• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat Laba Bersih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat Laba Bersih"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-61268-3-2

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat

Laba Bersih

Neneng Yanti Andriani1, Acep Suherman2

1

STIE PASIM Sukabumi e-mail : andrianiyanti85@gmail.com

2

AMIK BSI Sukabumi e-mail : acep.aps@bsi.ac.id

Abstrak –

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan biaya operasional PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, perkembangan tingkat laba bersih PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, dan untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex-post facto. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang didapat dari laporan keuangan dan non keuangan dari PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi. Untuk menguji hipotesis digunakan regresi linear dan korelasi dengan menggunakan program SPSS 21.0 For Windows. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi. Tingkat keeratan hubungan (korelasi) kedua variabel sangat kuat, yaitu r = 0,962 dengan nilai koefisien korelasi r > 0 artinya apabila biaya operasional semakin meningkat maka tingkat laba bersih akan semakin menurun, dan sebaliknya. Tingkat pengaruh yang dicapai adalah sebesar 92,6%, dan sisanya sebesar 7,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan melalui uji hipotesis yaitu dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t hitung = 5,015 dan nilai t tabel = 3,182. Berdasarkan nilai t hitung tersebut, maka nilai hitung t lebih besar dari tabel t H0 berada di daerah penolakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya operasional memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi.

Kata Kunci : Biaya Operational, Laba Bersih

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Laba bersih sangat tergantung kepada tingkat penjualan dan biaya operational. Laba bersih merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus melakukan upaya-upaya atau tindakan perbaikan untuk menentukan laba yang optimal.

Teori yang menyatakan bahwa Biaya Operasional berpengaruh terhadap tingkat Laba Bersih, yaitu dikemukakan oleh Ajang Mulyadi

(2005:22) bahwa “ Dalam rangka memperoleh laba, unsur yang paling terkendali adalah biaya ”.

Menurut Jopie Jusuf(2008:33) menyatakan bahwa : “Biaya Operasional atau Biaya Usaha (Operating

Expenses) adalah biaya-biaya yang tidak

berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari”.

Menurut Jopie Jusuf (2008:34) menyatakan bahwa :

“Laba bersih adalah dengan mengurangi laba operasional dengan biaya lain-lain atau dengan menambah laba operasional dengan pendapatan lain-lain”.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dengan adanya masalah dan teori yang mendukung maka

penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian ini dengan judul : “Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat Laba Bersih PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi”.

Kerangka pemikiran

Pengalokasian biaya operasional yang tepat sangat mempengaruhi besarnya tingkat laba yang akan diperoleh suatu perusahaan, dimana perbandingan ini di ambil berdasarkan selisih antara tingkat pendapatan dengan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan, kemudian dicari selisihnya, perolehan laba ini dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi perusahaan berhasil atau tidaknya dalam pengembangan usaha.

Menurut Zaki Baridwan (2010:29)

menyatakan bahwa :

“Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”.

Menurut Jopie Jusuf (2008:33) : “Biaya Operasional atau Biaya Usaha (Operating Expenses) adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan

(2)

aktivitas operasional perusahaan sehari-hari”.

Perusahaan harus mampu mengendalikan operasionaln ya dengan baik. Karena jika terjadi kesalahan dalam m engambil keputusan, akan mengakibatkan ketidakma mpuan perusahaan ikut dalam kompetisi persaingan bisnis yang tidak mungkin terhenti, hingga akhirnya bangkrut.

Untuk menunjang kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perlu adanya pengalokasian biaya operasional yang tepat. Sehingga kegiatan operasional perusahaan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan hasil yang diharapkan. Biaya utama yang menjadi indikator biaya operasional adalah biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum,biaya penjualan.

Menurut Jopie Jusuf (2008:34) menyatakan bahwa :

“Laba bersih adalah dengan mengurangi laba operasional dengan biaya lain-lain atau dengan menambah laba operasional dengan pendapatan lain-lain”.

Berdasarkan uraian diatas, masalah biaya operasional dan tingkat laba perusahaan memiliki suatu hubungan yang akhirnya akan memberikan pengaruh atas perubahan yang terjadi. Apabila laba yang diperoleh oleh perusahaan dapat dimanfaatkan dengan benar, maka efisiensi atas perusahaan pun dapat ditingkatkan, dengan demikian perusahaan akan dapat menghasilkan laba yang optimal. Secara skematis kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :

untuk mengendalikan tingkat laba bersih yang maksimal berarti salah satu komponen pembentukan laba, dalam hal ini biaya operasional harus dikendalikan dengan lebih tepat dan akurat, sehingga dapat meningkatkan tingkat laba bersih perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ajang Mulyadi (2005:22) bahwa “ Dalam rangka memperoleh laba, unsur yang paling terkendali adalah biaya ”.

Untuk melihat pengaruh variabel dari biaya operasional terhadap tingkat laba bersih maka dapat dilihat dari paradigma penelitian sebagai berikut :

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Keterangan X = Biaya Operational Y = Laba Bersih 2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:1) menyatakan bahwa : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan sistematis guna memperoleh data-data tepat, sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah informasi yang penting dan berguna dalam proses penyusunan suatu penelitian.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode penelitian

ex post facto menurut Kerlinger ( Emzir, 2008:119)

yaitu: “penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tiadak dapat dimanipulasi”. Sedangkan menurut Gay ( Emzir, 2008:119) yaitu “penelitian dimana peneliti berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok Dan Abdul Madjid Latief, Ratih Tresnati, Ety Rochaety (2007:16), “merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti sebuah peristiwa yang telah terjadi, untuk kemudian merunut kejadian tersebut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut”.

Kesimpulan tentang adanya hubungan diantara variabel tersebut berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung, dalam variabel ini paling tidak harus terdapat dua variabel utama, yaitu variabel independen dan variabel dependen atau variabel bebasnya adalah biaya operasional sedangkan variabel dependennya adalah tingkat laba bersih. Metode ini ditujukan untuk menguji Hipotesis yaitu :

“Terdapat Pengaruh yang SignifikanAntara Biaya Operasional Terhadap Tingkat

Laba bersih PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi”.

1. Metode Penelitian Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur penelitian ilmiah, seperti pendapat dari Bambang S Soedibjo (2005:17) yaitu : 1. Observasi 2. Pengumpulan Data 3. Rumusan Masalah. 4. Kerangka Teoritis 5. Perumusan Hipotesis 6. Desain Penelitian

7. Pengumpulan Data Analisis dan Penarikan Kesimpulan

8. Deduksi

Unit Analisis

Unit analisis menurut Bambang S Soedibjo (2005:40) adalah “Unit yang akan digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan karakteristik dari kumpulan objek yang lebih besar lagi”. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisisnya adalah

X

Y

(3)

ISBN: 978-602-61268-3-2

Laporan Keuangan PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi.

Metode Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data diperoleh dari dua jenis data menurut Bambang S Soedibjo (2005:88)

yaitu :

1. Data Primer, diperoleh dari laporan keuangan dari tahun 2011-2012.

2. Data Sekunder, diperoleh dari literatur-literatur yang ada di perusahaan dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Data yang diperoleh langsung dari hasil laporan keuangan, dimana data tersebut dengan sangat jelas memperlihatkan perubahan pada biaya operasional tiap tahun dan laba/rugi. Data ini merupakan data primer yang penting untuk dapat menjawab masalah dan menguji hipotesis.

Definisi Operasional Variabel

Variable-variabel yang akan diteliti dapat dibedakan atas dua variable menurut hubungan antar satu variable dengan variable yang ijin, yaitu :

1. Variable Independen (x)

Variable independen atau variable bebas adalah variable yang mempengaruhi variable lainya dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah biaya operational.

2. Variable Dependen (y)

Variable dependen atau variable terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh variable lainnya, dalam penelitian ini yang menjadi variable dependen adalah laba bersih.

Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk menguji hubungan antara variabel (X) Biaya Operational dengan Variabel Y (Laba Bersih)

2. Alalisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan variabel (X) Biaya Operational terhadap Variabel (Y) Laba Bersih.

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel (X) Biaya Operational terhadap Variabel Y Laba Bersih

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil

Dibawah ini ditampilkan table perkembangan pendapatan sebegai beriku :

Tabel Pendapatan dan Biaya

Sumber : diolah dari Laporan Keuangan

Perhitungan SPSS Versi 21.0

Pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya

Kabupaten Sukabumi tahun 2011 sampai dengan

tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Thn S m t r Total Pen dap ata n (a) Total Biaya Oper asion al (b) Biaya Lain-Lain (c) Laba Bersih (a-b-c) % Laba Ber sih 2011 I 10.887. 6.344. 420. 4.122. 30% II 13.073. 10.342. 323.3 2.407. 18% 2012 I 14.083. 10.541. - 3.541 26% II 14.733. 11.195. - 3.538. 26% Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N BIAYA_OP ERASIONA L 960603326 1,25 2204424515,76 7 4 LABA_BER SIH 131944157 70,75 1682739801,61 5 4 Correlations BIAYA_OPE RASIONAL LABA_BE RSIH BIAYA_OP ERASIONA L Pearson Correlation 1 ,962* Sig. (2-tailed) ,038 N 4 4 LABA_BER SIH Pearson Correlation ,962* 1 Sig. (2-tailed) ,038 N 4 4

(4)

Model Summaryb Mo del R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,962a ,926 ,889 559381019,313

a. Predictors: (Constant), BIAYA_OPERASIONAL b. Dependent Variable: LABA_BERSIH

Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari SPSS 21.0 dapat ditafsirkan hubungan antara variabel-variabel sebagai berikut:

1.

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh

angka korelasi R = 0,962 Jika dilihat dari interval korelasi, maka posisi R berada pada interval 0,800-1,000 yang artinya hubungan kedua variabel sangat kuat. Ini berarti bahwa semakin tinggi biaya operasional, maka tingkat laba bersih akan semakin menurun.

2.

Untuk menentukan besarnya pengaruh X terhadap

Y, maka digunakan angka R Square atau koefisien determinasi (KD). Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase Pengaruh Biaya Operasional sebagai variabel X dan Tingkat Laba Bersih sebagai variabel Y. Rumus yang digunakan adalah :

Kd = rxy² x 100% Kd = (0,962)2 x 100% Kd = 0,926 x 100% Kd = 92,6% Keterangan : Kd = Koefisien determinasi rxy² = Koefisien korelasi

100% = Pengali yang menyatakan dalam persentase

Besarnya angka R Square atau koefisien determinasi (KD). Besarnya angka R

Square adalah 0,926 atau 92,6%. Ini

berarti besarnya pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi. sebesar 92,6%.

3.

Persamaan regresi untuk biaya operasional terhadap tingkat laba bersih, yaitu: Y = 6136951275,382 + 0,735 X, artinya bahwa setiap peningkatan 1 kali biaya operasional, maka tingkat laba bersih akan naik sebesar 0,735 Kali.

Berdasarkan perhitungan, nilai t hitung sebesar 5,015 dengan tingkat signifikan sebesar 0,038 dan berdasarkan tabel distribusi t, nilai t tabel sebesar 3,182 karena t hitung> t tabel yaitu, 5,015 > 3,182 maka rumus hipotesis statistik menunjukan H1 diterima yang berarti biaya operasional, berpengaruh positif terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Ini artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya operasional, terhadap tingkat

laba bersih

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa :

1. Perkembangan biaya operasional pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, sejak periode 2011 hingga 2012 mengalami pergerakan yang fluktuatif, namun yang mendominasi adalah terjadi peningkatan biaya operasional. Pada tahun 2011 semester 1 Biaya Operasional PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi sebesar Rp. 6.344.820.463 persentase sebesar 17%, sedangkan pada semester 2 perolehan biaya operasional sebesar Rp. 10.342.824.320 persentase sebesar 27%, kemudian pada tahun 2012 semester 1 perolehan biaya operasional sebesar Rp. 10.541.334.512 persentase sebesar 27%, sedangkan pada semester 2 perolehan biaya operasional sebesar Rp. 11.195.153.750 persentase sebesar 29%. Angka tersebut menunjukan adanya kenaikan Biaya Operasional sebesar 2,00%, dari semester sebelumnya.

2. Perkembangan tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, sejak periode 2011 hingga 2011 mengalami pergerakan yang fluktuatif, akan tetapi

Correlations LABA_BE RSIH BIAYA_OP ERASIONA L Pearson Correlation LABA_BERSIH 1,000 ,962 BIAYA_OPERA SIONAL ,962 1,000 Sig. (1-tailed) LABA_BERSIH . ,019 BIAYA_OPERA SIONAL ,019 . N LABA_BERS IH 4 4 BIAYA_OPE RASIONAL 4 4 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta 1 (Consta nt) 613695127 5,382 14348535 02,114 4,277 ,051 BIAY A_OPE RASIO NAL ,735 ,147 ,962 5,015 ,038

a. Dependent Variable: LABA_BERSIH

(5)

ISBN: 978-602-61268-3-2

keadaan fluktuasi tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 semester 1 laba bersih PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi menunjukan sebesar Rp. 4.122.483.418 perolehan persentase sebesar 30%, sedangkan pada semester 2 tingkat laba bersih sebesar Rp. 2.407.033.399 perolehan persentase sebesar 18%. Kemudian pada tahun 2012 semester 1 laba bersih menunjukan sebesar Rp.3.541.712.662 perolehan persentase sebesar 26%, sedangkan pada semester 2 tingkat laba bersih menunjukan angka sebesar Rp. 3.538.598.302 perolehan persentase sebesar 26%. yang berarti bahwa tingkat laba bersih untuk setiap semesternya fluktuatif kenaikan dan penurunan namun pada semester di tahun terakhir perolehan tingkat laba bersih dalam keadaan seimbang.

3. Besarnya pengaruh dari biaya operasional terhadap tingkat laba bersih ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi, dimana dalam statistik komputer koefisien determinai istilahnya adalah R Square, yaitu memiliki nilai 0.926% atau 92,6%, yang artinya biaya operasional memiliki pengaruh sebesar 92,6% terhadap tingkat laba bersih, kemudian nilai R= 0,962atau 96,2% nilai R ini memliki nilai dan mendekati 1 yang artinya biaya operasional memiliki hubungan sangat kuat terhadap tingkat laba bersih, jika nilai biaya operasional semakin tinggi maka tingkat laba bersih dari PT. PDAM akan semakin menurun, dengan demikian maka biaya operasional memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tingkat laba bersih. Persamaan regresi untuk biaya operasional terhadap tingkat laba bersih adalah Y = 6136951275,382 + 0,735 X Artinya jika nilai biaya operasional naik sebesar 1 point maka tingkat laba bersih akan naik sebesar 0,735X. Berdasarkan

perhitungan, nilai t hitung sebesar 5,015

dan berdasarkan tabel distribusi t, nilai t

tabel sebesar 3,182 karena t hitung> t

tabel yaitu, 5,015> 3,182 maka rumus hipotesis statistik menunjukan H1

diterima yang berarti biaya operasional

berpengaruh positif terhadap tingkat

laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya

Kabupaten Sukabumi, maka Ho ditolak

dan H1 diterima. Ini artinya bahwa terdapat pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih.

Saran

Berdasarkan hasil analisis dari pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, sebaiknya memperbaiki sistem biaya perusahaan, khususnya biaya operasional dengan cara melakukan audit secara ketat dalam penyusunan biaya dan realisasinya. Agar biaya yang telah dikeluarkan dapat efektif dan efesien atau tidak ada pemborosan serta menghasilkan laba bersih yang optimal, untuk menghasilkan pendapatan tingkat laba bersih yang maksimal, maka perusahaan harus mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki perusahaan sehingga tidak ada asset yang menganggur dan tidak melakukan pemborosan. Mengoptimalkan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat menghasilkan laba bersih yang optimal.

2. PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi harus bisa mempertahankan posisi tingkat laba bersih atau bahkan meningkatkan laba bersih tersebut dengan cara meningkatkan penjualan untuk menghasilkan tingkat pendapatan yang meningkat.

3. Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, maka manajemen perusahaan harus benar-benar mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik, dengan cara membentuk badan audit yang mengontrol

financial perusahaan terutama biaya

operasional sehingga tidak menggangu kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba bersih..

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Madjid Latief, Ratih Tresnati, Ety Rochaety. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, Mitra Wacana Media : Jakarta

Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan

Perusahaan. Edisi ketujuh, BPFE-Yogyakarta :

Yogyakarta

Emzir. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, PT. Raja Graha Persada : Bandung

Horgen T.Charles., Datar M.Srikant., Foster George. 2008. Akuntasi Biaya. PT INDEKS : Jakarta Hidayah Nurul, 2008. Akuntansi Manajemen. Modul

14, fakultas ekonomi universitas mercu buana: Jakarta

Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya. BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta

(6)

Soedibjo S. Bambang, 2005. Pengantar Metode

Penelitian. Edisi kedua, STIE-STMIK Pasim :

Bandung

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Edisi kesembilan, Cv Afabeta : Bandung

Suharsimi Arikunto, 2001. Prosedur Penelitian. Raineke Cipta : Jakarta

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea d&id=jbptunikompp-gdl-s1-2007-anggriales-6373 http://tryusnita.wordpress.com/2009/05/06/biaya-berbagai-macam-pengertian-biaya/ http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar _akuntansi_definisi_arti_fungsi_dan_kegunaan_bel ajar_ilmu_akutansi_accounting

Gambar

Tabel Pendapatan dan Biaya

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional dan Total Hutang terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan

Net profit magin mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan melakukan efisiensi biaya operasional, biaya bunga dan biaya pajak. ROA = laba bersih

Penelitian serupa dilakukan oleh (Y.Casmadi, 2019) pada perusahaan minuman yang berjudul “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Operasional terhadap laba bersih Pada PT Ultra

Bagaimana pengaruh secara simultan antara harga pokok produksi, biaya operasional, dan penjualan bersih terhadap laba bersih pada perusahaan industri manufaktur

Hasil pengujian simultan sangat tinggi dan bersifat positif artinya jika biaya operasional dan perputaran persediaan digabungkan secara simultan maka akan

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa timbal dapat menyebabkan kerusakan hati dan vitamin E berpotensi sebagai bahan pelindung hati dari pengaruh timbal, maka

Ketika pemasar menyentuh wisatawan melalui pengalaman pribadi yang dibangun melalui jasa yang ditawarkan (experiential marketing), citra objek wisata (destination image)