• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR : 358/PID.SUS/2016/PT-MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

1. Nama lengkap : MUHAMMAD AZHAR ALIAS WAK TAN;

2. Tempat lahir : Padang Dondongan;

3. Umur/Tanggal lahir : 57 Tahun / 31 Desember 1958; 4. Jenis kelamin : Laki-laki;

5. Kebangsaan : Indonesia;

6. Tempat tinggal : Dusun I Suka Damai Timur Kematan Hinai Kabupaten Langkat;

7. Agama : Islam;

8. Pekerjaan : Supir;

Terdakwa ditahan dalam tahanan rutan oleh:

1. Penuntut Umum sejak tanggal 22 Maret 2016 sampai dengan tanggal 11 April 2016;

2. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 4 April 2016 sampai dengan tanggal 3 Mei 2016;

3. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 4 Mei 2016 sampai dengan tanggal 2 Juli 2016;

4. Majelis Hakim PengadiIan Tinggi Medan sejak tanggaI 24 Juni 2016 sampai dengan tanggal 23 Juli 2016;

5. Perpanjangan penahanan oIeh Wakil Ketua PengadiIan Tinggi Medan sejak tanggaI 24 Juli 2016 sampai dengan tanggal 21 September 2016;

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT

Setelah membaca dan memperhatikan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini:

1. Penetapan wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tertanggal 19 Juli 2016 Nomor:350/PID.SUS/2016/PT-MDN tetang Penunjukan Majelis Hakim;

(2)

2. Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 22 Maret 2016,No. REG.PERKARA:PDM-18/STABAT.1/03/2016yang dibacakan dipersidangan tanggal 18 April 2016, Terdakwa telah didakwa sebagai berikut:

KESATU :

--- Bahwa ia terdakwa MUHAMMAD AZHAR Als WAK TAN, pada hari Minggu tanggal 13 Desember 2015 sekira jam 05.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember 2015, bertempat di Jalan Umum Medan Kw. Simpang Km. 98-99 Kel. Pekan Besitang Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat, Mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara, sebagai berikut :

--- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas terdakwa sedang mengemudikan 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Pol BK 8242 RD dari arah Kw. Simpang menuju Medan, setibanya di tempat tersebut jalannya menanjak dan menurun terdakwa melihat 1(satu) unit mobil Truck Cold Diesel No. Pol (lidik) sedang berhenti di bahu jalan sebelah kiri dari arah Kw. Simpang dengan posisi lampu seri menyala dan mesin dalam keadaan menyala dan terdakwa melihat seorang Polisi yang berpakaian separuh dinas dengan celana dinas dan kaus coklat sedang berdiri si sebelah kanan pintu depan 1(satu) unit mobil Truck Cold Diesel yang pada saat itu terdakwa melihat dengan jarak pandangan lebih kurang 20 meter di depan dan kondisi cuaca mendung, selanjutnya pada saat hedak melewati Polsek Besitang serta melewati 1 (satu) unit mobil Truck Cold Diesel yang berhenti di pinggir jalan tersebut tiba-tiba terdakwa melihat seorang laki-laki sedang merunduk di tengah jalan (persis dimarka garis) yang sebelumnya terdakwa tidak melihat keberadaan pejalan kaki bernama Aiptu Hutabarat tersebut. Pada saat terdakwa melihat keberadaan pejalan kaki yang merunduk di tengah badan jalan tersebut posisi jarak dengannya sekitar lebih kurang 2 meter sehingga terdakwa sangat terkejut dan tidak sempat mengerem atau mengelakan setir mobil dan si pejalan kaki tersebut tertabrak oleh 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Pol BK 8242 RD yang dikemudikan oleh terdakwa. akibat benturan pejalan kaki Aiptu Hutabarat tersebut terpental ke sebelah kiri aspal jalan dan 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Pol BK 8242 RD yang terdakwa kemudikan langsung berhenti ke bahu jalan. Kemudian korban Aiptu Hutabarat di bawa

(3)

ke Puskesmas Besitang untuk mendapatkan perawatan. akibat perbuatan terdakwa maka korban mengalami : kepala Samping Kanan Luka Robek Koma Panjang Tiga Sentimeter Koma Lebar Dua Sentimeter Koma Dalam satu Sentimeter Titik, dengan kesimpulan : hal tersebut diatas disebabkan oleh persentuhan dengan benda Tumpul titik. sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum No. 0008/L01000/2016-S1 tanggal 04 Januari 2016, korban ROBET Midian Hutabarat dokter yang memeriksa dr. Fadli Ahmad diketahui Rumah sakit Pertamina Pangkalan Brandan direktur dr. Kamsah Ginting Ms.Spok

--- Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ. --- KEDUA :

--- Bahwa ia terdakwa MUHAMMAD AZHAR Als WAK TAN, pada hari Minggu tanggal 13 Desember 2015 sekira jam 05.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember 2015, bertempat di Jalan Umum Medan Kw. Simpang Km. 98-99 Kel. Pekan Besitang Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat, setiap orang yang mengemudikan kendraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintasdengan korban luuka berat. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara, sebagai berikut:

--- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas terdakwa sedang mengemudikan 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Pol BK 8242 RD dari arah Kw. Simpang menuju Medan, setibanya di tempat tersebut jalannya menanjak dan menurun terdakwa melihat 1(satu) unit mobil Truck Cold Diesel No. Pol (lidik) sedang berhenti di bahu jalan sebelah kiri dari arah Kw. Simpang dengan posisi lampu seri menyala dan mesin dalam keadaan menyala dan terdakwa melihat seorang Polisi yang berpakaian separuh dinas dengan celana dinas dan kaus coklat sedang berdiri si sebelah kanan pintu depan 1(satu) unit mobil Truck Cold Diesel yang pada saat itu terdakwa melihat dengan jarak pandangan lebih kurang 20 meter di depan dan kondisi cuaca mendung, selanjutnya pada saat hedak melewati Polsek Besitang serta melewati 1(satu) unit mobil Truck Cold Diesel yang berhenti di pinggir jalan tersebut tiba-tiba terdakwa melihat seorang laki-laki sedang merunduk di tengah jalan (persis dimarka garis) yang sebelumnya terdakwa tidak melihat keberadaan pejalan kaki bernama Aiptu Hutabarat tersebut. Pada saat terdakwa melihat keberadaan pejalan

(4)

kaki yang merunduk di tengah badan jalan tersebut posisi jarak dengannya sekitar lebih kurang 2 meter sehingga terdakwa sangat terkejut dan tidak sempat mengerem atau mengelakan setir mobil dan si pejalan kaki tersebut tertabrak oleh 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Pol BK 8242 RD yang dikemudikan oleh terdakwa. akibat benturan pejalan kaki Aiptu Hutabarat tersebut terpental ke sebelah kiri aspal jalan dan 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Pol BK 8242 RD yang terdakwa kemudikan langsung berhenti ke bahu jalan. Kemudian korban Aiptu Hutabarat di bawa ke Puskesmas Besitang untuk mendapatkan perawatan. akibat perbuatan terdakwa maka korban mengalami : kepala Samping Kanan Luka Robek Koma Panjang Tiga Sentimeter Koma Lebar Dua Sentimeter Koma Dalam satu Sentimeter Titik, dengan kesimpulan : hal tersebut diatas disebabkan oleh persentuhan dengan benda Tumpul titik. sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum No. 0008/L01000/2016-S1 tanggal 04 Januari 2016, korban ROBET Midian Hutabarat dokter yang memeriksa dr. Fadli Ahmad diketahui Rumah sakit Pertamina Pangkalan Brandan direktur dr. Kamsah Ginting Ms.Spok. atas kekuatan sumpah jabatan;

---Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ;

3. Surat tuntutan pidana ( requisitor ) dari Penuntut Umum tanggal 15 Juni 2016 NO.REG.PERK.PDM-18/STABAT.1/06/2016, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut:

M E N U N T U T :

1. Menyatakan terdakwa MUHAMMAD AZHAR Als WAK TAN bersalah melakukan tindak pidana " yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelekaan lalu lintas, orang lain meninggal dunia" sebagaimana dimaksu dalam dakwaan alternatif kesatu melanggar pasal 310 (4) UU No.22 Tahun 2009;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 4 (empat) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

(5)

- 1 (satu) lembar STNK Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

- 1 (satu) lembar Sim Gol. B1 an. MUHAMMAD AZHAR;

- 1 (satu) buah Buku Speksi Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

Dikembalikan kepada Terdakwa;

4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);

4. Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa tertanggal 20 Juni 2016 yang pada pokoknya memohon:

- Membebaskan terdakwa dari segala tuntutan melangggar Pasal 310 ayat (4) karena korban menyeberang ketengah jalan tiba-tiba mendapat serangan jantung atau penyakit lain, bukan karena kelalaian terdakwa tetapi karena jarak sangat dekat korban tidak dapat dihindari;

5. Putusan Pengadilan Negeri Stabat tanggal 24 Juni 2016 No. 166/Pid.Sus/2016/PN-STB yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD AZHAR Alias WAK TAN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana,

Karena kelalaiannya mengemudikan kendaraan mengakibatkan orang lain meninggal dunia” sebagaimana diatur dalam Pasal 310 ayat (4) UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas Angkutan Jalan dalam dakwaan kesatu;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama: 2 (dua) Tahun dan 8 (delapan) bulan;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD; - 1 (satu) lembar STNK Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK

8284 RD;

- 1 (satu) lembar Sim Gol. B1 an. MUHAMMAD AZHAR;

- 1 (satu) buah Buku Speksi Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

(6)

Dikembalikan kepada Terdakwa

6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

Menimbang, Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Stabat tersebut Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan Banding pada tanggal 24 Juni 2016 Nomor: 13/AKTA.PID/BGD/2016/PN-STB dan permintaan banding Penasihat Hukum Terdakwa telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 27 Juni 2016;

Menimbang bahwa Jaksa Penuntut Umum Juga menyatakan Banding pada tanggal 27 Juni 2016 dengan Nomor : 13/AKTA.PID/BGD/2016/PN-STB, dan permintaan banding Jaksa Penuntut Umum juga telah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdaka pada tanggal 30 Juni 2016 dengan Nomor : 13/AKTA.PID/BGD/2016/PN-STB;

Menimbang, Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Memori Bandingnya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat pada tanggal 13 Juli 2016 Akta tanda Trima Memori Banding Nomor : 13/AKTA.PID/BGD/2016/PN-STB, Memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 19 Juli 2016, yang pada pokoknya berbunyi :

1. Menyatakan terdakwa MUHAMMAD AZHAR Als WAK TAN bersalah melakukan tindak pidana “ lalu lintas yang menyebabkan kelalaian mengakibatkan meninggal dunia” sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama pasal 310 (4) UU No. 22 tahun 2009;

2. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 4 (empat) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

 1 (satu) unit Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

 1 (satu) lembar STNK Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

 1 (satu) lembar Sim Gol. B1 an. MUHAMMAD AZHAR;

 1 (satu) buah Buku Speksi Mobil Pick Up Suzuki Futura No. Polisi BK 8284 RD;

(7)

Dikembalikan kepada Terdakwa

4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);

Menimbang, Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Memori Bandingnya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat pada tanggal 15 Juli 2016 Akta tanda Terima Memori Banding Nomor : 13/AKTA.PID/BGD/2016/PN-STB, Memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 27 Juli 2016 yang pada pokoknya berbunyi :

A. Menerima memori Banding untuk seluruhnya;

B. Membatalkan Putusan Nomor:166/Pid.Sus/2016/PN-STB tanggal 23 Juni 2016.

C. Mengadili sendiri perkara ini;

D. Membatalkan pasal 310 ayat (4) UURI No. 22 tahun 2009 yang menyatakan terdakwa Muhammad Azhar alias Wak Tan, telah terbukti secara sah dan meyakinakan bersalah melakukan tindak pidana “ karena kelalaiannya mengemudikan kenderaan mengakibatkan orang lain meninggal dunia “ Karena saat kecelakaan saksi korban belum meninggal dunia;

E. Membebaskan terdakwa dari segala tuntutan dan rumah tahanan karena pasal 310 ayat (4) UURI. No. 22 tahun 2009 tidak sesuai dengan fakta dipersidangan dan kenyataan meninggal saksi korban;

Menimbang, Bahwa kepada Jaksa Penuntut Umum dan kepada Penasihat Hukum Terdakwa, telah diberikan kesempatan untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat sesuai dengan surat Pemberitahuan untuk Mempelajari Berkas Perkara masing-masing pada tanggal 27 Juni 2016 Nomor: W2.U15/839/PID/.01.01/VI/2016, terhitung sejak pemberitahuan ini selama 7 (tujuh) hari jam kerja, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;

Menimbang, bahwa permintaan banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa, adalah telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat-syarat yang ditentukan

(8)

dalam Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara yuridis formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat Banding telah meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik, Berita Acara Persidangan, Salinan resmi putusan

Pengadilan Negeri Stabat tanggal 24 Juni 2016 Nomor:

166/Pid.Sus/2016/PN.STB, Memori Banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Memori Banding dari Kuasa Hukum Terdakwa;

Menimbang, bahwa dari Memori Banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim tingkat Banding menilai bahwa Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa tidak ada mengemukakan hal-hal yang dapat membatalkan atau yang dapat menunjukkan adanya kekeliruan Majelis Hakim tingkat pertama mengambil putusan dalam perkara ini, serta lamanya pidana yang dijatuhkan kepada diri terdakwa, menurut Pengadilan Tinggi telah tepat dan benar sesuai dengan kesalahan terdakwa;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya, dan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, serta lamanya pidana yang dijatuhkan kepada diri terdakwa;

Menimbang bahwa, oleh karena Terdakwa berada dalam tahanan dan menurut ketentuan pasal 21 Jo. pasal 27 ayat (1) dan (2) Jo pasal 193 KUHAP dan tidak ada terdapat hal-hal yang dapat dijadikan alasan Terdakwa dibebaskan dari tahanan, maka Terdakwa tetap ditahan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka kepada Terdakwa dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini;

Memperhatikan, Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

(9)

M E N G A D I L I

- Menerima Permintaan Banding dari Jaksa Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum Terdakwa tersebut;

- Menguatkan Putusan PengadiIan Negeri Stabat Nomor:

166/Pid.Sus/2016/PN.STB tanggaI 24 Juni 2016, yang dimintakan

banding tersebut;

- Menetapkan terdakwa tetap ditahan;

- Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara di kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat Banding sebesar Rp. 2.500.00,- (dua ribu lima ratus rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN Tanggal 15 AGUSTUS 2016 oleh

kami: BANTU GINTING, SH. sebagai Ketua Majelis, LINTON SIRAIT, SH., MH.

dan ABDUL FATTAH, SH.,MH. masing-masing sebagai Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Anggota, berdasarkan Penetapan Wakil

Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 19 JULI 2016 Nomor:

358/PID.SUS/2016/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari SENIN tanggal 22 AGUSTUS 2016 oleh Ketua

Majelis dihadiri Anggota serta dibantu oleh : TAHI PURBA, SH sebagai

Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh

Penuntut Umum dan Terdakwa serta Penasihat Hukumnya;

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS

1. LINTON SIRAIT, SH., MH. BANTU GINTING, SH.

2. ABDUL FATTAH, SH.,MH.

PANITERA PENGGANTI

TAHI PURBA, SH

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KONTRASTIF STRATEGI TINDAK TUTUR PERMINTAAN MAAF BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi Dan Dana Tugas

Menjelaskan pentingnya peranan orang tua bagi perkembangan anak usia dini. Menjelaskan peranan orang tua bagi

1 Subsidi Operasi Bus Perintis di 30 Propinsi 232 Trayek 2 Pengadaan Bus Perintis 75 Unit 3 Pembangunan Dermaga Penyeberangan 62 Lokasi 4 Pembangunan Dermaga Sungai 19 Lokasi

Jika saya membawa barang-barang berharga seperti yang di katakan di poin nomor 3, dan barang tersebut hilang, saya BERTANGGUNG JAWAB PENUH atas barang tersebut dan tidak akan

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini,

Objek penelitian adalah tayangan kekerasan verbal dan non verbal pada program acara yang menjadi 5 rating tertinggi di televisi Indonesia.. Batasan ini berdasarkan

Jika Anda tidak ingin menjadi pendonor organ dan jaringan, Anda dapat mendaftarkan keputusan Anda untuk tidak melakukan donasi di Donor Register.. Donor Register tidak