• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS INDEKS RISIKO SUMBER PENULARAN AKTIF KEJADIAN KUSTA PADA ANAK DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS INDEKS RISIKO SUMBER PENULARAN AKTIF KEJADIAN KUSTA PADA ANAK DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2015"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

INDEKS RISIKO SUMBER PENULARAN AKTIF KEJADIAN KUSTA PADA ANAK DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2015

RAMDANI RAMLI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI SURABAYA

(2)

TESIS

INDEKS RISIKO SUMBER PENULARAN AKTIF KEJADIAN KUSTA PADA ANAK DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2015

RAMDANI RAMLI NIM. 101414553026

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI SURABAYA

(3)

INDEKS RISIKO SUMBER PENULARAN AKTIF KEJADIAN KUSTA PADA ANAK DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2015

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Epidemiologi Minat Studi Epidemiologi

Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Oleh:

RAMDANI RAMLI NIM. 101414553026

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI SURABAYA

(4)

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis Minat Studi Epidemiologi

Program Studi Epidemiologi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Magister Epidemiologi (M.Epid.) pada tanggal 20 Juli 2016

Mengesahkan

Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S NIP. 19560303 198701 2 001

Tim Penguji:

Ketua

Anggota

:

:

Dr. RR. Soenarnatalina M, Ir., M.Kes

1. Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S

(5)

iii

PERSETUJUAN

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Epidemiologi (M.Epid.)

Minat Studi Epidemiologi Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Oleh:

RAMDANI RAMLI NIM. 101414553026

Menyetujui,

Surabaya, 20 Juli 2016

Pembimbing Ketua,

Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S NIP. 19540625 198303 1 002

Pembimbing,

Prof. Dr. Chatarina U.W, dr., M.S., M.PH NIP. 19540916 198303 2 001

Mengetahui,

Koordinator Program Studi Epidemiologi

(6)

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Ramdani Ramli

NIM : 101414553026

Program Studi : Epidemiologi Minat Studi : Epidemiologi Angkatan : 2014

Jenjang : Magister

menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tesis saya yang berjudul:

INDEKS RISIKO SUMBER PENULARAN AKTIF KEJADIAN KUSTA PADA ANAK DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2015

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 20 Juli 2016

(7)

KATA PENGANTAR Pendidikan S-2 Epidemiologi dan mencapai gelar Magister Epidemiologi (M.Epid). Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orangtua penulis ayahanda Drs. H. Ramli dan ibunda Hj. Jumasia dan Saudara/i penulis yang telah menjadi motivator terbaik bagi penulis.

Tesis ini berisikan mengenai faktor risiko dan indeks risiko sumber penularan aktif kejadian kejadian kusta pada anak di Kabupaten Bangkalan. Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Dr. Windhu Purnomo, dr.,M.S selaku pembimbing I dan Prof. Dr.Chatarina U. W,dr.,M.S.,M.PH pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi dan saran hingga terselesaikannya tesis ini.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., M.T., AK.,CMA., CA selaku rektor Universitas Airlangga Surabaya yang telah berkenan menerima penulis untuk belajar di Program Magister Program Studi Epidemiologi

2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang telah memberikan kebijakan dalam penyusunan usulan penelitian tesis.

3. Prof. Dr. Chatarina U. W, dr., M.S., M.PH selaku Koordinator Program Magister Epidemiologi beserta seluruh dosen dan karyawan yang telah memberikan ilmunya serta memberikan pelayanan selama saya menuntut ilmu di Universitas Airlangga Surabaya.

4. Prof. Dr. Rika Subarniati T, dr,. S.KM, Dr.Soenarnatalina, ir., M.Kes dan Priyo Santoso, S.KM, M.Kes selaku anggota penguji tesis atas kesediannya menguji dan membimbing dalam perbaikan tesis.

5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Kabid P2PM, Kasie P2M dan Wasor Kusta Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan beserta Staf, yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian dan membantu dalam kelancaran penelitian di Kabupaten Bangkalan.

6. Puskesmas sewilayah Kabubaten Bangkalan dan petugas kusta di Puskesmas Wilayah Kabupaten Bangkalan, yang telah membantu dalam penelitian ini.

(8)

8. Teman-teman angkatan 2014 dan 2015 S2 Epidemiologi FKM UNAIR dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

9. Sahabat dara daeng di Sulawesi Selatan yang selalu memberi semangat dan motivasi bagi penulis.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini. Tesis ini telah penulis susun dengan optimal, namun tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan, kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca demi kesempurnaan tesis ini.

Surabaya, 2016

(9)

SUMMARY

The occurence of the disease is an interaction between the various factors, those are host (host), germ (the agent) and the environment (environment), through a process known as transmission chain. It consists of six components, cause, source of infection, way out of the transmission source, modes of transmission, how to infect the host, and the host.

Leprosy is a very complex issue and an issue of humanity completely. Problems encountered in patients not only from the medical aspect but also their psychosocial aspect as a result of the disaese. The incidence of leprosy in children is a problem, although the disease is not fatal but can inflict disability and threaten their future. Leprosy is widespread in tropical and subtropical regions which is sultry and humid with unsanitary and unhealthy living environment. This disease may only be transmitted through close contact, such as between a mother and child.

Leprosy is a chronic infectious disease caused by M. leprae and affects mainly the skin and peripheral nerves. In 2011-2013 reported by WHO the most number of new leprosy patients was in India with 134 759 new cases in 2013, then Brazil 33 303 new cases, and the third place was Indonesia with 18 994 cases.

Ministry of Health RI 2015 report that leprosy in children during 2008-2014 the new case detection rate in 2008-2014 was still high at 11.12 per 100,000 population. The proportion of MB on 2008-2014leprosy is relatively static ie 80% -83%. High leprosy burden in children found in 11 provinces in 2011, 14 provinces in 2012, and 13 provinces in 2013.

By 2015, the proportion of children in Bangkalan leprosy is still above the national target of 5%. Based on these data where in recent years the proportion of leprosy children of 12% is still far from national indicators of achievement in terms of eradication of leprosy which is 5%. It can be concluded that child leprosy is a problem in Bangkalan especially for leprosy.

The purpose of this study was to develop a risk index of active transmission resources of leprosy occurence in children in bangkalan district. This research was an analytic observational study using case control study design. The sample in this study consisted of sample of cases 31 people, and control sample 31 people. So the total sample were 82 people. The sampling technique used in this study was simple random sampling while the technique of collecting data by conducting interviews, observations, and measurements directly in the field. Data were analyzed using descriptive and inferential analysis, in which the inferential analysis using simple logistic regression and multiple logistic regression.

(10)

temperature (p value = 1.000), humidity (p value = 0.643), and lighting (p value = 0.643) did not match to be candidate because it was under the candidate variable value (p value <0.25). The final result of multiple regression analysis, there were four indicators of the incidence of children leprosy. Those were the child's age, intensity of contacts, knowledge of parenting and parenting parents. The final results obtained were risk index of active transmission resources of leprosy

occurrence in children in bangkalan district (-6,078 + 3,558 * Age (6-14) + 2,170*

Parenting Parents (less) + 1,802* Parent’s Knowledge (less) + 2,549* history of

contact (intense)).

(11)

ABSTRACT

Leprosy is a chronic infectious disease caused by M. leprae and affects mainly the skin and peripheral nerves. Leprosy has been spread throughout the world with concentration, especially in developing countries that hygiene and sanitation is poor. Leprosy can strike all ages no exception in children, or infants. The purpose of this study was to develop a risk index of active transmission resources of leprosy occurence in children in bangkalan district. The study was observational epidemiological studies analytic case control method. The sample size in this study 62 people, 31 cases and 31 controls with sampling methods Simple Random Sampling. The results of this study indicate that there were 6 variables of candidates to be continued to multiple logistic regression analysis, those were the child's age (p value = 0.032), history of vaccine (p value = 0.115), history of contact (p value = 0.000), parental knowledge (p value = 0.006), parenting parents (p value = 0.001) and ventilation (p value = 0.144) ,. While the gender variable (p value = 0.443), nutritional status (p value = 1.000), long lived (p value = 0.561), population density (p value = 0.602), socioeconomic (p value = 0.799), temperature (p value = 1.000), humidity (p value = 0.643), and lighting (p value = 0.643) did not match the condition because the candidate variable value was (p value <0.25). The final result of multiple regression analysis, there were four indicators of the incidence of children leprosy, those are child's age, intensity of contacts, knowledge of parenting and parenting parents. The final results obtained were risk index of active transmission resources of leprosy occurrence in

children in Bangkalan district (-6,078 + 3,558 * Age (6-14) + 2,170* Parenting

Parents (less) + 1,802* Parent’s Knowledge (less) + 2,549* history of contact

(intense)). Risk index leprosy incidence in children is expected to be utilized as a measuring tool in helping health workers, especially health centers for early screening in society especially for children at the age of 0 until 14 years old, so potentially children affected by leprosy can be seen and detected by applying the indexes that have been obtained.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... i

SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PRASYARAT GELAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN... v

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN ISTILAH ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah ... 1

1.2 Kajian Masalah ... 8

2.1 Pengertian Penyakit Kusta ... 12

2.2 Sejarah Penyakit Kusta ... 13

2.3 Etiologi Penyakit Kusta ... 13

2.4 Epidemiologi Penyakit Kusta ... 15

2.5 Patogenesis Penyakit Kusta ... 17

(13)

xiii

4.7 Teknik dan Prosedur Pengambilan Data ... 67

4.8 Pengolahan dan Analisa Data ... 67

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA ... 70

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 70

5.2 Karakteristik Sampel ... 71

5.2 Analisis Deskriptif ... 72

5.3 Analisis Inferensial ... 77

BAB 6 PEMBAHASAN ... 92

6.1 Karakteristik Responden ... 92

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 2.1

Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Kusta Kabupaten Bangkalan Tahun 2011- 2015... Proporsi Kusta Anak Berdasarkan Jumlah Penduduk Anak Tahun 2014-2015 ...

Klasifikasi tipe PB dan MB menurut Widoyono 2011 ... Kriteria penentuan tipe pengobatan kusta dengan cara MDT WHO... Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks... Definisi Operasional...

Distribusi Umur Sampel Anak di Kabupaten

Bangkalan...

Distribusi Jenis Kelamin Sampel Anak di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Pendidikan Orangtua Anak di Kabupaten Bangkalan...

Distribusi Pekerjaan Orangtua Anak di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Status Hubungan Kejadian Kusta Pada Anak di Kabupaten

Bangkalan... Distribusi Lama Kontak Kejadian Kusta Pada Anak di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Intensitas Kontak Kejadian Kusta Pada Anak di Kabupaten

Bangkalan... Distribusi Klasifikasi Kontak Kejadian Kusta Pada Anak di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Umur Di Kabupaten Bangkalan ... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Riwayat

Vaksinasi Di kabupaten Bangkalan

...

(15)

xv

Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Lama Bermukim Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Riwayat Kontak Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Pengaruh

Kepadatan Hunian Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Sosial Ekonomi Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Pengetahuan Orangtua Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Pengaruh Pola Asuh Orangtua Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Pengaruh

Ventilasi Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Pengaruh Suhu Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berasarkan Kelembaban Di Kabupaten Bangkalan... Distribusi Kejadian Kusta Pada Anak Berdasarkan Pencahayaan Di Kabupaten Bangkalan... Rangkuman Hasil Uji Regresi Logistik Sederhana Kejadian Kusta Pada Anak di Kabupaten Bangkalan... Hasil Analisis Regresi Berganda Kejadian Kusta Pada Anak Di Kabupaten Bangkalan... Nilai Spesivisitas dan Sensitifitas Indeks Risiko Kejadian Kusta anak…...

Skor Kategori Variabel Kejadian Kusta Pada

Anak...

Penerapan Formula Indeks Dalam Contoh

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Tabel Halaman Gambar 1.1 Jumlah penderita kasus baru kusta per provinsi tahun

2013...

2 Gambar 1.2 Proporsi Kusta MB Dan Proporsi Kusta Pada Anak

Tahun 2008-2014... 4

Gambar 1.3 Kusta Pada Anak Tahun

2014...

8 Gambar 2.1 Mycobacterium leprae. ... 14 Gambar 2.2 Tren Proporsi dan Kasus Baru Kusta pada Anak 0-14 Tahun

2011-2013... 17 Gambar 2.3 Perjalanan Penyakit Kusta... 19

Gambar 2.4 Segitiga Epidemiologi...

...

27

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ...

...

55 Gambar 4.1 Skema dasar Studi Kasus Kontrol...

...

55 Gambar 4.2

Gambar 5.1 Gambar 5.2

Kerangka Operasional Penelitian...

...

Peta Kabupaten Bangkalan...

...

(17)

xvii Lampiran 1

: Informed Consent Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 : Output Pengolahan Data SPSS Lampiran 5 : Sertifikat Laik Etik

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian dari Kampus

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian dari Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian dari Bakesbangpol Kabupaten Bangkalan

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan

Lampiran 10 : Surat izin Uji Coba Kuesioner dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Lampiran 11 : Dokumentasi

(18)

Daftar Arti Lambang

- : Sampai dengan

% : Persen

> : Lebih dari

< : Kurang dari

≥ : Lebih dari sama dengan

≤ : Kurang dari sama dengan

/ : Per

+ : Positif

- : Negatif

o

C : Derajat celsius

n : Besar sampel

α : Alfa

β : Beta

Daftar Singkatan

BTA : Basil Tahan Asam

BCG : Bacillus Calmatte Guerine BT : Borderline Tuberkuloid

BB : Mid Borderline

BL : Borderline Lepromatous

CDR : Case Detection Rate DDS : Diamino Difenil Sulfon Depkes : Departemen Kesehatan EKT : Eradikasi Kusta Tahun

IMT : Indeks Massa Tubuh

I : Indeterminate

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak KMS : Kartu Menuju Sehat

(19)

xix

MB : Multi Basiler

MDT : Multidrug Therapy

OR : Odds Ratio

PB : Pausi Basiler

PR : Prevalence Rate

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat P2M : Penanggulangan Penyakit Menular

PL : Penyehatan Lingkungan

RFT : Realease From Treatment

Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

SD : Standar Deviasi

TT : Tuberkuloid

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta Shalawat dan salam juga tercurahkan pada Rasulallah SAW

Puji dan syukur tak hentinya penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan limpahan rahmat-Nya dan shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan pula

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan segala rahmat dan anugrah-Nya, tidak lupa shalawat serta salam kita ucapkan kepada junjungan kita Nabi

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta Shalawat dan salam juga tercurahkan pada Rasulallah SAW

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala Rahmat dan KaruniaNya serta Salawat dan salam kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat, Berkah, dan Hidayahnya serta shalawat dan salam penulis haturkan

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Berkah, dan Hidayah-Nya serta shalawat dan salam penulis haturkan

ix KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya pada penulis, shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada