• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PERMAINAN KARTU GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB ANAK DI RAUDHOTUL ATHFAL AL-MUTTAQIN SECANG KABUPATENG MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EFEKTIVITAS PERMAINAN KARTU GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB ANAK DI RAUDHOTUL ATHFAL AL-MUTTAQIN SECANG KABUPATENG MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATENG MAGELANG TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

SITI M U S T O F I Y A H

NIM : 114 06 563

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

DEKLARASI

B isrn i l l ah i rrahm anirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran - pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran - pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqasyah skripsi.

Salatiga, 20 Juli 2008 Peneliti,

(3)

. Stadion No. 03 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

NOTA PEMBIMBING

Lamp. :

Hal : Naskah Skripsi

Yth. Ketua STAIN Di Salatiga

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah kami meneliti mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini naskah saudari:

Nama : SITIMUSTOFIYAH

NIM. : 11406563

Judul : EFEKTIFITAS PERMAINAN KARTU GAMBAR

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA

ARAB ANAK DI RAUDHOTUL ATHFAL

AL-MUTTAQIN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008

Demikian ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut dapat dimunaqosyahkan.

Demikian harap menjadi perhatian.

Wassalamu 'laikum wr. wb.

Pembimbing,

(4)

Judul

Nama

NIM.

Program Studi

EEHKT1FITAS P E R M A IN A N K A R T U G A M B A R

D A L A M M E N IN G K A T K A N K E M A M P U A N

B A H A S A A R A B A N A K DI R A U D IIO T U L

A T H F A L A L -M U T T A Q IN SE C A N G

K A B U P A T E N M A G E L A N G T A H U N 2 0 0 8

SIT1 MUSTOFIYAH

11406563

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji

(5)

a j Ujo ia C5Ac. ^ i* il c^ jiL

(6)

Skripsi ini saya persembahka ^

- Ibuku yang tersayang

Suami dan anakku '

^ tAbu Yahya & M. Nafl’uddin)

Teman - temanku

Almameter tercinta

(7)

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

IIALAMAN PERSEMBAI LAN... KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... j B. Rumusan Masalah... 5

v,. I tijUuii Penehtsan ... 5

D. Hipotesis Penelitian ... £ E. Kegunaan Penelitian ... 0

F. Definisi Istilah/ Operasional... 7

G. Metodologi Penelitian... 7

H. Instrumen Penelitian... 9

i.Sistematika Penelitian... 10

BA. B II LAN DAS AN TEORI A. Teori Permainan Kartu Gambar... 1 ]

B. Kemampuan Bahasa Arab... 21

(8)

F. Hfektifitas permainan kartu gambar Bahasa Arab dalam

meningkatkan kemampuan Bahasa Arab anak... 29

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. (iambaran Umum Lokasi Penelitian... 31

B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus... 43

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi per Siklus... 56

B. Pembahasan... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 59

B. Saran - saran ... 60

D A H AR PUSTAKA

(9)

2007/2008 ... 36 Tabel 2 Daftar siswa RA Al-Muttaqin Secang, Kabupaten Magelang, Tahun

2007/2008 ... 37 Tabel 3 Nama Responden Siswa RA Al-Muttaqin Secang. Kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2007/2008 ... 37 Tabel 4 Sudut/ Area A!-Muttaqin Secang. Kabupaten Magelang ... 30 Tabel 5 Prosentase Hasil Test Bahasa Arab R A Ai-Muttaqin Secang.

Kabupaten Magelang Sikius } (Sebelum Menggunakan

Metode Kartu Gambar Bahasa Arab)... 44 l abel 6 Prosentase Hasil Test Bahasa Arab RA Al-Muttaqin Secang,

Kabupaten Magelang Siklus H (Menggunakan Metode

Kartu Gambar Bahasa Arab Hitam Putih)... ... 47 Tabel 7 Prosentase Hasil Test Bahasa Arab RA Al-Muttaqin Secang,

Kabupaten Magelang Siklus III (Menggunakan Metode

(10)

Puji syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah

berkenan melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah Nya sehingga dapat

menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini, penyusun

telah banyak melibatkan orang lain dalam melancarkan tugas dari awal sampai

akhir. Untuk itu. tiada kata yang pantas untuk diucapkan, kecuali ungkapan rasa

terima kasih yang setulus tulusnya terutama yang terhormat:

!. Bapak DR. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga

2. Ibu Dra. Siii Asdscjoh, selaku Dosen Peinbirnbsng yang telah mencurahkan

tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa

kenai lelah sehingga tersusunnya skripsi ini.

3. Ibu Nuijati Hcrijah selaku Kepala RA A!-Muttaqin yang telah memberi

ijin kepada penulis untuk melakukan penelitiian tii PA yang beliau

pimpin.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberi dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan

dan kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan.

(11)
(12)

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan sesuai Undang - Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 200.' adalah sebagai berikut:

"Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab" (Departemen Pendidikan Nasional 2005:8)

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan

pembangunan nasional, manusia dalam hal ini menjadi subyek. Mengenai subyek

pembangunan tidak lepas dari pendidkan, terutama Pendidikan Taman Kanak

-Kanak yang merupakan awal kehidupan anak, memberikan dorongan ataupun

stimulasi agar anak berkembang secara optimal, apa yang dipejari anak pada

awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak pada kehidupan

mendalang. Untuk itu 'Paman Kanak - Kanak merupakan upaya pendidikan yang

bermakna untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak tanpa

merusakkan kondisi fisiknya. Hal ini seperti disebutkan dalam Dokumen Standar

Kompetensi Taman Kanak - kanak dan Raudlatul Athfal sebagai berikut:

T u ju a n Pendidikan Taman Kanak -Kanak dan Raudlatul Athfal nHalah membarnu anak didik mengembangkan potensi baik psikis dan fisik yang m eliputi moral dan nilai - nilai agama, social emosional, kognitif, baha&a, fisik/ motorik, kemandirian dan seni untuk siap m em asuki pendidikan dasar." (Departemen -Pendidikan Nasional, Jakarta: 2 0 0 4 :5 J

(13)

Masalah atau pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana

kondisi pendidikan Taman Kanak - Kanak di negara kita? Pada dasarnya

Pendidikan Taman Kanak - Kanak di negara kita menghadapi masalah kuantitas,

kwalitas, efisiensi dan efektivitas, serta relevansi pendidikan (Suyanto, 1990:1)

Mal ini dipertegas oleh Coni Semiawan banyak permasalahan dalam

pendidikan Taman Kanak - Kanak. Permasalahan itu berkaitan pemerataan serta

input pendidikan yang kurang memadai, proses pendidikan yang kurang efektif,

dan mutu keluaran yang kurang memuaskan. (Coni Semiawan, 2002:4)

Pembelajaran di Taman Kanak - Kanak / Raudholul Athfal masih

tradisional dalam memberikan materi atau kegiatan yang dilaksanakan dengan

metode bercakap - cakap sehingga anak menerima pengetahuan kurang mengerti

atau kurang jelas. Di lain pihak dalam rangka menghadapi era globalisasi

program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk

memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing yang tangguh dapat

terwujud jika peserta didik memiliki kreativitas, kemandirian, kemampuan dasar

dan mudah menyesuaikan diri terhadap pembahan - perubahan yang terjadi pada

berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Untuk mencapai tuntutan di

Raudhotul Athfal Al-Mutiaqin Secang anak harus menguasai ketrampilan

membaca iqra sebagai bekal atau modal dasar.

Pendidikan adalah suatu sistem yang mana pendidik, anak didik,

materi, alat, tujuan dan lingkungan, saling berkaitan antara satu dengan yang

(14)

Kembali pada sistem pendidikan sebagai suatu sistem, apabila

dikaitkan dengan prestasi belajar anak Raudhotul Athfal Al-Muttaqin Secang

sebagai hasil dari pengajaran tidak hanya dipengaruhi oleh subyek didiknya saja

tetapi juga faktor - faktor lain yang mempengaruhinya baik dalam diri anak

maupun dari luar diri anak didik itu.

Faktor dari dalam diri anak yaitu kemampuan pemikiran atau kognitif,

afektif, psikomotor. Khusus mengenai kognitif meliputi aspek - aspek

intelegensi, bahasa, penalaran, persepsi, klasifikasi, kreatilitas, ingatan, perhatian,

keseimbangan dan perbandingan (Zaichkowsky, 1990:85).

Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu diciptakan permainan.

Dengan permainan yang sesuai, beberapa kendala dalam arus komunikasi guru

siswa dapat teratasi.

Dengan memperhatikan perkembangan anak Raudhotul Athfal

Al-Muttaqin Secang yang berada pada masa keemasan (golden age), permainan

membutuhkan minat dan daya ingatan, maka peneliti mencetak media dalam

bentuk permainan kartu gambar Bahasa Arab. Sebagai salah satu bentuk

permainan dapat membawa anak seolah - olah mereka sedang bermain, sehingga

rasa tegang dan jenuh pada anak dapat dikurangi seperti ditulis J. Moenks dan

AMP Knors, permainan dapat mengurangi ketegangan (Siti Rahayu Haditomo,

1984.12).

Seperti halnya Cony Semiawan berpendapat bahwa pelaksanaan

pembelajaran pada pra sekolah (Taman Kanak — Kanak) yang selama ini

(15)

sesuai dunianya, yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk aktif dan kreatif

dengan menerapkan konsep belajar sambil bermain (Conny Semiawan, 2002:5).

Sehubungan dengan hal itu maka proses belajar Raudhotul Athfal

Al-Muttaqin Secang menggunakan permainan kartu gambar bahasa arab dalam

mengenalkan kata benda bahasa Arab untuk mempermudah penyampaian materi

dan mudah dimengerti anak Taman Kanak - Kanak / Raudhotul Athfal

Al-Muttaqin Secang.

Jika dikaitkan dengan permainan kartu gambar Bahasa Arab, maka

salah satu masalah yang dihadapi oleh pendidik dan pengajaran agama Islam

sekarang adalah bagaimana cara mengajarkan agama pada anak didik sehingga

memperoleh hasil yang diharapkan.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan

permainan kartu gambar Bahasa Arab dengan teknik bermain atau bercakap

-cakap. Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar agar proses

belajar mengajar lebih efektif.

Mengenalkan kata benda bahasa Arab Raudhotul Athfal Al-Muttaqin

Secang ada beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Alokasi waktu untuk pengenalan kata benda Bahasa Arab tersedia waktu

tertentu.

2. Dengan metode bermain waktu yang relative singkat anak - anak memiliki

pengetahuan dan ketrampilan.

(16)

menumbuhkan daya ingat dengan menggunakan kartu gambar Bahasa Arab.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan Bahasa Arab anak di Raudhotul Athfal Al-Muttaqin

Sccang sebelum menggunakan kartu gambar?

2. Bagaimana penerapan permainan kartu gambar dalam pengajaran Bahasa

Arab?

3. Bagaimana efektifitas permainan kartu gambar dalam meningkatkan

kemampuan Bahasa Arab anak di Taman Kanak - Kanak / Raudhotul Athfal

Al-Muttaqin Secang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, penulis menentukan tujuan penelitian

sebagai berikut:

1. Mengetahui kemampuan Bahasa Arab anak di Raudhotul Athfal Al-Muttaqin

Secang sebelum menggunakan kartu gambar.

2 Mengetahui penerapan permainan kartu gambar dalam pengajaran Bahasa

(17)

3. Mengetahui efektifitas permainan kartu gambar dalam meningkatkan

kemampuan Bahasa Arab anak di Taman Kanak - Kanak / Raudhotul Athfal

Ai-Muttaqin Secang.

D. Hipotesis Penelitian

Daiam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

"Pemakaian kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Arab Anak di

Raudhotul Athfal Ai-Muttaqin Secang dibandingkan tidak menggunakan metode

kartu gambar.

K. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini didasarkan pada manfaat teoritis dan

manfaat praktis sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan dari dunia pendidikan

khususnya, pendidikan di Raudhotul Athfal Ai-Muttaqin Secang sehingga

dapat memperkaya khasanah dalam pendidikan.

2. Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi beberapa pihak terkait. Dalam hal ini pihak

sekolah, guru, anak didik serta orang tua murid sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan proses belajar mengajar guna meningkatkan kualitas out put

(18)

EFEKTIFITAS PERMAINAN KAR'i'U GAMBAR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB ANAK DI

R AU DI IOTUL ATHFAL AL-MUTTAQIN SECANG KABUPATEN

MAGELANG TAHUN 2008, maka penulis jelaskan di sini kata - kata kunci dari

penelitian ini.

1. Kartu gambar

Adalah media hantu pengajaran yang berupa kartu bergambar benda - benda

dengan warna yang menarik.

2. Kemampuan

Kemampuan adalah daya seseorang untuk melakukan sesuatu.

3. Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah alat komunikasi yang digunakan oleh orang - orang di

Timur Tengah. Karena bervariasinya Bahasa Arab di sana, penulis

memfokuskan Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-qur'an dan Al-IIadits dengan

tata bahasa (nahwu) yang baku, bukan bahasa Arab pasaran.

Adapun variabel peneiuian ini adalah: 1) permainan kartu gambar, dan

2) kemampuan bahasa Arab anak di Raudhotil Athfal Al-Muttaqin Sccang.

G. Metode Penelitian

I. Populasi

Dalam penelitian populasi dan sample pada hakekalnya adalah sama

yaitu merupakan sumber data penelitian, maka dapat berwujud orang, atau

(19)

Adapun obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data tersebut populasi. (Joko P. Subagyo, 1999 : 23). Maka

populasi adalah semua obyek penelitian.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa Raudhotul

Aihfal Al-Mutiaqin Secang kelompok B yang berjumlah 27 siswa.

Mengingat penelitian ini penelitian populasi, maka seluruh siswa

Raudhotul Athfal Al-Muttaqin Secang kelompok B yang berjumlah 27 siswa

a/ tersebut menjadi responden.

2. T eknik Analisa Data

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research),

karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah

pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif,

sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik/ metode/ strategi

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

a. Rancangan Penelitian

Sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian ini, peneliti merancang

dahulu penelitian yang akan dilakukan. Rancangan ini meliputi langkah

-langkah penerapan metode kartu gambar bahasa Arab (pendahuluan, inti,

evaluasi).

b. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Raudhotul Athfal

(20)

c. Langkah - langkah / Siklus Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, yaitu siklus I. siklus II, dan

siklus III. Maksud dari 3 tahapan ini adalah untuk mengetahui kekurangan

-• kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam

siklus berikutnya.

d. Pengumpulan Data

Tahap ini merupakan tahapan yang penting, karena dari data yang

diperoleh peneliti dapat mengetahui ei'ektifitas strategi yang diterapkan.

Dalam mengumpulkan data peneliti mengambil dari hasil evaluasi yang

dilakukan pada masing - masing siklus.

e. Analisis Data

Langkah terakhir adalah menganalisa data yang diperoleh ketika

mengumpulkan data - data. Dari hasil analisa inilah peneliti kemudian

melakukan pembenahan - pembenahan dan perbaikan -- perhaikarr pada

siklus berikutnya. Dalam menganalisa data peneliti membagi nilai - nilai

yang dihasilkan dalam evaluasi menjadi tiga klasifikasi, yaitu baik,

cukup, dan sedang.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam rr.?ngumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik. (Subarsimi. 1998:151).

Instrumen dalam penelitian ini meliputi buku pelajaran, pertanyaan

pertanyaan yang disiapkan peneliti dar. berhubungan dengan materi yang

(21)

!. Sistem atika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. masing -- masing bab berisi sebagai

berikut:

BAB IPENDAIIUI.UAN Latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan

penelitian, definisi istilah/ operasional,

metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB H KAJIAN PUSTAKA Teori permainan kartu gambar, bermain

datt perkembangan bahasa, Bahasa Ara^

Bahasa Al-qur’an, Urgensi pembelajaran

Bahasa Arab sejak usia dini, efektifitas

permainan kartu gambar Bahasa Arab

dalam meningkatkan kemampuan Bahasa

Arab anak.

BAB Hi

PELAKSANAAN PENELITIAN : Gambaran umum lokasi dan subyek

penelitian. Deskripsi Pelaksanaan Per

Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN : Deskripsi per Siklus dan Pembahasan

(22)

A. Teori Permainan Kartu Gam bar

Secara garis besar permainan kartu gambar bahasa Arab dapat

penulis jelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1: Metode Permainan Kartu Gambar Bahasa Arab

No Kegiatan M etode

1. Guru menjelaskan alat peraga permainan kartu gambar bahasa Arab

Bercakap - cakap

2. Anak membagikan kartu gambar bahasa Arab

Pemberian tugas

3. Salah satu anak menjawab permainan kartu gambar bahasa Arab

Tanya jawab

Permainan adalah satu bentuk media pembelajaran yang srumpun

dengan simulasi. Di kalangan pendidik permainan (games) dan simulas'

(simulation), sering dianggap dua hal yang identik. Menurut Clark Abt (1989 :

15 - 19) yang dikutip oleh Henry Ellington keduanya harus dibedakan.

Permainan lebih merupakan sarana menggiring peserta untuk berkopetisi

misalnya untuk mencapai kemenangan yang diatur, lebih dulu disepakati.

Sedang simulasi lebih menerapkan situasi tiruan yang lebih mengacu pada

suatu keadaan nyata, dimana peserta diharapkan dapat menempatkan diri

mengambil suatu peran dai ain situasi tiruan, kadang - kadang orang keliru

dalam menafsirkan bahwa permainan itu hanya semata - mata untuk

(23)

mendapatkan kesenangan namun permainan kartu gambar bahasa Arab disini

adalah kegiatan untuk mencapai tujuan.

Adapun latar belakang kegiatan belajar dengan permainan ini

sebagaimana dikemukakan tokoh yaitu:

1. Herbert Spencer : anak kelebihan energi, tiap anak punya sisa

kekuatan yang harus disalurkan lewat

bermain.

2. Hurlock : anak butuh pelepasan tekanan lingkungan itu

dapat disembuhkan.

3. J J. Rousseau : bermain adalah kodrat anak sebab anak ingin

bebas.

4. M. Frank : bermain adalah cara belajar diri sendiri (Siti

Partini, 1987 : 40).

Permainan dapat menimbulkan kegiatan belajar yang menarik.

Anak usia 4 - 6 tahun dalam masa pertumbuhan segera langsung bila diajak

bermain. Permainan merupakan suatu selingan dalam acara rutin yang

berlangsung di kelas sehari - hari. Pendapat Dearden yang dikutip oleh Lift

Anis Ma’shumah dalam buku Paradigma Pendidikan Islam, 2001: 227 bahwa

bermain merupakan kegiatan non serius dan segalanya ada dalam kegiatan itu

sendiri yang dapat memberikan kepuasan bagi anak. Telah dipahami bahwa

bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi usia

(24)

prasekolah dan dengan bermain akan mempunyai makna penting bagi

pertumbuhan anak. Karena bermain tidak saja dapat meningkatkan

perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor saja, tetapi juga

perkembangan bahasa, disiplin, moral, kreativitas, social, dan lain - lain.

Dalam buku yang sama Lift (2001: 228) juga mengutip pendapat

Brewer sebagai berikut : “ derajat partisipasi anak dalam kegiatan bermain,

yaitu bersifat soliter (bermain seorang diri), bermain sebagai penonton,

bermain pararel, bermain asosiatif, dan bermain bersama.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan kartu

gambar bahasa Arab memenuhi criteria yang dikcmukakan oleh para ahli

tersebut. Karena permainan kartu gambar bahasa Arab tidak hanya digunakan

didaiam kelas, tetapi juga dilaksanakan diluar kelas, dengan guru maupun

anak melakukan sendiri.

Fungsi permainan kartu gambar bahasa Arab membuat suasana

belajar menjadi senang, bahagia, santai dan gembira tanpa ada tekanan.

Permainan kartu gambar bahasa Arab, merupakan salah satu pengembangan

media grafis (tulis dan gambar). Media grafis sebagai media yang

mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, melalui kombinasi

(25)

Mengutip pendapat Dworetzky. Mocslichatocn R dalam bukunya

Metode Pengajaran di Taman Kanak - Kanak (1999: 37) kegiatan bermain

anak digolongkan m enjadi:

1. Bermain secara soliter

Yaitu anak bermain sendiri atau dapat juga dibantu oleh guru. Pada

peneliti menganggap bermain secara soliter mempunyai fungsi yang

penting, karena setiap kegiatan bermain jenis ini 50% akan menyangkut

kegiatan edukatif dan 25% menyangkut kegiatan otot kasar, contohnya

seperti kegiatan menari, meloncat - loncat atau berlari.

2. Bermain secara pararel

Yaitu anak bermain sendiri - sendiri secara berdampingan. Jadi tidak ada

interaksi anak satu dengan anak yang lain. Anak senang dengan kehadiran

anak lain, tetapi belum terjadi keterlibatan di antara mereka. Selama

bermain secara pararel anak sering menimkan apa yang dilakukan oleh

anak lain yang berdekatan. Dengan cara meniru anak akan belajar berbagi

tema bermain yang dimiliki anak lain

3. Bermain asosiatif

Taman Kanak - Kanak membawa berbagai pembahan bagi anak usia TK

dalam kegiatan sosialnya. Bermain asosiatif terjadi bila anak bermain

bersama kelompoknya. Misalnya, menepuk - nepuk air beramai- ramai,

(26)

4. Bermain secara kooperatif

Terjadi bila anak secara aktif menggalang hubungan dengan anak - anak

lain untuk membicarakan, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan

bermain. Pemahaman nonverbal sering merupakan awal kegiatan untuk

mengadakan interaksi secara verbal dan koordinasi social yang terjadi

pada bermain secara asosiatif atau kooperatif.

Dalam bermain kartu gambar bahasa Arab ini tergolong jenis

Audio Visual Aids. Tujuan permainan kartu gambar Bahasa Arab yaitu untuk

menumbuhkan daya ingat anak, karena anak akan lebih mudah mengingat

benda yang dilihat secara langsung, walaupun dalam hal ini hanya gambarnya

saja.

Kegunaan dan sekaligus kelebihan permainan kartu gambar, yaitu:

1. Permainan kartu gambar dapat dilaksanakan di luar atau di dalam

2. Permainan kartu gambar biayanya murah

3. Permainan kartu gambar dapat menumbuhkan daya ingat

4. Permainan kartu gambar dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan guru

5. Permainan kartu gambar mudah dan praktis dibawa ke mana saja.

Proses/ cara penggunaan permainan kartu gambar bahasa Arab,

yaitu:

(27)

2. Kartu gambar dibagikan, setiap anak mendapatkan 5 kartu gambar bahasa

Arab

3. Anak menyebutkan kartu gambar Bahasa Arab yang dipegang masing

-masing anak secara bergantian.

4. Jika anak tidak bisa menjawab, teman yang lain membantu untuk

menyebutkan.

5. Guru menjadi fasilitator

Frank danTheresa sebagaimana dikutip Lift Anis Ma’shumah

dalam buku Paradigma Pendidikan Islam (2001: 228) mengemukakan nilai

bermain bagi anak, di antaranya:

1. Bermain membantu pertumbuhan anak

2. Bermain memberikan kebebasan anak untuk bertindak

3. Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa

4. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan

antar pribadi

Dari pendapat di atas maka permainan kartu gambar bahasa Arab

ini merupakan bentuk permainan bagi anak yang memiliki korelasi positif

dengan pengembangan bahasa anak. Hal ini lebih memantapkan penulis dalam

meneliti efektifitas penggunaan permainan kartu gambar bahasa Arab dalam

(28)

Peneliti mengenai permainan kartu gambar bahas Arab pada anak

membuktikan bahwa permainan dapat memajukan aspek - aspek motorik,

kreatifitas, kecakapan - kecakapan social dan kognitif serta perkembangan

dan emosional.

Lift Anis Ma’shumah dalam buku Paradigma Pendidikan Islam

(2001:228) akhirnya menyimpulkan bahwa bermain merupakan cara dinamis

untuk belajar. Oleh karena begitu besar nilai bermain dalam kehidupan anak,

maka pemanfaatan kegiatan bermain dalam program kegiatan anak TK

merupakan syarat mutlak. Bagi anak TK belajar adalah bermain dan bermain

sambil belajar.

Hartley, Frank, dan Goidenson sebagaimana dikutip Moeslichatoen

R dalam bukunya Metode Pengajaran di Taman Kanak - Kanak

mengemukakan terdapat 8 fungsi bermain bagi anak :

1. Menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Contohnya, meniru ibu

masak di dapur, dokter mengobati orang sakit, dan sebagainya.

2. Untuk melakukan berbagai peran yang ada di dalam kehidupan nyata

seperti guru mengajar di kelas, sopir mengendari bus, petani menggarap

sawah, dan sebagainya.

3. Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup

yang nyata. Contohnya ibu memandikan anak, ayah membaca koran,

(29)

4. Untuk menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul - mukul kaleng,

menepuk - nepuk air, dan sebagainya.

5. Untuk melepaskan dorongan - dorongan yang tidak dapat diterima seperti

berperan sebagai pencuri, menjadi anak nakal, pelanggar lalu lintas, dan

lain - lain.

6. Untuk kilas balik peran - peran yang biasa dilakukan seperti gosok gigi,

sarapan pagi, naik angkutan kota, dan sebagainya.

7. Mencerminkan pertumbuhan seperti pertumbuhan misalnya semakin

bertambah tinggi tubuhnya, semakin gemuk badannya, dan semakin dapat

berlari cepat.

8. Untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian masalah

seperti menghias ruangan, menyiapkan jamuan makan, pesta ulang tahun

Dalam buku yang sama Moeslichatoen (2001:34) juga mengutip

pendapat Hetherington dan Parke bermain juga berfungsi untuk

mempermudah perkembangan kognitif anak. Dengan bermain akan

memungkinkan anak meneliti lingkungan, mempelajari segala sesuatu, dan

memecahkan masalah yang dihadapinya. Bermain juga meningkatkan

perkembangan social anak. Dengan menampilkan berbagai peran, anak

berusaha untuk memahami peran orang lain dan menghayati peran yang akan

diambilnya setelah ia dewasa kelak. Sedangkan Dworetzky menguatkan

(30)

interaksi dalam permainan mempunyai peran penting bagi perkembangan

kognitif dan social anak.

Berdasarkan semua uraian di atas kelebihan pada permainan kartu

gambar adalah menekan sedikit lupa karena sewaktu - waktu anak dapat

membuka, bemain dan mengingat kembali kartu gambar bahasa Arab untuk

menumbuhkan daya ingat serta anak - anak dalam menenma materi pelajaran

akan mudah karena seolah - olah anak - anak sedang bermain. Rasa jenuh dan

tegang yang teijadi pada anak akan dapat dihilangkan dengan permainan kartu

gambar bahasa Arab. Dengan permainan kartu gambar bahasa Arab membawa

ke situasi menarik, santai, tenang, dan menggembirakan serta menyenangkan.

Dalam penelitian ini yang dimaksud permainan kartu gambar

pembelajaran yang berisi kata benda Bahasa Arab yang digunakan untuk

proses belajar di Taman Kanak - Kanak.

Kriteria bermain disebutkan oleh Dworetzky dalam bukunya

Introduction to Child Development dan dikutip Moeslichatun dalam bukunya

Metode Pengajaran di Taman Kanak - Kanak (1999: 31) adalah sebagai

berikut:

1. Motivasi intrinsik. Tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak,

karena itu dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena adanya

(31)

2. Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan

untuk dilakukan.

3. Bukan dikeijakan sambil lalu. Tingkah laku itu bukan dilakukan sambil

lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya,

melainkan lebih bersifat pura - pura.

4. Cara/ tujuan. Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya. Anak

lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri daripada keluaran yang

dihasilkan.

5. Kelenturan. Bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik

dalam bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

Ada beberapa hal yang perlu penulis jelaskan di sini kaitannya

dengan bermain, yaitu:

1. Tujuan bermain

Tujuan bermain yaitu untuk meningkatkan pengembangan seluruh aspek

perkembangan anak usia Taman Kanak - Kanak baik perkembangan

motorik, kognitif, bahasa, kreatifitas. emosi dan social.

2. Fungsi bermain

Fungsi bermain dan interaksi dalam permainan mempunyai peran penting

bagi perkembangan kognitif dan social anak. Fungsi bermain tidak saja

(32)

perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, krcalifitas dan

perkembangan fisik anak.

3. Tempat dan ruang

I empat dan ruang bermain dapat dilakukan di dalam dan di luar ruang

kegiatn bermain dalam rangka mengembangkan kemampuan social

sebagaimana ditentukan dalam tujuan yaitu kegiatan bermain kartu gambar

cocok dilakukan di dalam ruang atau di luar ruang. Permainan kartu

gambar dapat dilakukan di mana saja.

B. Kem ampuan Bahasa A rab

Kemampuan adalah daya seseorang untuk melakukan sesuatu.

Bahasa adalah kemampuan penguasaan alat komunikasi, baik alat

komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda - tanda

dan isyarat. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi anak untuk

mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya.

Jadi kemampuan bahasa adalah daya yang dimiliki anak didik dari

sebuah proses belajar mengajar dalam hal kemampuan berkomunikasi.

Factor - factor yang mendukung kemampuan bahasa di antaranya adalah:

a. Bertambahnya umur anak

b. Kesehatan fisik dan mental anak

(33)

d. Kecerdasan anak

e. Status social ekonomi orang tua

Bahasa Arab adalah alat komunikasi yang digunakan oleh orang

-orang di Timur Tengah. Karena bervariasinya Bahasa Arab di sana, penulis

memfokuskan Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-qur’an dan Al-Hadits dengan

tala bahasa (nahwu) yang baku, bukan bahasa Arab pasaran.

Secara garis besar kemampuan bahasa Arab dapat diartikan sebagai

daya yang dimiliki anak didik dalam melakukan komunikasi dengan

menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa Al-qur’an dan Al-Hadits.

C. Bermain dan Perkembangan Bahasa Anak

Sebagaimana telah banyak diketahui, bahwa masa kanak - kanak

identik dengan bermain. Segala hal yang berkaitan dengan fase kanak - kanak.

selalu dihubungkan dengan bermain. Dari sini muncullah berbagai inovasi di

bidang pendidikan usia kanak - kanak yang semuanya dikaitkan dengan

bermain, semisal belajar sambil bermain.

Jika kita telaah lebih dalam sebenarnya bermain tidak hanya

monopoli anak - anak. Orang dewasa pun tidak lepas dari permainan, bahkan

usia lanjut. Kecenderungan manusia ketika dalam kondisi yang penat, lelah,

baik pikiran maupun fisik, mereka membutuhkan refreshing (penyegaran

(34)

Fisik atau pikiran yang lelah jika tidak diimbangi dengan

refreshing akan mengakibatkan ketertekanan, stres, bahkan depresi. Selalunya

ujung dari semua hal ini adalah negative, bisa mengasingkan diri, tidak

bersosialisasi, bahkan sebagian nekat bunuh diri.

Kaitannya dengan bahasa, bermain dapat dijadikan salah satu

alternative dalam mengenalkan bahasa kepada anak. Bermain di sini dapat

dilakukan dengan bernyanyi, mendongeng, bercerita, atau permainan peran.

Dalam masa kanak - kanak hal yang paling mudah digunakan

adalah bernyanyi. Dengan bernyanyi secara tidak sadar anak akan dapat

menghafalkan puluhan bahkan ratusan kosa kata, kemudian merangkainya

menjadi sebuah kalimat.

Dengan kartu gambar pada usia TK, anak - anak akan lebih tertarik untuk

belajar bahasa dari pada cara konvensional yang cenderung membuat anak

-anak bosan dan tidak tertarik.

D. Bahasa Arab sebagai Bahasa AI-qur’an

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Yusuf ayat 2 sebagai berikut:

(35)

Q.S. A z Zumar : 28 :

Sesungguhnya kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).

Q.S Asy Syu’ara*: 194 - 195 :

p*r* (4 ^ pbli^

A rtinya: Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas.

Q.S. A sy-Syura: 7:

r ’y j j JUjJ C S j^ ^ ^ blp^S Jib )! U L - jl wLU'-iSj

> ff * £ 9 * ff / ^ ^ S , ’

c|iR£J 5^-'

^

(36)

Dari semua ayat di atas, jelaslah bahwa Al-qur’an diturunkan oleh Allah SWT

kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril dengan

bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa

-bahasa lain di dunia. Allah SWT Maha Mengetahui akan rahasia Al-qur’an,

mengapa menggunakan bahasa Arab. Dilihat dari sejarah kitab - kitab

terdahulu hanya AI-qur’an yang menggunakan bahasa Arab.

Perbedaan yang sangat nyata antara Al-qur’an dengan kitab - kitab terdahulu

(Taurat, Zabur, Injil) adalah bahwa Al-qur’an diturunkan untuk seluruh alam,

sebagaimana Nabi Muhammad juga diutus untuk seluruh manusia hingga

akhir zaman kelak. Berbeda dengan kitab - kitab sebelum Al-qur’an yang

hanya diturunkan hanya untuk bangsa tertentu (Bani Israil). Berdasarkan hal

ini, maka berarti bahasa Arab yang merupakan bahasa Al-qur’an jelas

memiliki kelebihan yang sangat banyak hingga dapat dijadikan kitab bagi

seluruh umat manusia di muka bumi ini. Di antara kelebihan yang dapat

dirasakan adalah Al-qur’an yang berjumlah 30 juz dapat dihafal oleh ribuan

manusia di muka bumi ini. Coba bandingkan dengan bahasa lain, bisakah

dihafal dengan jumlah yang demikian banyak?

Mahmud Yunus (1983:21) dalam buku Metodik Khusus Bahasa Arab

menjelaskan tujuan mempelajari Bahasa Arab sebagai berikut:

1. Supaya faham dan mengerti apa - apa yang dibaca dalam sembahyang

(37)

2. Supaya mengerti membaca Al-Qur’an, sehingga dapat mengambil

petunjuk dan pengajaran daripadanya, bukan seperti burung beo saja.

3. Supaya dapat belajar ilmu agama Islam dalam buku - buku yang banyak

dikarang dalam Bahasa Arab, seperti ilmu tafsir, hadits, fiqih dan

sebagai n ya.

4. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam Bahasa Arab untuk

berhubungan dengan kaum muslimin di luar negeri, karena bahasa Arab

itu sebenarnya bahasa umat Islam di seluruh dunia, bahkan bahasa Arab

masa sekarang telah menjadi bahasa ilmiyah.

E. Urgensi pembelajaran Bahasa Arab sejak usia dini

Salah satu kaidah ushul fiqih mengatakan bahwa: “maa laa

yatimmul waajibu illa bihi fahuwa waajibun” (segala sesuatu yang tidak

sempurna sebuah kewajiban tanpanya, maka ia pun menjadi wajib). Contoh

yang mudah adalah wudhu. Sholat hukumnya wajib, kemudian sholat tidak

sempurna kecuali dengan wudhu, maka wudhu hukumnya juga wajib.

Seorang muslim wajib mengamalkan Al-qur’an dan AI-Hadits. Untuk

memahami Al-qur’an dan Al-Hadits harus memahami bahasa Arab, maka

mempelajari bahasa Arab pun menjadi wajib. Ini adalah pendapat sebagian

(38)

Dewasa ini telah popular istilah generasi qur’ani yaitu sebuah generasi yang

menjadikan Al-qur’an sebagai landasan berpikir, berbuat, dan beraktifitas di

setiap kesehariannya. Generasi qur’ani adalah sebuah gagasan yang sangat

cemerlang dan memang begitulah seharusnya seorang muslim. Namun untuk

menuju kepada generasi qur’ani sudahkah kita melakukan usaha?

Pertanyaan ini patut diajukan mengingat saat ini berkembang generasi yang

justru menafsirkan Al-qur’an sesuai dengan kepentingan dan tafsirannya

sendiri, yang jauh dari maksud dan tujuan yang sebenarnya.

Maka dari itulah untuk menghindari pemahaman yang salah tentang Al-qur’an

perlu ditanamkan pengertian dan pengetahuan tentang bahasa Arab sejak usia

dini. Minimal dalam usia ini anak mencintai dan memahami bahasa Arab

sebagai bahasa Al-qur’an.

Mahmud Yunus (1983:21) dalam buku Metodik Khusus Bahasa Arab

menjelaskan kaedah umum untuk mengajarkan Bahasa Arab sebagai berikut:

1. Hendaklah mengajarkan bahasa itu dimulai dengan bercakap - cakap dan

membaca.

2. Hendaklah disertakan nama barang dengan barangnya dan kalimat dengan

maknanya, dengan tiada memakai bahasa Indonesia.

3. Hendaklah diajarkan kepada murid - murid kalimat yang mengandung

(39)

4. Mengajarkan nahwu shorof (gramatica) pada mulanya, tiada dipentingkan,

melainkan dengan disambilkan waktu pelajaran bercakap - cakap dan

membaca.

5. Mengajarkan bahasa itu hendaklah menurut metode “mempergunakan

panca indra”

6. Untuk pelajaran bahasa hendaklah diadakan latihan dengan lisan dan

tulisan supaya murid - murid terpaksa mengulang pelajarannya.

7. Hendaklah pelajaran bahasa itu menarik hati.

Berdasarkan pendapat Mahmud Yunus di atas, yang diadaptasi dalam

pengajaran bahasa Arab usia TK, metode permainan kartu gambar dalam

pengajaran bahasa Arab di Radlatul Athfal Al-Muttaqin Secang setidaknya

lelah memenuhi persyaratan di antaranya:

1. Hendaklah mengajarkan bahasa itu dimulai dengan bercakap - cakap dan

membaca, (disesuaikan dengan usia TK lebih dititik beratkan kepada

bercakap - cakap)

2. Hendaklah disertakan nama barang dengan barangnya dan kalimat dengan

maknanya, dengan tiada memakai bahasa Indonesia (dalam usia kanak

-kanak penulis memandang tidak mengapa memakai bahasa Indonesia

(40)

3. Hendaklah diajarkan kepada murid - murid kalimat yang mengandung

pengertian, bukan kata - kata saja, (hal ini akan dapat terbantu dengan

permainan kartu gambar)

4. Mengajarkan nahwu shorof (gramatica) pada mulanya, tiada dipentingkan,

melainkan dengan disambilkan waktu pelajaran bercakap - cakap dan

membaca, (penulis memandang belum waktunya mengajarkan dalam usia

k anak - k anak)

5. Mengajarkan bahasa itu hendaklah menurut metode “mempergunakan

panca indra”

6. Untuk pelajaran bahasa hendaklah diadakan latihan dengan lisan dan

tulisan supaya murid - murid terpaksa mengulang pelajarannya.

7. Hendaklah pelajaran bahasa itu menarik hati.

Dari tinjauan di atas, maka tepatlah kiranya penggunaan permainan kartu

bahasa Arab dalam pengajaran Bahasa Arab di Raudhatul Athfal Al-Muttaqin

Secang.

F. Efektifitas permainan kartu gambar Bahasa Arab dalam meningkatkan

kemampuan Bahasa Arab anak

Dari beberapa uraian di atas, maka penulis mengajukan sebuah

(41)

meningkatkan kemampuan Bahasa Arab anak. Hal ini didasarkan beberapa

hal, di antaranya:

1. Usia anak - anak adalah usia bermain, sehingga proses pembelajaran akan

lebih efektif dengan pendekatan metode bermain.

2. Permainan kartu bahasa Arab mudah digunakan, karena guru hanya

sekedar menunjukkan kartu bahasa Arab dan siswa melihat,

memperhatikan, dan menirukan yang diucapkan guru secara berulang

-ulang.

3. Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memainkannya, karena metode

(42)

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam bab III ini penulis ingin memaparkan keadaan lokasi

dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Hal ini penulis pandang perlu karena

untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya

juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan. Memaparkan

kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil dari penelitian

ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan kondisi yang ada tentunya

juga dipertimbangkan untuk penerapan metode kartu gambar dalam

pembelajaran Bahasa Arab ini. Secara garis besar lokasi penelitian dapat

penulis sampaikan hal - hal berikut:

L Profil RA Al-Muttaqin Secang

a. Nama dan alamat RA Al Muttaqin Kauman Secang

b. Tahun Pendirian 1 Agustus 1982

c. Nomor Piagam Akreditasi Mk/24/PP004/326/2002/lJuli 2002

d. Yayasan Pengelola Muslimat NU

e. Jumlah Rombongan Belajar 2 rombel

i'. Jumlah Lokal 2 lokal

g. Jumlah Kelas 2 loka)

h. Kamar mandi/ WC 1 lokal

(43)

j. Jumlah Siswa : 52 anak

k. Meja guru : 4 buah

1. Kursi guru : 4 buah

m. Meja anak : 22 buah

n. Kursi anak : 75 buah

o. Meja area : 5 buah

p. Almari : 3 buah

q. Rak : 5 buah

r. Status Tanah : wakaf, luas 75 m

2. Letak Geografis

Penelitian ini dilaksanakan pada RA Al-Mutaqin, Sccang

Kabupaten Magelang propinsi Jawa Tengah. RA Al-Mutaqin, Sccang

terletak di kompiek masjid Al-Muttaqin Secang, Kabupaten Magelang.

Dari sisi geografis RA Al-Mutaqin, Secang tergolong strategis, karena

mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi, maupun angkutan umum karena

terletak di pusat kota kecamatan Secang. Dari terminal Secang hanya

berjarak kurang lebih 400 m, tepatnya di Jalan Temanggung RT 08, RW

03 Kauman Secang, Magelang. RA Al-Muttaqin diapit oleh beberapa

dusun, sebelah selatan dusun Sandangsari, sebelah utara dusun Gusaran,

sebelah timur dusun Sumbersari, dan sebelah barat dusun Ngabean.

Walaupun terletak tidak jauh dari pusat keramaian, namun begitu suasana

khidmat dalam belajar tetap terjaga karena terhindar dari lalu lalang

(44)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Letak RA Al-Mutaqin, Secang

Keterangan:

1. Terminal Secang 2. Masjid Al-Muttaqin 3. RA Al-Muttaqin 4. Pasar Secang 5. Dusun Sandangsari 6. Dusun Gusaran 7. Dusun Ngabean 8. Dusun Sumbersari

3. Sejarah Singkat RA AI*Mutaqin, Secang

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan takmir masjid

Al-Muttaqin Bpk. Ishaq Al Badar, BA diperoleh keterangan bahwa tanah

yang digunakan untuk pembangunan RA Al-Muttaqin adalah tanah wakaf

yang sebelumnya digunakan untuk gedung KUA Kecamatan Secang.

Dikarenakan KUA sudah memiliki gedung sendiri pada tahun 1982, maka

tanah tersebut oleh waqif diwakatkan dengan syarat digunakan untuk

(45)

masyarakat dan pemerintah desa bermusyawarah untuk merintis

mendirikan pendidikan yang bernuansa Islam. Pada saat itulah terbentuk

para tokoh pendiri RA Al-Mutaqin, Secang Magelang sebagai berikut:

1. Bpk. Ishaq Al Badar, BA. : Pembina

2. Ibu Zaidi : Ketua

'l Ibu Asrijah Suwarto : Sekretaris

4. Ibu Aminatu! Madaniyah A. : Bendahara

5. Bpk. Suwandy : Anggota

6. Ibu Umi Hanik : Anggota

4. Visi RA AI-Mutaqin, Secang

Mempersiapkan generasi muda yang agamis, cerdas, trampil, dan berbudi

mulia.

5. Misi RA AJ-Mutaqin, Secang

a. Mendidik generasi bangsa yang berasaskan Islam

b. Memberikan pola pendidikan yang menyenangkan

c. Memberikan layanan agama yang berkualitas

d. Menanamkan budi pekerti yang luhur dan cinta tanah air.

6. Tujuan RA Al-Mutaqin, Secang

Menghasilkan siswa yang beriman, taqwa, cerdas, trampil, berbudi luhur

dan cinta tanah air.

7. Kegiatan Ekstra RA Al-Mutaqin, Secang

(46)

a. Mengaji

- Mengenal huruf hijaiyah

Menghafal surat pendek

- Menghafal do’a - do’a harian

b. Drum band

c. Seni Tari

8. Kondisi RA AJ-Mutaqin, Secang

Kondisi RA Al-Mutaqin, Secang sudah memenuhi syarat sebagai

tempat proses belajar mengajar. Lingkungan di sekitar lokasi sangat

mendukung sekali terhadap keberhasilan dan perkembangan R A

Al-Mutaqin, Secang, sebab meyoritas penduduknya beragama Islam.

RA Al-Mutaqin, Secang berkembang dengan baik, hal ini dapat diketahui

dengan semakin banyaknya jumlah siswa RA Al-Mutaqin, Secang .

9. Keadaan Guru RA Al-Mutaqin, Secang Tahuc 2007/2008

Dalam sebuah lembaga pendidikan guru memiliki peranan yang

sangat vital bagi kemajuan dan kwalitas di lembaga tersebut. Tidak

berbeda dengan pendidikan usia dini seperti di RA Al-Muttaqin Secang.

Guru yang mengajar memiliki kualifikasi yang dapat

dipertanggungjawabkan, ditambah pengalaman mengajar yang sudah

bertahun - tahun menangani pendidikan usia dini.

Secara lengkap guru di RA Al-Muttaqin Secang dapat dilihat pada table 1

(47)

Tabel 1

Daftar Guru RA Al-Mutaqin, Secang Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

No. Nama NIP Jabatan Pend. K et

1. Nurjati Herijah 150190141 Ka. RA D II

2. Siti Mustofiyah. Guru D II Sedang

menyelesaika

10. Jumlah Siswa RA Al-Mutaqin, Secang Kabupaten Magelang Tahun

2007/2008

Tidak kalah pentingnya dengan guru, murid sebagai syarat

berjalannya sebuah lembaga pendidikan juga memiliki peran yang penting.

Karena apalah artinya guru yang berkualitas jika tidak dibarengi dengan

adanya murid di lembaga tersebut. Jumlah murid yang banyak juga

memiliki arti bahwa lembaga tersebut memiliki kepercayaan masyarakat

sekitar. Dan semakin sedikit jumlah murid atau menurunnya minat

masyarakat sekitar dalam memasukkan putra - putrinya di lembaga

tersebut berarti kurang mendapat kepercayaan. Jika dilihat dari kondisi

siswa RA Al-Muttaqin Secang cukup mendapat kepercayaan dari

masyarakat di sekitar lokasi. Ini terbukti setiap tahun R A Ai-Muttaqin

(48)

Secara jelas kondisi siswa RA A!-Muttaqin Tahun Pelajaran 2007/2008

dapat dilihat dalam table 2 berikut ini:

Tabel 2

Daftar siswa RA A!-Mutaqin, Secang Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

11. Nama Responden Siswa RA Ai-Mutaqin, Secang Kabupaten

Mageiang Tahun 2007/2008

Tabel 3

Nama Responden Siswa R A Al-Muttaqin Secang Tahun Pelajaran 2007/2008

No. No. Induk Inisial Siswa Ket.

(49)

11 1109 H A A Kelompok B i

16 1114 MAH Kelompok B

. . . . ...

24 1122 SDTK Kelompok B

25 U23 YH Kelompok B

Raudhatu! Athfal yang merupakan pendidikan usia kanak - kanak

sangat lepat menerapkan penyampaian materi dengan bermain. Dalam hal

ini RaudhatuI Athfal dan pendidikan usia dini lainnya merupakan

(50)

Raudhatui Athfal AI-Muttaqin Secang dalam membantu penyampaian

materi kepada anak didik memiliki tempat - tempat khusus yang

digunakan anak didik untuk memaksimalkan potensi sesuai dengan bakat

masing - masing. Tempat tersebut biasa disebut dengan sudut/ area.

Sudut/ area di Raudhatui Athfal Al Muttaqin adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Sudut/ Area RA Al-Mutaqin, Secang Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

No. Sudut/ Arca Isi Kct.

1. n Agama 1. Gambar huruf hijaiyah

2. Kaligrafi

(51)
(52)

8. Asturo

10. Drama 1. Panggung gembira

2. Panggung boneka

a. Sudut keagamaan, terdiri dari :

- Bentuk tempat - tempat ibadah dari triplek

- Gerakan sholat dari triplek

- Gerakan wudhu

- Mukena, sajadah, sarung, menadon, tasbih

- Iqro\ yasin, juz amma

- Kaset + CD lagu - lagu nuansa Islam

(53)

Buku - buku macam - macam do’a

b. Sudut keluarga, terdiri dari :

Gambar anggota keluarga

- Boneka anggota keluarga

- Alat - alat dapur mainan

- Telepon mainan

c. Sudut pembangunan, terdiri dari :

Balok - balok mainan

Bombik

- Alat pertukangan mainan

- Alat pertanian mainan

- Patung polisi lalu lintas + rambu - rambu lalu lintas, puzzle,

piastisin

d. Sudut alam sekitar, terdiri dari :

- Pohon - pohonan

- Patung - patung binatang

- B iji-bijian

- Taman bunga

e. Sudut kebudayaan, terdiri dari:

Gambar pakaian adat

Gambar rumah adapt

- Gambar tari tradisional

(54)

b

lagu Islami

Pakaian tari anak

Pakaian drum band dan I paket aiat drum band

Wayang

Ponokawan

Gong

B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

1. Siklus I

a. l ahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dan rencana pelajaran !. soal test 1. dan alat - alat pengajaran

yang mendukung seperti buku Bahasa Arab untuk TK, dan Kamus

Bergambar. Dalam tahap ini peneliti sengaja tidak menyertakan kartu

gambar Bahasa Arab dalam pengajaran. Ha! ini dimaksudkan untuk

memperoleh data prestasi belajar peserta didik sebelum menggunakan

metode kartu gambar Bahasa Arab.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggai 4 Juni 2008 s.d, 13 Juni 2008 di Kelompok B RA

(55)

bertindak sebagai guru, adapun proses pengajaran mengacu pada tahap

perencanaan yang telah dipersiapkan peneliti yaitu apersepsi, motivasi,

penyampaian materi (anggota tubuh), bercakap cakap tentang nama

-nama anggota tubuh, siswa menirukan -nama - -nama anggota tubuh

dengan bahasa Arab yang dicontohkan oleh guru, dan diakhiri dengan

do‘a. Dalam siklus I peneliti belum menyertakan kartu gambar Bahasa

Arab. Selain bertindak sebagai guru peneliti juga bertindak sebagai

observator, sekaligus penguji. Observasi peneliti lakukan bersamaan

dengan proses belajar mengajar, sedangkan tes pada siklus 1 ini

dilakukan pada akhir masa siklus I, yaitu pada tangga! 13 Juni 2008.

Tujuan diadakannya tes ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar

kelompok B dalam materi Bahasa Arab sebelum menggunakan metode

kartu gambar Bahasa Arab,

c. Pengumpulan Data

Tahap berikutnya adalah pengumpulan data. Data terpenting adalah

hasil evaluasi i tes dari siklus i, selain data - data yang lain seperti nama siswa. Untuk menjaga kerahasiaan responden, sengaja hanya

peneliti cantumkan nomor induknya saja. Adapun hasilnya dapat

dilihat pada lampiran (Hasil Test Bahasa Arab RA Al-Muttaqin

Secang Siklus 1 (Sebelum Menggunakan Metode Kartu Gambar

Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2007/2008).

Dari hasil evaluasi siklus ! (terlampir) dapat dianalisa dalam tabel

(56)

i---harapan peneliti, yaitu untuk mencapai ketuntasan belajar minimal

mencapai 85 %.

d. Observasi (Observation)

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, seorang teman guru

(kolaborator) mengamati tindakan yang dilaksanakan siswa dan guru

sesuai dengan lembar kegiatan yang telah disiapkan.

Adapun lembar kegiatan yang diamati meliputi:

! ) Lembar pengamatan guru

Penyampaian pokok - pokok pelajaran

Mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang dibahas

4. i Memberikan informasi/ mengingatkan siswa

(57)

6 7 Memberi kesempatan siswa bertanya

7. Memberi pujian dan motivasi kepada siswa

8. Mengamati dan membimbing tugas siswa

9. Menyimpulkan hasil belajar

2) Lembar Kegiatan Siswa

r No.

; Aspek Kegiatan

h - .... Memperhatikan

2. Membawa buku pelajaran

3. Aktif bertanya

4. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru

5. Dapat mengucapkan kala - kata berbahasa arab sesuai materi

yang diajarkan yaitu tentang anggota tubuh

6. Dapat memahami materi yang dibahas

e. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamalan (observasi) di atas, sebagai berikut:

1) Guru belum menggunakan metode kartu gambar Bahasa Arab

2) Guru kurang dapat memanfaatkan waktu secara efektif, yang

berakibat pada banyaknya waktu yang terbuang.

(58)

f. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I terbukti masih

banyak kekurangan dan kelemahan yang harus dibenahi pada tahap

berikutnya (siklus 2). Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan

prestasi peserta didik dalam mengenai Bahasa Arab. Berdasarkan

refleksi yang telah penulis lakukan, maka revisi yang perlu dilakukan

pada siklus berikutnya menurui hemat penulis adalah sebagai berikut:

1) Guru perlu menggunakan metode dalam pengajaran Bahasa Arab,

dalam hal ini metode kartu gambar Bahasa Arab

2) Guru harus dapat memanfaatkan waktu secara efektif, sehingga

tidak banyak waktu yang terbuang.

3) Guru harus tampil lebih terampil dan bersemangat dalam

memotivasi siswa, sehingga aktif dalam mengikuti pelajaran

2. Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri d3ri rencana pelajaran 11, soal test 11, dan alat - alat pengajaran

yang mendukung. Dalam tahap ini peneliti mulai menggunakan kartu

gambar Bahasa Arab dalam pengajaran, namun masih menggunakan

kartu gambar yang belum berwarna alias hitam putih. Hal ini penulis

maksudkan untuk mengetahui perbedaannya dengan kartu gambar

(59)

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus il dilaksanakan

pada tanggal !4 Juni 2008 s.d. 23 Juni 2008 di Kelompok B RA

AS-Muttaqin Secatig yang bcijumlah 27 siswa. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai guru di samping juga sebagai penguji dan

observator, adapun proses pengajaran mengacu pada tahap

perencanaan yang lelah dipersiapkan peneiili yaitu dengan

menggunakan kartu gambar Bahasa Arab yang belum berwarna alias

hanya berwarna hitam putih hasil foto copy. Sebagaimana

dikemukakan di alas, selain bertindak sebagai guru pendiri juga

bertindak sebagai observator. sekaligus penguji. Observasi peneliti

lakukan bersamaan dengan proses belajar mengajar, sedangkan tes

pada siklus II ini dilakukan pada akhir masa siklus II, vaitu pada

tangga! 23 Juni 2008. Tujuan diadakannya tes ini adalah untuk

mengetahui prestasi belajar kelompok B dalarn materi Bahasa Arab

ketika menggunakan metode kartu gambar Bahasa Arab yang belum

berwarna.

c. Pengumpulan Data

'lahap berikutnya adalah pengumpulan data. Data terpenting adaiah

hasil evaluasi ! tes dari siklus II, selain data - data yang lain seperti

nama siswa. Untuk menjaga kerahasiaan responden, sengaja hanya

peneliti cantumkan nomor induknya saja. Adapun hasilnya dapat

(60)

Dari hasil evaluasi siklus II (terlampir) dapat dianalisa dalam tabel berikut

ini:

Tabel 6

Proscntase Hasil Test Bahasa Arab RA AI-.Multaqin Seeang Siklus il (Menggunakan Metode Kartu Gambar Bahasa Arab Hitam Putih)

Tahun Pelajaran 2007/2008

sesuai harapan peneliti, yaitu untuk mencapai ketuntasan belajar

minimal mencapai 85 %,

d. Observasi (Observation)

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, seorang teman guru

(kolaborator) mengamati tindakan yang dilaksanakan siswa dan guru

sesuai dengan lembar kegiatan yang telah disiapkan.

Adapun lembar kegiatan yang diamati meliputi:

I) lembar pengamatan guru

| No, Aspck Kegiatan

j 1. Kelengkapan administrasi j

| 2. Penyampaian pokok - pokok pelajaran

(61)

3. Mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang dibahas

4. Memberikan informasi/ mengingatkan siswa

5.

! Menyuruh siswa untuk mengucapkan kata berbahasa Arab

6.

i

Memberi kesempatan siswa bertanya

i i

Memberi pujian dan motivasi kepada siswa

i 8. Mengamati dan membimbing tugas siswa 1

j 9. Mcnvimpulkan hasii belajar

. ___ ... . ... ... .

i 2.i Membawa buku pelajaran

3. Aktif bertanya

! 4. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru |

5. Dapat mengucapkan kata - kata berbahasa arab sesuai materi

yang diajarkan yaitu tentang anggota tubuh

6. Dapat memahami materi yang dibahas

e. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 2, peneliti

justru merasa heran, karena pada siklus ini terdapat beberapa anak

Gambar

Tabel 2 Daftar siswa RA Al-Muttaqin Secang, Kabupaten Magelang, Tahun
GAMBAR DALAM
Tabel 1: Metode Permainan Kartu Gambar Bahasa Arab
gambar bahasa Arab memenuhi criteria yang dikcmukakan oleh para ahli
+7

Referensi

Dokumen terkait

Current technology in power generation from landfill gas includes organic rankine cycle (ORC) and stirling cycle engine (SCE) to add the traditional reciprocating

RUN DOWN BERITA APA KABAR JOGJA RBTV. Tanggal : 20

Strategi ini sangat penting bagi perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk. Pencarian produk yang lemah dapat dilakukan dengan menyusun suatu sistem

Gambaran mengenai sesar Grendulu, sesar yang terlihat di permukaan dan melewati daerah penelitian (Pacitan, Arjosari dan Tegalombo) sampai di lapisan batuan dasar

Karena pada berbagai tingkatan umur secara teoritis cendana memiliki kemampuan untuk memparasiti berbagai jenis tumbuhan, baik yang tergolong dalam kelompok inang primer maupun

Metode pelaksanaan penelitian dengan cara : (a) menentukan titik pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara purposive sampling sebanyak 4 titik pengamatan; (b)

dihubungkan dengan beban, arus akan mengalir dalam rangkaian dan daya listrik.. diberikan kepada beban. Untuk selanjutnya, kumparan yang diberi

Sterilisasi adalah proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan