• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak/pengaruh variabel (independent variable/variabel laten eksogen) terhadap variabel tertentu

(dependent variabel/variabel laten endogen), oleh karena itu metode penelitian

yang digunakan oleh penulis adalah metode kausal.

4.2. Variabel dan Pengukurannya

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

independent variable (variabel bebas) dan dependent variable (variabel terikat).

Variabel bebas/variabel laten eksogen nya adalah GCG dengan variabel

indikator/variabel manifes-nya berupa Corporate Governance Perception Index

(CGPI) yang merupakan hasil pemeringkatan atas penerapan Corporate

Governance di perusahaan publik (emiten) yang dilakukan oleh lembaga riset

independen IICG. CGPI yang digunakan adalah hasil survey IICG untuk periode tahun 2009 hingga 2011. Ada empat komponen penilaian yang harus dilalui oleh peserta survey, meliputi :

- Self Assessment

- Dokumen

- Makalah

(2)

Variabel bebas/variabel laten eksogen lainnya adalah Ukuran (Size) perusahaan.

Ukuran perusahaan diwakili oleh variabel indikator/variabel manifest berupa Asset

dan Income. Data income yang digunakan untuk emiten keuangan adalah Interest Income, sedangkan data income yang digunakan untuk emiten non keuangan

adalah Sales Revenue.

Dependent variable (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh independent variable (variabel bebas). Variabel terikat/variabel laten

endogen dalam hal ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan Kinerja

Pasar/Price to Earning dan Kinerja Fundamental/Return On Equity.

Price to Earning (PER) adalah rasio harga saham terhadap laba yang

diperoleh perusahaan, yang biasa dihitung dengan formula = harga pasar per saham biasa / laba per saham

Return On Equity (ROE) adalah kemampuan perusahaan dalam

menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Formula yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai ROE adalah sebagai berikut :

ROE = Net Income

Equity Tabel 4.1. Pengukuran Variabel Variabel Indikator Independent variable : X1 = CGPI

1) Self Assessment (SA) 2) Dokumen (DOK) 3) Makalah (MAK)

(3)

Independent variable : X2 = SIZE 1) Asset 2) Income Dependent Variable : Y = Kinerja Perusahaan

1) Price to Earning (PER)

2) Return on Equity (ROE)

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah emiten / perusahaan

publik yang terdaftar dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI)

periode tahun 2009 – 2011 yang dikeluarkan oleh The Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG).

Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling atau

sampel bertujuan dengan kriteria tertentu (judgement sampling). Kriteria

penarikan sampel yang diterapkan adalah sebagai berikut :

a) Emiten sektor keuangan dan non keuangan yang terdaftar dalam

Corporate Governance Perception Index periode 2009 – 2011.

b) Emiten dalam sampel memiliki laporan keuangan lengkap dan jelas untuk

periode terpilih termasuk data pendukung lainnya.

Sampel yang digunakan adalah yang memenuhi kriteria-kriteria di atas. Pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2.

(4)

Kriteria Periode Total

2009 2010 2011

Emiten masuk dalam CGPI (keuangan & non keuangan)

18 22 25 65

Emiten memiliki laporan keuangan lengkap

18 21 24 63

4.4. Metode Analisis

Berdasarkan pada masalah pokok yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda, yaitu :

Y = a + B1x1 + B2x2 + e

Untuk mengetahui apakah variabel independent ( (X1) / self assessment,

dokumen, makalah, dan observasi ) dan ( (X2) / Asset dan Income ) berpengaruh

terhadap variabel dependent ( (Y) / Price to Earning dan / Return On Equity ),

maka dilakukan pengujian metode Structural Equation Modelling (SEM) berbasis

variance yaitu Partial Least Square – Path Modeling (PLS-PM).

Hipotesis Penelitian :

HA1 : GCG memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja perusahaan HA2 : Size memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja perusahaan

Pengambilan Keputusan :

(5)

4.4.1. Structural Equation Modeling (SEM)

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu teknik statistik

yang mampu menganalisis variabel laten, variabel teramati, dan kesalahan pengukuran secara langsung. SEM mampu menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel indikatornya, hubungan antara variabel laten yang satu dengan variabel laten yang lain, juga mengetahui besarnya kesalahan pengukuran (Sitinjak dan Sugiarto, 2006). Hal tersebut sejalan dengan pendapat ahli yang mengatakan SEM tidak seperti analisis multivariate biasa yang tidak bisa menguji regresi berganda ataupun analisis faktor secara bersama-sama (Ghozali, 2006).

Disamping hubungan kausal searah, SEM juga memungkinkan menganalisis

hubungan dua arah.

4.4.2. Partial Least Square – Path Modeling (PLS-PM)

PLS-PM merupakan metode SEM berbasis variance dimana pertama kali dikembangkan oleh Herman Wold pada tahun 1975. Metode ini dapat digunakan pada setiap jenis data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta asumsi yang digunakan pada persamaan struktural. PLS-PM tidak mengikuti suatu distribusi tertentu, misal berdistribusi normal multivariat serta ukuran sampel yang fleksibel. PLS dapat juga digunakan untuk tujuan konfirmasi (seperti pengujian hipotesis) dan tujuan eksplorasi. Meskipun PLS lebih diutamakan sebagai eksplorasi daripada konfirmasi, PLS juga dapat menduga apakah terdapat atau tidak terdapat hubungan antar konstrak dan menekankan pengertian tentang nilai hubungan tersebut.

(6)

4.4.3. Estimasi Model dan Persamaan Struktural

Estimasi model meliputi tiga tahap, pertama adalah pembuatan model,

kemudian menaksir koefesien jalur, dan yang ketiga adalah menaksir loading

faktor. Kemudian persamaan struktural yang dibuat berdasarkan kerangka

pemikiran adalah sebagai berikut :

Pengaruh variabel independent (X) / GCG dan SIZE terhadap variabel dependent (Y) / Kinerja

Gambar 4.1. Estimasi model

GCG = π1 SA + π2 DOK + π3 MAK + π4 OBS + £

SIZE = π1 ASSET + π2 INCOME + £

Y (Kinerja perusahaan) = α + GCGπ +SIZEπ +£

4.4.4. Evaluasi Model Pengukuran

Evaluasi awal terhadap model dalam PLS-PM adalah evaluasi convergent

validity. Convergent validity memiliki dua pengujian, yaitu reliability item dan GCG KINERJA PERUSAHAAN SIZE PER ROE (%) SA OBS MAK INCOME ASSET DOK

(7)

average variance extracted (AVE). Item reliabilitas biasa kita sebut dengan

validitas indikator. Pengujian terhadap reliability item ini dilihat dari nilai loading

factor (standardized loading). Nilai loading factor ini merupakan besarnya

korelasi antara setiap indikator dengan konstraknya. Suatu indikator dikatakan memiliki validitas yang baik bila memiliki nilai loading factor lebih besar dari 0.5. Untuk menguji signifikasi dari model loading factor ini dapat dilihat dari nilai critical ratio. Nilai critical ratio diatas 2,0 menunjukan loading factor tersebut signifikan, sehingga dapat dikatakan valid.

Berikutnya adalah pemeriksaan terhadap average variance extracted (AVE). AVE menggambarkan variance yang mampu dijelaskan oleh item-item

dibandingkan dengan varian yang disebabkan oleh error pengukuran. Standarnya

adalah, bila nilai AVE di atas 0,5 maka dapat dikatakan bahwa konstrak memiliki convergent validity yang baik.

AVE

Setelah evaluasi terhadap model pengukuran terpenuhi, maka langkah

selanjutnya adalah menguji hipotesis.

4.4.5. Evaluasi Model Struktural

Setelah mengevalusi model pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi model struktural. Ada beberapa tahap untuk mengevaluasi model struktural, pertama adalah melihat signifikansi hubungan antara konstrak. Hal ini

dapat dilihat dari koefesien jalur (path coefficient) yang menggambarkan kekuatan

(8)

yang dihipotesiskan, untuk menilai signifikansi path coeffeient dapat dilihat dari

nilai t test (critical ratio) yang diperoleh dari proses bbottstrapping (resampling

method).

Langkah selanjutnya mengevaluasi nilai R2. . Penjelasan nilai R2 sama

halnya dengan nilai R2 dalam regresi linear yaitu besarnya variability variabel

endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen. Chin (1998) menjelaskan

kriteria batasan nilai R2 ini dalam tiga klasifikasi, yaitu 0.67; 0.33; dan 0.19

sebagai substansial, moderat, dan lemah.

Perubahan nilai R2 dapat digunakan untuk melihat apakah pengaruh

variabel laten eksogen terhadap endogen memiliki pengaruh yang substansif. Hal ini dapat diukur dengan effect size F2.

Formula effect size F2 adalah :

F2 =

Dimana R include dan R exclude adalah nilai R2 dari variabel endogen

yang diperoleh keetika variabel ketika variabel eksogen tersebut masuk atau dikeluarkan dalam model. Interprestasi nilai F kuadrat ini adalah mengikuti terminologi yang disarankan oleh Cohen (1988), yaitu 0.02 ; 0.15 ; dan 0.35 dengan variabel laten eksogen memiliki pengaruh kecil, moderat, dan besar pada level struktural.

Untuk memvalidasi model secara keseluruhan, maka digunakan goodness

of fit (GOF) yang diperkenalkan oleh Tenenhaus, et al. (2004). GOF ini

(9)

gabungan antara model pengukuran dan model struktural. Nilai GOF index ini

diperoleh dari average communalities index dikalikan dengan nilai R2 model.

Formula GOF indeks :

GoF =

Com diatas adalah average communalities dan R2 bergaris atas adalah rata-rata

model R2 . Nilai Gof ini terbentang antara 0-1 dengan interprestasi nilai ini adalah

0,1 (GoF kecil) 0,25 (GoF moderat), dan 0,36 (GoF besar).

Gambar

Gambar 4.1.  Estimasi model  GCG = π 1  SA + π 2  DOK + π 3  MAK + π 4  OBS + £

Referensi

Dokumen terkait

Analisis terhadap outlier harus dilakukan dengan dua tahap, yaitu Estimasi Measure Model digunakan untuk menguji undimensionalitas dari konstruk-konstruk eksogen dan

Model pengukuran ( outer model ) adalah model yang menghubungkan variabel laten dengan variabel manifest. Untuk variabel laten Kesadaran Wajib Pajak terdiri dari 3

Menurut pendapat (A. Muri Yusuf 2013:394), triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data untuk mendapatkan dan interprestasi data yang lebih akurat

Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interprestasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan

Uji Khi kuadrat dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara jumlah individu burung yang tertangkap berdasarkan guild dan spesies di setiap jalur jaring kabut terhadap

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh antara variabel eksogen dengan variabel endogen, baik langsung

Ludwig dan Reynolds (1988) menyatakan pola penyebaran satwa liar di alam bebas dapat berbentuk acak (random), kelompok (clumped) dan seragam (uniform), penentuan pola sebaran

Selanjutnya hasil dari reduksi data disajikan dengan interprestasi peneliti, maka langkah terakhir adalah menarik kesimpulan atau verifikasi terhadap data tersebut yang berkaitan dengan