang dikaitkan dengan urusan rumah tangga yang menjadi kewenangan kabupaten, prioritas pembangunan daerah Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut;

(18)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 18

2. Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;

3. Peningkatan kapasitas perekonomian daerah melalui peningkatan produktifitas, pengembangan potensi daerah dan iklim investasi;

4. Pengembangan wawasan kebangsaan dan pengeloaan kebudayaan daerah; 5. Percepatan pengurangan jumlah penduduk miskin;

6. Tata kelola pemerintahan yang baik.

5.3.5. Indikator Kinerja Daerah

Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact). Suatu indicator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.

Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2014-2019 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator kinerja pemerintah daerah terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut. Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Indikator kinerja daerah meliputi 3 (tiga) aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat; aspek pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah. Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan (indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial seperti : Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Angka Partisipasi Angkatan Kerja, Persentase Penduduk Miskin terhadap total Penduduk, Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan lain-lain.

Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.

(19)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 19

5.4. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP2KP)

5.4.1. Arahan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Berdasarkan kajian yang dilakukan pada kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kawasan prioritas di dapati beberapa hal yang penting diantaranya adalah sebagai berikut:

 Kecamatan Lubuk Pakam dikembangkan menjadi PKWp dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kabupaten, perdagangan dan jasa, kota transit, pusat pelayanan umum dan sosial, dan permukiman.

 Kecamatan Lubuk Pakam merupakan pusat kegiatan utama di Kabupaten Deli Serdang.  Desa Sekip diarahkan untuk peningkatan kualitas sarana prasarana.

 Kelurahan Lubuk Pakam I/II Kelurahan Lubuk Pakam III, Kelurahan Lubuk Pakam Pekan diarahkan untuk revitalisasi kawasan.

 Desa Bakaran Batu diarahkan untuk peningkatan kualitas sarana prasarana.

 Kawasan prioritas penanganan permukiman berada di Desa Sekip, Desa Bakaran Batu, Kelurahan Lubuk Pakam I/II Kelurahan Lubuk Pakam III, Kelurahan Lubuk Pakam Pekan.

(20)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 20

B. Analisis Makro

a. Pengembangan Bandara Kuala Namu dan Pusat Perdagangan dan Jasa

• Pengembangan Bandar Udara Kuala Namu akan memberikan dampak bagi Desa Sekip, karena desa ini akan menampung limpahan kegiatan dan orang dari kegiatan bandara (Bandara-Desa Sekip ± 6 Km).

• Desa ini dihubungkan secara regional dengan stasiun KA dan jalinsum ± 500 m desa. • Desa ini merupakan kawasan permukiman berbatasan langsung dengan pengembangan

pusat perdagangan dan jasa.

b. KKOP Bandara Kuala Namu

• Desa Sekip berada di dalam kawasan permukaan kerucut

(21)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 21

5.4.2. Analisis Mikro Kawasan

A. Permasalahan Permukiman Di Kabupaten Deli Serdang Adapun beberapa permasalahan yang diidentifikasi antara lain:

a) Masyarakat belum memahami dengan baik sehingga sosialiasai santa diperlukan untuk menyamakan persepsi pentingnya pembangunan permukiman untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan kawasan menjadi lebih maju dan mandiri

b) Masyarakat masih mengharapkan setiap pembangunan di lingkungannnya dilakukan oleh pemerintah

c) Lahan dan ruang di perkotaan yang terbatas telah menjadikan kawasan perkotaan menjadi daya tarik bagi masyarakat imigran untuk dating dan tinggal karena keumdahan aksesibilitas ke pusat kota. Akibatnya sering dijumpai kawasan perkotaan menjadi kumuh karena lahan dan ruang yang terbatas telah beralih fungsi ruang, seperti: sempadan jalan, trotoar, saluran, ruang terbuka hijau, dipergunakan unutk jualan atau sebagai tempat hunian

d) Kurangnya efisiensi dan efektifitas penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana permukiman e) Masih adanya kawasan tertinggal yaitu Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan STM Hulu, dan

Kecamatan STM Hilir

f) Merupakan daerah rawan bencana yaitu:

1. Kawasan yang termasuk ke dalam kawasan rawan bencana alam geologi antara lain:

 Kawasan rawan letusan gunung berapi terdapat di Kecamatan Kutalimbaru dan Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan rawan gerakan tanah terdapat di Kecamatan Sibolangit, bagian Sealatan Kecamatan Kutalimbaru, Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Namorambe, dan Kecamatan Sibiru-biru;

(22)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 22

 Zona rawan bahaya gas beracun yang tersebar di Kecamatan Sibolangit, STM Hulu, dan Kecamatan Gunung Meriah

2. Kawasan berpotensi rawan banjir, pada umumnya terdapat pada kawasan dataran rencah di sepanjang garis pantai sepanjang 65 Km, yang meliputi Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Labuhan Deli, Kecamatan Percut Sei Tuan, dan Kecamatan Pantai Labu;

3. Kawasan berpotensi rawan longsor, pada umumnya terdapat pada kawasan dataran tinggi pada Kecamatan Kutalimbaru, Kecamatan Sibolangit, Kecamatan Biru-Biru, Kecamatan STM Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kecamatan Gunung Meriah, dan Kecamatan Bangun Purba

4. Kawasan rawan tsunami dan gelombang pasang terdapat di sepanjang pantai Kecamatan Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, dan Kecamatan Pantai Labu

B. Pola Permukiman Kabupaten Deli Serdang

Pada umumnya permukiman di Kabupaten Deli Serdang dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu perumahan dan permukiman di perkotaan dan perkecamatan. Pola permukiman perkecamatan atau kampung itu sendiri, pada dasarnya masih dapat dibagi menjadi perkampungan pertanian yaitu umumnya membentuk pola mengelompok atau menggerombol dengan dikelilingi oleh persawahan (lahan pertanian), terbentuknya kelompok-kelompok permukiman ini tidak lepas dari keberadaan sumber air. Biasanya permukiman semacam ini terbentuk dekat dengan sumber air.

C. Permasalahan Infrastruktur Permukiman di Kabupaten Deli Serdang

Secara umum permasalahan infrastruktur di Kabupaten Deli Serdang dibagi menjadi permasalahan jaringan jalan lingkungan, penyediaan air bersih, dan penyediaan sanitasi.

a. Sampai dengan tahun 2008, panjang jaringan jalan yang ada di Kabupaten Deli Serdang telah mencapai 3.075,554 Km, yang meliputi jalan telah diaspal sepanjang 1.186,314 Km, jalan kerikil 1.568,375 Km, jalan batu sepanjang 34,559 Km, jalan beton (concrete) sepanjang 15,958 Km dan ajaln tanah sepanjang 270,848 Km. Permasalahan penyediaan jaringan jalan di Kabupaten Deli Serdang antara lain:

 Jaringan jalan masih dalam kondisi makadam di beberapa kecamatan  Kondisi jaringan jalan kurang baik di beberapa kecamatan

b. Sumber-sumber yang telah dimanfaatkan untuk sumber air minum diantaranya adalah Mata Air Sibolangit dengan kapasitas 46.000 m³/d, Sungai Belawan (Sunggal) dengan kapasitas 90.720 m³/d, Sungai Deli (Deli Tua) dengan kapasitas 30.240 m³/d, Sungai Ular, dan Sungai Belumai. Cakupan pelayanan air minum pada daerah perkotaan baru mencapai 15,34 %, yang meliputi sistem perpipaan sebanyak 15 % dan sistem non perpipaan yang telindungi sebanyak 0,34 %. Cakupan pelayanan pada kawasan perdesaan baru mencapai 2,5 % dari seluruh penduduk perdesaan, yang meliputi sistem perpipaan 1,79 % dan sistem non perpipaan ang terlindungi 0,71 %. Permasalahan terkait dengan penyediaan air bersih antara lain:

 Pada waktu musim hujan tidak dapat menerima aliran air

 Tidak adanya embung-embung untuk penyimpanan air bersih pada waktu musim kemarau  Lingkungan permukiman masih kekurangan air bersih

 Belum adanya sarana penampungan air bersih  Kekurangan air bersih pada waktu musim kemarau

(23)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 23

5.4.3. Strategi Pengembangan Kawasan Prioritas

Strategi pembangunan kawasan dikembangkan dari kebutuhan penanganan kawasan. Karakteristik penanganan kawasan di kawasan prioritas dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) karakteristik penanganan permukiman. Penanganan pertama lebih kepada penanggulangan permukiman yang telah tidak teratur dan cenderung untuk menjadi kumuh (kuratif). Sedangkan penanganan kedua merupakan penanganan pencegahan pembentukan kawasan permukiman yang sporadis melalui alih fungsi lahan sawah pertanian irigasi yang tidak terencana.

Penanganan kawasan permukiman prioritas yang bersifat penanggulangan kawasan permukiman dapat didekati dari permasalahan yang ada di kawasan permukiman prioritas tersebut. diantaranya adalah:

1. Kehidupan sosial yang tidak teratur

2. Tingkat ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang rendah 3. Kurangnya infrastruktur

4. Tataguna lahan yang tidak teratur 5. Kondisi rumah yang kurang sehat

6. Hunian yang kurang memadai mengakibatkan kondisi yang tidak sehat bagi penghuninya.

Berdasarkan hal-hal tersebut perlu dilakukan penanganan yang serius diantaranya program perbaikan dan penyediaan. Hal ini dilakukan agar permasalahan ini tidak melebar. Diantara program tersebut adalah perbaiakn jalan lingkungan, saluran drainase, penyediaan MCK dan pengadaan fasilitas sosial.

(24)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 24

(25)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 25

5.4.4. Rencana Aksi Kawasan

Muatan Indikasi Program:

(1) Indikasi program  jenis program yang diterapkan untuk mewujudkan rencana yang disusun

(2) Lokasi  area perwujudan rencana

(3) Sumber pendanaan  asal dana : APBN/APBD/Investasi Swasta/kerjasama pendanaan (4) Instansi pelaksanaan  pihak yang melaksanakan

(5) Tahapan (waktu pelaksanaan)  jangka waktu pelaksanaan (6) Pembiayaan  besaran biaya yang dikeluarkan

POTENSI DAN PERMASALAHAN

KONSEP PENANGANAN KAWASAN

MANFAAT KEBUTUHAN

Indikasi program

Lokasi

Sumber pendanaan

Instansi pelaksanaan

Tahapan (waktu pelaksanaan)

Pembiayaan

RENCANA AKSI

INDIKASI PROGRAM

(26)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 26

5.4.5. Program Strategis Kota Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan kebijakan dan strategi permukiman dan infrastruktur kota Lubuk Pakam yang telah dibahas, maka untuk mewujudkannya dibuat program-program strategis, strategi dan program tersebut adalah sebagai berikut ;

Tabel 5.5. Strategi Dan Program Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1 Meningkatkan Kualitas Bangunan

1. Program Pembinaan Teknis Bangunan Gedung

A. Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Bangunan (Gedung) Kabupaten Deli Serdang

B. Peningkatan Administrasi Perumahan

C. Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (Rtbl) Kawasan Pusat Kota

a. Koridor Jl. Dr. Sutomo

b. Koridor Jl. Pantai Labu

c. Koridor Jl. Bakaran Batu

(27)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 27

NO STRATEGI PROGRAM

2. Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Kecamatan Lubuk Pakam

A. Peningkatan Kualitas Rumah Kurang Layak Huni Kawasan Desa Sekip(Lingkungan Dusun Ampera Utara, Ampera Selatan, Dusun Kelapa, Dusun Sederhana Dan Dusun Sempurna Desa Sekip Serta Lingkungan I Kelurahan Cemara)

B. Peningkatan Kualitas Rumah Kurang Layak Huni Desa Bakaran Batu

C. Peningkatan Kualitas Rumah Kurang Layak Huni Kawasan Pusat Kota (Kelurahan Lubuk Pakam I/Ii Kelurahan Lubuk Pakam Iii, Kelurahan Lubuk Pakam Pekan)

D. Peningkatan Kualitas Rumah Kurang Layak Huni Kelurahan/ Desa : A) Paluh Kemiri, B)Petapahan, C) Tanjung Garbus I, D) Pagar Merbau Iii, E) Pasar Melintang, F) Pagar Jati, Dan G) Kel. Syahmad

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Kota/Desa

A. P2kp-Pnpm Perkotaan

B. Ppk-Pnpm Perdesaan

2 Mengurangi Lokasi Permukiman Kumuh

4. Program Peningkatan Dan Peremajaan Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Lubuk Pakam

A. Kawasan Permukiman Kumuh Desa Sekip(Lingkungan Dusun Ampera Utara, Ampera Selatan, Dusun Kelapa, Dusun Sederhana Dan Dusun Sempurna)

B. Kawasan Permukiman Kumuh Lingkungan I Kelurahan Cemara

5. Program Peningkatan Fasilitas Umum

A. Pemindahan Pedagang Di Kawasan Deli Mas Kecamatan Lubuk Pakam Ke Lokasi Pasar Yang Baru

 Persiapan (Sosialisasi Dan Koordinasi)

 Pemantapan Pedagang

 Pemindahan

 Pengadaan Lahan Pengembangan Pasar

B. Terminal (Pembangunan Terminal Tipe B Kota Lubuk Pakam)

 Study Kelayakan Lokasi Terminal Tipe B Kota Lubuk Pakam

 Penyusunan Ded Terminal Tipe B Kota Lubuk Pakam

 Pembangunan Terminal Tipe B Kota Lubuk Pakam

6. Program Pembangunan Rumah Susun

A. Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Rumah Susun

B. Sosialisasi Dan Pemantapan Masyarakat

C. Pembangunan Rumah Susun

D. Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rumah Susun

3 Sosialisasi Peraturan Berkaitan Dengan Pembangunan Permukiman

7. Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat

(28)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 28

NO STRATEGI PROGRAM

Imb Dll)

4 Menerapkan Aturan Dan Sanksi Hukum Yang Jelas Dan Tegas

8. Program Pengawasan Dan Penindakan Pelanggar Peraturan Tentang Bangunan

A. Pengawasan Peraturan Pembangunan

B. Penindakan Pelanggar Peraturan Tentang Bangunan

Sumber : Dok. SPPIP Kab. Deli Serdang Tahun 2011

Tabel 5.6. Strategi Dan Program Air Minum Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1 Mereview Kso Pengelolaan Pdam Tirtanadi Di Lubuk Pakam

1. Program Bantuan Teknis Air Bersih

A. Peninjauan Kembali Kso Pdam Tirtanadi Lubuk Pakam

2 Meningkatkan Pelayanan Air Minum Untuk Masyarakat

2. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Air Minum

A. Pembangunan Pengolahan Sumber Air Baku

a. Pembangunan Ipa (Instalasi Pengolahan Air Minum)

B. Pembangunan Jaringan Air Minum

C. Peningkatan Pelanggan

3. Program Pengembangan Sistim Pengelolaan Air Minum Masyarakat (Spam)

A. Pengembangan Spam Kecamatan Lubuk Pakam

a. Pengembangan Spam Kelurahan Paluh Kemiri

b. Pengembangan Spam Kelurahan Petapahan

c. Pengembangan Spam Desa Sekip

d. Pengembangan Spam Desa Bakaran Batu

e. Pengembangan Spam Desa Tanjung Garbus I

f. Pengembangan Spam Desa Pagar Merbau Iii

g. Pengembangan Spam Desa Pagar Jati

h. Pengembangan Spam Desa Pasar Melintag

3

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Efisiensi Penggunaan Air Minum

4. Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat

A. Sosialisasi Efisiensi Penggunaan Air Minum Perpipaan

B. Sosialisasi Sanitasi Masyarakat

(29)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 29

Tabel 5.7. Strategi Dan Program Drainase Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1 Penyusunan Masterplan Sistem Drainase Kota Kecamatan Lubuk Pakam

1. Program Pembinaan Teknis Drainase

A. Penyusunan Masterplan Drainase Kecamatan Lubuk Pakam

2 Meningkatkan Kualitas Dan Cakupan Pelayanan Sistem Saluran Drainase

2. Program Pengembangan Pembangunan Sistem Drainase Kecamatan Lubuk Pakam

A. Normalisasi Sungai Kuala Namu

B. Peninggian Tanggul Sungai Kuala Namu

C. Peningkatan Kualitas Saluran Drainase Primer Desa Bakaran Batu Dan Desa Sekip

D. Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan Kawasan Prioritas Pembangunan Sppip (Desa Sekip, Desa Cemara, Dan Desa Bakaran Batu)

E. Normalisasi Saluran Drainase Lingkungan Kawasan Prioritas Pembangunan Sppip (Desasekip, Desa Cemara (Lingkungan I), Dan Desa Bakaran Batu)

F. Normalisasi Saluran Drainase Primer Desa Sekip Dan Bakaran Batu

G. Normalisasi Saluran Drainase Lingkungan Kawasan Perkotaan (Kel. Lubuk Pakam I/Ii, Kel.Lubuk Pakam Iii Dan Kel. Lubuk Pakam Pekan)

H. Pemeliharaan Saluran Drainase Kecamatan Lubuk Pakam

I. Normalisasi Sungai Batu Gingging

a. Sosialisasi / Pemantapan Masyarakat

b. Pelurusan / Normalisasi Sungai Batu Gingging

c. Pembuatan Lenning / Turap Sungai Batu Gingging

d. Pembuatan Talud / Jalan Inspeksi Bantaran Sungai Batu Gingging

e. Penanaman Tanaman Penghijauan (Turus) Di Sempadan / Sepanjang Jalan Inspeksi Sungai Batu Gingging

J. Pembangunan Drainase Mandiri Kecamatan Lubuk Pakam

a. Pembangunan Kolam Retensi

b. Pembuatan Pintu Klep Saluran Drainase Primer Desa Bakaran Batu

c. Pembangunan Sistem Pompanisasi Penanggulangan Banjir Kecamatan Lubuk Pakam

3

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pemeliharaan Kebersihan Saluran Drainase Lingkungan

3. Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat

A. Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemeliharaan Drainase Lingkungan

B. Sosialisasi Sanitasi Masyarakat

(30)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 30

Tabel 5.8. Pembuangan Limbah Rumah Tangga Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pembuangan Limbah Rumah Tangga

1. Program Bantuan Teknis Pengelolaan Air Limbah

A. Penyusunan Perda Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Kabupaten Deli Serdang

B. Penyusunan Data Base Sanitasi Kabupaten Deli Serdang

C. Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah (Spal) Kecamatan Lubuk Pakam

2. Program Pengembangan Cakupan Pelayanan Limbah Rumah Tangga

A. Pembangunan Mck Plus Kecamatan Lubuk Pakam

B. Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (Ipal)

C. Penambahan Prasarana / Sarana Mobil Tinja

3. Program Pembuangan Limbah Secara Komunal Di Daerah Permukiman Padat Dan Permukiman Pengembangan Baru

A. Sosialisasi Penerapan Pembuangan Limbah Komunal

B. Pembuatan Instalasi Pengolahan Limbah Komunal

C. Penerapan / Operasionalisasi Ipal Komunal

2.

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Sanitasi / Kebersihan Lingkungan

4. Program Peningkatan Kesadaran Sanitasi Masyarakat

A. Sosialisasi Sanitasi Masyarakat

B. Pemberdayaan Ksm Pembangunan Mck Plus Dan Ipal

Sumber : Dok. SPPIP Kab. Deli Serdang Tahun 2011

Tabel 5.9. Strategi Dan Program Persampahan Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1. Meninjau Kembali Organisasi Pengelolaan Persampahan

1. Program Pembinaan Teknis Organisasi Pengelolaan Sampah Kabupaten Deli Serdang

A. Peninjauan Kembali Organisasi Pengelolaan Persampahan

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Persampahan

2. Program Pengembangan Pembangunan Persampahan

A. Pengadaan Armroll 6m3

B. Pengadaan Kontainer Besi 6m3

C. Pengadaan Dump Truck Kapsitas 6m3

D. Pangadaan Becak Sampah

E. Pembangunan Tps Pas. Bata

F. Pembangunas Tps Terpadu 3r

G. Pengadaan Tong Sampah

(31)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 31

NO STRATEGI PROGRAM

Swasta Dalam Pengelolaan Persampahan

4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan

4. Program Peningkatan Kesadaran Sanitasi Masyarakat

A. Sosialisasi Dan Kamanye Kebersihan Lingkungan Kepada Mayarakat

B. Sosialisasi Penerapan 3r Kepada Masyarakat (Sumber Produksi Sampah)

C. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat Persampahan

Sumber : Dok. SPPIP Kab. Deli Serdang Tahun 2011

Tabel 5.10. Strategi Dan Program Jalan Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1. Meningkatkan Kualitas Jalan Kota Dan Jalan Lingkungan

1. Program Peningkatan Jalan Kabupaten Deli Serdang

A. Peningkatan Kualitas Jalan Kabupaten

B. Penambahan / Pembangunan Jalan Kabupaten

C. Pemeliharaan Jalan Kabupaten Deli Serdang

2. Program Peningkatan Kualitas Dan Pembangunan Jalan Lingkungan

A. Pembangunan Dan Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Desa Sekip

B. Pembangunan Dan Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Desa Bakaran Batu

C. Pembangunan Dan Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Kelurahan Cemara

D. Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Kelurahan Lubuk Pakam Pekan

E. Pembangunan Dan Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Kelurahan Lubuk Pakam I/Ii

F. Pembangunan Dan Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Kelurahan Lubuk Pakam Iii

G. Pembangunan Dan Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Desa Tanjung Garbus I, Desa Pagar Merbau Iii, Desa Pasar Melintang, Dan Desa Pagar Jati.

H. Peningkatan Kualitas Jalan Lingkungan Kelurahan Paluh Kemiri, Kel. Petapahan, Dan Kel. Syahmad

I. Pebangunan Jalan Inspeksi/ Sempadan Sungai-Sungai Besar Di Kecamatan Lubuk Pakam (Sungai Kuala Namu, Dan Sungai Batu Gingging)

2.

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemeliharaan Jalan Lingkungan

3. Program Pelibatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemeliharaan Jalan Lingkungan

A. Sosialisasi Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemeliharaan Jalan Lingkungan

(32)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 32

Tabel 5.11. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dan Tata Ruang Kota Lubuk Pakam

NO STRATEGI PROGRAM

1. Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kecamatan Lubuk Pakam

1. Program Pembinaan Teknis Penataan Ruang Kabupaten Deli Serdang

A. Penyusunan Rencana Rinci / Masterplan Kawasan Cepat Tumbuh Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

B. Penyusunan Rtbl Kawasan Lapangan “Segitiga” Lubuk Pakam

2. Meningkatkan Kualitas Rth Kota Maupun RTH Lingkungan

2. Program Pembangunan Rth Kota :

A. Pembangunan Taman Kota Kabupaten Deli Serdang

B. Pemeliharaan Taman Dan Hutan Kota Kabupaten Deli Serdang

C. Penanaman Tanaman Turus Jalan Dan Sempadan Sungai Serta Sempadan Rel Kereta Api Kabupaten Deli Serdang

D. Pemeliharaan Tanaman Turus Jalan Dan Sempadan Sungai Serta Sempadan Rel Kereta Api Kabupaten Deli Serdang

3. Programpembangunan Rth Lingkungan :Kabupaten Deli Serdang

A. Pembangunan Taman Bermain Dan Lapangan Olah Raga Lingkungan

B. Pemeliharaan Taman Bermain Dan Lapangan Olah Raga Lingkungan

3.

Meningkatkan Peran Masyarakan Dan Swastan Dalam Pengelolaan Rth Kota Maupun Lingkungan

4. Program Pelibatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemeliharaan Taman Bermain Dan Lapangan Olah Raga Lingkungan

A. Sosialisasi Fungsi Dan Manfaat Serta Pengelolaan Taman Bermain Dan Lapangan Olah Raga Lingkungan

B. Pelaksanaan Minggu Bersih Dan Goto`Ng Royong Kabupaten Deli Serdang

Sumber : Dok. SPPIP Kab. Deli Serdang Tahun 2011

5.4.6. Indikasi Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

(33)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 33

(34)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 34

(35)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 35

Tabel 3.14 :

(36)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 36

(37)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 37

(38)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 38

(39)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 39

Tabel 5.14. Strategi dan Program Pembuangan Limbah Rumah Tangga

Tabel 3.17 :

(40)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 40

Tabel 3.18 :

(41)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 41

(42)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 42

Tabel 5.15. Strategi dan Program Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Sumber : Dok. SPPIP Kab. Deli Serdang Tahun 2011

5.4.7. Indikasi Permasalahan dan Opsi Pengembangan Sanitasi A. Area Beresiko Sanitasi

(43)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 43

Analisis yang dilaksanakan berdasarkan data sekunder, data primer dari hasil survey EHRA (Environmental Health Risk Assesment) terhadap sampel 19 kelurahan/desa yang berada pada 7 Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang dengan analisis penilaian melalui 3 (tiga) sistem skenario penilaian yaitu :

1. Skenario 1, merupakan hasil studi EHRA;

2. Skenario 2, merupakan hasil persepsi SKPD digabung dengan studi EHRA; dan 3. Skenario 3, melalui hasil Pembobotan.

Kawasan Penanganan Kuratif (92,6 Ha)

Arahan Penangan Kawasan Secara Kuratif dilakukan untuk merevitalisasi kawasan dengan mengatur perkembangan permukiman baru yang sudah ada.

Pengaturan dilakukan dengan peningkatan kualitas sanitasi, penyehatan lingkungan, perbaikan drainase. Perapihan kapling rumah, penambahan fasilitas umum sebagai runa publik

Kawasan Penanganan Preventif (266,3 Ha)

(44)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 44

KAWASAN PRIORITAS SPPIP - RPKPP : DESA SEKIP, KECAMATAN LUBUK PAKAM

KABUPATEN DELI SERDANG

DESA SEKIP

Kecamatan

Lubuk Pakam

Kawasan Penanganan Kuratif

(45)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 45

5.5. ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PAM (RISPAM) 5.5.1. Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut : - Potensi / Kekuatan

1. Sungai – sungai yang memiliki debit sepanjang tahun dan melintas di wilayah Kabupaten Deli Serdang ada sebanyak 5 Sungai yaitu Sungai Belawan, sungai Deli, Sungai Percut, Sungai Serdang dan Sungai Ular. Empat dari lima sungai tersebut sudah dipakai PDAM Tirtanadi sebagai sumber pengadaan air bersih untuk Kota Medan dan Deli Serdang, yakni : a. Sungai Belawan dengan 2 unit bangunan pengolahan air dengan kapasitas 1600 l/det di

Sunggal dan 500 l/det di Hamparan Perak.

b. Sungai Deli dengan 1 bangunan unit pengolahan air dengan kapasitas 1700 l/det. c. Sungai Belumai (anak Sungai Serdang) dengan 1 unit bangunan pengolahan air dengan

kapasitas 1000 l/det

d. Sungai Ular dengan kapasitas 120 l/det.

e. Kapasitas debit ketiga sungai tersebut secara natural sudah maksimal dimanfaatkan untuk pengadaan air bersih Kota Medan dan sekitarnya.

2. Pada saat ini sumber air bersih yang potensial seperti air permukaan Sungai Belawan, Sungai Deli, Sungai Serdang dan Sungai Ular sudah dieksploitasi oleh PDAM Tirtanadi Medan untuk memenuhi kebutuhan air Kota Medan dan sebagian wilayah Deli Serdang. Hal ini menyebabkan terbatasnya sumber air permukaan untuk digunakan sebagai air bersih.

3. Pengembangan Waduk lau Simene yang merupakan waduk multi fungsi yang terdapat di Desa Kuala Sungai Dekah, Kecamatan Biru – Biru. Waduk Lausimeme direncanakan seluas ± 385,2 Ha dengan tinggi 74 m dan daya tampung air total ± 22.200 m3. Waduk lausimeme akan berfungsi sebagai pengendalian banjir (skala perencanaan 40 tahun), Penyediaan air minum (3700 l/det), Pembangkit Listri Tenaga Air (PLTA) 2800 KW, Pariwisata, Pengairan dan perikanan.

4. Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas untuk masyarakat menengah ke atas di perkotaan, sementara pelayanan air minum untuk masyarakat miskin selain belum memadai, juga harus membayar lebih mahal.

- Permasalahan Pengembangan

1. Terjadinya konversi lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan Budidaya, dari lahan pertanian menjadi kawasan non pertanian/urban, sehingga berakibat terganggunya ekosistem.

2. Tingginya laju pertumbuhan pemukiman di wilayah Kabupaten Deli Serdang, terutama yang berbatasan dengan Kota Medan mengakibatkan volume limbah pemukiman seperti sampah dan tinja bertambah besar.

(46)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 46

4. Berpindahnya Bandara Polonia ke Kualanamu maka wilayah sekitar bandara Kualanamu akan berkembang menjadi kawasan permukiman perkotaan, sehingga membutuhkan sarana dan prasarana permukiman yang cukup besar dengan biaya yang besar.

5. Ruas jalan negara yang ada di wilayah Kabupaten Deli Serdang seperti Medan – Deli serdang – Binjai, Medan – Lubuk Pakam – Serdang Bedagai dan Medan – Pancur Batu – Sibolangit – karo akan menurun tingkat daya hubungnya dari tahun ke tahun dan dalam 20 tahun kedepan tingkat daya hubungnya mencapai kelas E atau macet total.

- Faktor strategis

1. Letak wilayah geografis yang strategis merupakan satu – satunya alternatif yang dapat menampung kejenuhan / limpasan pembangunan Kota Medan.

2. Pada kondisi 2010, di Kabupaten Deli Serdang terdapat 922.210 penduduk angkatan kerja yang merupakan sumber daya manusia yang potensial bagi pembangunan sehingga mendukung kegiatan pembangunan dan investasi di Kabupaten Deli Serdang.

3. Penempatan Bandar Udara Internasional di Kualanamu mempercepat pertumbuhan perdagangan, jasa dan pemukiman.

4. Kabupaten Deli Serdang dilalui oleh jalan trans Sumatera sehingga mempermudah akses angkutan barang dan orang antara kabupaten Deli Serdang dengan Wilayah lainnya di Sumatera dan Jawa relatif lancar dan mendukung pembangunan ekonomi masyarakat.

5.5.2. Kondisi SPAM yang ada A. SPAM Dikelola PDAM/UPT

Terdiri dari 20 Kecamatan dan 2 Kecamatan dikelola oleh Mayarakat. SPAM Ibukota Kabupaten dikelola oleh PDAM Tirtanadi Cabang Deli Serdang baik Jaringan Perpipaan (JP) dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). SPAM Ibukota Kecamatan dikelola oleh PDAM Tirtanadi Cabang Deli Serdang dan Tirta Deli yang terdiri dari Jaringan Perpipaan (JP) dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). Kondisi SPAM Eksisting Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 5.1.Skematik SPAM Eksisting Kota Lubuk Pakam

Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan

(47)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 47

- Jaringan Perpipaan (JP)

(1). Unit Air Baku

Air baku yang digunakan untuk SPAM Kota Lubuk Pakam adalah Sungai Ular. Pengembangan SPAM dengan air baku Sungai Ular dibangun tahun 1995 (MUDP II) dengan lokasi intake dekat Jembatan Kereta Api, areal yang disediakan sekitar 2 Ha, pada awalnya dilengkapi dengan WTP Paket Baja kap. 4 x 30 L/dt, saat ini dengan meningkatnya kebutuhan air, produksi ditingkatkan menjadi 160 L/dt dengan durasi operasional sekitar 22-24 jam/hari.

(2). Unit Produksi

Unit produksi SPAM Sungai Ular adalah Paket Pengolahan Air lengkap dengan proses koagulasi-flokulasi-sedimentasi dan filtrasi, dilakukan pembubuhan tawas, soda api dan kaporit dalam proses penjernihan air baku Sungai Ular tersebut sehingga menjadi layak untuk dikonsumsi.

(3). Kinerja Unit Produksi

Kinerja Unit produksi SPAM IPA Sungai Ular saat ini sudah termanfaatkan secara maksimal.

Tabel 5.16. Kinerja Unit Produksi SPAM IPA Sungai Ular No Nama

Pendistribusian air SPAM IPA Sungai Ular dilakukan dengan cara pemompaan melalui reservoir distribusi 1000 m3 di lokasi IPA tersebut, dengan pipa distribusi PVC Ø 250 mm sepanjang 7.500 m hingga ke pusat Kota Lubuk Pakam.

(48)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 48

(5). Unit Pelayanan

Pelayanan air minum PDAM untuk Kota Lubuk Pakam pada saat ini sudah menjangkau 13 desa/ kelurahan yang ada, dengan unit pelayanan berupa sambungan rumah dan hidran umum.

- Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

Untuk masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan PDAM, secara swadaya masyarakat menggunakan SPAM non perpipaan, seperti : sumur pompa air tanah dangkal, dan sumur gali.

Gambar 5.2. Skematik SPAM Eksisting Bukan Jaringan Perpipaan

Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan

SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) - Jaringan Perpipaan (JP)

Dari 22 IKK yang ada di Kabupaten Deli Serdang, hanya 13 IKK yang telah memiliki SPAM perpipaan yang dikelola PDAM Tirtanadi Cabang Deli Serdang dan PDAM Tirta Deli. - Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

Di Kabupaten Deli Serdang masih terdapat Ibu Kota Kecamatan yang belum memiliki SPAM perpipaan, dengan demikian masyarakat masih secara swadaya menggunakan SPAM non perpipaan seperti: sumur pompa air tanah dangkal, sumur gali dan PAH (Penampungan Air Hujan) untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

B. SPAM Dikelola Non PDAM/UPT

SPAM yang dikelola Non PDAM/UPT hanya SPAM Ibukota Kecamatan dan SPAM Pedesaan. SPAM Ibukota Kabupaten untuk Jaringan Perpipaan (JP) Tidak ada dikelola Non PDAM. SPAM Ibukota Kabupaten untuk Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) Tidak ada yang dikelola institusi tertentu, masyarakat secara swadaya/ individual membuat SPAM non perpipaaan. SPAM Ibukota Kecamatan (IKK) terdiri dari jaringan Perpipaan. SPAM IKK untuk Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) Tidak ada yang dikelola institusi tertentu, masyarakat secara swadaya/ individual membuat SPAM non perpipaan berupa sumur gali/ sumur pompa.

SPAM Pedesaan terdiri dari Jaringan Perpipaan (JP) dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). SPAM Pedesaan untuk Jaringan perpipaan yang ada bersumber dari aliran sungai kecil dan mata air dengan pengaliran secara gravitasi, pada umumnya SPAM ini dikelola oleh kelompok masyarakat secara swadaya. Tidak ada SPAM Pedesaan Bukan Jaringan Perpipaan yang dikelola institusi tertentu, masyarakat secara swadaya/ individual membuat SPAM non perpipaaan berupa sumur gali/ sumur pompa.

Sumur Bor Pompa Produksi/

(49)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 49

SPAM yang dikelola Non PDAM/UPT terdapat 2 Kecamatan. SPAM ini dikelola oleh masyarakat atau yayasan secara swadaya. SPAM yang dikelola Non PDAM/UPT hanya SPAM Ibukota Kecamatan dengan Jaringan Perpipaan (JP).

SPAM Jaringan perpipaan yang ada bersumber dari aliran sungai kecil dan mata air dengan pengaliran secara gravitasi, pada umumnya SPAM ini dikelola oleh kelompok masyarakat secara swadaya dan Yayasan.

Tabel 5.17. SPAM IKK Perpipaan Non PDAM di Kabupaten Deli Serdang

No. Kecamatan SPAM Pengelolaan

1. Gunung Meriah Sungai+perpipaan+ HU Masyarakat

2. STM Hulu Mata Air+ perpipaan + HU Yayasan

Sumber : Survey Lapangan, 2012

5.5.3. Kendala dan Permasalahan

SPAM Kabupaten Deli Serdang dikelola oleh PDAM Tirtanadi Deli Serdang dan PDAM Tirta Deli memiliki kendala dan permasalahan kompleks meskipun sudah terjalin kerjasama operasional (KSO) sejak 1981. Kendala dan permasalahan yang terjadi pada bagian teknis, keuangan, kelembagaan dan manajemen. Kendala dan permasalahan yang bersifat fisik dan non fisik ini menyebabkan keterbatasan atau ketersediaan pendukung pada sistem penyelenggaraan air minum itu sendiri.

A. Unit Kerja Teknis Operasional & Pemeliharaan

SPAM Kabupaten Deli Serdang yang dikelola oleh PDAM Tirtanadi Deli Serdang dan PDAM Tirta Deli menyebabkan Konflik antarwilayah dalam pemanfaatan air baku lintas wilayah tersebut. Permasalahan teknis juga bisa disebabkan oleh bencana sehingga mempengaruhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tersebut. Ruang lingkup teknis operasional dan pemeliharaan berasal dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Adapun permasalahan tiap unit teknis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.18. Kendala dan permasalahan aspek teknis operasional dan pemeliharaan

No Parameter Teknis Permasalahan

1 Unit air baku  Debit berfluktuasi, kecil dan terbatas

 Sulit melakukan pengelolaan 2 Unit produksi  Tidak memiliki instalasi pengolahan

 Kualitas air minum tidak terkontrol

 Terjadinya kerusakan pompa 3 Unit distribusi  Sulit mengatur tekanan di dalam pipa

 Kerusakan pada pompa distribusi

 Kerusakan pada pipa dan banyaknya lumpur pada pipa

 Wilayah pelayanan terbatas dan sulit dikembangkan 4 Unit pelayanan  Kerusakan/aus pada meter air

 Kerusakan pada pipa

Gambar

Tabel 5.2. Rencana Sistem Perkotaan Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2030
Tabel 5.3. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan RTRW
Tabel 5.5. Strategi Dan Program Penataan Bangunan Dan Lingkungan
Tabel 5.9. Strategi Dan Program Persampahan Kota Lubuk Pakam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Endang Widyorini, MS, Psikolog selaku ketua Program Studi Pasca Sarjana Magister Profesi Psikologi Unika Soegijapranata, terimakasih atas kesempatan yang ibu berikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya hubungan yang signifikan antara sikap terhadap layanan bimbingan dengan intensi memanfaatkan layanan

Dari pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran dan setelah dilakukan pembuktian kualifikasi, maka dari 6 (enam) Penyedia Barang yang dievaluasi, Penyedia Barang

Kesimpulan dari beberapa definisi tersebut adalah bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang

Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

Maka, persoalan yang diteliti dalam hal ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum waris adat Tapanuli Selatan, mekanisme penyelesaian sengketa

Analisis kadar abu dengan metode pengabuan kering dilakukan dengan cara mendestruksi komponen organik sampel dengan suhu tinggi di dalam suatu tanur pengabuan ( furnace ), tanpa

dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. 32 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar..., hal. 33 Kunandar, Penilaian Autentik ...,