• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008. Tugas pokok Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan asas tugas pembantuan .

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas , Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

3. Pembinaan dan fasilitasi bidang sarana/ prasarana, pengembangan usaha agribisnis, sumberdaya manusia pertanian, kelembagaan tanaman pangan dan hortikultura lingkup kabupaten 4. Pelaksana tugas di bidang sarana/ prasarana, pengembangan

usaha agribisnis, sumberdaya manusia pertanian, kelembagaan tanaman pangan dan hortikultura

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

6. Pelaksana kesekretariatan dinas

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Adapun Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri daam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh PNS dengan Susunan Organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris membawahi a. Sub Bagian Perencanaan b. Sub Bagian Keuangan

(2)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 2 3. Bidang Tanaman Pangan membawahi

a. Seksi Produksi

b. Seksi Pengembangan dan Teknologi Budidaya

c. Seksi Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman 4. Bidang Hortikultura membawahi

a. Seksi Produksi

b. Seksi Pengembangan dan teknologi Budidaya

c. Seksi Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman 5. Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Balai Benih dan Pembibitan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri mempunyai Balai Benih dan Pembibitan yang menghasilkan benih padi yang siap ditanam petani dan kebun bibit penghasil bibit-bibit tanaman pangan dan hortikultura

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Membantu Kepala Dinas dalam bidang penyuluhan, informasi dan transfer teknologi baru kepada para petani / kelompok tani, mendorong petani / kelompok tani beserta keluarganya agar mampu berswadaya dan berswakarsa

B. Susunan Kepegawaian dan Sarana Prasarana

1. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura saat sebagai berikut:

a. Kelompok Struktural

1) Pegawai Golongan IV : 10 orang 2) Pegawai Golongan III : 30 orang 3) Pegawai Golongan II : 8 orang 4) Pegawai Golongan I : 1 orang b. Kelompok Fungsional

1) Pegawai Golongan IV : 38 orang 2) Pegawai Golongan III : 54 orang 3) Pegawai Golongan II : 1 orang 4) Honor / THL dari APBN : 99 orang c. Pegawai menurut tingkat pendidikan

1) Kelompok Struktural

 Berpendidikan S2 :13 orang

 Berpendidikan S1 : 24 orang

 Berpendidikan D3/Sarmud a: : 1 orang

 Berpendidikan SLTA :7 orang

(3)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 3 2) Kelompok Fungsional

 Berpendidikan S2 :4 orang

 Berpendidikan S1 : 81 orang

 Berpendidikan D3/Sarmud a: : 3 orang

 Berpendidikan SLTA : 5 orang

2. Perlengkapan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri

a. Sarana transportasi

1) Kendaraan roda 4 : 6 unit

2) Kendaraan roda 2 : 194 unit

b. Gedung perkantoran

1) Ruang Kepala dan Ruang Sekretariat : 1 unit 2) Ruang Bidang Sarpras : 1 unit 3) Ruang Bidang Tanaman Pangan : 1 unit 4) Ruang Bidang Hortikultura : 1 unit

5) Ruang UPT : 1 unit

6) Ruang Kelompok Fungsional : 1 unit 7) Ruang Pertemuan/Aula : 2 Unit

c. Balai Benih Pembantu (BBP)

1) BBP Dewi Sri Selogiri : 8,592 Ha 2) BBP Hortikultura Mondromino, Wonogiri : 2,6 Ha 3) BBP Sonobujadi Eromoko : 10,5 Ha

4) BBP Baturetno : 3,09 Ha

5) BBP Hesti Martani : 7,397 Ha

d. Gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) : 21 unit 1) BPP Eromoko 12.BPP Selogiri 2) BPP Pracimantoro 13. BPP Wonogiri 3) BPP Nguntoronadi 14. BPP Kismantoro 4) BPP Jatisrono 15. BPP Baturetno 5) BPP Giritontro 16. BPP Slodohimo 6) BPP Manyaran 17. BPP Jatipurmo 7) BPP Batuwarno 18. BPP Bulukerto 8) BPP Jatiroto 19. BPP Girimarto 9) BPP Purwantoro 20. BPP Tirtomoyo 10) BPP Giriwoyo 21. BPP Sidoharjo 11) BPP Ngadirojo

(4)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 4 e. Alat pengolah data/komputer : 57 unit

f. Slide proyektor : 16 unit

g. Wireless : 12 unit

h. Telephon/ faximile : 2 unit

i. Mebelair :

1. Meja kursi pimpinan : 4 set

2. Meja kursi tamu : 7 set

3. Meja rapat : 12 buah

4. Kursi rapat : 59 buah

5. Meja kerja : 102 buah

6. Kursi kerja : 104 buah

7. Almari : 29 buah

(5)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 5

BAB II

PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program / kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja ( outcome ) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan atau kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri pada tahun 2015 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Wonogiri untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini.

(6)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 6 Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan 11 ( sebelas ) program 93 ( sembilan puluh tiga ) kegiatan yang didukung oleh APBD Kabupaten Wonogiri sebesar Rp.24.591.590.800 dan APBN sebesar Rp.29.579.455.000,-

Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara tujuan/ sasaran, indikator dan target kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dengan Bupati Wonogiri tahun 2015 secara lengkap tercantum pada lampiran.

(7)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 7

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

A.

Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peratuan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumberdaya yang digunakannya.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :

Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

No SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1. Lebih dari 100 % Sangat baik

2. 75 – 100 % Baik

3. 55 – 74 % Cukup

4. Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri tahun 2015 terdapat 5 (lima ) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini yaitu :

(8)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 8

a. Sasaran 1: Meningkatnya produktivitas tanaman pangan

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian % % capaian tahun sebelumnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Meningkatnya produktifitas tanaman pangan 1. Produktivitas padi 2.Produktivitas jagung 3.Produktivitas kacang tanah 4.Produktivitas ubi kayu 5,7 ton/Ha 5,6 ton/Ha 1,24 ton/Ha 19,5 ton/ Ha 6,19 ton 6,11 ton 1,16 ton 16,63 ton 108,6 109,1 93,54 85,28 102 106 104 109 Rata-rata capaian

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-1, dari 4 indikator kinerja sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa target kinerja dari 4 indikator kinerja kesemuanya dicapai melebihi target yang telah ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, produktivitas ubi kayu meningkat sebanyak 1,60 ton perhektar atau (9 %), dari target yng telah ditetapkan. Adanya kegiatan bantuan bibit unggul pada tahun sebelumnya sangat mendukung adanya pencapaian target.

Sedangkan untuk produktivitas komoditas yang lain secara analisis melewati target yang telah ditetapkan dan dibanding dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan.

b. Sasaran 2 : Menurunnya luas serangan Organisme Penggangu Tanaman ( OPT)

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian % % capaian tahun sebelumnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Menurunnya luas serangan Organisme Penggangu Tanaman( OPT) Luas serangan OPT < 1500 Ha 1176 Ha 128 128

(9)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 9 Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran-2 tergambar bahwa capaian kinerja melebihi target yang ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, usaha untuk menekan laju serangan OPT hasilnya sesuai harapan yaitu kurang dari 1200 Ha dari target 1500 Ha atau tercapai 128 %.

Tercapainya target penurunan serangan OPT sebagaimana yang diharapkan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani terutama para petani yang telah mengikuti pelatihan SLPHT , adanya peran serta para pengamat OPT dan tersedianya stok pestisida yang cukup serta gerakan pengamatan dan pengendalian yang terkoordinasi dan termonitoring dalam setiap wilayah yang mengalami serangan.

Kedepan keberhasilan pencapaian target kinerja dalam pengendalian serangan OPT agar dapat dipertahankan, maka langkah dan kegiatan dalam rangka pengendalian OPT akan dilanjutkan bahkan untuk gerakan-gerakan dan pengamatan dini akan lebih diintensifkan

c. Sasaran 3 : Meningkatnya produksi benih padi

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 3 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian % % capaian tahun sebelumnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Meningkatnya produksi benih padi Produksi benih

padi 70 ton 70 ton 155 155

Meningkatnya produksi benih padi terjadi karena berkembangnya kelompok penangkar benih yang terpacu untuk pemenuhan kebutuhan benih unggul padi di Kabupaten Wonogiri.

Kesadaran petani akan pengunaan bibit unggul dalam usaha tani padi menimbulkan kelompok penangkar benih memperluas penangkaran dan kelompok tani juga mempunyai kepercayaan bahwa mutu benih produksi kelompok penangkar diwilayahnya lebih baik dari mutu benih dari produksi penangkar benih di luar wilayah kebupaten Wonogiri.

Kegiatan pembinaan pada kelompok penangkar atau para produsen dan pengecer benih yang dilakukan oleh UPT Pembibitan dan perbenihan sangat mendukung pencapaian target kinerja ini.

(10)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 10

d.

Sasaran 4 : Meningkatnya kecukupan kebutuhan pupuk bersubsidi

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 4 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian % % capaian tahun sebelumnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Meningkatnya kecukupan kebutuhan pupuk bersubsi

di

Pupuk urea Pupuk SP Pupuk ZA Pupuk NPK Pupuk Organik 33500 ton 6500 ton 6250 ton 20050 ton 14900 ton 29891 ton 6550 ton 5136 ton 22460 ton 8650 ton 112 99,24 121,69 89,27 172,25 129 112 121 128 112 Rata-rata capaian 118,89 120,4

Pencapaian target kinerja 4 rata-rata lebih dari 100 % atau termasuk kategori sangat baik, meskipun dua indikator kinerja dibawah 100 % , dibanding tahun sebelumnya secara umum mengalami penurunan, penurunan terjadi karena tidak tercapainya indikator untuk Pupuk NPK dan Pupuk SP artinya jumlah pupuk yang disediakan ternyata tidak dapat mencukupi kebutuhan. Sedangkan untuk indikator pupuk organik ketersediaan pupuk organik bersubsidi tidak sepenuhnya dimanfaatkan petani.

Kondisi ini menggambarkan bahwa pupuk urea yang disediakan tidak sepenuhnya dimanfaatkan petani dan bergeser pada penggunaan pupuk berimbang yaitu NPK. Pupuk Organik bersubsidi tidak terserap karena petani menggunakan pupuk organik buat sendiri yang dicampur dengan Pupuk SP sebagai pupuk dasar sehingga kebutuhan pupuk SP melebihi target.

Beralihnya penggunaan pupuk organik bersubsidi / pabrikan ke pupuk organik buatan sendiri, menunjukan bahwa adanya kegiatan sosialisasi, demplot dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang dilakukan beberapa tahun terakhir ini telah berdampak pada keinginan petani untuk membuat dan memanfaatkan pupuk organik buatan sendiri dalam memenuhi kebutuhan pupuknya dan tidak tergantung pada pupuk organik bersubsidi. Serta dengan penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan.

e. Sasaran 5 : Meningkatnya cakupan penyuluhan dan informasi

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 5 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

(11)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 11 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian % % capaian tahun

sebelumnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Meningkatnya cakupan Penyuluhan dan informasi Cakupan pelayanan penyuluhan dan informasi 9500 petani 7200 petani 110 110

Hasil analisa menunjukan angka keberhasilan yang cukup tinggi pada indikator cakupan pelayanan penyuluhan dan informasi, keberhasilan ini disebabkan adanya peningkatan kinerja para tenaga tehnis dan tenaga penyuluh yang ada, Dukungan Penyuluh Honor Pusat ( PPL -THL ) yang ada sangat dirasakan dalam pencapaian kinerja ini. Jumlah PPL-THL yang secara kuantitatif lebih banyak dari penyuluh PNS yang ada, dengan usia yang relatif masih muda, amat mendukung keberhasilan cakupan pelayanan penyuluhan, penyebaran informasi dan keberhasilan program kegiatan.

Kedepan agar kinerja ini dapat terus meningkat , dan dengan berkurangnya PPL PNS karena masa pensiun, maka keberadaan PPL-THL masih sangat diharapkan. Upaya yang ditempuh untuk pemenuhan tersebut, selalu diajukan permohonan ke Kementrian Pertanian untuk perpanjangan kontrak para PPL- THL dan penambahan tenaga baik Penyuluh Pertanian maupun tenaga tehnis , melalui program pengisian formasi ( CPNS ) ataupun kontrak.

B. Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri , pada tahun anggaran 2015, mengelola anggaran sebesar Rp.54.171.045.800, yang bersumber dari APBD Kabupaten Wonogiri sebesar Rp.24.591.590.800 dan APBN sebesar Rp. 29.579.455.000.

Realisasi anggaran yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Wonogiri sebesar Rp.24.591.590.800 adalah Rp. 21.585.039.914 atau 87,77 % secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut :

1. Belanja Pegawai , sebesar Rp.12.739.310.014. 2. Belanja barang dan jasa sebesar Rp.4.588.851.300 3. Belanja Modal sebesar Rp.4.256.878.600.

(12)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 12 Penggunaan anggaran mendukung pencapaian sasaran tersebut apabila diperinci dalam program adalah sebagai berikut :

No Program Anggaran Realisasi % Realisasi

1. Pelayanan Administrasi perkantoran

766.800.000 674.027.970 87,90 2. Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur 757.930.000 725.784.957 95,76 3. Peningkatan Disiplin aparatur 13.000.000 9.860.000 75,84 4. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 40.000.000 11.255.000 28,13 5. Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 49.500.000 40.384.000 81,58 6. Peningkatan Ketahanan pangan 425.000.000 348.630,000 82,03 7. Peningkatan Kesejahteraan Petani 1.131.300.000 881.774.330 77,94 8. Peningkatan Pemasaran

hasil produksi Pertanian / Perkebunan 4.780.987.800 4.444.645.600 92,96 9. Peningkatan Penerapan teknologi Pertanian / Perkebunan 960.000.000 646.349.500 67,32 10. Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan 2.792.400.000 1.806.054.500 64,67 11. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan 422.720.000 374.504.000 88,59

Tahun 2015 Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dalam pengelolaan anggaran APBD Kabupaten Wonogiri mengalami penurunan pagu anggaran sebesar 2,68 % begitu juga dalam penyerapan anggaran yang dikelola mengalami penurunan dari realisasi 92,14 % pada tahun 2014 menjadi 87,77 % di tahun 2015.

Realisasi Pengelolaan dana APBN pagu tahun 2015 mengalami kenaikan 313 % dari tahun anggaran 2014 yaitu bertambah sebesar

(13)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 13 Rp. 20.157.967.000 dari Rp.9.421.488.000 menjadi Rp. 29.579.455.000. Sedangkan penyerapannya mengalami kenaikan dari 93,63 % menjadi 96,99 %

Penggunaan anggaran APBN yang mendukung pencapaian sasaran tersebut apabila diperinci dalam program adalah sebagai berikut :

No Program Anggaran Realisasi %

Realisasi

1. Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil tanaman pangan.

6.737.700.000 6.593.800.000 97,86

2. Penyediaan dan Pengembangan

Prasarana dan sarana pertanian

15.265.063.000 15.022.910.800 98,41

3. Peningkatan produksi dan produktifitas hortikultura ramah lingkungan

2.898.300.000 2.464.017.700 85,01

4. Peningkatan Nilai Tambah, daya saing industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil

pertanian

647.000.000 606.833.600 93,79

5. Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

2.411.302.000 2.394.712.000 99,31

6. Penyediaan dan Pengembangan prasarana dan sarana pertanian ( penyuluhan )

1.620.000.000 1.607.375.000 99,22

BAB IV

P E N U T U P

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di

(14)

Lkjip- Dinas PTPH 2015 14 bidang pertanian mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang pertanian pada masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien .

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Sangat Baik Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :

a. Hasil Pengukuran Pencapian Sasaran (PPS) dicapai 117,38 %, dengan rincian capaian per sasaran sebagai berikut sasaran 1tercapai 105,28 %, sasaran 2 tercapai128 %, sasaran -3 tercapai 100 %, sasaran-4 tercapai 103 %, sasaran -5 tercapai 155 %, sasaran -6 tercapai 120,4 % dan sasaran -7 tercapai 110 %.

b. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menggunakan dana kurang dari dana yang dianggarkan atau dana yang terserap 92,54 % dari dana yang tersedia . Hal ini berarti terjadi efisiensi 7,46 % dari angaran yang disediakan

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dimasa mendatang antara lain adalah:

1. Melaksanakan koordinasi lebih intensif pada Lembaga, Kementrian dan SKPD teknis yang terkait dan membidangi agar mendukung pelaksanaan kegiatan tepat sasaran dan tepat waktu.

2. Mengoptimalkan potensi SDM yang ada sehingga tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa groupthink komunitas Salatypega adalah berkarya membuat seni hand lettering bisa dilakukan dimana saja, yang

Melihat begitu pentingnya peranan penerapan akuntansi yang terimplementasi dalam laporan keuangan bagi sebuah UKM, maka penelitian ini berusaha untuk melakukan kajian

Dari diagram jenis operasi di atas, karakteristik soal pada buku matematika siswa kelas X SMA peminatan yaitu menggunakan jenis operasi antara lain operasi penjumlahan,

pada tahap ini yang dilakukan guru adalah menyampaikan topic materi yang diajarkan pada awal pembelajaran, Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan, Guru

Karya tulis ini hanya akan membahas permasalahan yang berkaitan dengan proses perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat dengan solusi pengembangan Teknologi

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah

Data dari HYCOM+NCODA NRL archieve dataset untuk periode tahun 2012 (Cummings dan Smedstad 2013) menunjukkan pola pergerakan arus pada ekoregion 6.3.4 ini lebih

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan yang berbentuk skripsi